Data Loading...
Diet Jantung (1) Flipbook PDF
Diet Jantung (1)
138 Views
27 Downloads
FLIP PDF 716.08KB
Panduan Diet Jantung
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang 2022
DEFINISI PENYAKIT JANTUNG
Penyakit jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, sehingga kerja jantung sebagai pemompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh terganggu. Terganggunya peredaran oksigen dan darah tersebut dapat disebabkan karena otot jantung yang melemah, adanya celah antara serambi kiri dan serambi kanan yang mengakibatkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit jantung biasanya terjadi karena kerusakan sel otot-otot jantung dalam memompa aliran darah keseluruh tubuh, yang disebabkan kekurangan oksigen yang dibawa darah ke pembuluh darah di jantung atau juga karena terjadi kejang pada otot jantung yang menyebabkan kegagalan organ jantung dalam memompa darah, sehingga menyebabkan kondisi jantung tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
ETIOLOGI
Terdapat berbagai macam penyebab penyakit jantung yang tergantung pada jenis penyakit jantung yang dialami. Penyakit jantung koroner umumnya disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat atau lemak, obesitas, jarang melakukan aktivitas fisik, serta sering terpapar asap rokok. Penyakit jantung bawaan tidak diketahui dengan pasti penyebabnya. Namun terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan bayi lebih rentan mengalami masalah ini. Diantaranya, ibu terinfeksi rubella saat hamil, ibu mengonsumsi obat tertentu saat hamil, atau adanya kelainan gen. Aritmia sering disebabkan oleh kelainan bawaan, yaitu adanya otot jantung yang mati karena penyakit jantung koroner, konsumsi alkohol atau kafein yang berlebihan, stres, atau efek samping obat tertentu. Gagal jantung umumnya disebabkan oleh penyakit jantung koroner, infeksi, atau adanya kelainan katup jantung. Sedangkan infeksi jantung umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri. Namun yang paling sering menjadi penyebab adalah serangan bakteri Streptococcus beta hemolyticus grup A.
JENIS PENYAKIT JANTUNG
1. Penyakit jantung koroner Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi ketika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke jantung mengeras dan mengalami penyempitan. Kondisi ini dipicu oleh penumpukan kolesterol dan pembekuan darah di dalam arteri (aterosklerosis). Penyempitan arteri ini menyebabkan aliran darah dan oksigen ke jantung menjadi berkurang, akibatnya organ tersebut tidak dapat berfungsi normal. 2. Serangan jantung Serangan jantung adalah kondisi darurat yang terjadi saat pasokan darah ke jantung terhambat secara total, sehingga sel-sel otot jantung mengalami kerusakan. Serangan jantung biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner. 3. Aritmia Aritmia adalah gangguan pada irama jantung. Irama jantung pada penderita aritmia bisa terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Aritmia terjadi ketika rangsangan listrik yang mengatur detak jantung terganggu, sehingga jantung tidak bekerja dengan baik.
JENIS PENYAKIT JANTUNG 4. Kardiomipati Kardiomiopati merupakan gangguan pada otot jantung. Kondisi ini menyebabkan kelainan pada bentuk dan kekuatan otot jantung (misalnya otot jantung menjadi lebih besar dan kaku), sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Penyakit ini bisa disebabkan oleh kelainan genetik atau faktor keturunan, sehingga penderitanya terlahir dengan kondisi ini. Selain karena kelainan genetik, kardiomiopati juga bisa terjadi akibat penyakit jantung koroner, gagal jantung, hipertensi, atau penuaan. 5. Gagal jantung Gagal jantung adalah kondisi jantung yang terlalu lemah untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Bila berlangsung dalam jangka panjang, gagal jantung dapat memicu komplikasi serius yakni henti jantung, edema paru, gagal hati, dan gagal ginjal. Gagal jantung adalah penyakit jantung yang berkembang perlahan-lahan secara bertahap. Kondisi ini biasanya diawali oleh adanya penyakit penyerta lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan penyakit jantung bawaan.
JENIS PENYAKIT JANTUNG 6. Penyakit jantung bawaan Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bentuk jantung yang terjadi sejak lahir. Kelainan ini bisa terjadi pada dinding jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau kombinasi semua kelainan tersebut (tetralogy of Fallot). 7. Penyakit katup jantung (klep jantung) Penyakit katup jantung terjadi ketika katup jantung tidak bisa membuka atau menutup dengan sempurna, sehingga terjadi bendungan atau hambatan pada aliran darah. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh akan terganggu.Penyakit katup jantung bisa terjadi sejak lahir akibat faktor keturunan atau baru terjadi saat usia anak-anak dan dewasa akibat penyakit lain, misalnya demam reumatik atau endokarditis. Beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan penyakit katup jantung adalah penyakit Kawasaki, penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan kardiomiopati.
JENIS PENYAKIT JANTUNG
8. Endokartidis Endokarditis adalah infeksi pada jaringan ikat yang melapisi dinding dan katup jantung. Infeksi ini terjadi ketika kuman dari bagian tubuh lain, seperti mulut dan kulit, masuk ke dinding jantung melalui aliran darah. 9. Tumor jantung Tumor jantung adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada dinding jantung. Tumor dapat bersifat kanker (ganas) atau non-kanker (jinak). Tumor ini dapat tumbuh di dinding otot jantung atau lapisan pelindung jantung (perikardium).
1. Riwayat Keluarga Adanya riwayat keluarga dekat yang terkena penyakit jantung dan pembuluh darah meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dua kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat keluarga. 2. Umur Risiko penyakit jantung dan pembuluh meningkat pada usia diatas 55 tahun untuk laki-laki dan diatas 65 tahun untuk perempuan. 3. Jenis Kelamin Jenis kelamin laki-laki mempunyai risiko penyakit jantung dan pembuluh darah lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. 4. Hipertensi Tekanan darah tinggi menjadi faktor risiko utama penyakit jantung. Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah di arteri dan pembuluh darah terlalu tinggi. Jika tidak dikendalikan, tekanan darah yang tinggi dapat memengaruhi jantung, ginjal, dan otak.
FAKTOR RISIKO
5. Obesitas Obesitas dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung. Kadar lemak yang tinggi pada penderita obesitas dapat memberi efek resistensi terhadap hormon insulin. Selain itu, obesitas juga dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL yang memicu terjadinya penyakit jantung. 6. Diabetes Menderita diabetes juga menjadi salah satu faktor risiko terkena penyakit jantung. Ketika kadar glukosa darah yang tinggi tidak dikelola dengan baik, kondisi tersebut dapat meningkatkan jumlah plak yang terbentuk di dalam dinding pembuluh darah. Imbasnya, aliran darah ke jantung bisa terhambat hingga berhenti. 7. Merokok
FAKTOR RISIKO
Merokok dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Rokok sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah. Di samping itu, nikotin yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan tekanan darah. Tidak hanya itu, karbon monoksida dari asap rokok bisa mengurangi jumlah oksigen yang dibawa oleh darah. Bukan hanya perokok aktif, asap rokok yang terpapar pada perokok pasif juga bisa meningkatkan risikonya terkena penyakit jantung.
KELUHAN
Ada beberapa keluhan penyakit jantung yang sering diabaikan, keluhan terutama pada usia 40 tahun ke atas yang patut diwaspadai sebagai gejala penyakit jantung adalah: 1. Nyeri dada. 2. Berdebar-debar. 3. Cepat letih. 4. Sesak nafas. 5. Ada riwayat sering pingsan. 6. Sesak nafas bila tidur terlentang. 7. Beberapa organ tubuh membiru. 8. Perut dan bagian kaki membengkak. Gejala lain yang dialami ketika seseorang terserang penyakit jantung adalah rasa nyeri yang hebat disertai muntah. Tempat nyerinya ada pada bagian belakang tulang dada, kemudian menjalar ke leher dan bahu. Lokasi lain adalah dari dada menjalar ke rahang, kemudian ulu hati dan di daerah punggung di antara kedua belikat.
BIOKIMIA
Panel biomarker untuk mengetahui risiko penyakit jantung dan pembuluh darah : 1. Hematologi rutin Hematologi rutin merupakan penilaian dasar komponen eritrosit, leukosit, trombosit. Pemeriksaan ini dilakukan untuk evaluasi anemia, leukemia, infeksi, polisitemia, kemungkinan kelainan perdarahan 2. Ureum dan Kreatinin Ureum dan kreatinin merupakan produk sisa metabolisme yang dibuang ginjal melalui urin dan hanya sedikit yang tersisa di darah. Bila terdapat gangguan pada fungsi ginjal, maka terjadi kenaikan dari kedua parameter ini. Normalnya, kadar ureum dalam darah