MAKALAH PDF FULL Flipbook PDF

MAKALAH PDF FULL
Author:  m

93 downloads 121 Views 2MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

MAKALAH

BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DISUSUN DALAM MEMENUHI SYARAT KENAIKAN PANGKAT

MAKALAH

Ditulis oleh, MELSIS TRIJUNIATI, S.Pd. NIP.198840603 201001 2 015

SMA NEGERI 3 SIJUNJUNG DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA BARAT 2021

DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................................i SURAT KETERANGAN....................................................................................................ii SURAT PERNYATAAN...................................................................................................iii KATA PENGANTAR...........………………………….....................................................iv DAFTAR ISI ........................................................................................................................v ABSTRAK ...........………………………………………..................................................vi BAB I PENDAHULUAN …………………………....................................................….. 1 A.

Latar Belakang …………………...........................................……….. ...................1

B.

Rumusan Masalah ………...............................................……………….. ..............1

C.

Tujuan …………........................................…………………………...

D.

Manfaat ……………………………........................................…………..........…..2

............2

BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………......................................................3 A.

Pengertian Pembelajaran …………………............................................................3

B.

Pengertian Metode …………………………….......................................................4

BAB III PEMBAHASAN ……………………………. .....................................................7 A.

Pengertian blended learning.....................................................................................7

B.

Karakteristik Blended Blended e-Learning......................................…................ ..8

C.

Unsur-unsur Blended Learning...............................................................................9

D.

Tahapan Blended Learning.....................................................................................10

E.

Kelebihan dan kekurangan Blended Leraning........................................................12

F.

Penerapan Blended Leaning mata pelajaran Sejarah di SMA Negeri 3 Sijunjung.13

BAB IV PENUTUP ……………………………………………….. .................................14 A.

Simpulan ………………………………………………… .....................................14

B.

Saran ……………………………………………………… ....................................14

DAFTAR PUSTAKA ……………...………………………….. ........................................16 Daftar tabel Daftar gambar Lampiran

v

ABSTRAK Melsis Trijuniati,S.Pd. Blended Learning dalam pembelajaran sejarah Penelitian ini dilatar belakangi kondisi Indonesia yang dilanda covic 19 menyebabkan proses belajar mengajar jadi terhambat. Hal ini dikarenakan siswa dan tenaga pendidikan dilarang untuk berkumpul dan belajar seperti biasa,untuk mencegah semakin menyebarnya Covic 19. Oleh karena itu pemerintah memanfaatkan teknologi agar proses belajar tetap bisa berjalan dengan memanfaatkan teknologi internet.

Salah satunya dengan melaksanakan

metode pembelajaran blended learning. Metode

ini

mengkombinasikan

antara

pembelajaran

online

dengan

face-to-face

(pembelajaran tatap muka). Adanya metode ini diharapkan proses pembelajaran sejarah di sekolah bisa berjalan dengan baik dan bisa meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.

vi

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar belakang masalah Semenjak tersebarnya Covic 19 di Indonesia maka proses belajar siswa di sekolah

menjadi terhambat. Hal ini dikarenakan adanya pembatasan dalam proses belajar tatap muka di sekolah. Padahal pendidikan penting di Indonesia sebagaimana tercantum dalam UU No. 20

Tahun

Sistem

Pendidikan

“Pendidikan

adalah

belajar

dan

potensi

dirinya

diri,

2003

Pasal

1

Nasional

menyatakan

sebagai

usaha

proses

sadar

dan

pembelajaran

untuk

kepribadian,

terencana

agar

memiliki

siswa

kekuatan

kecerdasan,

untuk

akhlak

mulia,

berikut

mewujudkan

secara

spiritual

tentang

aktif

suasana

mengembangkan

keagamaan, serta

:

pengendalian

keterampilan

yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang bisa memanfaatkan ilmu pengetahuan Salah

satu

dan bentuk

dari

teknologi

perkembangan

teknologi

(IPTEK).

informasi

yang

diterapkan

di

dunia pendidikan adalah pembelajaran blended learning. Blended yang

mengkombinasikan

pembelajaran learning

pembelajaran

metode

tersebut

(online

pembelajaran

elektronik

berjalan

akan

mengacu

mencampurkan

komputer

berbasis akan

ini

atau

berbasis

merupakan

pembelajaran metode

Learning

dapat

dengan saling

pada

pembelajaran dan

offline)

tatap

(luring

muka

dan

optimal melengkapi

dari

tatap

muka

Artinya,

yang

daring)

karena

pembelajaran blended

didukung sehingga

kelebihan

dari

masing-masing

dan oleh proses kedua

kekurangan

kedua metode pembelajaran tersebut. Bertolak dan bermuara pada kebutuhan sebagai guru sejarah, maka makalah ini di sajikan tentang Blended Learning dalam pembelajaran sejarah.

Apabila guru telah

memahami dan mengusai teknik pembelajaran tersebut maka diharapkan akan membuat proses pembelajaran

menjadi

lebih

aktif,

serta

siswa dalam pembelajaranya. . 1

dapat

meningkatkan

proses

belajar

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka masalah “Blended Learning dalam pembelajaran sejarah“ dapat di rumuskan sebagai berikut : 1. Apa pengertian Blended Learning? 2. Bagaimana Karakteristik Blended Learning? 3. Apa unsur Blended Learning ? 4. Bagaimana tahapan model Blended Learning dalam pembelajaran sejarah? 5. Apa kelebihan dan Kekurangan Blended Learning ? 6. Bagaimana penerapan Blended Learning dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 3 Sijunjung C. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu : 1. Untuk mengetahui tentang pengertian unsur dan karakteristik Blended Learning 2. Untuk mengetahui tahapan Blended learning di mata pelajaran sejarah SMA 3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan blended learning dalam pembelajaran Sejarah. D. Manfaat Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari membaca dan memahami isi dari makalah ini. Diantaranya dapat membantu guru dalam mengoptimalkan model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama untuk mata pelajaran sejarah salah satunya dengan model pembelajaran blended learning ini. Sedangkan bagi siswa adanya model pembelajaran Blended learning ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena dapat memberikan susanan pembelajaran yang berbeda,sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran .

2

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran Pengertian pembelajaran – Apa itu pembelajaran? Pembelajaran memiliki makna yang berbeda dengan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksikan pengetahuan baru. Pembelajaran juga menjadi sebuah upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Hal ini tentu berbeda dengan pengertian belajar, yang dapat diartikan sebagai sebuah upaya untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Bisa disimpulkan bahwa definisi pembelajaran adalah sebuah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik. Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli Berikut akan dibahas apa saja pengertian pembelajaran menurut pendapat para ahli selengkapnya. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pengertian pembelajaran menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Briggs Arti pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa yang mempengaruhi belajar sedemikian rupa sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. Menurut Oemar Hamalik Pembelajaran merupakan kombinasi yang tertata meliputi segala unsur manusiawi, perlengkapan, fasilitas, prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan dari pembelajaran. Terdapat tiga rumusan yang dianggap penting tentang pembelajaran yaitu: 

Pembelajaran merupakan upaya dalam mengorganisasikan lingkungan pendidikan untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar bagi siswa. 3



Pembelajaran merupakan upaya penting dalam mempersiapkan siswa untuk menjadi warga masyarakat yang baik dan diharapkan.



Pembelajaran merupakan proses dalam membantu siswa untuk menghadapi kehidupan atau terjun di lingkungan masyarakat. Ciri–Ciri Pembelajaran Terdapat beberapa ciri-ciri dan karakteristik menurut Sugandi, dkk (2000) di

antaranya adalah sebagai berikut. 

Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.



Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar.



Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa.



Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.



Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa.



Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik maupun psikologis.

B. Metode pembelajaran Pengertian Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah didudun dalam bentuk kegiatan yang nyata dan praktis. Untuk mencapai tujuan pembelajaran pada umumnya metode pembelajaran klasikal hanya memperhatiakan satu aspek saja yaitu aspek penyampaian informasi. Sedangkan sebagai pendidik profesional, maka dituntut harus dapat merangsang terjadinya proses berpikir, harus membantu tumbuhnya sikap kritis, serta mampu mengubah pola pikir peserta didiknya, sehingga diperlukan penggunaan metode mengajar lainnya yang lebih efekti dan efisien Berikut merupakan pengertian Metode Pembelajaran menurut para ahli : 1.

Nana Sudjana : metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengedakan hubungan dengan siswanya pada saat berlangsungnya pengajaran.

2.

Ahmad Sabri : metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran baik individual maupun kelompok.

4

3.

M. Sobri Sutikno : metode pembelajaran adalah cara-cara penyajian materi pelajaran yang dilakukan pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam mencapai tujuan Dari pengertian metode pembelajaran menurut para ahli di aatas, proses

pembelajaran dapat dilakukan didalam maupun diluarkelas. Ada berbagai macam metode pembelajran yang bisa diterakan dalam mengajar siswa di kelas termasuk di dalam pembelajaran sejarah. Metode yang dipilih dapat dipengaruhi oleh banyak hal, misalya jenis materi yang disampaikan, jumlah siswa yang mengikuti pelajaran, situasi saat pembelajaran, dan kemampuan rata-rata siswa dalam kelas. Pemilihan dan Penentuan Metode 1. Nilai Strategis Metode Guru sebaiknya memperhatikan dalam pemilihan dan penentuan metode sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di kelas Efektivitas Penggunaan Metode 2. Efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam suatu pelajaran, sebagai persiapan tertulis. 3. Pentingnya Pemilihan dan Penentuan Metode Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemulihan dan penetuan metode yang bagaimana yang akan dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode 4. Guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya, jjika memahami sifst – sifst masing – masing metode tersebut. Winarno Surahmad (1990; 97) mengatakan, bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa factor sebagai berikut : a. Anak Didik b. Tujuan Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini metode harus tunduk pada kehendak tujuan dan buakn sebaliknya. Karena itu kemampuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus mendukung sepenuhnya. c. Situasi 5

d. Situasi kegiatan belajar-mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke hari, disisi lain metode yang baik adalah sesuai dengan situasi yang ada, oleh sebab itu situasi yang ada mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar e.

Fasilitas Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akna mempengaruhi pemilihan metode mengajar.

f. Guru

6

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Blended Learning Secara etimologi istilah blended learning terdiri dari dua kata yaitu blended dan learning. Kata blended berarti campuran, bersama untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik (Collins Dictionary) atau formula suatu penyelarasan kombinasi atau perpaduan (Oxford English Dictionary) (Heinze and Procter, 2006:236). Sedangkan learning memiliki makna umum yakni belajar, dengan demikian sepintas mengandung makna pola pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran, atau penggabungan antara satu pola dengan pola yang lainnya. Apa yang di campurkan? Elenena (2006) menyampaikan bahwa yang dicampurkan adalah dua unsur utama, yakni pembelajaran di kelas (class room lesson) dengan online learning. 4 media yang dapat mendukung dalam penggunaan sistem blended learning: 1. Internet Penggunaan internet tidak akan terkikis oleh yang namanya teknologi, karena dengan adanya internet semua aktivitas yang jauh akan menjadi dekat. Dalam blended learning penggunaan internet dapat mendukung adanya obrolan langsung, pembelajaran mandiri, pesan instan, jejaring sosial, blog dan forum, aplikasi, dan webinar adalah contoh alat yang dapat digunakan instruktur untuk memasukkan peluang online di kelas mereka. 2. Pembelajaran di Kelas/Tatap Muka Pembelajaran di kelas yang dapat ditempuh lebih lama daripada pembelajaran secara online. Hal ini, dapat mengakibatkan rasa jenuh pada siswa. Sehingga dapat diimbangi dengan melakukan pembelajaran dengan sistem blended learning (yang dapat dilakukan secara tatap muka di kelas/nyata maupun secara maya). 3. Presentasi PowerPoint Tidak terlepas dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat meningkatkan proses pembelajaran dan menguraikan beberapa faktor teoritis akan dipertimbangkan ketika merancang aplikasi multimedia dalam konteks pembelajaran camp. Elemen media dapat digunakan untuk menumbuhkan situasi belajar online dan offline. Seperti media pembelajaran video dan audio serta animasi yang bermanfaat dan dapat digunakan dalam lingkungan pembelajaran campuran.

7

Dalam hal ini, penggunaan powerpoint dapat mendukung dalam pembelajaran blanded learning. Seperti ketika siswa maupun guru menjelaskan pelajaran yang dipresentasikan kepada audiens baik secara online maupun offline. 4. Buku teks Penggunaan media berbasis buku teks tidak akan pernah sirna, meskipun teknologi telah berkembang. Karena dengan adanya buku teks, dapat menjadi jendela dunia dengan sumber-sumber pencetus yang telah diakui. Pengertiannya menurut para ahli seperti berikut ini: 1. Thorne(2013) Mengatakan bahwa blended learning ini adalah sistem campuran yang menggabungkan dua komponen atau metode sekaligus. Campurannya adalah teknologi e-learning dan multimedia. Bahan pembelajaran yang digunakan streaming video, kelas virtual, teks animasi online yang mana dikombinasikan dengan bentuk pembelajaran tradisional yang ada di kelas. 2. Graham (2005) Menjelaskan pengertian blended learning yang lebih sederhana. Ia mengungkapkan bahwa blended learning ini adalah pembelajaran yang mana mengkombinasikan belajar online dengan belajar tradisional atau offline. 3. Mosa (dalam Rusman, 2011) Blended learning mencampurkan dua unsur utama yaitu belajar di kelas dengan online. Pembelajaran menggunakan jaringan internet yang mana didalamnya terdapat pembelajaran dengan basis website. Pembelajaran ini menggunakan teknologi multimedia seperti streaming video, email, kelas virtual dan lain sebagainya. Dwiyogo (2012) Blended learning ini merupakan model pembelajaran campuran atau gabungan. Metode akan mencampurkan belajar tatap muka dengan belajar berbasis teknologi. Pembelajaran ini bisa diakses secara online maupun offline. Model pembelajarannya memiliki kesamaan dengan e-learning B. Karakteristik Blended Blended e-Learning Blended Learning adalah pembelajaran yang tercampur antara tatap muka dan jarak jauh, pembelajaran yang memadukan antara komponen online dan komponen tatap muka. Istilah “Blended learning” masih memiliki sinonim antara lain “adjunct mode” dan hybrid teaching atau hybrid courses” yang kedua-duanya sangat umum di Amerika Serikat. Blended learning merupakan pengembangan lebih lanjut dari metode e-Learning, yaitu metode pembelajaran yang menggabungkan antara sistem e-Learning dengan 8

metode konvensional atau tatap muka (face-to-face).Secara sederhana dapat dikatakan bahwa blended learning

adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap

muka (pembelajaran secara konvensional, dimana antara pendidik dan siswa saling berinteraksi secara langsung, masing-masing dapat bertukar informasi mengenai bahanbahan pembelajaran), belajar mandiri (belajar dengan berbagai modul yang telah disediakan) serta belajar mandiri secara online Berikut merupakan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh blended learning: 1) Pembelajaran menggabungkan berbagai macam cara penyampaian materi ajar, model pengajaran, gaya hingga teknologi tertentu atau media tertentu dalam proses pembelajarannya. Blended learning dapat dilakukan secara maksimal agar proses pembelajarannya mempunyai hasil yang maksimal. 2) Pembelajaran berbasis media serta teknologi khususnya teknologi informasi, maksudnya blended learning mampu menggabungkan proses pembelajaran dengan menggunakan media online dan metode konvensional lainnya. 3) Instrukstur

atau

pembimbing

menjadi

fasilitator,

sehingga

siswa

mampu belajar secara mandiri hingga belajar mengembangkan materi yang telah didapat. C. Unsur-unsur Blended Learning Dalam blended learning terdapat enam unsur yang harus ada, yaitu: (1) tatap muka (2) belajar mandiri, (3) aplikasi, (4) tutorial, (5) kerjasama, dan (6) evaluasi. Tatap Muka



Pembelajaran tatap muka merupakan model pembelajaran yang sampai saat ini masih terus dilakukan dan sangat seringdigunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran tatap muka merupakan salah satu bentuk model pembelajaran konvensional yang mempertemukan guru dengan murid dalam satu ruangan untuk belajar. Dalam pembelajaran tatap muka guru atau pemelajar akan menggunakan berbagai macam metode dalam proses pembelajarannya untuk membuat proses belajar lebih aktif dan menarik. Yang biasanya digunakan adalah : 

Metode

ceramah

Metode

yang

paling

sederhana

karena

guru

hanya

menyampaikan materi pembelajaran melalui kegiatn berbicara/ceramah di depan kelas dan terkadang menggunakan media lain untuk menunjang prose pembelajaran 9



Metode penugasan Metode pembelajaran dengan memberikan penugasan untuk dikerjakan didalam kelas, melatih kemandirian dan tanggung jawab siswa.



Metode tanya jawab Metode pembelajaran yang menimbulkan interaksi antara siswa dengan guru, guru memberikan pertanyaan lalu siswa menjawab pertanyaan atau sebaliknya.



Metode demonstrasi Metode pembelajaran dimana guru memeragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik yang sebenarnya maupun yang tiruan disertai dengan penjelasan singkat.



Belajar Mandiri Salah satu bentuk aktivitas model pembelajaran pada blended learning adalah

individualized learning, yaitu siswa dapat belajar mandiri dengan cara mengakses informasi, materi atau pelajaran secara online via internet. Bukan berarti belajar sendiri, tetapi belajar mandiri berarti belajar secara berinisiatif dengan ataupun tanpa bantuan orang lain dalam belajar. 

Aplikasi

Aplikasi dalam pembelajaran berbasis blended learning dapat dilakukan melalui pembelajaran berbasis masalah, pelajar akan secara aktif mendefinisikan masalah, mencari berbagai alternatif pemecahan, dan melacak konsep, prinsip, dan prosedur yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut. 

Tutorial

Pada tutorial, siswa yang aktif untuk menyampaikan masalah yang dihadapi, seorang pengajar akan berperan sebagai tutor yang membimbing. Meskipun aplikasi teknologi dapat meningkatkan keterlibatan pelajar dalam belajar, peran pengajar masih diperlukan sebagai tutor. 

Kerjasama

Keterampilan kolaborasi harus menjadi bagian penting dalam pembelajaran berbasis Blended Learning. Hal ini tentu berbeda dengan pembelajaran tatap muka konvensional yang semua siswa belajar di dalam kelas yang sama di bawah kontrol pengajar. Sedangkan dalam pembelajaran berbasis blended, maka siswa bekerja secara mandiri dan berkolaboras. 

Evaluasi

10

Evaluasi pembelajaran berbasis blended learning tentunya akan sangat berbeda dibanding dengan evaluasi pembelajaran tatap muka. Evaluasi harus didasarkan pada proses dan hasil yang dapat dilakukan melalui penilaian evaluasi kinerja belajar pelajar berdasarkan portofolio. Demikian pula penilaian perlu melibatkan bukan hanya otoritas pengajar, namun perlu ada penilaian diri oleh pelajar, maupun penilai pelajar lain D. Tahapan Blended Learning Pelaksanaan pembelajaran daring oleh guru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020, meliputi: 1) Menyiapkan Referensi

rencana perencanan

dilihat

pada

portal

Dalam

menyiapkan

pelaksanaan jarak

jauh

Guru

Berbagi

pembelajaran,

pembelajaran

baik

secara

jarak

daring

jauh

maupun

luring

https://guruberbagi.kemendikbud.go.id/.

guru

perlu

memastikan

beberapa

hal

berikut: a. Memastikan

kompetensi

pembelajaran

yang

ingin

dicapai.

Dilarang

memaksakan penuntasan kurikulum dan focus pada pendidikan kecakapan hidup. b. Menyiapkan materi pembelajaran. Dalam pelaksanaan BDR (belajar dari rumah), materi dapat difokuskan pada: 1.

Literasi dan numerasi

2.

Pencegahan dan penanganan pandemic Covid-19

3.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan gerakan masyarakat Sehat (GerMas)

4.

Kegiatan rekreasional dan aktivitas fisik

5.

Spiritual keagamaan

6.

Penguatan karakter dan budaya

2) Menentukan

metode

dan

interaksi

yang

dipakai

dalam

penyampaian

pembelajaran melalui daring, luring, atau kombinasi keduanya. 3) Menentukan simulasi,

jenis

media

multimedia,

alat

pembelajaran, peraga,

dan

seperti

format

sebagainya

teks,

yang

audio/video

sesuai

dengan

pelatihan

daring

metode pembelajaran yang digunakan. 4) Guru yang

perlu

meningkatkan

disediakan

oleh

kapasitas

pemerintah

11

dengan maupun

meengikuti lembaga

nonpemerintah

guna

mendukung

keterampilan

menyelenggarakan

pembelajaran

jarak

jauh

pada

situasi darurat Covid-19. Fasilitasi Waktu

pembelajaran pembelajaran

daring

jarak sepanjang

hari

jauh menyesuaikan

daring ketersediaan

waktu, kondisi, dan kesepakatan siswa dan orang tua/walinya. Proses pembelajaran daring terdiri atas: b.

Tatap muka virtual melalui video conference, teleconference, dan/atau diskusi dalam group di media sosial atau aplikasi pesan. Dalam tatap muka virtual memastikan adanya interaksi secra langsung atara guru dengan siswa.

c.

Learning management system (LSM) LSM

merupakan

system

pengelolaan

pembelajaran

terintegrasi

secara daring melalui aplikasi. Aktivitas pembelajaran dalam LMS antara lain pendaftaran dan ujian/penilaian. Contoh LSM antara lain kelas maya rumah belajar, edmodo, zeniuz, google classroom, dan lain sebagainya Secara spesifik Profesor Steve Slemer (2005) dan Soekartawi (2005) menyarankan empat tahapan dalam merancang dan menyelenggarakan Blended Learning agar hasilnya optimal, yaitu : 1. Tetapkan macam dan materi bahan ajar. 2. Tetapkan rancangan dari Blended Learning yang digunakan. 3. Tetapkan format dari on-line Learning. 4. Lakukan uji terhadap rancangan yang dibuat G.

Kelebihan dan kekurangan Blended Leraning Kelebihan Dan Kekurangan Blended Learning Kelebihan blended learning: 1. Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional, yang keduanya memiliki kelebihan yang dapat saling melengkapi. 2. Pembelajaran lebih efektif dan efisien. 3. Meningkatkan aksesbiltas. Dengan adanya blended learning maka siswa semakin mudah dalam mengakses materi pembelajaran. 4. Siswa tidak hanya belajar pada sesi online dan ditambah dengan pembelajaran tradisional saja, namun interaksi dan kepuasan siswa juga ditingkatkan.

12

5. Menyediakan pilihan bagi siswa dalam meningkatkan dan mengembangkan materi pembelajaran. 6. Kinerja siswa lebih cepat terdeteksi pada kelas dengan metode blended learning. 7. Proses pembelajaran tidak hanya terjadi satu arah saja. Kekurangan blended learning: 1. Media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan apabila sarana dan prasarana tidak mendukung. 2. Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki siswa, seperti komputer dan akses internet. Karena dalam blended learning diperlukan akses internet yang memadai, apabila jaringan kurang memadai akan menyulitkan peserta dalam mengikuti pembelajaran mandiri via online 3. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan teknologi. 4. Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki siswa, seperti komputer dan akses internet H.

Penerapan Blended Leaning mata pelajaran Sejarah di SMA Negeri 3 Sijunjung Proses pembelajaran menggunakan metode Blended Learning di laksanakan di SMA Negeri 3 Sijunjung karena Indonesia masih dalam masa penyebaran Covic 19. Oleh karena itu kebijakan dari pemerintah,proses belajar mengajar di sekolah dilaksanakan secara online dan ofline. Bagi siswa yang terbatar signalnya diharuskan datang ke sekolah untuk mendapatkan materi ajar dan tugas yang harus dikerjakan. Bagi siswa yang memiliki gadget dan mendapat jaringan internet yang lancar dapat belajar secara online. Siswa belajar secara online dengan menggunakan media Whatshap dan google class room. Lewat aplikasi ini guru mendata kehadiran siswa,memberi dan menerangkan bahan ajar serta pemberian dan penilaian tugas. Secara garis besar pelaksaan model belajar dengan blendes learning ini membantu siswa dalam proses belajar di masa covic 19. Berikut mamfaat belajar dengan blended learning : 1. Belajar menjadi Lebih Fleksibel Dengan pembelajaran campuran murid bisa belajar lebih fleksibel daripada pembelajaran secara konvensional dimana murid diharapkan bisa lebih santai ketika belajar. 2. Interaksi dan Keterlibatan Siswa Meningkat Saat ini siswa sudah akrab dengan teknologi dan menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan teknologi saat belajar akan membuat siswa bisa lebih terlibat di dalam kegiatan pembelajaran. 13

3. Meningkatkan Hasil dan Minat Belajar Dibandingkan dengan metode pembelajaran yang hanya satu macam, blended learning mampu meningkatkan hasil dan minat belajar siswa. Hal itu karena metode belajar yang digunakan jauh lebih menarik dan menggunakan media pembelajaran yang menarik pula. 4. Partisipasi Siswa Meningkat Di pembelajaran konvensional, siswa akan cenderung berperan pasif dalam pembelajaran karena sistem pembelajaran tradisional ini pusatnya hanya pada pengajar. Hal itu tidak akan didapatkan pada blended learning, alasannya karena metode pembelajarannya meningkatkan akses materi maupun aktivitas pembelajaran sehingga mendorong siswa menjadi lebih aktif.

14

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Metodei belajar dengan menggunakan blended learning adalah yakni pembelajaran di kelas (class room lesson) dengan online learning, dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa siswa bisa lebih terlibat dan aktif kegiatan pembelajaran Berikut merupakan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh blended learning: a.

Pembelajaran menggabungkan berbagai macam cara penyampaian materi ajar, model pengajaran, gaya hingga teknologi tertentu atau media tertentu dalam proses pembelajarannya. Blended learning dapat dilakukan secara maksimal agar proses pembelajarannya mempunyai hasil yang maksimal.

b.

Pembelajaran

berbasis

informasi,maksudnya

media

blended

serta learning

teknologi mampu

khususnya menggabungkan

teknologi proses

pembelajaran dengan menggunakan media online dan metode konvensional lainnya. c.

Instrukstur atau pembimbing menjadi fasilitator, sehingga siswa mampu belajar secara mandiri hingga belajar mengembangkan materi yang telah didapat.

B. Saran Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi metode yang paling baik adalah model yang cocok dan relevan dengan materi dan sesuai dengan tujuan pembelajaran,dan bisa disesuaikan dengan kebutuhaan siswa. Sehingga guru disarankan untuk memahami dan dapat menginovasikan metode pembelajaran blended learning ini dalam penerapan belajar mengajar.

15

DAFTAR PUSTAKA Saefuddin, A. & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Zona Refensi.com.23 Februari 2020.Pengertian pembelajaran menurut para ahli. Diakses pada 21 Juli 2021. Dari https://www.zonareferensi.com/pengertian-pembelajaran/ Nugraha, Riyan. (2015). Penerapan Metode Pembelajaran Bauran (Blended Learning) Dengan

Media

Blog

Dalam

Pembelajaran

Menulis

Teks

Cerpen.

Universitas

Pendidikan Indonesia Izzudin. Syarif.(2012). “Pengaruh model blended learning terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa smk”. Jurnal Pendidikan Vokasi,Vol 2,Nomor 2,Juni 2012. Hal 234-244

16

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.