artikel TP ( indah) Flipbook PDF

artikel TP ( indah)
Author:  S

111 downloads 169 Views 855KB Size

Recommend Stories


TP476 TP Kingswood2 Tower
TP476 Kingswood2 Tower In0476-A 04 13:TP476 Kingswood2 Tower In0476-A 04 13 10/04/2013 11:54 Page 1 TP476 TP Kingswood2 Tower INSTRUCTIONS FOR ASSEMB

TP ARQUITECTURA ROMANA
TP4 - 2014 ARQUITECTURA ROMANA IDEAS GENERALES Roma establece una política de apropiación del territorio por anexión, sumisión o destrucción que le ll

Story Transcript

Pemilihan Media Pembelajaran Indah Wahyuni Progam Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Jl. Mojopahit No. 666B Sidoarjo e.mail : [email protected]

Ringkasan

Untuk menganalisis cara pemilihan media pembelajaran serta menganalisis apa saja kendala yang ada pada pemilihan media pembelajaran. Ada beberapa tahap dalam pemilihan media yaitu pendidik harus mengetahui apa saja faktor dan kriteria di dalam pemilihan media pembelajaran, setelah mengetahui faktor dan kriterianya disitulah baru guru bisa menjalan tips dan trik dalam pemilihan media seperti pendidik harus menyeesuaikan antara jenis media dengan materi kurikulum, memilih media yang harganya relatif tidak mahal, adanya perangkat keras di sekolahan untuk menyeimbangi buku pelajaran serta memiliki kemudahan dalm penggunaannya. Kemudian banyak juga kendala yang dialamai pada pemilihan media seperti banyaknya pendidik yang tidak faham karena berbedanya jurusan yang ditempuh ketika kulia dengan profesi yang ia jalani dan kurangnya fasilitas bahan ajar di sekolahan terutama sekolah di perdesaan terpencil. Dengan hal tersebut maka pendidik harus menyesuaikan antara jurusan yang ia tempuh di perkuliahan dengan profesi yang ia jalani agar bisa memahami faktor dan kriteria dalam pemilihan media pembelajaran yang baik dan sesuai.

Kata kunci: pemilihan media, media pembelajaran

A. PENDAHULUAN Dunia pendidikan saat ini dituntut untuk dikembangkanya pendekatan pembelajaran sesuai dengan dinamika pendidikan Negara kita,1 yang berakar pada UUD 45 dan UU no. 20 Tahun 2003 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan zaman dan sesuai dengan perkembangan IPTEK.2 Pendidikan selalu menjadi sorotan banyak orang, tidak hanya dari pemegang kebijakan tetapi juga pengguna (siswa). Saat ini dan masa depan pendidikan akan menjadi tantangan yang akan terus berubah disesuikan dengan standar Pengembangan IPTEKS.3 Sebagaimana nurdyansyah juga mempertegas bahwa: “Educational process is the process of developing student’s potential until they become the heirs and the developer of nation’s culture”.4 Oleh karena itu Duschl mengatakan bahwa Pendidikan adalah bagian dari rekayasa sosial. Melalui komunitas, pendidikan dapat dibentuk dan diarahkan ke tujuan tertentu.5 Permasalahan bangsa yang semakin hari semakin pelik dengan adanya berbagai krisis multi dimensi ditambah dengan pengaruh dari arus informasi memunculkan beragam bentuk perilaku di masyarakat khususnya bagi para peserta didik.6 Perkembangan teknologi merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini.7 Sehingga keluarga harus berperan aktif dalam mendidik anaknya sejak dini serta menguatkan pondasi karakter yang baik.8 Pada kenyataannya masih banyak permasalahan yang harus dihadapi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Permasalahan ini dipengaruhi oleh sejumlah

1

Muhammad, M., & Nurdyansyah, N. (2015). Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo: Nizamia learning center., 41 2 Nurdyansyah, N. (2016). Developing ICT-Based Learning Model to Improve Learning Outcomes IPA of SD Fish Market in Sidoarjo. Jurnal TEKPEN, 1(2). Terbitan 2, 929-930. 3 Pandi, R., & Nurdyansyah, N. (2017). An Evaluation of Graduate Competency in Elementary School. Atlantis Press. Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), volume 125, 95. 4 Nurdyansyah, N. (2017). Integration of Islamic Values in Elementary School. Atlantis Press. Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), volume 125 5 Nurdyansyah, N., Siti, M., & Bachtiar, S. B. (2017). Problem Solving Model with Integration Pattern: Student’s Problem Solving Capability. Atlantis Press. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 173, 258. 6 Nurdyansyah, N. (2015). Model Social Reconstruction Sebagai Pendidikan Anti–Korupsi Pada Pelajaran Tematik di Madrasah Ibtida’iyah Muhammadiyah 1 Pare. Halaqa, 14(1), 2. 7 Nurdyansyah, N. (2017). Sumber Daya dalam Teknologi Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 4. 8 Nurdyansyah, N. (2018). Peningkatan Moral Berbasis Islamic Math Character. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. 2.

faktor eksternal yang berasal dari luar peserta didik, maupun faktor internal yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri.9 Nurdyansyah meperejelas “The education world must innovate in a whole. It means that all the devices in education system have its role and be the factors which take the important effect in successful of education system”.10 Proses

pembelajaran

hendaknya

berlangsung

secara

interaktif,

inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.11 Proses pembelajaran harus melibatkan banyak pihak, yang diimbangi oleh perkembangan teknologi untuk mempermudah dalam tercapaianya suasana tertentu dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik nyaman dalam belajar. 12 Hakikat belajar yaitu suatau proses pengarahan untuk pencapaian tujuan dengan melakukan perbuatan melalui pengalaman yang diciptakan.13 Bahan ajar berguna membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Bagi pendidik bahan ajar digunakan untuk mengarahkan semua aktivitasnya dan yang seharusnya diajarkan kepada siswa dalam proses pembelajaran.14 Pengalaman belajar tersebut perlu adanya standarisasi penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar memerlukan sebuah pengolahan dan analisis yang akurat.15 Sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien.

9

Nurdyansyah, N., & Fitriyani, T. (2018). Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Hasil Belajar Pada Madrasah Ibtidaiyah. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. 3. 10 Nurdyansyah, N., Rais, P., & Aini, Q. (2017). The Role of Education Technology in Mathematic of Third Grade Students in MI Ma’arif Pademonegoro Sukodono. Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School, 1(1), November 2017, 37-46 ISSN 2579. 38. 11 Nurdyansyah, N. (2018). Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pelajaran IPA Materi Komponen Ekosistem. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. 2. 12 Nurdyansyah, N., & Andiek, W. (2015). Inovasi Teknologi Pembelajaran. Sidoarjo: Nizamia learning center, 2. 13 Nurdyansyah, N., & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamia learning center, 1. 14 Nurdyansyah, N. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Pengetahuan Alambagi Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. 15 Nurdyansyah. N., Andiek Widodo, Manajemen Sekolah Berbasis ICT. (Sidoarjo:Nizamia Learning Center,2015), 103.

1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 menjelaskan mengenai Guru dan Dosen yang tertera pada pasal 10 mengatakan bahwa guru harus memiliki kompetensi pedagogic, kepribadian, social, dan professional. Hal tersebut dipertegas pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 mengenai Standar Proses bagi Pendidikan Dasar dan Menengah bawah dalam pembelajaran guru wajib menggunakan sumber belajar. Dikeluarkannya UU seperti itu untuk meninjau para pendidik agar lebih menguasai dan memanfaatkan media pembelajaran sesuai dengan kegunaannya. Karena banyak di sekolahan-sekolahan yag mempekerjakan guru tidak sesuai dengan jurusan yang mereka tempuh ketika di bangku perkuliahan, sehingga mereka ketika mengajar asal-asalan dan mereka tidak bisa memilih dan menggunakan media pembelajaran dengan semestinya. Setelah banyak kejadian tersebut maka sangat diperlukan bagi kepala sekolah untuk melihat potensi guru yang akan dipekerjakan di sekolahan tersebut, dan harus menyesuaikan antara profesi dan pengalaman serta gelarnya. Hal tersebut dilakukan agar guru bisa menganalisis bagaimana cara pemilihan media pembelajaran yang baik dan sesuai serta guru bisa menganalisis apa saja kendala yang ada pada pemilihan media pembelajaran. 2. Penegasan Istilah a. Pemilihan Media Pemilihan media menurut Raharjo yang dikutp dalam Nunu mengartikan bahwa pemilihan media dilakukan ketika pendidik akan membuat alat peraga untuk mempermudah peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, semakin berkembangnya ilmu teknologi maka semakin banyak dan berkembang pula media-media diluaran sana. Maka dari itu pemilihan media harus sesuia dengan prinsip-prinsip yang sudah ditentukan seperti memiliki tujuan yang sesuai dengan sifat dan cirri-ciri media yang akan digunakan.16 Selanjutnya menurut Winkel pemilihan media merupakan suatu hal yang harus konsisten dengan tujuan

16

Mahnun, N. (2012). Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran). ANIDA’, 37(1), 27-34. 3.

awalnya, selain harus konsisten ketikan pemilihan media pendidik juga harus menakar kemampuannya apakah dia bisa menguasai medianya apakah tidak.17 Setelah mengetahui dari beberapa pendapat diatas mengenai pemilihan media, dapat disimpulkan bahwa pemilihan media dilakukan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai dan haru konsisten dengan tujuan yang sudah dirancang dari awal hingga akhir harus sama. Dengan berkembangnya teknologi pendidik harus bisa menguasai media yang telah ia pilih untuk diterapkan kepada peserta didiknya ketika di kelas nanti. b. Media Pembelajaran Media pembelajaran menurut National yang dikutip dalam Badru memiliki makna sebagai sesuatu yang bisa menghasilkan bunyi, bentuk kongkrit, gambar, serta perpaduan antara gambar dan bunyi.18 Sedangkan menurut Sadiman yang dikuti dalam Badru media pembelajaran merupakan sebuah alat yang memiliki manfaat untuk memberikan stimulus respon pada peserta didik.19 Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat peraga yang meliputi audio dan visual dan gabungan antara keduanya untuk mempermudah pesrta didik dalam memahami suatu materi pembelajaran yang di dalamnya ada kegiatan stimulus respon antara pendidik dan peserta didik. 3. Rumusan Masalah a. Bagaimana cara pemilihan media pembelajaran ? b. Apa kendala dalam pemilihan media pembelajaran ?

4. Tujuan Penulisan a. Untuk menganalisis cara pemilihan media pembelajaran b. Untuk menganalisis kendala dalam pemilihan media pembelajaran

17

W. S. Winkel. (2005). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. 321. Eliyawati, C., & Zaman, B. (2010). Media pembelajaran anak usia dini. Modul PPG guru PAUD. Jakarta. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. 3. 19 Ibid,. 18

B. PEMBAHASAN 1. Kajian Teori a. Pemilihan Media Pembelajaran 1) Pengertian Media Pembelajaran Media pembelajaran menurut Oemar ialah sebuah alat dan bahan yang bisa berupa manusia atau benda mati yang memiliki manfaat sebagai alat bantu komunikasi belajar peserta didik dengan pendidik di dalam kelas untuk mempermudah dalam memahami suatu materi pelajaran.20 Dalam kegiatan belajar mengajar sebuah media sering diartikan hanya sebagai suatu benda atau alat yang digunakan untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran. Sedangkan

menurut Gerlach yang dikutip dalam Cecep

media pembelajaran itu bukan hanya benda dan alat saja akan tetapi bisa berupa manusia atau suatu pengalaman pribadi. Dengan hal tersebut siswa bisa belajar melalui pengalamannya sendiri sehingga siswa meningkatkan kemampuan dan merubah perilakunya lebih baik melalui pengalamannya sendiri.21 Jadi dapat difahami bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang bisa membantu untuk mempermudah dalam mendapatkan suatu informasi serta meningkatkan semangat belajar. Sehingga media ini bisa mewujudkan tujuan pendidik untuk melakukan pembelajaran secara efektif.22 Pengertian media diatas berasumsikan bahwa proses belajar mengajar lebih membutuhkan adanya komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Di dalam komunikasi tersebut ada yang ceramah (guru), pendengar ceramah (murid), dan tanya jawab (murid dan guru). Ceramah yang dilakukan oleh guru dalam komunikasi tersebut guna untuk menjelaskan materi pembelajaran pada kegiatan awal belajar. Dalam ceramah tersebut guru sudah mempelajari materi yang di dalam buku untuk disampaikan kepada murid dengan bahasa yang mudah difahami oleh mereka.23 2) Pemilihan Media Pembelajaran 20

Oemar Hamalik. (1989). Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya. 12. CecepKustandi&BambangSutjipto. (2016). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia. 7. 22 Zainiyati, H. S. (2013). Media pembelajaran PAI: teori dan aplikasinya. 16. 23 Ibid., 21

Setelah mengetahu pengertian media kita juga harus mengetahui pengertian pemilihan media yaitu memilih atau memilah bahan ajar mana yang sesuai dan mana yang tidak sesuai.24 Setelah mengetahui arti pemilihan menia kita juga harus mengetahui bagaimana cara memilih media yang sesuai dengan tema materi yang akan dipelajari, sehingga pembelajaran bisa berjalan dengan baik. Dalam pemilihan kita harus memperhatiakn beberapa faktor-faktor sebagai berikut : a) Dana / Material Kebanyakan

guru

di

sekolah

tidak

menggunakan

media

untuk

mempermudah siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran, di karenakan dana yang dibutuhkan cukup mahal, sedangkan sekolah tidak memfasilitasi dengan baik. maka guru harus benar-benar pandai dalam membuat media agar tidak menghabiskan dana yang mahal, seperti guru memanfaatkan barang-barang bekas dalam pembuatan media. b) Materi Pelajaran Selain dana disini guru juga harus memperhatikan materi pembelajaran, karena setiap materi itu beda maka penggunaan medianyapun juga berbeda. Sebelum menentukan media, guru harus mengurutkan materi dan menggabungkan materi agar saling berkesinambungan. Dengan demikian guru bisa memakai satu media untuk beberapa materi. c) Peserta Didik Faktor selanjutnya yang harus di perhatikan yaitu dari peserta didiknya. Pemahaman setiap individu dengan individu lainnya itu berbeda, ada siswa yang gemar menggambar, menulis, mendengarkan dsb. Dari data tersebut guru harus membuat media semenarik mungkin agar perhatian semua siswa yang memiliki karakter yang berbeda-beda itu tertuju pada media tersebut dengan rasa senang dan gemira. d) Jenis-jenis Media Pendidik dalam memilih media harus menentukan jenis media yang akan digunakan itu yang mana. Jenis-jenis media antara lain ada audio, visual, audio visual dan alat peraga. Dengan adanya jenis media seperti itu

24

Jatmika, H. M. (2005). Pemanfaatan Media Visual dalam Menunjang Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. 3(1). 8.

pendidik bisa melakukan stimulus respon dengan peserta didik dengan baik.25 3) Kriteria Pemilihan Media Menurut Musfiqon yang dikutip dalam Fauziyah dalam Kriteria pemilihan media terdapat beberapa prinsip sebagai beriku : efisien, relevan serta produkti.26 Sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar, pendidik harus mempersiapkan semuanya terlebih dahulu terutama media. Media ini sangat penting dan sangat berperan baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan adanya media peserta didik bisa lebih memahami suatu materi pembelajaran yang sulit untuk di nalar. Ketika pendidik membuat media harus benar-benar menentukan media mana yang cocok untuk suatu materi agar bisa terlaksana pembelajaran yang efisien. Apabila pendidik memilih medianya salah, sangatlah berakibat fatal bagi peserta didiknya, bukannya peserta didik faham dengan materi tersebut malah peserta didik semakin bingung. Agar guru tidak salah dalam memilih media, ada beberapa kriteria dalam pemilihan media yaitu27: a) Kesesuaian Ketika memilih media harus disesuaikan dengan materinya. Seperti pendidik mengingkinkan peserta didiknya untuk menyalakan komputer, maka pendidik harus mempersiapkan media yang menunjukkan langkahlangkah untuk menyalakan komputer. b) Tingkat Kesulitan Media yang disediakan oleh sekolah hanya buku dan papan tulis. Sedangkan di dalam buku biasanya gambarnya tidak jelas, kalimatnya terlalu panjang jadi susah untuk difahami oleh peserta didik. Terutama dalam pembelajaran TIK, di buku TIK biasanya ada gambar dan di lingkari langkah-langkah untuk menyalakan komputer, tetapi gambar dan 25

CecepKustandi&BambangSutjipto. (2016). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia. 78. 26 Fauziyah, N. (2014). Penggunaan Media Miniatur Dalam Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Materi Gaya Dan Momen Di kelas X TGB 3 SMK Negeri 3 Surabaya. Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan, 1 (1/JKPTB/14). 3. 27 Setyosari, P. (2009). Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran. Malang: Panitia Sertifikasi Guru Rayon,15. 25.

tulisannya tidak jelas dan sulit di fahami oleh peserta didik. Maka guru harus memperjelasnya dengan medinya sendiri. c) Biaya Dalam memilih media biaya ini menjadi permasalahan utama. Jangan memilih media mahal tapi tidak bisa bermanfaat untuk pesertta didik, pilihlah media yang harganya relatif murah tapi memiliki banyak manfaat bagi peserta didik untuk mempermudah memahami suatu materi pelajaran. d) Ketersediaan Biasanya masalah ketersidaan ini terjadi di sekolah yang fasilitasnya rendah. Ketika guru ingin menunjukkan cara menyalakan komputer tetapi sekolahnya tidak memiliki komputer, maka guru harus memilih media lain

seperti

menggambarkan

langkah-langkah

untuk

menyalakan

komputer di papan tulis. e) Kualitas Teknis Media yang sangat baik dan sangat bermanfaat ketika media itu memiliki kualitas teknis yang baik pula. Apabila media memiliki kualitas teknis yang bisa digunakan untuk segalanya, untuk beberapa materi, maka media itu bisa dikatakan media yang memiliki kualitas teknis baik untuk memahamkan siswa dalam belajar. Setelah mengetahui bebrapa faktor dan kriteria dalam memilih media, maka muncullah sebuah tips untuk memilih media yang sesuai dengan faktor dan kriterianya, yaitu28 : a) Sesuaikan Jenis Media dengan Materi Kurikulum Seperti halnya yang sudah dijelaskan pada kriteria memilih media pendidik

itu

harus

menyesuaikan

jenis

media

dengan

materi

pembelajarannya. Apabila medianya tidak sesuai dengan materi maka kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik. Akan tetapi 28

Cecep Kustandi & Bambang Sutjipto. (2016). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia. 84.

ketika medianya sesuai maka kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuan awalnya. b) Keterjangkauan dalam pembiayaan Ketika pendidik tidak memiliki biaya yang cukup, maka pendidik ketika memilih media harus berkonsultasi dengan pendidik lainnya yang sudah berpengalaman dengan masalah pilih memilih media yang cocok dan bermanfaat dalam kegiatan belajar mengajar. c) Ketersediaan perangkat keras untuk pemanfaatan media pembelajaran Disetiap jenjang sekolah pasti ada pembelajaran komputer, ketika ada pembelajaran komputer atau yang biasa dikenal dengan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), tetapi sekolahan tidak memiliki fasilitas komputer buat peserta didiknya belajar maka tidak ada manfaatnya pemilihan media pembelajaran tersebut. Jadi perangkat keras sangatlah bermanfaat untuk menyeimbangi media pembelajaran yang telah dirancang oleh pendidik sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar. d) Ketersediaan media pembelajaran di pasaran Ketika pendidik ingi membeli media pembelajaran yang dijual di pasaran, penuhi ketersediaan perangkat keras terlebih dahulu untuk memfasilitasi kelas guna membantu kegiatan belajar mengajar. Karena media pembelajaran yang dijual di pasaran itu biasanya sulit untuk difahami oleh peserta didik, jadi harus ada pendamping media lain untuk memahamkan media yang dijual di pasaran tersebut. e) Kemudahan memanfaatkan media pembelajaran Setelah semuanya sudah teratasi, tips terakhir yang harus dilakukan oleh pendidik yaitu memilih media yang mudah untuk difahami oleh peserta didik

dan

mudah

pembelajaran. 4) Prosedur Pemilihan Media

digunakannya

untuk

mencapai

suatu

tujuan

Setiap kegiatan apapun pasti ada prosedur yang harus dilakukan untuk menetapkan sebuah kegiatan, begitula dalam pemilihan media juga memiliki beberapa prosedur diantaranya yaitu29: a) Model Flowchart Model flowchart digunakan untuk penentuan akhir dalam pemilihan media pembelajaran. b) Model Matrik Model matrik digunakan sebagai penguat penentuan akhir pemilihan media pembelajaran. c) Model Checlist Model checklist digunakan untuk meneliti kesesuaian pemilihan media pembelajaran. 2. Pembahasan Hasil a. Dalam pemilihan media harus memahami mengenai faktor dan kriteria di dalamnya, setelah mengetahui barulah kita bisa menerapkan pemilihan media yang baik dan yang sesuai dengan ketentuan yang ada didalamnya yang meliputi mengenai kesesuaian antara media dan materi, dananya terjangkau, tersedia perangkat keras, tersedia sumber belajar, dan yang terakhir mudah dalam menerapkan penggunaan media yang telah di pilih. b. Ada beberapa kendala yang terjadi saat pemilihan media pembelajaraan seperti tidak terfasilitasi dengan baik mengenai bahan ajar, kurang fahamnya pendidik mengenai media pembelajaran, serta tidak sesuainya antara profesi dengan gelarnya.

29

Asnawar & M. Basyiruddin Usman. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat pers. 126.

C. PENUTUP 1. Kesimpulan a. Fahamilah mengenai faktor yang ada pada pemilihan media dan fahami pula mengenai kriteria dalam memilih media, apabila sudah faham mengenai kedua hal tersebut maka dijamin bisa menerapkan ketika memilih media. Tau tahap demi tahap yang harus dilakukan ketika memilih media mulai dari kesesuaian antara media dengan materi, dana yang murah, terjaminnya fasilitas perangkat keras dan buku ajar, serta menguasai penggunaan media yang di pilih. b.

Kendala yang terus menerus terjadi ketika pemilihan media yaitu kurangnya fasilitas dan kurangnya pemahaman yang dimiliki oleh pendidik mengenai medi pembelajaran.

2. Saran a. Apabila menginginkan peserta didik yang memiliki kualitas tinggi, maka pilihlah pendidik yang memiliki kualitas tnggi pula. Apabila pendidik sudah bisa memahami mengenai faktor dan kriteria dalam pemilihan media, insyaallah kegiatan belajar mengajar bisa mencapai tujuan yang di inginkan dengan mencetak peserta didik yang memiliki kualitas tinggi. b. Agar tidak terjadi terus menerus mengenai kendala yang dialami oleh setiap sekolahan dalam mewujudkan peserta didik yang berkualitas tinggi, maka ketika menyeleksi pendidik juga harus benar-benar di seleksi apakah pendidik itu memiliki kualitas tinggi dan sesuai atau tidak antara gelar dan profesi yang dilakukan. Dengan adanya ketidak sesuaian antara profesi dan gelar maka pendidik akan kesusahan dalam pemilihan media dan menerapkannya, karena dia belum memahami faktor dan kriteria dalam pemilihan media.

REFERENCES Asnawar & M. Basyiruddin Usman. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat pers. 126. Cecep Kustandi & BambangSutjipto. (2016). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia. 7. Eliyawati, C., & Zaman, B. (2010). Media pembelajaran anak usia dini. Modul PPG guru PAUD. Jakarta. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. 3. Fauziyah, N. (2014). Penggunaan Media Miniatur Dalam Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Materi Gaya Dan Momen Di kelas X TGB 3 SMK Negeri 3 Surabaya. Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan, 1 (1/JKPTB/14). 3. Jatmika, H. M. (2005). Pemanfaatan Media Visual dalam Menunjang Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. 3(1). 8. Mahnun, N. (2012). Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran). ANIDA’, 37(1), 27-34. 3. Muhammad, M., & Nurdyansyah, N. (2015). Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo: Nizamia learning center. Nurdyansyah, N. (2015). Model Social Reconstruction Sebagai Pendidikan Anti–Korupsi Pada Pelajaran Tematik di Madrasah Ibtida’iyah Muhammadiyah 1 Pare. Halaqa, 14(1). Nurdyansyah, N. (2016). Developing ICT-Based Learning Model to Improve Learning Outcomes IPA of SD Fish Market in Sidoarjo. Jurnal TEKPEN, 1(2). Nurdyansyah, N. (2017). Integration of Islamic Values in Elementary School. Atlantis Press. Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), volume 125 Nurdyansyah, N. (2017). Sumber Daya dalam Teknologi Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Nurdyansyah, N. (2018). Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pelajaran IPA Materi Komponen Ekosistem. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Nurdyansyah, N. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Pengetahuan Alambagi Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Nurdyansyah, N. (2018). Peningkatan Moral Character. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Berbasis

Islamic

Math

Nurdyansyah, N., & Andiek, W. (2015). Inovasi Teknologi Pembelajaran. Sidoarjo: Nizamia learning center.

Nurdyansyah, N., & Andiek, W. (2017). Manajemen Sekolah Berbasis ICT. Sidoarjo: Nizamia learning center. Nurdyansyah, N., & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamia learning center. Nurdyansyah, N., & Fitriyani, T. (2018). Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Hasil Belajar Pada Madrasah Ibtidaiyah. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Nurdyansyah, N., Rais, P., & Aini, Q. (2017). The Role of Education Technology in Mathematic of Third Grade Students in MI Ma’arif Pademonegoro Sukodono. Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School, 1(1), 37-46. Nurdyansyah, N., Siti, M., & Bachtiar, S. B. (2017). Problem Solving Model with Integration Pattern: Student’s Problem Solving Capability. Atlantis Press. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 173 Oemar Hamalik. (1989). Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya. 12. Pandi, R., & Nurdyansyah, N. (2017). An Evaluation of Graduate Competency in Elementary School. Atlantis Press. Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), volume 125 Setyosari, P. (2009). Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran. Malang: Panitia Sertifikasi Guru Rayon,15. 25. W. S. Winkel. (2005). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. 321. Zainiyati, H. S. (2013). Media pembelajaran PAI: teori dan aplikasinya. 16.

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.