Data Loading...

Modul XI IPA BAB I dan II 2020 Flipbook PDF

Modul XI IPA BAB I dan II 2020


121 Views
65 Downloads
FLIP PDF 761.22KB

DOWNLOAD FLIP

REPORT DMCA

PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT

OLEH :

NORA SITA SIREGAR,S.Pd

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat penyertaannya, maka modul pembelajaran kelas XI semester 1, Sejarah Indonesia ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Materi ini disusun agar dapat menjadi bahan pembelajaran bagi siswasiswi yang duduk di jenjang SMA kelas XI. Kiranya modul ini dapat bermamfaat bagi masyarakat secara umum dan bagi siswa-siswi tingkat SMA secara khusus. Saya menyadari bahwa modul

ini

masih jauh dari sempurna,

sehingga setiap masukan dari semua pihak sangat penulis harapkan guna penyempurnaan

dalam

pembuatan

modul

materi

pembelajaran

selanjutnya.

Tuapejat,

Penulis

2020

Petunjuk Penggunaan Modul

1. Bacalah dan pahami materi yang ada pada setiap kegiatan belajar 2. Kerjakan setiap tugas diskusi terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar. 3. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru.

KOMPETENSI DASAR:

Menganalisis perubahan, dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia

INDIKATOR: BAB 1 1. Menjelaskan pentingnya jalan sudra bagi perdangangan antara Asia dan Eropa 2. Menjelaskan pengertian kolonialisme dan imperialisme 3. Menjelaskan proses lahirnya kolonialisme dan imperialisme Bangsa Eropa 4. Menganalisis faktor pendorong bangsa Eropa melakukan pelayaran samudra

BAB II 1. Menjelaskan perdagangan Nusantara sebelum kedatangan Bangsa Eropa 2. Menjelaskan kedatangan bangsa Portugis, Spanyol, Belanda ke Indonesia 3. Menganalisis kolonialisme dan imperialisme bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda di Indonesia

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Belajar sejarah adalah kewajiban bagi setiap bagi setiap warga negara, karena sejarah adalah rekonstruksi peristiwa masa lampau untuk memperjelas kekinian dalam rangka menatap masa depan. Dengan mempelajari sejarah diharapkan kita dapat memahami arti kehidupan manusia di masa lampau. Sehubungan dengan mengetahui masa lampau kehidupan suatu bangsa hendaknya keberadaan manusia yang sekarang ini dapat merubah kekurangan dan kelebihan yang merupakan dari bangsa pendahulunya, dikarenakan kehidupan manusia sekarang merupakan mata rantai yang tidak terpisahkan dari kehidupan generasi sebelumnya. Sehubungan dengan itu memahami generasi sebelumnya adalah rangkaian untuk memahami generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Rangkaian “kelampauan”, “kekinian dan “ keakanan” itu merupakan suatu kesinambungan yang tak terpisahkan dari sejarah kehidupan manusia untuk menuju kehidupan bangsa yang lebih baik dari sebelumnya, pengalaman kehidupan manusia sebelumnya dijadikan sebagai pedoman dalam rangka menuju kehidupan dan perubahan yang lebih baik. Dengan demikian mempelajari Sejarah kehidupan suatu bangsa yang dimulai sejak kehidupan jaman Prasejarah sampai kehidupan saat ini yang berada pada kondisi global dan liku-liku dengan perjuangan bangsa Indonesia adalah suatu keharusan agar dapat memilih dan menganalisis peristiwa- peristiwa sekarang untuk menentukan tindakan-tindakan pada masa yang akan datang. Materi ini berisi masuk dan berkembangnya kolonialisme dan imperialisme Eropa di Indonesia, perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa hingga awal abad ke XX.

DAFTAR ISI BAB I: MASUK DAN BERKEMBANGNYA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME EROPA DI INDONESIA A. Proses Kedatangan Bangsa Barat Hingga Terbentuknya Pemerintahan Kolonial 1. Jalan Sudra 2. Latar belakang kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia 3. Bangsa Eropa yang melakukan penjelajahan a. Tokoh yang melakukan penjelajahan samudra dari Portugis b. Tokoh yang melakukan penjelajahan samudra dari Spanyol c. Tokoh yang melakukan penjelajahan samudra dari Inggris d. Tokoh yang melakukan penjelajahan samudara dari Belanda Kebijakan B. Kebijakan Pemerintah Kolonial serta Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Ekonomi Rakyat 1. Kebijakan pemerintahan kolonial pada masa Herman Willem Daendels (1808-1811). 2. Kebijakan pemerintahan kolonial pada masa Jan Willem Janssens (1811). 3. Kebijakan pemerintah pada masa Thomas Stamford Raffles (1811-1816). 4. Kebijakan pemerintah kolonial Belanda II C. Perbedaan pengaruh kolonial Lembar Kerja Siswa BAB II: PERLAWANAN BANGSA INDONESIA TERHADAP PENJAJAHAN BANGSA EROPA HINGGA AWAL ABAD KEXX A. Berbagai kebijakan pemerintahan kolonial yang memicu perlawanan lokal B. Strategi perlawanan terhadap penjajahan bangsa Eropa sampai awal abad XX 1. Ciri-ciri perlawanan terhadap penjajahan Eropa sebelum lahirnya Kesadaran Nasional abad ke XX 2. Perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Bangsa Eropa a. Perlawanan terhadap Portugis 1). Perlawanan Aceh 2). Perlawanan Demak 3). Perlawanan rakyat Maluku 4). Perlawanan Rakyat Ternate 5). Perlawanan Rakyat Minahasa b. Perlawanan terhadap Belanda 1). Perlawanan Sultan Agung (Mataram) 2). Perlawanan Sultan Hasanuddin 3). Perlawanan kaum Padri dan kaum adat 4). Perang Jawa 5). Perlang Banjar 6). Perlawanan Sisingamangaraja 7). Perlawanan rakyat Bali 8). Perlawanan rakyat Aceh c. Perlawanan terhadap penjajahan Inggris 1). Perlawanan di Yogyakarta 2). Perlawanan di Palembang Lembar kerja siswa

BAB 1 PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT A. Proses Kedatangan Bangsa Barat Hingga Terbentuknya Pemerintahan Kolonial 1.

Jalan Sudra Jalan sudra adalah sebuah jalur perdagangan melalui Asia yang menghubungkan antara Timur dan Barat dengan dihubungkan oleh pedagang, pengelana, biarawan, prajurit, nomaden dengan menggunakan karavan dan kapal laut, dan menghubungkan Chang'an, Republik Rakyat Tiongkok, dengan Antiokhia, Suriah, dan juga tempat lainnya pada waktu yang bervariasi. Pengaruh jalur ini terbawa sampai ke Korea dan Jepang. Jalur Sutra terbagi menjadi jalur utara dan selatan, meluas dari pusat perdagangan Cina Utara dan Cina Selatan, rute utara melewati Bulgar-Kipchak ke Eropa Timur dan Semenanjung Crimea, dan dari sana menuju ke Laut Hitam, Laut Marmara, dan Balkan ke Venezia; rute selatan melewati TurkestanKhorasan menuju Mesopotamia dan Anatolia, dan kemudian ke Antiokia di Selatan Anatolia menuju ke Laut Tengah atau melalui Levant ke Mesir dan Afrika Utara.

2. Latar belakang kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia a. Adanya Perang Salib (1070-1291); Perang ini mengakibatkan kota Konstantinopel (Byzantium) jatuh ke tangan Turki Utsmani pada tahun 1453. Sehingga penguasa Turki pada saat itu yakni Sultan Mahmud II menutup pelabuhan Konstantinopel bagi orang-orang Eropa. Hal ini membuat orang-orang Eropa kesulitan mendapat rempah-rempah. b. Keinginan mencari rempah-rempah; Keadaan ini karena adanya hal-hal di atas, sehingga rempah-rempah sulit dicari dan mahal harganya. Oleh sebab itu orang-orang Eropa berupaya untuk mencari daerah asal rempah-rempah. c. Penjelajahan samudra; Faktor pendorong penjelajahan samudra diantaranya keinginan mencari kekayaan (gold), keinginan menyebarkan agama (gospel), keinginan mencari kejayaan (glory), adanya semangat reconguesta (semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib), perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292), adanya teori Heliosentris dari ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat. 3. Penjelajahan Bangsa Eropa a. Tokoh yang melakukan penjelajahan samudra dari Portugis diantaranya: 1) Bartholomeu Diaz (1450-1500), berhasil mengarungi samudra hingga ke Benua Afrika (Tanjung Harapan) pada tahun 1486. 2) Vasco da Gama (1469-1524), berhasil mendarat di Calkuta India pada 22 Mei 1498. 3) Alfonso d’ Albuquerque (1453-1515), berhasil mendarat di Malaka dan merebutnya pada tahun 1511. b. Tokoh yang melakukan penjelajahan samudra dari Spanyol diantaranya: 1) Christopher Columbus (1451-1506), bersama Amerigo Vespucci menemukan Benua Amerika.

2) Ferdinand Magelhaens (1519-1521), melakukan ekspedisi hingga ke Kepulauan Filipina pada tahun 1920. 3) Ferdinand Cortez, berhasil menduduki Mexico tahun 1519 dengan menaklukkan suku Indian yaitu Kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan. 4) Pizzaro, berhasil menaklukkan kerajaan Indian di Peru yaitu suku Inca tahun 1530. c. Tokoh yang melakukan penjelajahan dari Inggris 1. Sir Francis Drake (1577-1580), melakukan pelayaran keliling dunia hingga memborong rempah-rempah di Ternate. 2. Pilgrim Fathers, melakukan pelayaran pada tahun 1607 hingga mendarat di Amerika Utara. 3. Sir James Lancester berhasil mendarat di Aceh dan Penang pada tahun 1591, pada tahun 1602 berhasil mendarat di Aceh yang dilanjutkan ke Banten 4. Sir Francis Drake (1577-1580), melakukan pelayaran keliling dunia hingga memborong rempah-rempah di Ternate. 5. Pilgrim Fathers, melakukan pelayaran pada tahun 1607 hingga mendarat di Amerika Utara. 6. Sir James Lancester berhasil mendarat di Aceh dan Penang pada tahun 1591, pada tahun 1602 berhasil mendarat di Aceh yang dilanjutkan ke Banten. 7. Sir Henry Middleton, pada tahun 1604 berhasil mendarat di Ternate, Tidore, Ambon dan Banda. 8. William Dampier, pada tahun 1688 berhasil mendarat di Australia kemudian melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara. 9. James Cook, pada tahun 1770 berhasil mendarat di Pantai Timur Australia sehingga diklaim sebagai penemu Benua Australia. d. 1. 2. 3.

Tokoh yang melakukan penjelajahan samudara dari Belanda diantaranya: Barentz, pada tahun 1594 mencari daerah Timur (Asia) melalui jalur lain yaitu ke Utara. Cornelis de Houtman, pada tahun 1596 berhasil mendarat di Banten. Jacob van Neck, berhasil mendarat di Banten pada 28 November 1598 dan berhasil mendapatkan rempah-rempah yang banyak. Sehingga banyak pedagang Belanda yang datang ke Indonesia. Atas usulan Johan van Oldenbarnevelt dibentuklah kongsi dagang Belanda pada 20 Maret 1602 yang bernama Vereenigde Oost IndischeCompagnie (VOC). VOC dipimpin oleh Gubernur Jenderal, sebagai Gubernur Jenderal yang pertama yaitu Gubernur Jenderal Pieter Both pada tahun 1609. Kemudian diganti oleh Gubernur Jenderal Jan Pieter Zoon Coen tahun 1617. Tujuan dari pembentukan kongsi dagang ini adalah menghindarkan persaingan yang tidak sehat antarpedagang Belanda sendiri, memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan pedagang-pedagang Eropa lain misalnya East India Company (EIC), membantu pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol yang menguasainya, melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah Dalam menjalankan tugasnya, VOC memiliki hak khusus yaitu hak oktroi (hak untuk dapat bertindak sebagai negara sendiri). Hak tersebut meliputi memonopoli perdagangan, memiliki tentara sendiri dan mendirikan benteng-benteng, mencetak dan mengedarkan mata uang sendiri, mengangkat pegawai dari kalangan Belanda atau pribumi, membuat peradilan sendiri, memerintah di negeri jajahan.

Setelah berkuasa ± 200 tahun, VOC mengalami kebangkrutan dan dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Hal ini disebabkan kas VOC kosong, pegawai VOC yang korupsi, banyaknya biaya untuk perang, tidak mampu bersaing dengan kongsi dagang lain, adanya perdagangan gelap. 4. Abel Tasman, berhasil berlayar mencapai perairan di sebelah Tenggara Australia dan menemukan Pulau Tasmania pada tahun 1642. B. Kebijakan Pemerintah Kolonial serta Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Ekonomi Rakyat 1. Kebijakan pemerintahan kolonial pada masa Herman Willem Daendels (1808-1811). Gubernur Jenderal Daendels di kirim ke Indonesia pada tanggal 1 Januari 1808 atas perintah dari Kaisar Louis Napoleon Bonaparte dari Prancis. Tugas utama dari Daendels yaitu mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangan Inggris. Untuk melaksanakan tugasnya tersebut Daendels mengambil langkah-langkah yaitu merekrut tentara, pendirian benteng, pabrik mesiu/senjata di Semarang dan Surabaya serta rumah sakit tentara; membuat jalan dari Anyer sampai Panarukan dengan panjang sekitar 1.100 km; membangun pelabuhan di Anyer dan Ujung Kulon untuk kepentingan perang; memberlakukan kerja rodi atau kerja paksa untuk membangun pangkalan tentara. Untuk memperoleh dana guna membiayai program-programnya tersebut, Daendels melakukan tindakan yaitu contingenten (kewajiban menyerahkan sebagian hasil bumi),verplichte leverantie (kewajiban rakyat menjual hasil bumi kepada Belanda), preanger stelsel (kewajiban bagi rakyat Priangan menanam kopi), menjual tanah-tanah milik negara kepada kalangan kaum swasta. Karena langkah-langkahnya yang kejam tersebut, maka Kaisar Louis Napoleon Bonaparte pada tahun 1811 menarik Daendels kembali ke negeri Belanda dan digantikan oleh Gubernur Jenderal Jan Willem Janssens. 2. Kebijakan pemerintahan kolonial pada masa Jan Willem Janssens (1811). Sebagai seorang Gubernur Jenderal, ternyata Janssens seorang yang lemah dan kurang cakap. Pada saat Inggris melakukan serangan ke Jawa, Janssens tidak dapat berbuat banyak. Ia menyerah kepada Inggris dan menandatangani perjanjian yang disebut Kapitulasi Tuntang pada 17 September 1811. Di mana isi dari perjanjian tersebut yaitu seluruh militer Belanda yang berada di wilayah Asia Timur harus diserahkan kepada Inggris dan menjadi tawanan militer Inggris, utang pemerintah Belanda tidak diakui oleh Inggris, Pulau Jawa dan Madura serta semua pelabuhan Belanda di luar Jawa menjadi daerah kekuasaan Inggris. Atas dasar perjanjian tersebut Indonesia dikuasai Inggris dengan Thomas Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderalnya. 3. Kebijakan pemerintah pada masa Thomas Stamford Raffles (1811-1816). a. Bidang ekonomi, diantaranya: 1) Menghapus kebijakan contingenten dari Daendels dan menggantinya dengan sistem sewa tanah (landrente). 2) Menjual tanah antara lain di Surabaya, Semarang, Surakarta, Priangan, dan Karawang kepada kalangan Partikelir.

3) Penghapusan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi juga dihapuskan. 4) Penghapusan kerja rodi dan perbudakan. 5) Penghapusan sistem monopoli. Sistem sewa tanah yang diterapkan oleh Raffles mengalami kegagalan, karena: besar kecilnya pajak bagi setiap pemilik tanah sulit ditentukan, jumlah pegawai yang sangat terbatas, masyarakat pedesaan belum mengenal uang. b. Bidang pemerintahan diantaranya: 1) Membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan termasuk Yogyakarta dan Surakarta. 2) Membentuk Badan Pengadilan (landroad) di setiap karesidenan. 3) Menjadikan para Bupati sebagai pegawai pemerintahan dengan memberi gaji setiap bulan. c. Sumbangan Raffles yang diberikan kepada Indonesia diantaranya: 1) Membentuk susunan baru dalam pengadilan yang didasarkan pengadilan Inggris. 2) Menulis buku yang berjudul History of Java. 3) Menemukan bunga Rafflesia-Arnoldi. 4) Merintis adanya Kebun Raya Bogor. Karena adanya perubahan politik di Eropa, mengakibatkan pemerintahan di Indonesia juga berubah. Menyerahnya Kaisar Louis Napoleon Bonaparte kepada Inggris membuat Belanda lepas dari Prancis. Pada tahun 1814, Belanda dan Inggris melakukan pertemuan di London yang hasilnya termuat dalam Convention of London yang berisi penyerahan kembali daerah kekuasaan kepada pihak Belanda yang dulu direbut Inggris termasuk Indonesia. Penyerahan wilayah Hindia Belanda dari Inggris kepada Belanda berlangsung di Batavia pada tanggal 19 Agustus 1816. Inggris diwakili oleh John Fendall dan Belanda diwakili oleh Mr. Ellout, van der Capellen dan Buyskes. d. Bidang pemerintahan diantaranya: 4) Membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan termasuk Yogyakarta dan Surakarta. 5) Membentuk Badan Pengadilan (landroad) di setiap karesidenan. 6) Menjadikan para Bupati sebagai pegawai pemerintahan dengan memberi gaji setiap bulan. e. Sumbangan Raffles yang diberikan kepada Indonesia diantaranya: 1. Membentuk susunan baru dalam pengadilan yang didasarkan pengadilan Inggris. 2. Menulis buku yang berjudul History of Java. 3. Menemukan bunga Rafflesia-Arnoldi 4. Membentuk susunan baru dalam pengadilan yang didasarkan pengadilan Inggris 5. Membentuk susunan baru dalam pengadilan yang didasarkan pengadilan Inggris. 6. Menulis buku yang berjudul History of Java 7. Menulis buku yang berjudul History of Java. 8. Menemukan bunga Rafflesia-Arnoldi. 9. Merintis adanya Kebun Raya Bogor. Karena adanya perubahan politik di Eropa, mengakibatkan pemerintahan di Indonesia juga berubah. Menyerahnya Kaisar Louis Napoleon Bonaparte kepada Inggris membuat Belanda lepas dari Prancis.

Pada tahun 1814, Belanda dan Inggris melakukan pertemuan di London yang hasilnya termuat dalam Convention of London yang berisi penyerahan kembali daerah kekuasaan kepada pihak Belanda yang dulu direbut Inggris termasuk Indonesia. Penyerahan wilayah Hindia Belanda dari Inggris kepada Belanda berlangsung di Batavia pada tanggal 19 Agustus 1816. Inggris diwakili oleh John Fendall dan Belanda diwakili oleh Mr. Ellout, van der Capellen dan Buyskes. 4. Kebijakan pemerintah kolonial Belanda II a. Tanam paksa (cultuur stelsel) 1). Pengertian tanam paksa Sistem tanam paksa adalah kebijakan yang mewajibkan petani menyerahkan tanahnya untuk ditanami tanaman yang laku di pasar internasional seperti kopi, teh, lada, kina, dan tembakau. 2). Latar belakang diberlakukannya tanam paksa Latar belakang diberlakukannya tanam paksa yaitu untuk memperoleh pendapatan sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat agar utang Belanda cepat diatasi. Sistem tanam paksa dilaksanakan pada masa pemerintahan Johannes van den Bosch. 3). Ketentuan-ketentuan Tanam Paksa termuat di dalam Staatblat (Lembaran Negara) No. 22 Tahun 1834, yang isinya sebagai berikut: a) Rakyat wajib menyiapkan 1/5 dari lahan garapan untuk ditanami tanaman wajib. b) Lahan tanaman wajib bebas pajak, karena hasil yang disetor sebagai pajak. c) Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak akan dikembalikan. d) Tenaga dan waktu yang diperlukan untuk menggarap tanaman wajib, tidak boleh melebihi waktu yang diperlukan untuk menanam padi. e) Rakyat yang tidak memiliki tanah wajib bekerja selama 66 hari dalam setahun di perkebunan atau pabrik milik pemerintah. f) Jika terjadi kerusakan atau gagal panen, menjadi tanggung jawab pemerintah. g) Pelaksanaan tanam paksa diserahkan sepenuhnya kepada para penguasa pribumi (kepala desa). Dalam pelaksanaan tanam paksa banyak mengalami pelanggaran dari ketentuan semula, banyak petani dan pribumi yang sangat dirugikan. Pelanggaran yang lain yaitu adanya cultuur procenten (hadiah yang diberikan kepada pegawai tanam paksa bila dapat menyetorkan hasil melebihi ketentuan yang ditetapkan). Dampak yang diakibatkan dari tanam paksa yaitu menimbulkan reaksi dari Belanda sendiri, di mana terjadi pertentangan antara golongan liberal dan humanis terhadap pelaksanaan sistem tanam paksa. Tokoh yang menentang sistem tanam paksa diantaranya: 1) Baron van Hoevell (1812-1879) berupaya menghapus tanam paksa melalui parlemen. 2) Edward Douwes Dekker (1820-1887) menulis buku Max Havelaar (1860) yang menceritakan tentang keadaan pemerintahan kolonial yang bersifat menindas dan korup di Jawa. Dalam bukunya tersebut ia menggunakan nama samaran yaitu Multatuli. 3) Fransen van de Putte menerbitkan artikel Suiker Contracten (perjanjian gula).

Menghadapi berbagai reaksi yang ada, pemerintah Belanda mulai menghapus sistem tanam paksa secara bertahap. Tanam paksa lada dihapus pada tahun 1860, tanam paksa nila dan teh dihapus pada tahun 1865. Dan sistem tanam paksa secara resmi dihapuskan pada tahun 1870 berdasarkan UU Landreform (UU Agraria). b. Pelaksanaan politik pintu terbuka Untuk mengganti sistem tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia, pemerintah Belanda menerapkan kebijakan politik liberal (politik pintu terbuka). Untuk melaksanakan politik tersebut pemerintah Belanda mengeluarkan UU Agraria tahun 1870, yang pokok- pokoknya berisi tentang: Pribumi diberi hak memiliki tanah dan menyewakannya kepada pengusaha swasta; Pengusaha dapat menyewa tanah dari gubernemen dalam jangka waktu 75 tahun. Selain UU Agraria 1870, pemerintah Belanda juga mengeluarkan UU Gula (Suiker Wet) tahun 1870. Isi dari UU ini yaitu: Perusahaan-perusahaan gula milik pemerintah akan dihapus secara bertahap; Pada tahun 1891 semua perusahaan gula milik pemerintah harus sudah diambil alih oleh swasta. c. Politik etis Politik ini dikemukakan oleh van Deventer dan disebut politik balas budi karena Belanda memiliki banyak utang budi kepada rakyat Indonesia yang dianggap telah membantu kemakmuran Belanda. Dalam politik ini berisi tentang tiga hal yang sering disebut Trilogi van Deventer. Isi dari trilogi van Deventer yaitu: Irigasi (pengairan); Edukasi (pendidikan); Migrasi (perpindahan penduduk) C. Perbedaan Pengaruh Kolonial Kolonialisme sangat memengaruhi kehidupan di Indonesia. Pengaruh kolonial Barat mencakup aspek ekonomi, politik, sosial dan budaya. Akan tetapi pengaruh di satu daerah dengan daerah lain dapat berbeda, hal ini tergantung dari adanya: 1. Persaingan bangsa Eropa dalam menguasai wilayah Indonesia sehingga diperlukan kekuatan untuk tetap mengusainya. 2. Daerah jajahan yang strategis dalam jalur pelayaran dan perdagangan internasional. 3. Perbedaan persebaran sumber daya alam dan sumber daya manusia. 4. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kolonial. Daerah Indonesia yang dijadikan sebagai pusat kolonial yaitu Pulau Jawa, selain itu di pulau ini juga dijadikan sebagai tempat perkebunan, pertanian, pertambangan, maupun pemerintahan. Sehingga Pulau Jawa lebih cepat berkembang bila dibanding dengan pulau- pulau lain di Indonesia.

LEMBAR KERJA SISWA NAMA KELAS/SEMESTER BIDANG STUDI

: : :

Jawablah pertanyaann dibawah ini dengan jelas dan benar. 1

Mengapa jalan sutra menjadi salah satu jalur perdagangan yang sangat penting pada abad ke-13M?

2

Jelaskan rute perdagangan jalan sutra?

3

Jelaskan pengertian kolonialisme dan impelialisme!

4

Sebutkan factor-faktor pendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra?

5

Jelaskan pengertian merkantilisme?

6

Mengapa perkembangan paham merkantilisme menjadi salah satu factor pendorong berkembanhnya penjelajahan samudra?

7

Jelaskan pengertian 3 G dan hubungannya dengan penjelajahan samudra yang dilakukan bangsa Eropa terutama Portugis?

8

Buatlah jalur panah penjelajahan samudra yang dilakukan bangsa Portugis, spanyol dan Belanda hingga sampai ke Indonesia!

9

Jelaskan latar belakang terbentuknya VOC !

10 Tuliskan tujuan dibentuknya VOC! 11 Jelaskan apa yang dimaksud dengan de heeren XVII ! 12 Jelaskan apa yang dimaksud dengan hak oktroi ! 13 Sebutkan hak-hak VOC di Indonesia yang

diberikan pemerintahan Belanda dalam hak oktroi! 14 Sebutkan kebijakan-kebijakan VOC di Indonesia! 15 Sebutkan kebijakan-kebijakan gubernur jendral VOC di Indonesia! a. Pieter Both b. Jan Pieterzoon coen 16 Jelaskan factor-faktor penyebab berakhirnya kekuasaan VOC di Indonesia? 17 Mengapa pengaruh prancis dan Ingris masuk ke Indonesia? 18 Sebutkan kebijakan-kebijakan yang diambil Herman William Daendels dan Thomas Satmaford raffles di Indonesia! 19 Jelaskan dampak konvensi London tahun 1814 terhadap Belanda 20 Jelaskan kebijakan yang diambil gubernur jendral Belanda, Van Den Bosch di Indonesia untuk menghindari kebangkrutan Belanda?

Tuliskan kesimpulan materi pembelajaran yang sudah kita pelajari!

Penilaian: Setiap item jawaban yang benar diberikan nilai 5, bila Anda belum mencapai 80% untuk nilai yang diperoleh silahkan baca ulang dengan teliti dengan baik, kemudian kerjakan kembali soal diatas. Keterangan Tingkat penguasaan = x 100% Berarti tinggkat penguasaan Anda: 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik

BAB II PERLAWANAN BANGSA INDONESIA TERHADAP PENJAJAHAN BANGSA EROPA HINGGA AWAL ABAD KE XX

A.

Berbagai kebijakan pemerintah kolonial yang memicu perlawanan local 1. Penderitaan rakyat akibat system tanam paksa, kebijakan pintu terbuka, politik etis 2. Ekspansi wilayah demi melancarkan kebijakan pintu terbu 3. Campur tangan terhadap masalah internal kerajaan 4. Monopoli perdagangan rempah-rempah

B.

Strategi perlawanan terhadap penjajahan bangsa Eropa Sebelum Abad ke-20 1. Ciri-ciri perlawan terhadap penjajahan Eropa sebelum lahirnya kesadaran nasional Perlawanan bersifat local Tidak menggunakan organisasi modern. Dipimpin tokoh masyarakat yang disegani dan berkharisma. Melakukan perjuangan fisik / bersenjata. Mudah dipecah belah oleh Belanda. Perjuangan belum terorganisir. Tergantung pada pemimpin. 2. Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Barat a. Perlawanan terhadap Portugis latar belakang perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis antara lain: Adanya monopoli perdagangan oleh Portugis di Selat Malaka, Pelarangan Portugis terhadap orang-orang Aceh berlayar ke Laut Merah, Penangkapan kapal kapal Aceh oleh Portugis. 1). Perlawanan Aceh Perlawanan Aceh terhadap Portugis di Malaka pertama kali dilakukan masa pemerintahan Sultan Alaudin Riayat Syah. Dengan bantuan dari Turki dan Demak, Aceh mengadakan penyerangan terhadap Portugis di Malaka pada tahun 1568. Namun penyerangan tersebut mengalami kegagalan. Meskipun demikian, Sultan Alaudin telah menunjukkan ketangguhan sebagai kekuatan militer yang disegani. Perlawanan pemerintahan Sultan Iskandar Muda Armada kekuatan Aceh telah disiapkan untuk menyerang kedudukan Portugis di Malaka. Pada tahun 1629 Aceh mencoba menaklukkan Portugis. Penyerangan yang dilakukan Aceh ini belum berhasil mendapat kemenangan. Faktor penyebab kegagalan serangan Aceh terhadap Portugis di Malaka adalah: Tidak dipersiapkan dengan baik, Perlengkapan senjata yang digunakan masih sederhanaTerjadi konflik internal dikalangan pejabat Kerajaan Aceh

2).Perlawanan Kerajaan Demak Kedatangan bangsa Portugis ke Pelabuhan Malaka yang dipimpin oleh Diego Lopez de Sequeira menimbulkan kecurigaan rakyat Malaka. Dominasi Portugis di Malaka telah mendesak dan merugikan kegiatan perdagangan orang-orang Islam. Sultan Demak R. Patah mengirim pasukan dipimpin Pati Unus untuk menyerang Portugis di Malaka .Dengan kekuatan 100 kapal laut dan lebih dari prajurit Adipati Unus menyerang Portugis. Serangan tersebut mengalami kegagalan. Tahun 1527, tentara Demak kembali melancarkan serangan terhadap Portugis yang mulai menanamkan pengaruhnya di Sunda Kelapa, untuk membendung hubungan Portugis dam Pajajaran. Di bawah pimpinan Fatahillah tentara Demak berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. 3). Perlawanan Rakyat Maluku Perlawanan ini terjadi karena sebab-sebab berikut ini:  Portugis melakukan monopoli perdagangan.  Portugis ikut campur tangan dalam pemerintahan.  Portugis ingin menyebarkan agama Katholik, yang berarti bertentangan dengan agama yang telah dianut oleh rakyat Ternate  Portugis membenci pemeluk agama Islam karena tidak sepaham dengan mereka.  Portugis sewenang-wenang terhadap rakyat.Keserakahan dan kesombongan bangsa Portugis. 4). Perlawanan Rakyat Ternate Perlawanan Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun. Pada tahun 1565 Portugis semakin terdesak dan siasat perundingan pun mulai dijalankan oleh Portugis. Perundingan antara kerajaan Ternate dan Portugis diadakan pada tahun 1570. Dalam perudingan tersebut Portugis melakukan kelicikan, yaitu membunuh Sultan Hairun. Perlawanan rakyat Ternate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putera Sultan Hairun). Pasukan Sultan Baabullah memusatkan penyerangan untuk mengepung benteng Portugis di Ternate. Pada tahun 1574 benteng Portugis dapat direbut, Portugis menyingkir ke Hitu dan akhirnya menguasai dan menetap di Timor-Timur sampai Tahun 1975. 5). Perlawanan Minahasa Perang disebabkan oleh ketidaksenangan anak suku Tombatu terhadap monopoli yang dilakukan Spanyol. Perang dilakukan anak suku Tombatu (toundanow/Tansawang) di daerah Kali dan Batu Lesung atau sekitar danau Bulilin di bawah pimpinan Panglima Monde. Pecah perang pertama tahun 1643 di Tompaso yang mengakibatkan 40 tentara Spanyol tewas sedang pihak Minahasa panglima Monde beserta 9 tentara gugur. Namun demikian pasukan Spanyol dapat dikejar dan berkat bantuan residen VOC, Herman Jansz Steynkuler berhasil diadakan kesepakatan damai pada 21 September 1694. Pada kesepakatan tersebut dinyatakan bahwa pasukan Minahasa menguasai Tompaso Baru, Rumoong bawah, dan Kawangkoan Bawah. b. Perlawanan terhadap Belanda 1). Perlawanan Sultan Agung (Mataram).

Untuk mewujudkan cita-citanya menguasai seluruh Pulau Jawa, Sultan Agung mengirim pasukan kerajaan Mataram untuk menyerang Belanda di Batavia pada tahun 1628 tetapi gagal. Tahun 1629 kedua kalinya Kerajaan Mataram menyerang VOC di Batavia tetapi juga mengalami kegagalan, perlawanan-perlawanan rakyat Mataram terhadap VOC terus berlanjut, antara lain perlawanan di bawah pimpinan Tronojoyo, perlawanan untung Senopati, perlawanan Mangkubumi dan Raden Mas Said. 2). Perlawanan Sultan Hasanudin Penyebab perlawanan Sultan Hairun adalah Pendudukan benteng Pa’nakkyung oleh VOC. Peristiwa De Walvis pada tahun 1662, waktu meriam-meriamnya dan barang-barang muatannya disita oleh pasukan Karaeng Tallo. Peristiwa kapal Leeuwin (1664) yang kandas di Pulau Don Duango dimana anak kapal dibunuh dan sejumlah uang disita. Hasanudin pada Oktober 1660 mengumpulkan semua bangsawan yang diminta bersumpah setia kepadanya. Pasukan VOC dikirim oleh Speelman untuk menyampaikan surat kepada Karaeng Goa berisi tuntutan penggantian yang disertai ancaman. Tuntutan itu di tolak oleh Sultan Hasanudin dan hanya bersedia mengganti kerugian yang diderita oleh VOC. Speelman melakukkan pengeboman untuk mengintimidasi. 3). Perang Padri Kaum Padri dan Kaum Adat Perang padri adalah perang yang terjadi di Sumatera barat antara kaum Padri (ulama) dan golongan bangsawan.  Fase Pertama: Kaum Padri menyerang pos-pos dan pencegatan terhadap patroli Belanda.Tuanku Pasaman menggerakkan pasukan untuk mengadakan serangan menggunakan senjata tradisional seperti tombak dan parang. Belanda dgn kekuatan 200 orang serdadu Eropa dan pasukan pribumi termasuk juga kaum adat. Menggunakan senjata yang lebih modern seperti meriam dan senjata api lainnya. Belanda berhasil menguasai lembah Tanah Datar, kemudian mendirikan benteng di Batusangkar. Tuanku Pasaman memusatkan perjuangannya di Lintau dan Tuanku Nan Renceh memimpin pasukannya di sekitar Baso. September 1822 kaum Padri berhasil mengusir Belanda dari sungai Puar, Guguk Sigandang dan Tajong Alam. Pada tgl 26 Januari 1824 tercapailah perundingan damai antara Belanda dgn Kaum Padri. Akan tetapi dgn perjanjian tersebut justru dimanfaatkan oleh Belanda untuk menduduki daerah2 lain.  FASE KEDUA: Pada tgl 15 November 1825 ditandatangani Perjanjian Padang. Isi perjanjian Padang antara lain: Belanda mengakui kekuasaan pemimpin Padri di Batusangkar, Saruaso, Padang Guguk Sigandang, Agam, Bukitinggi, dan menjamin pelaksanaan sistem agama di daerahnya. Kedua belah pihak tidak akan saling menyerang. Kedua pihak akan melindungi para pedagang dan orang-orang yg sedang melakukan perjalanan. Secara bertahap Belanda akan melarang praktik sabung ayam.  FASE KETIGA: Kaum Padri mendapat dukungan dari kaum adat. Kaum Padri dari bukit kamang berhasil memutuskan sarana komunikasi antara benteng Belanda di Tanjung Alam dan Bukittinggi. Pada Agustus 1831 Belanda dapat menguasai benteng Marapalam. Tahun1832 datang

pasukan bantuan dari Jawa, yaitu pasukan Sentot Ali Basah Prawirodirjo dgn 300 prajurit. Belanda mendapat perlawanan sengit, 100 org pasukan Belanda termasuk perwira terbunuh namun berhasil menangkap Tuanku Nan Cerdik. Pada th 1834 Belanda memusatkan kekuatannya untuk menyerang pasukan Imam Bonjol di Bonjol. Belanda menawarkan perdamaian, Imam Bonjol mau tetapi ada syarat tertentu, yaitu jika tercapai perdamaian, Bonjol dibebaskan dari segala bentuk kerja paksa dan tidak lagi diduduki Belanda. Oktober 1837 Belanda mengepung dan menyerang benteng Bonjol. 25 Oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan kemudian dibuang ke Cianjur, kemudian ke Ambon pada 19 Januari 1839 dan pada th 1841 dipindahkan ke Manado sampai meninggalnya pada tgl 6 Nov 1864. 4). Perang Jawa  SIAPA PANGERAN DIPONEGORO ? Pangeran Diponegoro adalah Putra Tertua Hamengkubuwana III. Dibesarkan oleh neneknya (Ratu Ageng, wafat 1803) di desa Tegalrejo. Mempelajari kitab agama Islam, karya sastra, sejarah jawa. Akrab dgn lingkungan pesantren, kaum bangsawan, dekat dengan penduduk desa  mendapatkan pengalaman religi  calon raja Jawa  Kondisi Sosial-Politik Jawa sebelum 1825 factor eksternal: Daendels menghapus sistem sewa tanah di pesisir secara sepihak, rakyat menjadi tenaga kerja paksa, Perbedaan status social, Penarikan pajak internal kerajaan: Pergeseran adat dan budaya Keraton, Persengkokolan dan Korupsi, pemasangan patok jalan yang melewati makam leluhur Diponegoro  “INSIDEN ANJIR” Belanda membangun jalan di Tegal rejo. Belanda memasang patok kayu batas pembangunan jalan, Melewati makam leluhur Pangeran Diponegoro. Oleh pasukan diponegoro Patok diganti dengan Tombak  Pertahanan di Selarong 20 Juli 1825, pengikut Pangeran Diponegoro berkumpul di Tegalreja. Belanda menyerang dan Tegalreja di hanguskan. Pangeran Diponegoro, pasukan & keluarga Menyingkir ke Bukit Selarong. Keluarga, anak-anak & orang2 tua diamankan di Dekso. Diponegoro, Didukung 15 Pangeran dan 41 Bupati  1823 GubJend van der Capellen ( ) menghapus sewa tanah. Dampaknya bangsawan harus mengembalikan uang muka kepada para pengusaha. Kehilangan sumber pendapatan dan keharusan membayar uang muka menjadi alasan para bangsawan ikut dalam perang  Untuk menghentikan perlawanan , Jendral De Kock, mengmengusulkan BENTENG STELSEL. Sistem Perbentengan Magelang yang dijalankan Tahun 1827  Pada setiap kawasan yang sudah dikuasai Belanda, dibangun Benteng pertahan, kemudian di tiap kubu pertahanan tsb dibangun infrastruktur penghubung seperti jalan atau jembatan. Benteng yang dibangun antara lain di Semarang, Ambarawa, Muntilan, Kulon Progo, Magelang . Total 165 benteng di Jateng, Jogja, Jatim. Keunggulan yag diperoleh

Belanda adalah mempersempit ruang gerak musuh, mempercepat penyelesaian perang. Kelemahan: Menghabiskan biaya, membutuhkan tenaga kerja paksa yang banyak untuk membangun benteng dan infrastruktur antar benteng. 5). PERANG BANJAR (Abad 19)  Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah  Keunggulan Banjar: strategis dalam perdagangan  Komoditi: emas, intan, lada, rotan dan damar  Awal Kontak dengan Belanda tahun 1817  Perjanjian antara Sultan Banjar (Sultan Sulaiman) dengan Belanda berisi: Sultan Sulaiman harus menyerahkan wilayah Dayak, Sintang, Bakumpai, Tanah Laut, Mundawai, Kotawaringin, Lawai, Jalai, Pigatan, Pasir Kutai dan Beran.  4 Mei 1826 diadakan Perjanjian Sultan Adam Alwasikh dengan Belanda berisi: Wilayah Kesultanan Banjar tinggal daerah Hulu Sungai, Martapura dan Banjarmasin. Dengan kata lain wilayah kekuasaan semakin menyempit.  Konflik Internal Dalam Kerajaan  Tahun 1852 putera Mahkota Abdul Rahman meninggal, Sultan Adam memiliki 3 kandidat pengganti :Pangeran Hidayatullah.  1857 Sultan Adam meninggal. Residen E.F. Graaf von Bentheim Teklenburg, mengangkat Pangeran Hidayatullah sebagai Mangkubumi.  Konflik dari daerah Pedalaman Dipelopori oleh Aling, Pusat Pergerakan di Tepi Sungai Muning Atau disebut dengan Tambai Mekah. Dikenal dgn Panembahan Muning Bersemedi dan mendapat Firasat bahwa Kesultanan Banjarmasin diserahkan kembali kepada Pangeran Antasari. Pangeran Antasari datang dari Serambi Mekah dan Mendapat dukungan dari Sultan Pair & Tumenggung Surapati.  Pangeran Antasari  Memilih melawan bersama rakyat Pangeran Hidayatullah dibujuk untuk bergabung dgn Belanda dgn imbalan diangakat menjadi Sultan, namun Memilih melawan bersama rakyat dipimpin Pangeran Antasari. Pangeran Antasari pada bulan Agustus 1859 menyerang Benteng Tabanio dibantu Haji Buyasin, Kiai Langlang& Kiai Demang Lehman  28 Februari 1862 Antasari berhasil ditangkap dan disingkan ke Cianjur Jawa Barat 6). Perlawanan Sisingamangaraja Latar Belakang: Setelah Perang Padri, Belanda mulai memasuki tanah Batak dan menguasai Mandailing, Angkola, Padang Lawas, Sipirok, Tapanuli. Belanda berusaha menjadikan tanah Batak sebagai Pax Nedeerlaandica dan melakukan penyebaran agama Kristen. Sisingamangaraja mengambil tindakan tegas Mengusir para zending, Pembakaran Pos Zending di Silindung 8 Januari 1878. Hal Tersebut dijadikan alasanoleh Belanda untuk menduduki Silindung

7). Perlawanan di BALI Tahun 1844  Raja Karangasem & Raja Buleleng , Merampas 2 kapal Belanda yang terdampar di Pantai Sangsit & Jembrana. Belanda menuntut ganti rugi .  Raja Gusti Ngurah Made Karangasem menolak dihapuskannya hak tawan karang. Raja Gusti Ngurah Made Karangasem & Patih Ktut Jelantik. Mempersiapkan prajurit & pos pertahanan  Perlawanan di BALI 27 Juni 1846  Raja, Prajurit, dan rakyat buleng berperang mati-matian  Benteng pertahanan Buleleng jebol dan ibu kota Singaraja dikuasai  Raja dan pasukan Buleleng menyingkir ke desa Jagarag karenaTerdesak  Dibuat Perjanjian pada 6 Juli 1846 7. Perang Aceh  Penyebab peperangan: Perlawanan dipimpin oleh para Bangsawan (Tengku) dan para tokoh ulama (Teuku) seperti Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Penglima Polem, Cut Nyak Dien, Cut Mutia dan lain-lain. Dalam rangka pax netherlandika, karena Belanda melanggar Perjanjian Traktat London tahun 1824 yang berisi bahwa Inggris dan Belanda tidak boleh mengganggu ke merdekaan Aceh.  Untuk menguasai Aceh, Belanda menggunakan cara seperti Konsentrasi Stelsel dengan mendatangkan ahli Agama Islam yaitu Snouch Hurgronye, dan politik devide et impera.  Setelah Aceh dapat dikuasai oleh Belanda, Raja-Raja yang berhasil dikuasai oleh Belanda diikat dengan Plakat Pendek yang isinya : 1. Mengakui kedaulatan Belanda atas daerahnya. 2. Tidak akan mengadakan hubungan dengan negara lain. 3. Taat dan patuh pada Pemerintah Belanda C. Perlawanan terhadap Penjajahan Inggris 1. Perlawanan di Yogyakarta Saat Inggris berkuasa yang mengisi kekuasaan di pusat adalah Raffles, dan Karesidenan Yogyakarta dipimpin Sultan Hamengkubuwana II atau Sultan Sepuh. Sultan HB II terkenal keras dan sangat menentang pemerintah kolonial sehingga membuat kolonial Inggris terganggu. Sunan Pakubuwana IV (Sultan PB IV) menawarkan kerja sama menentang pemerintahan kolonial Inggris. Sultan HB II menyetujui hal itu dan mengirimkan Tumenggung Sumodiningrat. Pada tanggal Juni 1812, Inggris menyerbu Keraton Yogyakarta. Perang ini diakhiri dengan menyerahnya Sultan HB II dan dimulainya penjarahan besar-besaran harta, pusaka, dan pustaka Keraton Yogyakarta. Raffles memerintahkan penangkapan Sultan HB II untuk diasingkan ke Penang 2.Perlawanan di Palembang Raffles mengirim utusan untuk mengambil alih kantor sekaligus benteng Belanda di Palembang dan meminta hak kuasa sultan atas tambang timah di Pulau Bangka namun ditolak Sultan Mahmud Badaruddin II. Raffles mengirim ekspedisi perang tahun 1812 yang dipimpin Mayor Jenderal Robert Gillespie. Kesultanan Palembang jatuh ke tangan Inggris dalam waktu 1 minggu14 Mei 1812, Najamuddin diangkat oleh Robert Gillespie atas nama

Inggris untuk menggantikan kakaknya sebagai Sultan Palembang. Sultan Mahmud Badaruddin II kemudian kembali ke Palembang untuk menjadi sultan lagi. Tanggal 4 Agustus 1813, armada Inggris dipimpin Mayor W. Colebrooke tiba di Palembang untuk menurunkan Sultan Mahmud Badaruddin II dari tahtanya kembali untuk digantikan oleh Sultan Najamuddin

LEMBAR KERJA SISWA

NAMA KELAS/SEMESTER BIDANG STUDI

: : :

Jawablah pertanyaann dibawah ini dengan jelas dan benar. 1

2

3

4

5

6 7

8

9 10

11 12

Apa latar belakang munculnya perlawanan lokal terhadap pemerintahan colonial di Indonesia? Jelaskan ciri-ciri perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajahan Eropa sebelum tahun 1908? Berikan contoh campur tangan Portugis dalam urusan internal kasultanan ternate! Tuliskan penyebab perlawanan rakyat Maluku terhadap colonial Belanda! Jelaskan alasan Sultan Trenggono (Demak) melakukan penyerangan terhadap Sunda Kelapa tahun 1527 Jelaskan penyebab terjadinya Perang Banjar? Mengapa Sultan Agung ingin mengusir VOC dari Batavia dan mengapa hal tersebut tidak berhasil? Jelaskan factor penyebab terjadinya Perang Jawa ( perang Diponegoro) tahun 1925-1930? Apa yang dimaksud dengan Benteng Stelsel? Jelaskan mengapa terjadi perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis pada pertengahan abad ke-16 ! Apa yang dimaksud dengan perang padri? Tuliskan isi pengumuman Belanda yang disebut plakat panjang tahun 1833 dan apa

13

14

15 16

17 18 19

20

tujuan dikeluarkannya pengumuman tersebut! Jelaskan strategi yang digunakan Belanda untuk menaklukkan perlawanan rakyat Aceh? Jelaskan alasan utama terjadinya perlawanan Sisingamangaraja XII tahun 1870-1907? Apa yang dimaksud dengan hak tawan karang? Mengapa pendudukan Palembang sangat penting artinya bagi Belanda? Jelaskan pengaruh kolonialisme Portugis di Indonesia? Jelaskan pengaruh Kolonialisme Belanda di Indonesia? Menurut anda, mengapa Belanda berhasil menguasai kerajaankerajaan yang ada di Indonesia? Di lingkungagn kamu mungkin terjdapat sisa-sisa atau situs yang terkait dengan perang melawan penjajahan (kalau tidak ada,cari peristiwa perang yang dekat dengan daerah kamu). Coba buatlah cerita singkat tentang peristiwa perang tersebut.

Tuliskan kesimpulan materi pembelajaran yang sudah kita pelajari!

Penilaian: Setiap item jawaban yang benar diberikan nilai 5, bila Anda belum mencapai 80% untuk nilai yang diperoleh silahkan baca ulang dengan teliti dengan baik, kemudian kerjakan kembali soal diatas. Keterangan Tingkat penguasaan = x 100% Berarti tinggkat penguasaan Anda: 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik