Majalah FKAM Desember 2021 Flipbook PDF

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Sobat Baik FKAM. Alhamdulillah majalah kembali hadir untuk berbagi ilmu da
Author:  A

43 downloads 119 Views 19MB Size

Story Transcript

HARTAMU 97,5%

ZAKAT 2,5%

Salurkan zakat anda melalui rekening a/n Baitul Mal FKAM : BSI EX. BSM

7002076203

CIMB NIAGA Syariah 760986880100 BRI

0334-01-001533-30-2

Mandiri

138-0015906352

BNI

0749784925

BCA

015-4046000

Muamalat

5210081706

Konfirmasi transfer: 0857 2516 7000 Format pesan: Nama_Kota_Nominal Zakat Anda Contoh: Ahmad_Solo_Rp. 2.100.000,-

#ZakatForLife

Kata Pengantar Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam atas segala nikmat yang diberikan kepada kita semua. Shalawat dan salam, semoga senantiasa tercurah kepada Nabiyullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, keluarganya, shahabatnya, serta umatnya yang taat. Sudah mengeluarkan tenaga, uang dan lain sebagainya, namun tidak mendapatkan hasil sesuai yang diidamkan. Padahal, apa yang didambakan merupakan hal yang diperbolehkan dan merupakan hal yang baik. Kadang ingin menyudahi saja, tidak mengerjakannya lagi, dan tidak mengidamkannya lagi. Inilah sekilas isi yang ada di tema utama majalah FKAM bulan Desember tahun 2021. Majalah FKAM bulan Desember 2021 ini juga mengetengahkan: Membingkai kriteria memilih pasangan hidup, kisah Salamah bin Al-Akwa, serta nasehat yang berjudul Bagian Akhir yang Menentukan. Juga mengetengahkan: Keistimewaan sirah nabawiyah, khutbah Jumat mendidik diri dan keluarga, profil Direktur Baitul Mal FKAM Ustadz Sunar Wulan, dan galeri kegiatan FKAM. Demikian kata pengantar majalah FKAM bulan Desember 2021 ini. Selamat menyimak dan semoga bermanfaat. Aamiin. Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Daftar Isi Salam hangat, Kata Pengantar ............................ 1 Samudra .................................... 2 Wirid Rasulullah ........................... 4

Redaksi

Anak dan Keluarga ...................... 5 Serial Salaf ................................... 6 Nasehat .................................. 8 Sirah Nabawiyah ........................ 10 Khutbah Jumat ........................ 12 Tokoh Kita .............................. 16 Galeri Kegiatan FKAM ............... 17 Info Program Baitul Mal FKAM ....27 Majalah FKAM Desember 2021

1

Samudra

Kadang sudah mengeluarkan tenaga, uang dan lain sebagainya, namun tetap saja tidak ada efek yang signifikan serta tidak mendapatkan hasil sesuai yang diidamkan. Sudah menggunakan berbagai cara, namun selalu saja tidak berhasil, tidak memperoleh apa yang dimaui. Mau pakai cara apa lagi? Sangat rumit.

P

adahal, apa yang didambakan merupakan hal yang diperbolehkan dan merupakan hal yang baik. Kadang ingin menyudahi saja, tidak mengerjakannya lagi, dan tidak mengidamkannya lagi. Kadang sudah beberapa kali menasehatinya, namun tidak diperhatikan, pura-pura tidak memperhatikan, dan pengabaian lainnya. Bahkan tak hanya itu, kadang juga dibantah, dieyeli. Kadang sudah beberapa kali mengingatkannya, namun yang diingatkan tetap saja mengerjakan hal buruk, tidak mau mengerjakan kebaikan. Gah geh gah geh ora kepanggeh (ya, ya, ya, ya, namun tidak dikerjakan). Kadang sudah bekerja membanting tulang mencari uang agar hidup tidak serba tak ada, namun uang yang dapat tetap seret. Uang yang diperoleh belum sesuai yang didambakan. Memang kadang lumayan. Akan tetapi, tibatiba ada kebutuhan yang harus mengeluarkan uang. Alhasil, uang yang didapatkan pun seolah hanya numpang lewat saja. Rasanya ingin menjerit saja. Menyikapi hal tersebut, haruskah frustasi, berputus asa? Tidak. Lalu kalau tidak, apa sikap dan apa yang harus dikerjakan? Di antaranya kita dapat mengerjakan hal sebagai berikut: •

Bersabar dan Menerima Keadaan Selagi yang kita kerjakan merupakan kebaikan, kenapa harus frustasi, kenapa harus

2

Majalah FKAM Desember 2021

putus asa? Bukankah kalau yang kita kerjakan suatu hal yang baik, kita pun akan memperoleh kebaikan? Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

ُ َ ٰ ‫ﯾﻌﺑﺎِد اﻟﱠِذْﯾَن‬ ُْ ‫اﻟدﻧﯾﺎ‬ ِ ِ ‫ﻓﻲ ٰھ‬ َ ْ ‫ذه ﱡ‬ َ ِ ٰ ‫ﻗل‬ ْ ُ َ ْ َ ‫ﱠﻛم ِۗﻟﻠﱠِذْﯾَن‬ ْ ُ ‫اﻣﻧوا ﱠ‬ ْ ُ ‫اﺗﻘوا َرﺑ‬ ْ ِ ‫اﺣﺳﻧوا‬ ٌ ٌ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ َ َ ‫ﯾر‬ ُ ْ َ ‫ﺣﺳﻧَﺔ‬ ْ ُ ِ ‫ﯾوﻓﻰ ﱣ‬ َ َ ْ ُ َ ْ ‫اﻟﺻﺑروَن‬ ِ ْ َ‫اﺟرھم ﺑِﻐ‬ َ ِ َ ِ ‫ۗوارض ﱣ‬ َ ِ ‫واﺳﻌﺔ‬ َ ُ ‫ۗاﻧﻣﺎ‬ ١٠ - ‫ﺣﺳﺎب‬ ِ ٍ َ “Katakanlah (Muhammad), 'Wahai hambahamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.' Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10).

ٰ ْ ُ ‫ذﻛر َ ْاو‬ ْ ّ ِ ‫ﺻﺎﻟﺣﺎ‬ ْ َ ً ‫ﺣﯾوة‬ ٰ َ ‫ﻓﻠﻧﺣﯾﯾﻧﮫ‬ ٌ ِ ْ ُ ‫وھو‬ ٗ ‫ﻣؤﻣن َ َ ُ ْ ِ َ ﱠ‬ َ ِ َ ‫ﻣن‬ ً ِ َ ‫ﻋﻣل‬ ٍ َ َ ‫ﻣن‬ َ ُ َ ‫اﻧﺛﻰ‬ ۚ َ ٩٧ - ‫ﯾﻌﻣﻠوَن‬ ْ ُ َ ْ َ ‫ﻛﺎﻧوا‬ ْ ُ َ ‫ﺑﺎﺣﺳن َﻣﺎ‬ ْ ُ ‫طﯾِ َّﺑﺔً َوﻟَﻧ ْ ِ َ ﱠ‬ ْ ُ َ ْ َ ‫َﺟزﯾﻧﮭم‬ ِ َ ْ َ ِ ‫اﺟرھم‬ “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl: 97). •

Berhusnudzon Selain itu, hendaknya kita tetap berhusnudzon kepada Allah karena Allah menurut prasangka hamba-Nya. Berkaitan dengan berprasangka baik kepada Allah pula, hendaknya kita tidak meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berhusnudzon terhadap Allah. Sebab Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: “Janganlah seseorang di antara kalian

meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah.” (HR. Muslim). •

Optimis Hendaknya kita optimis, tidak pesimis, tidak frustasi, tidak putus asa. Frustasi hanya akan membuat kita merasa berat, murung, tidak dapat mengontrol emosi dengan baik, tidak dapat bertindak dengan baik, dan sebagainya. Sementara optimisme akan menambah energi positif kita. Putus asa akan membuat kita merasa masa depan tidak baik, tidak bergairah, semrawut, dan sebagainya. Sementara optimisme akan menjadikan kita bergairah, merasa bahwa suatu saat nanti keadaan membaik, serta kita pun menjadi ingin senantiasa maju dan semakin baik . Kita tidak boleh putus asa. Orang yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang kafir. Tiada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali orang-orang yang sesat. Ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

َ َ ‫واﺧﯾﮫ‬ ْ ِ ‫ﺗﺎﯾـﺳوا‬ ْ ِ ‫ﻓﺗﺣﺳﺳوا‬ ِ ْ ِ َ َ ‫ﯾوﺳف‬ ْ ‫ﻣن ﱠ‬ ْ ُ ْ ۟ َ ‫وﻻ‬ ْ ُ ‫اذھﺑوا َ َ َ ﱠ‬ ْ ُ َ ْ ‫ﯾﺑﻧﻲ‬ َ ُ ْ ‫ﻣن ﱡ‬ ‫ٰ َِ ﱠ‬ ِ‫روح‬ ٗ ‫ﱣ ِ ۗا ﱠ‬ ْ ِ ‫ﯾﺎﯾـس‬ َ‫اﻟﻛﻔرون‬ ْ ُ ِ ٰ ْ ‫اﻟﻘوم‬ ْ ‫ﻣن ﱠ‬ ُ ْ ۟ َ ‫ِﻧﮫ َﻻ‬ ُ ْ َ ْ ‫روحِ ﱣ ِ ا ﱠِﻻ‬ “Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.” (QS. Yusuf: 87).

“ Janganlah seseorang di antara kalian meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah.” ”

“ Selagi yang kita kerjakan merupakan kebaikan, kenapa harus frustasi, kenapa harus putus asa?

” ُ َ ْ ‫وﻣن ﱠ‬ ْ ِ ‫ﯾﻘﻧط‬ ْ َ َ ‫ﻗﺎل‬ َ ْ ‫ﺣﻣﺔ َرﺑِّ ٖٓﮫ ا ﱠِﻻ ﱠ ۤ ﱡ‬ ‫اﻟﺿﺎﻟون‬ َ َ ِ َ ْ ‫ﻣن ﱠر‬ “Dia (Ibrahim) berkata, 'Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat'.” (QS. Al-Hijr: 56). Beratnya Menggapai Hasrat Kita hendaknya tetap mengerjakan kebaikan untuk menggapai hasrat yang baik, dan ridho dengan apa yang Allah tetapkan. Kita harus ingat bahwa Allah yang menentukan terwujud apa tidaknya apa yang kita inginkan. Hendaknya pula, kita tetap menjadi orang yang mau menasehati dan mau mengingatkan. Hal tersebut agar orang mau mengerjakan kebaikan dan tidak mengerjakan kemaksiatan. Hanya saja kita harus ingat bahwa Allah saja yang dapat memberi hidayah, sementara kita tidak. Selain itu, kita hendaknya tetap mau mencari rezeki meskipun memang terkadang uang yang diperoleh tidak sesuai yang kita inginkan. Mencari rezeki itu merupakan kebaikan. Selainnya, hal yang seharusnya kita ingat ialah, rezeki itu tidak harus berupa uang. Demikianlah, tidak seharusnya kita pesimis, frustasi, berputus asa. Beratnya apa yang dihadapi saat menggapai hasrat akan membuat kita semakin pandai, kreatif, serius, berpengalaman, dan sebagainya. Hingga nanti, kalau apa yang kita inginkan tetap tidak diperoleh, bukankah tidak dibebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya? Majalah FKAM Desember 2021

3

Wirid Rasullullah

Bacaan Talbiyah

َ‫واﻟﻧﻌﻣﺔ‬ ‫ ِ ﱠ‬،‫ﻟﺑﯾك‬ َ ْ ‫ﻟك َ ﱠ‬ َ َ ‫ﺷرﯾك‬ َ ْ ِ َ َ‫ ﻻ‬،‫ﻟﺑﯾك‬ َ ْ ‫اﻟﻠﮭم َ ﱠ‬ َ ْ‫َﱠ‬ ْ َ ْ ‫إن‬ َ ْ ِّ َ ‫اﻟﺣﻣَد‬ ‫ﻟﺑﯾك ﱠ ُ ﱠ‬ َ َ ‫ﺷرﯾك‬ َ ْ ِ َ َ‫واﻟﻣﻠك ﻻ‬ َ ْ ُ ْ َ ‫ﻟك‬ َ َ .‫ﻟك‬ Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu, aku memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya pujaan dan nikmat adalah milik-Mu, begitu juga kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu. HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari: ³/⁴⁰⁸, Muslim: ²/⁸⁴¹.

4

Majalah FKAM Desember 2021

Anak dan Keluarga

Memilih Pasangan Hidup

M

erupakan sebuah fitrah bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan manusia dengan karakternya yang tidak pernah berubah. Manusia seringkali memilih sesuatu berdasar pada kecenderungan naluriahnya dan pertimbangan rasionya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjelaskan kriteria bagaimana seseorang memilih calon pasangan melalui sabdanya yang diriwayatkan dari Abu Hurairah: “Seorang wanita dinikahi karena empat hal; karena hartanya, karena keturunan (nasab)nya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka utamakanlah (karena) agama. Hal itu akan menghalangi tanganmu.” Dr. Wahbah Az-Zuhaily dalam kitabnya Fiqh Al-Islam wa Adillatuhu menjelaskan makna hadits tersebut, yaitu bahwa yang disukai dan mendorong para lelaki untuk tertarik dan menikahi seorang perempuan adalah karena empat hal tersebut. Yang menjadi urutan terakhir biasanya malah kriteria kebaikan agama. Maka Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memerintahkan kepada para lelaki bahwa jika mereka mendapati adanya kebaikan agama maka jangan berpaling darinya. Jika tidak, yakni jika berpaling dari kebaikan agama, maka lelaki tersebut akan tertimpa kebangkrutan dan kemiskinan.

Adapun kekayaan, kecantikan, dan keturunan merupakan faktor yang sifatnya sementara. Ia tidak dapat menjamin kelanggengan sebuah hubungan. Hal tersebut bahkan seringkali menyebabkan saling membanggakan dan meninggikan diri masingmasing, bisa memikat atau memalingkan pandangan kepada orang lain. Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mendeskripsikan bagaimana sesungguhnya sosok sebaik-baik wanita itu. Diriwayatkan dari Abu Hurairah: “Rasulullah ditanya: Wanita manakah yang paling baik? Beliau menjawab: Yaitu wanita yang membahagiakan (menyenangkan) suaminya jika memandangnya, menaati suaminya jika suami memerintahnya, dan tidak menyalahi (mengkhianati) suaminya dalam hal yang tidak disukai suaminya berkenaan dengan dirinya dan harta suaminya.” (HR. An Nasa'i dan Ahmad). Maka benarlah bahwa kriteria tersebut hanya akan dipenuhi oleh wanita yang memiliki pemahaman agama yang baik. Wanita yang menjadikan standar kehidupannya adalah berdasar pada syari'at Islam, bukan yang lain. Sumber: muslimahzone.id

Walaupun sifat kecintaan kepada keindahan, perhiasan dan kekayaan memang telah melekat pada penciptaan manusia, namun hendaklah hal itu tidak dijadikan alasan utama, bahkan mesti dikalahkan. Alasan agama haruslah diutamakan karena agamalah yang akan menguatkan pernikahan seiring berlalunya waktu dan usia.

Majalah FKAM Desember 2021

5

Serial Salaf

Salamah bin Al-Akwa

P

uteranya, Iyas, ingin menyimpulkan keutamaan bapaknya dalam suatu kalimat singkat, “Bapakku tak pernah berdusta. Memang, untuk mendapatkan kedudukan tinggi di antara orang-orang shalih dan budiman cukuplah bagi seseorang memiliki sifat-sifat ini! Dan Salamah bin AlAkwa telah memilikinya, suatu hal yang memang wajar baginya.” Salamah adalah seorang pemanah dari bangsa Arab yang terkemuka, juga terbilang sebagai tokoh yang berani, dermawan, dan gemar berbuat kebajikan. Ketika ia menyerahkan dirinya untuk menganut Islam, diserahkannya secara benar dan sepenuh hati, hingga ditempalah oleh agama itu sesuai dengan coraknya yang agung. Salamah bin AlAkwa juga termasuk tokoh Baiatur-Ridwan. Ketika pada tahun 6 H Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersama para shahabat berangkat dari Madinah dengan maksud hendak berziarah ke Ka'bah, tetapi dihalangi oleh orang-orang Quraisy, maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengutus Utsman bin Affan untuk menyampaikan kepada mereka bahwa tujuan kunjungannya hanyalah untuk berziarah, dan sekali-kali bukan untuk berperang. Sementara menunggu kembalinya Utsman, tersiar berita bahwa ia telah dibunuh oleh orang-orang Quraisy. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lalu duduk di

6

Majalah FKAM Desember 2021

bawah naungan sebatang pohon menerima baiat sehidup semati dari shahabatnya, seorang demi seorang. Salamah bercerita, “Aku mengangkat baiat kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam di bawah pohon, dengan pernyataan menyerahkan jiwa dan ragaku untuk Islam. Lalu, aku mundur dari tempat itu. Tatkala tersisa tidak banyak lagi, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bertanya, 'Hai Salamah, mengapa kamu tidak ikut baiat?' 'Aku telah berbaiat, wahai Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam,' ujarku. 'Ulangi kembali,' titah Nabi. Maka, aku ucapkan kembali baiat itu.” Dan, Salamah telah memenuhi isi baiat itu sebaik-baiknya. Bahkan, sebelum diikrarkannya, yakni semenjak ia mengucapkan syahadat, maksud baiat itu telah dilaksanakan. Salamah berkata, “Aku berperang bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sebanyak tujuh kali, dan bersama Zaid bin Haritsah sebanyak sembilan kali.” Salamah dikenal sebagai tokoh paling mahir dalam peperangan jalan kaki, dan dalam memanah serta melemparkan tombak dan lembing. Siasat yang dijalankannya serupa perang gerilya, yang kita jumpai sekarang ini. Jika musuh datang menyerang, ia menarik pasukannya mundur ke belakang.

Tetapi, bila mereka kembali atau berhenti untuk beristirahat, maka diserangnya mereka tanpa ampun. Dengan siasat seperti ini, ia -seorang dirimampu menghalau tentara yang menyerang luar kota Madinah di bawah pimpinan Uyainah bin Hishan Al-Firari dalam peperangan yang disebut perang Dzi Qarad. Ia pergi membuntuti mereka seorang diri, lalu memerangi dan menghalau mereka dari Madinah, hingga akhirnya datanglah Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam membawa bala bantuan yang terdiri dari para shahabat.

Sewaktu Utsman Radhiyallahu 'anhu dibunuh, pejuang yang perkasa ini merasa bahwa api fitnah telah menyulut kaum Muslimin. Ia adalah orang yang sudah menghabiskan usianya selama ini untuk berjuang bahu-membahu dengan saudaranya seagama, maka ia tidak sudi berperang melawan saudaranya seagama.

Benar, seorang tokoh yang telah mendapat pujian dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tentang keahliannya dalam memerangi orang-orang musyrik, tidaklah pada tempatnya jika ia menggunakan keahliannya itu untuk memerangi atau membunuh orang-orang Mukmin. Itulah Pada hari itulah, Rasulullah Shallallahu sebabnya, ia mengemasi 'Alaihi wa Sallam barang-barangnya lalu menyatakan kepada para “ meninggalkan Madinah dan shahabat, “Tokoh jalan kaki Salamah adalah berangkat menuju Rabdzah, kita yang terbaik adalah seorang pemanah yaitu kampung yang dipilih Salamah bin Al-Akwa.” o leh Abu Dzar sebagai dari bangsa Arab tempat hijrah dan pemukimSalamah tidak pernah yang terkemuka, an barunya. berhati kesal atau merasa kecewa, kecuali ketika juga terbilang sebagai Maka di Rabdzah inilah saudaranya yang bernama tokoh yang berani, Salamah menghabiskan sisa Amir bin Al-Akwa tewas di dermawan, dan gemar hidupnya, pada suatu hari di perang khaibar. berbuat kebajikan. tahun 74 H., hatinya merasa rindu berkunjung ke Kedermawanan ” Madinah. Maka, berangkatSalamah telah cukup lah ia untuk memenuhi kerinduannya itu. terkenal, tetapi ada hal yang luar biasa. Tetapi pada hari ketiga ia tinggal di Madinah. Hingga ia akan mengabulkan permintaan Dan ia pun menghembuskan napasnya yang orang, termasuk jiwanya apabila permintaan terakhir di dunia ini di kota itu. itu atas nama Allah. Hal ini rupanya diketahui oleh orangorang. Maka, jika seseorang ingin tuntutannya berhasil, ia akan mengatakan kepadanya, “Kuminta Anda atas nama Allah.” Dan mengenai hal ini, Salamah pernah berkata, “Jika bukan atas nama Allah, atas nama siapa lagi kita akan memberi.”

Demikianlah, rupanya dia harus kembali di tanahnya yang tercinta yang lembut dan empuk di lingkungan shahabat-shahabatnya dan memperoleh berkah bersama para syuhada yang shalih. Sumber: dinulislami.blogspot.com

Majalah FKAM Desember 2021

7

Nasehat

Bagian Akhir yang Menentukan Oleh: Ustadz Syamsudin

D

alam suatu perlombaan lari, maka pemenang akan ditentukan dengan melihat siapa yang pertama menyentuh garis finish. Walaupun ada peserta dengan penampilan yang istimewa di awal perlombaan, namun jika tidak mampu mencapai garis finish, maka ia akan dinyatakan gagal. Meskipun ia sempat memimpin di setengah perlombaan atau bahkan lebih. Akan tetapi, kesalahan dan kegagalan diakhir yang menentukan hasil perlombaan. Misal, ia mengalami insiden pada detik-detik akhir perlombaan yang menyebabkan tidak bisa melanjutkan, maka ia akan dinyatakan gagal. Begitulah perjuangan menempuh jalan menuju Syurga. Bagian akhir perjalanan hidup sangat menentukan pencapaian seorang hamba. Secara sederhana ada empat model perjalanan hidup manusia. Dua selamat dan sukses, namun dua yang lain gagal dan menyesal. Yang pertama adalah manusia dengan perjalanan hidup yang mulus dan lurus. Lahir dalam keluarga yang taat dalam beragama. Mendapat pendidikan agama yang baik sejak kecil. Tumbuh dalam kebaikan dan kebajikan. Iman tumbuh dan berkembang di dalam hatinya hingga membuahkan amal shalih yang nyata. Berkembang dan terus menguat hingga dewasa dan istiqomah hingga tua. Hingga ia mendapatkan akhir kehidupan yang baik. Maka, orang yang semacam ini tentu telah sukses dalam kehidupannya. Bahagia di dunia dan akhirat. Kemudian tipe kedua adalah orang yang di awal kehidupannya kurang baik, namun di bagian akhir kehidupannya dihiasi dengan ketaatan dalam kebajikan. Maka orang yang semacam ini pun telah sukses dalam perjalanan hidupnya.

8

Majalah FKAM Desember 2021

Sebagaimana kisah seorang lelaki yang datang menemui Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Kemudian ia bertanya, “Apakah ikut berjihad dahulu baru masuk Islam atau sebaliknya?” Maka Nabi menasihatinya agar masuk Islam dahulu baru kemudian ikut berjihad. Setelah menyatakan keislamannya, ia segera bergabung dengan pasukan untuk berangkat berjihad. Dan taqdir Allah menentukan ia gugur sebagai syuhada pada hari itu. Belum sempat ia shalat dan puasa, namun ia mendapat akhir kehidupan yang indah. Meninggal dalam perjuangan di jalan Allah bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Dan amalnya yang akhir ini yang menentukan nasib perjalanannya selanjutnya di akhirat. Sedangkan yang ketiga adalah orang yang seluruh bagian dari perjalanan hidupnya berisi keburukan dan kedurhakaan. Maka orang semacam ini jelas telah gagal dalam perjalanannya. Sejak kecil ia menjadi anak yang nakal. Menyusahkan orang tua dan tetangga. Ketika dewasa tumbuh menjadi penjahat dan pelaku keburukan dan kedzaliman. Durhaka kepada Allah Ta'ala, menjadi sponsor dan pendukung keburukan. Hingga saat terakhir mengucapkan salam perpisahan dengan dunia pun dalam kedurhakaan dan kemaksiatan. Alangkah buruk perjalanan hidup yang seperti ini dan kita berlindung kepada Allah dari kehidupan yang buruk dan akhir kehidupan yang buruk. Dan yang keempat adalah orang yang di awal kehidupannya dalam kebaikan, namun kemudian tergelincir hingga akhirnya menempuh keburukan dan berakhir dalam kedurhakaan. Alangkah besar penyesalannya. Awal perjalanan yang mulus,

“ Bagian akhir perjalanan hidup sangat menentukan pencapaian seorang hamba.

” penuh dengan kebaikan dan kebajikan. Tumbuh di dalam lingkungan yang baik di masa kecil. Tumbuh dan berkembang dalam ketaatan. Namun seiring berjalannya waktu, dengan beragam fitnah dan ujian. Akhirnya tergelincir dalam kedurhakaan. Entah karena salah pergaulan. Atau salah dalam memilih sumber penghasilan. Mungkin salah dalam tujuan hidup. Akhirnya tergelincir dalam kemaksiatan, terjerembab dalam dosa. Hingga berakhir dengan akhir hidup yang buruk. Dan inilah yang menentukan nasibnya di akhirat. Dalam riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim disebutkan suatu kisah yang memilukan. Dalam suatu peperangan. Terlihat seorang lelaki yang berperang dengan hebat di barisan Islam. Namun Rasulullah menyatakan bahwa ia termasuk calon penghuni Neraka. Tentu saja hal itu membuat para shahabat yang lain merasa bingung dan penasaran. Bagaimana mungkin seorang yang berjuang di jalan Allah namun akan berakhir di Neraka? Hal itu mendorong sebagian shahabat untuk mengikuti dan mengamati lelaki yang sedang berjuang tersebut.

Namun, karena tidak kuat menanggung derita dan luka, akhirnya memilih bunuh diri, dan hal ini yang menyebabkannya disebut oleh Nabi sebagai calon penduduk Neraka. Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba dilihat manusia mengerjakan amalan penduduk Syurga, padahal dia termasuk penduduk Neraka. Atau dilihat manusia mengerjakan amalan penduduk Neraka, padahal dia termasuk penduduk Syurga. Sesungguhnya amal perbuatan itu bergantung kondisi akhirnya.” (Muttafaqun 'alaih). Maka jangan keburu berbangga ketika bisa beramal shalih. Jangan tertipu dengan banyaknya amal kebaikan. Jangan pula keburu menghina dan mencemooh orang lain karena keburukannya. Selama manusia masih hidup di dunia, maka ada kemungkinan berubah. Ada orang baik berubah menjadi buruk. Demikian juga sebaliknya, tidak sedikit orang jahat kemudian mendapat hidayah dan berubah menjadi baik hingga akhir kehidupannya baik. Yang terbaik adalah berusaha dengan sebaik mungkin untuk beramal shalih dan berusaha istiqomah dalam kebaikan. Dan tidak lupa untuk berdoa memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan, kesabaran dalam ketaatan dan istiqomah hingga akhir hayat. Dan berakhir dengan husnul khatimah ketika mengucap salam perpisahan dengan dunia dalam keridhaan. Barakallahu fiikum.

Hingga akhirnya ia melihatnya terluka dan kemudian menyegerakan kematiannya sendiri. Lelaki itu bunuh diri dengan menusukkan pedangnya ke dada tembus di antara dua pundaknya. Sungguh akhir kehidupan yang tragis. Seorang lelaki yang berjuang di jalan Allah.

Majalah FKAM Desember 2021

9

Sirah Nabawiyah

Keistimewaan Sirah Nabawiyah Oleh: Ustadz Muhammad Isa Anshory

Ada banyak buku sejarah yang ditulis orang di dunia ini; baik sejarah wilayah, sejarah politik, sejarah sosial, sejarah pemikiran, sejarah kebudayaan, sejarah agama, maupun sejarah tokoh tertentu alias biografi. Sebagian buku ada yang diterbitkan ulang, namun tidak sedikit yang hanya terbit sekali dua kali, setelah itu hilang dari peredaran dan dilupakan orang. Berbeda dengan buku-buku sirah nabawiyah. Apabila datang ke toko buku atau perpustakaan, kita akan menjumpai beragam buku sirah nabawiyah dari berbagai penerbit dengan bermacam pendekatan. Ini menunjukkan bahwa sirah nabawiyah mempunyai keistimewaan tersendiri dibandingkan tema-tema sejarah lainnya. Dalam kitabnya Al-Jami' Ash-Shahih Li AsSirah An-Nabawiyyah Dr. Saad Al-Marshafi menyebutkan beberapa keistimewaan sirah nabawiyah sebagai berikut: Biografi Paling Otentik di Antara Sejarah Para Nabi Sebelum mengutus Muhammad, Allah telah mengutus banyak nabi dan rasul kepada umat mereka masing-masing. Akan tetapi, umat-umat itu tidak mempunyai sumber rujukan yang otentik dalam mengkaji sejarah Nabi mereka. Ada mata rantai yang terputus antara mereka dengan para nabi tersebut. Sejarah para Nabi itu sering tercampuri berbagai macam cerita yang tidak bisa diverifikasi sehingga mereka mempertanyakan, bahkan meragukan status kenabiannya.

10

Majalah FKAM Desember 2021

Berbeda dengan para nabi terdahulu, Muhammad adalah nabi dan rasul yang bisa kita ketahui biografinya secara terperinci. Kita bisa mengetahui gambaran fisik, akhlak, sifat, kecenderungan, persetujuan, perkataan maupun perbuatan beliau secara terperinci. Hal seperti ini tidak bisa kita ketahui dari para nabi lainnya. Kita mengetahui informasi mengenai para nabi itu dari wahyu yang Allah turunkan kepada nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, juga dari sunnah beliau.

“ Ini menunjukkan bahwa sirah nabawiyah mempunyai keistimewaan tersendiri dibandingkan tema-tema sejarah lainnya.

” Di antara rahmat Allah kepada umat ini adalah menganugerahinya kekuatan ingatan dan kecepatan dalam menghafal. Anugerah ini sangat besar perannya dalam menjaga otentisitas biografi Nabi Muhammad. Sumber primer sirah nabawiyah adalah hadits nabawi. Para shahabat menerima hadits dari Nabi, lalu menghafalkan dan menyampaikannya kepada murid-murid mereka,

yaitu para tabi'in. Para tabi'in menerima hadits dari para shahabat, lalu menghafalkan dan menyampaikannya kepada murid-murid mereka, yaitu para tabi'ut tabi'in. Demikian seterusnya.

diketahui oleh khalayak ramai dengan segala periode waktunya. Biografi Nabi kita mempunyai syarat-syarat tersebut sehingga layak dijadikan teladan.

Hadits yang memuat informasi mengenai Nabi itu pertama-tama dihafal dalam benak, kemudian dituliskan dan dikodifikasi menjadi buku. Tidak berhenti pada kodifikasi, selanjutnya para ulama mengembangkan ilmu hadits. Mereka merumuskan syarat-syarat yang sangat ketat bagi diterimanya sebuah hadits, seperti sanadnya harus bersambung, perawinya harus adil, perawinya harus kuat hafalannya, dan sebagainya. Dengan ketentuan tersebut, terjagalah keotentikan biografi Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Teladan Ideal Perjalanan hidup Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam merupakan perjalanan hidup manusia yang Allah muliakan dengan risalah yang tidak mengeluarkannya dari status sebagai manusia. Kisah hidup beliau tidak ditambahtambahi dengan mitologi, apalagi disematkan padanya sifat-sifat ketuhanan. Di kalangan orang Nasrani, Nabi Isa 'Alaihissalam dianggap sebagai oknum tuhan. Akibatnya, beliau tidak bisa dijadikan teladan bagi manusia dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya. Lain halnya dengan Nabi Muhammad. Beliau adalah teladan ideal yang manusiawi bagi siapa pun yang ingin hidup bahagia; baik bagi diri, keluarga maupun lingkungannya.

“ Kita bisa mengetahui gambaran fisik, akhlak sifat, kecenderungan, persetujuan, perkataan maupun perbuatan beliau secara terperinci.

” Jelas dalam Semua Periodesasinya Kehidupan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sangat jelas dalam semua periodesasinya. Oleh karena itu, biografi beliau juga sangat terang bagaikan terangnya sinar matahari di siang hari. Kehidupan beliau dari sejak lahir hingga wafat diketahui oleh orang-orang yang hidup sezaman dengan beliau dan menyaksikan perjuangan beliau. Sejarah menjaga kisah hidup beliau dari orang-orang itu untuk generasi setelah mereka. Tidak ada nabi maupun rasul terdahulu dimana kisah hidup mereka bisa diceritakan dengan jelas sebagaimana kisah hidup beliau. Kehidupan seseorang tidak layak dijadikan teladan apabila tidak sempurna. Kehidupan seseorang baru dipandang sempurna dan bersih dari cela apabila

Komprehensif Sirah nabawiyah memuat segala aspek kehidupan manusia secara komprehensif. Ia merekam perjalanan hidup Muhammad muda yang dikenal sebagai figur yang amanah sebelum Allah memuliakannya dengan risalah. Ia merekam perjalanan hidup Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sebagai seorang dai yang menyeru kepada Allah dan mengerahkan segala kemampuannya dalam menyampaikan risalahnya. Ia juga merekam perjalanan hidup beliau sebagai kepala negara yang memimpin rakyatnya dengan adil dan bijak, panglima perang yang pemberani, suami dan ayah yang penuh kasih sayang di keluarganya, serta guru yang mampu mendidik generasi terbaik sepanjang zaman. Tidak ada tokoh lain yang memiliki semua itu dalam dirinya.

Majalah FKAM Desemberr 2021

11

Khutbah Jum’at

Mdidik Diri d Kuga َ َ ِ ‫داﻧﺎ‬ َ َ ‫أن َھ‬ َ َ ‫اﻟﺣﻣُد ِ ﱠ ِ اﻟﱠِذي َھ‬ ‫وﻣﺎ ُ ﱠ‬ َ ْ َ ‫دي‬ ْ َ ‫ﻟوﻻ‬ ‫ﺟﺎءْت‬ َ َ ‫داﻧﺎ ﱠ ُ َﻟﻘَْد‬ َْ ْ َ َ ‫ﻟﮭذا‬ َ ِ َ ‫ﻛﻧﺎ ِﻟﻧَْﮭﺗ‬ َ ِّ َ ‫رﺳل‬ ‫ﻛم ْ َ ﱠ‬ ُ َ ‫ﺑﺎﻟﺣﻖ‬ ْ َ ‫وﻧوُدوا‬ َ ُ ُ ْ ِ ُ ُ‫اﻟﺟﻧﺔ‬ َ ُ َ ْ َ ‫ﻛﻧﺗم‬ ‫ﺗﻌﻣﻠون‬ ُ ُ ُ َ ِ ‫أورﺛﺗﻣوھﺎ‬ ْ ُ ْ ُ ‫ﺑﻣﺎ‬ ُ ُ ‫أن ِ ْﺗﻠ‬ ِ ّ َ ْ ِ ‫رﺑﻧﺎ‬

tabi'in, dan orang-orang yang senantiasa mengikuti risalahnya hingga hari kiamat kelak.

‫ﻟﮭوأﺷﮭُد َ ﱠ‬ َ ْ ِ َ ‫أﺷﮭُد َأن ﻻﱠ ِ َإﻟﮫَ ِإﻻﱠ ﷲ َوْﺣَدهُ َﻻ‬ ْ َ ‫ﻣﺣﻣًدا‬ َ ْ َ َ ُ َ ‫ﺷرﯾك‬ َ ْ َ ُ‫ﻋﺑُده‬ ‫أن ُ َ ﱠ‬

Selanjutnya, khatib berwasiat kepada diri sendiri dan kepada jamaah jum'ah Rahimakumullah, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya. Karena dengan ketaqwaan orang akan memperoleh kesuksesan di dunia dan akhirat.

‫ورﺳوﻟﮫُ َ ﱠ‬ ُ ُْ َ َ ‫وﺳﻠم‬ ِ ْ َ َ ُ‫ﺻﻠﻰ ﷲ‬ َ ّ َ َ ‫ﻋﻠﯾﮫ‬ َ َ ‫ﺳﺎر‬ ْ َ َ ‫ﯾوم‬ َ ‫اﻟﻘوﯾم َوَد‬ ِ َ ّ ِ ‫ﻋﺎ ِ َإﻟﻰ‬ ِ ِ ْ َ‫ﻋﻠﻰ ﻧ‬ َ َ ‫وﻣن‬ ِ ْ َ ‫اﻟﻣﺳﺗﻘﯾم ِ َإﻟﻰ‬ ِ ْ ِ َ ْ ُ ‫اﻟﺻراط‬ ِ ْ ِ َ ‫ﮭﺟﮫ‬ ‫ﻛﺛﯾرا‬ ً ْ ِ ْ َ ‫وﺳﻠم‬ ً ْ ِ َ ‫ﺗﺳﻠﯾﻣﺎ‬ َ ‫دﯾن َ َ ﱠ‬ ِ ْ ّ ِ ‫اﻟ‬ َ َ َ َ ‫ﺗﺑﺎرك‬ ُ ْ َ ‫وﺟل‬ ‫ﷲ َﱠ‬ َ َ َ َ ‫ﻗﺎل‬ َ َِ ‫وﺗﻌﺎﻟﻰ‬ ِ ‫ﺑﺗﻘوى‬ ِ ‫ﻋﺑﺎد‬ َ َ ‫ﺣﯾث‬ ‫ﻋز َ َ ﱠ‬ َ ْ َ ِ ‫وﻧﻔﺳﻲ‬ ْ ُ ْ ِ ُْ ‫ﷲ‬ ْ ِ ْ َ َ ‫أوﺻﯾﻛم‬ َ ِ ِ ‫ﻋوذُ ِﺑﺎ‬ ‫اﻟرﺟﯾم‬ ْ ُ َ‫أ‬ ِ ْ ِ ‫ﺷﯾطﺎن ﱠ‬ ِ َ ْ ‫ﻣن اﻟ ﱠ‬ ُ ‫آﻣﻧوا ﱠ‬ ُ َ ‫ذﯾن‬ َ ْ ُ ِ ْ ‫وأﻧﺗم ﱡ‬ َ ْ ِ ‫أﯾﮭﺎ اﻟﱠ‬ ‫ﺗﻘﺎﺗﮫ َوﻻَ َ ُ ْ ُ ﱠ‬ ‫ﻣﺳﻠﻣون‬ ‫اﺗﻘوا ﷲَ َ ﱠ‬ َ ‫َﯾﺎ َ ﱡ‬ ِ ِ َ ُ ‫ﺣﻖ‬ ْ ُ ْ َ َ ‫ﺗﻣوﺗن ِإﻻﱠ‬ ُ ‫اﻟﻧﺎس ﱠ‬ َ َ ‫ﻛم اﻟﱠِذي‬ ْ ِ ‫ﻛم‬ ‫ﻣﻧﮭﺎ‬ َ َ َ َ ‫دة‬ َ ْ ِ ‫وﺧﻠﻖ‬ َ ‫َﯾﺎ َ ﱡ‬ ِ َ ‫ﻧﻔس‬ ٍ َ ‫واﺣ‬ ٍ ْ َ ‫ﻣن‬ ْ ُ َ‫ﺧﻠﻘ‬ ُ ‫أﯾﮭﺎ ﱠ‬ ُ ُ ‫اﺗﻘوا َرﺑﱠ‬ ُ ‫وﻧﺳﺎء َ ﱠ‬ ‫زوﺟﮭﺎ َ َ ﱠ‬ ً َ ِ ‫ﻣﻧﮭﻣﺎ‬ َ ُ َ َ َ ‫واﺗﻘوا ﱠ َ اﻟﱠِذي‬ ‫ﺑﮫ‬ َ َ َْ ِ ِ ‫ﺗﺳﺎءﻟون‬ ً َ ِ َ ‫ﻛﺛﯾرا‬ َ ُ ْ ِ ‫وﺑث‬ ً ِ َ ‫رﺟﺎﻻ‬ َ َ َ ‫إن ﱠ‬ ‫واﻷرﺣﺎم ِ ﱠ‬ ‫رﻗﯾﺑﺎ‬ ْ َ َ ‫ﻛﺎن‬ ً ِ َ ‫ﻛم‬ ْ ُ ‫ﻋﻠﯾ‬ َ َ َْْ َ ُ ‫آﻣﻧوا ﱠ‬ ُ ُ َ َ ‫اﺗﻘوا ﱠ‬ ُ َ ‫ذﯾن‬ ً ْ َ ‫وﻗوﻟوا‬ َ ِ ‫أﯾﮭﺎ اﻟﱠ‬ ‫ﻛم‬ َ ‫َﯾﺎ َ ﱡ‬ ِ ْ ُ‫ﺳِدﯾًدا ﯾ‬ َ ‫ﻗوﻻ‬ َ ْ َ ‫ﻛم أ‬ ْ ُ َ‫ﻋﻣﺎﻟ‬ ْ ُ َ‫ﺻﻠْﺢ ﻟ‬ َ ُ َ َ َ ‫ﯾطﻊ ﱠ‬ ُ ُ ‫ﻛم‬ َ َ ‫ﻓﻘد‬ ْ َ َ ‫ﻛم‬ ً ْ َ ‫ﻓﺎز‬ ْ َ َ ُ‫ورﺳوﻟﮫ‬ ‫ﻋظﯾﻣﺎ‬ َِْْ َ ً ِ َ ‫ﻓوزا‬ ْ ُ َ‫ذﻧوﺑ‬ ْ ُ َ‫وﯾﻐﻔر ﻟ‬ ِ ِ ُ ‫وﻣن‬ ّ َ ‫ﻣﺣﻣٍد‬ ّ ِ َ‫ﻓ‬ ‫ﻋﻠﯾﮫ‬ ْ َ ‫ﺄن أ‬ ِ ‫دﯾ‬ ِ ‫ﻛﺗﺎب‬ ْ ِ ‫اﻟﺣ‬ َ َ‫ﺻ‬ َ ْ ‫وﺧﯾر‬ َ ْ ‫دق‬ ِ ْ َ َ ‫ﺻﻠﻰ ﷲ‬ ُ َِ ‫ث‬ ّ َ ُ ‫دى‬ ََْ َ ‫ﷲ‬ ِ ْ ‫اﻟﮭ‬ ُ ْ ‫دى َھ‬ َ َ َ ‫ﻋﺔ‬ ْ ِ ‫ﻛل‬ ْ ِ ‫دﺛﺔ‬ ‫ﻛل‬ َ ‫ﺑد‬ ّ ُ ‫ﺿﻼﻟﺔً َو‬ ّ ُ ‫ﻋﺔٌ َو‬ ّ ُ ‫دﺛﺎﺗﮭﺎ َو‬ َ ُ َ َ ‫اﻷﻣور ُﻣْﺣ‬ ٍ َ ‫ﺑد‬ ٍ َ َ ‫ﻛل ُﻣْﺣ‬ ّ َ ‫وﺳﻠم َو‬ ِ ْ ُ ُ ْ ‫ﺷر‬ ََّ َ .‫اﻟﻧﺎر‬ ِ ََ َ ِ ّ ‫ﺿﻼﻟﺔ ِﻓﻲ‬ ‫ﺑﻌد‬ ْ َ ‫أﻣﺎ‬ ‫َﱠ‬ Jamaah Jum'ah Rahimakumullah... Puji syukur, Alhamdulillahi Rabbil'aalamiin, atas segala karunia rahmat dan nikmat-Nya, sehingga kita dapat melaksanakan ibadah sholat Jumat pada hari yang mulia dan di tempat yang juga mulia ini. Shalawat beserta salam, semoga tetap tercurah kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam beserta para keluarganya para shahabatnya, para tabi'in tabi'ut

12

Majalah FKAM Desember 2021

Dengan taqwa Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberikan kepada kita jalan keluar serta menjadikan semua urusan kita menjadi mudah.

ْ ُ ْ َ ‫ﻣﺧرﺟﺎ ۙ ﱠ‬ ُ ْ َ ‫ﻣن‬ ٗ ‫ﯾﺗﻖ ﱣ َ ﯾَْﺟﻌَْل ﱠ‬ ْ َ َ ْ ِ ُ‫وﯾرزﻗﮫ‬ ‫ﺣﺗﺳب‬ ً َ ْ َ ‫ﻟﮫ‬ ُ ۗ ِ َ ْ َ‫ﺣﯾث َﻻ ﯾ‬ ِ ‫وﻣن ﱠ ﱠ‬ “Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.” (QS. Ath-Thalaaq: 2-3). Jamaah Jum'ah Rahimakumullah... Dunia itu memang elok dan indah, sehingga manusia banyak sekali yang tertipu dengannya. Karena manisnya dunia, berapa banyak yang lupa akan akhiratnya. Seakan-akan ia akan hidup di dalamnya selama-lamanya. Dirinya begitu takut akan kehilangan dunia yang sangat menyenangkannya. Juga takut sekali merasa dia atau salah satu keluarganya ditimpa sakit apalagi pada masa pandemi ini. Maka, ia langsung bergegas ke dokter. Ia sangat ketat dalam memperhatikan badannya dan selalu menjaga badannya agar tubuhnya selalu seimbang. Menjaga kesehatan itu perlu. Tetapi ada hal yang sangat penting yang tidak boleh diabaikan bagi seorang muslim, yaitu menjaga hati agar tetap istiqomah dalam ketaatan dan menjaga diri serta keluarga dari api Neraka.

Jama'ah Jum'ah Rahimakumullah... Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

ْٓ ُ ‫اﻣﻧوا‬ َ ُ ‫وﻗو‬ َ ْ ِ ‫ﯾﺎﯾﮭﺎ اﻟﱠ‬ ‫اﻟﻧﺎس‬ ْ ِ ْ َ َ ‫ﻛم‬ َ ‫ٰٓ َ ﱡ‬ َ ُ ْ َ ‫ﻗوا‬ ْ ُ ‫ﻧﺎرا ﱠ‬ ْ ُ َ ٰ ‫ذﯾن‬ ْ ُ ‫واھﻠﯾ‬ ْ ُ ‫اﻧﻔﺳ‬ ُ ‫دھﺎ ﱠ‬ ً َ ‫ﻛم‬ ۤ ٰ ٌ ٌ َ ِ ‫ﻋﻠﯾﮭﺎ َﻣﻠﯨَﻛﺔ‬ َ ْ ُ ْ َ ‫ﺷَداٌد ﱠﻻ‬ ‫اﻣرھم‬ َ ْ َ َ ُ‫واﻟﺣﺟﺎرة‬ ِ ‫ﻏﻼظ‬ َ َ ِْ َ ْ ُ َ َ َ ٓ ‫ﯾﻌﺻون ﱣ َ َﻣﺎ‬ ْ ُ َ ْ ُ َ ْ ُ ‫وﯾﻔﻌﻠون َﻣﺎ‬ َ ْ َ َ َ ‫ﯾؤﻣرون‬ “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6). Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu waktu menafsirkan ayat ini beliau berkata:

‫أدﺑﻮھﻢ وﻋﻠﻤﻮھﻢ‬ “Didiklah dan ajarilah mereka.” Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anhu mengatakan:

‫اﻋﻤﻠﻮا ﺑﻄﺎﻋﺔ ﷲ واﺗﻘﻮا ﻣﻌﺎص ﷲ وأﻣﺮوا أھﻠﯿﻜﻢ‬ ‫ﺑﺎﻟﺬﻛﺮ ﯾﻨﺠﯿﻜﻢ ﷲ ﻣﻦ اﻟﻨﺎر‬ “Beramallah dengan mentaati Allah, jagalah (diri) dari perbuatan-perbuatan maksiat, serta perintahkanlah keluargamu untuk berdzikir (mengingat Allah) niscaya Allah akan menyelamatkan kalian dari api Neraka.” (Tafsir AlQur'an Al 'Adzim Ibnu Katsir : 4/470) Dalam ayat di atas, Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan agar kita menjaga diri dan keluarga kita dari api Neraka dan ini merupakan kewajiban yang telah tetapkan kepada kita semua. Jamaah Jum'ah Rahimakumullah... Imam Nawawi telah meriwayatkan ayat ini di dalam bab yang ke 38 dalam kitab Riyadhus Shalihin tentang: Kewajiban memerintahkan keluarga, anak-anak yang mumayyiz (anak-anak umur 7 tahun ke atas) dan seluruh orang yang masih dalam asuhannya untuk mentaati Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan melarang mereka dari segala bentuk penyimpangan akidah maupun ibadah, serta mendidik dan mencegah mereka dari melakukan perbuatan keji dan mungkar.

Wajib bagi orang yang dikaruniai istri dan anak-anak untuk selalu menjaganya dari kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Didiklah istri agar dia selalu taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan bertauhid dan menjauhi kesyirikan. Apabila istri belum berpakaian menutup aurat sempurna, maka perintahkanlah untuk memakainya dalam rangka taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apakah ridho kecantikan dan aurat istri dinikmati oleh laki-laki lain? Apakah anda nanti sanggup mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala nanti? Tentang anak-anak, janganlah sia-siakan anak-anak dengan banyak melakukan hal-hal yang sia-sia dengan hanya bermain-main game, nonton gadget, play station, dan lain-lain. Apakah kita ridho anak-anak kelak menjadi orang yang bodoh tentang agama, yang jauh dari agama? Tidakkah kita suka anak-anak menjadi anak yang shalih dan shalihah, yang mendoakan kedua orang tuanya? Didiklah anak-anak dengan pendidikan yang baik tentang dinnya. Yaitu mengajarkan anak-anak tentang makna syahadat, dan menanamkan kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam hatinya. Memberikan motivasi pada anak untuk menyenangi Syurga, dengan menjelaskan bahwa Syurga itu diperuntukkan bagi orang yang sholat, puasa, taat kepada kedua orang tua, dan memperingatkan mereka akan Neraka yang Allah Subhanahu wa Ta'ala siapkan bagi orang yang bermaksiat. Mendidik anak agar selalu meminta pertolongan hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala saja, sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah mengajarkan hal ini kepada Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anhu. Sebagaimana doa kita di dalam Surat Al-Fatihah yang kita baca sekurang-kurangnya 17 kali dalam sholat. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

ُ ۗ ْ ِ َ ْ َ ‫ِﯾﺎك‬ َ ‫ﻧﻌﺑُُد َوا ﱠ‬ َ ‫اﱠ‬ ‫ﻧﺳﺗﻌﯾن‬ ْ َ ‫ِﯾﺎك‬

“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon

Majalah FKAM Desember 2021

13

‫اﻟﻣﺳﻠﻣْﯾَن ِ ْ‬ ‫ﻣن ُ ِّ‬ ‫ُْ ُ‬ ‫ذﻧب‬ ‫وﻟﺳﺎﺋر ْ ُ ْ ِ ِ‬ ‫ﻛل َ ْ ٍ‬ ‫ﻗوﻟﻲ ھذا َ َ ْ َ ْ ِ ُ‬ ‫ﻟﻲ َ َ ُ ْ‬ ‫وﻟﻛم َ ِ َ ِ ِ‬ ‫أﻗول َ ْ ِ ْ‬ ‫وأﺳﺗﻐﻔر ﷲَ ِ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ﱠ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ﯾم‬ ‫ﻐ‬ ‫اﻟ‬ ‫ھو‬ ‫ﮫ‬ ‫إﻧ‬ ‫ﻓﺎﺳﺗﻐﻔروه‬ ‫اﻟرﺣ ُْ‬ ‫َﻔور ﱠ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ْ ُ‬ ‫َ َْ ُْ ُ ِ‬ ‫َ‬ ‫ﻋدواَن ِإﻻﱠ َ َ‬ ‫اﻟظﺎﻟﻣْﯾَن‬ ‫ﻋﻠﻰ ﱠ ِ ِ‬ ‫واﻟﻌﺎﻗﺑﺔُ ِ ْ ُ ﱠ ِ‬ ‫رب َ َ ِ‬ ‫ْ َْ‬ ‫اﻟﻌﺎﻟﻣْﯾَن َ َ ِ َ‬ ‫اﻟﺣﻣُد ِ َ ّ ِ‬ ‫ﻟﻠﻣﺗﻘْﯾَن َوﻻَ ُ ْ َ‬ ‫َﺷﮭُد َ ْ‬ ‫َﺷﮭُد َ ﱠ‬ ‫أن‬ ‫ﺷر ْ َ‬ ‫وﻟﻲ ﱠ ِ ِ‬ ‫أن ﻻَ ِ َإﻟﮫَ ِإﻻﱠ ﷲُ َ ْ َ‬ ‫وﺣدهُ ﻻَ َ ِ‬ ‫اﻟﺻﺎﻟﺣْﯾَن‪َ ،‬وﻧ ْ َ‬ ‫َوﻧ ْ َ‬ ‫ﯾك ﻟَﮫُ َ ِ ﱡ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ً‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻣﺣﻣدا‬ ‫َﺎ‬ ‫ﻧ‬ ‫ﯾ‬ ‫َﺑ‬ ‫ﻧ‬ ‫و‬ ‫َﺎ‬ ‫ﯾ‬ ‫واﻟﻣرﺳﻠ‬ ‫اﻷﻧﺑﯾﺎء‬ ‫إﻣﺎم‬ ‫ﮫ‬ ‫ورﺳوﻟ‬ ‫ده‬ ‫ﺧﻠﻖ‬ ‫ل‬ ‫وأﻓﺿ‬ ‫ن‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫َِ ِ َ ُ ْ َِ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ﺳﯾِ َّدﻧ َ ِ ُ َ ﱠ َ ُ َ َ ُ ْ ِ َ ُ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ﺻﻠوا ُ‬ ‫ت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ﻟﮭم‬ ‫وﺻﺣﺑﮫ َ ﱠ ِ ِ‬ ‫آﻟﮫ َ َ ْ ِ ِ‬ ‫وﻋﻠﻰ ِ ِ‬ ‫ﻋﻠَ ْ ِ‬ ‫ﷲ َْ َِ‬ ‫ﯾﮫ َ َ‬ ‫وﺳﻼﻣﮫُ َ‬ ‫ﷲ َ َ َُ‬ ‫واﻟﺗﺎﺑﻌْﯾَن ُ ْ‬ ‫أﺟﻣﻌْﯾَن َ َ َ‬ ‫ﺑﻌُد‬ ‫ﯾﻧﺄﻣﺎ َ ْ‬ ‫ﯾوم اﻟِّد ْ ِ َ ﱠ‬ ‫ﺑﺈﺣﺳﺎن ِ َإﻟﻰ َ ْ ِ‬ ‫ِِ ْ َ ٍ‬ ‫اﻟﻧﺎس ِ ﱠ ُ‬ ‫ﻋﻠﻣوا َ ﱠ‬ ‫واﻧﺗﮭوا َ ﱠ‬ ‫َﻓﯾﺎ َ ا َﯾ َﱡﮭﺎ ﱠ ُ‬ ‫أﻣر َ ْ َ ُ ْ‬ ‫ﻋﻣﺎ ﻧ ََﮭﻰ َوا ْ َ ُ ْ‬ ‫ﯾﻣﺎ َ َ َ‬ ‫اﺗﻘوا ﷲَ ﻓِ ْ َ‬ ‫أن ﷲَ‬ ‫َ‬ ‫وﻗﺎل َ َ َ‬ ‫َﻔﺳﮫ َ َ‬ ‫ﺗﻌﺎﻟﻰ ِ ﱠ‬ ‫ﺑﻘدﺳﮫ َ َ َ‬ ‫ﺋﻛﺗﮫ ِ ُ ْ ِ ِ‬ ‫ﺑﻣﻶ ِ َ ِ ِ‬ ‫ﯾﮫ ﺑِﻧ ْ ِ ِ‬ ‫ﺑدأ ﻓِ ْ ِ‬ ‫ﺑﺄﻣر َ َ‬ ‫أﻣرﻛم ِ َ ْ ٍ‬ ‫ََ َ ُْ‬ ‫وﺛـﻧَﻰ ِ َ‬ ‫إن ﷲَ‬ ‫َ َ َِ‬ ‫وﺳﻠﻣوا‬ ‫ﻋﻠَ ْ ِ‬ ‫ﯾﮫ َ َ ِ ّ ُ ْ‬ ‫آﻣﻧوا َ ﱡ ْ‬ ‫اﻟﻧﺑﻰ ﯾﺂ ا َﯾ َﱡﮭﺎ اﻟﱠِذْﯾَن َ ُ ْ‬ ‫وﻣﻶﺋﻛﺗ َﮫُ ُ َ ﱡ ْ‬ ‫ﺻﻠوا َ‬ ‫ﻋﻠﻰ ﱠ ِ‬ ‫ﯾﺻﻠوَن َ َ‬ ‫ﯾﻣﺎ‬ ‫َ ِْ‬ ‫ﺗﺳﻠ ْ ً‬ ‫وﺑﺎرك َ َ‬ ‫ﻣﺣﻣٍد َ َ َ‬ ‫ﻣﺣﻣٍد َ َ َ‬ ‫ﺻل َ َ‬ ‫ﯾم َ َ ِ ْ‬ ‫أﻟﻠﮭم َ ِّ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫آل إِ ْ َ ِ‬ ‫ﻋﻠﻰ ُ َ ﱠ‬ ‫آل ُ َ ﱠ‬ ‫وﻋﻠﻰ ِ‬ ‫وﻋﻠﻰ ِ‬ ‫َﱠُﱠ‬ ‫ﺑراھ ْ َ‬ ‫ﻣﺣﻣٍد َ َ َ‬ ‫وﻋﻠﻰ‬ ‫ُ َ ﱠ‬ ‫ﯾم َ َ َ‬ ‫ﺑﺎرﻛت َ َ‬ ‫ﻣﺟْﯾٌد‬ ‫ﯾم ِ ﱠ َ‬ ‫ﻛﻣﺎ َ َ ْ َ‬ ‫آل إِ ْ َ ِ‬ ‫ﻋﻠﻰ إِ ْ َ ِ‬ ‫إﻧك َ ِ‬ ‫آل ُ َ ﱠ‬ ‫ﺣﻣْﯾٌد َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫وﻋﻠﻰ ِ‬ ‫ﻣﺣﻣٍد َ َ‬ ‫ﺑراھ ْ َ‬ ‫ﺑراھ ْ َ‬ ‫ﻟﻠﻣﺳﻠﻣْﯾَن َ ْ ُ ْ ِ َ ْ‬ ‫ﻣﻧﮭم‬ ‫ؤﻣﻧَﺎ ِ‬ ‫ت ْ ََْ ِ‬ ‫اﻏﻔر ِ ْ ُ ْ ِ ِ‬ ‫واﻟﻣ ْ ِ‬ ‫واﻟﻣ ْ ِ‬ ‫أﻟﻠﮭم ْ ِ ْ‬ ‫ؤﻣﻧِْﯾَن َ ْ ُ‬ ‫واﻟﻣﺳﻠﻣﺎت َ ْ ُ‬ ‫اﻷﺣﯾﺎء ِ ْ ُ ْ‬ ‫َﱠُﱠ‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫واﻷاﻣوا ِ‬ ‫َْ َ َْ‬ ‫ت‬ ‫ﻋوا ِ‬ ‫إ ﱠ َ‬ ‫ِﻧك َ ْ َ‬ ‫ﺳﻣﯾﻊ َ ِ ْ ٌ‬ ‫ﻗرﯾب ُ ِ ْ ُ‬ ‫أﻧت َ ِ ْ ٌ‬ ‫ﻣﺟﯾب اﻟﱠد َ َ‬ ‫َرﺑﱠﻧَﺎ ﻻَ ُ َ ِ ْ‬ ‫إن ﻧ َِﺳْﯾﻧَﺎ َ ْأو َ ْ َ‬ ‫ﺗؤاﺧذﻧَﺎ ِ ْ‬ ‫أﺧطﺄ ْﻧَﺎ َرﺑﱠﻧَﺎ َوﻻَ َ ْ ِ ْ‬ ‫ﻛﻣﺎ‬ ‫ﻋﻠَْﯾﻧَﺎ ِ ْ ً‬ ‫ﺗﺣﻣل َ‬ ‫إﺻرا َ َ‬ ‫َ َْ‬ ‫ْ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ﺣﻣﻠﺗ َﮫُ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ﻋﻧﺎﱠ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ﻋﻠﻰ اﻟِذْﯾَن ِ ْ‬ ‫ﺗﺣﻣﻠﻧَﺎ َﻣﺎ ﻻَ طﺎﻗﺔﻟﻧ ِ ِ‬ ‫ﻣن ﻗ ْ ِﺑﻠﻧَﺎ َرﺑﱠﻧَﺎ َوﻻَ َ ِ ّ‬ ‫َﺎﺑﮫ َوا ْ ُ‬ ‫ﻋف َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ﻓﺎﻧﺻرﻧَﺎ َ َ‬ ‫اﻟﻛﺎﻓرْﯾَن‬ ‫وارﺣﻣﻧَﺎ َ ْأﻧ َ‬ ‫ﻣوﻻَﻧَﺎ َ ْ ُ ْ‬ ‫َو ْ ِ ْ‬ ‫اﻏﻔرﻟَﻧَﺎ َ ْ َ ْ‬ ‫ت َْ‬ ‫ﻋﻠﻰ َ ْ ِ‬ ‫اﻟﻘوم َ ِ ِ‬ ‫أﻟﻠﮭم َ ِ ِ ّ‬ ‫واﻟﻣﺷرﻛْﯾَن‬ ‫دﻋﺔَ َ ْ ُ ْ ِ ِ‬ ‫واﻟﻣﺳﻠﻣْﯾَن َ َ ْ ِ ِ‬ ‫اﻹﺳﻼم َ ْ ُ ْ ِ ِ‬ ‫واﻟﻣْﺑﺗ َ ِ َ‬ ‫اﻟﻛﻔرة َ َ ْ ُ‬ ‫َﱠُﱠ‬ ‫وأھﻠك ْ َ َ َ‬ ‫أﻋز ْ ِ ْ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ﺷﻣﻠﮭم َ َ ِ ّ ْ‬ ‫ﺟﻣﻌﮭم َو َ ِ ْ‬ ‫أﻗداﻣﮭم‬ ‫أَ ْ َ َ َ‬ ‫أﻟﻠﮭم َ ِ‬ ‫زﻟزل َ ُ ُ ْ‬ ‫وﻣزق َ ْ َ ُ ْ‬ ‫ﺷطط َ ْ ُ ْ‬ ‫ﯾن ُ ﱠ‬ ‫ﻋداﺋك أ ْ َ َ‬ ‫ﻋداء اﻟِّد ْ ِ‬ ‫إﻧك َ َ‬ ‫َ َ ِّ ْ‬ ‫ﻋﻠﻰ ُ ِّ‬ ‫ﯾر‬ ‫ﻋب ِ ﱠ َ‬ ‫ﻗﻠوﺑﮭم ﱡ‬ ‫ﺷﻲٍء ﻗَِد ْ ٌ‬ ‫اﻟر ْ َ‬ ‫وﻗﻠل َ َ َ ُ ْ‬ ‫أﻟﻖ ِﻓﻰ ُ ُ ْ ِ ِ ُ‬ ‫ﻛل َ ْ‬ ‫ﻋددھم َو َ ْ ِ‬ ‫اﻧﺻر‬ ‫ﻛﻣﺎ َ ﱠ ْ َ‬ ‫واﻷﻧﺻﺎرأﻟﻠﮭم ْ ُ ْ‬ ‫أﻟﻠﮭم َ ِ ّ ْ‬ ‫أﻟف ﺑَْﯾَن ُ ُ ْ ِ‬ ‫َﱠُﱠ‬ ‫اﻟﻣﮭﺎﺟرْﯾَن َ ْ َ ْ َ ِ َ ﱠ ُ ﱠ‬ ‫أﻟﻔت ﺑَْﯾَن ْ ُ َ ِ ِ‬ ‫ﻗﻠوﺑﻧَﺎ َ َ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ﻣﺟﺎھِدْﯾَن ِﻓﻰ ُ ِّ‬ ‫ﻗﻠوﺑﮭم‬ ‫ُ َ ِ‬ ‫ﻣﻛﺎن َ ِ ْ‬ ‫وأﻟف ﺑَْﯾَن ُ ْ ِ ِ ْ‬ ‫ﻛل َ َ ٍ‬ ‫َرﺑﱠﻧَﺎ َ ْ ِ ْ‬ ‫واﻧﺻرﻧَﺎ َ َ‬ ‫ﺑرا َوﺛ َﺑِ ْ‬ ‫اﻟﻛﺎﻓرْﯾَن‬ ‫أﻗداﻣﻧَﺎ َ ْ ُ ْ‬ ‫ﺻْ ً‬ ‫أﻓرغ َ‬ ‫ﻋﻠﻰ ْ َ ْ ِ‬ ‫ﻋﻠَْﯾﻧَﺎ َ‬ ‫اﻟﻘوم ْ َ ِ ِ‬ ‫ّت َ ْ َ َ‬ ‫ﻋﯾن َ ْ َ ْ‬ ‫ب ﻟَﻧَﺎ ِ ْ‬ ‫إﻣﺎﻣﺎ َرﺑﱠﻧَﺎ‬ ‫َرﺑﱠﻧَﺎ َھ ْ‬ ‫واﺟﻌﻠﻧَﺎ ِ ْ ُ ﱠ ِ‬ ‫أزواﺟﻧَﺎ َ ُ ِ ّ‬ ‫وذرﯾﱠﺎﺗِﻧَﺎ ُ ﱠ‬ ‫ﻣن َ ْ َ ِ‬ ‫ﻟﻠﻣﺗﻘْﯾَن ِ َ ً‬ ‫ﻗرة َ أ َ ْ ُ ٍ‬ ‫وارﺣﻣﮭﻣﺎ ََ‬ ‫َﺎرا‬ ‫اﻏﻔرﻟَﻧَﺎ َ ِ َ ِ َ‬ ‫ِْْ‬ ‫ﺻﻐ ً‬ ‫ﻛﻣﺎ َرﺑﱠﯾَﻧَﺎ ِ‬ ‫وﻟواﻟدْﯾﻧَﺎ َ ْ َ ْ َُ‬ ‫أﻧﻔﺳﻧَﺎ َ ِ ْ‬ ‫ﺧﺎﺳرْﯾَن َرﺑﱠﻧَﺎ‬ ‫وإن َ ْﻟم َ ْ ِ ْ‬ ‫ﺗﻐﻔرﻟَﻧَﺎ َ َ ْ َ ْ‬ ‫َرﺑﱠﻧَﺎ َ َ ْ‬ ‫وﺗرﺣﻣﻧَﺎ ﻟَﻧ ُ ْ‬ ‫ظﻠﻣﻧَﺎ َ ْ ُ َ‬ ‫َﻛوﻧ ﱠَن ِﻣَن ْاﻟ َ ِ ِ‬ ‫ً‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫اﻟﻧﺎر‬ ‫ﺣﺳﻧَﺔ َ ِ‬ ‫دﻧﯾﺎﺣﺳﻧَﺔ َ ِ‬ ‫وﻗﻧَﺎ َ َ َ‬ ‫اﻷﺧرةِ َ َ‬ ‫ِآﺗﻧَﺎ ِﻓﻰ اﻟ ﱡ ْ َ َ َ‬ ‫وﻓﻰ ِ َ‬ ‫ﻋذاب ﱠ ِ‬ ‫اﻟﻌﺎﻟﻣْﯾَن‬ ‫ب ْ َ َِ‬ ‫َ ْ َْ‬ ‫واﻟﺣﻣُد ِ ِ َر ّ ِ‬

‫‪pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5).‬‬ ‫‪Selain itu, hendaknya kita peringatkan anak‬‬‫‪anak kita dari perbuatan-perbuatan yang haram‬‬ ‫‪yang akan mendatangkan kemurkaan Allah‬‬ ‫‪Subhanahu wa Ta'ala.‬‬ ‫‪Untuk membekali diri kita semua, tidak lupa‬‬ ‫‪khatib isyaratkan kepada para hadirin untuk‬‬ ‫‪mempelajari dan memahami nasehat Luqman Al‬‬‫‪Hakim kepada anaknya dengan nasehat-nasehat‬‬ ‫‪emas yang penuh dengan pelajaran-pelajaran‬‬ ‫‪yang tinggi yang sangat kita butuhkan,‬‬ ‫‪sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala‬‬ ‫‪sebutkan dalam Surat Luqman ayat 12 sampai 19.‬‬ ‫‪Dan tak lupa khatib sampaikan satu firman Allah‬‬ ‫‪Subhanahu wa Ta'ala, sebagai nasehat yang‬‬ ‫‪menyeluruh untuk keluarga kita, untuk selalu‬‬ ‫‪memperhatikan sholat, amalan yang pertama‬‬ ‫‪yang akan ditanyakan pada hari kiamat. Allah‬‬ ‫‪Subhanahu wa Ta'ala berfirman:‬‬

‫ﻧﺳـﻠك ِ ْ ً ۗ‬ ‫ﺻطﺑر َ َ ْ َ ۗ‬ ‫ﻋﻠﯾﮭﺎ َﻻ َ ْ ُ َ‬ ‫وأﻣر َ ْ َ َ‬ ‫رزﻗﺎ‬ ‫اھﻠك ِ ﱠ ٰ ِ‬ ‫َُْْ‬ ‫ﺑﺎﻟﺻﻠوة َوا ْ َ ِ ْ‬ ‫واﻟﻌﺎﻗﺑﺔُ ِ ﱠ ْ ٰ‬ ‫َ ْ ُ‬ ‫ﻧﺣن َ ْ ُ ُ ۗ َ‬ ‫ﻟﻠﺗﻘوى‬ ‫ﻧرزﻗك َ ْ َ ِ َ‬ ‫‪“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan‬‬ ‫‪sholat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami‬‬ ‫‪tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang‬‬ ‫‪memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik‬‬ ‫”?‪di akhirat) adalah bagi orang yang bertaqwa‬‬ ‫‪(QS. Ta-Ha: 132).‬‬ ‫‪Jama'ah Jum'ah rahimakumullah...‬‬ ‫‪Demikianlah khutbah Jumat pada hari ini.‬‬ ‫‪Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menjauhkan‬‬ ‫‪diri dan keluarga kita dari siksa Neraka dan‬‬ ‫‪memasukan kita ke Syurga dengan Rahmat-Nya.‬‬ ‫‪Aamiin ya Rabbal'aalamiin.‬‬

‫“‬ ‫‪Wajib bagi orang yang‬‬ ‫‪dikaruniai istri dan‬‬ ‫‪anak-anak untuk selalu‬‬ ‫‪menjaganya dari‬‬ ‫‪kemurkaan Allah‬‬ ‫‪Subhanahu wa Ta'ala.‬‬ ‫”‬ ‫‪Majalah FKAM Desember 2021‬‬

‫‪14‬‬

Tokoh Kita Saat gempa di DIY dan Klaten yang terjadi pada tahun 2006, rumah yang beliau tinggali dengan orang tuanya roboh. Dalam kondisi tersebut, orang tua beliau kemudian ditempatkan di rumah kakak beliau yang rumahnya tidak roboh. Sementara beliau dengan menggunakan MMT bekas membuat semacam barak di rumahnya yang roboh. Sepekan pasca gempa, keluarga Bapak Sunar Wulan kedatangan tim relawan Forum Komunikasi Aktivis Masjid. Satu truk terdiri dari personel relawan, dan satu truk berisikan material untuk huntara (hunian sementara) dengan bahan baku utama bambu. Alhamdulillah, dalam satu hari huntara selesai dibangun. Bapak Sunar Wulan dan sekeluarga merasa bahagia dan terharu atas bantuan dari para relawan dan donatur FKAM. Keberadaannya benar-benar bermanfaat bagi keluarga beliau.

Sunar Wulan Direktur Baitul Mal FKAM

N

ama lengkap tokoh kita di majalah FKAM kali ini adalah Sunar Wulan. Beliau biasa dipanggil dengan Sunar. Sunar Wulan lahir dari pasangan Bapak Ramelan dan Ibu Suwarni pada tanggal 01 Mei 1972 di Bantul Yogyakarta. Beliau bersekolah Taman Kanak-Kanak di TK PKK 09 Karangber Pajangan Bantul pada tahun 1978-1979. Kemudian beliau menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD Gesikan I Pandak Bantul lulus pada tahun 1985. Sekolah Menengah Pertama beliau di SMP Kamijoro Pajangan Bantul lulus pada tahun 1988. Sementara itu, untuk jenjang Sekolah Menengah Atas beliau tempuh di SMA 2 Bantul dan lulus pada tahun 1992.

Kejadian tersebut menjadi awal kedekatan Bapak Sunar Wulan dengan FKAM. Beliau pun mulai aktif di FKAM perwakilan DIY. Hingga pada tahun 2009, Ustadz Rahmat Wahyudi Ketua Umum FKAM meminta beliau untuk aktif di FKAM Pusat, yakni di Kota Surakarta. Hal tersebut kemudian terealisir pada tahun 2010. Di FKAM Pusat, beliau ditempatkan di unit Baitul Mal FKAM. Saat ini, tahun 2021, Bapak Sunar Wulan mendapatkan amanah menjadi Direktur Baitul Mal FKAM. Sebelumnya, pada tahun 2018-2020 beliau menjabat sebagai Kadiv Program Pendistribusian dan Pendayagunaan. Pada tahun 2013-2018 beliau menjabat sebagai Kadiv Fundraising. Pada tahun 2012-2013 beliau menjabat sebagai Kabid Program Pembangunan Sarana Ibadah. Sementara itu, pada tahun 20102012 dilaluinya sebagai amil fundraiser. Beliau aktif dalam gerakan perziswafan atau filantropi karena keberadaannya merupakan konsep Islam dalam memberikan kontribusi atas Majalah FKAM Desember 2021

15

persoalan sosial masyarakat. Keberadaan filantropi itu sendiri juga telah menjadi tradisi bangsa Indonesi sejak bangsa Indonesia belum merdeka, yakni gotong-royong (tolong-menolong). Gotong royong adalah perintah agama, “Wa ta'awanu 'alaabirri wat-taqwa wa la ta'awanu 'alalitsmi wal-'udwani,” (Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan).

“ Yang mana simpul terlemahnya ialah kemiskinan atau ketidakberdayaan; kemiskinan ilmu, mental dan harta.

” Beliau juga mengungkapkan, bekerja adalah ibadah, melaksanakan perintah Allah dengan seoptimal mungkin. Bekerja adalah ladang ahsanul 'amalan untuk kehidupan yang kekal. Bekerja adalah sarana menjadi pribadi bermanfaat untuk agama, diri, keluarga, bangsa dan negara.

Saat bekerja di Baitul Mal FKAM beliau merasakan banyaknya persoalan sosial masyarakat yang harus dicarikan solusinya. Yang mana simpul terlemahnya ialah kemiskinan atau ketidakberdayaan; kemiskinan ilmu, mental dan harta. Sehingga, kehadiran lembaga non profit seperti Baitul Mal FKAM diharapkan dapat memberikan kontribusi atas Persoalan sosial masyarakat, yangmana keberadaannya perlu dukungan dari segenap komponen bangsa. Selainnya, Bapak Sunar Wulan mengungkapkan, masyarakat dan amilin FKAM hendaknya senantiasa perhatian dan peduli atas persoalan yang dihadapi sesama untuk meraih ridha Allah. Selagi masih “dipakai” dengan apa yang Allah titipkan kepada diri kita yang berupa Ilmu, harta, waktu, tenaga dan pikiran. Berdagang dengan Allah tak akan pernah merugi. Cukup dengan mewakafkan diri untuk menegakkan kalimat Allah dengan potensi kita masing-masing.

16

Majalah FKAM Desember 2021

Sebelum di Forum Komunikasi Aktivis Masjid, Bapak Sunar Wulan pernah bekerja sebagai seorang pramuniaga, Salesman PT Mayora, serta salesman freelance. Adapun organisasi yang pernah beliau ikuti di antaranya: FKPPI pada tahun 1991-1992, Pemuda Panca Marga pada tahun 1991-1991, YSI Al-Bayan pada tahun 2003-2005, dan Yayasan Muhtadin pada tahun 2003-2004. Demikianlah sekilas profil mengenai Bapak Sunar Wulan, Direktur Baitul Mal FKAM, agar kita dapat mengenal beliau.

Galeri Kegiatan FKAM

Generasi Emas Bebas Narkotika

N

arkoba punya efek yang sangat buruk bagi fisik maupun psikis seseorang. Bahkan, efek buruk yang ditimbulkan dapat bersifat permanen. Sehingga, apabila seorang pemuda ingin maju dan berprestasi, hendaknya tidak menjadi pemakai narkoba. Bahkan, sekali-kali jangan pernah mencobanya, karena narkoba dapat membuat orang kecanduan. Sementara itu, apabila narkoba tersebar luas di kalangan pemuda, masa depan bangsa pun dapat hancur karenanya. Mengingat dampak buruknya narkoba, pada 28 Oktober 2021, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, FKAM mengehalat seminar kepemudaan dengan tema: Dengan Semangat Sumpah Pemuda Kita Wujudkan Generasi Emas Bebas Narkotika. Sebagai narasumber pada acara seminar tersebut adalah Bapak Warsino S.H., M.H. dari Satnarkoba Polresta Surakarta, Bapak Brian Primanda Prabowo, S.H., M.H. dari BNNK Surakarta, serta Bapak Agus Widanarko, S.E., M.H., M.Si., beliau adalah penerima penghargaan Presiden RI di acara BNN Award. Adapun bertindak sebagai moderator adalah Bapak Wahyu Beny Mukti Setiyawan, S.H. MH., beliau merupakan seorang akademisi dan juga advokat. Alhamdulillah, acara seminar berjalan dengan lancar. Sudah dipaparkan berkaitan dengan narkoba dari berbagai aspek. Berupa apa itu narkoba, jenis-jenisnya, efek negatif yang ditimbulkan, pencegahan dan pemberantasannya, dan sebagainya. Semoga dengan adanya acara seminar tersebut dapat mengingatkan kita akan bahayanya narkoba serta dapat memperluas wawasan kita berkaitan dengan narkoba. Aamiin.

Majalah FKAM Desember 2021

17

Galeri Kegiatan FKAM

Gerakan Bersihkan Masjid 06 November 2021 FKAM Brebes melalui Relawan Masjid Indonesia bersinergi dengan Tim Resik-Resik Masjid Kabupaten Brebes menghelat kegiatan kebersihan di Masjid Al Mukarromah Jl. Yos Sudarso (Komplek Islamic Center Brebes). Kegiatan membersihkan masjid tersebut dimulai dari menyapu lantai, mengepel, sampai membersihkan kamar mandi dan tempat wudhu yang cukup berkerak. Pada kesempatan kali ini juga ada penyerahan bantuan alat vacuum cleaner. Jazakumullah ahsanal jaza untuk segenap Relawan Masjid Indonesia.

18

Majalah FKAM Desember 2021

Galeri Kegiatan FKAM

Muslim Medical FKAM Brebes 02 November 2021 Muslim Medical FKAM Brebes kembali mengadakan pengobatan gratis bertempat di Musholla Nurul Huda Slatri Brebes. Kegiatan pengobatan gratis ini diadakan sepekan sekali setiap hari Selasa. Alhamdulillah, warga sekitar merasakan manfaatnya dan kegiatan ini mendapatkan respon yang positif.

Pembangunan Musholla Al A’la Alhamdulillah, FKAM Kulon Progo ikut manyalurkan sebagian dari dana tasaruf untuk pembangunan Musholla Al A’la Jurang Jero Giripeni Wates. Dengan diiringi doa dan harapan, semoga menjadikan keberkahan bagi kita semua. Aamiin.

Majalah FKAM Desember 2021

19

Galeri Kegiatan FKAM

Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat Alhamdulillah, pada 19 Oktober 2021 FKAM Batang kembali dapat mengadakan kegiatan menyalurkan bantuan beras di Posko Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat FKAM Batang. Jazakumullah khoiron kepada seluruh donatur yang telah berpartisipasi dalam progam ini. Semoga menjadi amal kebaikan dan mendapatkan balasan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Aamiin.

20

Majalah FKAM Desember 2021

Galeri Kegiatan FKAM

Ketahanan Pangan dan Kesehatan FKAM Madiun 29 Oktober 2021 FKAM Madiun kembali menyalurkan santunan berupa beras. Kali ini penerima manfaatnya adalah masyarakat yang tinggal di Kelurahan Metesih Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Satu persatu relawan FKAM bersilaturrahmi ke rumah dhuafa yang sudah didata oleh Pak Ali Wahyudi. Beliau, Pak Ali Wahyudi, merupakan relawan yang bersedia membantu FKAM. Saat kami bersilaturrahmi ke rumah dhuafa, ada beberapa lansia yang hanya bisa terbaring di atas dipan karena sakit. Melalui program ketahanan pangan dan kesehatan ini, kami jadi semakin mengetahui kondisi masyarakat dan fakir miskin. Terima kasih sobat baik FKAM yang telah berpartisipasi dalam program ini. Semoga amal shalih panjenengan semua dicatat di sisi Allah. Aamiin.

Majalah FKAM Desember 2021

21

Galeri Kegiatan FKAM

Santunan untuk Anak Yatim Pada 08 Oktober 2021, FKAM Indramayu mendistribusikan nasi box dari Hisana Chiken dalam rangka Jumat berkah di wilayah Jati Barangbaru Blok Karangmulya di Aula Sanggar Qur'an dan Musholla Al-Ikhlas serta di Karangsinom. Terima kasih Hisana Chicken, semoga Allah Ta'ala memberikan keberkahan dan kemudahan pada segala urusan. Aamiin. Sementara itu pada tanggal 22 Oktober 2021 FKAM Indramayu bekerja sama dengan Rumah Makan Samba Lada Indramayu mengadakan kegiatan santunan anak yatim. Penyerahan santunan diserahkan langsung oleh Manager Sambal Lada, Mas Lukman. Jazakumullah khoiron untuk Rumah Makan Sambal Lada.

22

Majalah FKAM Desember 2021

Galeri Kegiatan FKAM

Diklat SAR FKAM

SAR FKAM kembali mengadakan pendidikan dan pelatihan dasar search and rescue dengan bertempat di Bumi Perkemahan Nglerak Segorogunung Ngargoyoso Karanganyar Jawa Tengah. Kegiatan diadakan pada tanggal 16-17 Oktober 2021. Adapun peserta diklat berasal dari berbagai potensi relawan, anak Relawan Masjid Indonesia (RMI) serta anak sekolah yang berasal dari berbagai daerah. Di dalam pendidikan dan pelatihan search and rescue, peserta diberi bekal ilmu seputar individual skill dan kebencanaan. Hal ini agar para peserta mampu mendalami dan bisa mempraktekannya serta dapat menjadi rescuer yang handal di medan kebencanaan.

Majalah FKAM Desember 2021

23

Galeri Kegiatan FKAM

Bersih-Bersih Masjid 11 November 2021 Relawan Masjid Indonesia dan FKAM Madiun mengadakan kegiatan bersih-bersih masjid. Kali ini masjid yang dibersihkan adalah Masjid Al Ikhlas Jl. Cupumanik RT 01 RW 01 Josenan Taman Kota Madiun. Aamiin.

24

Majalah FKAM Desember 2021

Bersih Sungai SAR FKAM Sragen 29 Oktober 2021 SAR FKAM Sragen mengikuti kegiatan bersih-bersih di sekitar Sungai Dawungan yang berlokasi di Dawungan RT 05 RW 02 Dawungan Masaran Jawa Tengah. Kegiatan diadakan dalam rangka mengurangi resiko bencana yang rawan terjadi pada musim penghujan.

Galeri Kegiatan FKAM

Apel Siaga Bencana Alam di Mapolres Grobogan

01 November 2021 SAR FKAM Grobogan mengikuti acara apel dalam rangka sigap dan tanggap bencana alam yang diadakan oleh Polres Grobogan. Kegiatan apel tersebut bertempat di Lapangan Apel Mapolres Grobogan. Kapolres Grobogan, AKBP Benny Setyowadi S.I.K., M.Si. melalui Wakapolres Kompol Samsu Wirman mengungkapkan, “Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pengecekan kembali sarana prasarana dan kesiapan personel dalam mengantisipasi situasi bencana pada saat sekarang ini.” Wakapolres berharap, di Kabupaten Grobogan tidak terjadi bencana alam apapun. Namun demikian, pihak Polres Grobogan bersama sejumlah instansi terkait lainnya, khususnya yang tergabung dalam satgas penanggulangan bencana alam, tetap disiagakan guna mengantisipasi apabila terjadinya bencana.

Bantuan Renovasi Rumah

03 November 2021 ba'da Dzuhur, FKAM Pekalongan memberikan bantuan untuk renovasi rumah Bapak Tahuri yang beralamat di Desa Warulor Wiradesa. Beliau sebelumnya sudah mendapatkan bantuan untuk renovasi rumah namun belum tuntas. Beliau merasa tidak lagi punya cukup biaya renovasi rumahnya. Jangankan untuk biaya renovasi rumah, untuk kebutuhan seharihari pun bisa dibilang masih kurang karena beliau hanya seorang buruh. Terlihat atap rumah beliau tidaklah layak. Beliau menggunakan spanduk ataupun MMT bekas sebagai atap rumahnya untuk berlindung dari panas dan hujan. Jazakumullaah khoiron kami ucapkan kepada segenap donatur Baitul Mal FKAM. Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan. Aamiin.

Majalah FKAM Desember 2021

25

Galeri Kegiatan FKAM

Apel Gelar Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan Bencana Kudus Apel Siaga Bencana Alam di Kab. Ngawi

Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kabupaten Kudus menggelar apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana pada 29 Oktober 2021 di Alun-Alun Kudus Jawa Tengah. Apel diikuti oleh personel gabungan dari BPBD, TNI, Polri dan PMI hingga relawan termasuk SAR FKAM Kudus.

26

Majalah FKAM Desember 2021

25 Oktober 2021 Pemerintah Kabupaten Ngawi mengadakan apel gelar pasukan dan perlengkapan dalam rangka penanggulangan bencana alam di Taman Candi Ngawi. Peserta apel berasal dari TNI, POLRI serta elemen lainnya yang di antaranya ialah SAR FKAM Ngawi. Apel dipimpin langsung oleh Bupati Ngawi, Bapak H. Ony Anwar S.T., M.H. Beliau mengatakan, “Apel siaga ini sebagai salah satu bentuk kesiapan dan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor menjelang musim penghujan.”

Info Program Baitul Mal FKAM

Salurkan donasi amal jariyah pembangunan gedung AAQ FKAM melalui rekening a.n. Baitul Mal FKAM :

Konfirmasi Transfer: 0857 2516 7000

Info Program Baitul Mal FKAM

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.