Data Loading...
CALON GURU PENGGERAK ANGAKTAN 4 Flipbook PDF
CALON GURU PENGGERAK ANGAKTAN 4
136 Views
62 Downloads
FLIP PDF 416.15KB
N O L GUR A C U
AKTAN 4 NG
E R G A G KA N E P
PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. 2. 3.
KELOMPOK 3 RIDAMA SITANGGANG MEI GANDA SITUMEANG SRI WAHYUNI
KASUS ANNA, SISWA HAMIL DI LUAR NIKAH Anna merupakan siswi kelas XII yang berpacaran dengan siswa dari sekolah lain. Mereka berdua pacaran sudah cukup lama dan kedua orangtua mereka telah mengetahui hubungan mereka. Anna merupakan anak yang digolongkan sebagai anak pendiam, tidak memiliki kenakalan yang mencolok. Pada masa Anna berpacaran orangtua menggap bahwa Annatidak akan melakukan hal yang meleihi batas. Perhatian orangtua yang lemah terhadap pergaulan Anna dimanfaatkan untuk melakukan perbuatan seksual sehingan Anna mengalami kehamilan pada masa kelas XII semester 2. Kehamilan Anna diketahui oleh kedua oảng tuanya. Teman-temannya dan guru tidak mengetahui tentang keadaan Anna, karena sekolah di lakukan secara kombinasi antara luring dan daring. Anna sudah 2 bulan tidak bersekolah.Sebagai wali kelas ibu Leli, sudah mencoba menghubungi orang tua melalui Hp, namun orang tua Anna mengatakan bahwa Ânna sedang sakit dan tidak bisa bersekolah.gar anaknya tetap bisa menyelesaikan SMA nya.
Selanjutnya ibu Leli mengatakan bila Anna sakit, agar sertakan surat kesehatan ke sekolah yang menyatakan Anna Sakit. Namun orang tuanya juga tidak memberikan surat itu. Kemudian di lakukan Home Visit oleh ibu Leli yang di dampingi oleh BK. Saat di lakukan home visit tersebut, di sambut baik oleh keluarga Anna. Ayah dan ibu Anna, meminta maaf atas kesalahan mereka, karena tidak koperatif selama ini terhadap masalah anaknya. Dari penjelasan yang di sampaikan oleh orảng tua Anna, ternyata Anna saat ini sedang hamil dan tidak mungkin untuk bersekolah. Orang tua Anna bermohon agar Anna di perbolehkan sekolah, mengingat tinggal 2 bulan lagi untuk selesai sebagai siswa kelas xii. Dengan penuh harap orang tua Anna bermohon agar anaknya tetap bisa menyelesaikan SMA nya.
9 Langkah-langkah pengambilan keputusan dan menguji keputusan dalam situasi Dilema Etika : 1. Mengenali ada nilai yang bertentangan dengan kasus ini. Benar yang pertama Memutuskan Anna untuk tetap melanjutkan sekolah hingga selesai adalah benar karena menurut undang-undang semua berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Namun bila Anna bersekolah, maka akan berdampak buruk pada teman-teman yang lain Karna masa masa sekolah adalah masa yang dimana anak masih kepo terhadap suatu hal, apalagi tentang hal yg sangat tabu seperti kehamilan di bawah umur. Tidak pantas anak dibawah umur untuk hamil, karena fisik dan mental yang belum kuat. Ini dapat membawa pengaruh buruk atau contoh buruk bagi murid lainnya. Coba saja kita bayangkan jika ada seorang siswi hamil diperbolehkan untuk bersekolah. Siswi itu bisa jadi bahan olokan, bisa jadi korban bullying, atau mungkin di contoh murid lainnya karna akan terbentuk pikiran “ah temen gue aja masih boleh sekolah walaupun dia hamil, jadi gamasalah kalau gue hamil. Yang penting gue masih bisa lulus sekolah”
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini Siswa, Orang tua, Kepala sekolah, Wali kelas, dan BK 3. Mengumpulkan fakta-fakta untuk pengambilan keputusan bahwa a. Anna tidak pernah hadir selama 2 bulan tatap muka, hal ini di informasikan oleh wali kelas. b. Anna selalu mengerjakan tugas dengan baik sesuai dengan laporan guru mata pelajaran. c. Anna juga mengikuti penilaan tengah semester dan penilaian semester yang di lakukan secara online. d. Nilai-nilai Anna juga sangat baik. Hanya terakhir sekali terkuaknya kasus ini karena saat ujian penilaian semester yang dilakukan secara online dengan ketentuan 3 hari masuk sekolah secara bergantian untuk setiap siswa, namun Anna tetap melakukan ujian di rumah, dengan nilai-nilai yang sangat tinggi. Tentunya hal ini membuat temantemannya yang melaksanakan ujian di sekolah merasa tidak adil dan melaporkan tentang Anna. e. Orang tua selalu berbohong menutupi keberadaan Anna. f. Anna dan orang tua memohon agar masih ada kesempatan untuk Anna menyelesaikan SMA nya. g. Waktu sekolah untuk siswa kelas xii tinggal 2 bulan lagi.
4. Pengujian Benar atau salah a. Uji Legal : Dalam kasus Anna ini tidak termasuk pelanggaran Hukum b. Uji Regulasi : Pendidikan merupakan suatu hak dasar bagi anak yang harus terpenuhi, akan tetapi hak tersebut terkadang tidak terpenuhi ketika anak mengalami kehamilan. Dalam menanggapi siswi yang hamil, pihak sekolah sering menganggap hal tersebut sebagai hal yang merugikan pihak sekolah karena dapat merusak nama baik sekolah. Sekolah akan mengeluarkan siswi yang hamil dengan cara meminta yang bersangkutan untuk mengundurkan diri. Hal tersebut tertuang dalam tata tertib yang di buat oleh sekolah tentang hak pendidikan bagi siswi hamil walaupun hal tersebut bertentangan dengan norma susila. Maka untuk kasus Anna terdapat pelanggaran peraturan tata tertib sekolah, yaitu meminta agar siswa yang hamil untuk mengundurkan diri, namun keputusan yang di ambil adalah tetap memperbolehkan Anna untuk menamatkan SMA nya.
c. Uji Intuisi : Berpatokan pada pasal 32 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, maka setiap anak Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Tidak terkecuali para siswi yang tengah mengandung. Maka di dalam peraturan tata tertib yang di berlakukan di sekolah menunjukkan bahwa Bagi siswi hamil jika diketahui kehamilannya mendekati Ujian Sekolah maka sekolah memperjuangkan anak tersebut agar dapat terus mengikuti kegiatan sekolah hingga Ujian sekolah selesai dan anak tetap mendapatkan ijasah. Langkah ini sangat diprioritaskan kepada siswi kelas XII, meskipun begitu bukan berarti bahwa siswi kelas XII boleh hamil. Dispensasi ini diberikan mengingat anak tersebut sebentar lagi akan menyelesaikan SMA. Namun jika kehamilan diketahui saat kelas X – XI maka penanganan akan berbeda . Tindakan yang ditempuh sekolah apabila terdapat siswi yang hamil adalah mengumpulkan orangtua dan siswi untuk mediasi bersama yang difasilitasi oleh sekolah. Tujuan mediasi dalam kasus ini bertujuan untuk mencarikan jalan terbaik untuk siswi agar tetap mendapatkan haknya sebagai anak dan tidak ada yang melanggar hak anak tersebut.
Sekolah dapat dikatakan salah jika mengeluarkan anak dengan sepihak dan peranan sekolah di kasus ini tidak untuk mengeluarkan siswi hamil tapi mencarikan jalan agar anak tetap mendapatkan perlindungan haknya karena bagaimanapun juga siswi hamil sedang mengandung seorang anak yang harus dijaga dan dirawat sejak dalam kandungan. sekolah tidak melakukan tindakan secara sepihak dengan serta merta mengeluarkan siswi yang hamil, akan tetapi tetap mempertimbangkan hak anak untuk mendapatkan pendidikan di sekolah tersebut karena tugas sekolah tidak hanya memberikan sanksi terhadap kenakalan remaja melainkan juga memberikan pemahaman tentang bahaya dan akibat dari pergaulan yang bebas kepada anak.
d. Uji Halaman Depan Koran. Bila keputusan untuk tetap memperbolehkan Anna menyelesaikan sekolah hingga selesai harus tayang di halaman depan koran, maka hal tersebut bukanlah hal yang memalukan. Karena hal tersebut tidak melanggar undangundang dan peraturan yang ada. Sebuah pilihan keputusan harus bisa dipertanggungjawabkan kepada publik. e. Uji Panutan/Idola : Sebagai seorang pendidik yang bertugas menuntun murid diharapkan mampu memiliki kesabaran dan keiklasan dalam menuntun di barengi dengan kasih sayang dengan memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada murid agar memilki karater terbaik.maka dalam pengambilan keputusan terhadap Anna juga berdasarkan rasa keadilan dan kasih sayang.
5. Pengujian Paradigma Benar Lawan Benar Dalam kasus Annalebih mementingkan dampak jangka panjang yang mungkin dialami siswa dan mengedepankan rasa belas kasih, empati, menghargai martabat siswa, apresiasi, keteduhan, komunikasi, menjaga rahasia siswa, kekeluargaan, melindungi, mendengarkan, memahami secara mendalam situasi individual yang dihadapi siswa. Dari ke 4 paradigma yang terjadi pada kasus Anna adalah a.Jangka Pendek lawan Jangka Panjang b.Rasa keadilan lawan Rasa Kasihan 6. Melakukan Prinsip Resolusi Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, yang di gunakan adalah Berpikir berbasis Rasa Peduli ( Care – Based Thinking ). Dengan Memutuskan kasus Anna seesuai dengan pemikiran, apa yang di harapkan Anna dan orang tua, agar Ânna dapat penyelesaikan sekolahnya.
7. Investigasi Opsi Trilema . Penyelesaian yang lain dapat di tempuh dengan mengikuti Paket C, membuat surat sakit dari dokter 8. Buat Keputusan Keputusan yang di buat adalah tetap mengizinkan Anna untuk tetap meyelesaikan sekolahnya. 9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan Mengacu pada keputusan yang di buat, maka untuk menghadapi kasus serupa dimasa yang akan datang perlu dibuat penegasan di dalam tata tertib sekolah yang menguatkan tindakan terhadap siswa yang hamil, dan di sosialisasikan kepada semua warga sekolah.