Data Loading...

MODUL UTS MUHAMMAD YAZID Flipbook PDF

MODUL UTS MUHAMMAD YAZID


122 Views
103 Downloads
FLIP PDF 290.18KB

DOWNLOAD FLIP

REPORT DMCA

MODUL UJIAN TENGAH SEMESTER MANAJEMEN PENGETAHUAN

Nama : Muhammad Yazid Arrafie Nim : 1934021008 Ruang : 206, regular-pagi Mata Kuliah : Manajemen Pengetahuan Dosen : Drs. Arief Syah Safrianto, SE., MM

Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana 2019

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas modul lengkap yang berjudul “MANAJEMEN PENGETAHUAN “ ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini untuk memenuhi syarat Ujian Tengah Semester (UTS) pada mata kuliah Manajemen Pengetahuan, Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen,yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini, Terimakasih.

Penulis

Muhamamad Yazid Arrafie NIM : 193402100

ii

DAFTAR ISI BAB I Nature Of Knowledge ..................................................................................................(4-10) BAB II Knowledge Management Solution................................................................................(11-14) BAB III Knowledge Management Strategi.................................................................................(14-18) BAB IV Knowledge Management Impact Bisnis........................................................................(19-22) BAB V Knowledge Management Factor....................................................................................(23-25) BAB VI Studi Kasus Perusahaan..................................................................................................(25-32) KISI-KISI UTS DAN JAWABAN.................................................................................(33-41) DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................(42)

iii

BAB I Nature Of Knowledge

Definisi knowledge manajemen dari American Productivity and Quality Centre (dalam Paul L. Tobing, 2007,8 ) Knowledge management adalah pendekatan-pendekatan sistematik yang membantu muncul dan mengalirnya informasi dan knowledge kepada orang yang tepat pada saat yang tepat untuk menciptakan nilai. Sementara itu menurut pandangan Karl Erick Sveiby (dalam Sangkala, 2007,8 ) Knowledge management adalah seni penciptaaan nilai dari ingatible asset (aset pengetahuan). Definisi lain dari knowledge management adalah dari Bergerson (dalam Sangkala, 2007,8) knowledge management merupakan suatu pendekatan yang sistematik untuk mengelola asset intelektual dan informasi lain ssehingga memberikan keunggulan bersaing perusahaan. Sejarah Knowledge Management Kemunculan knowledge management pada dasarnya memiliki akar yang cukup panjang dan bahkan dimulai sejak beberapa abad yang lalu, baik di negara barat maupun timur. Di awal tahun 1970-an, penelitian tentang intelijen artifisial sebagai bentuk perluasan ditolak untuk menemukan aturan umum dalam menghasilkan intelijen. Sesudah sukses diawal tahun 1950-an dan 1960-an, para peneliti kemudian meyakini bahwa intelijen memerlukan domain pengetahuan khusus. Diperlukan pendekatan baru untuk menggambarkan pengetahuan dalam bentuk yang dapat diproses oleh sebuah komputer. Hasilnya kemudian, di tahun 1970-an fokus penelitian intelijen artifisial bergeser kearah sistem yang diikuti oleh logika sederhana, tetapi telah mempunyai pengetahuan yang lebih detail terhadap domain aplikasinya. Pada tahun 1980-an, kisah keberhasilan peningkatan pemrosesan pengetahuan sukses dipublikasikan terutama dalam memperluas sistem keahlian dan teknologi berbasis pengetahuan. Ide bahwa keahlian dapat digambarkan didalam sebuah sistem komputer dan dapat disediakan kapanpun dan dimanapun dibutuhkan menjadi suatu kebenaran umum. Sistem keahlian dipasarkan sebagai solusi untuk mengurangi masalah penyederhanaan perusahaan, berhentinya para ahli, dan kehilangan kompetensi yang penting. Dengan menggambarkan pengetahuan didalam bentuk yang telah

4

dikembangkan oleh komputer, selanjutnya pengetahuan manusia kemudian dianggap dapat digambarkan dengan akurat sekaligus dapat dideteksi dengan benar. Fokus di dalam penelitian-penelitian intelijen artifisial di tahun 1970-an dan 1980-an lebih kepada pemrosesan pengetahuan yang otomatis. Peningkatan kapabilitas untuk menyimpan informasi dibuat dalam bentuk dokumen dan sistem database manajemen yang baru. Salah satu ide yang paling populer di tahun 1980-an adalah “hypertext”. Misalnya Akscyn dan koleganya (1988) mengembangkan suatu sistem manajemen pengetahuan (knowledge management system) yang juga dikenal sebagai KMS, suatu sistem hypermedia interaktif dan kolaboratif, dimana menjadi inspirasi kunci bagi website dunia. KMS merupakan versi komersial dari awal-awal sistem hypertext. KMS juga digunakan untuk mengelola sejumlah besar buku pedoman pada pesawat udara. Penelitian pada piranti lunak arsitektur yang efektif untuk mendukung pengambilan keputusan yang kompleks juga diarahkan kepada berbagai upaya untuk membangun penyimpanan informasi perusahaan besar. Harapan bahwa akhirnya penyimpanan dapat berisi seluruh data yang dibutuhka manajemen berbasis fakta dan rasional. Management information system (MIS) dibangun pada model-model perusahaan yang terkemuka, dan informasi disajikan dimana pimpinan tertinggi harus juga dapat memahaminya. Struktur database yang memungkinkan percepatan analisis skenario keputusan yang berbeda memerlukan database yang multidimensional dan alat-alat untuk proses analisis interaktif secara online. Pada akhir tahun 1980-an beberapa peneliti mulai menekankan komunikasi dan kemungkinan kolaborasi sistem informasi. Dalam bagian ini terkait dengan peningkatan kelayakan jaringan komputeer. Misalnya Terry Winograd, salah satu tokkoh utama dalam kemunculan pengetahuan berbasis pada intelijen artifisial, mengambangkan sistem alur kerja (work flow). Berbagai macam model alternatif untuk menjelaskan dan menerapkan alur kerja perusahaan dan pengembangan konsep komunikasi secara gradual diarahkan pada konsep komputer yang lebih luas untuk mendukung kolaborasi kerja, komunikasi yang dimediasi oleh komputer, groupware, dan sistem kolaborasi. Umumnya jiwa artifisial intelijen diinspirasi oleh epistemology positistic dan pandangan pemrosesan informasi kognitivistik terhadap intelijen manusia. Di dalam tradisi ini, sifat pengetahuan diharapkan lebih ekspilisit, terstruktur, dan diorganisasi

5

dalam taksonomi, dan secara semantik tidak membingungkan. Pendekatan komunikatif untuk sistem informasi dengan cepat mengarah kepada konstruksionistik sosial dan epistemologi fenomenologi. Dalam konteks disiplin business intelligence, sering kali sistem informasi dan komputer diterima sebagai substansi atau inti dari upaya awal manajemen pengetahuan karena sejak awal diketahui bahwa perusahaan mengelola pengetahuan yang sudah sejak lama dimiliki sebelumnya. Peningkatan tekanan persaingan yang terjadi mengakibatkan banyak perusahaan membuat unit intelijen persaingan, dimana seringkali dikaitkan dengan informasi perusahaan dan layanan perpustakaan (Gilad, 1988; Stanat, 1990; dan Goshal & Westney, 1991) Fokus intelijen persaingan (competitive intelligence), yakni pada anaalisis stratejik terhadap informasi eksternal yang tekait dengan kecenderungan pasar dan pesaing (Aguilar, 1967; Porter, 1980; Fuld, 1996). Para ahli pemrosesan informasi sering kali memandang pengetahuan perusahaan tersebut sebagai problem teknis yang dapat diselesaikan dengan tepat, yaitu dengan cara menggunakan komputer. Demikian pula persoalan yang muncul pada orang-orang intelijen persaingan dalam menemukan, memahami, mensintesis dan menyebarkan informasi yang relevan. Pada awalnya tugas-tugas intelektual ditugaskan kepada para ahli, namun di awal tahun 1990-an tugas-tugas mereka difasilitasi oleh akses online sehingga kebutuhan database maupun layanan terhadap berita menjadi begitu luas tersedia. Database maupun informasi tersebu dapat diketahui dengan real time, informasi mengenai apapun yang pesaing lakukan dan pelanggan inginkan, dimanapun pesaing dan pelanggan berada. Akibatnya, sistem informasi yang lengkap tersebut berlebihan sehingga sistem harus mampu mengategorisasi informasi yang ada berdasarkan kebutuhan pemakai. Para penelitii mencoba mengembangkan domain ontologi yang spesifik, ensklopedi, dan model konseptual yaang dapat digunakan sebagai basis mengategorisasikan informasi dan pesan-pesan perusahaan. Walaupun motivasi pengembangan model konseptual serta alat-alat informasi dalam rangka perbaikan pemrosesan yang bersifat otomatis, ternyata teknologi informasi masih memainkan peran yang amat penting. Fokus awal intelijen persaingan, yaitu pada kebijakan stratejik pimpinan puncak. Perluasan jaringan komputer memperjelas bahwa intelijen perusahaan juga ada diluar

6

pejabat eksekutif. Bahkan didalam perubahan lingkungan persaingan, pengetahuan yang benilai seringkali terdistribusi diantara anggota perusahaan. Hal ini mendorong pentingnya aspek komunikasi dari pemrosean informasi perusahaan. Akibatnya, petugas analisis intelijen persaingan perlu memperbaiki diri mereka kembali sebagai seorang profesional intelijen bisnis. Bahkan dasar pembuatan keputusan sebelum analisis laporan dan data, serta berbagi pengetahuan menjadi isu sentral bagi orang-orang intelijen bisnis. Akibatnya, objek-objek informasi, pengetahuan perusahaan tersebut berada di dalam aliran informasi. Pengamatan ini juga memperjelass pertentangan antara dua pandangan terhadap pengetahuan perusahaan. Menurut pandangan aliran pemrosesan informasi (information processing), pengetahuan adalah data dan fakta yang tergantung kepada orang dan pemaknaannya. Asumsi ini menyebabkan pengetahuan dianggap dapat disimpan didalam komputer. Sistem intelijen bisnis mulai mengembangkan sistem yang beragam, yang terdiri dari jaringan manusia dan mesin. Objek informasi dipandang sebagai enabler dari proses pengetahuan perusahaan, dan dianggap memfasilitasi pemahaman. Teknologi diarahkan agar lebih berfokus pada perusahaan, penciptaan kemampuan untuk bereaksi secara temporer serta cepat didalam intelijen bisnis. Seperti World Wide Web/WWW menyentakkan kesadaran publik ditahun 1994. Visi awal tim Berners Lee mmengenai web adalah menemukan kembali dan kembali menemukan. Ketika seluruh dokumen dapat dikaitkan terhadap setiap dokumen penting lainnya, dunia Web dapat menjadi tempat yang baik. Pengetahuan dapat menjadi bebas dan tersedia pada saat diutuhkan. World Wide Web tidak mempunyai tidak mempunyai alat yang efektif untuk mengelola akses yang benar, serta tidak memiliki dukungan untuk membuat informasi yang segera dapat ditindaklanjuti. Salah satu pemahaman yang terus berlanjut dan telah diuji oleh aliran intelijen artifisial sejak awal tahun 1960-an. Yaitu ketika Herbert Simon dan para pionir artifisial intelijen lainnya percaya bahwa masa depan komputer berada didalam intelijen pemrosesan informasi. Sementara itu, Douglas Engelbert berpendapat bahwa komputer merupakan medium baru yang dapat memperbesar proses berfikir manusia. Engelbert’s Augmentation Research berpusat di stanford Research Institute menjadi salah satu pelopor inovasi dalam teknologi komputer, memimpin pengembangan dalam

7

perhitungan interaktif, penggunaan grafik dan sistem kolaborasi. WWW mengambil konsep sistem Augmentation ini untuk logika tujuan akhir, yaitu mengurangi permasalahan penyajian pengetahuan, minimal dengan menilai bahwa seluruh pengetahuan dapat disajikan sebagai dokumen dan dikaitkan dengan mereka. Intelijen persaingan perusahaan berkembang ke arah intelijen bisnis pada awal tahun 1990-an, yaitu ketika intelijen bisnis menkonseptualisasi tugas-tugasnya kedalam manajemen pengetahuan internal perusahaan. Walaupun intelijen bisnis terkait erat dengan sistem informasi, fokus intelijen bisnis terhadap efektivitas penggunaan keahlian manusia, ahli analisis, dan jaringan sosial dan komunikasi. Di dalam kognisi perusahaan (organizational cognition), intelijen bisnis terkait dengan ketiga sumber manjemen lainnya, yaitu pada penelitian kognisi dan sense making. Penelitian atas kognisi pengetahuan secara historis diilhami oleh pandangan information processing yang berakar pada teori-teori kognitif tentang pikiran manusia. Bila dikaitkan dengan tradisi ini, awal mulanya perusahaan dikonseptualisasikan sebagai mesin pemrosesan informasi secara hierarki, riset awal kognisi pengetahuan berfokus pada pengambilan keputusan pimpinan puncak. Walaupun pandangan pemrosesan informasi dengan luas diterima, penelitian awal secara sosiologis diadopsi dari berbagai pendekatan interpretationisme. Misalnya Karl Weick dan koleganya menerbitkan beberapa artikel penting yang menonjol di dalam penelitian kognisi perusahaan memperkenalkan ide-ide konstruktivistik didalam ilmu perusahaan (Bougon, weick, & Binkhrost, 1997; Daft & Weick, 1984; Weick, 1995). Penelitian ini memperjelas bahwa pengetahuan bukanlah sesuatu yang dapat direkam secara objektif dan disimpan didalam database. Pengetahuan perusahaan merupakan suatu proses yang aktif dimana orang mencoba memehami lingkungannya. Mungkin karena itu kontribusi utama dalam kegiatan-kegiatan penelitian inovasi perusahaan justru datang dari luar benteng ilmu pengetahuan perusahaan. Nonaka (1994); Hedlund & Nonaka (1991), mengingatkan peneliti perusahaan bahwa ada alternatif terhadap epistemologi positivisme dari mainstream pandangan pemrosesan informasi. Khususnya Nonaka mencatat bahwa perusahaan bukan mesin yang dapat diarahkan untuk memaksimalisasikan efisiensi pemrosesan informasi tanpa kehilangan banyak kemampuan penciptaan pengetahuaannya. Hanya ketika praktik manajemen

8

orang Amerika memperoleh kesiapan bagi pelurusan akhir mengenai arus informasi dan penghapusan dari lapisan manejemen menengah yang tidak diperlukan, keacakan yang tidak terorganisasi, dan apapun yang tidak langsung menambahkan nilai kepada proses bisnis, Nonaka memperjelas memperjelas bahwa jalur ini akan menjadi fatal bagi perusahaan yang berbasis pengetahuan. Studi Nonaka tentang inovasi juga sejalan dengan penelitian tentang organizational learning. Pada level yang paling dalam, pendekatan Nonaka berdasarkan atas posisi epistemologi fenomenologikal yang lebih radikal, walaupun Schoin (1987); dan Senge (1990) misalnya, secara khusus menekankan pentingnya tacit dan pengetahuan tekait erat dengan epistemogi fenommenologi. Lebih spesifik pengetahuan dikaitkan dengan epistemologi yang datang dari sekolah filosofi kyoto dan diperkenalkan oleh Kitaro Nisshida pada wal abad ke-20. Epistemologi Kyoto adalah sintetis dari pandangan dan pemahaman filosofi fenomenologis negara-negara barat, diinspirasi oleh william james, henri Bergson, John Dewey, dan Edmun Husserls, dan Martin Heidegger (dalam Nishitani,1991; Tuomi,2002) Mereka yang bergerak dibidang komputer mencari solusi teknis terhadap persoalan pengetahuan perusahaan, sementara orang-orang intelijen bisnis mencoba menyediakan informasi yang relevan pada saat yang tepat didalam perusahaan. Peneliti kognisi perusahaan berangkat dengan pertanyaan mengenai hakikat pengetahuan dan peranannya di dalam mengorganisasi tindakan sosial. Kesemua itu hanyalah langkah kecil untuk bergerak dari penggambaran perusahaan sebagai entitas berbasis pengetahuan. Jika perusahaan ingin lebih efektif didalam penggunaan penciptaan pengetahuan, mungkin mereka harus melihat perusahaan secara berbeda. Nonaka dan penulis lainnya tertarik didalam pembelajaran yang sudah dibuat perusahaan didalam masa transisi ini. Setelah Nonaka, yang lain kemudian segera mengikutinya dimana mengaitkan knowledge management dengan strategi bisnis. Menurut Tuomi (2002), Saat ini Knowledge management telah memasuki generasi ketiga, dimana generasi kedua telah dimulai pada tahun 1997 dengan banyakan membangun tugas baru paada spesialisasi daan CKO (Chief Knowldege Officers). Perbedaan sumber knowledge management menjadi terkombinasi dan juga cepat diserap oleh aktivitas organisasi setiap hari.

9

Generasi pertama dapat dicirikan karena berfokus pada information sharing, information repositiories, dan intelectual capital accounting. Meningkatnya masyarakat informasi meneyebabkan generasi pertama dari manajemen pengetahuan akan tetap ada dan hidup. Ia akan berfokus pada penyimpanan dan akses informasi. Jaringan tanpa kabel, kemampuan pemrosesan informasi melekat didalam lingkungan sehari-hari dan kemungkinan akan meluas kepada pendistribusian dan pemrossesan informasi. Generasi kedua knowledge management dibawa kedalam konsep tacit knowledge, social learning, dan community of practice.Di level yang lebih praktis, generasi kedua manajemen pengetahuan menekankan pada perubahan perusahaan secara sistematis dimana praktik manajemen, sistem pengukuran , insentif, alat-alat dan kebutuhan isi manajemen dikembangkan bersama. Generasi kedua manajemen pengetahuan menunjukkan bahwa komputer konvensional sudah tidak cukup untuk menangani tacit knowledge dan pengetahuan situasional. Di masa depan, sistem komputer menyediakan informasi yang kontekstual yang mampu mendukung pengguna bagi proses sense making. Sense making sering kali memerlukan eksplorasi domain pengetahuan yang tidak dikenali, sistem informasi di masa depan diterima sebagai alat memperkuat kemampuan berpikir manusia. Pandangan para konstruktivis juga memperjelas bahwa akuisisi pengetahuan merupakan proses pembelajaran fenomena interaksi soaisal, sistem informasi akan mendukung pemibilisasian sumber daya sosial sebagai bagian dari proses pembelajaran. Bahkan human capital accounting lebih berfokus pada pengembangan secara aktif terhadap sosial kapital. Pada generasi ketiga knowledge mangement, gambaran pengetahuan akan semakin meningkat penggunaannya dimana pengetahuan dapat dikelola. Bahkan upaya empiris untuk menyimpan pengetahuan dalam sistem informasi sehingga pengetahuan akan menjadi sesuatu yang lebih fleksibel. Generasi ketiga juga akan lebih menekankan kaitan antara pengetahuan dan tindakan.

10

BAB II Knowledge Management Solution

Knowledge management atau manajemen pengetahuan ini bisa kita artikan sebagai serangkaian alat , strategi dan metode untuk mempertahankan, menganalisa, mengorganisir, membagikan dan juga meningkatkan informasi yang terdapat di dalam suatu perusahaan. Secara umum, tujuan dari knowledge management adalah guna meningkatkan efisiensi perusahaan dan juga menyimpan pengetahuan yang terdapat di dalam perusahaan itu sendiri. Dengan adanya manajemen pengetahuan ini, semua bagian yang terdapat di dalam perusahaan diharapkan mampu memperoleh pengetahuan dan wawasan terkait bisnis atau operasi yang dilakukan secara lebih mendalamAwal mula diperkenalkannya konsep knowledge management adalah pada tahun 1990 an lalu oleh para akademisi bernama Nonaka, Takeuchi, dan Davenport. Lalu, mereka semakin mengembangkan gagasan terkait disiplin ilmu yang tergolong baru ini. Knowledge management sangat dibutuhkan untuk seluruh skala perusahaan, baik itu perusahaan skala besar ataupun kecil. Setidaknya, ada lima alasan yang membuat knowledge management menjadi sangat penting untuk dilakukan. Efisiensi Proses dalam Pengambilan Keputusan Akan Semakin Meningkat Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan akan menjadi semakin mudah dan juga efektif dengan menggunakan knowledge management. Konsep seperti ini akan membantu mereka memperoleh akses pendapat dan juga pengalaman yang berbeda, sehingga perspektif yang akan mereka hadirkan dalam proses mengambil keputusan Sehingga, keputusan yang akan dipilih akan lebih efektif dan akan berimbas lebih baik pada perusahaan dan juga pada seluruh pihak yang berkepentingan. Akses Terhadap Informasi Dan Pengetahuan Menjadi Lebih Mudah Kehadiran knowledge management akan mempermudah pencarian informasi maupun mencari orang yang mempunyai informasi yang sedang diperlukan oleh pihak perusahaan. Hal tersebut mampu meningkatkan produktivitas pada setiap orang yang berada di dalam perusahaan, sehingga para staf bisa bekerja lebih efektif. Efisiensi Tiap Unit Operasional Menjadi Lebih Baik Kemudahan dan juga kecepatan akses atas adanya informasi baru pada

11

seluruh bagian organisasi akan membuat setiap staff mampu bekerja lebih cepat. Selain itu, adanya teknologi kolaborasi sosial juga mampu memperbaiki performa perusahaan secara umum. Penciptaan Inovasi dan Perubahan yang Semakin CepatPemberian informasi kepada seluruh elemen perusahaan sangatlah diperlukan agar terjadi inovasi dan perubahan lebih cepat. Nantinya, hal tersebut akan berdampak positif pada perkembangan perusahaan dan membantu mereka untuk bisa mengejar perubahan dalam dunia bisnis. Kepuasan Pelanggan Akan Meningkat Bila setiap staff dan seluruh individu yang terdapat di dalam perusahaan mampu memberikan informasi secara cepat, maka nilai yang akan ditawarkan oleh perusahaan pun akan turut meningkat. Setiap individu tersebut bisa memberikan jawaban yang lebih cepat, sehingga akan mampu mempersingkat waktu yang diperlukan untuk memperbaiki produk atau layanan jasa yang disediakan perusahaan. Elemen Utama dalam Knowledge Management Setidaknya terdapat empat elemen yang sangat penting di dalam knowledge management. Keempat elemen tersebut adalah sebagai berikut. Elemen yang paling utama adalah mempunyai sifat diskrit, yang mana tidak mempunyai arti bila tidak diproses, termasuk di dalamnya jenis data, seperti kata, angka, kode, tabel, sampai basis data tertentu. Elemen yang kedua adalah data yang sudah diproses, dengan menghubungkan satu elemen dengan elemen yang lainnya, sehingga akan mempunyai arti. Informasi tersebut bisa berupa konsep, gagasan, ide, kalimat, ataupun cerita yang sangat sederhana. Elemen yang ketiga adalah serangkaian informasi yang terorganisir terkait suatu bidang khusus yang lebih mudah untuk dimengerti. Pengetahuan ini mencakup kerangka kerja yang konseptual, fakta, cerita kompleks, teori, dan aksioma. Elemen yang terakhir adalah hasil terapan dari pengetahuan yang mampu dijadikan dasar dalam mengambil keputusan, seperti paradigma, buku, tradisi, sistem, filosofi, prinsip, dan kebenaran. Jenis-Jenis Pengetahuan Aspek yang paling utama yang menjadi subjek di dalam knowledge management adalah pengetahuan atau knowledge itu sendiri. Umumnya, ada dua jenis pengetahuan yang harus Anda ketahui, yaitu: 1. Tacit (know-how) Jenis pengetahuan ini masih berbentuk pemikiran yang terdapat di dalam otak manusia. Tacit termasuk bagian yang sangat sulit untuk dipahami, dikomunikasikan dan diartikan

12

dalam bentuk yang lain yang lebih terstruktur. Hal tersebut dikarenakan tacit yang diambil dari sumbernya, yaitu intuisi, pengalaman pribadi, dan juga konteks yang cenderung tidak pasti. 2. Explicit (know-what) Kebalikan dari tacit, explicit adalah suatu wujud pengetahuan yang lebih mudah untuk dimengerti, dikomunikasikan dan juga diartikan dalam wujud lain yang lebih terstruktur. Pengetahuan jenis ini juga mudah dijelaskan dalam media tertentu, sehingga bisa dikelola dengan sistem manajemen pengetahuan. Keuntungan Menerapkan Knowledge Management Knowledge management adalah suatu alat yang sangat penting untuk perusahaan apapun yang ingin meningkatkan keahlian para pekerjanya. Berikut ini adalah beberapa knowledge management yang bisa diperoleh perusahaan dalam menerapkan knowledge management. Tempat bekerja akan menjadi lebih efisien Upaya membuat suatu keputusan akan menjadi lebih cepat dan lebih efektif Meningkatkan adanya kolaborasi antar setiap staf yang berada di dalam perusahaan. Adanya optimasi di dalam proses latihan. Semakin meningkatnya retensi dan kebahagian karyawan karena adanya peningkatan ilmu pengetahuan, pelatihan, serta inovasi. Jadi, secara keseluruhan knowledge management mampu membuat seluruh proses dan juga kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan menjadi lebih efektif. Bentuk komunikasi pada setiap karyawan dan atasan juga akan menjadi lebih baik karena adanya pembagian pengetahuan yang secara lebih adil dan menyeluruh. Nantinya, seluruh manfaat yang terdapat di dalam knowledge management akan membantu perusahaan dalam hal. Menciptakan berbagai produk atau jasa yang lebih baik Mengembangkan suatu strategi yang lebih efektif Meningkatkan laba perusahaan Memaksimalkan penggunaan skill dan juga keahlian yang sebelumnya sudah ada Meningkatkan efisiensi operasional dan juga produktivitas para staf perusahaan Mengetahui trend pasar lebih awal dan bisa berada satu langkah lebih depan dari pada kompetitor lainnya. Bentuk kolaborasi yang berdasarkan wawasan akan mampu memberikan pandangan dan juga opini yang lebih beragam dari berbagai pengalaman yang bisa diaplikasikan dalam upaya mengambil suatu keputusan. Sehingga, setiap keputusan yang dipilih oleh perusahaan akan berdasarkan keahlian dan juga pengalaman yang sifatnya kolektif.

13

Kerugian Knowledge Menerapkan Management Dalam proses menerapkan knowledge management, setiap perusahaan juga harus memahami adanya kelemahan dan kerugian yang berpotensi bisa timbul. Beberapa tantangan yang bisa hadir dalam menerapkan knowledge management adalah sebagai berikut. Sulit untuk menemukan cara yang efisien dalam mencatat pengetahuan seputar bisnis. Seluruh informasi dan juga sumber terkait akan menjadi lebih mudah untuk ditemukan oleh orang lain Mendorong setiap individu untuk saling membagi, menggunakan, dan juga menerapkan pengetahuan yang sudah ada menjadi lebih sulit. Akan sulit dalam mengintegrasikan knowledge management dengan seluruh tujuan dan juga strategi bisnis perusahaan Memilih dan menerapkan teknologi knowledge management akan menjadi tantangan tersendiri untuk perusahaan.

BAB III Knowledge Manajemen Strategi

Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi .Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi. Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi adalah 14

serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi Manajemen Strategik adalah sekumpulan keputusan manajerial dan aksi pengambilan keputusan jangka panjang didalam perusahaan. Hal ini termasuk analisis lingkungan (lingkungan eksternal dan internal), formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi dan kontrol (Wheelen and Hunger, 2012:53).

Analisis

Formulasi

Implementasi

Lingkungan

Strategi

Strategi

Evaluasi

Kontrol

Gambar Proses Tahapan Manajemen Strategik, Sumber : Wheelen and Hunger (2012:63)Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa dalam tahapan manajemen strategik saling memiliki interaksi dan timbal balik dari tahap pertama hingga akhir. Manajemen Strategik ini dapat dilihat sebagai suatu proses yang meliputi sejumlah tahapan yang saling berkaitan dan berurutan (Kuncoro, 2006:13). Proses manajemen strategik bersifat dinamis dan merupakan sekumpulan komitmen, keputusan, dan aksi yang diperlukan suatu perusahaan atau organisasi untuk mencapai strategic competitiveness dan menghasilkan keuntungan diatas rata-rata (Kuncoro, 2006:13). Dari tahapan proses manajemen strategik tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan implementasi rencana yang didesain untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. Manajemen strategi melibatkan pengambilan keputusan jangka panjang yang berorientasi masa depan serta rumit dan membutuhkan cukup banyak sumber daya, maka partisipasi manajemen puncak sangat penting (Pearce & Robinson, 2008:21). Dengan pendekatan manajemen strategik, manajer pada semua tingkatan perusahaan berinteraksi dalam perencanaan dan implementasinya. Sebagai

15

akibatnya, konsekuensi perilaku manajemen strategik serupa dengan pengambilan keputusan partisipatif. Oleh karena itu, penilaian yang akurat mengenai dampak dari formulasi strategi terhadap kinerja organisasi tidak hanya memerlukan kriteria evaluasi keuangan, tetapi juga non keuanganpengukuran dampak berbasis perilaku (Pearce & Robinson , 2008:13) Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis. Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah). Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi.Menopang manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal. Formulasi Strategi Formulasi strategi merupakan pengembangan perencanaan jangka panjang untuk manajemen yang efektif melalui analisis lingkungan. Termasuk juga didalamnya terdapat misi, visi, dan tujuan dari perusahaan, mengembangkan strategi, dan pengarahan kebijakan (Wheelen and Hunger, 2012:65). 1. Misi Misi dapat didefinisikan sebagai alasan atau tujuan suatu organisasi berdiri. Misi merupakan langkah awal dari proses pengembangan strategi perusahaan. Oleh karena itu, sebuah misi yang efektif akan sangat membantu perusahaan dalam

16

memformulasikan strateginya (Luis et al, 2011:41). Pengertian lain dari misi yaitu maksud unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasikan lingkup operasinya dalam hal produk, pasar, serta teknologi (Pearce & Robinson, 2008:31). 2. Visi Visi menggambarkan aspirasi dasar atau mimpi dari sebuah organisasi, yang biasanya merupakan inisiatif pendiri atau pemimpin organisasi dengan dukungan dari semua karyawan. Visi menggambarkan keberhasilan masa depan yang ingin dicapai, berjangka waktu 10-20 tahun, bahkan 50 tahun kedepan (Luis et al, 2011:43). Pernyataan visi menyajikan maksud strategis perusahaan yang memfokuskan energi dan sumber daya perusahaan pada pencapaian masa depan yang diinginkan (Pearce & Robinson, 2008:44). 3. Tujuan Pernyataan tujuan merupakan uraian dari visi yang menjadi sasaran jangka menengah yang konkret dan terukur. Pernyataan tujuan adalah sebuah “foto” dari apa yang diharapkan dalam visi dan misi untuk jangka waktu 3-5 tahun ke depan dan merupakan perjalanan untuk mencapai visi. Karena pernyataan tujuan adalah gambaran jangka menengah dari perjalanan mencapai visi, target yang dibuat, pernyataan tujuan perlu mencerminkan keadaan masa depan yang ingin dicapai perusahaan secara konkret dan terukur. Dengan melihat tingkat pencapaian dari pernyataan tujuan, manajemen bisa menilai seberapa baik organisasi tersebut telah mengarah pada visi yang ingin dicapai (Luis et al, 2011:45) 4. Strategi Strategi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan secara berbeda atau lebih baik dari kompetitor (atau masa lalu) untuk memberi nilai tambah kepada pelanggan sehingga mampu mencapai sasaran jangka menengah atau jangka panjang perusahaan (Luis et al, 2011:61). Menurut Chandler (1962) yang dikutip dalam Kuncoro (2006:1), strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 17

Pengertian lain dari strategi adalah rencana berskala besar, dengan orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai tujuan perusahaan (Pearce & Robinson, 2008:6). Jadi, berdasarkan pengertian-pengertian mengenai strategi yang telah dijabarkan, strategi merupakan rencana atau penentuan tujuan yang dilakukan perusahaan dalam jangka menengah dan jangka panjang. 5. Kebijakan Kebijakan merupakan suatu pengarahan untuk melakukan pengambilan keputusan dalam tahap formulasi strategi dengan implementasinya. Perusahaan menggunakan kebijakan untuk membuat karyawan dan seluruh pihak perusahaan membuat keputusan dan melakukan aksi yang mendukung misi, tujuan, dan strategi perusahaan (Wheelen and Hunger, 2012:69). Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah sebuah proses yang mana strategi dan kebijakan diarahkan kedalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Proses ini memerlukan perubahan dalam budaya, struktur, dan sistem manajemen pada seluruh organisasi atau perusahaan (Wheelen and Hunger, 2012:69). 1. Program Program merupakan pernyataan aktivitas atau langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah perencanaan. Program dibuat sebagai tindakan orientasi strategi. 2. Anggaran Anggaran adalah pernyataan dari program perusahaan dalam kondisi keuangan. Dalam anggaran digunakan perencanaan dan kontrol anggaran, supaya anggaran dapat diketahui secara detail berapa besarnya biaya yang dibutuhkan dari suatu program

18

BAB IV Knowledge Manajemen Impact Bisnis Knowledge Management Impact Bisnis Pengertian Knowledge Management dalam perusahaan menurut para ahli. Knowledge Manajemen merupakan proses menangkap keahlian kolektif Perusahaan onal, di mana pun pengetahuan tersebut berada, baik di dalam database, pada paper-paper, atau di kepala orang, dan kemudian mendistribusikan pengetahuan tersebut ke mana pun agar dapat menghasilkan pencapaian yang terbesar ( Dimtia & Oder). Knowledge Manajemen adalah bangunan sistematis, eksplisit dan disengaja, pembaharuan, dan aplikasi pengetahuan untuk memaksimalkan efektivitas yang berkenaan dengan pengetahuan Perusahaan dan pengembalian kembali aset pengetahuan Perusahaan Knowledge Management adalah seperangkat proses menciptakan dan berbagi pengetahuan ke seluruh Perusahaan untuk mengoptimalkan pencapaian misi dan tujuan Perusahaan . Jadi, Knowledge Manajemen adalah mengenai meningkatkan penggunaan pengetahuan Perusahaan onal melalui praktik- praktik manajemen informasi dan pembelajaran Perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetetitif dalam pengambilan keputusan (Townley) fungsi Knowledge Manajemen dalam perusahaan dapat dirumuskan menjadi 5 yaitu Intermediation: yaitu Knowledge Manajemen berfungsi sebagai perantara antara produser knowledge dengan pencari pengetahuan. Peran tersebut untuk mencocokkan (matching) kebutuhan pencari pengetahuan dengan sumber pengetahuan secara optimal. Externalization: yaitu Knowledge Manajemen berfungsi sebagai media transfer pengetahuan dari pikiran pemiliknya ke tempat penyimpanan (repository) eksternal, dengan cara seefisien mungkin. Internalization: adalah Knowledge Manajemen berfungsi sebagai “pengambilan” (extraction) pengetahuan dari tempat penyimpanan eksternal, dan menyaring pengetahuan tersebut untuk disediakan bagi pencari yang relevan. Cognition: adalah Knowledge Manajemen berfungsi sebagai sistem untuk membuat keputusan yang didasarkan atas ketersediaan pengetahuan.

19

Measurement: yaitu Knowledge Manajemen berfungsi alat untuk mengukur, memetakan dan mengkuantifisir pengetahuan korporat dan performance dari solusi Knowledge Manajemen . Fungsi ini mendukung empat fungsi lainnya, untuk mengelola pengetahuan itu sendirpenerapan sistem manajemen pengetahuan yang mendorong banyak kegiatan bisnis yang “sehat” termasuk: Rekaman artefak pengetahuan Pengetahuan menjadi dapat dikelola, dibagikan, dan dapat digunakan kembali hanya jika dicatat (diubah menjadi artefak pengetahuan) dan tersedia. Setiap bagian dari pengetahuan yang digunakan di satu lokasi bisnis, di bawah aula, atau bahkan di atas dinding bilik – kemungkinan tidak akan dibagikan kecuali jika direkam. Manajemen kualitas pengetahuan Pengetahuan yang ingin dibagikan oleh perusahaan harus berkualitas tinggi. Untuk menerapkan kembali, membagikan, atau menggunakan kembali pengetahuan berkualitas rendah dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan. Oleh karena itu, ketika mengelola pengetahuan penting untuk membuat seseorang bertanggung jawab untuk meninjau, meningkatkan, dan menyetujui kualitas pengetahuan itu sebelum dibagikan. Memanfaatkan pelajaran dari keputusan dan pengalaman masa lalu Membuat keputusan yang salah bisa mahal dalam hal dolar dan sen. Membuat keputusan yang salah lebih dari satu kali menambah biaya dan masalah; biaya yang berpotensi dapat dihindari jika orang yang membuat keputusan kedua dapat belajar dari orang pertama. Pepatah lama "belajar dari kesalahan Anda" diharapkan pada individu tetapi tidak seperti yang diharapkan dalam kelompok besar atau perusahaan. Berbagi praktik terbaik dan membangun proses yang konsisten Tim manajemen sering mengembangkan apa yang disebut “praktik terbaik” – proses dan standar yang menjadi target kerja tim mereka. Dalam perusahaan dengan banyak departemen, beberapa bangunan, tersebar di kota, negara bagian,

20

dan negara, ada potensi "praktik terbaik" yang dikembangkan untuk setiap lokasi. Ini bukan kejadian yang benar-benar tragis dan kadang-kadang jenis pengembangan praktik ini berhasil dengan baik5. Aspek Knowledge manajemen dalam perusahaan Dampak pada Orang. (Impact on People) Hal sederhana saja, ketika tidak ada orientasi kerja, tidak ada job description yang jelas, tidak ada SOP, dan tidak ada proses mentoring maka lambat laun karyawan akan merasa tidak betah di dalam perusahan. Sebaliknya, jika sudah ada aturan yang jelas, SOP dan dokumentasi yang baku, maka proses adaptasi karyawan akan jauh lebih cepat sehingga dapat produktif, nah disinilah Knowledge Manajemen dapat berperan. Knowledge Manajemen dapat berpengaruh terhadap karyawan dengan cara memfasilitasi pegawai dalam proses belajar antara pegawai, meningkatkan kepuasaan dalam bekerja khususnya (khususnya ketika berhadapan dengan permasalahan), sehingga menjadikan perusahaan mampu berkembang dan adaptif terhadap dinamika persaingan dan teknologi. Menurut hasil survey IDC dan Knowledge Manajemen Magazine pada bulan Mei 2001, alasan perusahaan di Amerika menerapakan Knowledge Manajemen ternyata terkait dengan peningkatan kinerja karyawan yaitu pertama, agar karyawan (knowledge worker) dapat dipertahankan, kedua, dengan dipertahankan para karyawan akan menciptakan kepuasan pelanggan, dan pada akhirnya berdampak terhadap keuntungan perusahaan. Dampak pada Produk/Layanan. (Impact on Product/Service.) Impact terhadap produk yang dihasilkan dapat dilihat dari 2 perspektif yaitu Value added product dan knowledge based product, dimana Knowledge Manajemen dapat membantu untuk menawarkan produk baru yang belum pernah dihasilkan sebelumnya. Knowledge Manajemen akan memberikan kesempatan besar terhadap munculnya inovasi-inovasi baru sehingga bisnis perusahaan tidak berjalan secara monoton. Dampak pada Proses (Impact on Process)

21

Dampak penerapan Knowledge Manajemen setelah people dan product, menjadikan peningkatan dalam proses perusahaan. Impacat dalam proses bisnis Perusahaan terlihat dalam 3 aspek yaitu ;Process Effectiveness, Knowledge Manajemen akan dapat memberikan meminimalkan terjadinya kesalahan dalam proses perusahaan sekaligus untuk dapat adaptasi terhadap turbulensi lingkungan bisnis yang terjadi. Process Efficiency, Knowledge Manajemen dapat meningkatkan produktivitas dan cost savings dengan tersedianya pengetahuan yang dimuktahirkan sesuai dengan proses perusahaan. Process Innovation, Knowledge Manajemen dimanfaatkan untuk dapat mendorong terciptanya prosess kreatifitas dan inovasi dari setiap karyawan dengan peningkatan kompetensi dan eksplorasi ide-ide baru sesuai dengan bidang masing- masing. Dampak terhadap Kinerja Organisasi (Impact on Organizational Perfomance) Pada akhirnya, khususnya bagi pemilik perusahaan atau pemegang sahan Knowledge Manajemen dipercayakan akan meningkatkan kinerja secara korporat baik secara langsung atapun tidak langsung. Direct Impact on Organizational Performance terjadi ketika Knowledge Manajemen menghasilkan pendapatan dan keuntungan atau ketika strategi manajemen pengetahuan sejalan dengan strategi bisnis. Indirect Impact on Organization Performance terjadi melalui kegiatan yang tidak terkait langsung dengan, strategi visi Perusahaan , pendapatan, atau biaya seperti terjaganya keunggulan kompetitif perusahaan. Manfaat Manajaemen pengetahuan bagi perusahaan sangat penting bagi sebuah perusahaan. Sehingga perusahaan tersebut bisa berkembang pesat. Knowledge management berfungsi sebagai pendekatan yang terencana dan juga sistematis agar menjamin penerapan pengetahuan organisasi yang baik. Sekaligus meningkatkan gagasan, inovasi, pemikiran, kompetensi dan keahlian. •

Menciptakan pengambilan keputusan yang lebih tepat



Meningkatkan layanan pada pelanggan



Meningkatkan efisiensi pada proses dan cara kerja



Menambah jumlah jasa dan produk



Menghemat kebutuhan biaya dan waktu



Meningkatkan aset pengetahuan



Meningkatkan kemampuan beradaptasi

22

BAB V Knowledge Manajemen Faktor

Davenport dan Prusak (1998) mengatakan bahwa di dalam suatu organisasi atau perusahaan knowledge tidak saja melekat atau berada pada dokumen tertulis, tetapi juga berada di kegiatan rutin organisasi, budaya organisasi dan juga norma atau peraturan organisasi. Beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa knowledge merupakan kumpulan dari informasi yang telah melalui berbagai proses seperti kegiatan pembelajaran dan pengalaman. Becerra-Fernandez (2004) beranggapan bahwa knowledge merupakan suatu rangkaian informasi dengan pengambilan keputusan dan tindakan yang mengarah pada kegunaan dan tujuan. Pada bukunya juga dituliskan kutipan dari Nonaka dan Takeuchi, bahwa knowledge merupakan “keyakinan sejati yang dibenarkan (a justified true belief about relationships among concepts relevant to that particular area)”. Knowledge management atau manajemen pengetahuan dikenal dengan singkatan KM. KM pertama kali diperkenalkan oleh industri dan area fungsional organisasi dan departemen riset dan pengembangan pada tahun 1980 dan 1990, namun sekarang KM berkembang dan digunakan pada berbagai bidang seperti manufaktur, layanan keuangan, organisasi umum, militer dan juga organisasi swasta (Dastranj, 2011). Knowledge Management Critical Success Factors (KMCSF) adalah faktor-faktor atau aktivitas yang dibutuhkan untuk mendukung dan mengimplementasikan knowledge management. Menurut Skyrme (1999), ada 10 faktor yang menjadi kunci keberhasilan dalam penerapan Knowledge management faktor sukses tersebut antara lain: - Leadership (kepemimpinan); - Culture (budaya); - Processes (Proses); - Explicit Knowledge (pengetahuan eksplisit); - Tacit Knowledge (pengetahuan Tacit);

23

- Knowledge Hubs and centers (pusat pengetahuan); - Measures (Pengukuran); - Exploitation or market leverage (eksploitasi atau pemasaran); - People or Skills (Pegawai atau keahlian); - Technology Infrastructure (infrastruktur teknologi). Keempat pilar knowledge management critical success factors menurut Stankosky (1999) tersebut sebagai berikut: - Leadership (kepemimpinan); - Organization (organisasi); - Technology Infrastucture (Infrastruktur teknologi); dan - Learning Organization (Pembelajaran Organisasi). Jennex dan Olfman (2004) mengidentifikasi bahwa knowledge management critical success factors (KMCSF) ada 12 (dua belas), yaitu: - Strategi pengetahuan yang mengidentifikasi pengguna, sumber, proses, strategi penyimpanan, pengetahuan, dan link ke pengetahuan untuk KMS - Motivasi dan komitmen dari pengguna termasuk insentif dan pelatihan - Infrastruktur teknis yang terintegrasi termasuk jaringan, basis data atau repositori, komputer, perangkat lunak, dan ahli KMS - Budaya dan struktur organisasi yang mendukung pembelajaran serta berbagi dan penggunaan pengetahuan - A common enterprise wide knowledge structure yang jelas diartikulasikan dan mudah untuk dipahami - Dukungan senior management termasuk alokasi sumber daya, kepemimpinan dan

24

memberikan pelatihan - Learning organization - Memiliki tujuan yang jelas untuk sistem manajemen pengetahuan - Pengukuran dilakukan untuk menilai dampak dari sistem manajemen pengetahuan dan penggunaan pengetahuan - Pencarian, pengambilan, dan fungsi visualisasi dari KMS mendukung penggunaan

BAB VI Studi Kasus Manajemen Organisasi Studi kasus Pertama “Rendell Company” SEJARAH PERUSAHAAN Rendell Company ini didirikan pada tahun 1968 dengan tujuan memberikan representasi kualitas tinggi untuk pasar elektronik di Illinois dan Wisconsin. Rendell Company memiliki tujuh divisi operasi : yang terkecil mempunyai angka penjualan per tahun sebesar $ 50 juta, sementara angka penjualan per tahun yang terbesar sebanyak $500 juta. Masing-masing divis bertanggung jawab kepada bagian pembuatan dan pemasaran di sektor produksinya masing-masing. Sejumlah bagian dan komponen di transfer di antara divisi, namun volume bisnis antar divisinya tidaklah besar. Fred Bevin adalah seorang pengontrol pada Pengontrol Divisi dari Perusahaan Rendell. Pengontrol Divisi bertanggung jawab pada financial accounting internal, auditing, dan analysis of capital budgeting requests. Fred Bevins merasa tidak puas karena selama ini Pengontrol Divisinya hanya melaporkan pekerjaan kepada atasaannya yaitu General Manager Divisi. General Manager Divisi membicarakan budget divisinya dengan manajemen puncak dan Pengontrol Divisi hanya diminta untuk membicaraka hal-hal teknis dan dia diberlakukan sebagai staff. Dengan ketidakpuasaan akan tindakan General Manager Divisi ini menginspirasi Bevins untuk membuat perubahan dengan menerapkan cara baru yang pernah dipelajari di Martex Company yaitu menerapkan

25

penggambaran tugas dan tanggung jawab organisasi. Caranya adalah pengawas organisasi dibebani dengan tanggung jawab dalam menetapkan standar biaya dan keuntungan perusahaan serta mengambil tindakan yang tepat untuk melihat apakah standar ini sudah tercapai atau belum. Fred bevins sebagai seorang pengendali perusahaan Rendell Company sangant prihatin terhadap status organisasi dari para pengendali divisi dalam perusahaan. Selama ini para pengendali divisi memberikan laporan kepada manajer umum divisi mereka. Bevins menginginkan perubahan struktur organisasi pengendali divisi, dengan mengamati penerapan pengendalian di perusahaan lain yaitu perusahaan Martex. Organisasi pengendali perusahaan bertanggung jawab atas pencatatan keuangan, auditing internal, dan analisis permintaan anggaran modal. Di perusahaan saat ini telah terdapat system pengendalian anggaran, akan tetapi pelaporan dilakukan langsung oleh divisi operasi kepada manajemen puncak tanpa melalui analisis yang mendalam oleh pengendali perusahaan. Bevins menginginkan peran lebih aktif dan lebih dalam dari organisasi control perusahaan dalam proses penentuan anggaran dan analisa kinerja. LANDASAN TEORI Perilaku Dalam Ekonomi System pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. System pengendalian manajemen yang baik mempengaruhi perilaku sedemikian rupa sehingga memiliki tujuan yang selaras; artinya tindakan-tindakan individu yang dilakukan untuk meraih tujuan-tujuan pribadi juga akan membantu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. A.

Keselarasan Tujuan

Tujuan utama dari system pengendalian manajemen adalah memastikan (sejauh mungkin) tingkat keselarasan tujuan yang tinggi. Dalam proses yang sejajar dengan tujuan, manusia diarahkan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan kepentingan pribadi mereka sendiri, yang sekaligus juga merupakan kepentingan perusahaan. B.

Faktor-faktor Informal yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan

Hal yang diperhatikan oleh para perancang system pengendalian formal adalah aspekaspek yang berkaitan dengan proses informal, seperti etos kerja, gaya manajemen, dan 26

buadaya yang melingkupi, karena untuk menjalankan strategi organisasi secara efektif mekanisme formal harus berjalan seiring dengan mekanisme informal. 1.

Faktor-faktor Eksternal

Faktor-faktor eksternal adalah norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan didalam masyarakat, dimana organisasi menjadi bagiannya. Norma-norma ini mencakup sikap, yang secara kolektif sering juga diseut sebagai eots kerja, yang diwujudkan melalui loyalitas pegawai terhadap organisasi, keuletan, semangat dan juga kebanggaan yang dimmiliki oleh pegawai dalam menjalankan tugas. 2.

Faktor-faktor Internal

a.

Budaya

Faktor internal yang terpenting adalah budaya di dalam organisasi itu sendiri, yang meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma-norma perilaku serta asumsi-asumsi yang secara implicit diterima dan yang secara ekspisit dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi. b.

Gaya Manajemen

Faktor internal yang barangkali memiliki dampak yang paling kuat terhadap pengendalian manajemen adalah gaya manajemen. Biasanya, sikap-sikap bawahan mencerminkan apa yang mereka anggap sebagai sikap atasan mereka, dan sikap para atasan itu pada akhirnya berpijak pada apa yang menjadi sikap CEO. c.

Organisasi Informal

Garis-garis dalam bagan organisasi menggambarkan hubungan-hubungan formal, yaitu pemegang saham otoritas resmi dan tanggung jawab-dari setiap manajemen. d. Persepsi dan Komunikasi Dalam upaya meraih tujuan-tujuan organisasi, para manajer harus mengetahui tujuan dan tindakan-tindakan yang harus diambil untuk mencapainya.

27

C.

Jenis – Jenis Organisasi

Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap strukturnya. Pada gilirannya, jenis struktur akan mempengaruhi rancangan system pengendalian manajemen organisasi. Organisasi bisa dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum : 1.

Struktur fungsional, didalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas fungsi-

fungsi yang terspesialisasi seperti produksi. 2.

Struktur unit bisnis, didalamnya para unit manajer bertanggung jawab atas

aktivitas-aktivitas dari masing-masing unit, dan unit bisnis berfungsi sebagai bagain yang semi-independen daro perusahaan. 3.

Struktur matriks, didalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab

ganda. D.

Fungsi Kontroler

Orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan system pengendalian manajemen disebut sebagai kontroler. Kontroler biasanya menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut : 1.

Merancang dan mengoperasikan informasi serta system pengendalian

2.

Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan kepada para pemegang

saham dan pihak-pihak eksternal lainnya 3.

Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan lapora-laporan

ini untuk para manajer, menganalisi program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannna ke dalam anggaran tahunan secara keseluruhan. 4.

Melakukan supervise audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian

untuk menjamin validitas informasi, menetapkan pengaman yang memasai terhadap pencurian dan kecurangan serta menjalankan audit operasional. PERMASALAHAN 1.

Rendell ternyata mengalami kesulitan melaksanakan teknik pengendalian yang

lebih modern, dikarenakan adanya hubungan yang kurang baik atau tidak saling 28

mendukung antara pengendali korporat dan divisi, yang mengakibatkan terjadinya tambahan biaya anggaran perusahaan untuk memperbaiki hal tersebut. 2.

Randell memiliki permasalahan peran pengendali korporasi dan pengendali divisi

yang mana hubungan informasi antar keduanya kurang transparan. 3.

Randell ingin mengubah peran organisasi pengendali perusahaan agar dapat

mengikuti seperti peran pengendali perusahaan di perusahaan lain, yakni : Martex Company. Bukti Kasus William Harrigan adalah manager di kantor pusat Rendell Company dan dia mantan pengontrol seniordi satu divisi perusahaan Rendell selama 25 tahun. Pengontrol Perusahaan sering menanyakan kepada divisinya : Apakah divisi anda dapat berjalan baik jika perusahaan memotong sekian $x diluar budget periklanan? Apakah divisi anda yakin perkiraan penghematan biaya pada peralatan ini realistis? Walaupun pengontrol tahu kondisi sebenarnya dan dia tidak setuju dengan perusahaan pengontrol,Harrigan tidak boleh mengatakan demikian. Bila ada ketidakberesan dalam divisi (budget berlebih) dan situasi yang buruk maka hal itu tidak akan di jadikan berita di laporan operasional, sehingga hal ini membuat pekerjaan Harrigan menjadi sulit. Tapi Harrigan tidak menjadikan hal ini sebagai masalah karena jika dia menerapkan metode klaim (mengumumkan adanya ketidaksesuaian) dari Martex maka Pengontrol Divisi tidak akan menjadi bagian dari kelompok menejemen itu lagi. Kesimpulan Karena sistem akuntansi sudah lama berada di perusahaan, perubahan mungkin tidak mudah diterima oleh divisi yang bersangkutan. Perubahan tersebut dapat menyebabkan kegagalan fungsi dalam struktur organisasi dimana divisi pengontrol yang melaporkan langsung ke pengontrol perusahaan akan menyebabkan ketidakstabilan pada otoritas struktur divisi. Dengan demikian, pengendalian harus diberikan dalam melestarikan struktur kekuasaan di setiap divisi. Lebih baik jika perusahaan menghadapi masalah kegemukan dalam anggaran biaya daripada menyerah pada perintah di setiap divisi dan mengacaukan baris mapan dari otoritas. Penjagaan pengontrolan saat ini akan lebih baik

29

daripada mengubahnya ke dalam struktur Martex dalam mencapai tujuan dan sasaran Perusahaan. Rekomendasi Perusahaan Rendell dapat mempertahankan struktur organisasi saat ini dengan menerapkan sistem kontrol tambahan untuk mengatasi permasalahan budget. Sistem kontrol tersebut adalah 1.

Menerapkan sistem akuntansi terpusat.

Kita tidak bisa memaksa departemen atau divisi untuk merubah sistem akuntansi mereka karena Ini akan memakan waktu banyak dan mungkin berbeda dengan kebutuhan divisi serta hal ini akan menyebabkan konflik dan tidak efisien. Akan lebih baik jika mengembangkan sistem akuntansi perusahaan dan membuat divisinya untuk menyerahkan data dan informasi mereka. Akan ada kesalahan, tetapi perusahaan tersebut akan hidup dengan itu. 2.

Tetapkan target atau standar.

Membandingkan biaya saat ini dengan standar industri dan perusahaan untuk mengurangi kegemukan budget. Selain pembandingan ini, variabel kritis atau kunci dapat dicermati lebih sering untuk mencapai kontrol yang lebih baik dari sistem.

3.

Menetapkan sistem insentif seperti yang dilakukan Martex.

Pengontrol Perusahaan seharusnya lebih terlibat secara aktif dalam anggaran Sistem pengontrol anggaran diatas dapat ditingkatkan atau dibentuk lebih baik lagi.

30

ANALISIS MASALAH · 1.

Analisis SWOT Strength (kekuatan)

o peraturan saat ini memungkinkan informasi mengalir lebih efisien. o Dengan pengendali divisi melapor langsung kepada manajer divisi, memungkinkan isu-isu taktis untuk diselesaikan lebih cepat dan berdasarkan informasi terbaru. o Laporan dan tujuan pada anggaran divisi dan kinerja dari pengendali divisi ke kontroler perusahaan memberikan informasi lebih rinci tentang divisi. o Penilaian yang lebih kritis terhadap kegiatan operasional membantu mengurangi pembengkakan dalam anggaran biaya dan lebih mudah untuk melaksanakan program control yang baru. 2.

Weekness (kelemahan)

o Sulit untuk menerapkan perubahan dalam struktur organisasi dalam waktu singkat o Terdapat kemungkinan bagi Manajer Divisi untuk menyembunyikan informasi keuangan yang cacat. o Tingkat kepercayaan atas informasi yang disediakan oleh Pengendali Divisi kepada pengendali Korporat patu dipertanyakan. 3.

Opportunity (peluang)

o Diterapkannya teknik-teknik modern di lingkungan perusahaan 4.

Threats (ancaman)

o Terjadinya pembengkakan anggaran o Dapat terjadi penyembunyian atas keuangan yang cacat yang dilakukan antara pengendali divisi dengan manajer dan manajer dengan stafnya. Prospek perusahaan Jika perusahaan ingin terus berkembang, maka pihak manajemen harus mempercayai informasi yang diberikan oleh divisi pengendali. 31

Jika sistem pengendalian dan manajemen perusahaan sudah baik dan tidak lagi terjadi pembengkakan dalam anggaran, maka barulah perusahaan memikirkan untuk membuat elektronik yang lebih canggih dibandingkan kompetitor nya, sehingga tidak hanya mendapatkan laba tetapi angka pertumbuhan perusahaan juga meningkat. KESIMPULAN DAN SARAN A.

Kesimpulan

Karena sistem akuntansi sudah lama dipakai oleh perusahaan, perubahan mungkin tidak mudah diterima oleh divisi yang bersangkutan. Perubahan tersebut dapat menyebabkan kegagalan fungsi dalam struktur organisasi dimana divisi pengontrol yang melaporkan langsung ke pengontrol perusahaan akan menyebabkan ketidakstabilan pada otoritas struktur divisi. Dengan demikian, pengendalian harus diberikan dalam melestarikan struktur kekuasaan di setiap divisi. Lebih baik jika perusahaan menghadapi masalah pembengkakan dalam anggaran biaya daripada menyerah pada perintah di setiap divisi dan mengacaukan baris depan dari otoritas. Penjagaan pengontrolan saat ini akan lebih baik daripada mengubahnya ke dalam struktur Martex dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Divisi pengendali Perusahaan Rendell tidak perlu mengadopsi filosofi “ Solid line” seperti Perusahaan Martex. Hal ini dikarenakan baik struktur lama maupun baru memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Struktur dan kondisi Rendell juga tidak memungkinkan untuk penerapan filosofi baru ini karena dapat menyebabkan konflik dan pengucilan fungi pengendali divisi yang menguncang keharmonisan yang sudah ada hal ini lebih mahal daripada pembengkakan anggaran biaya. Oleh karena itu, Rendell sebaiknya tetap pada filosofi “ Dotted line” dan pengendali pusat harus bekerja lebih aktif untuk mengawasi pengendali divisi dan divisi yang ada. B.

Saran

Pengendali korporat sebaiknya menempatkan pengendali divisi di bawah pengawasannya Laporan yang dibuat harus dapat dipercaya dan tidak bias. Rendell tidak perlu mengadopsi system martex, karena dapat berpotensi ke arah perubahan organisasi yang radikal.

32

KISI-KISI UJIAN TENGAH SEMESTER 1. Jelaskan pengertian Knowledge Management yang kalian ketahui ! Definisi knowledge manajemen dari American Productivity and Quality Centre (dalam Paul L. Tobing, 2007,8 ) Knowledge management adalah pendekatan-pendekatan sistematik yang membantu muncul dan mengalirnya informasi dan knowledge kepada orang yang tepat pada saat yang tepat untuk menciptakan nilai. Sementara itu menurut pandangan Karl Erick Sveiby (dalam Sangkala, 2007,8 ) Knowledge management adalah seni penciptaaan nilai dari ingatible asset (aset pengetahuan). 2. Berikan penjelasan tentang Sejarah Knowledge Management ! Kemunculan knowledge management pada dasarnya memiliki akar yang cukup panjang dan bahkan dimulai sejak beberapa abad yang lalu, baik di negara barat maupun timur. Di awal tahun 1970-an, penelitian tentang intelijen artifisial sebagai bentuk perluasan ditolak untuk menemukan aturan umum dalam menghasilkan intelijen. Sesudah sukses diawal tahun 1950-an dan 1960-an, para peneliti kemudian meyakini bahwa intelijen memerlukan domain pengetahuan khusus. Diperlukan pendekatan baru untuk menggambarkan pengetahuan dalam bentuk yang dapat diproses oleh sebuah komputer. Hasilnya kemudian, di tahun 1970-an fokus penelitian intelijen artifisial bergeser kearah sistem yang diikuti oleh logika sederhana, tetapi telah mempunyai pengetahuan yang lebih detail terhadap domain aplikasinya. Pada tahun 1980-an, kisah keberhasilan peningkatan pemrosesan pengetahuan sukses dipublikasikan terutama dalam memperluas sistem keahlian dan teknologi berbasis pengetahuan. Ide bahwa keahlian dapat digambarkan didalam sebuah sistem komputer dan dapat disediakan kapanpun dan dimanapun dibutuhkan menjadi suatu kebenaran umum. Sistem keahlian dipasarkan sebagai solusi untuk mengurangi masalah penyederhanaan perusahaan, berhentinya para ahli, dan kehilangan kompetensi yang penting. Dengan menggambarkan pengetahuan didalam bentuk yang telah dikembangkan oleh komputer, selanjutnya pengetahuan manusia kemudian dianggap dapat digambarkan dengan akurat sekaligus dapat dideteksi dengan benar.

33

3. Terry Winograd salah satu tokoh utama dalam kemunculan pengetahuan berbasis ? pengetahuan berbasis pada intelijen artifisial, mengambangkan sistem alur kerja (work flow). Berbagai macam model alternatif untuk menjelaskan dan menerapkan alur kerja perusahaan dan pengembangan konsep komunikasi secara gradual diarahkan pada konsep komputer yang lebih luas untuk mendukung kolaborasi kerja, komunikasi yang dimediasi oleh komputer, groupware, dan sistem kolaborasi. 4. Apa yang di maksud fokus awal intelijen persaingan ! yaitu pada kebijakan stratejik pimpinan puncak. Perluasan jaringan komputer memperjelas bahwa intelijen perusahaan juga ada diluar pejabat eksekutif. Bahkan didalam perubahan lingkungan persaingan, pengetahuan yang benilai seringkali terdistribusi diantara anggota perusahaan. Hal ini mendorong pentingnya aspek komunikasi dari pemrosean informasi perusahaan. Akibatnya, petugas analisis intelijen persaingan perlu memperbaiki diri mereka kembali sebagai seorang profesional intelijen bisnis. 5. Ada berapakah generasi Knowledge Management dan berikan ciri - cirinya yang anda ketahui ? Generasi pertama dapat dicirikan karena berfokus pada information sharing, information repositiories, dan intelectual capital accounting. Meningkatnya masyarakat informasi meneyebabkan generasi pertama dari manajemen pengetahuan akan tetap ada dan hidup. Ia akan berfokus pada penyimpanan dan akses informasi. Jaringan tanpa kabel, kemampuan pemrosesan informasi melekat didalam lingkungan sehari-hari dan kemungkinan akan meluas kepada pendistribusian dan pemrossesan informasi. Generasi kedua knowledge management dibawa kedalam konsep tacit knowledge, social learning, dan community of practice.Di level yang lebih praktis, generasi kedua manajemen pengetahuan menekankan pada perubahan perusahaan secara sistematis dimana praktik manajemen, sistem pengukuran , insentif, alat-alat dan kebutuhan isi manajemen dikembangkan bersama. Generasi kedua manajemen pengetahuan menunjukkan bahwa komputer konvensional sudah tidak cukup untuk menangani tacit knowledge dan pengetahuan situasional. Di masa depan, sistem komputer menyediakan informasi yang kontekstual yang mampu mendukung pengguna bagi proses sense

34

making. Sense making sering kali memerlukan eksplorasi domain pengetahuan yang tidak dikenali, sistem informasi di masa depan diterima sebagai alat memperkuat kemampuan berpikir manusia. Pandangan para konstruktivis juga memperjelas bahwa akuisisi pengetahuan merupakan proses pembelajaran fenomena interaksi soaisal, sistem informasi akan mendukung pemibilisasian sumber daya sosial sebagai bagian dari proses pembelajaran. Bahkan human capital accounting lebih berfokus pada pengembangan secara aktif terhadap sosial kapital. Pada generasi ketiga knowledge mangement, gambaran pengetahuan akan semakin meningkat penggunaannya dimana pengetahuan dapat dikelola. Bahkan upaya empiris untuk menyimpan pengetahuan dalam sistem informasi sehingga pengetahuan akan menjadi sesuatu yang lebih fleksibel. Generasi ketiga juga akan lebih menekankan kaitan antara pengetahuan dan tindakan. Di sini akan menghilangkan rintangan pada selurh sistem sosial. Untuk membuat pengetahuan menjadi nyata tidak cukup hanya dengan pengetahuan individu dan bertindak hanya atas dasar pengetahuannya. Seluruh pengetahuan sosial dan kultural maupun pengetahuan perusahaan hanya dapat terealisasi melalui perubahan aktivitas dan praktik perusahaan. 6.Apa definisi manajemen pengetahuan? Jawab: knowledge management adalah guna meningkatkan efisiensi perusahaan dan juga menyimpan pengetahuan yang terdapat di dalam perusahaan itu sendiri. Dengan adanya manajemen pengetahuan ini, semua bagian yang terdapat di dalam perusahaan diharapkan mampu memperoleh pengetahuan dan wawasan terkait bisnis atau operasi yang dilakukan secara lebih mendalam. 7.Bagaimana cara meningkatkan kepuasan dan peningkatan pelanggan? Jawab: Bila setiap stadd dan seluruh individu yang terdapat di dalam perusahaan mampu memberikan informasi secara cepat, maka nilai yang akan ditawarkan oleh perusahaan pun akan turut meningkat.Setiap individu tersebut bisa memberikan jawaban yang lebih cepat, sehingga akan mampu mempersingkat waktu yang diperlukan untuk memperbaiki produk atau layanan jasa yang disediakan perusahaan.

35

8.Sebutkan jenis-jenis pengetahuan dan definisinya? Tacit (know-how) Jenis pengetahuan ini masih berbentuk pemikiran yang terdapat di dalam otak manusia. Tacit termasuk bagian yang sangat sulit untuk dipahami, dikomunikasikan dan diartikan dalam bentuk yang lain yang lebih terstruktur. Hal tersebut dikarenakan tacit yang diambil dari sumbernya, yaitu intuisi, pengalaman pribadi, dan juga konteks yang cenderung tidak pasti. Explicit (know-what) Kebalikan dari tacit, explicit adalah suatu wujud pengetahuan yang lebih mudah untuk dimengerti, dikomunikasikan dan juga diartikan dalam wujud lain yang lebih terstruktur. 9.Apa keuntungan menerapkan knowledge management? Jawab:Knowledge management adalah suatu alat yang sangat penting untuk perusahaan apapun yang ingin meningkatkan keahlian para pekerjanya. Berikut ini adalah beberapa knowledge management yang bisa diperoleh perusahaan dalam menerapkan knowledge management. 10.Apa kerugian menerapkan knowledge management? Jawab:Dalam proses menerapkan knowledge management, setiap perusahaan juga harus memahami adanya kelemahan dan kerugian yang berpotensi bisa timbul. Beberapa tantangan yang bisa hadir dalam menerapkan knowledge management 11. Apa yang di maksud dengan Manajemen Strategi ? Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi.

36

12. Berikan penjelasan tentang manfaat Manajemen Strategi ! Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi. 13. Dalam pengambilan keputusan Manajemen Strategi apakah dibutuhkan ? Manajemen strategik melibatkan pengambilan keputusan jangka panjang yang berorientasi masa depan serta rumit dan membutuhkan cukup banyak sumber daya, maka partisipasi manajemen puncak sangat penting (Pearce & Robinson, 2008:21). 14. Apa itu Formulasi Strategi ? Formulasi strategi merupakan pengembangan perencanaan jangka panjang untuk manajemen yang efektif melalui analisis lingkungan. Termasuk juga didalamnya terdapat misi, visi, dan tujuan dari perusahaan, mengembangkan strategi, dan pengarahan kebijakan (Wheelen and Hunger, 2012:65). 15. Jelaskan yang dimaksud Implementasi Strategi ! Implementasi strategi adalah sebuah proses yang mana strategi dan kebijakan diarahkan kedalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Proses ini memerlukan perubahan dalam budaya, struktur, dan sistem manajemen pada seluruh organisasi atau perusahaan (Wheelen and Hunger, 2012:69). 16 .Jelaskan pengertian knowledge Management menurut Townley ? Jawaban : KM adalah seperangkat proses menciptakan dan berbagi pengetahuan ke seluruh Perusahaan untuk mengoptimalkan pencapaian misi dan tujuan Perusahaan . Jadi, KM adalah mengenai meningkatkan penggunaan pengetahuan Perusahaan onal melalui praktik-praktik manajemen informasi dan pembelajaran Perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetetitif dalam pengambilan keputusan .

37

17.Sebutkan manfaat knowledge Management bagi perusahaan? Jawaban : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Menciptakan pengambilan keputusan yang lebih tepat Meningkatkan layanan pada pelanggan Meningkatkan efisiensi pada proses dan cara kerja Menambah jumlah jasa atau produk Memghemat kebutuhan biaya dan waktu Meningkatkan aset pengetahuan Meningkatkan kemampuan beradaptasi Meningkatkan produktifitas karyawan

18. Sebutkan dan jelaskan fungsi fungsi KM dalam perusahaan 9. Intermediation yaitu KM berfungsi sebagai perantara antara produser knowledge dengan pencari pengetahuan. Peran tersebut untuk mencocokkan (matching) kebutuhan pencari pengetahuan dengan sumber pengetahuan secara optimal. 10. Externalization yaitu KM berfungsi sebagai media transfer pengetahuan dari pikiran pemiliknya ke tempat penyimpanan (repository) eksternal, dengan cara seefisien mungkin. 11. Internalization adalah KM berfungsi sebagai “pengambilan” (extraction) pengetahuan dari tempat penyimpanan eksternal, dan menyaring pengetahuan tersebut untuk disediakan bagi pencari yang relevan. 12. Cognition adalah KM berfungsi sebagai sistem untuk membuat keputusan yang didasarkan atas ketersediaan pengetahuan. 13. Measurement yaitu KM berfungsi alat untuk mengukur, memetakan dan mengkuantifisir pengetahuan korporat dan performance dari solusi KM . Fungsi ini mendukung empat fungsi lainnya, untuk mengelola pengetahuan itu sendiri. 19. Sebutkan 2 penerapan manajemen pengetahuan dalam kegiatan bisnis yang “sehat” yang menurut anda paling efisien ? Jawaban: •

Memanfaatkan pelajaran dari keputusan dan pengalaman masa lalu Membuat keputusan yang salah bisa mahal dalam hal dolar dan sen. Membuat keputusan yang salah lebih dari satu kali menambah biaya dan masalah; biaya yang berpotensi dapat dihindari jika orang yang

38



membuat keputusan kedua dapat belajar dari orang pertama. Pepatah lama "belajar dari kesalahan Anda" diharapkan pada individu tetapi tidak seperti yang diharapkan dalam kelompok besar atau perusahaan. Berbagi praktik terbaik dan membangun proses yang konsisten Tim manajemen sering mengembangkan apa yang disebut “praktik terbaik” – proses dan standar yang menjadi target kerja tim mereka. Dalam perusahaan dengan banyak departemen, beberapa bangunan, tersebar di kota, negara bagian, dan negara, ada potensi "praktik terbaik" yang dikembangkan untuk

20. Jelaskan Kesimpulan manajemen pengetahuan dalam perusahaan / Bisnis? untuk dapat melihat apakah KM membawa dampak kepada perusahaan minimal yang menjadi ukuran keberhasilan dari penerapan KM adalah keempat aspek tersebut. Tentu saja harus menjadi lebih baik dibandingkan sebelum dan sesudah diterapkannya KM di perusahaan. 21. Jelasakan pengertian knowledge menurut kutipan Nonaka dan Takeuchi - keyakinan sejati yang dibenarkan (a justified true belief about relationships among concepts relevant to that particular area)”. Knowledge management atau manajemen pengetahuan dikenal dengan singkatan KM. KM pertama kali diperkenalkan oleh industri dan area fungsional organisasi dan departemen riset dan pengembangan pada tahun 1980 dan 1990, namun sekarang KM berkembang dan digunakan pada berbagai bidang seperti manufaktur, layanan keuangan, organisasi umum, militer dan juga organisasi swasta (Dastranj, 2011). 22.Apa pendapat Davenport dan Prusak mengenai knowledge? - di dalam suatu organisasi atau perusahaan knowledge tidak saja melekat atau berada pada dokumen tertulis, tetapi juga berada di kegiatan rutin organisasi, budaya organisasi dan juga norma atau peraturan organisasi. 39

23.Apa yang dimaksud dengan kowneldeg management critical factor ? - Knowledge Management Critical Success Factors (KMCSF) adalah faktor-faktor atau aktivitas yang dibutuhkan untuk mendukung dan mengimplementasikan knowledge management 24.Sebutkan empat pilar knowledge management critical factor menurut Stankosky (1999) - Leadership (kepemimpinan); - Organization (organisasi); Technology Infrastucture (Infrastruktur teknologi); dan - Learning Organization (Pembelajaran Organisasi). 25.Jennex dan Olfman (2004) mengidentifikasi bahwa knowledge management critical factor ada 12. Sebutkan 3. - Strategi pengetahuan yang mengidentifikasi pengguna, sumber, proses, strategi penyimpanan, pengetahuan, dan link ke pengetahuan untuk KMS - Motivasi dan komitmen dari pengguna termasuk insentif dan pelatihan -

Infrastruktur teknis yang terintegrasi termasuk jaringan, basis data

atau

repositori, komputer, perangkat lunak, dan ahli KMS

26. Apa fungsinya Kontroler dalam studi kasus tersebut ? •

Merancang dan mengoperasikan informasi serta system pengendalian



Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan kepada para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya



Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan laporalaporan ini untuk para manajer, menganalisi program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannna ke

40

dalam anggaran tahunan secara keseluruhan. •

Melakukan supervise audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk menjamin validitas informasi, menetapkan pengaman yang memasai terhadap pencurian dan kecurangan serta menjalankan audit operasional.

27.Apa yang akan terjadi apabila perusahaan menerapkan sistem akuntansi terpusat ? Kita tidak bisa memaksa departemen atau divisi untuk merubah sistem akuntansi mereka karena Ini akan memakan waktu banyak dan mungkin berbeda dengan kebutuhan divisi serta hal ini akan menyebabkan konflik dan tidak efisien. Akan lebih baik jika mengembangkan sistem akuntansi perusahaan dan membuat divisinya untuk menyerahkan data dan informasi mereka. 28.Jelaskan tujuan ditetapkannya target atau standar perusahaan ? Membandingkan biaya saat ini dengan standar industri dan perusahaan untuk mengurangi kegemukan budget. Selain pembandingan ini, variabel kritis atau kunci dapat dicermati lebih sering untuk mencapai kontrol yang lebih baik dari sistem. 29. Mengapa perusahaan rendel tidak perlu mengadopsi filosofi “sold line” ? dikarenakan baik struktur lama maupun baru memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Struktur dan kondisi Rendell juga tidak memungkinkan untuk penerapan filosofi baru ini karena dapat menyebabkan konflik dan pengucilan fungi pengendali divisi yang menguncang keharmonisan yang sudah ada hal ini lebih mahal daripada pembengkakan anggaran biaya. 30.Apa yang terjadi apa bila perusahaan rendel mengadopsi sistem matrex ? Rendell tidak perlu mengadopsi system martex, karena dapat berpotensi ke arah perubahan organisasi yang radikal.

41

DAFTAR PUSTAKA Sangkala. 2007. Knowledge Management. Edisi Pertama. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Setiarso,B, Nazir,H, Triyono, Subagyo,H. 2009. Penerapan Knowledge Management Pada Organisasi. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Tobing,L,P. 2007. Knowledge Management : Konsep, Arsitektur, dan Implementasi. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Uriarte,F,A. 2008.Introduction to Knowledge Management. Jakarta : ASEAN Foundation Wahono P, Ika,S. 2012. Knowledge Management : Proses penciptaan Pengetahuan. Cetakan Pertama. Jember : Bagian Penerbitan Center For Society Study. https://accurate.id/marketing-manajemen/knowledge-management- adalah/ https://accurate.id/bisnis-ukm/e-business-adalah/#Pengertian_E- Business_Adalah David, Fred R. (1997). Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc. hestanto.web.id/manajemen-strategis/ https://tdan.com/business-impact-of-knowledge-management/4943 https://pakarkinerja.com/manfaat-knowledge-management-atau-manajemenpengetahuan-bagi-bisnis-perusahaan/ https://jsofian.wordpress.com/2012/07/22/mengapa-menggunakan-knowledgemanagement-di-perusahan/ https://media.neliti.com/media/publications/233764-tingkat-kesiapan-implementasiknowledge-dea4619.pd

42