PAI_SISWA Flipbook PDF

PAI_SISWA
Author:  A

5 downloads 119 Views 25MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

Pendidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017

Agama Islam Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti ¡ni disusun sesuai dengan komnpetnsi inti, kompetensi dasar, dan silabus yang dikembangkan dalam kurikulum 2013. Materi yang termuat dalam buku ini sarat dengan orientasi pengembangan dan pembinaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Nilai-nilai dan ajaran Islam yang sangat niulia dan luhur dikemas dalarn buku ini untuk dibiasakan dalam sikap. memperluas wawasan dan pengetahuan, serta mengembangkan keterampilan peserta didik. Buku ini juga disajikan dengan pilihan kata dan kalimat yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Lebih menarik lagi karena buku ni dikemas melalui rubrik Mari Renungkan, Dialog islami, Mutiara Khazanah islam, Refleksi Akhlak MuIia. Rangkuman, dan Ayo Berlatih. Diharapkan dengan bahasa dan rubrik-rubrik tersebut, buku ¡ni mudah dipahami, dihayati, dan tidak membuat jenuh meskipun dibaca berulang-ulang. Dengan sajian kalimat-kalimat yang persuasif dan argumentatif Insya Allah peserta didik akan terdorong untuk membiasakan sikap dan perilaku yang Islami dan luhur dalam kehidupan sehari-hari. Dalam rangka meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan ajaran agama Islam, buku teks siswa ¡ni juga dilengkapi dengan panduan-panduan dan cara-cara yang sangat mudah dan jelas untuk dipraktikkan dan diamalkan. Latihan-latihan yang disajikan disetiap akhir pembahasan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melatih wawasan dan pengetahuan, memecahkan masalah-masalah aktual, menyelesaikan proyek, dan membiasakan diri untuk membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Semoga buku ini dapat bermanfaat, Amin.

HET

ZONA 1

ZONA 2

ZONA 3

ZONA 4

ZONA 5

Rp19.700

Rp20.500

Rp21.300

Rp22.900

Rp29.500

ISBN: 978-602-282-266-0 (jilid lengkap) 978-602-282-268-4 (jilid 2)

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti • Kelas VIII SMP/MTs

dan Budi Pekerti

Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti

SMP/MTs

KELAS

VIII

Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti

SMP/MTs

KELAS

VIII

Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email [email protected] diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. x, 278 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMP/MTs Kelas VIII ISBN 978-602-282-266-0 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-268-4 (jilid2) 1. Islam -- Studi dan Pengajaran II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

I. Judul 297.07

Penulis

: Muhammad Ahsan dan Sumiyati

Penelaah

: Yusuf A. Hasan

Pereview Guru

: Muh. Yasin.

Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Cetakan Ke-1, 2014 ISBN 978-979-1274-97-5 (jilid 2) Cetakan Ke-2, 2017 (Edisi Revisi) Disusun dengan huruf Calibri, 11 pt.

Kata Pengatar Puji syukur kepada Allah Swt., karena atas kehendak dan rahmat-Nya buku Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti SMP Kelas VIII ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik. Buku ini disusun sebagai upaya untuk mendidik peserta didik menjadi insan yang religius dan budi pekerti yang mulia. Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti untuk kelas VIII ini disusun sesuai dengan kompetensi inti, kompetensi dasar, dan silabus yang dikembangkan dalam kurikulum 2013. Materi yang termuat dalam buku ini sarat dengan orientasi pengembangan dan pembinaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Nilai-nilai dan ajaran Islam yang sangat mulia dan luhur dikemas dalam buku ini untuk dibiasakan dalam sikap, memperluas wawasan dan pengetahuan, serta mengembangkan keterampilan peserta didik. Buku ini disajikan dengan pilihan kata dan kalimat yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Lebih menarik lagi karena buku ini dikemas melalui rubrik-rubrik yang menarik. Diharapkan dengan bahasa dan rubrikrubrik tersebut, buku ini mudah dipahami, dihayati, dan tidak membuat jenuh meskipun dibaca berulang-ulang. Dengan sajian kalimat-kalimat yang persuasif dan argumentatif Insya Allah peserta didik akan terdorong untuk membiasakan sikap dan perilaku yang Islami dan luhur dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini juga dilengkapi dengan panduan-panduan untuk dipraktikkan dan diamalkan. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan ajaran agama Islam. Latihan-latihan dan tugas yang disajikan di setiap akhir pembahasan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melatih wawasan dan pengetahuan, memecahkan masalah-masalah aktual, menyelesaikan proyek, dan membiasakan diri untuk membaca ayat-ayat suci al-Qur’an. Semoga buku ini dapat bermanfaat, Amin. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada keluarga dan sahabat-sahabat tercinta yang telah memotivasi penulis, sehingga dapat menyelesaikan buku ini. Juga kepada berbagai pihak yang telah bersedia memfasilitasi terbitnya

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

iii

buku ini. Semoga Allah membalas dengan pahala yang berlimpah. Amin. Penulis menyadari, bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan masukan yang membangun sangat berarti untuk perbaikan buku ini selanjutnya.

Penulis, Muhammad Ahsan, S.Ag, M.Kom

iv

Kelas VIII SMP/MTs

Daftar Isi

Kata Pengantar Daftar Isi

iii v

Bab 1

Meyakini Kitab-kitab Allah, Mencintai Al-Qur’ān A. Mari Renungkan B. Dialog Islami C. Mutiara Khazanah Islam D. Refleksi Akhlak Mulia E. Kisah Teladan F. Rangkuman G. Ayo Berlatih H. Catatan untuk Orang Tua Siswa

1 2 3 4 16 17 19 19 21

Bab 2

Menghindari Minuman Keras, Judi, dan Pertengkaran

22

A. Mari Renungkan B. Dialog Islami C. Mutiara Khazanah Islam D. Refleksi Akhlak Mulia E. Kisah Teladan F. Rangkuman

23 24 25 28 29 31

Mengutamakan Kejujuran dan Menegakkan Keadilan

35

A. Mari Renungkan B. Dialog Islami C. Mutiara Khazanah Islam D. Refleksi Akhlak Mulia E. Kisah Teladan F. Rangkuman G. Ayo Berlatih

37 38 40 49 50 52 52

Bab 3

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

v

Bab 4

vi

Lebih Dekat Kepada Allah dengan Mengamalkan Śalat Sunnah A. Mari Renungkan B. Dialog Islami C. Mutiara Khazanah Islam D. Refleksi Akhlak Mulia E. Kisah Teladan F. Rangkuman G. Ayo Berlatih H. Catatan untuk Orang Tua Siswa

56 57 58 73 74 75 76 78

Bab 5

Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud A. Mari Renungkan B. Dialog Islami C. Mutiara Khazanah Islam D. Refleksi Akhlak Mulia E. Kisah Teladan F. Rangkuman G. Ayo Berlatih H. Catatan untuk Orang Tua Siswa

79 80 81 82 90 91 92 92 95

Bab 6

Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada Masa Umayyah A. Mari Renungkan B. Dialog Islami C. Mutiara Khazanah Islam D. Refleksi Akhlak Mulia E. Kisah Teladan F. Rangkuman G. Ayo Berlatih H. Catatan untuk Orang Tua Siswa

Kelas VIII SMP/MTs

55

96 97 98 99 105 106 108 109 111

Bab 7

Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana Membuat Hidup Lebih Mulia A. Mari Renungkan B. Dialog Islami C. Mutiara Khazanah Islam D. Refleksi Akhlak Mulia E. Kisah Teladan F. Rangkuman G. Ayo Berlatih H. Catatan untuk Orang Tua Siswa

112 113 114 115 124 125 126 127 131

Bab 8

Meneladani Sifat-Sifat Mulia dari Rasul Allah SWT A. Mari Renungkan B. Dialog Islami C. Mutiara Khazanah Islam D. Refleksi Akhlak Mulia E. Kisah Teladan F. Rangkuman G. Ayo Berlatih H. Catatan untuk Orang Tua Siswa

132 133 134 135 151 152 153 154 157

Bab 9

Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru A. Mari Renungkan B. Dialog Islami C. Mutiara Khazanah Islam D. Refleksi Akhlak Mulia E. Kisah Teladan F. Rangkuman G. Ayo Berlatih H. Catatan untuk Orang Tua Siswa

158 160 161 163 168 169 171 172 173

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

vii

Bab 10

Bab 11

Bab 12

viii

Menghiasi Pribadi dengan Berbaik Sangka dan Beramal Saleh A. Mari Renungkan B. Dialog Islami C. Mutiara Khazanah Islam D. Refleksi Akhlak Mulia E. Kisah Teladan F. Rangkuman G. Ayo Berlatih H. Catatan untuk Orang Tua Siswa Ibadah Puasa Membentuk Pribadi yang Bertakwa A. Mari Renungkan B. Dialog Islami C. Mutiara Khazanah Islam D. Refleksi Akhlak Mulia E. Kisah Teladan F. Rangkuman G. Ayo Berlatih H. Catatan untuk Orang Tua Siswa

Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal dan Menjauhi yang Haram A. Mari Renungkan B. Dialog Islami C. Mutiara Khazanah Islam D. Refleksi Akhlak Mulia E. Kisah Teladan F. Rangkuman G. Ayo Berlatih H. Catatan untuk Orang Tua Siswa

Kelas VIII SMP/MTs

174 176 177 179 186 187 188 190 193 194 195 196 197 205 207 208 209 210

212 213 214 215 221 222 224 225 228

Bab 13

Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada Masa Abbasiyah A. Mari Renungkan B. Dialog Islami C. Mutiara Khazanah Islam D. Refleksi Akhlak Mulia E. Kisah Teladan F. Rangkuman G. Ayo Berlatih H. Catatan untuk Orang Tua Siswa

229 229 230 231 237 238 240 241 243

Bab 14

Hidup Sehat dengan Makanan dan Minuman yang Halal serta Bergizi A. Mari Renungkan B. Dialog Islami C. Mutiara Khazanah Islam D. Refleksi Akhlak Mulia E. Kisah Teladan F. Rangkuman G. Ayo Berlatih H. Catatan untuk Orang Tua Siswa

244

Daftar Pustaka Glossarium Indeks

225 246 247 255 256 257 258 259

260 262 263

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

ix

Tuntutlah ilmu pengetahuan itu mulai dari buaian, sampai keliang lahat.

x

Kelas VIII SMP/MTs

BAB 1

Meyakini Kitab-kitab Allah, Mencintai Al-Qur’ān

Sumber: Kemdikbud

Gambar 1.1 : Seorang anak perempuan memakai mukena sedang mencium mushaf al-Qur’ān

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

1

A



Mari Renungkan

Marilah kita renungkan, apa jadinya apabila kita menaiki kendaraan di jalan namun tidak memiliki tujuan yang jelas. Kita hanya naik tapi tidak tahu ke mana tujuannya. Tentu kita hanya akan menghambur-hamburkan bahan bakar dan mengganggu perjalanan pengguna jalan yang lain. Bahkan lama-kelamaan kita bisa tersesat. Demikian juga dengan kehidupan manusia di dunia ini. Jika hidup ini tidak memiliki arah yang jelas dan benar, hanya akan menghabiskan usia tanpa memiliki manfaat dan kemudian tersesat. Jadi, hidup ini harus memiliki arah atau tujuan yang jelas dan benar. Lalu siapa yang mengetahui arah atau tujuan hidup yang benar itu? Tentu yang mengetahui secara pasti adalah Allah Swt. Tuhan yang menciptakan manusia. Mahasuci Allah Swt yang tidak menghendaki manusia hidup dalam Sumber: Dokumen Kemdikbud kesesatan. Oleh karena itu, Dia memberikan Gambar 1.2 : Kompas, penunjuk arah. arah yang jelas dengan cahaya petunjukNya. Allah Swt memberikan petunjuk mengenai tata cara mendekatkan diri kepada-Nya. Sehingga kelak di akhirat dapat bertemu dengan-Nya dalam keadaan menjadi hamba yang dikasihi-Nya. Allah Swt menghendaki hidup kita ini saling membantu, saling membahagiakan, serta menanam berbagai amal kebaikan selama hidup di dunia. Sebaliknya, Allah Swt tidak menghendaki manusia saling menyengsarakan dan menyakiti satu sama lain. Manusia yang dapat menjalani hidupnya dengan benar dan terarah akan merasakan kebahagiaan dalam kehidupannya. Sebaliknya, mereka yang menjalani hidup tanpa aturan dan seenaknya sendiri tentu akan lebih sering mengalami masalah, kesulitan, dan kegelisahan. Orang yang tidak pernah mengindahkan aturan juga bisa membuat orang lain di sekelilingnya merasa terganggu bahkan gelisah. Jadi, petunjuk Allah Swt yang tertuang dalam kitab-kitab yang diturunkanNya merupakan panduan untuk kebahagiaan manusia di dunia sampai akhirat. Sekali lagi, kitab itu benar-benar berisi cara yang dapat membimbing kita untuk meraih kebahagiaan. Sungguh rugi manusia yang tidak pernah membaca, memahami, serta memegang teguh isi Kitab Suci itu. Sungguh rugi, sungguh rugi, dan sungguh merugi.

2

Kelas VIII SMP/MTs

B



Dialog Islami



1



2 Fitri : “Apakah semua Rasul itu mendapat wahyu dari Allah Swt?” Ustāż : “Ya, tentu.”

Fitri : “Assalamualaikum, Ustāż. Fitri mau tanya boleh atau tidak?” Ustāż : “Wa’alaikum salam. Boleh, boleh. Mau tanya apa, Fitri?”

3 Fitri: “Tapi kok, tidak berimbang ya, Ustāż. Jumlah Nabi ada 25, sementara kitabnya hanya 4.

4 U s tā ż : “ F i t r i , p e r ta nya a n m u b a g u s sekali. Begini, pada dasarnya semua Nabi itu mendapat wahyu untuk diajarkan kepada umatnya. Nabi-nabi yang kita yakini itu tidak semuanya menjadi Rasul, dan tugas mereka pun berbeda dengan Rasul. Rasul mendapat wahyu berupa kitab-kitab suci untuk diajarkan kepada umatnya, sedangkan Nabi hanya berlaku untuk dirinya sendiri. Wahyu ada yang ditulis dan ada yang tidak. Wahyu yang ditulis bentuknya berupa lembaranlembaran, yang disebut suhuf. Di antara yang ditulis itu ada yang juga dikumpulkan dan dibukukan menjadi kitab. Nah, jumlah kitab ini yang harus kita yakini ada 4.”

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

3

5

6

Fitri : “Oh, begitu. Terima kasih, Ustāż. Lain kali boleh tanya lagi ya? Assalamualaikum.”

Ustāż : “Wa’alaikum salam warahmatullah. Sama-sama, Fitri. Dengan senang hati Ustāż akan menjawab pertanyaanmu yang lain.”

C



Mutiara Khazanah Islam

Kalian tentu sudah pernah mendapatkan pelajaran bahwa Allah Swt mempunyai sifat berfirman (kalam). Nah, sebagian dari firman-firman Allah itu tertuang atau tertulis dalam Kitab Suci yang bisa kita baca dan kita pelajari. Karena kita yakin bahwa Allah Swt memiliki sifat berfirman (kalam), kita wajib meyakini keberadaan kitab-kitab yang telah diturunkan Allah kepada para Rasul-Nya tersebut. Untuk lebih memahami dan meningkatkan keyakinan akan kitab Allah Swt., ikutilah pembahasan berikut!

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Sumber: KDokumen Kemdikbud

Gambar 1.3 : Anak laki-laki mencium al-Qur’ān. Gambar 1.4 : Anak perempuan membaca al-Qur’ān.

1. Pengertian Iman Kepada Kitab-kitab Allah Swt. Aktivitas : Cermati dan amatilah gambar-gambar tersebut kemudian diskusikan dan tulislah komentar atau pertanyaan yang terkait dengan gambar tersebut.

4

Kelas VIII SMP/MTs

Iman kepada kitab Allah Swt berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para RasulNya. Ajaran yang terdapat di dalam kitab tersebut disampaikan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup agar dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Diturunkannya kitab-kitab Allah Swt ini merupakan anugerah bagi manusia. Mengapa demikian? Manusia dikaruniai akal dan pikiran sehingga dapat mengkaji ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya. Kitab-kitab Allah Swt tersebut juga dapat memberi jalan keluar terhadap setiap masalah dan kesulitan yang dihadapi oleh manusia. Dengan adanya kitab-kitab Allah Swt ini, manusia dapat membedakan mana yang benar (haq) dan mana yang salah (batil), mana yang bermanfaat dan mana yang mengandung mudharat (Keburukan). Seandainya kita tidak mempunyai pedoman yang datangnya dari Allah tentu kita tidak akan pernah mengetahui keberadaan, keesaan, dan keagungan Allah Swt. Demikian juga dengan orang-orang terdahulu. Mereka mendapatkan informasi mengenai keesaan Allah Swt melalui Kitab Allah Swt tersebut. Tanpa dibimbing oleh Kitab Allah Swt, manusia juga akan melakukan penyembahan yang sesat dan tindakan-tindakan sesuka hati. Tanpa Kitab Allah Swt sudah pasti akan membuat manusia berada dalam kegelapan. Ibarat seseorang yang sedang yang berjalan, manusia berjalan tanpa mengetahui arah dan tidak mempunyai tujuan. Jika demikian, apa yang akan terjadi? Tentu pejalanan hidup ini akan tersesat. Untuk lebih memahami hal tersebut, perhatikanlah firman Allah dalam Q.S. al-Māidah /5 : 16 berikut :

Artinya : “Dengan kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridlaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izinNya dan menunjukkan ke jalan yang lurus.” (Q.S. al-Māidah /5 : 16) Aktivitas Peserta Didik 2: a. Bacalah Q.S. al-Māidah /5 : 16 beserta artinya dengan cermat! b. Secara berkelompok merumuskan pesan-pesan yang dapat dipahami untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c. Menyampaikan atau memaparkan hasilnya kepada kelompok lain untuk dibandingkan dan saling melengkapi.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

5

2. Nama-nama Kitab Allah Swt. dan Rasul Penerimanya

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.5 : Kitab Suci.

Aktivitas 3: Cermati dan amatilah gambar-gambar tersebut kemudian diskusikan dan tulislah komentar atau pertanyaan yang terkait dengan empat kitab yang pernah diturunkan oleh Allah Swt. Ada 4 kitab yang diturunkan oleh Allah Swt ke dunia ini. Allah Swt juga memberikan nama-nama untuk kitab-kitab-Nya tersebut. Secara berurutan mulai dari yang pertama kali diturunkan hingga saat ini, keempat kitab yang wajib kita yakini adalah : Taurat, Zabur, Injil, dan al-Qur’ān. a. Kitab Taurat (diturunkan pada abad ke-12 SM) Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa a.s pada abad ke-12 SM. Nama Taurat berarti hukum atau syariat. Pada saat itu Nabi Musa a.s diutus oleh Allah Swt untuk berdakwah kepada bangsa Bani Israil. Oleh karena itu, tepat sekali kalau kita meyakini bahwa kitab Taurat diperuntukkan sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi kaum Bani Israil saat itu. Adapun bahasa yang digunakan dalam kitab Taurat adalah bahasa Ibrani. Sebagai muslim kita sangat meyakini akan keberadaan kitab Taurat ini. Kita meyakini bahwa kitab Taurat benar-benar wahyu dari Allah Swt. Keyakinan ini diperkuat oleh keterangan-keterangan yang ada di dalam alQur’ān. Salah satunya adalah yang tertuang dalam firman Allah dalam Q.S. al-Mu’minun/23 : 49 berikut ini :

Artinya : “Dan sungguh, telah Kami anugerahi kepada Musa a.s Kitab (Taurat), agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk. “ (Q.S. alMu’minūn/23 : 49 )

6

Kelas VIII SMP/MTs

Kitab Taurat yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Musa a.s untuk bangsa Bani Israil (kaum Yahudi) agar mereka senantiasa berada dalam jalan kebenaran. Perhatikan kisah mengenai Nabi Musa a.s. mendapatkan wahyu dari Allah berikut : Nabi Musa a.s. Mendapatkan Wahyu dari Allah Dengan izin dan pertolongan Allah Swt, Nabi Musa a.s dan kaumnya dari bangsa Bani Israil selamat dari kejaran Fir’aun. Mereka dapat menyeberangi Laut Merah. Setelah itu Nabi Musa a.s membawa para pengikutnya menuju Bukit Sinai. Kaum Bani Israil meluapkan kegembiraan mereka karena dapat selamat dari kejaran Fir’aun dan tentaranya. Saat itu, mereka benar-benar merasa merdeka dan bebas. Semula mereka hidup terkekang karena menjadi budak bagi Fir’aun di Kerajaan Mesir. Sekarang situasinya menjadi berbalik 180 derajat, mereka benar-benar bebas, merdeka, dan tidak ada aturan yang perlu dipatuhi. Mereka meluapkan kegembiraan dengan berbagai cara. Ada yang bersyukur kepada Allah Swt, namun ada yang melampiaskannya dengan hanya bersuka ria. Nabi Musa a.s merenung dan berfikir. Beliau berkeinginan agar kehidupan bangsa Bani Israil menjadi terarah dan memiliki aturan. Mereka tidak boleh hidup liar dan bebas semaumaunya. Nabi Musa a.s kemudian berdiam diri dan bermunajat di salah satu tempat yang berada di bukit Sinai untuk memohon petunjuk dari Allah Swt. Nabi Musa a.s berzikir, “Maha Besar Engkau ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, dan aku menjadi orang yang pertama beriman kepada-Mu.” Saat Nabi Musa a.s terus berzikir dan kemudian merasa begitu dekat dengan Allah, diberikanlah kepadanya petunjuk dan aturan berupa Kitab Taurat. Kitab itu berisi panduan kehidupan untuk Nabi Musa a.s dan kaumnya agar hidupnya menjadi terarah. Sumber: disarikan dari wikipedia

Adapun pokok-pokok ajaran yang ada dalam Kitab Taurat yang diturunkan di Bukit Sinai tersebut adalah sebagai berikut: 1. Perintah untuk mengesakan Allah Swt. 2. Larangan menyembah patung/ berhala. Sumber: Dokumen Kemdikbud 3. Larangan menyebut nama Allah Gambar 1.6 : Bukit Sinai. Swt dengan sia-sia. 4. Perintah menyucikan hari Sabtu. 5. Perintah menghormati kedua orang tua. 6. Larangan membunuh sesama manusia.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

7

7. Larangan berbuat zina. 8. Larangan mencuri. 9. Larangan menjadi saksi palsu. 10. Larangan mengambil hak orang lain. b. Kitab Zabur (diturunkan pada abad ke-10 SM) Kitab Zabur diturunkan Allah Swt kepada Nabi Daud a.s untuk bangsa Bani Israil atau umat Yahudi. Kitab ini diturunkan pada abad 10 SM di daerah Yerusalem. Adapun kitab ini ditulis dengan bahasa Qibti. Firman Allah Swt. :

Artinya : “Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian Nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud. “ (QS. Al-Isrā/17 :55). Kisah Nabi Daud a.s dan kaumnya Dikisahkan bahwa rakyat di wilayah kerajaan Nabi Daud a.s hidup dalam keadaan damai dan sejahtera. Atas perintah Allah Swt mereka malaksanakan ibadah pada hari Jum’at dan bekerja pada hari-hari yang lain. Di sebuah wilayah yang bernama Kota Aylah, masyarakatnya sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Mereka ingin mengganti hari ibadah ini menjadi hari Sabtu. “Apa yang terjadi pada kalian…?” kata Yahuda, “Aku lihat kalian bingung dan ragu. Bukankah ini adalah wilayah kita? Bukankah kita yang paling tahu mengenai profesi kita sebagai nelayan? Mari satukan langkah dan kita tentang peraturan pemerintah mengenai hari beribadah ini, pokoknya ini demi kepentingan kita.” “Benar Yahuda.” sambung yang lain. “Kita harus bersatu untuk menyampaikan aspirasi ini kepada Nabi Daud a.s, dia pasti setuju.” Yahuda berkata, “Kita mengganti hari peribadatan kita demi kepentingan pekerjaan kita. Kita bekerja mulai hari Ahad sampai Jum’at, setelah mendapat ikan yang banyak, maka di hari Sabtu kita beribadah. Dengan demikian pikiran kita saat beribadah menjadi tenang. Begitu teman-teman, setuju….?” kata Yahuda meyakinkan. Mereka menjawab dengan serempak, “Setuju…” Ketika sedang asyik membicarakan hal ini tiba-tiba Nabi Daud a.s datang. Mereka segera keluar menemui Nabi Daud a.s. Kata Nabi Daud, “Apakah kalian hendak berpaling dari perintah Allah Swt, dan menetapkan hukum sendiri yang bertentangan dengan perintah-Nya”

8

Kelas VIII SMP/MTs

“Nabiyullah, untuk wilayah ini hari Jum’at tidak cocok untuk digunakan beribadah. Kami bekerja keras selama seminggu hingga badan kami terlalu lelah untuk beribadah pada hari Jum’at. Kami ingin melepas lelah pada hari Jum’at dan beribadah pada hari Sabtu,” bantah salah seorang kaumnya. “Bukankah Allah Swt telah mengingatkan kita akan hari Sabtu, mengapa kalian ngotot untuk beribadah pada hari itu?” Kata Nabi Daud a.s “Pokoknya kami hanya mau beribadah pada hari Sabtu,” tegas Yahuda melawan. “Saudara-saudara sekalian, aku ingin mengingatkan kalian akan murka dan azab Allah Swt yang sangat pedih. Kalian sudah sering mengkhianati nabi-nabi kalian sendiri. Kalian gemar berbuat maksiat dan kemungkaran. Apakah kalian lupa dengan nikmat yang telah Allah Swt anugerahkan?” Daud mengingatkan mereka. Mendengar nasihat ini Bani Israil terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, kelompok orang-orang yang sadar. Kelompok kedua ialah mereka yang menentang. Mereka berpikir Nabi Daud a.s tidak menghendaki mereka hidup sejahtera dan hanya mengfokuskan hidup pada ibadah semata. Kelompok ketiga ialah kelompok yang kebingungan. Mereka memperhatikan kelompok pertama, tetapi juga mencermati kelompok kedua. Akhirnya mereka mengikuti kelompok yang menjanjikan harta dan kekayaan dunia pada mereka. Tindakan Bani Israil ini membuat Allah Swt murka. Allah Swt kemudian memerintahkan Nabi Daud a.s untuk melarang orang-orang melaut pada hari Sabtu. Hari-hari berlalu, dikisahkan Amdan merupakan pemuda yang malas beribadah. Amdan sangat gemas melihat ikan-ikan malah bergerombol di tepi pantai pada hari sabtu, hari di mana mereka tidak diperbolehkan menangkap ikan. Amdan kemudian berpikir keras hingga terbesit ide licik di kepalanya. Ia membuat jaring yang amat besar yang dapat menutupi hampir seluruh bibir pantai. Karena ia dilarang melaut pada hari Sabtu, ia memasang jaring itu pada malam Sabtu lalu mengambil jaring pada hari Ahad pagi. Pada pagi ahad yang telah ia nanti, Amdan memanggil semua nelayan agar ikut bersamanya ke laut. Luar biasa! Mereka mendapatkan hasil yang amat melimpah. Nelayan yang lain sampai terheran-heran dengan hasil tangkapan yang didapatkan. Nelayan lain akhirnya mengikuti apa yang telah dilakukan Amdan. Namun, wilayah pemasangan jaring di tepi pantai sebagian besar sudah dikuasai oleh Amdan. Mereka sadar bahwa Amdan telah berlaku curang dengan memonopoli wilayah penangkapan ikan. Nelayan-nelayan itu marah dan emosional. Kekacauan dan pertengkaran terjadi di mana-mana. Mereka mengikuti hawa nafsunya untuk berebut harta benda. Hingga pada suatu malam yang sangat mencekam, langit nampak begitu menakutkan dan laut seakan mengamuk. Tidak ada seorang pun yang berani keluar rumah. Setelah pagi menjelang, angin bertiup lembut dan laut tampak tenang. Orang-orang keluar untuk mencari nafkah, tetapi ada yang aneh di perkampungan orang-orang yang ingkar itu jalanjalan tampak sepi dan semua rumah tertutup rapat. Mereka yang ingkar itu berubah wujud menjadi kera yang hina. Penderitaan ini mereka alami selama tiga hari, tanpa makan dan tanpa minum. Inilah balasan bagi mereka yang durhaka dan sombong. Sumber: www.islamnyamuslim.com

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

9

c. Kitab Injil (diturunkan pada abad ke-1 M) Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s pada permulaan abad 1 M. Kitab Injil diwahyukan di daerah Yerusalem. Kitab ini ditulis pada awalnya dengan menggunakan bahasa Suryani. Kitab ini menjadi pedoman bagi kaum Nabi Isa a.s., yakni kaum Nasrani. Firman Allah Swt.:

Artinya : Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.” (Q.S. Maryam/19 : 30) Kitab Injil berisi ajaran pokok yang sama dengan kitab-kitab sebelumnya. Namun, ada yang menghapus sebagian ajaran Kitab Taurat yang sudah tidak sesuai dengan zaman itu. Secara umum Kitab Injil berisi tentang : 1. Perintah untuk kembali mengesakan Allah Swt. 2. Membenarkan keberadaan Kitab Taurat. 3. Menghapus beberapa hukum dalam Kitab Taurat yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman. 4. Menjelaskan bahwa kelak akan datang kembali rasul setelah Nabi Isa a.s., yaitu Nabi Muhammad saw. (di samping ada di Kitab Injil, penjelasan Sumber: Dokumen Kemdikbud ini juga terdapat dalam Kitab Taurat) Gambar 1.7 : Berdoa Kitab Injil menjadi pedoman bagi para pengikut agama Nasrani agar melaksanakan hukum-hukum Allah Swt. yang dibawa oleh Nabi Isa a.s. Nabi Isa a.s mengajarkan agar kaumnya taat kepada hukum-hukum Allah dan tidak terlena dengan gemerlap harta dan dunia. Perhatikan kisah yang menarik berikut ini:

10

Kelas VIII SMP/MTs

Kisah Nabi Isa a.s dengan Temannya yang Serakah Dikisahkan pada suatu hari Nabi Isa a.s berjalan dengan seorang sahabatnya yang baru ia kenal. Keduanya menelusuri tepi sungai dan membawa tiga potong roti. Roti itu dibagi untuk Nabi Isa sepotong, untuk sahabat barunya sepotong, sehingga masih tersisa satu potong roti. Setelah makan roti itu Nabi Isa pergi ke sungai untuk minum. Sekembalinya dari sungai, Nabi Isa a.s mendapati sepotong roti tadi tidak ada. Ketika beliau bertanya kepada sahabatnya, sang sahabat mengaku tidak tahu. Keduanya pun kembali melanjutkan perjalanan. Sesampai di sebuah hutan, keduanya duduk untuk beristirahat. Nabi Isa a.s mengambil tanah dan kerikil, kemudian beliau berkata, “Jadilah emas dengan izin Allah Swt.” Tiba-tiba kerikil itu pun berubah menjadi emas. Kemudian Nabi Isa membagi emas tersebut menjadi tiga bagian. “Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga ini akan kuberikan untuk orang yang mengambil roti tadi.” Spontan sahabat itu menjawab, “Akulah yang mengambil roti itu.” Nabi Isa a.s kemudian berkata, “O ya, kalau begitu ambillah dua bagian ini untukmu.” Setelah itu keduanya pun berpisah. Sahabat itu merasa sangat gembira. Namun dalam perjalanan, dia dihadang oleh dua orang perampok yang ingin membunuhnya. Sahabat Nabi Isa menawarkan, untuk membagi emas yang dibawanya menjadi tiga asalkan ia tidak dibunuh. Kedua orang perampok itupun setuju. Lalu salah seorang perampok menyuruh rekannya pergi ke pasar untuk berbelanja makanan. Ketika sampai di pasar, orang yang berbelanja itu berfikir untuk apa membagi emas itu menjadi tiga. Ia pun menaburkan racun ke dalam makanan agar temannya dan sahabat Nabi Isa a.s mati dan ia pun dapat memiliki seluruh emas tersebut. Tinggallah sahabat Nabi Isa a.s bersama seorang perampok di hutan itu. Namun perampok yang tinggal itu ternyata berpikiran sama seperti yang sedang pergi ke pasar. Ia bersekongkol dengan sahabat Nabi Isa a.s tadi untuk membagi emas itu berdua saja dan membunuh rekannya yang berbelanja makanan jika ia datang. Ketika orang yang berbelanja itu datang, ia pun langsung dibunuh, hartanya akan dibagi dua. Karena merasa lapar keduanya pun menyantap makanan yang telah diberi racun itu hingga mereka berdua mati. Ketika Nabi Isa a.s berjalan melewati hutan tersebut, beliau menemukan emas di samping tiga mayat yang terbujur kaku. Beliau kemudian berkata “Inilah contoh orang yang rakus terhadap harta dan dunia, maka berhati-hatilah kamu kepadanya.” Sumber: www.republika.co.id

d. Kitab al-Qur’ān (diturunkan pada Abad ke-7 M, kurun waktu tahun 611-632 M) Kitab al-Qur’ān merupakan kitab yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi dan Rasul yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw. Kitab Suci alQur’ān diturunkan Allah Swt sebagai penyempurna dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

11

Firman Allah Swt. :

Artinya: “Dia menurunkan Kitab (al-Qur’ān) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ăli ‘Imrān/3 : 3) Perhatikan kisah Nabi Muhammad saw. saat menerima wahyu yang pertama berikut ini : Wahyu Pertama Nabi Muhammad Saw. Ketika Nabi Muhammad Saw berada di Gua Hira, datanglah malaikat Jibril seraya berkata, “Bacalah!” Nabi Muhammad Saw berkata, “Sungguh, aku tidak pandai membaca.” Malaikat itu memegang Nabi Muhammad Saw dan mendekapnya sehingga beliau lemah. Kemudian dilepaskan, lalu Malaikat itu berkata lagi, “Bacalah!” Muhammad menjawab, “Sungguh aku tidak pandai membaca” Lalu Jibril mendekap beliau untuk yang kedua kalinya. Lalu dilepaskan kembali, “Bacalah!” Maka, Muhammad berkata, “Sungguh aku tidak pandai membaca.” Lalu malaikat itu memegang dan mendekap Muhammad untuk yang ketiga kalinya, kemudian ia melepaskannya. Jibril lalu membacakan wahyu yang pertama, Q.S. al-‘Alaq ayat 1-5. Sumber: Perjalanan Hidup Rasul

Setelah wahyu pertama yang diturunkan di Gua Hira tersebut, turunlah wahyu-wahyu berikutnya sampai seluruhnya diturunkan oleh Allah Swt. Secara umum pokok-pokok ajaran yang terkandung dalam al-Qur’ān adalah : 1. Aqidah (keyakinan), yaitu hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan, seperti mengesakan Allah Swt dan meyakini malaikat-malaikat Allah Swt. 2. Akhlak (budi pekerti), yaitu berkaitan dengan pembinaan akhlak mulia dan Sumber:Dokumen Kemdikbud Gambar 1.8 : Gua Hira. menghindari akhlak tercela. 3. Ibadah, yakni yang berkaitan dengan tata cara beribadah seperti śalat, zakat, dan ibadah yang lainnya. 4. Muamalah, yakni berkaitan dengan tata cara berhubungan kepada sesama manusia. 5. Tarikh (sejarah), yaitu kisah orang-orang dan umat terdahulu.

12

Kelas VIII SMP/MTs

1. Kitab Allah Swt sebagai Petunjuk bagi Manusia Gambar dua orang pendaki gunung sedang membuka peta dan yang lain melihat kompas.

Gambar dua orang yang sedang membaca dan mengkaji Al Quran yang ada terjemahnya

Aktivitas 4 : Cermati dan amatilah gambar-gambar diatas. Kemudian diskusikan dan tulislah komentar atau pertanyaan yang terkait dengan gambar-gambar tersebut.

Kitab-kitab yang diturunkan Allah Swt kepada manusia melalui para utusan-Nya dimaksudkan agar dijadikan petunjuk bahwa keberadaan manusia di muka bumi. Karena manusia diciptakan oleh Allah Swt, maka hanya kepadaNya manusia menyembah. Allah Swt menciptakan manusia dengan penciptaan yang sempurna. Manusia diberi akal, hati nurani, dan nafsu. Hal ini dimaksudkan agar manusia bisa menjadi khalifah di muka bumi sebagaimana tujuan diciptakannya. Berkaitan dengan hal ini, manusia diberi petunjuk dan pedoman bagaimana harus menjalani kehidupannya di dunia. Allah Swt memberikan pedoman yang berisi hal-hal baik yang harus dilakukan dan meninggalkan hal-hal buruk atau tercela. Pedoman dan aturan ini tidak dimaksudkan untuk mengekang manusia, namun sebaliknya dimaksudkan agar kebahagiaan manusia di dunia ini menjadi sempurna. Kesempurnaan kebahagiaan yang dimaksud adalah manusia dapat merasakan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 2. Al-Qur’ān sebagai Kitab Suci Umat Islam Al-Qur’ān merupakan kitab suci dari Allah Swt yang terjamin kemurniannya. Maksudnya, sejak awal diturunkan sampai sekarang bacaan al-Qur’ān dan isinya tidak mengalami perubahan, baik penambahan maupun pengurangan.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

13

Allah Swt telah menjamin kemurnian al-Qur’ān ini sebagaimana tertuang dalam firman-Nya :



Artinya: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’ān dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya “. (Q.S. al-¦ijr/15 : 9). Al-Qur’ān tidak hanya terjaga secara tertulis dalam mushaf seperti yang kamu lihat sehari-hari. Al-Qur’ān juga terjaga dalam hati dan pikiran para penghafal al-Qur’ān yang jumlahnya jutaan.

Gambar : orang-orang yang sedang membaca Al-Qur’ān.

Dalam sejarah tercatat bahwa alQur’ān tidak diturunkan sekaligus kepada Rasulullah saw. Seluruh ayatayat al-Qur’ān diturunkan secara Sumber: Dokumen Kemdikbud bertahap, sedikit demi sedikit dan Gambar 1.9 : Belajar mengaji. berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari atau + 23 tahun.

Jumlah surat dalam al-Qur’ān sebanyak 114 surat. Ditinjau dari masa turunnya, surat yang diturunkan sebelum Rasulullah Saw hijrah ke Madinah dinamakan surah Makiyyah sedangkan surat yang diturunkan setelah hijrah ke Madinah disebut surah Madaniyyah. Umat Islam yang menjadikan al-Qur’ān sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari sudah tentu akan menjadikan hidupnya terarah dan selamat sampai tujuan hidup yang sebenarnya, tujuan hidup sebenarnya adalah bahagia di dunia dan bahagia di akhirat. Sebagai umat Islam, kita harus mencintai alQur’ān dan bertekad untuk menjaga serta mengamalkan isinya. Perhatikan kisah seorang penulis cerpen dan mahasiswa berikut ini Penulis Cerpen dan Mahasiswa Penulis cerpen itu berkata, “Saya tidak habis pikir, mengapa orang-orang Islam sangat emosional ketika mengetahui al-Qur’ān dibakar dan dihina oleh orang lain. Bukankah yang dibakar itu hanya kertas, sedangkan sejatinya al-Qur’ān itu masih murni tak terjamah dan tersimpan di al Lauh al Mahfuz?” Suasana menjadi hening, sang penulis pun lalu memamerkan salah satu cerpen karyanya. Seketika itu ada salah seorang mahasiswa menghampirinya, dia berkata, “Pak, bolehkah saya pinjam buku kumpulan cerpennya,” Penulis itu menjawab, “Tentu saja, bahkan ini adalah buku kumpulan cerpen paling bagus yang pernah saya buat.” Setelah menerima buku tersebut, lalu mahasiswa itu merobek beberapa halaman. Dengan emosional penulis itu berkata, “Lho, saya pinjamkan buku ini untuk kamu baca, mengapa malah kamu robek? Anda sudah memancing emosi saya?”

14

Kelas VIII SMP/MTs

Sambil tersenyum mahasiswa itu menjawab, “Bukannya ini hanya sekedar kertas, Pak? Sejatinya isi cerpen itu kan ada di benak dan pikiran Bapak. Mengapa Bapak juga emosional? Tahukah bapak kalau al-Qur’ān diturunkan Allah Swt kepada manusia untuk dibaca, bukan untuk dibakar-bakar” Penulis cerpen itu tersenyum, lalu meminta maaf atas kekeliruan yang dikatakannya tadi. Sumber: Penulis

3. Perbedaan Kitab dengan Suhuf Wahyu-wahyu Allah Swt yang diterima oleh para rasul dalam perkembangannya ada yang dibukukan berbentuk kitab dan ada yang tidak dibukukan atau berbentuk suhuf yaitu lembaran-lembaran terpisah. Namun, keduanya sama-sama berisi firman Allah Swt yang diberikan kepada para Nabi dan Rasul. Keterangan yang menyatakan bahwa suhuf itu benar adanya adalah firman Allah Swt berikut ini : Artinya :“Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Q.S. al-A’lā/87 : 18 – 19 ). Secara rinci para Nabi dan Rasul yang menerima Suhuf dari Allah Swt adalah : a. Nabi Ibrahim menerima 10 suhuf. b. Nabi Musa menerima 10 suhuf. Kitab dan Suhuf mempunyai persamaan dan juga perbedaan. Persamaannya adalah keduanya sama-sama firman Allah Swt yang diturunkan kepada para rasul-Nya. Adapun perbedaan antara kitab dan suhuf antara lain : a. Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf. b. Bentuk dari kitab sudah dibukukan, sedangkan suhuf masih berbentuk lembaran-lembaran yang terpisah. c. Kitab biasanya berlaku lebih lama daripada suhuf. 4. Hikmah Beriman kepada Kitab Allah Swt. Allah Swt menurunkan kitab-kitab-Nya di dunia ini dengan cara diwahyukan kepada Rasul-Nya. Tentunya hal ini dapat memberikan hikmah atau manfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk Allah Swt di alam semesta ini. Manusia yang mengaku beriman harus berusaha mengambil hikmah dari kitab-kitab

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

15

Allah Swt tanpa meragukannya. Adapun hikmah yang dapat diambil dari adanya kitab-kitab Allah sebagai berikut: 1. Memberikan petunjuk kepada manusia mana yang benar dan mana yang salah. 2. Pedoman agar manusia tidak berselisih dalam menentukan kebenaran. 3. Memberikan informasi sejarah kehidupan orang-orang terdahulu. Hal ini bisa menjadi pelajaran hidup yang berharga bagi umat manusia saat ini. 4. Manusia dapat mengetahui betapa besarnya perhatian dan kasih sayang Allah Swt kepada para hamba dan makhluk-Nya. 5. Manusia yang beriman akan dapat mengetahui dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, karena di dalam kitab dijelaskan tentang perilaku yang baik dan buruk. 6. Mensyukuri segala anugerah dan nikmat Allah Swt, termasuk pemberian petunjuk yang benar melalui kitab-kitab-Nya. 7. Hati manusia menjadi lebih tenteram dan menambah ilmu pengetahuan. 8. Memiliki sikap toleransi yang tinggi karena kitab-kitab Allah Swt memberikan penjelasan tentang penanaman sikap toleransi, saling menghormati, dan menghargai orang lain bahkan pemeluk agama lain. 9. Meningkatkan kesabaran dalam menerima cobaan, ujian, dan musibah yang menimpa pada dirinya.

D



Refleksi Akhlak Mulia

Nah, sekarang kalian tentunya menjadi semakin tahu, bukan? Bahwa Allah menurunkan wahyu dan Kitab-kitab itu dengan maksud agar hamba-hambaNya menjadi terarah. Allah Swt menghendaki agar manusia dapat hidup dalam kedamaian serta kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sungguh indah jika pemahaman dan keyakinan ini dapat tertanam dalam hati dan mempengaruhi cara hidup kita. Beriman kepada kitab Allah Swt juga dapat berpengaruh terhadap akhlak kita dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membantu kalian dalam menerapkan akhlak mulia ini, lakukan intropeksi terhadap diri kalian masing-masing. Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut, sesuai dengan apa yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai.



(setuju),  (biasa saja),  (tidak setuju): 1. Perintah-perintah Allah Swt seperti shalat dan membaca al-Qur’ān terkadang terasa berat. Namun, setelah dilakukan ternyata membuat perasaan menjadi tenang.

16

Kelas VIII SMP/MTs

   2. Menghargai pemeluk agama lain merupakan salah satu wujud kita menjalankan perintah yang terdapat dalam kitab suci al-Qur’ān.

   3. Dengan mengetahui keberadaan kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah Swt., membuat keyakinanku menjadi semakin mantap.

   4. Kalau setiap pemeluk agama yang berbeda-beda itu memahami dan mendalami ajaran agama masing-masing, tentu dunia ini akan menjadi damai tanpa ada pertikaian dan perselisihan.

   5. Jika ada teman saling mengejek karena masalah agama dan keyakinan, itu karena mereka tidak mengerti bahwa perbuatannya itu sangat merugikan diri mereka sendiri. Andai mereka tahu pasti hal itu tidak akan pernah dilakukan.

   E



Kisah Teladan Kisah Luqman al-Hakim dan anaknya pergi ke Pasar

Luqman al-Hakim adalah orang yang disebut di dalam al-Qur’ān surah Luqman. Beliau terkenal karena nasihat-nasihatnya kepada anaknya. Nama panjangnya ialah Luqman bin Unaqa’ bin Sadun. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa beliau merupakan pria bertubuh tidak tinggi dan berhidung mancung dari daerah Nubah (suatu daerah yang posisinya di sebelah utara Sudan dan di sebelah selatan Mesir). Ada pula yang berpendapat bahwa beliau berasal dari Sudan, dan ada pula yang menerangkan bahwa Luqman adalah seorang hakim di zaman Nabi Daud a.s. Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa pada suatu hari Luqman al-Hakim bersama anaknya pergi ke pasar dengan menunggangi (keledai). Ketika itu Luqman menunggangi himar sementara anaknya mengikuti di belakangnya dengan berjalan kaki. Melihat tingkah laku Luqman itu, ada orang yang berkata,

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

17

“Lihat itu orang tua yang tidak merasa kasihan kepada anaknya, dia enak-enak menunggangi himar sementara anaknya disuruh berjalan kaki.” Setelah mendengarkan gunjingan orangorang, maka Luqman pun turun dari himarnya itu lalu anaknya diletakkan di atas himar tersebut. Melihat yang demikian, maka orang di pasar itu berkata pula, “Hai, kalian lihat itu ada anak yang kurang ajar. Orang tuanya disuruh berjalan kaki, sedangkan dia enak-enaknya menunggangi himar.” Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman dan Sumber: Dokumen Kemdikbud anaknya bersama sama menunggangi himar itu. Gambar 1.10 : Seorang anak Kemudian orang-orang juga ribut menggunjing, menaiki keledai. “Hai teman-teman, lihat itu ada dua orang menunggangi seekor himar. Kelihatannya himar itu sangat tersiksa, kasihan ya.” Karena tidak suka mendengar gunjingan orang-orang, maka Luqman dan anaknya turun dari himar itu. Kemudian terdengar lagi suara orang berkata, “Hai, lihat itu, ada dua orang berjalan kaki, sedangkan himar itu tidak ditunggangi. Untuk apa mereka bawa himar kalau akhirnya tidak ditunggangi juga.” Ketika Luqman dan anaknya dalam perjalanan pulang ke rumah, Luqman al-Hakim menasihati anaknya tentang sikap orang-orang dan keusilan mereka tadi. Luqman berkata, “Sesungguhnya kita tidak bisa terlepas dari gunjingan orang lain.” Anaknya bertanya, “Bagaimana cara kita menanggapinya, Ayah?” Luqman meneruskan nasihatnya, “Orang yang berakal tidak akan mengambil pertimbangan melainkan hanya kepada Allah Swt. Barang siapa mendapat petunjuk kebenaran dari Allah Swt, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam mengambil keputusan.” Kemudian Luqman Hakim berpesan kepada anaknya, katanya, “hai anakku, carilah rizki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya orang fakir itu akan tertimpa tiga perkara, yaitu tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu dan diperdayai orang) dan hilang kemuliaan hatinya (kepribadiannya). Lebih dari sekedar tiga perkara itu, orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan menyepelekannya.” Sumber : Wikipedia

Aktivitas peserta didik : Bacalah kisah tersebut, kemudian ceritakan kembali kepada teman-temanmu. Diskusikan mengenai pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah tersebut.

18

Kelas VIII SMP/MTs

F

G

Rangkuman

1. Iman kepada kitab Allah Swt berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para RasulNya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Kitab-kitab itu merupakan pedoman hidup bagi manusia agar dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. 2. Beriman kepada Kitab-kitab Allah Swt yang telah diturunkan kepada para Rasul-Nya hukumnya wajib. 3. Jika ditinjau dari segi masa turunnya, kitab yang diturunkan oleh Allah Swt di dunia ada 4 kitab, yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan al-Qur’ān. 4. Kitab Taurat diturunkan Allah Swt kepada Nabi Musa, kitab Zabur diturunkan Allah Swt kepada Nabi Daud a.s untuk kaum Yahudi, kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s hanya untuk kaum Nasrani. Kitab al-Qur’ān merupakan kitab yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw untuk seluruh umat manusia di dunia. Kitab Suci al-Qur’ān diturunkan Allah sebagai penyempurna dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya. 5. Keutamaan al-Qur’ān, yaitu: isi kandungannya lengkap karena mencakup segala aspek kehidupan; isinya sesuai dengan perkembangan zaman; susunan bahasanya yang sangat indah; membaca dan mendengarkannya merupakan ibadah; memuliakan akal pikiran manusia; menjadi penawar penyakit; membenarkan keberadaan kitab-kitab Allah Swt. yang terdahulu dan menyempurnakan hukum-hukumnya; sebagai mukjizat Nabi Muhammad Saw yang paling besar; tidak pernah mengalami perubahan karena terpelihara kemurniannya hingga akhir zaman; dan memadukan antara ilmu, iman, dan amal-perbuatan. 6. Orang yang beriman kepada Kitab Allah Swt akan senantiasa meyakini bahwa ajaran Allah itu adalah untuk kebaikan dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.

Ayo Berlatih

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. Meyakini keberadaan kitab-kitab Allah merupakan perkara yang sangat penting bagi umat Islam. Sebagai orang yang beriman kepada kitab Allah berarti kita harus.... a. mempercayai dan mengamalkan semua isi kitab Allah Swt. b. percaya bahwa kitab-kitab itu betul-betul dari Allah Swt. c. percaya dan mengamalkan semua kitab-kitab yang ada d. menganggap bahwa al-Qur’ān saja yang perlu dipercayai 2. Dalam al-Qur’ān disebutkan ada 4 kitab yang diturunkan kepada 4 Rasul. Keempat Rasul tersebut adalah....

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

19

a. Nuh a.s, Ibrahim a.s, Musa a.s, Muhammad Saw b. Musa a.s, Ibrahim a.s, Isa a.s, Muhammad Saw c. Nuh a.s, Dawud a.s, Isa a.s, Muhammad Saw d. Musa a.s, Dawud a.s, Isa a.s, Muhammad Saw 3. Di antara 4 kitab Allah Swt yang paling awal/terdahulu adalah kitab.... a. Taurat b. Al-Qur’ān c. Zabur d. Injil 4. Semua kitab Allah Saw berisi ajaran yang benar dan baik sesuai dengan masanya. Ajaran yang sama dan tertuang dalam semua kitab Allah Swt adalah tentang.... a. tata cara berumah tangga b. perintah mengesakan Allah Swt. c. larangan membunuh binatang d. hukum-hukum mengenai tata negara 5. Kitab Zabur diturunkan pada abad ke- .... a. 16 SM b. 12 SM c. 10 SM d. 5 SM 6. Kitab Injil pada awalnya ditulis dengan bahasa.... a. Ibrani b. Yunani c. Qibti d. Suryani 7. Potongan Q.S. al-Isrā’: 55 tersebut menjelaskan tentang.... a. Allah Swt. menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa a.s. b. Allah Swt. menurunkan kitab Zabur kepada Nabi Daud a.s. c. Allah Swt. menurunkan kitab Zabur kepada Nabi Isa a.s. d. Allah Swt. menurunkan kitab al-Qur’ān kepada Nabi Muhammad saw. 8.

Pengertian suhuf adalah.... a. wahyu yang diterima para nabi dan dibukukan b. ucapan para nabi yang sudah tertulis dan dibukukan c. ketetapan para sahabat Nabi yang telah dibukukan d. lembaran wahyu Allah Swt. yang tidak dibukukan 9. Di antara Nabi berikut ini yang menerima suhuf adalah Nabi…. a. Harun a.s. b. Ibrahim a.s. c. Ismail a.s. d. Sulaiman a.s.

20

Kelas VIII SMP/MTs

10. Semua peraturan yang berasal dari Allah Swt. pasti benar. Sedangkan peraturan yang berasal dari manusia belum tentu benar, sebab .... a. manusia sebagai makhluk sosial b. tidak ada makhluk yang sempurna c. manusia memiliki banyak kelemahan d. Al-Qur’ān merupakan peraturan yang benar B. Kerjakan Soal-Soal berikut ini! 1. Jelaskan pengertian iman kepada kitab Allah Swt.! 2. Mengapa manusia memerlukan kitab Allah Swt.? 3. Sebutkan 4 kitab yang diturunkan Allah Swt.! 4. Bagaimana cara beriman kepada kitab-kitab sebelum al-Qur’ān? 5. Sebutkan dua contoh perilaku yang mencerminkan seorang muslim beriman kepada kitab Allah Swt.! C. Tugas 1. Al-Qur’ān berisi tentang 5 hal pokok yaitu menyangkut akidah, akhlak, ibadah, muamalah, dan tarikh. Carilah ayat-ayat al-Qur’ān yang terkait dengan lima hal pokok tersebut masing-masing satu ayat. 2. Anisa sedang sedang di perjalanan dari rumah ke sekolah. Di tengah perjalanan, dia melihat lembaran yang menarik perhatiannya. Setelah didekati ternyata lembaran yang tergeletak di pinggir jalan itu berisi ayat al-Qur’ān. Apakah yang harus dilakuan oleh Anisa, sedangkan dia pada saat itu sedang menstruasi? Diskusikan masalah tersebut dengan kelompok kalian masing-masing! (jawaban minimal dua alternatif). 3. Salah satu cara Allah Swt dalam menjaga kemurnian al-Qur’ān adalah dengan banyaknya para penghafal al-Qur’ān. Carilah bentuk lain yang merupakan cara Allah Swt menjaga kemurnian al-Qur’ān tersebut. Laporkan dan paparkan hasil penelusuran yang kamu lakukan secara individu atau kelompok.

H



Catatan untuk Orang Tua Peserta Didik

Pada bagian ini putra-putri kita sedang mempelajari materi iman kepada kitab Allah Swt. Orang tua dapat membimbing dan memantau kegiatannya pada saat di rumah. Apabila mereka bertanya kepada orang tua, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun pengetahuan, sikap terpuji dan menumbuhkan sikap toleransi.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

21

BAB II

Menghindari Minuman Keras, Judi, dan Pertengkaran

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.1 : Poster himbauan untuk menjauhi miras dan narkoba

22

Kelas VIII SMP/MTs

A



Mari Renungkan

Wahai anak shalih, ketahuilah bahwa Islam melarang keras umatnya mengkonsumsi khamr (minuman keras), narkoba, dan sejenisnya. Minuman keras, narkoba, dan zat adiktif lain (zat yang membuat ketagihan) akan merusak fisik dan mental. Di samping itu orang yang demikian juga akan malas bekerja dan tidak bisa mengendalikan keuangannya untuk membeli minuman dan zat-zat terlarang tersebut. Orang yang sudah ketagihan akan melakukan apapun asalkan minuman keras dan zat-zat terlarang itu bisa didapatkannya. Sungguh mari kita berlindung kepada Allah Swt agar terhindar dari minuman keras dan zat-zat terlarang ini. Sumber: Dokumen Kemdikbud Selain itu, wahai anak yang berakhlak mulia, Gambar 2.2 : Poster anti narkoba. jauhilah judi. Pernahkah kamu mendengar kabar bahwa sebuah keluarga menjadi berantakan karena orang tua mereka suka berjudi? Hal ini sangat sesuai dengan hasil dari suatu penenlitian yang dilakukan oleh Universitas Melbourne, Australia. Penelitian itu menyimpulkan bahwa hampir setengah dari anggota keluarga yang memiliki kebiasaan berjudi mengalami kekerasan. Sejumlah kerabat bahkan melaporkan bahwa mereka sangat frustasi dengan masalah judi. Keluarganya menjadi hancur dan anak-anaknya yang menanggung penderitaan berkepanjangan. Nah, sekarang kita menjadi tahu kalau anak-anak dari keluarga yang memiliki kebiasaan berjudi ternyata terancam menjadi objek kekerasan daripada kasus kekerasan terhadap anak pada umumnya di masyarakat. Bagaimanapun yang namanya kekerasan, pertikaian, dan pertengkaran tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Selama persoalan dapat diselesaikan dengan cara damai, kita diperintahkan untuk menyelesaikan dengan cara damai. Kekerasan hanyalah akan menyuburkan benih-benih dendam yang berkepanjangan dan tak berujung. Hal ini tentu membuat kehidupan kita menjadi tidak nyaman. Padahal Allah Swt menghendaki agar manusia dapat hidup berdampingan dengan aman, tenteram, damai, dan nyaman. Sebagai seorang muslim, kita harus menjadi pelopor terwujudnya kedamaian di keluarga, di lingkungan tempat kita belajar, dan masyarakat sekitar.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

23

B



Dialog Islami Gambar : dua siswa SMP, satu berjilbab yang satu tidak. Mereka sedang bercakap-cakap di teras kelas.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 3.3 : Murid berbincang-bincang

Arif Yahya Arif Yahya Arif

Yahya Arif Yahya Arif Yahya Arif Yahya

Arif

24

: “Assalamualaikum, Yahya.” : “Waalaikum salam. Kayaknya sedang sibuk, ni?” : “Iya. Lagi mempersiapkan proposal kegiatan. Sabtu depan kan, OSIS akan mengadakan kegiatan penyuluhan dari BNN.” : “Oh, gitu. Memangnya siswa-siswa sekolah kita sudah banyak terkena narkoba. Sampai-sampai mendatangkan BNN segala?” : “Bukan begitu. Ini tindakan pencegahan. Kan, seusia kita ini sebenarnya banyak yang tidak tahu narkoba itu dan bagaimana akibatnya jika kita memakainya.” : “Oh, alhamdulillah. Aku kira…” : “Di samping itu ya, baru-baru ini aku dengar ada kakak kelas kita dulu dikeluarkan dari SMA-nya gara-gara ngedrugs.” : “Astafirullah. Masa sih? Siapa itu?” : “Kamu ingat, dulu ada kakak kelas yang paling tinggi, kurus, dan rambutnya ikal. ” : “Oh, ya, ya. Aku ingat. Tapi kan setahuku dia anak yang baik.” : “Nah, itulah yang aku tidak tahu. Mungkin setelah SMA salah pergaulan.” : “Ehm, begitu ya. Oke, Rif. Selamat membuat proposal. Semoga kegiatannya sukses dan bermanfaat untuk kita-kita. Assalamualaikum.” : “Waalaikum salam. Makasih, sahabatku.”

Kelas VIII SMP/MTs

C



Mutiara Khazanah Islam

Aktivitas : a. Secara individu dan kelompok berlatih mengartikan ayat menurut arti perkata (mufradad) kemudian mrangkainya menjadi terjemah secara utuh. b. Membandingkan hasil terjemah yang kalian rumuskan dengan terjemah yang ada di buku atau al-Qur’ān Terjemah. c. Mempresentasikan hasilnya.

Tahukah kalian bahwa Allah Swt menghendaki kebaikan hidup orang mukmin. Setiap perintah dan larangan Allah dimaksudkan untuk mengatur kehidupan orang beriman supaya mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Di antara contoh perintah tersebut adalah perintah untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang halal. Contoh larangan Allah Swt adalah larangan mengonsumsi makanan dan minuman yang haram. Allah Swt menghalalkan segala jenis makanan dan minuman yang mendatangkan manfaat. Sebaliknya, Allah Swt mengharamkan segala jenis Sumber: Dokumen Kemdikbud makanan dan minuman yang mendatangkan Gambar 4.4 : Poster untuk menjauhi miras dan narkoba madharat. Pada kedua ayat ini Allah Swt menegaskan larangan-Nya terhadap minum khamr (minuman keras), berjudi, mempersembahkan kurban untuk patung-patung, dan mengundi nasib (meramal). Secara tegas Allah melarang orang beriman mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram. Di antaranya adalah Allah mengharamkan minuman keras (khamr). Keharaman khamr ini juga ditegaskan dalam hadis Nabi berikut:

Artinya : “Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan adalah haram.” (H.R. Muslim).

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

25

Wahai anak yang salih, ketahuilah bahwa segala bentuk minuman yang memabukkan termasuk khamr. Meminum khamr adalah perbuatan keji dan perbuatan setan. Setan bermaksud menanamkan permusuhan dan kebencian di antara sesama manusia. Di samping itu, meminum khamr akan menghalangi-halangi mengingat Allah Swt. Hal ini dikarenakan orang yang meminum khamr akan hilang kesadarannya. Allah menjanjikan keberuntungan bagi orang-orang yang menjauhi minuman keras. Wahai generasi muda penerus bangsa, jangan kalian biarkan diri kalian terjerumus dalam minuman keras. Jauhilah minuman haram tersebut, ingatlah masa depan kalian masih sangat panjang. Jadilah pemuda yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt. Jauhilah segala bentuk perjudian karena hal ini akan membuat kalian melupakan tugas utama belajar kalian. Sebagaimana orang-orang dewasa yang telah terjerumus perjudian melupakan tugas utama mereka terhadap keluarganya. Orang yang sibuk di meja judi biasanya menyengsarakan dan menelantarkan anak-anak dan keluarga mereka Dalam ayat ini Allah Swt menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang bisa berakibat kepada pembunuhan sangat dilarang. Meskipun dalam ayat ini disebut bahwa larangan membunuh itu ditujukan kepada Bani Israil, tetapi pada hakikatnya larangan ini berlaku untuk seluruh manusia di dunia. Tindakan menghilangkan nyawa orang lain sangat berat dosanya di mata Allah Swt. Bahkan di dalam ayat ini ditegaskan bahwa membunuh seseorang adalah seperti membunuh semua manusia. Sebaliknya, pahala memelihara kehidupan seseorang seperti pahala memelihara kehidupan semua manusia. Wahai anak yang saleh, ketahuilah bahwa orang yang mati karena dibunuh seseorang, kelak di akhirat tangan kanannya memegang kepalanya sendiri dengan urat leher mengeluarkan darah. Sedangkan tangan kirinya menyeret orang yang membunuhnya untuk dihadapkan kepada Allah Swt. Orang yang dibunuh ini kemudian berkata, “Wahai Tuhanku, orang inilah yang telah membunuhku”, lalu Allah Swt berfirman kepada pembunuh itu, “Celakalah engkau!” lalu pembunuh itu diseret ke neraka. Sungguh kita berlindung kepada Allah Swt agar dijauhkan dari perbuatan keji ini.

26

Kelas VIII SMP/MTs

Pertengkaran dan pembunuhan sangat dilarang. Larangan ini bersifat menyeluruh. Tidak boleh orang muslim bertengkar dengan sesama muslim. Orang muslim juga tidak boleh bertengkar dengan selain muslim. Allah menghendaki kehidupan ini berjalan dengan damai dan segala permasalahan juga diselesaikan dengan cara-cara yang baik, seperti dengan musyawarah atau dialog. Hadis Rasulullah saw. :

Artinya : Dari Al Bara bin Azib, sesungguhnya Rasulullah saw. pernah bersabda: “Kehancuran dunia (nilainya) lebih ringan di sisi Allah dari pada seseorang membunuh seorang mukmin tanpa hak.” (H.R. Ibnu Majah) Aktivitas : a. Membaca hadis tersebut beserta artinya dengan cermat. b. Secara berkolompok, merumuskan pesan-pesan yang dapat dipetik untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c. Menyampaikan atau memaparkan hasilnya kepada kelompok lain untuk dibandingkan dan saling melengkapi. Jadi, sekarang kalian menjadi semakin tahu dan jelas mengenai hukum dan ketentuan bertikai, bertengkar, berkelahi, tawuran, dan sejenisnya. Semua ini dilarang keras dan pertanggungjawabannya sangat berat baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia orang yang bertikai, berkelahi, dan tawuran tentu akan berurusan dengan pihak yang berwajib. Sedangkan di akhirat ancaman hukumannya juga sangat berat. Tahukah kalian bahwa mereka yang sedang bertikai, berkelahi, dan tawuran itu sebenarnya hanya dipicu oleh permasalahan yang sepele seperti saling mengejek atau karena masalah cemburu. Sungguh sayang jika masalah yang sepele itu berujung pada pertikaian yang nantinya ada yang cidera, dirawat di rumah sakit, bahkan sampai ada yang meninggal dunia. Sungguh sayang seribu sayang. Untuk itu jauhilah perbuatan keji ini mulai dari diri kita masing-masing dan mulai dari sekarang.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

27

D



Refleksi Akhlak Mulia

Alhamdulillah, setelah kalian belajar mengenai pentingnya menjauhi khamr, judi, dan tindakan kekerasan (pertikaian), tentu sekarang wawasan dan pengetahuan kalian menjadi bertambah. Tindakan-tindakan yang dilarang oleh Allah Swt tersebut kalau benar-benar dijauhi tentu untuk kebaikan manusia. Sebagai bentuk introspeksi diri terhadap cara pandang kalian dalam masalah ini, lakukanlah refleksi terhadap diri kalian masing-masing. Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai dengan kata hati kalian masing-masing.  (setuju),  (biasa saja),  (tidak setuju): 1. Sebagian besar orang tentu sangat menyukai pertandingan sepak bola. Apalagi kalau dibarengi dengan taruhan. Kata orang taruhan ini menjadikan nonton bola tambah mengasyikkan.

   2. Mengkonsumsi minuman keras dalam jumlah yang banyak akan sangat membahayakan. Kata orang Barat, minum minuman keras dalam jumlah yang tepat akan membuat badan hangat dan sehat.

   3. Setan itu sangat pintar dan ulet dalam menggoda manusia agar terjerumus ke lembah kenistaan. Setan menggunakan sarana yang sepertinya nikmat seperti minuman keras untuk menjerumuskan manusia.

   4. Ada yang bilang bahwa cinta, cemburu, dan harga diri bisa menjadi alat pembenaran untuk melakukan kekerasan kepada orang lain.

   5. Saya meyakini kalau setiap masalah bisa diselesaikan dengan cara baikbaik, seperti dialog, komunikasi terarah, dan musyawarah.

  

28

Kelas VIII SMP/MTs

E



Kisah Teladan Barseso Terbujuk Minuman Keras

Dikisahkan bahwa pada zaman dahulu ada seorang ahli ibadah bernama Barseso. Dia beribadah di suraunya selama tujuh puluh tahun dan tidak pernah bermaksiat sedikitpun. Lalu iblis ingin menggoda dengan tipu muslihatnya, maka pada suatu saat dia mengumpulkan para pembesar setan dan berkata, “Adakah di antara kalian yang mampu menghancurkan keimanan Barseso?” Setan putih berkata kepada Iblis, “Saya sanggup merusaknya.” Lalu ia berangkat ke tempat Barseso dengan mengenakan pakaian ulama serta mengenakan sorban di atas kepalanya. Setan mulai menjalankan aksinya dengan berpura-pura menjadi tamu dan menyapa Barseso. Barseso tidak bergeming, dia tetap melanjutkan ibadahnya. Tatkala setan tak mampu mengambil perhatian Barseso, maka dia berpurapura beribadah di teras surau itu. Maka setelah Barseso selesai dari ibadahnya, dan ingin beranjak keluar, dia melihat di teras surau ada seseorang yang tampil seperti ulama yang sedang beribadah dengan khusyuk. Lalu Berseso bertanya kepadanya, “Kamu tadi menyapaku sementara aku sedang sibuk beribadah, apa yang kamu perlukan?” Dia menjawab, saya ingin bersamamu untuk belajar ilmu dan menirukan amal ibadahmu.” Barseso berkata, “Saya tidak bisa bersamamu, jika kamu seorang mukmin, maka aku sudah memanjatkan doa yang kutujukan bagi semua orang mukmin.” Kemudian dia beranjak beribadah dan meninggalkan tamunya itu. Maka setan itu pun beribadah dan setelah itu Barseso tidak menoleh kepadanya selama kurun waktu empat puluh hari. Setelah Barseso selesai beribadah, dia melihat tamunya sedang beribadah juga. Tatkala dia melihat kesungguhan tamunya yang tak lain adalah setan itu, maka dia berkata kepadanya, “Apa yang kamu butuhkan?” Setan menjawab, “Saya ingin kamu memberi izin kepadaku untuk masuk ke surau bersamamu.” Lalu dia memberi izin masuk di surau dan beribadah bersama Barseso beberapa waktu lamanya. Dikisahkan bahwa mereka beribadah dalam waktu yang sangat lama, sampai delapan puluh hari. Maka tatkala melihat kesungguhan dan kekuatan tamunya dalam beribadah, Barseso merasa rendah diri berada di hadapannya. Ada perasaan yang bercampur aduk antara kagum, merasa tersaingi, dan iri terhadap kehebatan ibadah tamunya yang tidak lain adalah setan itu. Barseso merasa bahwa dia sudah sangat rajin beribadah, sehingga tidak boleh ada orang lain yang lebih rajin darinya. Barseso akan merasa malu kepada orang-orang kampung jika mereka tahu bahwa ada orang lain yang lebih kuat dan lama beribadah dibandingkan dirinya.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

29

Mengetahui kondisi kejiwaan Barseso yang demikian, setan itu mulai melancarkan aksi berikutnya. Setan itu berkata untuk meruntuhkan mental Barseso, “Tuan Barseso, saya ingin pergi dari sini, karena saya ingin mencari orang yang lebih rajin beribadah dibanding kamu. Ternyata kamu belum ada apa-apanya dalam hal ibadah. Kamu tidak serajin dan sekuat yang aku duga.” Barseso tidak mau tamunya itu pergi begitu saja. Dia khawatir berita kekalahannya ini tersebar luas di masyarakat. Barseso mengungkapkan keinginannya mendapatkan pelajaran bagaimana caranya tamunya tersebut mampu beribadah melebihi dirinya. Ringkas cerita, pada saat setan hendak pergi dia mengatakan bahwa kekuatannya dalam beribadah didorong penyesalannya bahwa dahulu ia adalah seorang pemabuk alias tukang minum minuman keras. Jika Barseso ingin seperti dia, maka dia harus meminum minuman keras terlebih dahulu. Barseso akhirnya menerima tawaran tamunya tersebut. Setan lalu membawa Barseso menuju kedai minuman keras di kampung sebelah. Kedai minuman keras itu dilayani oleh seorang wanita. Barseso kemudian menenggak minuman keras sebanyak tiga gelas. Setelah Barseso mabuk, setan tertawa terbahak-bahak, Barseso pun mengikuti tawanya. Mereka berdua larut dalam pesta minuman keras. Setan tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dia terus mencekoki Barseso dengan minuman keras sebanyak-banyaknya sampai akhirnya Barseso melakukan pelecehan seksual terhadap penjaga warung dan membunuhnya. Barseso pun malam itu terus menenggak minuman keras. Pagi harinya orang-orang kampung menemukan Barseso dalam keadaan tewas mengenaskan di pinggir jalan karena terlalu banyak minum. Sumber : www.voa-islam.com

Aktivitas siswa :Setelah kalian membaca kisah tokoh tersebut, ceritakan kembali kepada teman-temanmu. Diskusikan mengenai pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah tersebut.

30

Kelas VIII SMP/MTs

F



Rangkuman 1. Segala bentuk minuman yang memabukkan termasuk khamr. Meminum khamr adalah haram dan termasuk perbuatan keji. 2. Bacaan qalqalah adalah bacaan lafaz dalam al-Qurān yang memantul/ membalik. 3. Huruf qalqalah ada 5 yaitu :

4. Qalqalah ada dua macam, yaitu qalqalah sugra dan kubra. 5. Suatu lafaz dibaca qalqalah sughra apabila di dalamnya terdapat huruf qalqalah yang berharakat sukun. 6. Suatu lafaz dibaca qalqalah kubra apabila di dalamnya terdapat huruf qalqalah yang berharakat hidup tetapi diwaqafkan (berhenti) sehingga huruf qalqalah tersebut dibaca sukun.

G



Ayo Berlatih

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat! adalah .... 1. Arti dari a. dan perjudian b. minuman keras c. mengundi nasib d. berhala 2. Berikut ini merupakan hal-hal yang dilarang dalam QS. Al-Maidah/5 : 90, kecuali.... a. minum khamr b. berjudi c. taruhan d. berbohong 3. Meminum khamr merupakan cara setan untuk .... a. membuat manusia lupa untuk zikir kepada Allah b. mengendalikan manusia berbuat jahat c. menghambur-hamburkan harta yang dimilikinya d. menjadikan manusia lupa makan dan tidur

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

31

4. Salah satu dampak negatif dari judi adalah .... a. penjudi menjadi kurus b. susah makan dan minum c. keluarga menjadi terlantar d. lebih cepat sakit dan meninggal 5. Ketika kita sedang membaca al-Qur’ān menemukan lafaz yang mengandung bacaan qalqalah maka cara membacanya adalah.... a. berdengung b. melebur c. jelas d. memantul 6. Perhatikan ayat berikut ini! Ayat tersebut mengandung bacaan qalqalah karena terdapat huruf qalqalah berharakat sukun. Huruf tersebut adalah .... a. qaf b. ba c. dal d. jim 7. Suatu lafaz dibaca qalqalah sughra apabila di dalamnya terdapat huruf qalqalah yang berharakat .... a. kasrah b. fathah c. dhummah d. sukun 8. Perhatikan daftar ayat berikut! 1

2

3

32

Kelas VIII SMP/MTs

4

5 Ayat yang mengandung bacaan qalqalah sugra adalah .... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 4 d. 2 dan 5 9. Perhatikan daftar ayat berikut! 1 2 3

4

5 Ayat yang mengandung bacaan qalqalah kubra adalah .... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 4 d. 2 dan 5 10. Ayat berturut-turut, yaitu .... a. sugra lalu kubra b. kubra lalu sugra c. sugra semua d. kubra semua

mengandung 2 bacaan qalqalah secara

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

33

B. Kerjakan Soal-Soal berikut ini! 1. Jelaskan pengertian halalan thayyiban! 2. Jelaskan pengertian hukum bacaan qalqalah kubra dan sugra, serta berikan masing-masing satu contoh! 3. Bagaimana pendapat kalian bila ada teman mengkonsumsi makanan dan minuman haram? 4. Tulislah sebuah hadis yang berisi larangan meminum khamr! 5. Bagaimana sikapmu jika ada penjual makanan haram di lingkungan rumahmu? C. Bacalah ayat-ayat berikut!

D. Tugas 1. Carilah di dalam al-Qur’ān pada juz ke-2 sebanyak 10 ayat yang mengandung bacaan qalqalah sugra, kemudian pada juz ke-30 sebanyak 10 ayat yang mengandung bacaan qalqalah kubra! 2. Sekelompok orang dari salah satu organisasi masyarakat (ormas) Islam melakukan sweeping (operasi) terhadap warung-warung yang diduga menjual minuman keras. Mereka tiba-tiba datang dan mengobrakabrik warung-warung tersebut sehingga dagangan mereka tumpah dan berserakan di mana-mana. Diskusikan dengan kelompokmu, apakah tindakan semacam ini sudah tepat? Adakah cara lain yang lebih baik? 3. Tawuran adalah salah satu bentuk pertikaian dan kekerasan yang dapat berakibat fatal. Carilah data-data dari media cetak maupun elektronik mengenai sebab-sebab terjadinya tawuran, modus tawuran, dan dampak yang ditimbulkannya.

H



Catatan untuk Orang Tua Siswa

Pada bagian ini putra-putri kita sedang mempelajari materi tentang menghindari minuman keras, judi, dan pertikaian. Orang tua dapat membimbing dan memantau kegiatannya pada saat di rumah. Orang tua juga diharapkan mendorong anaknya dan memberikan informasi mengenai cara menghindari dan menolak bila ada yang menawari minuman keras, narkoba, judi, dan kekerasan. Apabila mereka bertanya kepada orang tua, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terpuji.

34

Kelas VIII SMP/MTs

BAB 3

Mengutamakan Kejujuran dan Menegakkan Keadilan

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.1 Wajah seorang laki-laki yang mulutnya ditutup dengan plester bertuliskan “STOP BERBOHONG”

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.2 Poster ajakan untuk “jujur dan adil”

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.3 Seorang hakim sedang melaksanakan sidang pengadilan

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

35

36

Kelas VIII SMP/MTs

A





Mari Renungkan



Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.4 : Seorang peserta didik menemukan dompet di lingkuman sekolah. Narasi : Kejujuran merupakan harta bagi jiwa yang tak ternilai harganya.

Pernahkah kalian dibohongi teman? Bagaimana perasaan kalian ketika itu? Tentu kalian akan sakit hati dan benci kepada teman tersebut. Demikianlah, berbohong kepada orang lain akan mengakibatkan sakit hati, muncul rasa benci, dan saling tidak percaya, sungguh jika ini terjadi maka kehidupan akan kacau dan penuh dengan perselisihan. Oleh karena itu, berperilakulah jujur kepada siapa pun. Dengan berperilaku jujur, kalian akan memiliki banyak teman dan dipercaya orang lain. Kejujuran akan membimbing seseorang kepada kebaikan, dan kebaikan akan membimbing kepada surga. Pada dasarnya. Setiap orang ingin diperlakukan dengan jujur dan adil. Kedua orang tua akan sangat bangga jika anak-anaknya selalu jujur. Demikian pula bapak ibu guru akan sangat bangga jika murid-muridnya terbiasa jujur. Tentunya kalian juga akan senang jika memiliki teman yang selalu jujur dalam setiap keadaan. Teman ibarat cermin bagi kita. Kepribadian seseorang bisa dilihat dari teman dekatnya. Jika teman dekatnya orang-orang baik, maka kemungkinan besar dia orang baik. Demikian pula sebaliknya. Inilah pentingnya memilih teman yang memiliki akhlak mulia. Mari kita lihat lingkungan sekitar, setiap hari media elektronik dan media cetak memberitakan peristiwa rakyat kecil berjuang mencari keadilan. Mulai dari pembantu rumah tangga diperlakukan tidak adil oleh majikan, hingga buruh yang dipermainkan pengusaha. Mereka berjuang dengan penuh harapan supaya hak-haknya diberikan. Semua ini menggambarkan bahwa setiap orang ingin diperlakukan dengan adil. Bukankah Pancasila sila kelima berbunyi : “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”?. Keadilan merupakan modal dasar mencapai kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu keadilan harus ditegakkan dengan penuh

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

37

kesungguhan. Kejujuran dan keadilan merupakan dua sifat mulia yang harus dimiliki setiap mukmin. Keduanya harus ditanamkan dan dibiasakan sejak usia dini. Di rumah, di sekolah dan di manapun harus terbiasa berperilaku jujur dan adil. Apalagi kalian generasi muda muslim yang akan menjadi pemimpin pada masa yang akan datang. Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur dan adil. Oleh karena itu kalian harus memegang teguh kedua perilaku mulia tersebut.

B



Dialog Islami

Gambar 3.5

Arham

Pak Nashir

38

Gambar 3.6

: “Kejujuran merupakan perilaku mulia yang harus dijunjung tinggi”. “Saya mau tanya pak? “ : “Boleh. Silahkan Arham.”

Kelas VIII SMP/MTs

Arham

Pak Nashir

: “Bagaimana cara menerapkan kejujuran dalam kehidupan seharihari? .” : “Pertanyaan super...Begini Arham, sifat jujur harus dilatih dan dibiasakan. Berkatalah apa adanya sesuai yang sebenarnya kepada orang tua, guru, teman dan siapapun”

Gambar 3.7

Arham Pak Nashir

Gambar 3.8

: “Oh, begitu ya pak. “ Tanya lagi boleh pak?” : “Tentu boleh dong..”

Arham

Pak Nashir

Gambar 3.9

Arham Pak Nashir

: “Kata ustaz Mahmud : “kejujuran itu akan mendekatkan kepada surga”, maksudnya bagimana itu pak?”. : “Maksudnya, seseorang yang selalu jujur akan diberi pahala oleh Allah Swt, dan pahala ini sebagai modal masuk syurga

Gambar 3.10

: “Wah, sekarang saya mengerti.” : “Bagus. Sudah dulu ya, bapak mau ke ruang guru.”

Arham Pak Nashir

: “Iya pak, terima kasih banyak pak Nashir.” : “Sama-sama Arham, tetap semangat belajar ya...”

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

39

C



Mutiara Khasanah Islam

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 3.11 Gambar 3.12 Mengumumkan barang yang ditemukan Pedagang menimbang barang dengan jujur dengan tulisan “ telah ditemukan sebuah jam tangan di.....,”

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 3.13 : Seorang wasit memimpin pertandingan sepak bola

40

Kelas VIII SMP/MTs

1. JUJUR Aktivitas 1 : Cermati dan amatilah gambar-gambar tersebut. Kemudian diskusikan dan tulislah komentar atau pertanyaan yang terkait dengan gambar tersebut.

Setiap orang mendambakan keluarga harmonis dan penuh ketenangan. Kehidupan keluarga akan harmonis jika masing-masing anggota keluarga saling menghargai dan berperilaku jujur. Kejujuran dalam keluarga merupakan pondasi awal bagi kelangsungan kehidupan di masyarakat. Masing-masing anggota keluarga berperilaku jujur satu sama lain, dalam arti berkata apa adanya dan sesuai kenyataan. Orang tua berkata jujur kepada anak-anaknya. Demikian pula anak berkata jujur kepada orang tua. Bisa dibayangkan apa yang terjadi jika masing-masing anggota keluarga tidak jujur?. Tentu akan terjadi pertengkaran dan perselisihan. Benih permusuhan akan muncul dari perilaku tidak jujur. Anggota keluarga, baik itu ayah, ibu, adik maupun kakak memiliki hak dan tanggung jawab masing-masing. Mereka butuh kerjasama dan kekompakan dari masing-masing anggota keluarga. Kerjasama dan kekompakan ini dapat terwujud jika masing-masing berperilaku jujur. Sebagai anak yang saleh tentu kalian menginginkan kehidupan keluarga yang harmonis. Oleh karena itu biasakanlah berperilaku jujur mulai dari rumah. Berperilaku jujur di sekolah sama pentingnya dengan berperilaku jujur di rumah. Seorang peserta didik hendaknya jujur kepada bapak ibu guru, karyawan dan teman di sekolah. Kejujuran peserta didik pada saat mengerjakan ulangan akan sangat membantu bapak ibu guru dalam mengevaluasi hasil pembelajaran. Berperilaku jujur kepada teman

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

41

disekolah maka akan terjalin hubungan harmonis. Semua anggota masyarakat akan hidup rukun dan damai jika masing-masing menjunjung tinggi kejujuran. Sebaliknya, ketidakjujuran akan berakibat konflik antar anggota masyarakat. Konflik yang terjadi ditengah-tengah masyarakat merupakan bencana sosial yang menakutkan. Karena hal ini bisa meluas menjadi tawuran antar warga. Sungguh, semua ini tidak dikehendaki bersama. Kejujuran harus diutamakan dalam setiap pergaulan, baik dirumah, sekolah maupun masyarakat. Kerugian akibat ketidakjujuran akan dirasakan oleh diri sendiri dan orang lain. Seseorang yang tidak jujur akan sulit mendapat kepercayaan dari orang lain. Sementara orang lain yang pernah dibohongi akan merasa kecewa dan sakit hati. Kepercayaan tidak bisa dibeli dengan uang. Kepercayaan akan muncul jika seseorang jujur. Sebagai contoh, seorang yang jujur biasanya akan dipilih menjadi bendahara. Tugas bendahara sungguh sangat berat, karena harus mencatat dan membukukan keuangan dengan benar dan jujur. Setiap tugas dan kewajiban yang dilaksanakan dengan sebaik-baiknya pasti akan mendapat balasan dari Allah Swt berupa pahala. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah Saw bersabda :

“Seorang bendahara muslim yang melaksanakan tugasnya dengan jujur, dan membayar sedekah kepada orang yang diperintahkan oleh majikannya secara sempurna, dengan segera dan dengan pelayanan yang baik, maka ia mendapat pahala yang sama seperti orang yang bersedekah.” Sumber : Kitab Hadis Shahih Muslim

42

Kelas VIII SMP/MTs

2. Adil Aktivitas peserta didik2 : a. b.

Mencermati materi tentang adil Secara berkelompok mendiskusikan materi tersebut dan memaparkan didepan kelas.

Adil berarti memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya, meletakkan segala urusan pada tempatnya. Orang yang adil adalah orang yang memihak kepada kebenaran, bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, maupun bangsa. Ajaran Islam menjunjung tinggi azas keadilan. Hal ini bisa difahami karena Islam membawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin). Oleh karena itu setiap muslim wajib menegakkan keadilan dalam posisi apapun. Apalagi seorang muslim yang menjadi polisi, Sumber: Dokumen Kemdikbud jaksa, hakim atau aparat hukum lainnya Gambar 3.14 Gedung Mahkamah Agung harus menegakkan keadilan tanpa Narasi : Menegakkan keadilan tanpa memandang suku, agama, status sosial, memandang suku, agama, ras, status soal, pangkat maupun jabatan. Islam sebagai pangkat dan jabatan rahmatan lil ‘alamin akan terwujud apabila setiap muslim menegakkan keadilan. Dalam sebuah hadits riwayat Nasa’i, Rasulullah Saw bersabda:

“Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil akan ditempatkan di sisi Allah Ta’ala di atas mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya, di sisi sebelah kanan ‘Arrahman. Yaitu, orang-orang yang adil dalam menghukumi mereka, adil dalam keluarga mereka dan dalam mengerjakan tugas mereka.” Sumber : Kitab Hadis Sunan Nasa’i

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

43

Allah Swt menegaskan bahwa kebencian terhadap suatu golongan, atau individu, janganlah menjadi pendorong untuk bertindak tidak adil. Ini menjadi bukti bahwa Islam menjunjung tinggi keadilan. Rasa benci kepada seseorang atau suatu golongan menjadi pintu masuk setan untuk menjerumuskan manusia kedalam lubang kehancuran. Bisa dibayangkan betapa sulinya ketika harus berbuat adil kepada orang atau golongan yang kita benci. Meskipun sulit, karena ini perintah agama maka harus dilaksanakan. Adil bukan berarti harus sama rata. Misalnya, ada orang tua memiliki tiga orang anak. Masing-masing masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Perguruan Tinggi (PT). Orang tua yang adil akan memberikan uang saku dengan jumlah berbeda karena kebutuhan mereka berbeda. Justru tidak adil jika orang tua tersebut memberikan uang saku dengan jumlah sama.

3. Memahami Dalil Naqli tentang Perilaku Jujur dan Adil

Aktivitas 3 : - Membaca Q.S. Al-Maidah(5) ayat 8 beserta artinya dengan cermat ! - Secara berkelompok menjabarkan isinya dan dilengkapi ilustrasi berupa gambar, video, skema, atau bagan yang sesuai. - Secara berkelompok mendiskusikan kandungan ayat tersebut dan menyampaikan atau memaparkan hasilnya kepada kelompok lain untuk dibandingkan dan saling melengkapi.

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakan kebenaran karena Allah Swt, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekal-sekali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah Swt, sungguh, Allah maha mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS Al-Maidah/5 ayat 8)

44

Kelas VIII SMP/MTs

Ayat di atas menegaskan bahwa menegakkan keadilan harus karena Allah Swt semata, bukan karena kepentingan pribadi atau duniawi. Kepentingan pribadi atau duniawi harus dikesampingkan dalam menegakkan keadilan. Bahkan jika kita bersaksi untuk kepentingan kerabat dekat, maka kita pun harus bersaksi dengan mengatakan yang sebenarnya, meskipun kesaksian itu merugikannya. Demikian juga jika kita bersaksi untuk musuh, maka kita pun harus bersaksi dengan mengatakan yang sebenarnya, meskipun menguntungkannya. Bagaimana jika kebenaran itu dari orang kafir? Kita harus tetap berlaku adil dan menerima kebenaran meskipun muncul dari orang kafir. Bahkan jika kita menolak kebenaran dari yang kafir dikategorikan sebagai kezaliman. Jadi, keadilan itu berlaku untuk semua, baik kawan maupun lawan. Kalau kebenaran yang datangnya dari orang kafir saja kita harus tetap menerimanya, maka kebenaran yang datangnya dari sesama muslim sudah jelas harus kita terima. Oleh karena itu menjadi sangat aneh kalau antara sesama muslim saja saling bertikai hanya karena masing-masing merasa bahwa pendapatnya yang paling benar. Berlaku adil dalam ayat di atas bermakna berusaha untuk adil dan menegakkan keadilan. Jadi setiap usaha untuk menegakkan keadilan dan perilaku menegakkan keadilan akan mendekatkan kepada ketakwaan. Semakin sempurna keadilan, maka semakin sempurna pula ketakwaan. Cermatilah kisah berikut ini : KEADILAN UMAR KHATTAB TERHADAP YAHUDI Khalifah Umar bin Khattab bercakap-cakap dengan kakek Yahudi. “kakek jauh-jauh datang dari Mesir, adakah keperluan yang ingin kakek sampaikan?” tanya Khalifah kepada kakek Yahudi. Kakek Yahudi itu pun menceritakan bahwa rumahnya secara sepihak diratakan untuk dibangun masjid. Dia pun mencurahkan perasaannya, kepada Khalifah Umar mengenai perjuangan untuk memiliki rumah itu. “Sungguh sangat menyedihkan, harta satu-satunya yang aku miliki sekarang telah sirna, karena dirampas oleh pemerintah.” Wajah Khalifah Umar sontak memerah. Khalifah Umar pun begitu marah mengetahui kisah yang didengarnya dari kakek Yahudi. Khalifah Umar lantas mengambil tulang unta lalu menggores tulang tersebut dengan huruf alif dengan pedangnya. Tulang unta itu diserahkan kepada kakek Yahudi. Khalifah Umar lantas berpesan, “Bawa tulang ini ke Mesir dan berikan kepada Gubernur Amr bin Ash.”Dengan penuh keheranan kakek Yahudi pulang ke Mesir hanya

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

45

dengan membawa tulang. Kakek Yahudi lantas memberikan kepada Gubernur Amr bin Ash. Sang Gubernur Mesir itu sontak pucat ketika menerima tulang tersebut dari kakek Yahudi. Mendadak, Amr memerintahkan jajarannya untuk membongkar masjid di tanah miliki kakek Yahudi itu. Kakek Yahudi merasa heran mengapa dengan sebatang tulang unta busuk, Amr bin Ash bersedia membongkar masjid untuk kembali membangun gubuk milik Yahudi. “Maaf Tuan, tolong jelaskan perkara pelik ini. Berasal dari apakah tulang itu? Apa keistemewaan tulang busuk itu sehingga Tuan berani memutuskan untuk membongkar begitu saja masjid yang amat mahal ini?. Amr bin Ash memegang pundak kakek Yahudi sambil berkata: “Wahai kakek, tulang ini hanyalah tulang busuk. Akan tetapi tulang ini merupakan peringatan keras terhadap diriku dan tulang ini merupakan peringatan dari Khalifah Umar bin Khattab. Artinya apa pun pangkat dan kekuasaanmu, suatu saat kamu akan bernasib sama seperti tulang ini, karena itu bertindak adillah kamu seperti huruf alif yang lurus. Adil di atas, dan adil di bawah.” Kakek Yahudi itu lalu berkata: ”Oh, ternyata Islam itu sangat adil ya Tuan. Gubernur Amr bin Ash: “Ya inilah Islam”. Kemudian kakek yahudi berkata: “Sungguh saya kagum dengan keadilan Islam. Mulai hari ini saya menyatakan diri masuk Islam. Dan saya ikhlaskan gubug saya untuk dibangun masjid”. Sumber : diolah dari www.republika.co.id

Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda :

Artinya : “Hendaklah kalian bersikap jujur, karena kejujuran itu akan membawa pada kebaikan, sedangkan kebaikan akan membawa kepada surga”(HR Tirmidzi)

Hadits di atas menegaskan bahwa kejujuran akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan akan membawa pelakunya ke surga. Seseorang yang jujur akan hidup dengan tenang. Ia menjalani kehidupan dengan penuh optimis dan

46

Kelas VIII SMP/MTs

semangat. Berbeda jika seseorang pernah berdusta, tentu akan diselimuti rasa bersalah dan gelisah. Dusta yang pernah dilakukan akan ditutupi dengan dustadusta yang lain. Orang yang jujur juga akan mendapat kepercayaan dari orang lain. Kepercayaan tidak bisa dibeli dengan uang. Kepercayaan muncul karena seseorang memang layak mendapatkannya. Abu Ubaidah bin Jarrah (Sahabat Nabi yang Sangat Jujur) Suatu ketika orang-orang Najran pernah datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata; “Ya Rasulullah, utuslah kepada kami seseorang yang jujur dan dipercaya.” Kemudian Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh aku akan mengutus kepada kalian seseorang yang sangat jujur dan dapat dipercaya. Para sahabat merasa penasaran dan akhirnya menunggu-nunggu orang yang dimaksud oleh Rasulullah itu. Ternyata Rasulullah mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah.” (Sumber : Kitab Shahih Bukhari)

Kejujuran dan keadilan merupakan dua perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang muslim. Rakyat jelata merindukan pemimpin yang adil. Seorang tersangka merindukan keadilan seorang hakim. Seorang atlet menginginkan wasit yang adil dalam pertandingan. Demikianlah keadilan sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Bahkan doa seorang pemimpin yang adil akan diterima oleh Allah Swt sebagaimana hadis berikut ini :

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Abu Al Mudillah pelayan Ummul Mukminin, bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata: .” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Tiga orang yang doa mereka tidak terhalang, yaitu imam (pemimpin) yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang dizholimi. Doa mereka dibawa ke atas awan dan dibukakan pintu langit untuknya” (HR Ahmad)

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

47

4. Memahami Cara Menerapkan Perilaku Jujur dan Adil Wahai anak saleh, tahukah kalian bagaimana cara menerapkan perilaku jujur dan adil dalam kehidupan sehari-hari? Caranya adalah dengan melatih diri secara terus menerus. Kedua perilaku terpuji tersebut, perlu dilatih dan dibiasakan setiap saat di manapun kalian berada. Jika seseorang sudah terbiasa jujur dan adil, maka kedua perilaku mulia ini akan melekat dalam dirinya. Lalu, kapan seseorang bisa mulai berlatih jujur dan adil? Jawabannya adalah mulai dari sekarang. Jangan menunda, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang untuk berperilaku jujur dan adil. Perilaku jujur dan adil ini harus dilatih dan dibiasakan sejak usia dini. Sebab pada usia dini, seorang anak akan sangat mudah dididik dan dilatih. Orang tua berperan penting dalam mendidik anak-anaknya untuk jujur dan adil. Orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam menerapkan kejujuran dan menegakkan keadilan. Kejujuran dan keadilan seorang guru juga akan dicontoh oleh murid-muridnya. Demikian pula dengan kalian, kejujuran dan keadilan yang kalian lakukan akan dilihat dan dicontoh oleh adik-adik kalian. a.

Menerapkan Perilaku Jujur Perilaku jujur dapat kita terapkan di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Untuk memahami cara menerapkan perilaku jujur perhatikan contoh perilaku jujur berikut ini:

48

1)

Di rumah, kita melaksanakan tugas yang diberikan orang tua dengan sebaiknya-baiknya. Misalnya, ibu minta tolong dibelikan minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya. Sebagai anak jujur, semua uang sisa kembalian diberikan kepada ibu. Hal ini berarti memegang dan menjalankan amanah dengan baik. Memberitakan sesuatu hal baik ke orang tua ataupun ke dalam lingkungan masyarakat.

2)

Di sekolah, mengerjakan tugas yang diberikan bapak-ibu guru dengan penuh tanggung jawab. Tidak menyontek saat ulangan, melaksanakan piket sesuai jadwal, mentaati tata tertib sekolah, bertutur kata yang benar kepada bapak-ibu guru, karyawan, dan teman. Jika bersalah harus mengakui kesalahannya

3)

Di masyarakat, kita dapat berperilaku jujur dalam rangka membangun masyarakat yang tenang, harmonis dan saling menghormati. Seseorang yang jujur tidak akan mengarang cerita atau gosip sehingga akan menimbulkan gaduh dan suasana lingkungan menjadi tidak kondusif, antara ucapan dan perbuatan. Seseorang yang jujur harus sama. Dengan berperilaku jujur, maka orang lain akan merasa aman dan tenteram.

Kelas VIII SMP/MTs

b.

Menerapkan Perilaku Adil Perilaku adil juga dapat kita terapkan di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Untuk memahami cara menerapkan perilaku adil perhatikan contoh perilaku adil berikut ini:

D

1)

Di rumah, misalnya setiap awal bulan ayah memberikan uang saku kepada ketiga anaknya, termasuk kalian sebagai anak pertama. Ayah menitipkan uang saku untuk kedua adikmu. Masing-masing mendapat Rp.100.000 dan Rp.50.000, sedangkan kamu mendapat Rp.200.000. Ayah memberikan uang saku secara adil berdasarkan tingkat kebutuhan anak-anaknya. Sebagai kakek, kalian harus adil kepada adik-adik kalian, yaitu memberikan hak uang saku kepada mereka sesuai perintah ayah.

2)

Di sekolah, menghormati dan menghargai tugas ketua dan semua pengurus kelas. Kalian harus memperlakukan mereka dengan adil sesuai posisinya masing-masing di kepengurusan kelas. Bukan justru sebaliknya, meremehkan dan merendahkan mereka sebagai “pesuruh” kelas.

3)

Di masyarakat, berlaku adil kepada tetangga dan warga dalam satu RT, RW ataupun kelurahan. Memperlakukan tetangga dengan baik, tidak merusak nama baiknya dengan menyebarkan cerita-cerita negatif. Tidak mengganggu tetangga dengan suara musik yang terlalu keras dari dalam rumah kita. Mengapa demikian? Sebab tetangga juga punya hak untuk dihormati dan diperlakukan dengan baik. Dengan memberikan hak kepada tetangga berarti kita telah berperilaku adil kepada tetangga.

Refleksi Akhlak Mulia

Kalian sekarang menjadi mengerti tentang kejujuran dan menegakkan keadilan. Jujur dan adil merupakan akhlak mulia yang sangat dianjurkan oleh Allah Swt. Keduanya akan membawa pelakunya meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Terkait dengan hal ini, lakukan intropeksi terhadap diri kalian masingmasing. Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut, sesuai dengan apa yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai.

 (setuju),  (biasa saja),  (tidak setuju): 1.

Ketikat saya menemukan sejumlah uang di depan kelas, kemudian saya mengumumkannya agar bisa diketahui oleh teman-teman.

   Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

49

2.

Saya mengerjakan soal ulangan dengan jujur, tak mau menyontek.

   3.

Saya mau mengakui kesalahan dihadapan bapak-ibu guru dan kedua orang tua.

   4.

Saya rela melaksanakan kebersihan kelas sesuai jadwal piket yang telah disepakati.

   5.

Saat di angkutan umum, saya memberikan kesempatan duduk bagi lansia dan wanita hamil.

  



E



Kisah Teladan

Aktivitas 4 : a. Membaca kisah teladan berikut. b. Berdiskusi dan bekerja sama untuk menceritakan kembali secara langsung atau disajikan dengan bentuk sosiodrama. c. Menyimpulkan dan menyampaikan pelajaran yang dapat dipetik dari kisah berikut.

50

Kelas VIII SMP/MTs

Kejujuran Seorang Wanita Salihah Saat itu tengah malam di kota Madinah. Kebanyakan warga kota sudah tidur. Umar bin Khatab r.a. berjalan menyelusuri jalan-jalan di kota. Dia coba untuk tidak melewatkan satupun dari pengamatannya. Menjelang dini hari, pria ini lelah dan memutuskan untuk beristirahat. Tanpa sengaja, terdengarlah olehnya percakapan antara ibu dan anak perempuannya dari dalam rumah dekat dia beristirahat. “Nak, campurkanlah susu yang engkau perah tadi dengan air,” kata sang ibu. “Jangan ibu. Amirul mukminin sudah membuat peraturan untuk tidak menjual susu yang dicampur air,” jawab sang anak. “Tapi banyak orang melakukannya Nak, campurlah sedikit saja. Yakinlah bahwa Amirul Mukminin tidak mengetahuinya,” kata sang ibu mencoba meyakinkan anaknya. “Ibu, Amirul Mukminin mungkin tidak mengetahuinya. Tapi, Rabb dari Amirul Mukminin pasti melihatnya,” tegas si anak menolak. Mendengar percakapan ini, berurailah air mata pria ini. Karena subuh menjelang, bersegeralah dia ke masjid untuk memimpin salat Subuh. Sesampai di rumah, dipanggilah anaknya untuk menghadap dan berkata, “Wahai Ashim putra Umar bin Khattab. Sesungguhnya tadi malam saya mendengar percakapan istimewa. Pergilah kamu ke rumah si Fulan dan selidikilah keluarganya.” Ashim bin Umar bin Khattab melaksanakan perintah ayahandanya yang tak lain memang Umar bin Khattab, Khalifah kedua yang bergelar Amirul Mukminin. Sekembalinya dari penyelidikan, dia menghadap ayahnya dan mendengar ayahnya berkata, “Pergi dan temuilah mereka. Lamarlah anak gadisnya itu untuk menjadi isterimu. Aku lihat insyaAllah ia akan memberi berkah kepadamu dan anak keturunanmu. Mudah-mudahan pula ia dapat memberi keturunan yang akan menjadi pemimpin bangsa.” Begitulah, menikahlah Ashim bin Umar bin Khattab dengan anak gadis tersebut. Dari pernikahan ini, Umar bin Khattab dikaruniai cucu perempuan bernama Laila, yang nantinya dikenal dengan Ummi Ashim. Suatu malam setelah itu, Umar bermimpi. Dalam mimpinya dia melihat seorang pemuda dari keturunannya, bernama Umar, dengan kening yang cacat karena luka. Pemuda ini memimpin umat Islam seperti dirinya memimpin umat Islam. Mimpi ini diceritakan hanya kepada keluarganya saja. Saat Umar meninggal, cerita ini tetap terpendam di antara keluarganya. Ummi Ashim menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan. Abdul Aziz adalah Gubernur Mesir di era khalifah Abdul Malik bin Marwan (685 – 705 M). Dari pernikahan Ummi Ashim dengan Abdul Aziz bin Marwan lahirlah Khalifah Umar bin Abdul Aziz. (Sumber : www.kisah.web.id)

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

51

F

Rangkuman



1. 2. 3. 4. 5.

G A. 1.

Kejujuran harus diutamakan dalam setiap pergaulan, baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat Adil berarti memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya, meletakkan segala urusan pada tempatnya Q.S al-Maidah/5 ayat 8 menegaskan bahwa menegakkan keadilan harus karena Allah Swt semata, bukan karena kepentingan pribadi atau duniawi. Kejujuran itu akan membawa pada kebaikan, sedangkan kebaikan akan membawa kepada surga. Kejujuran dan keadilan perlu dilatih dan dibiasakan setiap saat dan di manapun berada.

Ayo Berlatih

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! Untuk menumbuhkan kepercayaan orang lain kepada diri kita, maka dibutuhkan perilaku .... a. pasrah c. optimis b. jujur d. tabzir

2.

3.

52

Berperilaku jujur di sekolah, sama pentingnya dengan berperilaku jujur di rumah. Seorang peserta didik hendaknya jujur kepada .... a.

bapak dan ibu guru saja

b.

teman sekelas dan karyawan

c.

bapak dan ibu guru, karyawan dan teman

d.

teman, karyawan, dan penjaga kantin

Kejujuran peserta didik pada saat mengerjakan ulangan akan sangat membantu bapak ibu guru karena .... a.

guru membutuhkan analisis hasil pembelajaran yang valid dan objektif

b.

guru akan menghukum peserta didik yang curang

c.

nilai ulangan harian peserta didik akan dilaporkan kepada kepala

Kelas VIII SMP/MTs

sekolah d. 4.

nilai ulangan harian peserta didik dijadikan acuan bagi kebijakan pemerintah pusat

Orang yang adil adalah orang yang memihak kepada .... a.

teman dekat

b.

persamaan suku

c. organisasi d. kebenaran 5.

6.

7.

8.

9.

Allah Swt. menegaskan bahwa kebencian terhadap suatu golongan, atau individu, janganlah menjadi pendorong untuk bertindak tidak adil. Ini menjadi bukti bahwa Islam .... a.

menjunjung tinggi keadilan

b.

keras dalam segala hal

c.

memihak kepada kaum mayoritas

d.

membela orang kafir

Menurut Q.S. al-Maidah/5 ayat 8, Allah Swt memerintahkan untuk berperilaku adil, karena .... a.

menghindari kekacauan

c. Allah Swt membela kaum kafir

b.

lebih dekat kepada rakyat

d. lebih dekat kepada takwa

Menurut Hadis riwayat Ahmad, ada tiga orang yang doa mereka tidak terhalang, yaitu sebagai berikut, kecuali .... a.

pemimpin yang adil

b.

orang yang berpuasa hingga ia berbuka

c.

orang miskin yang tidak meminta-minta

d.

doa orang yang dizolimi

Perilaku jujur dan adil ini harus dilatih dan dibiasakan sejak ..... a.

usia dini

c. 11-14 tahun

b.

usia 8-10 tahun

d. 15-18 tahun

Di bawah ini merupakan contoh penerapan perilaku jujur di sekolah, kecuali .... a.

bertutur kata yang benar kepada bapak-ibu guru

b.

mengembalikan barang milik teman karena akan diberi imbalan

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

53

c.

melaksanakan piket kelas sesuai jadwal

d.

disiplin dalam mentaati tata tertib sekolah

10. Diantara contoh penerapan perilaku adil di masyarakat adalah sebagai berikut, kecuali .... a.

bertutur kata yang sopan kepada tetangga

b.

menjaga nama baik tetangga

c.

memberikan hak kepada tetangga

d.

membiarkan tetangga yang sakit

B.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !

1.

Sebutkan akibat dari ketidakjujuran !

2.

Jelaskan pengertian adil ?

3.

Jelaskan cara menerapkan kejujuran di sekolah ?

4.

Jelaskan kandungan QS Al-Maidah/5 ayat 8 !

5.

Jelaskan cara menerapkan kejujuran di rumah ?

C. Tugas 1.

Buatlah laporan tentang kisah nyata orang-orang terdahulu maupun sekarang yang memiliki sifat jujur dan adil !

2.

Misalnya ada salah seorang teman kamu kehilangan uang. Rencananya uang pemberian orang tuanya itu akan digunakan untuk membeli buku pelajaran. Ia takut untuk bercerita kepada orang tuanya, sebab ia akan kena marah. Padahal buku pelajaran tersebut sangat ia butuhkan. Sebagai teman, apa yang akan kalian lakukan untuk membantu temanmu tersebut?

3.

Sifat jujur dan adil sangat berguna bagi kehidupan seseorang. Carilah contoh-contoh yang membuktikan bahwa sifat jujur dan adil bermanfaat dalam kehidupan kita.

H



Catatan Untuk Orang Peserta Didik

Pada bagian ini putra-putri kita sedang mempelajari materi mengutamakan kejujuran dan menegakkam keadilan. Orang tua dapat membimbing dan memantau kegiatannya pada saat di rumah. Apabila mereka bertanya kepada orang tua, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun pengetahuan dan sikap terpuji.

54

Kelas VIII SMP/MTs

BAB 4

Lebih Dekat Kepada Allah dengan Mengamalkan Śalat Sunnah

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 4.1 : Orang sedang śalat

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

55

A



Mari Renungkan

Marilah kita bercermin pada diri kita sendiri, sudahkah kita melaksanakan śalat wajib dengan benar dan sempurna? Apakah kita juga sudah mendirikan śalat far«u dan tidak pernah meninggalkannya? Marilah kita introspeksi diri kita sendiri, bahwa śalat yang kita kerjakan sudah betul atau belum, sudah khusyuk atau Sumber: Dokumen Kemdikbud belum. Rasanya di dunia ini yang Gambar 4.2 : Śalat berjamaah śalatnya sudah benar-benar khusyuk dan tuma’ninah, adalah śalatnya Nabi Muhammad saja. Mampukah kita meniru śalat beliau? Bagaimana kalau ternyata di hadapan Allah Swt śalat kita itu belum dianggap sempurna? Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk menutupi kekurangan dalam śalat kita. Maksudnya, kita disuruh menyempurnakan kekurangankekurangan śalat dengan melaksanakan śalat sunnah sebagaimana yang Rasulullah ajarkan kepada kita. Dengan melaksanakan śalat sunnah tersebut kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt serta menyempurnakan ibadah kita. Pelaksanaan śalat sunnah merupakan cerminan tingkat ketakwaan dan ketawakalan seorang hamba kepada Allah Swt. Dalam melaksanakan śalat sunnah kita semata-mata mengharapkan rida dari Allah Swt. Śalat ini menuntut kesungguhan dan tekad yang kuat karena kita harus merelakan waktu, tenaga, dan harta demi terlaksananya śalat tersebut. Jadi, sudah jelas bahwa śalat sunnah itu dilaksanakan semata-mata mengharapkan kedekatan dan rida dari Allah Swt yang akan dijadikan bekal pada masa yang akan datang. Apalagi, kita menghayati bahwa dengan melaksanakan śalat bukan sekadar melaksanakan kewajiban. Allah tidak membutuhkan ibadah kita tetapi kitalah yang membutuhkannya. Kita berharap agar Allah menerima ibadah kita sehingga kita akan mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan akhirat.

56

Kelas VIII SMP/MTs

B



Dialog Islami Gambar : seorang guru laki-laki (pak Imron) yang berdiri di depan kelas sedang menjawab pertanyaan salah seorang muridnya.

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.3 : Guru menjelaskan di depan kelas

Saat jam pelajaran agama berlangsung… Pak Imron : “Nah, anak-anak, demikian tadi penjelasan Bapak tentang śalat. Apakah ada yang ingin kalian tanyakan?” Amir : “Saya, Pak. Mengapa śalat itu disebut tiang agama?” Pak Imron : “Bagus sekali pertanyaanmu, Amir. Ya, begini maksudnya. Seseorang yang telah melaksanakan śalat berarti ia telah ikut menegakkan atau mendirikan agama, dan siapa yang telah meninggalkan śalat berarti ia telah meruntuhkan agama. Jika agama itu sebuah bangunan, apa yang membuat bangunan itu tegak?” Amir : “Tiang, Pak.” Pak Imron : “Ya, betul, betul, betul. Semoga faham ya, ada lagi yang mau bertanya?” Nita : “Saya, Pak. Apakah ada śalat yang bisa kita laksanakan selain śalat wajib yang lima waktu tersebut?” Pak Imron : “Ada, Nita. Begini, pada dasarnya sehari semalam kita diwajibkan untuk melaksanakan śalat lima kali yaitu Zuhur, Asar, Magrib, Isya dan Subuh. Selain śalat wajib juga ada śalat sunnah yang harus dilaksanakan antara lain śalat rawātib, śalat witir, śalat duhā, śalat tahajjud dan lain sebagainya” Nita : “Oh, begitu ya, Pak. Salat sunnah itu susah dikerjakan tidak, Pak?.” Pak Imron : “Bisa susah bisa mudah. Semua tergantung niat dalam hati kamu. Kalau sudah biasa justru kalian malah susah meninggalkannya.” Nita

: “Wah, Pak Imron bisa saja. Terima kasih, Pak.”

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

57

C



Mutiara Khazanah Islam

Gambar orang yang sedang melaksanakan Śalat di masjid secara berjemaah

Gambar orang yang sedang Śalat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya

Gambar anak-anak yang sedang melaksanakan Śalat

Gambar orang melaksanakan Śalat secara munfarīd

Aktivitas 1 : Cermati dan amatilah gambar-gambar tersebut. Diskusikan dan tulislah komentar atau pertanyaan yang terkait dengan gambar tersebut.

Śalat sunnah adalah śalat yang dianjurkan untuk mengerjakannya. Orang yang melaksanakan śalat sunnah mendapatkan pahala dan keutamaan dari Allah Swt. Namun, jika seseorang tidak melaksanakan śalat sunnah, dia tidak berdosa. Dalam hal melaksanakan śalat Sunnah, Rasulullah memberi teladan yang penuh dengan kemuliaan. Beliau selalu mengerjakannya, seperti śalatśalat rawatib, śalat duha, witir, dan sebagainya. Di antara sekian banyak śalat sunnah, ada yang ditekankan untuk dikerjakan dengan berjemaah, ada yang dikerjakan secara munfarīd (sendirian), dan ada yang bisa dikerjakan secara berjemaah atau munfarīd.

58

Kelas VIII SMP/MTs

1. Śalat Sunnah Berjemaah Aktivitas 2 : a. Bacalah ketentuan dan tata cara śalat-śalat sunnah berjemaah. b. Secara berkelompok, lakukan latihan sampai dapat mempraktikkannya dengan sempurna.

Pernahkah kalian melaksanakan śalat sunnah secara berjema’ah? Tentunya kalian sering melaksanakannya. Misalnya pada saat melaksanakan śalat hari raya Idul Fitri maupun hari raya Idul Adha (śalat idain). Kalian tentu tidak pernah melaksanakan śalat Idul Fitri atau Idul Adha secara munfarīd (sendirian). Kedua śalat ini pasti dilaksanakan secara berjemaah. Secara lebih rinci, śalat-śalat Gambar : gambar dua anak sunnah yang dilaksanakan secara laki-laki (Amri dan salim) sedang berjalan kaki berangkat berjema’ah sebagai berikut : a. Śalat Idul Fitri b. Śalat Idul Adha c. Śalat Kusūf (gerhana matahari) d. Śalat Khusūf (gerhana bulan) e. Śalat Istisqā (meminta hujan)

ke masjid. Mereka memakai pakaian / busana muslim.

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.4 : Anak Laki-laki pergi ke Masjid

a. Śalat Idul Fitri Śalat Idul Fitri adalah, śalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri pada setiap tanggal 1 Syawal setelah melaksanakan puasa Ramadan satu bulan lamanya. Hukum melaksanakan śalat sunnah ini adalah sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan). “Id” artinya kembali yaitu, dengan hari raya Idul Fitri ini kita kembali dihalalkan berbuka seperti makan dan minum di siang hari yang sebelumnya selama bulan Ramadan hal itu dilarang. Waktu untuk melaksanakan śalat Idul Fitri itu adalah, sesudah terbit matahari sampai tergelincirnya matahari pada tanggal 1 Syawal tersebut. Adapun Tata cara pelaksanaan śalat hari raya Idul Fitri tergambar dalam cerita Amri dan Salim berikut:

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

59

a. Śalat Idul Fitri Menyambut Hari Lebaran Amri dan Salim merupakan dua anak yang saleh. Sebulan penuh dia menyelesaikan puasa Ramadan. Malam itu, tanggal 1 Syawal mereka menunaikan kewajiban membayar zakat fitrah. Mereka menyerahkan zakat fitrah kepada panitia zakat fitrah di masjid dekat rumah mereka. Amri berkata, “Salim, besok pagi kita berangkat śalat Idul Fitri bersama-sama, ya.” Salim menjawab, “Ya, insya Allah. Kita pakai sepeda atau jalan kaki?” “Jalan kaki saja, kata pak guru disunnahkan untuk jalan kaki. Jangan lupa, mandi dan makan sebelum berangkat juga sunnah” “Baiklah, sampai ketemu besok ya, assalamu’alaikum..” “Wa ‘alaikum salam warahmatullah wabarakatuh.” Pagi itu, tanggal 1 Syawal matahari terbit menghangatkan seluruh isi bumi. Takbir berkumandang di mana-mana. Sungguh suasananya sangat membahagiakan. Amri dan Salim berangkat bersama untuk menunaikan śalat Idul Fitri. “Wah, bajumu bagus sekali, Amri.” Kata Salim. “Iya, terima kasih. Tapi ini baju lebaran tahun yang lalu. Sengaja jarang aku pakai karena tahun lalu masih kebesaran.” Amri menjelaskan. Setelah sampai di masjid, mereka berdua melaksanakan śalat sunnah tahiyatul masjid sebanyak dua rakaat. Lalu mereka mengumandangkan takbir bersama jamaah yang lain. Saat waktunya telah tiba, imam memberikan isyarat dimulainya śalat Id, bilal lalu mengumandangkan seruan untuk śalat : “As-Salātu Jāmi’ah, mari kita laksanakan śalat berjema’ah” Amri berbisik, “Tahun yang lalu, aku śalat Id di tempat lain tidak ada seruan seperti ini.” Jawab Salim, “Ya betul, seruan seperti yang tadi memang bukan merupakan keharusan, ayo kita berdiri” Sumber: Penulis

Selanjutnya mereka mengikuti śalat Idul Fitri dengan khusyu bersama dengan para jemaah, dengan tata cara sebagai berikut : 1) Imam memimpin pelaksanaan śalat Idul Fitri diawali dengan niat yang ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya adalah :

Artinya : “Saya berniat śalat sunnah Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala.” 2) Pada rakaat pertama sesudah membaca do’a iftitah bertakbir sambil mengangkat tangan sebanyak tujuh kali. Di sela-sela takbir satu dan

60

Kelas VIII SMP/MTs

lainnya disunnahkan membaca:

Artinya : “Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tida Tuhan melainkan Allah, Allah Mahabesar.” 3) Setelah takbir tujuh kali dan membaca tasbih tersebut dilanjutkan membaca surah al-Fātihāh dan membaca salah satu surah dalam alQur`ān. Namun, diutamakan surah Qāf atau surah al-A’lā. 4) Pada rakaat kedua, setelah takbir berdiri kemudian membaca takbir lima kali sambil mengangkat tangan dan di antara setiap takbir disunnahkan membaca tasbih. Setelah itu membaca surah al-Fātihāh dan surah-surah pilihan. Surah yang dibaca diutamakan surah al-Qamar atau surah al-Gāsyiyah. 5) Śalat Idul Fitri ditutup dengan salam. Setelah itu khatib mengumandangkan khutbah dua kali. Khutbah yang pertama dibuka dengan takbir sembilan kali dan khutbah yang kedua dibuka dengan takbir tujuh kali. Ada pula yang melaksanakan khutbah hanya satu kali. Setelah śalat Idul Fitri para jema’ah dianjurkan untuk bersalamsalaman untuk saling memaafkan lahir dan batin. Setelah selesai śalat, kita pulang ke rumah dengan menempuh jalan yang berbeda dengan pada saat berangkat. Di sepanjang jalan, kita disunnahkan untuk saling bersilaturrahmi dan bersedekah, saling memberikan maaf kepada sesama keluarga, famili, tetangga, dan saudara sesama muslim. Khusus hari raya Idul Fitri kita diSunnahkan mengucapkan selamat kepada sesama saudara sesama muslim ketika bertemu. b. Śalat Idul Adha Śalat Idul Adha, adalah śalat yang dilaksanakan pada hari raya Qurban atau hari raya Idul Adha. Śalat ini dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Zulhijjah bertepatan dengan pelaksanaan rangkaian ibadah haji di tanah suci. Dengan demikian orang, yang sedang melaksanakan ibadah haji tidak disunnahkan melaksanakan śalat Idul Adha. Bagi orang yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji, hukum melaksanakan śalat Idul Adha adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan). Hampir semua ketentuan dan tata cara śalat Idul Adha sama dengan śalat Idul Fitri. Baik menyangkut waktu pelaksanaannya, hukumnya, dan tata caranya. Adapun perbedaannya hanya pada niatnya. Niat śalat harus

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

61

dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya adalah :

Artinya : “Saya berniat śalat sunnah idul adha dua rakaat karena Allah ta’ala.” c. Śalat Kusūf Matahari)

(Gerhana

Śalat Sunnah kusūf (kusūfus syamsi) adalah śalat sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi gerhana matahari. Hukum melaksanakan śalat ini adalah sunnah muakkad.

Gambar: Bukit Sinai tempat diturunkannya kitab Taurat.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 4.5 : Gerhana Matahari

Waktu pelaksanaan śalat kusūf adalah, mulai terjadinya gerhana matahari sampai matahari kembali tampak utuh seperti semula. Ke ka gerhana sudah mulai terjadi, jemaah berkumpul di masjid. Salah satu dari jemaah tersebut menjadi muazin untuk menyerukan panggilan śalat. Śalat gerhana ini dilaksanakan dengan berjemaah dan dipimpin oleh seorang imam. Hal yang membedakan śalat kusūf dibanding śalat pada umumnya adalah dalam śalat kusūf se ap rakaat terdapat dua kali membaca surah alFa hah dan dua kali rukuk. Sehingga dalam dua rakaat Śalat kusūf terdapat empat kali membaca surah al-Fa hah, empat kali rukuk, dan empat kali sujud. Adapun tata cara pelaksanaan śalat gerhana matahari secara rinci sebagai berikut : 1. Berniat untuk śalat kusūf (śalat gerhana matahari). niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan bacaan niatnya ta’ala: Artinya: “saya berniat śalatgerhana matahari dua rakaat karena Allah ta’ala” 2. Setelah takbiratul ihram, lalu membaca doa iftitah, kemudian membaca surah al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surah-surah yang panjang. 3. Rukuk yang lama dan panjang dengan membaca tasbih sebanyakbanyaknya.

62

Kelas VIII SMP/MTs

4. Iktidal dengan mengucapkan ”Sami’allāhu liman hamidah” tangan kembali bersedekap di dada. 5. Membaca surah al-Fātihah dilanjutkan dengan membaca surah alQur’ān yang lain. 6. Kembali melakukan rukuk yang panjang dengan membaca tasbih yang sebanyak-banyaknya. 7. Iktidal dengan mengucapkan ”Sami’allāhu liman hamidah” 8. Sujud seperti biasa tetapi sujudnya agak dipanjangkan dibanding dengan śalat pada umumnya. 9. Duduk di antara dua sujud seperti biasa. 10. Sujud yang kedua agak dipanjangkan. 11. Bangkit menuju rakaat yang kedua, kemudian melaksanakan rakaat yang kedua sebagaimana rakaat yang pertama dilaksanakan. 12. Pada sujud yang terakhir rakaat yang kedua dianjurkan untuk memperbanyak istigfar dan tasbih memohon ampunan kepada Allah Swt. 13. Setelah selesai śalat, imam atau khatib berdiri menyampaikan khutbah dengan pesan yang intinya gerhana adalah salah satu kejadian yang menunjukkan kekuasaan Allah Swt. Meskipun merupakan sumber energi yang utama, matahari juga makhluk Allah Swt yang memiliki kekurangan dan kelemahan. d. Śalat Khusūf (Gerhana Bulan) Śalat sunnah khusuf (khusūful qamari) adalah śalat sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi peristiwa gerhana bulan. Hukum melaksanakan śalat ini adalah sunnah muakkad. Sedangkan waktu śalat gerhana bulan mulai terjadinya gerhana bulan sampai bulan tampak utuh kembali. Adapun tata cara peksanaannya, hampir sama dengan pelaksanaan śalat gerhana matahari, yang membedakan adalah bunyi niatnya. Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya adalah :

Artinya :“Saya berniat śalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah ta’ala,” e. Śalat Istisqā (Memohon Hujan) Śalat sunnah istisqā adalah śalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan untuk memohon diturunkan hujan. Pada saat terjadi kemarau yang berkepanjangan sehingga sulit mendapatkan air, umat Islam disunnahkan

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

63

melaksanakan śalat istisqā untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, memohon ampun, seraya berdoa agar segera diturunkan hujan. Salah satu sebab terjadinya kekeringan adalah, sikap manusia yang tak mau peduli dan tidak ramah pada lingkungan, padahal air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kurangnya sumber air dan curah hujan dapat mengakibatkan masalah yang serius dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, kita harus menjaga kelestarian alam dengan rajin menanam pohon, merawatnya, dan menghemat penggunaan air. Pelaksanaan śalat istisqā pada saat terjadi kekeringan sangatlah tepat. Ajaran ini dapat menjadikan manusia agar melakukan introspeksi diri. Sebelum dilaksanakannya śalat istisqā, diharapkan untuk berpuasa selama empat hari berturut-turut. Selanjutnya bertaubat kepada Allah Swt. dari segala kesalahan dan dosa, serta menghentikan segala bentuk perbuatan maksiat, serakah, dan merusak lingkungan. Pada hari keempat semua anggota masyarakat muslim pergi ke tanah lapang yang akan dipakai untuk melaksanakan śalat istisqā. Mereka dianjurkan berpakaian sederhana serta disunnahkan membawa binatang peliharaan ke tanah lapang tersebut. Di sepanjang jalan masyarakat dianjurkan juga untuk banyak beristigfar. Sesampai ke tanah lapang sambil menunggu pelaksanaan śalat dianjurkan untuk berzikir kepada Allah Swt. Adapun tata cara melaksanakan Śalat istisqā sebagai berikut: 1) Setelah semua bersiap untuk śalat, muadzin tidak mengumandangkan azān dan iqāmah, cukup dengan seruan:

perlu

Artinya : “Mari śalat berjemaah” 2) Śalat sunnah dilaksanakan seperti śalat sunnah yang lainnya. Setelah membaca surah al-Fatihah dilanjutkan membaca surah-surah yang panjang. 3) Setelah salam, khatib membaca dua khutbah. Pada khutbah yang pertama dimulai dengan membaca istigfar sembilan kali dan yang kedua dimul ai dengan membaca istigfar tujuh kali. 2. Śalat-śalat Sunnah Munfarīd

64

Kelas VIII SMP/MTs

Aktivitas 3 : a. Bacalah ketentuan dan tata cara śalat-śalat sunnah munfarīd. b. Secara berkelompok, lakukan latihan secara bergantian sampai dapat mempraktikkannya dengan sempurna. c. Setelah dapat mempraktikannya dengan sempurna, maka biasakan untuk melaksanakan śalat-śalat sunnah ini.

Śalat sunnah munfarīd adalah Śalat yang dilaksanakan secara individu atau sendiri. Adapun śalat sunnah yang dilaksanakan secara munfarīd adalah: a. Śalat Rawātib b. Śalat Tahiyyatul Masjid c. Śalat Istikhārah a. Śalat Rawātib Rawātib berasal dari kata rātibah, yang artinya tetap, menyertai, atau terus menerus. Dengan demikian śalat sunnah rawātib adalah śalat yang dilaksanakan menyertai atau mengiringi śalat far«u, baik sebelum maupun sesudahnya. Ditinjau dari segi hukumnya, śalat rawatib ini terbagi menjadi dua macam, yaitu: Śalat rawātib mu`akkadah dan śalat rawātib gairu mu`akkad. 1) Śalat rawātib mu`akadah (śalat rawātib yang sangat dianjurkan). Adapun yang merupakan śalat rawātib mu`akkadah yaitu: • Dua rakaat sebelum śalat Zuhur • Dua rakaat sesudah śalat Zuhur • Dua rakaat sesudah śalat Magrib • Dua rakaat sesudah śalat Isya’ • Dua rakaat sebelum śalat Subuh. 2) Śalat rawātib gairu mu`akkadah (śalat rawātib yang cukup dianjurkan untuk dikerjakan). Adapun yang merupakan śalat sunnah rawātib gairu mu`akkadah yaitu: • Dua rakaat sebelum Zuhur (selain dua rakaat yang mu`akkadah) • Dua rakaat sesudah Zuhur (selain dua rakaat yang mu`akkadah) • Empat rakaat sebelum Asar • Dua rakaat sebelum Magrib. Jika ditinjau dari segi pelaksanaannya, śalat rawātib ini terbagi menjadi dua yaitu : 1. qabliyyah (dikerjakan sebelum śalat far«u), dan

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

65

2. ba’diyyah (dikerjakan setelah śalat far«u). Adapun tata cara melaksanakan śalat sunnah rawātib sebagai berikut: 1. Niat menurut waktunya. 2. Dikerjakan tidak didahului dengan azan dan iqamah. 3. Śalat sunnah rawatib ini dilaksanakan secara munfarīd (sendirian). 4. Bila lebih dari dua rakaat gunakan satu salam setiap dua rakaat. 5. Membaca dengan suara yang tidak dinyaringkan seperti pada saat melaksanakan śalat Zuhur dan śalat Asar. 6. Śalat dikerjakan dengan posisi berdiri. Jika tidak mampu boleh dengan duduk, atau jika masih tidak mampu boleh berbaring. 7. Sebaiknya berpindah sedikit dari tempat śalat far«u tetapi tetap menghadap kiblat. Contoh tata cara melaksanakan śalat rawātib qabliyyah Zuhur : 1. Berniat śalat rawātib qabliyyah Zuhur Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya adalah :

Artinya : “Saya berniat śalat qabliyyah Zuhur dua rakaat karena Allah Ta’ala.” 2. Takbirātul ihrām 3. Śalat dua rakaat seperti tata cara Śalat pada umumnya. 4. Salam. b. Śalat Tahiyyatul Masjid Śalat tahiyyatul masjid, adalah śalat sunnah yang dilaksanakan untuk menghormati masjid. Śalat ini disunnahkan bagi setiap muslim ketika memasuki masjid. Śalat sunnah ini, merupakan rangkaian adab memasuki masjid. Pada saat kita hendak masuk ke masjid, disunnahkan untuk mendahulukan kaki kanan seraya berdoa :

Artinya : “Ya Allah ampunilah dosa-dosaku, dan bukakanlah pintu rahmat-Mu untukku”. Jika kita sudah masuk ke dalam masjid, hendaklah sebelum duduk kita mengerjakan śalat sunnah dua rakaat. Adapun tata caranya sebagai berikut :

66

Kelas VIII SMP/MTs

1) Berniat śalat tahiyyatul masjid. Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Bunyi niatnya kalau diucapkan sebagai berikut :

Artinya : “Saya berniat śalat sunnah tahiyyatul masjid dua rakaat karena Allah ta’ala. Allahu Akbar.” 2) Setelah berniat dilanjutkan dengan takbiratul ihrām, membaca doa iftitāh, surah al-Fātihah, dan seterusnya sampai salam. Cukup mudah, bukan? Saatnya kalian untuk berlatih mengamalkan ibadah-ibadah sunnah. Śalat tahiyyatul masjid ini merupakan salah satu bentuk ibadah sunnah yang tidak sulit untuk dilaksanakan. c. Śalat Istikhārah Śalat istikhārah adalah, śalat dengan maksud untuk memohon petunjuk Allah Swt. dalam menentukan pilihan terbaik di antara dua pilihan atau lebih. Śalat istikharah sebenarnya hampir sama dengan śalat hajat. Bedanya, kalau śalat istikharah tertuju pada suatu keinginan atau cita-cita yang sudah nampak adanya, tetapi masih ragu-ragu dalam menentukan pilihannya. Sedangkan śalat hajat, tertuju pada sebuah keinginan yang belum kelihatan akhir dan tujuannya. Waktu yang terbaik dalam melaksanakan śalat istikhārah ini adalah saat mulai pertengahan malam yang akhir, sebagaimana waktu śalat tahajjud. Śalat istikhārah dikerjakan sebagaimana śalat biasa dan setelah selesai śalat dilanjutkan dengan membaca doa istikharah sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah. Śalat istikhārah hukumnya adalah sunnah mu`akkadah bagi orang yang sedang membutuhkan untuk menentukan pilihan. Adapun tata cara melaksanakan śalat istikhārah sebagai berikut : 1) Bangun pada waktu pertengahan malam dan berwudhu. 2) Melaksanakan śalat istikhārah dengan diawali niat. Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Adapun bunyi niatnya jika diucapkan sebagai berikut:

Artinya : “ Saya berniat śalat sunnah istikhārah dua rakaat karena Allah Ta’ala.” 3) Pada rakaat pertama setelah membaca surah al-Fātihah kemudian

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

67

membaca surah al-Kāfirun. Bacaan surah al-Kāfirun boleh lebih dari satu kali, yakni tiga, tujuh, atau sepuluh kali. 4) Pada rakaat kedua setelah membaca surah al-Fātihah kemudian membaca surah al-Ikhlās. Bacaan surah al-Ikhlās boleh lebih dari satu kali, yakni tiga, tujuh, atau sepuluh kali. 5) Setelah śalat dua rakaat, dilanjutkan dengan membaca doa istikhārah yang diajarkan Nabi Muhammad saw. sebagai berikut :

Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kebaikan dalam urusanku dengan ilmu-Mu, dan aku memohon kepastian dengan kudratMu. Aku memohon keutamaan-Mu Yang agung, Bahwasannya Engkau Maha Kuasa, sedangkan aku tidak berdaya. Engkau mengetahui segala yang gaib. Ya Allah, engkau mengetahui segala hajatku berupa......., jika itu baik bagiku dalam agama dan kehidupanku serta dampaknya di dunia dan akhirat, maka jadikanlah ia untukku, berkatilah dalam meraihnya, serta mudahkan ia untukku. Engkaupun mengetahui jika urusan ini buruk bagiku, baik dalam urusan agamaku, kehidupanku dan dampaknya di dunia dan akhirat, maka jauhkanlah dia dariku dan jauhkanlah aku darinya, kemudian tetapkanlah kebaikan untukku di mana saja aku berada. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala perkara, kemudian Engkau meridainya.” 3. Śalat Sunnah Berjemaah atau Munfarīd Beberapa śalat sunnah berikut ini boleh dilaksanakan secara berjema’ah atau secara munfarīd. Adapun Śalat sunnah yang dimaksud adalah : a. Śalat Tarāwih Śalat tarāwih adalah śalat sunnah yang dilaksanakan pada malam bulan Ramadan. Hukum melaksanakan śalat tarāwih adalah sunnah mu’akkadah. Śalat tarāwih dilaksanakan setelah Śalat Isya’ sampai waktu fajar.

68

Kelas VIII SMP/MTs

Śalat tarāwih dapat dilaksanakan delapan, dua puluh, atau tiga puluh enam rakaat. Kita tinggal memilih jumlah rakaat mana yang mau dan mampu untuk dilaksanakan. Perbedaan jumlah bilangan rakaat ini tidak perlu dipermasalahkan. Yang terpenting adalah umat Islam dapat melaksanakan dengan khusyu. Ketika hendak melaksanakan śalat tarawih diawali dengan niat. Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niatnya adalah :

Artinya : “Saya berniat śalat tarāwih dua rakaat karena Allah Ta’ala.” b. Śalat Witir Śalat witir adalah, śalat yang dilaksanakan dengan bilangan ganjil (satu, tiga, lima, tujuh, sembilan, atau sebelas rakaat). Hukum melaksanakannya adalah sunnah mu’akkadah. Adapun waktu śalat witir adalah sesudah śalat Isya’ sampai menjelang fajar śalat Subuh. Ketika hendak melaksanakan śalat witir, maka mulailah dengan niat. Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niat untuk yang dua rakaat adalah :

Artinya : “Saya berniat śalat witir dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jika diucapkan bunyi niat untuk yang satu rakaat adalah :

Artinya : “Saya berniat śalat satu rakaat witir karena Allah Ta’ala.” c. Śalat Duhā Śalat sunnah duhā atau yang sering disebut dengan śalat awwābin duhā adalah śalat sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari sudah menaik sekitar satu tombak (sekitar pukul 07.00 atau matahari setinggi sekitar tujuh hasta) hingga menjelang śalat Zuhur. Kita dapat melaksanakan śalat duhā sebanyak 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat. Tata cara pelaksanaannya tidaklah sulit, sama dengan cara melaksanakan śalat pada umumnya. Jika kalian hendak melaksanakan, mulailah dengan niat yang tulus di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niatnya adalah :

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

69

Artinya : “Saya berniat śalat duhā dua rakaat karena Allah Ta’ala.” d. Śalat Tahajjud Śalat sunnah tahajjud adalah śalat sunnah mu’akkadah yang dilaksanakan pada sebagian waktu di malam hari. Śalat tahajjud adalah bagian dari qiyāmullail (Śalat malam) yang langsung diperintahkan oleh Allah Swt. melalui firmannya sebagai berikut:

Artinya: “Dan pada sebagian malam, lakukanlah śalat tahajjud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”(QS. al-Isra’/17:79) Tata cara melaksanakan śalat tahajjud tidak jauh berbeda dengan śalat sunnah yang lain, yaitu : 1) Dilaksanakan pada waktu setelah śalat Isya sampai dengan fajar sidiq (menjelang waktu Subuh) dan setelah tidur. 2) Jumlah rakaatnya paling sedikit dua rakat dan paling banyak tidak dibatasi. 3) Dilaksanakan sendirian (munfarīd) atau berjemaah. 4) Lebih utama setiap dua rakaat salam. Apabila dilaksanakan empat rakaat jangan ada tasyahud awal. Jika kita melaksanakan śalat tahajjud, banyak manfaat atau keutamaan yang dapat kita ambil. Keutamaan-keutamaan śalat tahajjud adalah: • Dapat membentuk karakter/kepribadian orang saleh. • Sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah Swt. untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. • Dapat mencegah diri dari perbuatan dosa. • Dapat menghapuskan atau menghilangkan dari segala penyakit hati: iri, dendam, tamak, dan lain sebagainya. • Mengobati diri dari penyakit jasmani. Ketika hendak melaksanakan śalat tahajjud diawali dengan niat yang ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niatnya adalah:

Artinya : “Saya berniat śalat tahajjud dua rakaat karena Allah Ta’ala.” e. Śalat Tasbih Śalat sunnah tasbih adalah śalat sunnah yang dilaksanakan dengan memperbanyak membaca tasbih. Śalat tasbih ini merupakan sunnah khusus

70

Kelas VIII SMP/MTs

dengan membaca tasbih sebanyak 300 kali di dalam śalat. Hal ini pernah diajarkan oleh Rasulullah Saw sebagaimana tertuang dalam hadis berikut :

Artinya: “Dari Anas bin Malik bahwasannya Ummu Sulaim berpagipagi menemui Nabi saw. seraya berkata, ajarilah saya beberapa kalimat yang saya ucapkan di dalam shalatku, maka beliau bersabda: Bertakbirlah kepada Allah sebanyak sepuluh kali, bertasbihlah kepada Allah sepuluh kali dan bertahmidlah (mengucapkan al hamdulillah) sepuluh kali, kemudian memohonlah (kepada Allah) apa yang kamu kehendaki, niscaya Dia akan menjawab: ya, ya, (Aku kabulkan permintaanmu).” (H.R. At-Tirmizi) Secara lebih terperinci, tata cara mengerjakan śalat tasbih ini terdiri dari dua macam cara, yaitu : • jika dilaksanakan di malam hari, jumlah rakaatnya ada empat dengan dua kali salam. • jika dilaksanakan di siang hari, jumlah rakaatnya ada empat dan sekali salam. Dalam praktik pelaksanaannya śalat sunnah ini memerlukan waktu yang relatif lama, oleh karenanya śalat tasbih dilaksanakan sesuai dengan kemampuan. Jika mampu melaksanakannya setiap hari, laksanakanlah dalam setiap harinya. Jika tidak mampu melaksanakannya dalam setiap harinya, laksanakan setiap hari Jum’at. Jika tidak mampu melaksanakan setiap hari Jum’at, laksanakan setiap sebulan sekali, setahun sekali, atau minimal seumur hidup sekali. Ketika hendak melaksanakan śalat tasbih pada malam hari diawali dengan niat śalat tasbih dua rakaat, lalu dua rakaat lagi. Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niatnya adalah : Artinya : “Saya berniat śalat tasbih dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jika dikerjakan pada siang hari maka langsung empat rakaat. Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya adalah :

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

71

Artinya : “Saya berniat shalat tasbih empat rakaat karena Allah ta’ala” Pada rakaat pertama urutan śalat tasbih dan jumlah bacaan tasbihnya sebagai berikut : • Setelah membaca surah al-Fatihah dan surat-surat pendek, membaca tasbih 15 kali, • Ketika ruku’ (setelah membaca do’a ruku’) membaca tasbih 10 kali. • Ketika bangun dari ruku’ (setelah membaca do’anya) membaca tasbih 10 kali. • Ketika sujud pertama (setelah membaca do’a sujud) membaca tasbih 10 kali. • Ketika duduk di antara dua sujud (setelah membaca do’anya) membaca tasbih 10 kali. • Ketika sujud kedua (setelah membaca do’anya) membaca tasbih 10 kali. • Ketika akan berdiri untuk rakaat yang kedua duduk dulu (duduk istirahat) membaca tasbih 10 kali, Setelah itu berdiri untuk rakaat yang kedua yang bacaannya sama dengan rakaat yang pertama. Pada rakaat kedua, setelah membaca tasyahud, baik tasyahud awal maupun akhir, membaca tasbih 10 kali. Dengan demikian apabila kita hitung jumlah bacaan tasbih tiap satu rakaat adalah 75 kali. Berarti jumlah keseluruhan bacaan tasbih dalam śalat tasbih adalah, 75 x 4 rakaat = 300 kali bacaan tasbih. Aktivitas 4 : a. Bacalah ketentuan dan tata cara śalat-śalat sunnah yang dapat dilakukan dengan cara berjamaah atau munfarīd. b. Secara berkelompok, lakukan latihan secara bergantian sampai dapat mempraktikkannya dengan sempurna. c. Setelah dapat mempraktikannya dengan sempurna, maka biasakan untuk melaksanakan śalat-śalat sunnah ini. 4. Hikmah Śalat Sunnah Hikmah melaksanakan śalat sunnah sebagai berikut: a. Disediakan jalan keluar dari segala permasalahan dan persoalannya dan

72

Kelas VIII SMP/MTs

senantiasa akan diberikan rezeki yang cukup oleh Allah Swt. b. Menambah kesempurnaan śalat fardu. Melaksanakan śalat sunnah memberikan manfaat untuk menyempurnakan śalat fardu, baik dari segi kekurangan dan kesalahan melaksanakan śalat fardu. c. Menghapuskan dosa, meningkatkan derajat keridaan Allah Swt. serta menumbuhkan kecintaan kepada Allah Swt. Allah Swt. akan menaikkan derajat kita di sisi-Nya, setahap demi setahap. Setiap satu kali melaksanakan śalat sunnah, maka Allah Swt. akan menghapus satu dari dosa-dosa dan kesalahan kita. Ini merupakan bentuk rida dan cinta Allah Swt. kepada hamba-Nya yang selalu mengupayakan untuk dapat melaksanakan śalat-śalat sunnah. d. Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah Swt. atas berbagai karunia besar yang sering kurang kita sadari. Allah Swt. akan mengaruniakan kebaikan dan keberkahan dalam rumah kita. Setiap saat kita bisa bernafas, bisa melihat, bisa mendengar, dan masih dapat merasakan kesemuanya itu adalah anugerah besar yang kita harus syukuri dengan śalat sunnah. e. Mendatangkan keberkahan pada rumah yang sering digunakan untuk śalat sunnah. śalat yang dianjurkan dilaksanakan berjamaah diutamakan dilaksanakan di masjid. Sedangkan śalat sunnah yang pelaksanakannya secara munfarīd (sendiri) sebaiknya dilaksanakan di rumah walaupun apabila dilaksanakan di masjid juga diperbolehkan. f. Hidup menjadi terasa nyaman dan tenteram. Bekal terbaik di dalam menempuh perjalanan ke akhirat adalah dengan ketakwaan. Sedangkan aspek terpenting dalam mewujudkan taqwa adalah dengan śalat, terutama śalat sunnah sebagai ibadah tambahan.

D



Refleksi Akhlak Mulia

Nah, sekarang kalian tentunya menjadi semakin tahu, bukan? Bahwa śalat sunnah yang sering kita lakukan itu mempunyai tujuan untuk menyempurnakan ibadah Śalat far«u kita. Śalat merupakan amal perbuatan yang pertama kali akan diperiksa pada hari kiamat. Jika kita telah menyempurnakan śalat, akan dicatat bahwa śalat kita sempurna. Dengan melaksanakan śalat sunnah sesering mungkin akan berpengaruh terhadap perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membantu kalian dalam menerapkan akhlak mulia ini, coba kita lakukan intropeksi terhadap diri masing-masing. Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut, sesuai dengan yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai.  (setuju),  (biasa saja),  (tidak setuju): 1. Dengan membiasakan diri untuk selalu melaksanakan śalat rawatib, akan terdidik untuk melakukan śalat sunnah yang lainnya. Dengan kebiasaan

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

73

melakukan śalat sunnah tersebut, akan tertanam jiwa yang disiplin dan melaksanakan tugas kita sebagai pelajar dengan penuh tanggung jawab.

   2. Jiwa kebersamaan dan gotong royong harus selalu tertanan dalam diri umat Islam dalam suka maupun duka. Oleh karena itu dalam kondisi kekeringan diajarkan untuk melaksanakan śalat istisqa secara berjemaah (bersama-sama), tidak boleh dilakukan secara munfaris (sendiri-sendiri).

   3. Fatimah seorang pelajar yang rajin dan aktif dalam semua kegiatan di sekolah. Di sela-sela waktu sibuknya, ia masih menyempatkan diri untuk śalat duhā setiap hari.

   4. Saat sunnah hanya cocok dikerjakan oleh orang yang tidak memiliki kesibukan yang padat. Bagi orang yang sangat sibuk, mengamalkan śalat sunnah merupakan hal yang sangat sulit.

   5. Aku mempunyai keinginan untuk melanjutkan sekolah di sekolah pilihanku. Setiap malam pasti aku terbangun untuk melakukan śalat tahajjud untuk memohon agar cita-citaku dikabulkan oleh Allah Swt. Di samping itu aku juga rajin belajar.

   E



Kisah Teladan

Ibnu Hajar al-Asqalani, Tokoh Cerdas yang Rajin Śalat Tahajjud Ibnu Hajar al-Asqalani (773 H/ 1372M - 852H/ 1449 M) adalah seorang ahli hadis yang terkemuka. Salah satu karyanya yang terkenal adalah kitab Fathul Bari (Kemenangan Sang Pencipta), yang merupakan penjelasan dari kitab sahih milik Imam Bukhari dan disepakati sebagai kitab penjelasan Sahih Bukhari yang paling detail yang pernah dibuat. Dengan demikian jasa beliau dalam dunia Islam tidak diragukan lagi. Beliau sudah hafal al-Qur’ān ketika usianya masih 9 tahun. Pada usianya yang baru 12 tahun, Ibnu Hajar sudah dipercaya untuk menjadi imam śalat Tārawih di Masjidil Haram. Sungguh sebuah tugas dan kepercayaan yang sangat terpuji dan mulia.

74

Kelas VIII SMP/MTs

Dikisahkan bahwa Ibnu Hajar adalah seorang yang sangat sibuk. Hariharinya di diisi dengan berpetualang untuk menggali, mencari, dan mendalami hadis. Beliau menelusuri berbagai pelosok wilayah untuk bertemu dengan para ahli ilmu agama, ahli fiqih, dan ahli hadis untuk menimba ilmu kepada mereka. Namun di balik kesibukannya, Ibnu Hajar adalah orang yang sangat rajin beribadah. Setiap malam beliau selalu melakukan śalat Tahajjud. Orang-orang yang sering menyertai Ibnu Hajar menceritakan bahwa pada saat sedang bepergian pun, beliau tetap menjalankan śalat Tahajjud. Kisah ketekunan Ibnu Hajar yang selalu menjalankan śalat sunnah Tahajjud menjadi contoh nyata bahwa Allah Swt kemudian mengangkat derajatnya pada tempat yang sangat terpuji. Subhanallah …!

F



Rangkuman

1. Śalat sunnah adalah śalat yang dianjurkan untuk mengerjakannya. Orang yang melaksanakan śalat sunnah mendapatkan pahala dan keutamaan dari Allah Swt. Namun, jika seseorang tidak melaksanakan śalat sunnah, dia tidak berdosa. 2. Śalat-śalat sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjema’ah adalah: śalat Idul Fitri, śalat Idul Adha (hari Sumber: Kemdikbud Gambar 4.6 : Ibnu Hajar Al-Asqalani raya Haji/Qurban), śalat Kusūfi Syamsi (gerhana matahari), śalat khusūfil Qomari (gerhana bulan), dan śalat Istisqā (memohon hujan). 3. Śalat sunnah munfarīd adalah śalat yang dilaksanakan secara individu atau sendiri. Adapun śalat sunnah yang dilaksanakan secara munfarīd adalah śalat rawatib, śalat tahiyatul masjid dan śalat istikharah. 4. Sebagian śalat sunnah boleh dilaksanakan secara berjema’ah atau boleh dilaksanakan secara munfarīd. Adapun macam-macamnya adalah: śalat tarawih, śalat witir, śalat «uha, śalat tahajjud, dan śalat tasbih. 5. Hikmah śalat sunnah antara lain : a. Teratasinya dari segala permasalahan dan persoalan hidup serta dan

Sumber : Ensiklopedi Biografi Nabi Muhammad saw. dan Tokoh-tokoh Besar Islam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

75

senantiasa akan diberikan rezeki yang cukup oleh Allah Swt. b. Menambah kesempunaan śalat fardhu. c. Menghapuskan dosa, meningkatkan derajat keridaan Allah Swt. serta menumbuhkan kecintaan kepada Allah Swt. d. Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah Swt, atas berbagai karunia besar yang sering kurang kita sadari. e. Mendatangkan keberkahan pada rumah yang sering digunakan untuk śalat sunnah, hidup menjadi terasa nyaman dan tenteram.

G

Ayo Berlatih

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. Hukum melaksanakan śalat sunnah rawatib qabliyah Subuh adalah.... a. sunnah grairu mu’akad b. sunnah mu’akad c. fardu kifayah d. fardu ‘ain 2. Śalat sunnah rawatib yang dilaksanakan sebelum śalat Isya’ dinamakan.... a. qabliyah Magrib b. qabliyah Isya c. ba’diyah Isya d. ba’diyah Subuh 3. Śalat tahiyatul masjid dilaksanakan secara .... a. berjemaah lebih utama b. munfarīd lebih utama c. munfarīd atau sendiri d. berjemaah atau munfarīd 4. Śalat witir dilaksanakan setelah śalat Isya. Jumlah bilangan rakaatnya paling banyak adalah ... rakaat a. tiga b. lima c. sembilan d. sebelas 5. Perhatikan śalat sunnah berikut ini ! 1) Śalat idain 2) Tarawih 3) Witir 4) Tasbih

76

Kelas VIII SMP/MTs

5) Tahiyatul masjid Śalat sunnah yang dapat dilaksanakan secara munfarīd atau berjema’ah adalah... a. 1, 2 dan 3 b. 2, 3 dan 4 c. 3, 4 dan 5 d. 1, 3 dan 4 6. Memahami dan menghargai perbedaan jumlah bilangan rakaat dalam pelaksanaan śalat tarawih, merupakan salah satu wujud akhlak mulia umat Islam yang dinamakan .... a. tawadu b. qanaah c. tawakal d. tasamuh 7. Śalat sunnah yang tujuannya untuk meminta hujan akibat kemarau panjang adalah śalat.... a. kusūf b. khusūf c. istisqā d. tahajjud 8. Śalat Idul Adha dilaksanakan pada pagi hari tanggal .... a. 10 Zulhijjah b. 11 Zulhijjah c. 12 Zulhijjah d. 13 Zulhijjah 9. Śalat rawatib yang hukumnya sunnah muakkad adalah.... a. dua rakaat sebelum śalat Zuhur b. dua rakaat sebelum śalat Asar c. empat rakaat sebelum śalat Zuhur d. empat rakaat sebelum śalat Asar 10. Pada waktu melaksanakan śalat tasbih, jumlah seluruh bacaan tasbih adalah.... a. 200 b. 300 c. 400 d. 500

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

77

B. Kerjakan Soal-Soal berikut ini! 1. Apakah perbedaan śalat sunnah mu’akkad dan gairu mu’akkad? 2. Sebutkan tiga macam śalat sunnah yang dilaksanakan secara berjema’ah! 3. Tuliskan bacaan niat śalat tahajjud beserta artinya! 4. Sebutkan hikmah melaksanakan śalat sunnah! 5. Bagaimana cara melaksanaan śalat sunnah istisqā? C. Tugas 1. Carilah dalil-dalil naqli yang terkait dengan pelaksanaan śalat sunnah! 2. Pak Mardiansyah merupakan salah seorang tokoh masyarakat. Ia sangat rajin melaksanakan śalat Idul Fitri dan śalat Idul Adha. Bagi Pak Mardiansyah, kedua śalat hari raya itu sudah dianggap sebagai kewajiban karena dapat meningkatkan rasa hormat masyarakat kepadanya. Namun, di sisi yang lain dia malas dalam melaksanakan śalat far«u. Pak Mardiansyah menganggap bahwa śalat hari raya lebih berarti dan lebih penting dibandingkan śalat far«u. Pendirian beliau sudah tentu tidak benar. Bagaimana cara menjelaskan dan memberi pengertian kepadanya? Diskusikan masalah tersebut dengan kelompok kalian masing-masing! (jawaban minimal terdiri dari dua cara alternatif) 3. Carilah data dan informasi dari teman-teman sekelasmu mengenai śalat sunnah yang sering dilaksanakan. Kemukakan juga alasan-alasannya! Laporkan dan paparkan hasil penelusuran yang kamu lakukan baik secara individu atau kelompok!

H



Catatan untuk Orang Tua Peserta Didik

Pada bagian ini putra-putri kita sedang mempelajari materi iman śalat sunnah. Orang tua dapat membimbing dan memantau kegiatannya pada saat di rumah. Orang tua juga diharapkan mendorong anaknya untuk membiasakan diri melaksanakan śalat sunnah saat di rumah. Apabila mereka bertanya kepada orang tua, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun pengetahuan dan sikap terpuji.

78

Kelas VIII SMP/MTs

BAB 5

Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud

Sumber: Kemdikbud Gambar 3.1 : Seorang anak perempuan sedang bersujud.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

79

A



Mari Renungkan

Mari kita renungkan, banyak orang harus dibantu dengan tabung oksigen untuk bernafas, dibantu dengan kaki palsu dan tongkat untuk berjalan, untuk berbicara mengggunakan bahasa isyarat, dan masih banyak lagi contoh-contoh yang lainnya. Pernahkah mereka berputus asa atau menyesali dengan keadaan tersebut? Ternyata mereka tetap optimis dan Sumber: Dokumen Kemdikbud selalu mensyukuri nikmat- Gambar 3.2 : Pemain sepak bola mengungkapkan syukur nikmat lain yang telah Allah dengan bersujud berikan kepadanya. Dengan contoh tersebut, orang yang terlahir dalam kondisi lebih sempurna semestinya lebih mensyukuri nikmat yang Allah Swt. Kita sudah diberi sepasang mata. Apakah sudah digunakan untuk melihat hal-hal yang baik? Atau justru sebaliknya digunakan untuk berbuat maksiat. Kita diberi sepasang telingga. Apakah sudah digunakan untuk mendengarkan hal-hal yang baik pula? Sudahkah kita menjadi orang yang pandai untuk bersyukur? Mewujudkan ungkapan syukur dapat dilakukan kapan saja, di mana saja, dan dengan berbagai cara. Kita dapat mengungkapkan rasa syukur sesaat setelah menerima nikmat, setiap selesai śalat, setelah makan, ketika bangun tidur, setelah selesai buang hajat, dan sebagainya. Kita juga dapat mengungkapkan rasa syukur ketika berada di rumah, di jalan, di sekolah, bahkan ketika berada di lapangan sepak bola pun kita dapat mengungkapkan rasa syukur. Cara mengungkapkan rasa syukur juga bermacam-macam, seperti dengan mengucapkan alhamdulillah, melakukkan sujud syukur, memberi sedekah, dan memperbanyak ibadah. Di samping itu, seseorang yang diberi nikmat berupa kesehatan bisa mensyukurinya dengan cara menggunakan kesehatan tersebut untuk melakukan amal kebaikan. Seseorang yang ingin bersyukur karena sudah dianugerahi sepasang mata, sudah semestinya bersyukur dengan cara menggunakannya untuk melihat yang baik-baik. Begitu juga seseorang yang ingin bersyukur karena telah diberi sepasang telinga pasti digunakan untuk

80

Kelas VIII SMP/MTs

mendengarkan hal-hal yang baik juga. Apapun yang diberikan oleh Allah kepada kita itulah yang terbaik buat kita. Kita wajib ikhlas dengan takdir Allah, meskipun kadang-kadang takdir tersebut tidak kita sukai. Wahai anak yang saleh. Menjadi orang yang pandai bersyukur itu sangat penting. Tatkala kita diberi oleh Allah dengan berbagai nikmat dan kelebihan, orang yang pandai bersyukur tidak akan terjerumus kepada kesombongan. Ingatlah bahwa sehebat apapun manusia, dia tetaplah seorang hamba. Hamba dari Allah Yang Maha Perkasa, Mahakuasa, Mahakaya, dan Mahatinggi. Oleh karena itu, kita selalu diperintahkan untuk sujud dan merendahkan diri di hadapan Allah Swt. Sujud itu dilakukan pada saat śalat, atau sujud-sujud yang lain seperti sujud syukur, sahwi, dan tilawah. Semoga dengan bersujud hati dan jiwa kita menjadi lebih tenang.

B



Dialog Islami Gambar : Suasana pengajian remaja dengan lesehan di malam hari. Ada seorang Ustāż yang dikelilingi oleh jemaah. Jemaah sebagian lakilaki dan sebagian perempuan.

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.3 : Suasana pengajian lesehan

Suatu malam, saat pengajian remaja. Farid : “Assalamu’alaikum, Ustāż. Saya mau tanya.” Ustāż : “Wa’alaikum salam. Silakan, Farid.” Farid : “Saya pernah lupa jumlah rakaat di tengah-tengah śalat. Lalu saya batalkan dan saya ulangi lagi śalat saya dari awal, Ustāż. Apakah yang saya lakukan itu sudah benar, Ustāż ?” Ustāż : “Ya, nggak apa-apa, itu sudah terlanjur kamu lakukan. Lain kali kalau lupa atau ragu jumlah rakaat di tengah-tengah śalat, jangan begitu caranya.” Farid : “Astagfirullah, lalu bagaimana caranya, Ustāż?” Ustāż : “Begini caranya, misalnya kamu ragu sudah dapat dua rakaat atau

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

81

satu rakaat, maka kamu putuskan yang lebih sedikit, yakni satu rakaat.” Farid : “Wah, mudah sekali caranya, Ustāż.” Ustāż : “Sebentar, tunggu dulu... Ustāż belum selesai menjelaskan. Teruslah kamu lanjutkan Śalat sampai tahiyat akhir. Nah, sebelum salam kamu lakukan sujud sahwi, baru kemudian salam” Farid : “O.. begitu. Terus caranya sujud sahwi bagaimana, Ustāż?” Ustāż : “Caranya juga mudah, coba kamu baca buku ini.”

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.4 : Seorang laki-laki bersujud syukur mendapat hadiah

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.5 : Seorang anak laki-laki sungkem terhadap ibunya

Aktivitas peserta didik : Cermati dan amatilah gambar-gambar tersebut kemudian diskusikan dan tulislah komentar atau pertanyaan yang terkait dengan gambar tersebut.

C



Mutiara Khazanah Islam

Sujud merupakan satu bentuk kepasrahan dan penghambaan diri kepada Allah Swt. Hanya kepada Allah sajalah manusia itu boleh bersujud. Adapun kepada sesama manusia kita diperintahkan untuk saling menghormati saja. Pada saat kita sujud maka dahi, telapak tangan, kaki, dan lutut semua menempel ke tanah (alas sujud). Inilah posisi paling ideal sebagai bentuk kepasrahan, ketundukan, dan kepatuhan total kepada Allah Swt. Sujud sudah sangat lazim dilakukan di dalam śalat. Segala macam jenis śalat pasti ada sujudnya, kecuali śalat jenazah. Di dalam śalat fardu, setiap rakaat

82

Kelas VIII SMP/MTs

ada dua kali sujud. Dalam sehari semalam kita wajib śalat sebanyak 17 rakaat, berarti kita telah melakukan sujud sebanyak 34 kali. Jika kita menambah dengan bebagai macam amalan śalat sunnah, akan lebih banyak kita bersujud kepada Allah Swt. Namun, yang akan kita bahas dalam uraian berikut ini adalah sujud-sujud yang dilakukan di luar rukun śalat tersebut. Macam-macam sujud yang dimaksud meliputi sujud syukur, sahwi, dan tilawah. 1. Sujud Syukur a. Pengertian Sujud Syukur Syukur artinya berterima kasih kepada Allah Swt. Sujud syukur ialah sujud yang dilakukan ketika seseorang memperoleh kenikmatan dari Allah atau telah terhindar dari bahaya. Untuk mengungkapkan syukur seringnya kita hanya dengan mengucapkan kata “alhamdulillah”. Ternyata, di samping dengan menguncapkan hamdalah, kita juga diajarkan cara lain untuk mengungkapkan rasa syukur tersebut. Cara lain yang dimaksud adalah dengan sujud syukur. Ketika melakukan sujud syukur, ekspresi syukur itu tidak hanya terucap dalam lisan saja, namun juga dalam bentuk tindakan berupa sujud. Sungguh indah ajaran yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. kepada kita. b. Dasar Hukum Sujud Syukur Adapun hukum melakukan sujud syukur adalah sunnah sebagaimana hadis Rasulullah berikut :

Artinya :“Dari Abu Bakrah, “Sesungguhnya apabila datang kepada Nabi saw. Sesuatu yang menggembirakan atau kabar suka, beliau langsung sujud bersyukur kepada Allah.” (H.R. Abu Dawud dan Tirmizi). c. Sebab-sebab Melakukan Sujud Syukur Sebab-sebab melaksanakan sujud syukur adalah : 1) Mendapatkan nikmat dari Allah Swt. Apabila kita mendapatkan nikmat atau baru saja kita mendapatkan kabar yang menggembirakan, seketika itu juga ia melakukan sujud syukur tanpa menunda-nundanya lagi. perhatikan kisah pak Hamdi dan Miftah berikut ini :

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

83



Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.6 : Seorang jemaah haji melakukan sujud syukur di bandara

Pak Hamdi baru selesai menunaikan ibadah Haji. Dia tiba kembali di tanah air. Sesaat setelah mendarat di bandara, Pak Hamdi melakukan sujud. Miftah yang ikut menjemput, saat itu melihat ayahnya melakukan sujud, dia kemudian bertanya, “Ayah, tadi melakukan sujud apa?” Pak Hamdi menjawab, “Itu namanya sujud syukur. Ayah bersyukur telah diberi kekuatan dan kemudahan dalam menunaikan ibadah haji. Ayah juga bersyukur dapat tiba kembali di tanah air kita tercinta ini. Dan ayah bersyukur dapat bertemu kalian dalam keadaan sehat. “Wah, kalau begitu aku juga akan melakukan sujud syukur, Ayah.” Seru Hamdi. Ayahnya balik bertanya, “Adakah kabar gembira yang akan kamu sampaikan?” “Ya, Ayah. Alhamdulillah aku mendapat nilai bagus.” Pak Hamdi menjawab, “Alhamdulillah, sungguh besar nikmat Allah yang telah diberikan kepada keluarga kita.”

2) Terhindar dari bahaya (kesusahan yang besar) Apabila kita terhindar dari bahaya atau bencana yang ketika itu terjadi, maka segeralah untuk melakukan sujud syukur tanpa menunda-nundanya lagi. Misalnya, ketika terjadi gempa bumi, seisi rumah ternyata dapat menyelamatkan diri semua. Maka saat itu disunnahkan untuk melakukan sujud syukur. d. Tata Cara Melakukan Sujud Syukur Tata cara sujud syukur cukup mudah untuk dipraktikkan dan dilaksanakan. Adapun tata caranya adalah sebagai berikut : 1) Menghadap kiblat 2) Niat untuk sujud syukur 3) Sujud seperti sujud dalam śalat dengan membaca do’a sebagai berikut:

84

Kelas VIII SMP/MTs

Artinya : “Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, dan tiada kekuatan serta daya upaya kecuali atas ijin Allah Yang Mahatinggi dan Mahaagung.” 4) Duduk kembali 5) Salam Aktivitas 2 : a. Bacalah ketentuan dan tata cara sujud syukur. b. Secara berkelompok, lakukan latihan sampai dapat mempraktikkannya dengan sempurna. c. Jika sudah bisa, maka biasakan melakukan sujud syukur pada saat yang tepat.

e. Hikmah Sujud Syukur Hikmah melakukan sujud syukur, sebagai berikut : 1) Orang yang mendapatkan nikmat dan kelebihan kalau tidak berhatihati dapat lupa diri sehingga menjadi angkuh atau sombong. Orang yang melakukan sujud syukur akan terhindar dari sifat sombong atau angkuh tersebut. 2) Memperoleh kepuasan batin berkaitan dengan anugerah yang diterima dari Allah Swt. 3) Merasa dekat dengan Allah sehingga memperoleh bimbingan dan hidayah-Nya. 4) Memperoleh tambahan nikmat dari Allah Swt. dan selamat dari siksaNya. 2. Sujud Sahwi a. Pengertian Sujud Sahwi Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena lupa atau ragu-ragu di dalam śalat. Sujudnya dua kali dan dilakukan setelah membaca tahiyat akhir sebelum salam. b. Dasar Hukum Sujud Sahwi

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

85

Adapun hukum melakukan sujud sahwi adalah sunnah sebagaimana hadis Rasulullah saw. sebagai berikut:

Artinya: Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi saw bersabda,“Apabila salah seorang di antara kamu ragu dalam śalat, apakah ia sudah mengerjakan tiga atau empat rakaat, maka hendaklah dihilangkan keraguan itu, dan diteruskan śalatnya menurut yang diyakini, kemudian hendaklah sujud dua kali sebelum salam.” (HR. Ahmad dan Muslim) c. Sebab-sebab Sujud Sahwi Sebab-sebab orang yang śalat melakukan sujud sahwi adalah: 1) Lupa meninggalkan salah satu rukun śalat seperti lupa melakukan rukuk, iktidal, atau sujud. 2) Lupa atau ragu jumlah rakaat. 3) Lupa membaca do’a qunut (bagi yang membiasakan qunut). 4) Lupa melakukan tasyahud awal. 5) Kelebihan atau kekurangan dalam jumlah rakaat. Dalam kasus rakaat kurang, apabila pada saat śalat ada yang mengingatkan bahwa rakaat śalat kita kurang, maka harus segera berdiri, takbir, dan melengkapi jumlah rakaatnya baru kemudian melakukan sujud sahwi. d. Tata Cara Sujud Sahwi Cara melakukan sujud sahwi sebagai berikut : Sujud sahwi dilaksanakan sebelum salam apabila orang yang sedang śalat lupa akan bilangan śalat yang sedang dikerjakan atau lupa tidak melakukan tahiyat awal dan kita baru ingat sebelum dia salam. 1) Setelah selesai membaca tahiyat akhir, langsung sujud lagi dengan membaca:

Artinya: “Maha Suci Allah yang tidak tidur dan lupa”. 2) Bangun dari sujud disertai dengan mengucapkan takbir, 3) Kemudian duduk sebentar lalu takbir dan dilanjutkan sujud lagi dengan doa yang sama dengan sujud pertama. 4) Duduk kembali dan diakhiri dengan salam.

86

Kelas VIII SMP/MTs

Aktivitas peserta didik : a. Bacalah ketentuan dan tata cara sujud sahwi. b. Secara berkelompok, lakukan latihan sampai dapat mempraktikkannya dengan sempurna. e. Hikmah Melakukan Sujud Sahwi Manusia tidak boleh berperilaku sombong dan angkuh karena manusia adalah tempat salah dan lupa. Yang tidak pernah lupa hanyalah Allah Swt. Orang yang berbuat salah, khilaf, dan lupa harus segera memohon ampun kepada Allah dengan membaca istigfar. Demikian halnya ketika kita bersalah dengan orang tua, guru maupun teman harus segera meminta maaf kepada mereka. Hikmah berikutnya adalah kita diajarkan untuk bisa memahami bahwa orang lain juga bisa salah. Jika orang tersebut mengakui kesalahannya dan minta maaf, maka sebagai umat Islam diajarkan untuk segera memberi maaf. Ingatlah bahwa sifat takabur itu bisa terjangkit kepada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Perhatikan kisah ini : Dikisahkan bahwa Nabi Musa hampir saja terjerumus pada penyakit takabur ini. Pada saat ditanya oleh pengikutnya : “Ya guru, siapakah orang yang paling pandai di muka bumi ini ?” Beliau menjawab : “Akulah orangnya”. Seketika itu juga Allah langsung menegurnya dan diperintahnya untuk mencari seorang hamba Allah yang salih (Nabi Khidir) dan lebih pandai darinya. Beliau akan dipertemukan dengan orang itu di antara dua lautan. Kisah inilah yang oleh sebagian ahli disebut sebagai proses pendidikan (tarbiyah), kisah Nabi Musa yang bertemu dengan Nabi Khidir dan menyadarkan Nabi Musa akan kekeliruannya. Kisah ini terangkum dalam Q.S. al-Kahfi/18 ayat 60-82.

3. Sujud Tilawah a. Pengertian Sujud Tilawah Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan karena membaca ayat-ayat sajdah dalam al-Qur’ān ketika śalat maupun di luar śalat, baik pada saat membaca/ menghafal sendiri atau pada saat mendengarkannya. b. Dasar Hukum Sujud Tilawah Hukum melaksanakan sujud tilawah adalah sunnah, sebagaimana hadis Rasulullah saw. berikut ini:

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

87

Artinya :“Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Nabi saw. pernah membaca alQur’ān di depan kami. Ketika bacaannya sampai pada ayat sajdah, beliau takbir, lalu sujud, maka kami sujud bersama-sama beliau.” (HR. Tirmidzi) c. Sebab-sebab Sujud Tilawah Sujud tilawah dilakukan karena pada saat membaca atau mendengarkan bacaan al-Qur’ān menemukan ayat-ayat sajdah baik pada saat śalat maupun di luar śalat. Adapun ayat-ayat sajdah yang ada di dalam al-Qur’ān berjumlah 15 yaitu: 1) Q.S. al-A’rāf/7 ayat 206 2) Q.S. ar-Ra’du/13 ayat 15 3) Q.S. an-Nahl/16 ayat 49 4) Q.S. Al-Isrā’/17 ayat 109 5) Q.S. al-Hajj/22 ayat 18 6) Q.S. Maryam/19 ayat 58 7) Q.S. al-Hajj/22 ayat 77 8) Q.S. al-Furqān/25 ayat 60 9) Q.S. an-Naml/ 27 ayat 25 10) Q.S. al-Sajdah/32 ayat 15 11) Q.S. Sad/38 ayat 24 12) Q.S. Fussilat/41 ayat 38 13) Q.S. an-Najm/53 ayat 62 14) Q.S. al-Insyiqāq/84 ayat 21 15) Q.S. al-‘Alaq/96 ayat 19 d. Syarat Sujud Tilawah Di dalam melaksanakan sujud tilawah harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Suci dari hadas dan najis 2. Menghadap kiblat 3. Menutup aurat.

88

Kelas VIII SMP/MTs

e. Rukun Sujud Tilawah Adapun rukun sujud tilawah adalah: 1. Niat 2. Takbiratul ihram 3. Sujud satu kali dengan diawali bacaan takbir 4. Duduk setelah sujud dengan tuma’ninah tanpa membaca tasyahud 5. Salam f. Tata Cara Sujud Tilawah Tata cara sujud tilawah ada dua macam, yaitu: 1. Sujud tilawah yang dilakukan di luar śalat. Adapun cara yang melakukan sujud tilawah di luar Śalat sebagai berikut: a. Berdiri menghadap kiblat b. Berniat melakukan sujud tilawah c. Takbiratul ihram d. Sujud satu kali Pada saat sujud membaca do’a sebagai berikut:

Artinya: “aku bersujud kepada Tuhan yang menjadikan diriku, Tuhan yang membukakan pendengaran dan penglihatan dengan kekuasaanNya.” e. Duduk sejenak f. Salam 2. Sujud tilawah yang dilakukan di dalam śalat. Adapun cara melakukan sujud tilawah di dalam Śalat sebagai berikut: Pada saat kita sedang berdiri dalam Śalat membaca ayat sajdah atau imam membaca ayat sajdah, kita langsung melakukan sujud satu kali dengan membaca do’a sujud tilawah. Setelah selesai melakukan sujud tilawah tersebut kita langsung berdiri lagi dan melanjutkan śalat kembali.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

89

Aktivitas peserta didik : a. Bacalah ketentuan dan tata cara sujud tilawah. b. Secara berkelompok, lakukan latihan sampai dapat mempraktikkannya dengan sempurna. c. Jika sudah bisa, maka biasakan melakukan sujud tilawah pada saat yang tepat. g. Hikmah Melaksanakan Sujud Tilawah Hikmah melakukan sujud tilawah, yaitu: 1. Dijauhkan dari godaan setan. 2. Lebih menghayati bacaan dan makna al-Qur’ān yang sedang dibaca. 3. Mendekatkan diri kepada Allah Swt.

D



Refleksi Akhlak Mulia

Nah, sekarang kalian tentunya menjadi semakin tahu, bukan? Bahwa semua yang ada di bumi ini adalah ciptaan Allah Swt. Sudah menjadi kewajiban bahwa mereka harus patuh dan taat kepada Allah Swt. Tidak hanya manusia, seluruh makhluk seperti matahari, bintang, awan, pepohonan, dan hewan juga bersujud kepada-Nya. Tentunya cara sujud mereka berbeda dengan sujud yang dilakukan oleh manusia. Ingatlah bahwa kepasrahan, ketaatan, dan kepatuhan kepada Allah dapat berpengaruh terhadap akhlak kita dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membantu kalian dalam menerapkan akhlak mulia ini, marilah kita lakukan refleksi terhadap diri kalian masing-masing. Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai.



(setuju),  (biasa saja),  (tidak setuju): 1. Orang yang bekerja keras pasti hidupnya akan sukses. Jika dia sudah sukses, maka sangat wajar kalau dia kemudian merayakan kesuksesannya dengan cara sesuka hatinya.

   2. Pada saat kegiatan kemah bakti, saya lupa membawa peralatan masak yang ditugaskan oleh ketua regu. Saya merasa malu. Untuk menutupi rasa malu itu saya bilang kepada ketua regu mengapa tidak mengingatkan saya semalam. Seharusnya sebagai ketua regu dia berhak mengingatkan saya sebelumya, sehingga saya tidak lupa. 90

Kelas VIII SMP/MTs

   3. Manusia adalah tempat lupa. Pada saat kita lupa akan bilangan śalat yang kita lakukan, kita melaksanakan sujud sahwi tanpa mengulang śalat dari awal lagi.

   4. Musibah datang silih berganti. Saya percaya bahwa Allah tidak akan menguji umat-Nya dengan berbagai macam cobaan. Sebagai orang yang beriman kita tidak boleh putus asa menerima cobaan tersebut.

   5. Begitu mendengar ayat-ayat sajdah, kita langsung sujud. Kebiasaan melakukan sujud akan membuat kita menjadi orang yang rendah hati.

   E



Kisah Teladan Bersujud di Lapangan Hijau

Salah satu atraksi yang kerap diperlihatkan seorang pemain sepak bola adalah selebrasi setelah mereka mencetak gol. Macam-macam gaya dan atraksi dipertontonkan pemain bola ketika mereka melakukan selebrasi. Demikian pula dengan pemain bola yang beragama Islam, mereka pun meluapkan kegembiraan dengan gaya selebrasi yang khas dan unik. Demba ba misalnya, dia adalah pemain sepak bola kelahiran Prancis berkebangsaan Senegal. Pemain bola muslim yang taat ini terkenal dengan selebrasi sujud usai membobol gawang lawan. Selebrasi sujud ini diperlihatkan di manapun dia berlaga, baik pada saat membela timnas Senegal maupun ketika membela klubnya. Demikian juga, apa yang dilakukan Timnas Indonesia U-19 benar-benar lain dari yang lain. Begitu rekan satu tim berhasil melesakkan gol ke gawang lawan, secara spontan dan serempak mereka melakukan selebrasi sujud bersama-sama. Malam itu, Ahad 22 September 2013 mereka berhasil mempersembahkan Piala AFF 2013 dengan mengalahkan Vietnam di babak final. Sesaat setelah mereka memenangkan adu pinalti, mereka melakukan selebrasi dengan sujud syukur bersama-sama. Begitulah seharusnya sikap seorang muslim, senantiasa mensyukuri apa yang mereka peroleh sebagai bagian dari wujud keimanan kepada sang Allah Swt.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

91

Aktivitas : Setelah kalian membaca kisah tersebut, ceritakan kembali kepada temantemanmu. Diskusikan mengenai pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah tersebut.

F

G

Rangkuman

1. Sujud merupakan satu bentuk kepasrahan dan penghambaan diri kepada Allah Swt. Hanya kepada Allah sajalah manusia itu boleh bersujud. 2. Sujud syukur ialah sujud yang dilakukan ketika seseorang memperoleh kenikmatan dari Allah atau telah terhindar dari bahaya. 3. Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena lupa atau ragu-ragu di dalam śalat. Sujudnya dua kali dan dilakukan setelah membaca tahiyat akhir sebelum salam. 4. Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan karena membaca ayat-ayat sajdah dalam al-Qur’ān ketika śalat maupun di luar śalat, baik pada saat membaca/menghafal sendiri atau pada saat mendengarkannya. Hukum melaksanakannya adalah sunnah.



Ayo Berlatih

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. Amin sedang melaksanakan śalat berjema’ah di masjid. Pada rakaat kedua Amin mendengarkan bacaan ayat sajdah yang dibaca oleh imamnya. Setelah ayat sajdah selesai dibacakan Amin melakukan sujud.... a. syukur b. tilawah c. sahwi d. sajdah 2. Perhatikan ayat- ayat al-Qur’ān berikut : 1) Q.S. al-A’rāf/7 ayat 206 2) Q.S. ar-Ra’du/13 ayat 25 3) Q.S. an-Nahl/16 ayat 49 4) Q.S. Al-Isrā’/17 ayat 119 5) Q.S. al-Hajj/22 ayat 18

92

Kelas VIII SMP/MTs

6) Q.S. Maryam/19 ayat 58 yang termasuk ayat-ayat sajdah adalah.... a. 1, 2, 3 dan 4 b. 2, 3, 4 dan 5 c. 1, 3, 5 dan 6 d. 3, 4, 5 dan 6 3. Hukum melakukan sujud tilawah yaitu.... a. sunnah b. wajib c. fardu kifayah d. jaiz 4. Hasim sedang mengerjakan śalat, tiba-tiba teringat bahwa bilangan rakaat yang dikerjakannya lebih, sebaiknya Hasim melaksanakan sujud sahwi.... a. sebelum salam b. setelah salam c. sebelum takbir d. setelah takbir 5. Di salah satu wilayah terjadi musibah banjir. Kebetulan salah seorang saudara Bu Anita tinggal di wilayah tersebut. Dia mendapat kabar bahwa saudaranya selamat dari musibah tersebut. Bu Anita kemudian melakukan sujud.... a. rukun b. sahwi c. tilawah d. syukur 6. Perhatikan pernyataan berikut : 1) Lupa kelebihan rakaat śalat 2) Mendapatkan nikmat yang luar biasa 3) Mendengarkan ayat-ayat sajdah 4) Lupa tidak melaksanakan salah satu dari rukun śalat 5) Lupa kekurangan jumlah rakaat śalat 6) Terhindar dari musibah Pernyataan yang merupakan penyebab untuk melaksanakan sujud sahwi adalah.... a. 1, 2 dan 3 b. 2, 3 dan 4 c. 1, 4 dan 5 d. 4, 5 dan 6

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

93

7. Lafal tersebut merupakan bacaan dari sujud.... a. sahwi b. tilawah c. syukur d. sajdah 8. Jumlah sujud yang dilakukan dalam sujud syukur sebanyak ... kali. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 9. Jumlah sujud yang dilakukan dalam sujud sahwi sebanyak ... kali. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 10. Berikut adalah ketentuan sujud syukur kecuali.... a. dilakukan di luar śalat b. dilakukan seorang diri c. harus menghadap kiblat d. tidak harus bersih dari hadas dan najis B. Kerjakan Soal-Soal berikut ini ! 1. Jelaskan perbedaan sujud syukur, sujud tilawah, dan sujud sahwi! 2. Mengapa kita harus melakukan sujud syukur? 3. Sebutkan tata cara melaksanakan sujud tilawah! 4. Jelaskan hikmah sujud sahwi dalam kehidupan sehari-hari? 5. Sebutkan 15 ayat sajdah! C. Tugas 1. Buatlah naskah pidato dengan tema : a. Mensyukuri nikmat Allah Swt. b. Menjauhi sifat takabur. c. Kemuliaan ajaran al-Qur’ān. 2. Banyak manusia diberikan harta yang melimpah, jabatan yang tinggi, rumah mewah, hidup serba berkecukupan, tetapi mereka tetap kufur

94

Kelas VIII SMP/MTs

kepada Allah Swt. Tidak sedikitpun merasa bersyukur kepada Allah sedangkan orang yang hidup serba pas-pasan dan kadang masih kekurangan, mereka selalu bersyukur atas nikmat yang diberikanNya. Ini merupakan salah satu masalah sosial yang harus dicari jalan keluarnya. Diskusikan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut ! 3. Carilah data dan informasi dari teman-teman sekelasmu mengenai macam-macam sujud yang pernah mereka lakukan. Data dan informasi itu untuk menjawab masalah-masalah berikut ini? a. Berapa persen teman di kelasmu yang pernah melakukan sujud syukur? b. Berapa persen teman di kelasmu yang pernah melakukan sujud sahwi? c. Berapa persen teman di kelasmu yang pernah melakukan sujud tilawah? d. Bagi yang pernah melakukan, sujud syukur itu mudah atau sulit caranya? e. Bagi yang pernah melakukan, sujud sahwi itu mudah atau sulit caranya? f. Bagi yang pernah melakukan, sujud tilawah itu mudah atau sulit caranya? g. Bagi yang belum pernah melakukan, carilah alasannya! Laporkan dan paparkan hasil penelusuran yang kamu lakukan baik secara individu atau kelompok.

H



Catatan untuk Orang Tua Peserta Didik

Pada bagian ini putra-putri kita sedang mempelajari materi sujud sahwi, syukur, dan tilawah. Orang tua dapat membimbing dan memantau kegiatannya pada saat di rumah. Orang tua juga diharapkan mendorong anaknya untuk membiasakan diri melaksanakan macam-macam sujud saat di rumah. Apabila mereka bertanya kepada orang tua, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terpuji.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

95

BAB 6

Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada Masa Umayyah

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 6.1 : Buku-buku dalam perpustakaan.

96

Kelas VIII SMP/MTs

A



Mari Renungkan

Tahukah kalian bahwa sejak dahulu kemajuan suatu bangsa selalu ditandai dengan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan budaya. Dalam sejarah tercatat bahwa semasa pemerintahan khalifah-khalifah Daulah Umayyah hal ini sudah terbukti, baik semasa Daulah Umayyah di Damaskus (661 -750 M) maupun Daulah Umayyah di Andalusia atau Spanyol (756 -1031 M). Sumber: Dokumen Kemdikbud Damaskus (sekarang ibukota Gambar 6.2 : Masjid Damaskus negara Suriah) menjadi saksi sejarah betapa majunya peradaban dan ilmu pengetahuan saat itu. Di Kota Damaskus banyak didirikan gedung-gedung yang indah. Lingkungan di sekeliling kota juga dibangun dengan tata kota yang sangat teratur. Di sana juga dibuat taman-taman kota yang asri, nyaman, dan sedap dipandang mata. Jalan-jalan ditanami pepohonan yang teduh, sungai-sungai juga dibuat sedemikian rapi, bersih, dan teratur. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat itu masyarakat muslim telah mengalami perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan yang sangat maju. Di kota ini juga dibangun masjid yang sangat megah dan indah karya seorang arsitek bernama Abu Ubaidah bin Jarrah. Kota Damaskus juga terkenal dengan kota pelajar. Pada waktu itu jumlah sekolah di Kota Damaskus sudah mencapai 20 sekolah. Sejumlah perpustakaan besar juga didirikan untuk mendukung tumbuh kembangnya ilmu pengetahuan. Di antara lembaga pendidikan itu terdapat sekolah-sekolah kedokteran dan rumah sakit. Sungguh pada zaman tersebut kemajuan semacam ini merupakan prestasi yang luar biasa. Keberadaan Daulah Umayyah di Andalusia (Spanyol) pun tak mau kalah dengan periode Daulah Umayyah di Damaskus. Kekhalifahan Bani Umayyah di Spanyol menjadikan Cordoba sebagai ibukotanya. Kota Cordoba menjadi pusat ilmu pengetahuan. Di kota ini didirikan Uneversitas Cordoba. Universitas ini memiliki perpustakaan dengan koleksi buku mencapai 400.000 judul. Sungguh untuk ukuran saat itu, hal ini merupakan kemajuan yang tiada duanya di dunia.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

97

Dengan kemajuan yang demikian itu, Cordoba menjadi inspirasi bagi para ilmuwan dan penulis bangsa Barat. Oleh para ahli sejarah, kemajuan Cordoba di Spanyol pada zaman pemerintahan Umayyah disebut-sebut sebagai cikal bakal pembawa kemajuan bangsa Barat di kemudian hari. Nah, mari kita renungkan! Umat Islam pada waktu itu sudah menjadi pelopor kemajuan dunia karena kegigihannya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan budaya. Jadi, sangat disayangkan jika generasi muda muslim sekarang menjadi malas belajar dan lemah.

B



Dialog Islami

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 6.3 : Dua peserta didik SMP, sedang bercakap-cakap di teras kelas

Bel istirahat berbunyi. Para peserta didik berhamburan keluar kelas. Vina : “Salma, temani aku ke kantin, yuk. Rasanya aku sudah sangat kelaparan.” Salma : “Maaf, Vin. Aku mau ke perpustakaan sama Indah.” Vina : “Ayolah, ke kantin dulu. memangnya mau cari apa di perpustakaan?” Salma : “Ah, kamu ini. Ya mau cari bukulah. Masa mau makan.” Vina : “Hehehe, tapi kan buku tidak bisa membuat kita kenyang.” Salma : “Tapi bisa buat kita pintar. Tahu tidak Vin, mengapa dahulu umat Islam berjaya?” Vina : “Karena selalu menang dalam perang.” Salma : “Salah. Itu karena mereka mengembangkan ilmu dan rajin membaca. Bahkan di zaman Bani Umayyah ada perpustakaan yang besar, lho.”

98

Kelas VIII SMP/MTs

Vina : “Apa iya? Berarti zaman itu sudah maju, dong.” Salma : “Makanya... ayo, rajin ke perpustakaan biar wawasan kita bertambah.” Vina : “Ehm, bagimana ya? Bagus juga sih. Tapi aku lapar. Nanti istirahat kedua saja, ya.” Salma : “Ya sudah. Terserah kamu saja.” Aktivitas peserta didik : a. Bacalah materi tentang Daulah Umayyah di Damaskus. b. Secara berkelompok, carilah peta yang menunjukkan wilayah Damaskus. c. Buatlah paparan mengenai Daulah Umayyah di Damaskus yang memuat peta wilayahnya. d. Presentasikan di depan kelas dengan tampilan yang menarik.

C



Mutiara Khazanah Islam

1. Daulah Umayyah di Damaskus (661-750M) Daulah Umayyah berdiri selama 90 tahun (40 – 132 H / 661 – 750 M). Pendirinya bernama Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah. Daulah Umayyah menjadikan Damaskus sebagai pusat pemerintahannya. Kalian pasti tahu bahwa saat ini Damaskus menjadi ibukota negara Suriah. Sebagai pendiri Daulah Umayyah, Muawiyah bin Abi Sufyan sekaligus menjadi Khalifah pertama. Adapun secara lengkap para khalifah Bani Umayyah sebagai berikut: a. Muawiyah bin Abu Sufyan (Muawiyah I), tahun 660 -680 M. (41-61 H ) b. Yazid bin Muawiyah (Yazid I), tahun 680-683 M. (61-64 H) c. Muawiyah bin Yazid (Muawiyah II), tahun 683-684 M. (64-65 H) d. Marwan bin Hakam (Marwan I), tahun 684-685 M. (65-66 H) e. Abdul Malik bin Marwan, tahun 685-705 M. (66-86 H) f. Al-Walid bin ‘Abdul Malik (al-Walid I), tahun 705-715 M. (86-97 H) g. Sulaiman bin ‘Abdul Malik, tahun 715-717 M. (97-99 H) h. Umar bin ‘Abdul ‘Aziz (‘Umar II), tahun 717-720M. (99-102 H) i. Yazid bin ‘Abdul Malik (Yazid II), tahun 720-724 M. (102-106 H) j. Hisyam bin ‘Abdul Malik, tahun 724-743 M. (106-126 H) k. Walid bin Yazid (al-Walid III), tahun 743-744 M. (126-127 H)

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

99

l. Yazid bin Walid (Yazid III), tahun 744 M. (127 H) m. Ibrahim bin al-Walid, tahun 744 M. (127 H) n. Marwan bin Muhammad (Marwan II al-Himar), tahun 745-750 M. (127133 H) Pada saat Daulah Umayyah diperintah oleh al-Walid bin ‘Abdul Malik, keadaan negara sangat tenteram, makmur, dan tertib. Umat Islam merasa nyaman dan hidup bahagia. Pada masa pemerintahannya yang berjalan kurang lebih sepuluh tahun itu tercatat suatu perluasan wilayah dari Afrika Utara menuju wilayah barat daya, benua Eropa, yaitu pada tahun 711 M. Setelah Aljazair dan Maroko dapat ditundukkan, Tariq bin Ziyad, pemimpin pasukan Islam, dengan pasukannya menyeberangi selat yang memisahkan antara Maroko (magrib) dengan benua Eropa, dan mendarat di suatu tempat yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Tentara Spanyol dapat dikalahkan. Dengan demikian, Spanyol menjadi daerah perluasan selanjutnya. Ibu kota Spanyol, Cordoba, dapat dikuasai dengan cepat. Menyusul setelah itu kota-kota lain seperti Sevilla, Elvira dan Toledo. Di zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz, perluasan wilayah dilakukan ke Perancis melalui pegunungan Pirenia. Misi ini dipimpin oleh Abdurrahman bin Abdullah al-Ghafiqi. Dengan keberhasilan perluasan wilayah ke beberapa daerah, baik di timur maupun barat, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arab, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgistan di Asia Tengah. Di samping perluasan wilayah Islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai bidang. Muawiyah bin Abu Sufyan mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda yang lengkap dengan peralatannya di sepanjang jalan. Dia juga berusaha menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang. Pada masanya, jabatan khusus seorang hakim (qadi) mulai berkembang menjadi profesi tersendiri. Qadi adalah seorang ahli di bidang kehakiman. Abdul Malik bin Marwan mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang tersendiri pada tahun 659 M dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab. Khalifah Abdul Malik bin Marwan juga berhasil melakukan pembenahanpembenahan administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam. Keberhasilan ini dilanjutkan oleh puteranya al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M) meningkatkan pembangunan, di antaranya membangun panti-

100 Kelas VIII SMP/MTs

panti untuk orang cacat dan pekerjanya digaji oleh negara secara tetap. Ia juga membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya, pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan dan masjid-masjid yang megah. Selain kemajuan dalam bidang pemerintahan, ilmu pengetahuan juga dikembangkan pada masa itu. Perkembangan ilmu pengetahuan tersebut meliputi: a. Ilmu agama, seperti: al-Qur’ān, Hadis, dan fiqih. Proses pembukuan hadis terjadi pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz sejak saat itulah hadis mengalami perkembangan pesat. b. Ilmu sejarah dan geografi, yaitu segala ilmu yang membahas tentang perjalanan hidup, kisah, dan riwayat. Ubaid ibn Syariyah al-Jurhumi berhasil menulis berbagai peristiwa sejarah. c. Ilmu pengetahuan bidang bahasa, yaitu segala ilmu yang mempelajari bahasa, nahwu, saraf, dan lain-lain. d. Bidang ilmu filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal dari bangsa asing, seperti ilmu mantik, kimia, astronomi, ilmu hitung, dan ilmu yang berhubungan dengan itu, serta ilmu kedokteran. Aktivitas peserta didik : a. Bacalah materi tentang Daulah Umayyah di Andalusia. b. Secara berkelompok, carilah peta yang menunjukkan wilayah Andalusia. c. Buatlah paparan mengenai Daulah Umayyah di Andalusia yang memuat peta wilayahnya. d. Presentasikan di depan kelas dengan tampilan yang menarik.

2. Daulah Umayyah di Andalusia (756 M – 1031 M) Kekuasaan Bani Umayyah di Damaskus berakhir pada tahun 750 M, kekhalifahan pindah ke tangan Bani Abbasiyah. Namun, salah satu penerus Bani Umayyah yang bernama Abdurrahman ad-Dakhil dapat meloloskan diri pada tahun 755 M. Ia dapat lolos dari kejaran pasukan Bani Abbasiyah dan masuk ke Andalusia (Spanyol). Di Spanyol sebagian besar umat Islam di sana masih setia dengan Bani Umayyah. Ia kemudian mendirikan pemerintahan sendiri dan mengangkat dirinya sebagai amir (pemimpin) dengan pusat kekuasaan di Cordoba. Adapun amir-amir Bani Umayyah yang memerintah di Andalusia (Spanyol) sebagai berikut:

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

101

a. Abdurrahman ad-Dakhil (Abdurrahman I), tahun 756-788 M. b. Hisyam bin Abdurrahman (Hisyam I), tahun 788-796 M. c. Al-Hakam bin Hisyam (al-Hakam I) , tahun 796-822 M. d. Abdurrahman al-Ausat (Abdurrahman II) , tahun 822-852 M. e. Muhammad bin Abdurrahman (Muhammad I) , tahun 852-886 M. f. Munzir bin Muhammad, tahun 886-888 M. g. Abdullah bin Muhammad, tahun 888-912 M. h. Abdurrahman an-Nasir (Abdurrahman III) , tahun 912-961 M. i. Hakam al-Muntasir (al-Hakam II) , tahun 961-976 M. j. Hisyam II, tahun 976-1009 M. k. Muhammad II, tahun 1009-1010 M. l. Sulaiman, tahun 1013-1016 M. m. Abdurrahman IV, tahun 1016-1018 M. n. Abdurrahman V, tahun 1018-1023 M. o. Muhammad III, tahun 1023-1025 M. p. Hisyam III, tahun 1027-1031 M. Pada masa pemerintahan Daulah Umayyah di Andalusia (Spanyol), Cordoba menjadi pusat berkembangnya ilmu pengetahuan. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan terjadi pada masa pemerintahan amir yang ke-8 yakni Abdurrahman an-Nasir dan amir yang ke-9 yakni Hakam al-Muntasir. Kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Kota Cordoba ditandai dengan adanya Universitas Cordoba. Universitas ini memiliki perpustakaan dengan koleksi buku mencapai 400.000 judul. Pada masa kejayaannya Cordoba memiliki 491 masjid dan 900 pemandian umum. Karena air di kota ini tidak layak minum, pemerintah memiiki inisiatif untuk membangun instalasi air minum dari pegunungan sepanjang 80 km. Tumbuh kembangnya ilmu pengetahuan di Cordoba membuat berbagai inisiatif dan inovasi dalam rangka membuat kehidupan lebih sejahtera dan nyaman. Didirikannya masjid-masjid yang megah dan indah menunjukkan bahwa pada saat itu kesadaran untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan juga sangat tinggi.

102 Kelas VIII SMP/MTs

Aktivitas peserta didik : a. Bacalah materi tentang perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Umayyah. b. Secara berkelompok, carilah gambar-gambar para tokoh yang mengembangkan ilmu pengetahuan di masa ini. c. Buatlah paparan mengenai perkembangan pengetahuan pada masa Umayyah disertai foto atau gambar tokoh-tokohnya. d. Presentasikan di depan kelas dengan tampilan yang menarik. 3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada masa pemerintahan Bani Umayyah, ilmu pengetahuan mengalami kemajuan yang sangat berarti. Adapun perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Ilmu Kimia Di antara ahli kimia ketika itu adalah Abu al-Qasim Abbas ibn Farnas yang mengembangakan ilmu kimia murni dan kimia terapan. Ilmu kimia murni maupun kimia terapan adalah dasar bagi ilmu farmasi yang erat kaitannya dengan ilmu kedokteran. b. Kedokteran Di antara ahli kedokteran ketika itu adalah Abu al-Qasim al-Zahrawi. Ia dikenal sebagai ahli bedah, perintis ilmu penyakit telinga, dan pelopor ilmu penyakit kulit. Di dunia Barat dikenal dengan Abulcasis. Karyanya berjudul al-Ta’rif li man ‘Ajaza ‘an al-Ta’līf, yang pada abad XII telah diterjemahkan oleh Gerard of Cremona dan dicetak ulang di Genoa (1497M), Basle (1541 M) dan di Oxford (1778 M). Buku tersebut menjadi rujukan di universitas-universitas di Eropa. c. Sejarah. 1) Abu Marwan Abdul Malik bin Habib, salah satu bukunya berjudul al-Tarikh. Ia meninggal pada tahun 852 M. 2) Abu Bakar Muhammad bin Umar, dikenal dengan Ibnu Quthiyah. Karya bukunya berjudul Tarikh Iftitah al-Andalus. 3) Hayyan bin Khallaf bin Hayyan, karyanya al-Muqtabis fi Tarikh Rija al Andalus dan al-Matin. d. Bahasa dan sastra Di antara tokoh terkenal bidang sastra ketika itu adalah : 1) Ali al-Qali, karyanya al-Amali dan al-Nawadir, wafat pada tahun 696 M.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

103

2) Abu Bakar Muhammad Ibn Umar. Di samping terkenal sebagai ahli sejarah, ia adalah seorang ahli bahasa Arab, nahwu, penyair, dan sastrawan. Ia menulis buku dengan judul al-Af’al dan Fa’alta wa Af’alat. Ia meninggal pada tahun 977 M. 3) Abu Amr Ahmad ibn Muhammad ibn Abd Rabbih, karya prosa diberi nama al-‘Aqd al-Farid. Ia meninggal tahun 940 M. 4) Abu Amir Abdullah ibn Syuhaid. Lahir di Cordova pada tahun 382 H/992 M dan wafat pada tahun 1035 M. Karyanya dalam bentuk prosa adalah Risalah al -awabi’ wa al-Zawabig, Kasyf al-Dakk wa A£ar al-Syakk dan Hanut ‘Athar. Aktivitas peserta didik : a. Bacalah materi tentang pertumbuhan kebudayaan pada masa Umayyah. b. Secara berkelompok, carilah gambar-gambar para tokoh dan hasil kebudayaan yang relevan. c. Buatlah paparan mengenai pertumbuhan kebudayaan pada masa Umayyah disertai foto atau gambar yang telah kalian dapatkan. d. Presentasikan di depan kelas dengan tampilan yang menarik.

4. Pertumbuhan Kebudayaan Selain ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayah juga berhasil mengembangkan bidang lainnya, yaitu: a. Arsitektur Perkembangan di bidang arsitektur ini terlihat dari bangunanbangunan artistik serta masjid-masjid yang memenuhi kota. Kota lama pun dibangun menjadi kota modern. Mereka memadukan gaya Persia dengan nuansa Islam yang kental di setiap sudut bangunannya. Pada masa Walid dibangun juga sebuah masjid agung yang terkenal dengan sebutan Masjid Damaskus yang diarsiteki oleh Abu Ubaidah bin Jarrah serta dibangunnya sebuah kota baru yaitu kota Kairawan oleh Uqbah bin Nafi. b. Organisasi militer Pada masa pemerintahan Bani Umayyah ini militer dikelompokkan menjadi 3 angkatan yaitu angkatan darat (al-jund), angkatan laut (albahiriyah) dan angkatan kepolisian. c. Perdagangan Setelah Bani Umayah berhasil menaklukkan bebagai wilayah, jalur perdangan menjadi semakin lancar. Ibu Kota Basrah di Teluk Persi pun menjadi pelabuhan dagang yang ramai dan makmur, begitu pula Kota

104 Kelas VIII SMP/MTs

Aden. d. Kerajinan Ketika Khalifah Abdul Malik menjabat, mulailah dirintis pembuatan tiras (semacam bordiran), yakni cap resmi yang dicetak pada pakaian khalifah dan para pembesar pemerintahan.

D



Refleksi Akhlak Mulia

Nah, sekarang kalian tentunya menjadi semakin tahu, bukan? Bahwa kemajuan yang dicapai oleh Bani Umayyah tidak lain karena semangat umat Islam dalam menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Dengan mempelajari sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan ini diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap akhlak kita dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membantu kalian dalam menerapkan akhlak mulia ini, marilah kita lakukan refleksi terhadap diri kalian masing-masing. Tanggapilah pernyataanpernyataan berikut, sesuai dengan yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai.  (setuju),  (biasa saja),  (tidak setuju): 1. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dicintai oleh rakyat dan dekat dengan rakyat. Sungguh bahagianya saya kalau memiliki seorang pemimpin seperti itu, pasti akan aman, nyaman, tenteram bagi yang dipimpinnya.

   2. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing, seberat apapun beban yang kita emban pasti serasa ringan kalau ada kebersamaan, persatuan, dan kesatuan.

   3. Fitri adalah seorang anak dari keluarga yang kurang mampu. Kedua orang tuanya bekerja sebagai pemulung. Hidupnya serba kekurangan. Dengan modal semangat untuk maju setiap hari, Fitri harus menempuh perjalanan kurang lebih delapan kilometer supaya sampai di sekolah. Perjuangan Fitri pun tidak sia-sia karena ia berhasil mendapatkan peringkat pertama di kelasnya.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

105

   4. Kita harus memaafkan orang lain baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Karena kita tahu bahwa sifat pemaaf merupakan perilaku baik yang diajarkan oleh Rasulullah saw.

   5. Cinta kepada tanah air merupakan sebagian dari pada iman. Menjaga persatuan dan persatuan bangsa dan tegara kita menjadi kewajiban kita semua

   E



Kisah Teladan Al-Zahrawi (936 M – 1013 M)

Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas al-Zahrawi dilahirkan di Zahra, yang terletak di sekitar Cordoba, Spanyol pada tahun 926 M. Beliau dikenal di Barat sebagai Abulcasis. Beliau adalah salah satu pakar di bidang kedokteran pada masa Islam abad Pertengahan. Al-Qasim adalah dokter kerajaan pada masa Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah. Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif, yaitu kumpulan praktik kedokteran yang terdiri atas 30 jilid. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 6.4 : Al Zahrawi Al-Tasrif berisi berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di antaranya tentang gigi dan kelahiran anak. Buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerardo dari Cremona pada abad ke-12. Selama lima abad Eropa pertengahan, buku ini menjadi sumber utama dalam pengetahuan bidang kedokteran di Eropa. Dalam kitab yang diwariskannya bagi peradaban dunia itu, Al-Zahrawi secara rinci dan lugas mengupas tentang ilmu bedah, orthopedi, opththalmologi,f armakologi,serta ilmu kedokteran secara umum. Ia juga mengupas tentang kosmetika. Al-Zahrawi pun ternyata begitu berjasa dalam bidang kosmetika. Sederet produk kosmetika seperti deodoran, hand lotion, pewarna rambut yang 106 Kelas VIII SMP/MTs

berkembang hingga kini merupakan hasil karya Al-Zahrawi. Popularitas Al-Zahrawi sebagai dokter bedah yang andal menyebar hingga ke seluruh Eropa. Tak heran, bila kemudian pasien dan anak muda yang ingin belajar ilmu kedokteran dari Abulcasis berdatangan dari berbagai penjuru Eropa. Menurut Will Durant, pada masa itu Cordoba menjadi tempat favorit bagi orang-orang Eropa yang ingin menjalani operasi bedah. Di puncak kejayaannya, Cordoba memiliki tak kurang 50 rumah sakit yang menawarkan pelayanan yang prima. Dalam menjalankan praktik kedokterannya, Al-Zahrawi menekankan pentingnya observasi tertutup dalam kasus-kasus individual. Hal itu dilakukan untuk tercapainya diagnosis yang akurat serta kemungkinan pelayanan yang terbaik. Al-Zahrawi pun selalu mengingatkan agar para dokter untuk berpegang pada norma dan kode etik kedokteran, yakni tidak menggunakan profesi dokter hanya untuk meraup keuntungan materi. Menurut Al-Zahrawi profesi dokter bedah tak bisa dilakukan sembarang orang. Pada masa itu, dia kerap mengingatkan agar masyarakat tak melakukan operasi bedah kepada dokter atau dukun yang mengaku-ngaku memiliki keahlian operasi bedah. Hanya dokter yang memiliki keahlian dan bersertifikat saja yang boleh melakukan operasi bedah. Mungkin karena itulah di era modern ini muncul istilah dokter spesialis bedah (surgeon). Kehebatan dan profesionalitas Al-Zahrawi sebagai seorang ahli bedah diakui para dokter di Eropa. ‘’Tak diragukan lagi, Al-Zahrawi adalah kepala dari seluruh ahli bedah,’‘ ucap Pietro Argallata. Kitab Al-Tasrif yang ditulisnya lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard of Cremona pada abad ke-12 M. Kitab itu juga dilengkapi dengan ilustrasi. Kitab itu menjadi rujukan dan buku resmi sekolah kedokteran dan para dokter serta ahli bedah Eropa selama lima abad lamanya pada periode abad pertengahan. Sosok dan pemikiran Al-Zahrawi begitu dikagumi para dokter serta mahapeserta didik kedokteran di Eropa. Pada abad ke-14 M, seorang ahli bedah Prancis bernama Guy de Chauliac mengutip Al-Tasrif hampir lebih dari 200 kali. Kitab Al-Tasrif terus menjadi pegangan para dokter di Eropa hingga terciptanya era Renaissance. Hingga abad ke- 16 M, ahli bedah berkebangsaan Prancis, Jaques Delechamps (1513 M – 1588 M) masih menjadikan Al-Tasrif sebagai rujukan. Al-Zahrawi tutup usia di kota Cordoba pada tahun 1013 M, dua tahun setelah tanah kelahirannya dijarah dan dihancurkan. Meski Corboba kini bukan lagi menjadi kota bagi umat Islam, namun namanya masih diabadikan menjadi nama jalan kehormatan yakni ‘Calle Albucasis’. Di jalan itu terdapat rumah nomor 6 yakni rumah tempat Al-Zahrawi tinggal. Kini rumah itu menjadi cagar budaya yang dilindungi Badan Kepariwisataan Spanyol.(Sumber : Wikipedia)

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

107

Aktivitas peserta didik : Setelah kalian membaca kisah tokoh tersebut, ceritakan kembali kepada teman-temanmu. Diskusikan mengenai pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah tokoh tersebut.

F



Rangkuman 1. Daulah Umayyah mengalami dua periode, yaitu periode di Damaskus dan di Cordoba, Andalusia. 2. Daulah Umayyah di Damaskus berdiri selama 90 tahun (661 M – 750 M). Pendirinya bernama Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah. Daulah Umayyah menjadikan Damaskus sebagai pusat pemerintahannya. Saat ini Damaskus menjadi ibukota negara Suriah. 3. Kekuasaan Bani Umayyah di Damaskus berakhir pada tahun 750 M dan kekhalifahan pindah ke tangan Bani Abbasiyah. 4. Masa keemasan Bani Umayyah di Damaskus adalah pada saat pemerintahan Al-Walid dan Umar bin Abdul Aziz. 5. Pemerintahan Daulah Umayyah di Andalusia (Spanyol) berdiri selama 275 tahun (756 M – 1031 M), Cordoba menjadi pusat pemerintahannya. 6. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan terjadi pada masa pemerintahan Amir yang ke-8 yakni Abdurrahman an-Nasir dan Amir yang ke-9 yakni Hakam al-Muntasir. 7. Pada masa pemerintahan Bani Umayyah, ilmu pengetahuan mengalami kemajuan yang sangat berarti. Adapun perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Ilmu Kimia b. Kedokteran c. Sejarah. d. Bahasa dan sastra

108 Kelas VIII SMP/MTs

8. Selain ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayah juga berhasil mengembangkan bidang lainnya, yaitu: a. Arsitektur b. Organisasi militer c. Perdagangan

G



Ayo Berlatih

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. Khalifah pertama Bani Umayyah adalah.... a. Abdul Malik bin Marwan b. Walid bin Abdul Malik c. Muawiyah bin Abu Sofyan d. Umar bin Abdul Aziz 2. Pemerintahan Bani Umayyah dibagi menjadi dua periode, yaitu periode.... a. Damaskus dan Toledo b. Damaskus dan Cordoba c. Madinah dan Andalusia d. Madinah dan Cordoba 3. Masa kejayaan Bani Umayyah terwujud ketika dipimpin oleh.... a. Muawiyah bin Abu Sofyan b. Walid bin Abdul Malik c. Abdul Malik bin Marwan d. Hisyam bin Abdul Malik 4. Cendikiawan Islam dibidang ilmu tafsir adalah.... a. Ibnu Abbas b. Ibnu Sina c. Ibnu Sahal d. Ibnu Rusyd 5. Perhatikan pernyataan dibawah ini: 1) Kehidupan yang serba mewah bagi keluarga istana. 2) Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abas ibn Abd al-Muthalib. 3) Pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam. 4) Semangat yang tinggi dalam persatuan dan kesatuan dalam bela negara. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

109

5) Banyak memberikan bantuan kepada fakir miskin. Yang merupakan penyebab runtuhnya Bani Umayyah.... a. 1, 2 dan 3 b. 2, 3 dan 4 c. 3, 4 dan 5 d. 1, 2 dan 4 6. Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaannya sendiri. Hal ini tercantum dalam Qs..... a. Al An’am ayat 165 b. Ar Ra’du ayat 11 c. Al Baqarah ayat 11 d. Al Anfal ayat 30 7. Panglima perang Bani Umayyah yang namanya diabadikan menjadi nama sebuah selat yaitu: a. Abdul Malik bin Marwan b. Umar bin Abdul Aziz c. Thariq bin ziyad d. Walid bin Abdul Malik 8. Khalifah Bani Umayyah yang bergelar Al Faruq II adalah.... a. Abdul Malik bin Marwan b. Umar bin Abdul Aziz c. Yazid bin Muawiyah d. Walid bin Abdul Malik 9. Kota yang terkenal dengan julukan kota seribu malam adalah.... a. Mekah b. Madinah c. Bagdad d. Yunani 10. Pada masa Walid bin Abdul Malik dibangun sebuah Masjid Damaskus hasil karya arsitek terkenal yang bernama.... a. Abu Ubaidah bin Jarrah b. Uqbah bin Nafi c. Sa’id bin Musayyad d. Rabi’ah Ar-Ra’iy B. Kerjakan Soal-Soal berikut ini ! 1. Bagaimana penyebaran agama Islam pada masa Daulah Umayyah? 2. Di manakah pusat pemerintahan Daulah Umayyah!

110 Kelas VIII SMP/MTs

3. Sebutkan lima khalifah pada masa Bani Umayyah! 4. Sebutkan 3 tokoh cendikiawan muslim di bidang ilmu qira’at pada masa Bani Umayyah! 5. Sebutkan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh Bani Umayyah! C. Tugas 1. Tulislah biografi salah satu tokoh cendekiawan atau ilmuwan muslim pada masa Daulah Umayyah! 2. Kemajuan peradaban Islam diwarnai oleh dua hal, yaitu dalam hal pemerintahan dan penrkembangan ilmu pengetahuan. Diskusikan mana di antara dua hal tersebut yang paling berpengaruh? Diskusikan masalah tersebut dengan kelompok kalian masing-masing ! 3. Carilah data dan informasi dari tingkat kerajinan teman-teman di kelas kalian dalam mengunjungi perpustakaan. Data dan informasi itu untuk membuktikan apakah kunjungan ke perpustakaan itu berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan wawasan?

H



Catatan untuk Orang Tua Peserta didik

Pada bagian ini putra-putri kita sedang mempelajari materi perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Daulah Umayyah. Orang tua dapat membimbing dan memantau kegiatannya pada saat di rumah. Apabila mereka bertanya kepada orang tua, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terpuji.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

111

BAB 7

Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana Membuat Hidup Lebih Mulia

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 6.1 : Peserta didikSMP sedang bersalaman dengan gurunya.

112 Kelas VIII SMP/MTs

A



Mari Renungkan

Dalam kehidupan sehari-hari, sudah tentu kalian pernah bertemu dengan orang yang rendah hati. Entah di lingkungan tempat tinggal, di sekolah, maupun di tempat lain. Orang yang rendah hati bisa dirasakan dari cara dia berbicara, bersikap, dan berpendirian. Bagaimana perasaanmu ketika bertemu dengan orang yang demikian? Tentu kita merasa nyaman dan senang. Demikian juga ketika kita bisa menghiasi diri dengan perilaku mulia ini, tentu orang-orang di sekeliling kita akan merasa nyaman berada dan bertemu dengan kita. Tidaklah mengherankan bila orang yang rendah hati disukai oleh banyak orang dan memiliki banyak kawan. Biasanya orang yang demikian akan lebih dekat dengan kesuksesan. Semoga kalian juga menjadi bagian dari orang yang rendah hati ini. Orang ini tidak hanya disukai oleh manusia, tetapi juga sangat dicintai oleh Allah Swt. Betapa bahagianya hidup ini ketika kita dicintai oleh Allah Swt dan disenangi oleh orang-orang di sekeliling kita. Seperti yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw., beliau merupakan manusia yang memiliki segala kelebihan. Meskipun demikian, beliau senantiasa rendah hati, baik terhadap keluarga, para sahabat, bahkan kepada orang yang memusuhinya. Beliau dikenal sebagai orang yang rendah hati dengan siapa saja. Setali tiga uang dengan rendah hati, hemat dan sederhana merupakan akhlak mulia yang juga diajarkan oleh Rasulullah saw. Hemat dan sederhana akan membuat kehidupan manusia menjadi lebih tenang dan tenteram. Jika kita mau berhemat dan hidup sederhana, perasaan kita tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal serta keinginan-keinginan yang tidak penting. Itulah sebabnya mengapa Rasullullah saw. sangat mementingkan kedua sikap ini dalam kehidupan sehari-hari

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

113

B



Dialog Islami

1 2 Arif : Assalamu’alaikum, Ustāżah Ustāżah : Wa ‘alaikum salam, Arif

Arif : Ustāżah, saya mau tanya boleh? Ustāżah : Dengan senang hati, Arif Arif : Ustāżah, sama nggak ya antara rendah hati dengan rendah diri?

3 Ustāżah : Pertanyaanmu bagus, Arif. Memang ibu sering mendengar beberapa orang salah dalam memaknai keduanya. Arif : Iya Ustāżah, saya ingin tahu yang sebenarnya.

114 Kelas VIII SMP/MTs

5

4 Ustāżah : Rendah hati itu termasuk salah satu akhlak yang mulia. Rendah hati itu lawan kata dari sombong atau takabur. Arif : Terus kalau rendah diri ?

C

Ustāżah : Rendah diri itu maksudnya tidak percaya diri. Kamu tidak boleh menjadi orang yang rendah diri. Arif : Oo begitu ya, Ustāżah. Terima kasih. Saya jadi mengerti sekarang.

Mutiara Khazanah Islam

1. Membaca Ayat al-Qur’ān tentang Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana Ayat berikut ini berisi pesan-pesan mulia terkait dengan rendah hati, hemat, dan hidup sederhana. Bacalah ayat yang mulia berikut dengan tartil! Aktivitas 1 :

a. Berlatih membaca secara individu maupun kelompok. b. Tunjukkanlah kemampuan membaca dengan fasih kepada teman dan guru.

a. Q.S. al-Furqān/25: 63

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

115

b. Q.S. al-Isrā’/17 : 27

2. Mari memahami ilmu tajwid tentang hukum bacaan mad Sebelum lebih jauh belajar tentang hukum bacaan mad, cermatilah skema di bawah ini. Skema ini akan sangat membantu pemahaman kalian. 1. Mad Asli / Mad Thabi’ Mad wajib muttasil

Mad Asli/ Mad Thabi’i Bacaan Mad

Mad Turunan/ Mad Far’i

Mad jaiz munfasil

Mad arid

Mad iwad

Disebut mad thabi’i (mad asli) apabila terdapat harakat fathah diikuti alif ( ‫; ) ا‬ kasrah diikuti ya’ sukun ( ‫ ;) ْي‬dan dhummah diikuti waw sukun ( ‫) ْو‬. Cara membacanya adalah dibaca panjang 1 alif ( 2 harakat) Contoh :

116 Kelas VIII SMP/MTs

2. Mad Wajib Muttasil • Disebut mad wajib muttasil apabila terdapat mad thabi’i diikuti hamzah dalam satu lafaz. • Cara membacanya adalah wajib dibaca panjang 3 Alif (6 harakat) Contoh :

3. Mad Jaiz Munfasil • Disebut mad jaiz munfhasil apabila terdapat mad thabi’i diikuti hamzah namun dalam lafaz yang berbeda. • Cara membacanya adalah dibaca panjang 1 alif ( 2 harakat), 2 alif ( 4 harakat), atau 2,5 alif ( 5 harakat) Contoh : 4. Maď Aridl • Disebut maď aridl apabila terdapat maď thabi’i diikuti waqaf, atau terdapat mad thabi’i di akhir ayat. • Cara membacanya adalah dibaca panjang 1 alif ( 2 harakat), atau 2 alif (4 harakat), atau 3 alif (6 harakat). Contoh :

5. Maď Iwadl • Disebut mad iwadl apabila ada huruf yang fathah tanwin terletak pada waqaf (berhenti) pada akhir kalimat. • Cara membacanya panjang 1 alif (2 harakat) Contoh :

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

117

Aktivitas peserta didik : a. Secara individu dan kelompok berlatih mengartikan ayat menurut arti perkata (mufradad) kemudian merangkainya menjadi terjemah secara utuh. b. Membandingkan hasil terjemah yang kalian rumuskan dengan terjemah yang ada di buku atau al-Qur’ān Terjemah. c. Mempresentasikan hasilnya.

3. Mari Belajar Mengartikan Ayat al-Qur’ān 1) Q.S. Al-Furqān/25 : 63 a. Arti perkata (mufradad)

orang-orang yang berjalan

apabila

salam

itu adalah

dan

Tuhan Yang Maha Pengasih

dengan rendah hati

mereka mengucapkan

hambahamba

bumi

orang-orang bodoh

dan

di atas

menyapa mereka

b. Terjemah : “Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam”.

118 Kelas VIII SMP/MTs

2) Q.S. al-Isrā’/17 : 27 a. Arti perkata (mufradad)

setan

sangat ingkar

saudara

kepada Tuhannya

mereka adalah

setan

orang-orang sesungyang pemboros guhnya

adalah

dan

b. Terjemah : “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” 4. Mari Memahami Pesan-pesan Mulia dalam Q.S. al-Furqān/25: 63 dan Q.S. al-Isrā’/17: 27. a. Q.S. al-Furqān /25: 63 Di dalam ayat ini Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati. Sifat rendah hati ini harus diwujudkan dalam setiap perilaku kita, baik

Aktivitas 3 : Cermati dan amatilah gambar-gambar tersebut kemudian diskusikan dan tulislah komentar atau pertanyaan yang terkait dengan gambar tersebut.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

119

terhadap diri kita sendiri, terhadap Allah Swt, maupun terhadap orangorang jahil yang menyapa kita. Seorang muslim yang memiliki sifat rendah hati akan mendapatkan keridaan Allah Swt baik di dunia maupun di akhirat. Rendah hati disebut juga dengan tawadu’. Pengertian tawadu’ adalah sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu’ berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya sematamata merupakan karunia dari Allah Swt. Dengan keyakinan yang demikian dia merasa bahwa tidak sepantasnya kalau kelebihan yang dimiliki itu dibangga-banggakan. Sebaliknya segala kelebihan yang dimiliki itu diterima sebagai sebuah nikmat yang harus disyukuri. Sikap rendah hati dapat terlihat pada saat mereka berjalan. Dari sini akan terlihat sifat dan sikap kesederhanaan, jauh dari keangkuhan, langkahnya mantap, dan tampil dengan jati diri yang dimilikinya. Orang yang rendah hati tidak suka meniru-niru gaya orang lain. Apalagi gaya orang itu tidak sesuai dengan ajaran Islam. Orang yang rendah hati ingin tampil sesuai jati diri dan fitrah manusia. Orang yang rendah hati selalu ingin menjadi dirinya sendiri sesuai ajaran Allah Swt. Lawan kata dari rendah hati adalah tinggi hati, sombong, takabur, atau angkuh. Pernahkah kamu melihat orang yang berjalan dengan dengan penuh kesombongan dan besar kepala? Sungguh orang semacam itu tidak sedap dipandang mata. Jika kita melakukan hal itu, orang lain juga tidak senang dengan penampilan kita itu. Allah Swt juga sangat melarang manusia berjalan dengan kesombongan. Firman Allah Swt dalam Q.S. alIsrā’/17 ayat 37 :

Artinya : “Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong...”. (Q.S. al-Isrā’/17 : 37) Allah Swt melarang keras manusia memiliki sifat sombong. Hanya Allah Swt sajalah yang berhak untuk sombong. Semua makhluk temasuk manusia tidak boleh sombong atau angkuh. Tahukah kalian bahwa Allah sangat murka kepada setan karena keangkuhannya? Waktu itu Allah Swt perintahkan setan untuk meghormati dan menghargai Adam a.s. Namun, mereka dengan sombongnya menolak dan menyatakan bahwa mereka lebih baik dan lebih mulia derajatnya dibanding Adam as. Setan merasa bahwa dirinya yang diciptakan dari api itu jauh lebih mulia, sedangkan Adam a.s hanya diciptakan dari tanah. Nabi Muhammad saw. berpesan agar kita senantiasa menghiasi diri kita dengan sifat tawadu’ (rendah hati) dan menjauhkan dari sifat sombong. Sebagai pelajar, pesan Nabi Muhammad saw. ini dapat kalian terapkan mulai dari hal yang sederhana. Misalnya, ketika sedang mendapatkan pelajaran di kelas Demikian pula kepada kedua orang tua, seorang anak

120 Kelas VIII SMP/MTs

harus bersikap tawadu’ kepada mereka. Dengarkanlah nasihatnasihatnya. Kalian tidak boleh bersikap sombong sedikit pun kepada mereka, misalnya merasa lebih pandai dari orang tua atau menganggap mereka ketinggalan zaman. Orang yang rendah hati itu Sumber: Kemdikbud derajatnya akan dinaikkan oleh Gambar 6.2 : Beberapapeserta didik sedang mendengarkan saat gurunya berbicara Allah Swt. Sebaliknya, orang yang tinggi hati malah derajatnya akan diturunkan oleh Allah Swt. Perhatikan nasihat Rasulullah kepada para sahabat berikut ini:

Aktivitas 4 : Cermati dan amatilah gambar-gambar tersebut kemudian diskusikan dan tulislah komentar atau pertanyaan yang terkait dengan gambar tersebut.

Pada suatu saat salah seorang sahabat bertanya mengenai rendah hati. Rasulullah menjawab dengan kalimat yang mulia, “Siapa yang tawadu’ (bersikap rendah hati) kepada Allah Swt satu derajat, niscaya Allah akan mengangkatnya satu derajat, dan siapa yang bersikap sombong kepada Allah Swt satu derajat, maka Allah Swt akan merendahkan satu derajat hingga derajat yang paling hina.” Para sahabat mendengarkan nasihat Rasulullah ini dengan penuh perhatian, mereka kemudian berusaha untuk mengamalkannya. Sumber : Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

121

b. Q.S. al-Isrā’/17 : 27 Ayat ini diturunkan Allah Swt dalam rangka menjelaskan gaya hidup kaum Jahiliyyah yang salah. Kaum Jahiliyyah adalah bangsa Arab sebelum mendapatkan pencerahan cahaya Islam. Mereka suka sekali berfoya-foya. Mereka beranggapan bahwa derajat, kemasyhuran, dan kehormatan dapat dilihat dari kemampuannya dalam berfoya-foya dan menghamburhamburkan hartanya untuk berpesta pora. Dalam ayat ini Allah Swt menegaskan bahwa berfoya-foya serta menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan bagian dari perbuatan setan. Dengan demikian, sudah jelas bahwa tindakan semacam ini sangat dilarang oleh Allah Swt. Sebaliknya, Allah mengajarkan kita agar bisa hidup hemat, sederhana, dan peduli kepada orang lain dengan cara suka berderma. Dengan tindakan mulia seperti ini, harta yang kita miliki akan menjadi lebih bermakna bagi diri kita sendiri dan bermanfaat bagi orang lain di sekitar kita. Sungguh indah ajaran Islam. Oleh karena itu, mari kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat menerapkan pola hidup hemat mulai dari hal-hal yang sederhana dan mudah, seperti hemat dalam menggunakan air dan listrik. Tampaknya kedua hal ini sangat sepele, tetapi dampaknya sangat luar biasa. Boros listrik dapat mengakibatkan krisis energi, sedangkan boros air dapat mengakibatkan krisis air. Sungguh kehidupan kita menjadi sangat terganggu jika di negeri kita ini mengalami krisis energi dan air. Kita dapat menghemat penggunaan listrik dengan cara menggunakan seperlunya, dan mematikannya pada saat tidak diperlukan. Kita dapat melakukan penghematan air dengan cara menggunakan air secukupnya dan hemat pada saat kita sedang wudhu , mandi, cuci tangan, mencuci pakaian, dan sebagainya. Bukankah wudhu itu merupakan ibadah? Mengapa harus berhemat air? Ternyata pelajaran menghemat air ini sudah diajarkan oleh Rasulullah saw. Perhatikan kisah berikut ini : Waktu itu ada seorang sahabat yang bernama Sa’d sedang berwu«u. Wudunya lama dan menghabiskan banyak air. Rasulullah melihat hal ini, lalu beliau bertanya, “Mengapa kamu berlebih-lebihan, Sa’d?” Sa’d menjawab, “Maaf ya Rasul, apakah kalau wu«u juga dilarang berlebih-lebihan?” Rasul menjelaskan, “Ya, tidak boleh berlebih-lebihan, meskipun engkau berwu«u di sungai yang mengalir sekalipun.” Sumber : Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah

122 Kelas VIII SMP/MTs

Teladan Rasulullah dalam berhemat dan mencintai lingkungan ini sungguh luar biasa. Bila kita dapat meneladaninya, insya Allah lingkungan ini akan menjadi lestari dan terjaga. Dengan demikian manusia yang menghuni bumi ini juga akan merasa lebih nyaman karena sikapnya yang ramah terhadap lingkungan. Contoh lain untuk melatih hidup hemat adalah dengan rajin menabung mulai sekarang. Dengan menabung kita akan mempunyai tata kelola yang baik dalam mengatur kondisi keuangan. Di samping itu, menabung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa mendatang. Dampak positif lainnya adalah berhemat sebagai antisipasi ketika kita membutuhkan biaya yang mendadak atau lumayan besar. Jika terjadi hal yang demikian, kita tidak perlu berhutang dan tidak dilanda rasa gelisah. Bukankah perilaku hemat dan hidup sederhana akan membantu dan meringankan kita di masa depan? Nah, jika sudah tahu akan pentingnya hidup hemat dan sederhana, langkah terbaik kita adalah segera menerapkan perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Di samping memberi contoh sifat hemat, Rasulullah Saw juga memberikan teladan agar kita menjalani hidup dengan kesederhanaan. Rasulullah bukan seorang yang miskin, namun beliau menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan. Pernyataan ini sesuai dengan Hadis berikut: Artinya : “Dari Abu Umamah ia berkata, “Pada suatu hari di sisinya, sahabat Rasulullah saw. memperbincangkan tentang dunia, maka Rasulullah bersabda: “Tidakkah kalian mendengar? Tidakkah kalian mendengar? Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman. Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman.” Maksudnya adalah berpakaian apa adanya dan pantas.” (H.R. Abu Dawud) Aktivitas 5 : a. Membaca hadis tersebut beserta artinya dengan cermat. b. Secara berkolompok merumuskan pesan-pesan yang dapat dipetik untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c. Menyampaikan atau memaparkan hasilnya kepada kelompok lain untuk dibandingkan dan saling melengkapi.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

123

D

Refleksi Akhlak Mulia Wawasan dan pengetahuan kalian sekarang sudah bertambah, bukan? Kalian menjadi tahu bahwa rendah hati merupakan ajaran mulia Allah, sedangkan sombong adalah perilaku setan. Demikian juga dengan sifat sederhana dan hemat adalah ajaran yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah. Sedangkan bermewah-mewah, foya-foya, dan boros adalah perilaku orang-orang jahiliyyah. Ternyata untuk menjadi eksis tidak perlu sombong. Untuk menjadi orang terhormat tidak perlu bermewah-mewah dan berfoya-foya. Kita bisa hidup terhormat dan bersahaja dengan rendah hati, sederhana, dan hemat. Sebagai bentuk introspeksi diri terhadap akhlak yang ada di dalam diri kita, lakukanlah refleksi terhadap diri kalian masing-masing. Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan kata hati kalian masing-masing dan sesuai dengan apa yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar.  (setuju),  (biasa saja),  (tidak setuju): 1. Jika orang tua dan guru sedang berbicara saya rela meluangkan waktu untuk memperhatikan dan mendengarkannya. Namun, kalau yang berbicara adalah teman sendiri yang sedang latihan berceramah, saya cukup mendengarkan sambil lalu.

   2. Ada teman yang sungguh telah menyakiti hati. Pada suatu saat dia datang untuk meminta maaf atas segala perbuatannya terhadap kamu. Lalu kamu memaafkannya meskipun rasanya sulit dan berat sekali.

   3. Bayangkan, kelak kamu menjadi orang yang sangat sukses. Kamu mendapatkan pekerjaan yang bagus dan halal. Kamu begitu mudah mendapatkan gaji maupun keuntungan. Apapun yang kamu inginkan, kamu mampu untuk membelinya. Jadi, apa saja yang kamu inginkan kemudian kamu beli semuanya.

   4. Menjadi orang yang pandai itu sungguh enak. Semua persoalan dapat dia selesaikan dengan mudah. Bahkan persoalan yang dialami oleh orang lain

124 Kelas VIII SMP/MTs

pun bisa dia selesaikan. Oleh karena itu, bolehlah sekali-kali jual mahal dan narsis.

   5. Untuk memenuhi hobi, sekelompok orang naik MOGE (motor gede). Mereka berputar-putar keliling kota untuk menyalurkan hobinya itu. Meskipun boros BBM (bahan bakar minyak) tidak masalah karena mereka membelinya bukan mencuri.

   E



Kisah Teladan Fatimah az-Zahra, Putri Rasulullah Saw yang Sederhana

Fatimah az-Zahra adalah putri ke-4 dari Rasulullah saw. Fatimah merupakan buah pernikahan beliau dengan Khadijah binti Khuwailid. Fatimah dilahirkan pada saat Rasulullah Saw berusia 35 tahun. Dengan demikian Fatimah berusia sekitar 15 tahun ketika terjadi peristiwa hijrah ke Madinah. Fatimah menikah dengan Sayyidina Ali r.a., seorang pemuda yang sangat sederhana. Pernikahannya juga dilakukan dengan penuh kesederhanaan. Meskipun Fatimah mengetahui bahwa ayahandanya adalah orang yang sangat terpandang dan pemimpimpin kaum muslimin, dia ikhlas dinikahkan dengan acara prosesi pernikahan yang teramat sederhana. Setelah menikah kehidupannya pun berjalan dalam suasana yang amat sederhana. Pernah suatu hari, Rasulullah Saw datang berkunjung ke rumahnya. Fatimah tampak sangat letih mengurus keperluan rumah tangga. Ia lalu meceritakan keadaan hidupnya itu kepada Rasulullah saw. Betapa dirinya sangat letih bekerja, mengangkat air, memasak serta merawat anakanak. Dia berharap agar Rasulullah dapat menyampaikan kepada suaminya, Sayidina Ali. Fatimah meminta kalau mungkin boleh disediakan untuknya seorang pembantu rumah tangga. Rasulullah Saw merasa terharu terhadap permintaan anaknya itu. Namun, Rasulullah Saw memberi nasihat agar Fatimah ikhlas menjalani kehidupannya seperti ini. Meskipun hidup dalam kesederhanaan, Fatimah az-Zahra sangat rajin bersedekah. Tidak sanggup hatinya untuk kenyang sendiri apabila ada orang lain yang kelaparan. Dia tidak rela hidup senang di kala orang lain

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

125

menderita. Bahkan, dia tidak pernah membiarkan pengemis melangkah dari pintu rumahnya tanpa memberikan sesuatu meskipun dirinya sendiri sering kelaparan. Sungguh Sayidina Ali r.a dikaruniai istri yang sangat salihah. Jiwa Fatimah sangat sesuai dengan kepribadian Sayidina Ali r.a. Sang suami juga seorang yang pemurah hatinya dan sederhana hidupnya. Sayyidina Ali r.a merupakan orang kepercayaan Rasulullah saw. Sayyidina Ali r.a sangat sering ditugasi oleh Rasulullah Saw pergi jauh untuk kepentingan dakwah Islam. Dengan demikian, Fatimah sering ditinggal oleh suaminya yang pergi berbulan-bulan lamanya. Namun dia tetap ikhlas dengan keberadaan suaminya tersebut. Fatimah mempuyai prinsip, bahwa pada saat berjauhan dengan suami adalah satu kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt untuk beribadah dan mendoakan suami yang ia sayangi. Subhanallah... Sumber : Ensiklopedi Biografi Nabi Muhammad saw. dan Tokoh-tokoh Besar Islam

Aktivitas peserta didik : Setelah kalian membaca kisah tokoh tersebut, ceritakan kembali kepada teman-temanmu. Diskusikan mengenai pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah tokoh tersebut.

F



Rangkuman 1. Rendah hati disebut juga dengan tawadu’. Pengertian tawadu’ adalah sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu’ berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya sematamata merupakan karunia dari Allah Swt. 2. Orang yang rendah hati disukai oleh banyak orang dan memiliki banyak kawan. Biasanya orang yang demikian akan lebih dekat dengan kesuksesan. 3. Hemat dan sederhana akan membuat kehidupan manusia menjadi lebih tenang dan tenteram. 4. Berfoya-foya dan menghambur-hamburkan harta, itu adalah pemborosan yang merupakan bagian dari perbuatan setan. 5. Hukum bacaan mad dibagi menjadi 2, yaitu: mad tabi’i /mad asli dan mad far’i/ mad turunan. 6. Yang termasuk mad far’i diantaranya adalah: mad wajib muttasil, mad jaiz munfasil, mad aridl, dan mad iwad

126 Kelas VIII SMP/MTs

G



Ayo Berlatih

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. Perhatikan ayat berikut!

Arti dari ayat tersebut adalah …. a. dan apabila orang-orang sombong menyapa mereka (dengan katakata yang menghina), mereka mengucapkan “salam” b. dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam” c. dan apabila orang-orang kafir menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka tidak mengucapkan “salam” d. dan apabila orang-orang musyrik menyapa mereka (dengan katakata yang menghina), mereka tidak mengucapkan “salam” 2. Perhatikan ayat berikut !

Kandungan isi ayat tersebut adalah …. a. pemboros itu adalah saudara setan b. pemboros menimbulkan kesengsaraan c. setan suka dengan orang yang sombong d. janganlah meniru perilaku setan yang hina 3. Perhatikan daftar lafaz berikut! 1 2 3 4

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

127

Yang mengandung bacaan mad tabi’i adalah …. a. 1 dan 2 b. 1 dan 4 c. 1 dan 3 d. 2 dan 4 4. Perhatikan daftar lafaz berikut! 1 2 3 4 Yang mengandung bacaan mad wajib muttasil adalah …. a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 1 dan 4 d. 2 dan 4 5. Perhatikan ayat berikut! 1 2 3 4 Yang mengandung bacaan mad jaiz munfasil adalah …. a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 1 dan 4 d. 2 dan 4 6. Perhatikan daftar lafaz berikut ini: 1 2

128 Kelas VIII SMP/MTs

3 4 Yang mengandung bacaan mad arid adalah …. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 7. Seseorang yang mempunyai sifat rendah hati apabila disapa dengan sapaan buruk akan membalas dengan .... a. berdiri dan membisu b. menyapa dengan wajar c. sapaan yang sama d. sapaan dan salam 8. Hikmah yang terkandung dalam hadis yang melarang kita berlebihan dalam menggunakan air wudu adalah .... a. meningkatkan rasa kepedulian kepada lingkungan b. sebagian air digunakan untuk keperluan yang lain c. agar biaya untuk membayar air tidak banyak terpakai d. agar śalatnya menjadi menjadi lebih sempurna 9. Kita diperintahkan untuk memiliki sifat rendah hati, dengan demikian kita dilarang memiliki sifat .... a. pembohong b. hasud c. takabur d. khianat 10. Manfaat yang dapat kita peroleh dari perilaku hidup hemat dan sederhana adalah .... a. semua keinginan dapat terpenuhi pada masa sekarang b. dapat menabung untuk kebutuhan yang akan datang c. menjadi salah satu cara agar cepat menjadi kaya d. bisa peduli pada sesama manusia di sekitar kita

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

129

B. Kerjakan Soal-Soal berikut ini ! 1. Jelaskan pengertian rendah hati! 2. Perhatikan ayat berikut ini!

Tulislah pesan-pesan yang terkandung dalam ayat tersebut! 3. Tulislah 3 contoh nyata penerapan hemat dalam kehidupan sehari-hari! 4. Apa dampak negatif dari gaya hidup boros ! 5. Perhatikan ayat berikut!

Jelaskan maksud ayat tersebut! C. Tugas 1. Carilah di dalam al-Qur’ān 10 ayat yang mengandung bacaan idgam syamsiyah dan 10 ayat yang mengandung bacaan izhar qamariyah! 2. Salah satu teman sekelasmu ada yang memiliki sifat takabur. Apa yang harus kalian lakukan agar teman kamu tersebut dapat sadar dan kembali ke jalan yang benar? (jawaban minimal memuat dua cara) 3. Allah berfiman dalam Q.S. an-Nisa/4 ayat 36 yang artinya : “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh,) teman sejawat, ibnu sab³l ) dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” (Q.S. an-Nisa/4:36) a. Rumuskan pesan-pesan mulia dalam ayat tersebut yang dapat diterapkan dalam bergaul dengan orang tua dan guru! b. Tindakan apa yang kamu lakukan jika kamu melakukan kesalahan kemudian diberi nasihat oleh orang tua dan guru? c. Tindakan apa yang kamu lakukan jika orang tua atau guru melakukan tindakan kekerasan? Diskusikan permasalahan tersebut secara berkelompok!

130 Kelas VIII SMP/MTs

H



Catatan untuk Peserta Didik

Pada bagian ini putra-putri kita sedang mempelajari materi tentang perilaku rendah hati, hemat, dan sederhana. Orang tua dapat memberi teladan, membimbing, dan memantau kegiatannya pada saat di rumah. Apabila mereka bertanya, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang terpuji.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

131

BAB 8

Meneladani Sifat-sifat Mulia Para Rasul Allah Swt.

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 7.1 : Pemandangan indah di padang pasir.

132 Kelas VIII SMP/MTs

A



Mari Renungkan

Marilah kita renungkan, apa jadinya apabila di dunia ini tidak ada panutan atau teladan. Panutan itu bisa membimbing umatnya untuk beribadah kepada Sang Pencipta dengan cara yang benar. Jika tidak ada panutan, tentu banyak sekali masalah yang akan timbul di antara umat manusia. Masing-masing kelompok saling bertikai untuk mencari benarnya sendiri-sendiri. Manusia akan saling menyesatkan, berbohong satu sama lainnya, dan kembali ke zaman jahiliah yang penuh dengan kebodohan, dusta, dan kebatilan. Jika tidak ada bimbingan para rasul, tentu hukum rimba akan berlaku. Siapa yang kuat itulah yang akan menang dan berkuasa. Banyak manusia yang meninggalkan menyembah kepada Allah Swt digantikan dengan menyembah kepada patung-patung karena takut dengan ancaman penguasa pada masa itu. Saat itulah kehidupan manusia penuh dengan kesesatan, kebohongan, dan kejahilan khususnya di bidang akidah, ibadah, syariah, muamalah, dan akhlak. Manusia akan berlomba-lomba untuk mencari kebahagian dunia saja tanpa peduli cara yang digunakan benar atau salah. Bila kita hidup dalam situasi yang demikian, sungguh tidak nyaman, bukan? Marilah kita bersyukur kepada Allah Swt yang telah mengutus para rasul-Nya yang dengan sabar dan gigih, dalam menegakkan kebenaran dengan penuh kejujuran. Memberi contoh langsung kepada umat manusia menuju ke jalan yang lurus dan benar. Para rasul menunjukkan kepada umatnya bahwa yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah, meskipun berbagai tantangan dan ancaman menghadang di depan mata. Tahukah kalian bahwa semua rasul yang membawa ajaran kebenaran itu pada mulanya selalu ditentang oleh umatnya. Setelah menerima wahyu atau risalah dari Allah Swt, mereka kemudian meyakinkan bahwa risalah itu benar-benar dari Allah Swt. Tatkala mendengar ajakan dari rasul, di antara umat itu ada yang menerima, tetapi juga tidak sedikit yang menolak. Mereka yang menolak itu biasanya para tokoh yang telah merasa nyaman dengan kebohongan dan kesesatannya selama ini. Mereka tidak mau menerima kebenaran yang dibawa oleh para rasul. Mereka takut jika kehormatan, kemewahan, kekuasaan, dan kesenangan yang ada selama ini akan hilang. Untuk itu mereka kemudian melawan bahkan memusuhi utusan Allah Swt tersebut. Mahasuci Allah yang tidak menghendaki manusia hidup dalam kesesatan, kebohongan, pertengkaran, dan pertikaian. Oleh karena itu, Dia mengutus para nabi dan rasul-Nya untuk menyelamatkan kehidupan umat manusia dari bencana kehidupan yang sangat fatal. Para nabi dan rasul mampu mengajak umatnya ke jalan yang benar sehingga akan bahagia di dunia dan akhirat.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

133

B



Dialog Islami



1

2

Putri : “Akbar, hari Rabu besok jadi ulangan agama?” Akbar : “Lho, Kok kamu tidak tahu?” Putri : “Bukannya tidak tahu, tapi memastikan saja. Materinya apa saja?”

Akbar : “Materinya, iman kepada rasul.” Putri : “O, begitu. Menurutmu rasul itu manusia seperti kita apa bukan, ya?”

3 Akbar : “Ya jelas manusia seperti kita. Memang kenapa, Put?” Putri : “Berarti antara rasul dengan kita, tidak ada bedanya ?” Akbar : “Iya, apa yang kamu katakan itu benar. Rasul itu seperti kita juga, membutuhkan makan, minum, dan istirahat.”

134 Kelas VIII SMP/MTs

4 Putri : “Kita kan pernah berbohong. Berarti rasul juga pernah berbohong?” Akbar : “Kalau rasul itu tidak pernah berbohong. Mereka yang diangkat Allah menjadi rasul adalah manusiamanusia yang terpilih. Nah, salah satu kriterianya adalah wajib memiliki sifat amanah, maksudnya harus dapat dipercaya.”

6

5

Putri : “Ha ha ha, karena kamu pelupa, Putri : “Apakah kriterianya hanya makanya Allah tidak mengangkat itu?” kamu menjadi rasul?” Akbar : “Ada lagi, tapi maaf aku agak lupa, Put. Coba aku buka bukunya? “Nah, ini aku Akbar : “Ya, kamu juga pelupa, Put. Lupa kalau besok ada ulangan agama, ha sudah temukan. Aku bacakan ha ha?” ya. Sifat wajib rasul ada empat : sidiq artinya selalu benar, amanah artinya dapat dipercaya, tablig artinya menyampaikan wahyu, dan fatanah artinya cerdas. Jadi, Rasul tidak pelupa seperti aku.”



C

Mutiara Khazanah Islam

1. Pengertian Iman Kepada Rasul a. Pengertian Iman Kepada Rasul Beriman kepada rasul mengandung maksud menyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah mengutus para rasul-Nya untuk menyampaikan wahyu kepada umat-Nya. Para rasul bertugas menyampaikan wahyu dari Allah untuk memberikan petunjuk bagi umat manusia ke jalan yang lurus sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Oleh sebab itu, kita wajib mempercayai dengan sepenuh hati terhadap kerasulan para utusan Allah tersebut sebagaimana firman-Nya:

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

135

Artinya : “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengahtengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’ān) dan Hikmah (Sunnah, meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Q.S. Ali Imrān/3: 164) Ayat tersebut memberikan penjelasan kepada kita bahwa Allah mengutus rasul dari kalangan manusia sendiri sehingga dapat diteladani. Umat Islam wajib mengimani seluruh rasul yang diutus oleh Allah Swt. Kita tidak hanya diperintahkan untuk mengimani Nabi Muhammad saw., tetapi juga harus meyakini seluruh utusan Allah sepanjang zaman yang jumlahnya ada 25 rasul. 2. Tugas Para Rasul Para Rasul memiliki tugas yang diamanatkan Allah kepada mereka. Mereka merupakan manusia terpilih yang sengaja diutus oleh Allah untuk Aktivitas siswa : a. Bacalah Q.S. ali Imran/3: 164 dan artinya. b. Secara berkelompok, diskusikan mengenai pesan apa yang bisa diterapkan dalam kehidupan kalian. c. Sampaikan hasil diskusi kalian kepada teman-teman yang lain untuk dibandingkan dan saling melengkapi. memperbaiki keadaan kaumnya. Adapun secara rinci tugas dari para rasul sebagai berikut: a. Sebagai pembawa ajaran tauhid yang benar, yakni mengesakan Allah dan meluruskan kembali ajaran tauhid yang sesat di kalangan kaumnya. b. Sebagai pembawa kabar gembira bahwa hamba-hamba Allah yang taat kelak akan mendapatkan balasan kebaikan di surga. c. Sebagai pemberi peringatan bahwa manusia yang ingkar, berbuat kejahatan, maksiat, dan menganiaya akan mendapatkan balasan di neraka.

136 Kelas VIII SMP/MTs

d. Membina kehidupan manusia agar menerapkan akhlak yang mulia. 3. Sifat-sifat Para Rasul Kalian pasti sudah tahu bahwa rasul adalah utusan Allah Swt. Para rasul mempunyai sifat atau kepribadian yang akan dijadikan teladan atau contoh bagi umatnya. Selain sifat wajib yang harus dimiliki oleh para rasul, juga ada sifat mustahil, dan sifat jaiz. Adapun secara rinci sifat-sifat tersebut adalah: 1) Sifat wajib Sifat wajib bagi rasul ada empat yaitu: a) Sidiq artinya berkata benar. Apapun yang dikatakan oleh rasul merupakan kebenaran. Tidak ada yang salah sama sekali. b) Amanah artinya dapat dipercaya. Seorang rasul sangat dapat dipercaya oleh umatnya. Para rasul adalah manusia yang jujur dan dapat dipercaya. c) Tablig artinya menyampaikan. Seorang rasul adalah manusia pilihan Allah yang menyampaikan wahyu yang telah diterima kepada umatnya. Wahyu dari Allah tersebut disampaikan oleh para rasul apa adanya, tidak ditambah maupun dikurangi sedikitpun. d) Fatanah artinya cerdas. Seorang rasul adalah manusia pilihan Allah yang cerdas, tidak pelupa, dan tidak pikun. 2) Sifat mustahil Adapun sifat mustahil bagi rasul ada empat yaitu: a) Kazib artinya dusta. Seorang rasul tidak mungkin berkata dusta dalam kehidupan sehari-harinya baik di lingkungan keluarga, masyarakat, apalagi di depan umatnya. b) Khianat artinya tak dapat dipercaya. Seorang rasul tidak mungkin berkhianat atau ingkar janji terhadap umatnya. c) Kitman artinya menyembunyikan. Seorang rasul tidak mungkin menyembunyikan walaupun sedikit dari wahyu yang telah diterimanya. d) Baladah artinya bodoh. Seorang rasul tidak mungkin bersifat bodoh. Jika seorang rasul bersifat bodoh, pasti akan diatur dan dipermainkan oleh umatnya. 3) Sifat Jaiz Adapun sifat jaiznya para rasul adalah Aradul Basyariyah yaitu bersifat dan berperilaku sebagaimana kebiasaan manusia pada

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

137

umumnya, seperti makan, minum, haus, lapar, letih, dan lain sebagainya. 4. Kisah Dakwah 25 Rasul Aktivitas siswa : a. Membaca kisah dakwah 25 Rasul kepada umat manusia terdahulu. b. Merumuskan pelajaran yang baik dan pelajaran yang buruk dari kisah tersebut. c. Merumuskan hal-hal yang dapat kalian terapkan dalam kehidupan kalian. d. Membuat paparan yang menarik kemudian mempresentasikan.

Kalian diharapkan sudah hafal nama 25 rasul yang wajib kita ketahui. Oleh karena itu, selanjutnya marilah kita pelajari sebagian dari kisah dan perjuangannya dalam berdakwah. 1) Nabi Adam a.s. Nabi Adam a.s. adalah manusia pertama yang diciptakan Allah Swt. Beliau adalah cikal-bakal dari seluruh umat manusia yang ada di bumi ini. Nabi Adam diciptakan oleh Allah dari tanah liat yang kering yang berasal dari lumpur hitam. Pada mulanya Nabi Adam a.s. tinggal di surga dan Allah kemudian menciptakan Hawa untuk menemaninya. Namun, mereka berdua tergoda tipu daya dan dusta setan. Mereka memakan buah yang dilarang oleh Allah Swt. Mereka berdua kemudian diturunkan ke bumi. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi kita bahwa setan itu selalu menginginkan manusia agar terjerumus dalam kesesatan dan kebohongan. Maka kita harus berhati-hati terhadap segala tipu daya setan. Di samping sebagai manusia yang pertama, Nabi Adam a.s. juga menjadi nabi yang pertama dengan menerima wahyu atau diberi petunjukpetunjuk dari Allah. Sebagaimana firman Allah Swt.:

Artinya : “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (Q.S. al-Baqārah/2 : 37) Kehidupan Nabi Adam a.s. dan istrinya, Hawa terus berlanjut sehingga turun temurun dan semakin banyaklah jumlah manusia di muka bumi. Nabi Adam a.s. mengajarkan agar anak dan cucunya senantiasa taat kepada Allah dan menjauhi tipu daya setan.

138 Kelas VIII SMP/MTs

2) Nabi Idris a.s. Nabi Idris a.s. adalah keturunan keenam dari Nabi Adam a.s. Beliau merupakan manusia pertama dari keturunan Nabi Adam a.s. yang menjadi utusan Allah Swt. Nabi Idris a.s. berdakwah untuk meluruskan kembali agama Allah, mengajarkan tauhid, beribadah dan menyembah hanya kepada Allah Swt. Beliau memberi beberapa pedoman dasar dalam hidup bagi umat-Nya agar selamat dari perbuatan dusta dan maksiat kepada Allah Swt. Keterangan mengenai Nabi Idris a.s. disebutkan dalam Q.S. Maryam/19 : 56-57:

Artinya: “ Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Idris di dalam kitab (al-Qur’ān). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi, dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.”(Q.S. Maryam/19:56-57) 3) Nabi Nuh a.s. Nabi Nuh a.s. adalah keturunan yang kesembilan dari Nabi Adam a.s. Beliau diutus kepada kaumnya yang bernama Bani Rasib yang selalu mendustakan Allah dan menyembah berhala-berhala. Nabi Nuh diutus untuk berdakwah kepada kaumnya yang sudah jauh tersesat. Beliau mengajak mereka untuk kembali menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan terhadap berhala. Nabi Nuh a.s. mengajarkan agar kaumnya melihat alam semesta yang diciptakan oleh Allah berupa langit, bumi, matahari, rembulan, siang, malam, dan seluruh kekayaan bumi berupa tumbuh-tumbuhan dan air yang mengalir yang memberi kenikmatan hidup kepada manusia. Semua itu merupakan bukti dan tanda nyata akan adanya keesaan Allah yang harus disembah dan bukan berhala-berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri. Namun, kaum Nabi Nuh a.s. sebagian besar mendustakan apa yang dikatakan oleh utusan Allah yang mulia ini. Firman Allah Swt. :

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

139

Artinya:” Kemudian mereka mendustakannya (Nuh), lalu Kami selamatkan dia dan orang yang bersamanya di dalam kapal, dan Kami jadikan mereka itu khalifah dan kami tenggelamkan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah sebagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.” (Q.S. Yunus/10:73) Puluhan bahkan ratusan tahun Nabi Nuh a.s. berdakwah. Namun, sebagian besar dari mereka tetap menyekutukan Allah Swt. Mereka menyombongkan diri dan berani kepada Nabi Nuh karena merasa memiliki kedudukan, kekayaan, dan kepandaian melebihi Nabi Nuh a.s. Sebagai pelajaran bagi umat manusia berikutnya Allah kemudian menurunkan azab berupa banjir disertai angin topan yang sangat hebat. Saat itu kaumnya banyak yang tenggelam termasuk anaknya yang bernama Kan’an dan istrinya. 4) Nabi Hud a.s. Nabi Hud a.s. berasal dari kaum ‘Ad. Beliau keturunan bangsa Arab yang bertempat tinggal di bukit-bukit pasir. Mereka dikurniai oleh Allah tanah yang subur dengan sumber-sumber airnya yang mengalir dari segala penjuru sehingga memudahkan mereka menanam berbagai macam bahan makanan. Kampung halaman mereka tampak indah dengan taman bunga yang asri. Mereka hidup makmur, sejahtera, dan bahagia. Dalam waktu yang singkat kaum ‘Ad berkembang biak dan menjadi suku yang besar. Namun kemakmuran itu tidak membuat mereka bersyukur. Harta dan kemakmuran itu membuat mereka lupa kepada Allah Swt. Dengan kemakmuran itu mereka menjadi sombong, dusta, dan menyekutukan Allah Swt. Allah kemudian mengutus Nabi Hud a.s. untuk berdakwah, mengajak mereka kembali taat, jujur, dan menyembah hanya kepada Allah Swt. Apa yang terjadi? Ternyata sebagian besar dari mereka tetap zalim dan ingkar. Allah kemudian mengirimkan azab berupa angin dingin yang sangat kencang disertai petir yang menyambar-nyambar sehingga memusnahkan kaum ‘Ad. Kisah ini sebagaimana firman Allah Swt.:

Artinya:” Lalu mereka benar-benar dimusnahkan oleh suara yang mengguntur, dan Kami jadikan mereka (seperti) sampah yang dibawa banjir, maka binasalah bagi orang-orang yang zalim.” (Q.S. al-Mu’minūn/23:41) 5) Nabi Shaleh a.s. Nabi Shaleh a.s. diutus oleh Allah kepada Kaum Tsamud. Kaum Tsamud terjerumus dengan menyembah berhala dan mendustakan Nabi Shaleh a.s. Untuk meyakinkan umatnya, Nabi Shaleh a.s. diberi mukjizat oleh Allah berupa seekor unta betina yang dikeluarkan dari celah batu dengan

140 Kelas VIII SMP/MTs

izin Allah Swt. Peristiwa ini bertujuan untuk menunjukkan kebesaran Allah kepada kaum Tsamud. Malangnya kaum Tsamud masih mengingkari ajaran Shaleh, mereka malah membunuh unta betina tersebut. Peristiwa itu menunjukkan bahwa mereka sangat sombong dan ingkar kepada Allah Swt. Allah mengirimkan azab berupa suara bergemuruh dari gempa yang luar biasa sehingga memusnahkan semuanya. Sebagaimana firman Allah Swt.:

Artinya: “Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya.” (Q.S. Hµd/11:67) 6) Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. memiliki gelar “Khal³lull±h” yang artinya kekasih Allah. Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim a.s. dari kezaliman Raja Namrud. Dikisahkan bahwa Raja Namrud merupakan raja yang sangat cerdas. Namun kecerdasannya itu membuat dia sombong dan mendustakan Allah. Dia memaksa dan membohongi rakyatnya untuk menyembah dirinya dan berhala. Allah kemudian mengutus Rasul yang sangat cerdas. Kecerdasan Ibrahim mampu mengalahkan kecerdasan Namrud. Meskipun tidak dapat menyadarkan Namrud, Nabi Ibrahim a.s. berhasil membuka pikiran rakyat di kerajaan itu, sehingga banyak di antara mereka yang kembali beriman kepada Allah Swt. Beliau mempunyai dua istri yaitu Siti Hajar dan Siti Sarah. Dengan Siti Hajar beliau mempunyai seorang anak yang bernama Ismail sedangkan dengan Siti Sarah mempunyai seorang anak yang bernama Ishaq. Beliaulah yang membangun Ka’bah sebagai rumah untuk beribadah yang dibantu oleh anaknya Nabi Ismail. Adapun batu untuk berpijak pada saat pembangunan Ka’bah (Baitullah) yang dikenal dengan “Maqam Ibrahim”. Sebagaimana firman Allah Swt.

Artinya:”sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat ibadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia”.(Q.S. Ali-Imrān/3:96) 7) Nabi Lut a.s. Nabi Lut a.s. diutus oleh Allah kepada kaumnya, yakni kaum Sadum. Kaum ini telah melakukan kemungkaran yang melewati batas. Mereka memiliki kebiasaan berhubungan seksual dengan sesama jenis. Laki-laki

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

141

menyukai laki-laki dan perempuan menyukai perempuan. Mereka senang melakukan kejahatan-kejahatan, perampokan, serta pembunuhan. Allah kemudian mengutus Nabi Lut a.s. untuk mengajak mereka agar kembali ke jalan yang benar. Nabi Lut a.s. mengajak agar kembali taat kepada Allah dan kembali ke fitrah manusia untuk suka dan menikah kepada lawan jenis, bukan kepada sesama jenis. Kaum Sadum tidak menggubris dakwah Nabi Lut a.s. Mereka tetap pada pendiriannya. Allah kemudian memberikan azab-Nya berupa hujan batu dari tanah yang panas sebagaimana firman Allah Swt.

Artinya: “Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkannya negeri kaum lut,, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar.”(Q.S. Hµd/11: 82) 8) Nabi Ismail a.s. Nabi Ismail a.s. adalah seorang yang sangat sabar, penyantun, serta berhati lembut. Beliau selalu menepati janji, sebagaimana firman Allah Swt.

Artinya:” Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ismail di dalam kitab (al-Qur’ān). Dia benar-benar seorang yang benar janjinya, seorang Rasul dan Nabi.”(Q.S. Maryam/19:54) 9) Nabi Ishaq a.s. Nabi Ishaq a.s. dilahirkan di desa Habrun. Beliau mempunyai putera Al Aish dan Nabi Ya’qub a,s. Beliau melanjutkan risalah agama yang dibawa oleh bapaknya yaitu Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ishaq a.s. dikenal dengan sifat ramah dan pandai hingga umatnya merasa senang, rukun, dan diberi kemakmuran yang berlimpah ruah oleh Allah Swt. Sebagaimana firman Allah Swt.: Artinya: “Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishak dan Yakub yang mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu (yang tinggi).”(Q.S. ¢±d/38:45)

142 Kelas VIII SMP/MTs

10) Nabi Ya’qub a.s. Nabi Ya’qub a.s. adalah putra dari Nabi Ishaq a.s. Dengan demikian beliau sekaligus menjadi cucu Nabi Ibrahim a,s. Di dalam al-Qur’ān nama beliau sering disandingkan dengan Nabi Ibrahim a.s. Dikisahkan bahwa Nabi Ya’qub menikah dengan dua perempuan kakak beradik bernama Layla dan Rahil. Perlu kalian ketahui bahwa pada zaman itu menikahi dua perempuan bersaudara tidak dilarang. Dari pernikahannya dengan Rahil itu, Nabi Ya’qub memiliki dua anak yakni Bunyamin dan Nabi Yusuf a.s. Kepada anak-anaknya, Nabi Ya’qub a.s. senantiasa berwasiat agar menjadi orang yang beriman kepada Allah Swt., firman Allah :

Artinya:” Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (Q.S. Al-Baqārah/2:132) 11) Nabi Yusuf a.s. Nabi Yusuf a.s. adalah putera yang disayangi oleh Nabi Ya’qub a.s. Ini disebabkan tidak lain karena Nabi Yusuf a.s. memiliki akhlak yang mulia. Ia juga dianugerahi wajah yang sangat tampan. Nabi Yusuf a.s. memiliki kelebihan dapat menafsirkan mimpi. Dengan kelebihannya itulah pada akhirnya mengantarkan Nabi Yusuf a.s. menjadi bendahara di kerajaan Mesir. Saat beliau menjadi bendahara kerajaan, negeri Mesir dipimpin oleh Raja Qitfir yang tidak lain adalah suami Zulaikha. Kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yusuf a.s. tersebut dijelaskan dalam firman Allah Swt.:

Artinya: “Dia (Yusuf) berkata, “Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir); karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan berpengetahuan.” (Q.S. Yµsuf/12:55) 12) Nabi Ayyub a.s. Nabi Ayyub a.s. adalah seseorang yang mempunyai kekayaan yang melimpah ruah, baik berupa binatang ternak maupun tanah pertanian yang luas yang membentang di daerah Hauran. Allah memberikan ujian cobaan dengan lenyapnya seluruh harta. Ia juga ditimpa penyakit kulit yang luar biasa sehingga dikucilkan oleh masyarakat dan dibuang di

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

143

penampungan sampah Bani Israil. Sekujur tubuhnya banyak dihinggapi berbagai macam serangga. Nabi Ayyub a.s. menjalaninya dengan penuh kesabaran dan ketabahan. Bahkan beliau menambah keimanan dan ketaatannya kepada Allah serta selalu meningkatkan rasa syukur kepada Allah Swt. Sebagaimana firman Allah Swt.:

Artinya:” Dan ingatlah akan hamba kami Ayyub, ketika dia menyeru Tuhan-Nya:” Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana.”(Q.S. ¢±d/38:41) 13) Nabi Syu’aib a.s. Nabi Syu’aib a.s. bergelar Khotibul Anbiya yang artinya ahli pidato nabinabi. Ini disebabkan karena kefasihan, ketinggian, dan kedalaman katakatanya dalam menyampaikan risalah agama kepada umatnya. Beliau diutus untuk menuntun penduduk Madyan. Kala itu penduduk Madyan menyembah “Aikah” yaitu pohon besar yang berada di hutan. Mereka juga mempunyai kebiasaan melakukan perbuatan keji dan tercela, merampok, menipu, dan mengurangi takaran timbangan. Para penduduk Madyan beranggapan bahwa mengurangi timbangan dalam jual beli merupakan hal yang biasa. Bahkan mereka beranggapan bahwa hal itu merupakan salah satu bentuk keahlian dan kepandaian dalam jual-beli. Nabi Syu’aib a.s. datang dan mengingatkan bahwa hal tersebut merupakan hal yang hina dan termasuk pencurian. Nabi Syu’aib a.s. memberitahukan kepada mereka bahwa beliau khawatir jika mereka meneruskan perbuatan keji dan dusta itu niscaya akan turun kepada mereka azab di mana manusia tidak akan dapat menghindar dari siksaan itu. Penduduk Madyan menolak dan mendustakan ajakan dan ajaran tersebut hingga akhirnya Allah menurunkan Azab berupa petir dan kilat yang menghanguskan mereka:

Artinya:” Orang-orang yang mendustakan Syuaib seakan-akan mereka belum pernah tinggal di (negeri) itu. Mereka yang mendustakan Syuaib, itulah orang-orang yang rugi.”(Q.S. al-A’rāf/7: 92)

144 Kelas VIII SMP/MTs

14) Nabi Musa a.s. Nabi Musa a.s. dilahirkan pada saat Fir’aun sedang merajalela berbuat kezaliman dan sewenang-wenang di muka bumi Mesir serta membuat penduduk menjadi terpecah belah. Fir’aun menindas rakyatnya dan menyembelih anak laki-laki yang baru lahir, sedangkan anak perempuan dibiarkan hidup. Ini semua dilakukan karena ia percaya pada ramalan bahwa suatu saat akan ada laki-laki yang menggantikan tahtanya. Ketika Musa lahir Allah memberikan petunjuk agar dihanyutkan di sungai Nil. Ternyata bayi itu diambil oleh para pembantu Fir’aun dan dibawa ke istana. Akhirnya, ia dijadikan anak angkat oleh istri Firaun. Nabi Musa kemudian menjadi putra angkat di istana Fir’aun. Setelah dewasa Nabi Musa menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari bangsa Bani Israil. Nabi Musa a.s. berkeinginan untuk membebaskan Bani Israil dari perbudakan Fir’aun di Mesir. Setelah Allah memberikan petunjuk dan wahyu kepada Nabi Musa a.s. di Lembah Tuwa, maka beliau dengan penuh kemantapan pergi ke kerajaan Mesir untuk berdakwah kepada raja Fir’aun. Firman Allah:

Artinya:” Ketika Tuhan memanggilnya (Musa) di lembah suci yaitu Lembah Tuwa; Pergilah kamu kepada Fir’aun! Sesungguhnya ia telah melampaui batas.” (Q.S. an-Nāzi’āt/79:16-17) 15) Nabi Harun a.s. Nabi Harun a.s. adalah seorang yang saleh dan berhati lembut yang mengemban risalah kenabian bersama dengan Nabi Musa a.s. Mereka diutus untuk Bani Israil. Nabi Harun a.s. adalah seorang nabi dan rasul sebagaimana firman Allah Swt.:

Artinya: Dan Kami telah menganugerahkan sebagian rahmat Kami kepadanya, yaitu (bahwa) saudaranya, Harun, menjadi nabi.(Q.S. Maryam/19:53) 16) Nabi Zulkifli a.s. Beliau diberi nama Zulkifli yang artinya orang yang mempunyai kesanggupan karena beliau pernah berjanji akan menyelesaikan semua persoalan serta akan memberikan keputusan yang adil di antara kaumnya. Sebagaimana firman Allah Swt.:

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

145

Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar. Dan Kami masukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sungguh, mereka termasuk orang-orang yang saleh”.(Q.S. al-Anbiyā/21:85-86) 17) Nabi Daud a.s. Nabi Daud a.s. diutus oleh Allah kepada kaum Bani Israil. Pada saat itu Jalut berlaku sewenang-wenang, menindas, serta mengusir Bani Israil. Allah memberikan kelebihan kepada Nabi Daud a.s. antara lain: a) dapat melunakkan besi yang digunakan sebagai perlengkapan perang, b) gunung-gunung dan burung-burung bertasbih kepadanya. Sebagaimana firman Allah Swt.:

Artinya: “Dan sungguh, Telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), “Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud,” dan Kami telah melunakkan besi untuknya”.(Q.S. Saba’/34:10) 18) Nabi Sulaiman a.s. Nabi Sulaiman a.s. adalah nabi yang mewarisi ilmu pengetahuan dan kitab Zabur milik Nabi Daud a.s. Beliau memiliki tentara yang terdiri dari jin, manusia, dan burung-burung. Mereka dapat diatur dan berbaris dengan tertib. Beliau pula dapat mengerti bahasa burung dan semut. Wafatnya Nabi Sulaiman dirahasiakan oleh Allah dari semua makhluk, kecuali rayap yang telah memakan tongkatnya. Sebagaimana firman Allah Swt.: Artinya: “Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya pada waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula)...”(Q.S. Saba’/34:12)

146 Kelas VIII SMP/MTs

19) Nabi Ilyas a.s. Nabi Ilyas a.s. sering dipangggil dengan sebutan Ibnu Yasin. Beliau diutus untuk kaum Ba’albak yang menyembah berhala yang benama Ba’al yang berasal dari Phunicia. Sebagaimana Firman Allah Swt.:

Artinya:” Dan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul (Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu tidak ber-takwa?Patutkah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan (Allah) sebaik-baik pencipta.”(Q.S. a¡-¢h±ff±t/37:123-125) 20) Nabi Ilyasa a.s. Nabi Ilyasa a.s. diangkat oleh Allah menjadi Rasul untuk Bani Israil yang membawa risalah kenabian menggantikan Nabi Ilyas a.s. Umatnya banyak yang berbuat durhaka kepada Allah sebagaimana firman Allah Swt.:

Artinya:” dan Ismail, Ilyasa‘, Yunus, dan Lut. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masa-nya).”(Q.S. alAn’ām/6:86) 21) Nabi Yunus a.s. Nabi Yunus a.s. diberi gelar Dzun-Nun diutus oleh Allah untuk kaum Nainuwi. Umat Nabi Yunus a.s. banyak yang durhaka kepada Allah sehingga Nabi Yunus pergi meninggalkannya. Di tengah perjalanan Nabi Yunus dilemparkan ke laut karena kapal yang ditumpanginya kelebihan muatan. Atas pertolongan Allah, Nabi Yunus a.s. yang ditelan ikan paus yang sangat besar dimuntahkan kembali hingga terdampar di daerah yang tandus dan tidak ada makanan apapun kecuali pohon Yaqthin (sejenis labu). Sebagaimana firman Allah Swt.:

Artinya:” dan Ismail, Ilyasa‘, Yunus, dan Lut. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masa-nya).”(Q.S. alAn’ām/6:86)

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

147

22) Nabi Zakariya a.s. Nabi Zakariya a.s. diangkat menjadi rasul untuk kaum Bani Israil. Nabi Zakaria dikenal sebagai nabi yang gigih memperjuangkan agama Allah dan tidak pernah putus asa. Setiap berdoa, beliau selalu memohon agar memiliki seorang anak yang nantinya akan melanjutkan tugasnya menyeru umat kepada kebenaran. Sebagaimana firman Allah Swt.:

Artinya: “Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”(Q.S. ²li Imrān/3: 38) 23) Nabi Yahya a.s. Nabi Yahya a.s. adalah putra Nabi Zakariya a.s. yang melanjutkan risalah ayahnya. Sejak kecil ia terpelihara atau terjaga dari perbuatan syirik dan maksiat. Sebagaimana firman allah Swt.: Artinya: “Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.” Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak.”(Q.S. Maryam/19:12) 24) Nabi Isa a.s. Nabi Isa a.s. diangkat menjadi nabi untuk menyerukan agama kepada kaum Bani Israil. Pokok ajaran yang dibawa oleh Nabi Isa sama dengan ajaran Islam sekarang yaitu mengesakan Allah. Kitab yang diturunkan kepadanya adalah Injil. Nabi Isa a.s. mempunyai sahabat yang dikenal dengan nama Al-Hawariyyun yang berjumlah 12 orang. Nabi Isa a.s. dikejarkejar oleh tentara kerajaan Herodes yang sangat kejam. Akhirnya Nabi Isa a.s. bisa ditangkap karena bantuan Yahuda, sahabat Nabi Isa a.s. berkhianat kepadanya. Atas pertolongan Allah maka Nabi Isa a.s. diselamatkan dan diangkat ke langit pada saat usia 33 tahun. Tentang kerasulan Nabi Isa a.s. ini dijelaskan dalam firman Allah Swt.:



148 Kelas VIII SMP/MTs

Artinya:” Al-Masih putra Maryam hanyalah seorang Rasul. Sebelumnya pun sudah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran... “.(Q.S. al-Māidah/5:75) 25) Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. dilahirkan di dalam masyarakat jahiliyah yang menyembah berhala, suka berjudi, mabuk-mabukan, menindas, berdusta, dan merendahkan kaum wanita. Nabi Muhammad saw dikenal sebagai seorang pemuda yang memiliki sifat yang lemah lembut, suka menolong, dan selalu berkata jujur sehingga diberi gelar “Al Amin” yang artinya yang terpercaya. Nabi Muhammad saw. mengubah kepercayaan bangsa Arab Quraisy dan adat istiadatnya dengan ajaran Islam. Nabi Muhammad saw adalah nabi dan rasul yang terakhir yang membawa ajaran Islam yang diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di dunia. Pada saat Nabi Muhammad saw sedang bertahannus (menyendiri dan beribadah) di Gua Hira’ datanglah Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama surat al-Alaq ayat 1-5. Mengenai kerasulan Nabi Muhammad saw ini, dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya:

Artinya: “Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya...”(Q.S. al-fath/48:29) 5. Rasul Ulul Azmi Kalian sudah tahu bahwa Nabi dan Rasul yang wajib kita ketahui ada 25 orang. Di antara 25 rasul tersebut ada 5 rasul yang diberi gelar “Ulul Azmi” yang artinya orang-orang yang memiliki keteguhan hati dalam menghadapi dan cobaan dari Allah Swt. Adapun 5 rasul tersebut adalah: a. Nabi Nuh a.s. b. Nabi Ibrahim a.s. c. Nabi Musa a.s. d. Nabi Isa a.s. e. Nabi Muhammad saw. Para rasul ulul azmi diberikan mu’jizat (kemampuan luar biasa) oleh Allah agar umatnya percaya bahwa dirinya adalah seorang rasul pilihan Allah Swt. Adapun mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada para nabi Ulul Azmi adalah: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

149

a. Nabi Nuh a.s. Nabi Nuh a.s. diberi mu’jizat oleh Allah dapat membuat perahu yang sangat besar yang dapat memuat semua umatnya yang beriman kepada Allah dan semua jenis hewan yang hidup pada zaman tersebut sepasang-sepasang. b. Nabi Ibrahim a.s. Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim a.s. adalah tidak terbakar oleh api ketika dibakar oleh Raja Namrudz. c. Nabi Musa a.s. Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa a.s. adalah tongkatnya dapat berubah menjadi ular raksasa, tangannya dapat mengeluarkan cahaya ketika diminta bukti atas kerasulannya, serta dapat membelah laut Merah menjadi jalan ketika dikejar oleh raja Fir’aun dan bala tentaranya. d. Nabi Isa a.s. Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Isa as. adalah dapat mengobati berbagai macam penyakit yang sulit disembuhkan, membuat burung dari tanah, dan dapat menghidupkan orang yang sudah meninggal walaupun sebentar. e. Nabi Muhammad saw. Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw. adalah terbelahnya bulan menjadi dua walaupun hanya tampaknya, dapat mengeluarkan air dari celah-celah jarinya, al-Qur’ān sebagai kitab yang paling lengkap dan sempurna serta selalu dijaga kemurniaannya sampai akhir zaman serta peristiwa isra’ mi’raj dari Masjidil Haram sampai Sidratul Muntaha. 6. Hikmah Beriman kepada Rasul Allah Swt. Kalian sudah mempelajari iman kepada rasul Allah baik itu pengertiannya, nama-namanya, sifat-sifatnya, dan rasul ulul azmi. Dengan beriman kepada rasul tentunya kita dapat mengambil hikmah dari pembelajaran tersebut. Adapun hikmah yang dapat kalian laksanakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah: a. Meneladani sifat-sifat mulia para Nabi dan Rasul, seperti bersikap adil, jujur, kesabaran, keteguhan, dan semangatnya dalam berdakwah menegakkan ajaran-ajaran Allah Swt. b. Umat-umat terdahulu mengalami kehancuran dan mendapat azab dari Allah karena mereka ingkar, sombong, dan menyukutukan Allah. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita untuk senantiasa menjaga keimanan dan perilaku kita agar sesuai dengan ajaran Allah Swt. c. Selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah agar negeri kita mendapatkan kemakmuran dan keberkahan.

150 Kelas VIII SMP/MTs

d. Kita selalu patuh dan taat dalam melaksanakan semua yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang menjadi laranganNya.

D



Refleksi Akhlak Mulia

Nah, sekarang kalian tentunya menjadi semakin tahu, bukan? Bahwa Allah mengutus manusia pilihan yaitu para rasul untuk menyampaikan wahyu atau risalah yang telah diterimanya kepada umat-umatnya. Sungguh indah jika pemahaman dan keyakinan ini dapat mendarah daging dan mempengaruhi cara hidup kita sehari-hari. Keimanan Rasul Allah dapat berpengaruh terhadap akhlak kita dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membantu kalian dalam menerapkan akhlak mulia ini, marilah kita lakukan refleksi terhadap diri kalian masing-masing. Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut, sesuai dengan yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai.



(setuju),  (biasa saja),  (tidak setuju): 1. Rasulullah memberikan teladan kepada kita untuk selalu jujur dalam setiap perkataannya, baik di keluarga, di masyarakat maupun umatnya. Kita sebagai seorang pelajar harus jujur dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Dengan demikian saat mengerjakan ulangan kita tidak boleh mencontek pekerjaan teman.

   2. Kita sebagai seorang pelajar yang baik harus mematuhi tata tertib sekolah. Pada awalnya untuk mematuhi tata tertib tersebut sangat terpaksa karena adanya sanksi-sanksi.

   3. Dalam pergaulan sehari-hari kita harus menjaga sikap dan perilaku di mana kita berada. Contoh dari perilaku tersebut adalah menghormati kedua orang tua dan bapak ibu guru, mengucapkan salam setiap bertemu dengan teman, atau memberikan contoh perilaku yang baik terhadap orang lain.

   4. Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Kita sebagai umatnya harus melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarangnya. Sikap tersebut merupakan sikap taat kepada Rasul-Nya.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

151

   5. Jika ada teman yang berbuat salah padaku. Aku tidak mau membalasnya dan akan aku maafkan perbuatannya. Walaupun perbuatan itu dilakukannya berkali-kali, aku tetap sabar dan berusaha untuk mengalah.

   E



Kisah Teladan Kisah Nabi Musa dengan Qarun

Qarun termasuk kaum Nabi Musa a.s. Semula ia adalah seorang yang sangat miskin. Suatu saat ia memohon kepada Nabi Musa agar didoakan menjadi kaya. Dengan izin Allah, maka Qarun beberapa waktu kemudian menjadi kaya. Harta dan simpanannya sangat banyak. Bahkan kunci-kunci simpanan kekayaannya tidak dapat dibawa kecuali oleh beberapa orang yang bertubuh kuat. Akan tetapi, Qarun mendurhakai Nabi Musa dan Harun, ia tidak menerima nasihat keduanya, dan ia menyangka bahwa harta dan kenikmatan yang didapatkannya adalah semata-mata haknya. Tidak ada hak orang lain termasuk fakir miskin. Ia bersikukuh bahwa ia memperolehnya semata-mata karena kerja keras dan ilmunya. Suatu hari, Qarun keluar ke Madinah dengan perhiasan yang gemerlap dan perlengkapan yang banyak sambil memakai pakaian yang tampak mewah seperti seorang raja. Ketika ia melewati berpapasan dengan orang lain, maka sebagian mereka mendekatinya untuk memberinya nasihat dengan berkata, “Janganlah kamu terlalu bangga, sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang terlalu membanggakan diri. Ingatlah akan negeri akhirat, dan janganlah kamu terlena dengan gemerlap dunia.” Mendengar nasihat itu Qarun menolaknya dengan sombong, ia berkata,“Sesungguhnya harta itu milikku, apa urusan kalian? Aku bisa kaya raya karena ilmu dan keahlian yang ada padaku.” Ia begitu sombongnya dan menyatakan bahwa harta yang diperolehnya ini karena kecerdasan dan kemampuannya, bukan karena siapa-siapa. Suatu ketika Qarun keluar ke hadapan manusia dengan satu iring-iringan yang lengkap dengan pengawal, hamba sahaya, dan segala kemewahannya untuk memperlihatkan kemegahannya kepada kaumnya. Saat itu, sebagian manusia ada yang terpukau dengan kekayaan dan perhiasan Qarun, mereka ingin sekiranya mereka mempunyai seperti yang dimiliki Qarun, tetapi orangorang saleh di antara mereka berkata, “Janganlah kamu silau dengan harta, 152 Kelas VIII SMP/MTs

pahala Allah lebih baik bagi orang yang beriman dan beramal saleh.” Ketika Qarun terus bersikap matrialistis, sombong, dan congkak, maka Allah membenamkan Qarun dan rumahnya ke dalam bumi, dan tidak ada seorang pun yang mampu menolongnya. Ketika peristiwa mengerikan itu terjadi, orang-orang yang semula ingin seperti Qarun itu, berkata, “Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hambahamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karuniaNya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Wahai, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah).” Sumber : kisahmuslim.com

Aktivitas siswa : Setelah kalian membaca kisah tersebut, ceritakan kembali kepada temantemanmu. Diskusikan mengenai pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah tersebut.

F



Rangkuman 1. Pengertian iman kepada Rasul adalah menyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah mengutus para rasul-Nya untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya. 2. Para Nabi dan Rasul yang harus kita ketahui sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’ān jumlahnya ada 25 nabi dan rasul. Kisah perjuangan dalam berdakwah dapat menjadi teladan bagi kehidupan kita saat ini. 3. Sifat-sifat Rasul Sifat wajib para rasul ada 4 yaitu: Siddiq, Amanah, Tablig, dan Fatanah. Sifat mustahilnya para rasul ada 4: yaitu Kazib, Khianat, Kitman, dan Baladah. Sifat Jaiz para rasul ada 1 yaitu “Iradhul Basyariyah” yaitu memiliki sifat dan kebutuhan hidup sebagaimana manusia pada umumnya. 4. Rasul Ulul Azmi Sumber: Dokumen Kemdikbud Ada 5 rasul yang diberi gelar “Ulul azmi” Gambar 7.4 : Qarun sombong yang artinya orang-orang yang memiliki keteguhan hati dalam menghadapi dan cobaan dari Allah Swt. Adapun 5 rasul tersebut adalah: Nuh a.s.,

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

153

Ibrahim a.s., Musa a.As., Isa a.s., dan Muhammad saw. 5. Hikmah beriman kepada Rasul Allah Swt. Adapun hikmah yang dapat kalian laksanakan dalam kehidupan seharihari adalah: a. Kita selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt. b. Kita selalu mengerjakan dan mengamalkan apa yang telah dicontohkan oleh para rasul. c. Menjadikan para Rasul sebagai teladan dalam kehidupan seharihari. d. Kita selalu patuh dan taat dalam melaksanakan semua yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang menjadi laranganNya.

G

Ayo Berlatih

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. Orang yang diutus oleh Allah untuk menerima wahyu dari Allah dan berkewajiban menyampaikan kepada umatnya adalah.... a. kyai b. wali c. nabi d. rasul 2. Nabi Muhammmad saw. adalah teladan yang baik bagi semua manusia di bumi ini. Beliau mendapatkan gelar.... a. Al-Amin b. Khal³lull±h c. Uswatun hasanah d. Ulul azmi 3. Sifat-sifat mulia para rasul bagi kita adalah untuk .... a. diketahui b. difahami c. diteladani d. dihayati 4. Cara kita beriman kepada rasul-rasul Allah Swt. adalah.... a. tidak boleh membedakan ajarannya b. mengikuti ajarannya c. tetap mengimaninya d. meyakini kerasulannya 5. Nabi Muhammad saw. adalah penutup para nabi dan rasul yang disebut....

154 Kelas VIII SMP/MTs

a. uswatun khasanah b. ulil amri c. ulul azmi d. khatamun nabiyyin 6. Sifat wajib bagi para rasul adalah.... a. siddiq, amanah, tablig, dan fathanah b. kazib, khianat, kitman, dan baladah c. wujud, qidam, baqa’, mukhalafatu lil hawadisi d. iradhul basyariyah 7. Rasul ini diberi mukjizat bisa membuat kapal besar yang dapat menampung seluruh umatnya yang beriman kepada Allah Swt. Rasul yang dimaksud adalah Nabi .... a. Ibrahim a.s. b. Musa a.s. c. Nuh a.s. d. Isa a.s. 8. Bagi para rasul, Iradhul Basyariyah merupakan .... a. cerdas b. pandai c. menyampaikan d. sifat jaiz 9. Rasul memunyai sifat wajib fatanah. Oleh karena itu, mustahil baginya bersifat..... a. kazib b. baladah c. kianat d. kitman 10. Kelebihan atau kemampuan luar biasa yang diberikan kepada nabi untuk menguatkan dakwahnya adalah.... a. karamah b. maunah c. wasiat d. mu’jizat B. Kerjakan Soal-Soal berikut ini ! 1. Jelaskan perbedaan nabi dan rasul! 2. Apakah nabi mempunyai sifat sebagaimana manusia? Jelaskan pendapatmu! 3. Sebutkan nabi-nabi yang bergelar “Ulul Azmi”!

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

155

4. Sebutkan hikmah iman kepada rasul! 5. Apa yang kamu ketahui tentang Nabi Muhammad saw.? C. Tugas 1. Buatlah silsilah 25 Rasul, mulai dari Nabi Adam as. sampai Nabi Muhammad saw.! 2. Allah berfiman dalam Q.S. al-Māidah/5 ayat 8 yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Māidah/5: 8) a. Rumuskan pesan-pesan mulia dalam ayat tersebut yang dapat diterapkan dalam kehidupan sekarang ! b. Jelaskan para rasul yang kisah perjuangannya sesuai isi dari ayat tersebut ! c. Terkait dengan ayat tersebut, bandingkan keadaan dan peristiwa yang terjadi dengan umat manusia terdahulu dengan keadaan dan peristiwa zaman sekarang. Diskusikan permasalahan tersebut secara berkelompok! 3. Carilah data dan informasi mengenai sikap teman-teman sekelasmu dalam meneladani sifat-sifat mulia para Rasul. Hal-hal yang harus terjawab dalam pengamatan atau wawancara meliputi : a. Berapa persen yang telah menerapkan perilaku jujur dan dapat dipercaya? b. Berapa persen yang memiliki sikap sabar dalam kehidupan seharihari? c. Berapa persen yang memiliki sikap pantang menyerah? Laporkan dan paparkan hasil penelusuran yang kamu lakukan baik secara individu atau kelompok. Diskusikan permasalahan tersebut secara berkelompok!

156 Kelas VIII SMP/MTs

H



Catatan untuk Orang Tua Siswa

Pada bagian ini putra-putri kita sedang mempelajari materi iman kepada para rasul dan meneladani sifat-sifat mulianya. Orang tua dapat membimbing dan memantau kegiatannya pada saat di rumah. Orang tua juga diharapkan mendorong anaknya untuk membiasakan berperilaku jujur, percaya diri, sabar, dan tidak mudah menyerah. Apabila mereka bertanya kepada orang tua, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terpuji.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

157

BAB 9

Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru

Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 9.1 Seorang anak mencium tangan ibunya

Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 9.2 Suasana belajar di kelas

Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 9.3 Murid sedang dinasihati oleh guru

158 Kelas VIII SMP/MTs

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

159

A



Mari Renungkan



Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 9.4: Seorang Peserta didik sedang mengerjakan tugas (PR) di ruang belajar dengan sungguh-sungguh

Narasi : Mematuhi perintah orang tua dan guru adalah kunci meraih kesuksesan Wahai anak saleh, siapakah orang yang paling berjasa dalam kehidupan kita?. Tentu saja orang tua dan guru. Orang tua telah memberikan perhatian dan kasih sayang kepada kita sejak didalam kandungan. Seorang ibu dengan penuh ikhlas merawat calon bayi di dalam kandungan selama kurang lebih sembilan bulan sepuluh hari. Selama masa kehamilan, seorang ibu mengalamai kondisi payah yang bertambah-bertambah. Meski demikian, tidak ada keluh kesah terucap dari seorang ibu. Mengapa? Karena semua dijalani dengan ikhlas dan penuh kasih sayang. Sehingga rasa sakit, payah, letih menjadi terasa ringan bahkan yang muncul hanya rasa bahagia. Saat melahirkan, ibu mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan anaknya. Sungguh tidak dapat dibayangkan betapa sakitnya saat melahirkan. Namun tidak ada keluh kesah dari seorang ibu. Tangis haru penuh kebahagiaan seorang ibu mengiringi kelahiran anaknya. Tidak hanya berhenti disitu, seorang ibu masih harus merawat bayinya. Menyusui, mengganti popok, memandikan, mencuci pakaian hingga menemami tidur dilakukan ibu dengan penuh ikhlas. Jika anaknya terbangun pada tengah malam, ibu akan segera bangun untuk memastikan anaknya dalam keadaan baik.

160 Kelas VIII SMP/MTs

Demikian pula seorang ayah, kerja keras tiap hari demi mencukupi kebutuhan hidup isteri dan anak-anaknya. Seorang ayah dengan setia menemani dan menjaga isterinya disaat hamil. Ayah juga berperan penting untuk menjaga kestabilan emosi isterinya. Isteri yang stress saat hamil akan berpengaruh terhadap kesehatan janin. Tentunya seorang ayah menginginkan isteri dan anak-anaknya tetap sehat. Demikianlah, kedua orang tua memiliki jasa sangat besar dalam hidup kita. Berkat keduanya kita bisa terlahir ke dunia ini. Oleh karena itu kita harus menghormati dan mematuhi nasihatnya. Semua orang tua menginginkan anaknya tumbuh berkembang menjadi anak pintar, cerdas, dan shalih. Wahai generasi muda yang cerdas, ketahuilah bahwa menghormati dan mematuhi kedua orang tua merupakan kewajiban. Disamping orang tua, guru juga mempunyai andil besar dalam mendidik dan mengajarkan berbagai ilmu kepada kita. Guru adalah orang tua kita di sekolah. Bapak-ibu guru mengajar dengan ikhlas, memberi motivasi, nasihat dan menjadi teladan dalam bertutur kata dan berperilaku. Guru juga berjasa dalam menanamkan dan membiasakan akhlak mulia di sekolah. Atas jasa guru kita bisa membaca dan memiliki berbagai ilmu pengetahuan. Ilmu ini menjadi bekal kita hidup di dunia ini. Oleh karena itu hormati dan patuhilah nasihat dari bapak-ibu guru. Sungguh, memuliakan dan menghormati seorang guru merupakan akhlak terpuji.

B



Dialog Islami

Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 9.5 Seorang Peserta didik (Najib) sedang berbicara dengan Ustazah (Khadijah).

Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 9.6 Seorang Peserta didik (Najib) sedang berbicara dengan Ustazah (Khadijah).

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

161

Najib Ustadzah

: Assalamu’alaikum, Ustazah : Wa’alaikumsalam, Najib

Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 9.7 Seorang Peserta didik (Najib) sedang berbicara dengan Ustazah (Khadijah).

Ustadzah

Najib

: Pertanyaan bagus Najib. Iya betul, harus tetap kita hormati. Kamu ingin tahu caranya? : Iya ustadzah, tolong dijelaskan !.

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 9.9

Seorang Peserta didik (Najib) sedang berbicara dengan Ustazah (Khadijah).

162 Kelas VIII SMP/MTs

Najib Ustadzah Najib

: Ustazah, saya mau tanya boleh? : Silahkan, Mella : Ustazah, apakah orang tua yang sudah meninggal harus tetap kita hormati?

Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 9.8 Seorang Peserta didik (Najib) sedang berbicara dengan Ustazah (Khadijah).

Ustazah : Caranya, kita jaga nama baiknya, silaturahmi dengan kerabat dan sahabatnya semasa hidup serta mendoakan keduanya ? Najib : Terima kasih ustadzah.

Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 9.10 Seorang Peserta didik (Najib) sedang berbicara dengan Ustazah (Khadijah).

Ustazah

Najib

C



: Sama-sama. Najib, apakah Ustazah kamu selalu mendoakan ayahmu yang sudah meninggal? : Iya ustadzah, setiap selesai salat saya selalu mendoakan Najib kedua orang tua, khususnya ayah yang telah meninggal 2 tahun lalu.

: Bagus sekali, kamu memang anak saleh. Semoga Allah Swt selalu melindungi keluargamu dan cita-citamu tercapai. : Amin amin amin. Terima kasih, Ustazah.

Mutiara Khasanah Islam

1. Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua Islam mengatur hubungan antara orang tua terhadap anak, termasuk tata cara pergaulannya. Antara orang tua dan anak masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang diatur dalam Islam. Diantara kewajiban orang tua terhadap anak adalah merawat dan mendidik dengan sebaik-baiknya sesuai syariat Islam. Proses pendidikan di lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan spiritual anak. Oleh karena itu orang tua harus memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Dalam ajaran Islam, kedua orang tua memiliki kedudukan yang tinggi. Setiap anak diwajibkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul walidain). Birrul walidain juga diartikan sebagai berbakti kepada kedua orang tua. Perilaku menghormati dan mematuhi nasihat-nasihatnya termasuk birrul walidain. Seorang anak wajib menghormati dan mematuhi semua nasihat orang tuanya selama keduanya tidak memerintahkan kemaksiatan atau kemusyrikan. Bahkan seorang anak tetap harus menghormati kedua orang tuanya meskipun orang tuanya kafir. Kewajiban menghormati dan mematuhi kedua orang tua termaktub di dalam Al-Qur’an . Ada banyak ayat yang berbicara tentang hal ini, diantaranya surat An-Nisa/4 ayat 36:

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

163



Artinya : “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An-Nisa’/4 : 36) Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa perintah berbuat baik kepada kedua orang tua merupakan perintah langsung dari Allah Swt. Perintah berbuat baik kepada kedua orang tua diletakkan setelah perintah untuk menyembah Allah Swt dan larangan syirik. Ini menjadi bukti bahwa kedua orang tua menempati kedudukan mulia dalam pandangan Islam. Maka, sebagai anak kita harus menghormati dan mematuhi nasihat dan perintah orang tua sebagai wujud bakti kita kepada keduanya. Baik itu orang tua masih hidup ataupun sudah meninggal dunia. Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban ibadah dari Allah Swt bagi hamba-Nya. Jadi, berbakti kepada orang tua bukan merupakan balasan anak kepada keduanya karena telah melahirkan, merawat dan mendidik. Mengapa demikian?. Karena jasa orang tua tidak mungkin bisa dibalas dengan balasan sepadan oleh seorang anak. Pada usianya yang sudah lanjut, tentu orang tua sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang kita. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah Saw bersabda :

164 Kelas VIII SMP/MTs

“Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka!” lalu beliau ditanya; “Siapakah yang celaka, ya Rasulullah?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Barang Siapa yang mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut), atau salah satu dari keduanya, tetapi dia tidak berusaha masuk surga (dengan berusaha berbakti kepadanya dengan sebaik-baiknya).” Sumber : Kitab Hadis Shahih Muslim

Perilaku durhaka kepada orang tua (uququl walidain) merupakan dosa besar. Seorang anak yang durhaka kepada orang tua akan sengsara hidupnya, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Kepatuhan kepada orang tua merupakan bukti kepatuhan kepada Allah Swt, dan kedurhakaan kepada orang tua merupakan kedurhakaan kepada Allah Swt. Ridha Allah Swt bergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah Swt bergantung pada murka orang tua. Maksudnya, jika orang tua ridha kepada kita maka Allah Swt juga ridha, demikian pula sebaliknya jika orang tua murka kepada kita maka Allah Swt juga murka. Wahai anak shaleh, tahukah kalian bagaimana cara menghormati dan mematuhi kedua orang tua ? Jika orang tua masih hidup maka dapat dilakukan dengan cara : 1)

Mendengarkan semua perkataannya dengan penuh rasa hormat dan rendah hati. Orang tua akan sangat bahagia jika anak-anaknya mendengarkan nasihat-nasihatnya untuk kemudian dilaksanakan dalam kehidupan seharihari. Semua orang tua menghendaki anak-anaknya hidup lebih baik dari dirinya. Sangat tidak sopan dan termasuk perilaku tercela jika ada anak tidak menghiraukan perkataan dan nasihat dari orang tua. Saat orang tua berbicara, jangan sekali-kali memotong pembicaraannya karena bisa menyakiti hatinya.

2)

Membantu pekerjaan rumah atau pekerjaan lain yang dapat meringankan beban orang tua. Pekerjaan rumah selalu ada setiap hari, seolah tiada habisnya. Mulai dari mencuci piring, mencuci pakaian dan menyetrikanya, membersihkan

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

165

lantai, merapikan kamar, menyiram tanaman, membersihkan pekarangan dan lain-lain. Mungkin saja semua atau sebagian pekerjaan ini ditangani oleh pembantu, sehingga lebih ringan jika dibanding tanpa pembantu. Lalu bagaimana jika tidak ada pembantu? Apakah semua pekerjaan ini diselesaikan sendiri oleh orang tua? Sebagai anak shaleh tentu kalian akan membantu menyelesaikannya supaya beban orang tua menjadi lebih ringan. 3)

Senantiasa meminta doa restu. Setiap aktifitas yang dilakukan anak hendaknya mendapat restu dari orang tua. Doa restu orang tua akan menjadi modal berharga dalam meraih kesuksesan. Doa ini menjadi penyempurna ikhtiar yang telah dilakukan anak.

“Tiga macam doa yang akan di kabulkan dan tidak ada keraguan pada ketiganya, yaitu; doa orang yang di dzalimi, doanya orang musafir dan doa orang tua kepada anaknya.” Sumber : Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah

Jika orang tua sudah meninggal, maka cara menghormati dan mematuhinya adalah sebagai berikut: 1)

Menyambung tali silaturahim dengan kerabat dan sahabat orang tua. Seorang anak harus menjaga hubungan baik dengan keluarga dekat, kerabat, serta sahabat dekat orang tua. Dengan menjaga tali silaturahmi dengan mereka hakikatnya juga menjaga silaturahmi dengan orang tua.

2)

Melanjutkan cita-cita orang tua. Cita-cita mulia orang tua harus dilanjutkan oleh anak-anaknya. Misalnya, pembangunan masjid yang dirintis orang tua belum selesai, maka sebagai anak harus melanjutkan pembangunan masjid tersebut.

3)

Mendoakan ayah dan ibu dengan memintakan ampun kepada Allah Swt. Doa anak kepada orang tua akan menjadi ladang pahala yang tiada terputus baginya di alam kubur. Sebab hanya anak shaleh yang bersedia mendoakan orang tuanya.

166 Kelas VIII SMP/MTs

2. Hormat Dan Patuh Kepada Guru Aktivitas : •

Baca dan cermatilah materi “Hormat dan Patuh Kepada Guru”!



Secara berkelompok mendiskusikan memaparkan didepan kelas

materi

tersebut

dan

Guru berjasa besar dalam mendidik dan mengajar kita sejak usia dini. Berkat jasa guru kita bisa membaca, menghitung, menyanyi, dan menguasai berbagai ilmu pengetahuan. Mereka tak kenal lelah dalam mengajar dan mendidik muridmuridnya. Tidak hanya itu, guru juga menjadi teladan dalam menanamkan akhlak mulia bagi murid-muridnya. Guru selalu memberikan motivasi, arahan dan nasihat kepada murid-muridnya. Harapannya agar semua muridnya menjadi orang sukses. Tanpa bimbingan dan didikannya kita tidak akan bisa membedakan antara yang benar dan salah, mana yang halal dan haram. Jasa guru tidak bisa dinilai dengan materi. Berkat jasa gurulah kita menjadi orang berilmu. Dengan bekal ilmu kita bisa menjalani kehidupan dengan tenang dan terarah. Inilah kebaikankebaikan seorang guru kepada murid-muridnya. Islam menempatkan guru pada posisi mulia. Mereka adalah orang tua kita setelah orang tua kandung. Oleh karena itu, kita harus menghormati dan mematuhinya sebagaimana yang kita lakukan terhadap orang tua. Hormat dan patuh kepada guru sangat ditekankan oleh Islam. Setinggi apapun pangkat dan kedudukan seseorang, dia berhutang budi kepada guru. Bagaimana cara menghormati dan mematuhi guru?. Menghormati dan mematuhi guru dapat dilakukan dengan cara : 1)

Menyapa dan mengucapkan salam saat bertemu Saat bertemu dengan guru, baik disekolah maupun diluar sekolah hendaknya menyapa dan mengucapkan salam. Ucapan salam ini akan membuat guru senang dan bangga kepada muridnya.

2)

Mendengarkan dan menyimak dengan baik semua perkataannya

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

167

Perkataan guru pasti mengandung hikmah. Sehingga murid hendaknya mendengarkan dan menyimak dengan baik 3) Mengikuti pelajarannya dengan penuh semangatSeorang murid memiliki motivasi yang kuat dalam mengikuti pelajaran. Sehingga semua pelajaran yang diberikan guru akan diikuti dengan penuh semangat. 4)

Memandang guru dengan pandangan penuh rasa hormat (ta’dzim) Saat berhadapan dengan guru, seorang murid hendaknya menatap gurunya penuh hormat. Dan memberikan perhatian terhadap perkataan guru, mencatat jika diperlukan.

5)

Hendaklah duduk dihadapan guru dengan sopan dan tenang Seorang murid hendaknya mengambil posisi duduk yang terdekat dengan guru. Dengan posisi ini seorang murid akan merasa dekat secara emosional dengan gurunya. Penjelasan guru akan lebih mudah didengar jika posisi duduk murid dekat dengan gurunya.

Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata : “Bila kamu melihat ada anak muda yang bercakap-cakap padahal sang guru sedang menyampaikan ilmu, maka berputus-asalah dari kebaikannya, karena dia sedikit rasa malunya” Guru juga berjasa dalam menanamkan akidah Islam yang lurus. Dengan akidah yang lurus, seseorang akan hidup bahagia dunia hingga akhirat. Dalam ajaran Islam, guru atau ulama harus dihormati dan dimuliakan. Menghormati, mematuhi dan memuliakan guru merupakan syarat agar ilmu yang diperoleh bisa bermanfaat bagi orang lain. Seseorang yang memiliki ilmu yang bermanfaat akan mendapatkan pahala sampai hari kiamat.

D

Refleksi Akhlak Mulia

Kalian sekarang menjadi cukup mengerti mengenai “Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru”. Terkait dengan materi ini, lakukan intropeksi terhadap diri kalian masing-masing. Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut, sesuai dengan apa yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai.

 (setuju),  (biasa saja),  (tidak setuju): 168 Kelas VIII SMP/MTs

1.

Setiap akan menghadapi ulangan saya selalu minta doa restu kedua orang tua.

  

2.

  

3.

Saya melaksanakan perintah orang tua selama tidak melanggar syariat agama.

  

4.

E

Saya merasa senang bisa membantu menyelesaikan pekerjaan di rumah, seperti mencuci piring dan pakaian.

Saya mendengarkan dan menyimak penjelasan guru dengan sebaikbaiknya.



  

5.

Saya mendoakan orang tua dan guru setiap selesai shalat fardu.



  

Kisah Teladan Aktivitas : a.

Membaca kisah teladan berikut.

b.

Berdiskusi dan bekerja sama untuk menceritakan kembali secara langsung atau disajikan dengan bentuk sosiodrama.

c.

Menyimpulkan dan menyampaikan pelajaran yang dapat dipetik dari kisah berikut.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

169

Cara Imam Syafi’i Menghormati Guru Imam Syafi’i pernah membuat rekannya terkagum-kagum karena tiba-tiba saja ia mencium tangan dan memeluk seorang lelaki tua. Para sahabatnya bertanya-tanya, “Mengapa seorang imam besar mau mencium tangan seorang laki-laki tua? Padahal masih banyak ulama yang lebih pantas dicium tangannya daripada dia?” Imam Syafi’i menjawab, “Dulu aku pernah bertanya padanya, bagaimana mengetahui seekor anjing telah mencapai usia balig? Orang tua itu menjawab, “Jika kamu melihat anjing itu kencing dengan mengangkat sebelah kakinya, maka ia telah baligh.” Hanya ilmu itu yang didapat Imam Syafi’i dari orang tua itu. Namun, sang Imam tak pernah lupa akan secuil ilmu yang ia dapatkan. Baginya, orang tua itu adalah guru yang patut dihormati. Sikap sedemikian pulalah yang menjadi salah satu faktor yang menghantarkan seorang Syafi’i menjadi imam besar.

F



Rangkuman

1. 2. 3. 4. 5.

Setiap anak diwajibkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul walidain), baik masih hidup ataupun sudah meninggal dunia Perilaku menghormati dan mematuhi nasihat-nasihatnya termasuk birrul walidain Berdasarkan QS. An-Nisa’/4 ayat 36 perintah berbuat baik kepada kedua orang tua merupakan perintah langsung dari Allah Swt. Seorang murid wajib menghormati dan mematuhi perintah guru selama tidak melanggar syariat Jasa guru kepada muridnya tidak bisa diukur dengan materi

170 Kelas VIII SMP/MTs

G



Ayo Berlatih

A.

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat !

1.

Berikut ini adalah jasa seorang ibu terhadap anaknya, kecuali …. a. melahirkan c. mendidik b. merawat d. birrul walidain

2.

3.

4.

5.

Balasan yang akan diberikan oleh Allah Swt kepada anak durhaka di akhirat kelak adalah .... a.

sulit mendapat jodoh

c. sulit mendapat pekerjaan

b.

dimasukkan neraka

d. cita-cita tidak tercapai

QS An-Nisa’/4 ayat 36 berisi perintah Allah Swt. untuk .... a.

berbuat baik kepada guru

b.

mendoakan semua kaum muslim

c.

berbuat baik kepada kedua orang tua

d.

berdzikir kepada Allah Swt

Sikap yang tepat jika orang tua sedang terbaring sakit yaitu .... a.

merawatnya dengan ikhlas dan penuh kasih sayang

b.

dititipkan di rumah tetangga karena sibuk belajar

c.

menasehati dengan lemah lembut agar segera sembuh

d.

membiarkannya sampai sembuh dengan sendirinya

Jika orang tua memerintahkan kemaksiatan atau kemusyrikan, sikap yang tepat adalah .... a.

menolak dengan santun dan lemah lembut

b.

mentaati dengan sepenuhnya

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

171

6.

c.

membantah karena bertentangan dengan ajaran Islam

d.

menolak dengan keras

Berikut ini merupakan cara menghormati dan mematuhi orang tua jika sudah meninggal, kecuali .... a.

menyambung silaturahim dengan sahabat orang tua

b.

melanjutkan cita-cita orang tua

c.

mengantar makanan ke kuburan

d.

mendoakan agar diampuni Allah Swt

7.

8.

9.

Berikut ini yang merupakan contoh perilaku durhaka kepada orang tua adalah .... a.

berdusta kepadanya

c. menjaga nama baiknya

b.

meminta doa restu

d. ziarah ke kuburnya

Seorang Peserta didik yang baik akan selalu menghormati guru-gurunya. Berikut ini yang merupakan wujud sikap hormat kepada guru adalah .... a.

sering bertanya kepadanya

b.

sering menelponnya

c.

mengetes kepintarannya

d.

mematuhi nasihat-nasihatnya

Siswa yang menghormati dan mematuhi gurunya akan memperoleh .... a.

keberkahan ilmu

c. sanjungan dari teman

b.

hadiah dari guru

d. sertifikat penghargaan

10. Seorang guru sedang menjelaskan pelajaran di kelas, sikap yang benar adalah .... a.

tidak perlu mencatat karena sudah faham

b.

mengerjakan tugas lain yang belum selesai

c.

mendengarkan dan menyimak dengan baik

d.

berbicara dengan teman sebangku

172 Kelas VIII SMP/MTs

B.

Jawablah pertanyaan-pertayaan berikut ini !

1.

Jelaskan mengapa kita harus menghormati dan mematuhi kepada orang tua !

2.

Bagaimana cara menghormati dan mematuhi orang tua saat masih hidup!

3.

Jelaskan sikap terbaikmu saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran di kelas !

4.

Bagaimana cara menghormati dan mematuhi guru ?

5.

Jelaskan mengapa kita harus menghormati dan mematuhi guru !

C. Tugas 1.

Lakukanlah wawancara dengan guru-gurumu (minimal 3 guru), mintalah nasihat dan petunjuknya supaya kalian sukses meraih cita-cita! Tulislah nasihat dan petunjuk-petunjuk guru tersebut dan buatlah kesimpulannya !

2.

Salah satu teman sekelasmu sedang sedih karena ibunya sedang terbaring sakit dirumah sakit. Ia harus membagi waktu belajar dan menunggui di rumah sakit. Kondisi ini membuat pola belajarnya kacau dan tidak fokus. Sebagai teman, apa yang bisa kalian lakukan agar temanmu tetap bisa fokus belajar?

3.

Carilah di internet, koran, atau buku tentang kisah inspiratif anak yang berbakti kepada orang tua! Kemudian tulislah nilai-nilai yang bisa diteladani dari kisah tersebut !

H



Catatan Untuk Orang Peserta Didik

Pada bagian ini putra-putri kita sedang mempelajari “Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru”. Orang tua dapat membimbing dan memantau kegiatannya pada saat di rumah. Apabila mereka bertanya kepada orang tua, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun pengetahuan dan sikap terpuji.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

173

BAB 10

Menghiasi Pribadi dengan Berbaik Sangka dan Beramal Saleh

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 10.1 Gambar 10.2 Wajah seorang laki-laki memakai peci dengan Seorang perempuan muda sedang menuntun ekspresi tersenyum kakek-kakek menyeberang jalan.

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 10.3 Seorang laki-laki sedang memberi sedekah kepada seorang nenek.

174 Kelas VIII SMP/MTs

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

175

A



Mari Renungkan

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 10.4 : Beberapa orang peserta didik sedang membantu mendorong mobil yang macet terkena banjir.

Narasi : Amal saleh dapat menghiasi pribadi dan membahagiakan hati.

Ingatlah, bahwa hidup di alam dunia hanya sementara, sedangkan kehidupan akhirat kekal selama-lamanya. Allah Swt. memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempersiapkan bekal hidup di akhirat. Tahukah kalian bahwa hidup di dunia merupakan ladang amal untuk kehidupan akhirat. Sungguh amat disayangkan jika kesempatan hidup di dunia ini tidak digunakan sebaik-baiknya. Kelak di akhirat mereka akan menyesal karena tidak menggunakan kesempatan hidup di dunia untuk memperbanyak amal saleh. Allah Swt. tidak membutuhkan amal saleh dari kita, sebaliknya kitalah yang membutuhkannya.

Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar : peserta didik sedang bersedekah kepada fakir miskin. Narasi : setiap amal saleh akan mendapat pahala dari Allah Swt.

Wahai generasi muslim yang cerdas, setiap amal saleh yang kalian lakukan akan mendapat balasan berupa pahala dari Allah Swt. Sekecil apapun amal kalian sungguh Allah Swt. akan membalas dengan seadil-adilnya. Janganlah kalian meremehkan amal saleh yang kelihatannya kecil dan sederhana seperti tersenyum saat bertemu dengan teman di sekolah. Sebab nilai amal terletak pada keikhlasannya bukan banyak atau sedikitnya. Sedangkan yang mengetahui kadar keikhlasan hanya Allah Swt. semata.

176 Kelas VIII SMP/MTs

Tanamkanlah dalam diri kalian semangat untuk beramal saleh. Jadikanlah diri kalian sebagai pribadi yang berakhlak mulia. Berbaik sangkalah kepada Allah Swt. bahwa Allah Swt. akan selalu melindungi hamba-hamba-Nya yang saleh. Sudah siapkah kalian selalu beramal saleh mulai sekarang? Renungkanlah, banyak kekacauan dan pertikaian terjadi akibat buruk sangka. Sungguh buruk sangka adalah perilaku tercela yang harus kita hindari. Berbaik sangka akan menjadikan hidup kita tenang, nyaman, dan harmonis. Bukankah hal ini impian setiap orang?. Oleh karena itu, mari kita membiasakan diri berbaik sangka dalam kehidupan sehari-hari.

B



Dialog Islami

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 3.5 Seorang peserta didik (Intan) sedang bertanya kepada guru PAI dan Budi Pekerti (Pak Abas). Intan Pak Abas

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 3.6 Seorang peserta didik (Intan) sedang bertanya kepada guru PAI dan Budi Pekerti (Pak Abas)..

: “Assalamualaikum. Pak Guru, Intan Saya mau bertanya sesuatu. Apakah diiijnkan? “ : “Ya tentu, Intan. Mau tanya tentang apa?.” Pak Abas

: “Kenapa ya Pak, kalau bertemu dengan temanteman di seklah ini disuruh untuk tersenyum?. Kan jadinya capek, pak.” : “Pertanyaan bagus...bgini ya Intan. Sebenarnya manfaat tersenyum itu lebih banyak kembali kepada diri kita sendiri.”

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

177

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 3.7 Seorang peserta didik (Intan) sedang bertanya kepada guru PAI dan Budi Pekerti (Pak Abas).. Intan Pak Abas

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 3.8 Seorang peserta didik (Intan) sedang bertanya kepada guru PAI dan Budi Pekerti (Pak Abas).

: “Contohnya apa ya Pak?” Intan : “Contoh, dengan tersenyumj maka suasana hati kita menjadi berubah menjadi Pak Abas lebih baik dan positif. Coba kau tersenyum sekarang. Nah… suasana hati kamu jadi lebih baik dari sebelumnya bukan?”

: “Mmmm.. iya Pak. Saya merasa lebih baik dan lebih gembira?”. : “Masih banyak manfaat yang lain, yakni kita menjadi lebih kelihatan menarik. Senyum dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Dan yang pasti berpahala seperti sedekah.“

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 3.9 Seorang peserta didik (Intan) sedang bertanya kepada guru PAI dan Budi Pekerti (Pak Abas)..

Gambar 3.10 Seorang peserta didik (Intan) sedang bertanya kepada guru PAI dan Budi Pekerti (Pak Abas)..

178 Kelas VIII SMP/MTs

Intan Pak Abas

C 1.



: “Wah, Luar biasa ya Pak.” : “Syukurlah. Kamu sudah paham. Tapi bapak juga berpesan, kamu jangan senyum-senyum sendiri ya.”

Intan Pak Abas

: “Tentu pak, nanti dikira saya sedang stress.” : “Hahaha…”

Mutiara Khasanah Islam Mari Memahami Amal Saleh

Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan amal saleh? Untuk mengetahui pengertian amal saleh, perhatikan firman Allah Swt. dalam Q.S. al-‘Ashr/103: 2-3 berikut ini:

Artinya : “ Sungguh manusia berada dalam kerugian (2). Kecuali orangorang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran (3).” (Q.S. al-‘Ashr/103: 2-3)

Ayat tersebut menegaskan bahwa sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali yang melakukan empat hal, yaitu : 1)

beriman kepada Allah Swt.

2)

beramal saleh atau amal kebajikan

3)

saling menasihati untuk kebenaran

4)

saling menasihati untuk kesabaran

Kata amal saleh berasal dari kata “amilus”, yaitu segala perbuatan yang

Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar : peserta didik sedang bersedekah kepada fakir miskin. Narasi : setiap amal saleh akan mendapat pahala dari Allah Swt.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

179

bermanfaat bagi dirinya atau orang lain, dan sesuai dengan akal rasional, al-Qur’an serta as-Sunnah. Antara iman dan amal saleh merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Seseorang yang beriman tanpa diikuti amal saleh, maka keimanannya tidak ada artinya. Sebaliknya, amal saleh tanpa didasari iman yang benar maka amalnya tidak ada nilainya di hadapan Allah Swt. Keimanan harus dibuktikan dengan amal saleh dan amal saleh harus dilandasi dengan keimanan yang benar. Kebalikan dari amal saleh adalah amal sayyi’ah, yaitu amal yang mendatangkan mudarat baik bagi pelakunya maupun orang lain. Sungguh rugi seseorang yang berbuat buruk di dunia ini, padahal dunia ini adalah ladang amal untuk kehidupan akhirat. Setiap amal baik atau buruk meskipun sangat kecil tetap akan mendapat balasan yang adil dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. dalam surat az-Zalzalah/99: 7-8 :

Artinya : “ maka siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah (biji sawi), niscaya dia akan melihat (balasan)nya (7). Dan siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah (biji sawi), dia akan melihat (balasan)nya.” (Q.S. azZalzalah/99: 7-8)

Suatu amal saleh akan sah jika memenuhi syarat sebagai berikut: a.

Amal saleh dilakukan dengan mengetahui ilmunya.

b.

Amal saleh itu dikerjakan dengan niat ikhlas karena Allah Swt.

c.

Amal saleh itu hendaknya dilakukan sesuai dengan petunjuk al-Qur’an dan Hadis.

Pernahkah kalian melihat orang atau temanmu beramal, tetapi sedikit sekali? Janganlah kalian meremehkannya atau menghina karena sedikit amalnya. Sebab nilai sebuah amal tidak semata-mata tergantung banyak atau sedikitnya, tetapi juga terletak pada keikhlasannya. Sedangkan nilai keikhlasan amal seseorang hanya Allah Swt. yang mengetahui. Allah Swt. mencintai seorang hamba yang beramal secara terus-menerus meskipun sedikit. Memang yang paling baik adalah beramal banyak serta ikhlas, dan dilakukan terus menerus. Rasulullah s.a.w. pernah

180 Kelas VIII SMP/MTs

bersabda :



Artinya: “ Dar Abu Dzar Jundub Bin Junadah r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda kepadaku: “janganlah sekali-kali kamu mencemooh perbuatan baik seberapa pun kecilnya, walaupun perbuatan baik itu hanya berupa penyambutan terhadap saudaramu dengan muka yang berseri-seri” (H.R. Muslim) Wahai generasi muda Islam, ketahuilah bahwa amal saleh ada tiga macam, yaitu : 1)

Amal saleh terhadap Allah Swt., yaitu menjalankan perintah Allah Swt. dan meninggalkan larang-Nya. Contohnya adalah salat, zakat, puasa, membaca al-Qur’an dan ibadah lainnya

2)

Amal saleh terhadap manusia, yaitu menjalankan hak dan kewajiban terhadap sesama manusia. Contohnya adalah memberikan senyuman, bersikap ramah, bertutur kata yang santun, dan menolong kaum duafa.

Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar : membuang sampah ditempat sampah Narasi : membuang sampah pada tempatnya merupakan salah satu contoh amal saleh

3) Amal saleh terhadap lingkungan alam yaitu menjaga kelestarian alam contohnya adalah membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan mendaur ulang sampah dan melakukan penghijauan.

Di samping tiga amal saleh tersebut ada suatu amal kebajikan yang disebut amal jariyah. Amal jariyah yaitu perbuatan kebajikan yang dilakukan secara ikhlas dengan mengharapkan rida Allah Swt. dan mendatangkan pahala bagi pelakunya meskipun ia telah meninggal. Pahala amal jariyah akan terus mengalir selama orang yang masih hidup masih dapat memanfaatkan hasil kebajikan yang ia tinggalkan di dunia. Rasulullah s.a.w. bersabda : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

181

Artinya : “dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa’at baginya dan anak shalih yang selalu mendoakannya.” (H.R. Muslim)saudaramu dengan muka yang berseri-seri” (H.R. Muslim)

2.

MANFAAT BERAMAL SALEH Seseorang yang beramal saleh akan memperoleh manfaat sebagai berikut : 1)

Diberi ampunan dan pahala yang besar oleh Allah Swt.

Hal ini sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Maidah/5: 9 yang artinya: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.” 2)

Diberi tambahan petunjuk.

Hal ini sesuai dengan Q.S. Maryam/19: 76 yang artinya: “Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal kebajikan yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.” 3)

Diberi kehidupan yang baik dan layak.

Hal ini sesuai dengan Q.S. an-Nahl/16: 97 yang artinya: “Siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

182 Kelas VIII SMP/MTs

4) Dihapuskan dosa-dosanya. Hal ini sesuai dengan Q.S. al-Ankabut/29: 7 yang artinya: “Dan orangorang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, pasti akan Kami hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” 5) Dijauhkan dari kerugian di dunia dan akhirat. Hal ini sesuai dengan Q.S. al-‘Asr/103: 1-3 : “Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.”

3.

BERBAIK SANGKA

Berbaik sangka atau Husnudzon merupakan perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang muslim. Lawan dari husnudzon adalah su’udzon atau buruk sangka. Berburuk sangka merupakan perilaku tercela yang akan mendatangkan mudarat, baik bagi pelakunya maupun orang lain. Allah Swt. melarang berburuk sangka, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. al-Hujurat/49: 12 :

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.” (Q.S. alHujurat/49: 12)

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

183

ini

Rasulullah s.a.w. juga melarang berburuk sangka, sebagaimana hadis berikut :

Artinya : “Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Jauhilah prasangka buruk karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta.” (H.R. Bukhari)

Wahai anak yang saleh, marilah kita membiasakan diri berbaik sangka dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja bentuk berbaik sangka itu? Berbaik sangka ada tiga macam, yaitu : 1)

Berbaik sangka kepada Allah Swt. Orang yang berbaik sangka kepada Allah Swt. akan senantiasa bersyukur atas semua kenikmatan dari-Nya, dan bersabar atas semua cobaan. Mengapa kita harus bersyukur kepada Allah Swt? Allah Swt. telah memberikan karunia dan kenikmatan yang tidak ternilai harganya kepada manusia. Maka, sudah seharusnya manusia bersyukur kepada Allah Swt.

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar : sujud syukur Narasi : bersyukur merupakan salah satu bentuk husnudzan kepada Allah SWT.

Lalu, mengapa kita harus bersabar atas semua cobaan ? Allah Swt. memiliki sifat-sifat sempurna dan tidak mungkin Allah Swt. menghendaki keburukan bagi hamba-hamba-Nya. Setiap cobaan dan ujian dari Allah Swt. tidak bertujuan menyakiti hamba-Nya, tetapi untuk menguji ketaatan, keimanan, dan kesabarannya.

184 Kelas VIII SMP/MTs

2)

Berbaik sangka kepada diri sendiri. Pernahkah kalian mengalami kesulitan hidup? Jika pernah, bagaimana cara kalian menyikapinya? Seseorang yang berbaik sangka kepada diri sendiri akan memiliki sikap percaya diri, optimis, dan bekerja keras. Sebaliknya, seseorang yang berburuk sangka kepada diri sendiri, ia akan merasa pesimis, tidak percaya diri, dan malas berusaha.

3)

Berbaik sangka kepada orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu membutuhkan orang lain. Orang lain di sekitar kita harus diperlakukan secara baik, santun, saling menyayangi, dan menghormati. Berprasangka baik kepada orang lain akan menumbuhkan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat. Sikap buruk sangka hanya akan memicu perpecahan dan konflik. Banyak pertikaian dan kerusuhan terjadi karena sikap buruk sangka. Jika ada isu-isu negatif hendaknya diklarifikasi (tabayyun) terlebih dahulu agar kita tidak terjerumus kepada sikap curiga dan buruk sangka. Oleh karena itu, mari kita tumbuhkan prasangka baik kepada keluarga, teman, tetangga, dan sesama manusia agar hidup kita bahagia dunia sampai akhirat.

4.

MANFAAT BAIK SANGKA

Seseorang yang membiasakan diri berbaik sangka akan memperoleh manfaat sebagai berikut : 1)

Hidup menjadi tenang dan optimis. Seseorang yang berbaik sangka kepada Allah Swt. akan senantiasa bersyukur apabila mendapatkan kenikmatan dan bersabar apabila mendapatkan ujian serta cobaan. Hal ini akan menjadikan hidupnya tenang dan penuh optimis.

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar : sujud syukur Narasi : bersyukur merupakan salah satu bentuk husnudzan kepada Allah SWT.

2)

Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan.

3)

Membentuk pribadi yang tangguh

4)

Menjadikan seseorang teguh pendirian sebab tidak mudah menerima pengaruh buruk dari orang lain

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

185

5)

Menjadikan seseorang kreatif

6)

Menyebabkan seseorang tidak mudah putus asa

7)

Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik.

8)

Terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama.

9)

Selalu senang dan bahagia atas kebahagiaan orang lain.

D



Refleksi Akhlak Mulia

Kalian sekarang menjadi cukup mengerti mengenai menghiasi diri dengan berbaik sangka dan beramal saleh. Baik sangka dan amal saleh merupakan akhlak mulia yang sangat dianjurkan oleh Allah Swt. Keduanya akan membawa pelakunya meraih keharmonisan, dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Terkait dengan hal ini, lakukan intropeksi terhadap diri kalian masing-masing. Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut, sesuai dengan apa yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai.

 (setuju),  (biasa saja),  (tidak setuju): 1.

2.

3.



Misalnya pada suatu ketika uang saya jatuh di jalan dan hilang, maka saya berkeyakinan uang itu memang bukan rezeki saya.

   Ketka saya mndapatkan nilai yang kurang memuaskan, saya berpikir bahwa memang saya kurang belajar, bukan karena soalnya yang terlalu sulit.

   Saya mau mengakui kesalahan dihadapan bapak-ibu guru dan kedua orang tua.

  

186 Kelas VIII SMP/MTs

4.

Saya rela melaksanakan kebersihan kelas sesuai jadwal piket yang telah disepakati.

  

5.

Ketika saya betemu dengan teman kemudian saling tersenyum, rasanya dapat suasana menjadi lebih cair l.

  



E



Kisah Teladan

Aktivitas : a.

Membaca kisah teladan berikut.

b.

Berdiskusi dan bekerja sama untuk menceritakan kembali secara langsung atau disajikan dengan bentuk sosiodrama.

c.

Menyimpulkan dan menyampaikan pelajaran yang dapat dipetik dari kisah berikut.

Kejujuran Seorang Wanita Salihah Saat itu tengah malam di kota Madinah. Kebanyakan warga kota sudah tidur. Umar bin Khatab r.a. berjalan menyelusuri jalan-jalan di kota. Dia coba untuk tidak melewatkan satupun dari pengamatannya. Menjelang dini hari, pria ini lelah dan memutuskan untuk beristirahat. Tanpa sengaja, terdengarlah olehnya percakapan antara ibu dan anak perempuannya dari dalam rumah dekat dia beristirahat. “Nak, campurkanlah susu yang engkau perah tadi dengan air,” kata sang ibu. “Jangan ibu. Amirul mukminin sudah membuat peraturan untuk tidak menjual susu yang dicampur air,” jawab sang anak.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

187

“Tapi banyak orang melakukannya Nak, campurlah sedikit saja. Yakinlah bahwa Amirul Mukminin tidak mengetahuinya,” kata sang ibu mencoba meyakinkan anaknya. “Ibu, Amirul Mukminin mungkin tidak mengetahuinya. Tapi, Rabb dari Amirul Mukminin pasti melihatnya,” tegas si anak menolak. Mendengar percakapan ini, berurailah air mata pria ini. Karena subuh menjelang, bersegeralah dia ke masjid untuk memimpin salat Subuh. Sesampai di rumah, dipanggilah anaknya untuk menghadap dan berkata, “Wahai Ashim putra Umar bin Khattab. Sesungguhnya tadi malam saya mendengar percakapan istimewa. Pergilah kamu ke rumah si Fulan dan selidikilah keluarganya.” Ashim bin Umar bin Khattab melaksanakan perintah ayahandanya yang tak lain memang Umar bin Khattab, Khalifah kedua yang bergelar Amirul Mukminin. Sekembalinya dari penyelidikan, dia menghadap ayahnya dan mendengar ayahnya berkata, “Pergi dan temuilah mereka. Lamarlah anak gadisnya itu untuk menjadi isterimu. Aku lihat insya allah ia akan memberi berkah kepadamu dan anak keturunanmu. Mudah-mudahan pula ia dapat memberi keturunan yang akan menjadi pemimpin bangsa.” Begitulah, menikahlah Ashim bin Umar bin Khattab dengan anak gadis tersebut. Dari pernikahan ini, Umar bin Khattab dikaruniai cucu perempuan bernama Laila, yang nantinya dikenal dengan Ummi Ashim. Suatu malam setelah itu, Umar bermimpi. Dalam mimpinya dia melihat seorang pemuda dari keturunannya, bernama Umar, dengan kening yang cacat karena luka. Pemuda ini memimpin umat Islam seperti dirinya memimpin umat Islam. Mimpi ini diceritakan hanya kepada keluarganya saja. Saat Umar meninggal, cerita ini tetap terpendam di antara keluarganya. Ummi Ashim menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan. Abdul Aziz adalah Gubernur Mesir di era khalifah Abdul Malik bin Marwan (685 – 705 M). Dari pernikahan Ummi Ashim dengan Abdul Aziz bin Marwan lahirlah Khalifah Umar bin Abdul Aziz. (Sumber : www.kisah.web.id)

F



Rangkuman

1)

Amal saleh yaitu segala perbuatan yang bermanfaat bagi dirinya atau orang lain dan sesuai dengan akal rasional, Al-Qur’an serta As-Sunnah.

2)

Antara iman dan amal saleh merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Seseorang yang beriman tanpa diikuti amal saleh, keimanannya tidak ada artinya. Sebaliknya, amal saleh tanpa didasari iman yang benar,

188 Kelas VIII SMP/MTs

amalnya tidak ada nilainya di hadapan Allah Swt.. 3)

4)

Sebuah amal saleh akan sah jika memenuhi syarat sebagai berikut : a)

Amal saleh dilakukan dengan mengetahui ilmunya.

b)

Amal saleh itu dikerjakan dengan niat ikhlas karena Allah Swt.

c)

Amal saleh itu hendaknya dilakukan sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan Hadits.

Amal saleh ada tiga macam, yaitu : a)

Amal saleh terhadap Allah Swt.

b)

Amal saleh terhadap manusia

c)

Amal saleh terhadap lingkungan alam

5)

Amal jariyah yaitu perbuatan kebajikan yang dilakukan secara ikhlas dengan mengharapkan ridha Allah Swt dan mendatangkan pahala bagi pelakunya meskipun ia telah meninggal.

6)

Amal saleh dan baik sangka akan mendatangkan banyak manfaat bagi pelakunya dan orang lain.

7)

Berbaik sangka ada tiga macam, yaitu : a)

Berbaik sangka kepada Allah Swt

b)

Berbaik sangka kepada diri sendiri.

c)

Berbaik sangka kepada orang lain.

amalnya tidak ada nilainya di hadapan Allah Swt.. 3)

4)

Sebuah amal saleh akan sah jika memenuhi syarat sebagai berikut : a)

Amal saleh dilakukan dengan mengetahui ilmunya.

b)

Amal saleh itu dikerjakan dengan niat ikhlas karena Allah Swt.

c)

Amal saleh itu hendaknya dilakukan sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan Hadits.

Amal saleh ada tiga macam, yaitu : a) Amal saleh terhadap Allah Swt. b) Amal saleh terhadap manusia c) Amal saleh terhadap lingkungan alam

5)

Amal jariyah yaitu perbuatan kebajikan yang dilakukan secara ikhlas dengan mengharapkan ridha Allah Swt dan mendatangkan pahala bagi pelakunya meskipun ia telah meninggal.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

189

6)

Amal saleh dan baik sangka akan mendatangkan banyak manfaat bagi pelakunya dan orang lain.

7)

Berbaik sangka ada tiga macam, yaitu :

G

a)

Berbaik sangka kepada Allah SWT.

b)

Berbaik sangka kepada diri sendiri.

c)

Berbaik sangka kepada orang lain.



Ayo Berlatih

A.

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat !

1.

Menurut QS Al-‘Ashr ayat 2-3 setiap manusia berada dalam kerugian kecuali ....

2.

3.

a.

Orang yang beriman, beramal saleh, saling menasehati untuk kebenaran dan kesabaran

b.

Orang yang beriman dan istiqamah dalam beramal saleh

c.

Orang yang sabar dan tabah dalam menghadapi ujian dan cobaan

d.

Orang yang bertaqwa kepada Allah Swt.

Suatu amal saleh akan sah jika memenuhi syarat sebagai berikut, kecuali .... a.

Amal saleh dilakukan dengan mengetahui ilmunya.

b.

Amal saleh itu dikerjakan dengan niat ikhlas karena Allah Swt.

c.

Amal saleh itu dilakukan dengan niat riya’ kepada orang lain

d.

Amal saleh itu hendaknya dilakukan sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan Hadits

Perbuatan kebajikan yang dilakukan secara ikhlas dengan mengharapkan ridha Allah SWT. dan mendatangkan pahala bagi pelakunya meskipun ia telah meninggal disebut ....

190 Kelas VIII SMP/MTs

4.

5.

a.

Amal jariyah

b.

Amal nafiah

c.

Amal nafsiyah

d.

Amal jamaah

Berikut ini adalah amal yang tidak terputus pahalanya meskipun pelakunya meninggal dunia, kecuali .... a.

Shodaqah jariyah

b.

Ilmu yang bermanfaat

c.

Anak saleh yang mendoakan orang tuanya

d.

Membaca al-Qur’an setiap hari

Berikut ini yang bukan contoh amal saleh adalah .... a.

Mencontek ketika ulangan

b.

Membuang sampah di tempatnya

c.

Shalat tahajud setiap malam

d.

Membantu kaum dhuafa

6.



Hadits tersebut berisi larangan .... a.

Berkata dusta

b. Pamer c.

Berburuk sangka

d. Bermalas-malasan 7.

Berikut ini merupakan wujud berbaik sangka kepada Allah SWT., kecuali .... a.

Bersyukur atas semua nikmat

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

191

8.

b.

Mengeluh atas cobaan yang diterima

c.

Meyakini semua cobaan pasti ada hikmahnya

d.

Bersabar atas semua ujian dan cobaan

Seseorang yang husnudzan kepada diri sendiri akan memiliki sifat .... a.

Mudah putus asa

b. Takabur c. Pesimis d. 9.

Percaya diri

Jika mendengar berita atau isu negatif maka langkah yang tepat adalah .... a. Tabayyun b. Ta’awun c. Tawakkal d. Tasamuh

10. Sikap yang tepat apabila ada teman yang sedang mengalami kesulitan adalah .... a.

Membantunya supaya dipuji oleh guru

b.

Membiarkannya supaya berusaha sendiri

c.

Tidak mempedulikannya karena masih memiliki orang tua

d.

Membantunya dengan ikhlas

B.

Jawablah pertanyaan-pertayaan berikut ini !

1.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan amal saleh !

2.

Sebutkan tiga syarat diterimanya amal saleh !

3.

Berilah satu contoh amal saleh yang pernah kalian lakukan di sekolah !

4.

Sebutkan manfaat bersifat husnudzan kepada Allah SWT. !

5.

Bagaimana menurut pendapat kalian jika ada teman bersu’udzan kepada kalian !

192 Kelas VIII SMP/MTs

C. Tugas 1.

Buatlah laporan tentang kisah nyata orang-orang terdahulu maupun sekarang yang memiliki sifat jujur dan adil !

2.

Misalnya ada salah seorang teman kamu kehilangan uang. Rencananya uang pemberian orang tuanya itu akan digunakan untuk membeli buku pelajaran. Ia takut untuk bercerita kepada orang tuanya, sebab ia akan kena marah. Padahal buku pelajaran tersebut sangat ia butuhkan. Sebagai teman, apa yang akan kalian lakukan untuk membantu temanmu tersebut?

3.

Sifat jujur dan adil sangat berguna bagi kehidupan seseorang. Carilah contoh-contoh yang membuktikan bahwa sifat jujur dan adil bermanfaat dalam kehidupan kita.

F



Catatan Untuk Orang Tua Peserta Didik

Pada bagian ini putra-putri kita sedang mempelajari materi mengutamakan kejujuran dan menegakkam keadilan. Orang tua dapat membimbing dan memantau kegiatannya pada saat di rumah. Apabila mereka bertanya kepada orang tua, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun pengetahuan dan sikap terpuji.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

193

BAB 11

Ibadah Puasa Membentuk Pribadi yang Bertakwa

Sumber: Kemdikbud Gambar 4.1 : pemandangan alam di tepi pantai yang indah saat matahari hendak terbenam, menjelang berbuka puasa

194 Kelas VIII SMP/MTs

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 4.2 : Suasana berbuka puasa di masjid

A



Mari Renungkan

Marilah kita renungkan, betapa nikmatnya orang yang sedang berbuka puasa. Apakah kalian pernah merasakan kenikmatan tersebut? Seharian kita menahan lapar dan haus; nikmatnya, begitu tiba saatnya berbuka. Alhamdulillah lapar dan haus terobati. Apa yang bisa kita rasakan pada saat kita menjalankan ibadah puasa? Puasa bukan hanya menahan makan dan minum. Banyak orang di sekeliling kita berpuasa. Mereka beramai-ramai sahur di waktu sebelum fajar tiba, lantas menahan lapar dan haus di siang harinya. Seharian mereka tidak makan dan minum, begitu mendengar azan Magrib dikumandangkan, tuntas sudah puasa pada hari itu. Semudah itukah kita melaksanakan puasa? Ternyata selain menahan makan dan minum kita yang berpuasa juga harus dapat menahan diri dari segala perbuatan yang mengandung dosa. Lebih jauh lagi kita harus meninggalkan perkara-perkara yang dapat merugikan orang lain, seperti mencuri, korupsi, atau mengambil setiap hak orang lain. Puasa adalah momen yang paling tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Apalagi puasa di bulan Ramadan, setiap pahala dilipatgandakan seribu kali lipat.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

195

Apakah kita tidak rugi jika tidak berpuasa? Bekerja pun bernilai ibadah manakala diniatkan dengan benar. Para petani yang mengayunkan cangkulnya di saat puasa

Sumber: Kemdikbud

Gambar 4.3 : Ayah berbincang-bincang dengan anaknya di ruang keluarga

lebih baik daripada yang hanya tidur dari pagi sampai petang. Jadi, dengan melaksanakan puasa memberikan kesempatan kepada kita untuk menambah amal ibadah. Kita juga memohon ampun atas dosa-dosa yang telah kita perbuat selama ini baik yang kita sengaja maupun yang tidak kita sengaja. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

B



Dialog Islami Siang hari, di rumah Riza.

Riza

: “Ayah, kalau bulan Ramadan mengapa banyak orang yang membaca al-Qur’ān? Hampir setiap saat selalu terdengar orang mengaji di masjid.”

Ayah

: “Ya, pertanyaan yang sangat bagus, Anakku. Begini, karena di bulan Ramadan pahala orang yang membaca al-Qur’ān dilipatgandakan dari pada hari lainnya.”

Riza

: “Oh, begitu ya, Yah. Lalu, selain membaca al-Qur’ān, ibadah apa saja yang harus kita lakukan di bulan Ramadan ?”

Ayah

: “Banyak, Za. Selain membaca al-Qur’ān kita juga dianjurkan untuk melaksanakan ibadah śalat tarawih dari awal sampai akhir bulan Ramadan. Kita juga dianjurkan untuk mempebanyak zikir dan berdo’a kepada Allah karena bulan Ramadan itu adalah satu bulan yang penuh dengan kemuliaan. Apalagi pada malam 21 hingga malam 29 ada satu malam yang amat mulia yang dinamakan malam

196 Kelas VIII SMP/MTs

”lalilatul qadar”. Beribadah pada malam itu lebih baik dari pada 1000 bulan.”

C

Riza

: “Wah, pahalanya banyak sekali, Yah.”

Ayah

: “Ya. Oleh karena itu, perbanyaklah ibadah dan amal yang saleh di bulan Ramadan.”

Riza

: “Kalau begitu, aku mau beribadah dan beramal di bulan Ramadan saja, biar banyak pahalanya. Boleh tidak, Yah? Hehehe.”

Ayah

: “ Kalau itu tidak boleh. Bulan-bulan lain tetap beribadah dan beramal saleh. Anak Ayah tidak boleh nakal.”

Riza

: “Tidak kok, Yah. Cuma bercanda”

Ayah

: “Bagus. Itu baru anak Ayah.”



Mutiara Khazanah Islam

Puasa merupakan rukun Islam yang keempat. Puasa berasal dari kata “śaumu” yang artinya menahan diri dari segala sesuatu, seperti: menahan

makan, minum, hawa nafsu, dan menahan dari bicara yang tidak bermanfaat. Sedangkan arti puasa menurut istilah adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya, mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat dan beberapa syarat tertentu, sesuai dengan firman Allah sebagai berikut:

Artinya: “Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar...”(Q.S. al-Baqārah/2 :187) Setiap orang yang percaya kepada Allah Swr diwajibkan untuk berpuasa di bulan Ramadan sebagaimana firman Allah sebagai berikut:

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

197

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Q.S. al-Baqārah/2 : 183) Dari ayat tersebut, sudah jelas bahwa puasa itu diwajibkan bagi orangorang yang beriman dengan tujuan agar menjadi orang yang bertakwa. 1. Puasa Wajib Aktivitas 1: a. Bacalah materi tentang puasa wajib. b. Secara berkelompok, buatlah paparan atau bahan pidato yang menarik tentang puasa wajib. c. Jika sudah selesai, presentasikan atau demonstrasikan hasilnya secara berkelompok. Puasa wajib adalah, puasa yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Islam yang sudah balig dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa. Adapun macam-macam puasa wajib ada empat yaitu: a. Puasa Ramadan Puasa Ramadan adalah puasa yang dilaksanakan di bulan Ramadan yang merupakan rukun Islam keempat. Puasa wajib ini mulai diperintahkan pada tahun kedua hijrah, setelah Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah. Hukumnya adalah fardu ‘ain. Oleh karena itu, jangan sekali-kali meninggalkan puasa Ramadan tanpa adanya halangan yang dibenarkan menurut syariat. Apabila sedang berhalangan melaksanakan puasa Ramadan, kita wajib menggantikannya pada hari yang lain. Agar puasa kita menjadi lebih sempurna dan bermakna, marilah kita pahami ketentuan-ketentuannya. t1) Syarat wajib puasa Orang Islam berkewajiban untuk melaksanakan puasa apabila memenuhi syarat sebagai berikut: a) berakal, b) balig, dan c) mampu berpuasa. 2) Syarat sahnya puasa Di samping syarat wajib ada syarat lain agar puasa kita menjadi sah,

198 Kelas VIII SMP/MTs

antara lain: a) beragama Islam, b) mumayiz (sudah dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik), c) suci dari darah haid dan nifas, dan d) dalam waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa. 3) Rukun puasa Orang yang akan melaksanakan puasa harus memenuhi rukun puasa antara lain yaitu: a) Niat untuk berpuasa Ketika hendak berpuasa di bulan Ramadan, lakukan niat di dalam hati dengan ikhlas. Apabila diucapkan, maka niat puasa tersebut adalah sebagai berikut :

Artinya: “Saya berniat puasa Ramadan esok hari untuk menjalankan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini karena mentaati perintah Allah Ta’ala.” Niat untuk melaksanakan puasa dilakukan pada malam hari sebelum memulai puasa dan selambat-lambatnya sebelum terbit fajar. Untuk menjaga agar niat puasa ini tidak terlewatkan, kita boleh mengucapkan niat puasa ini setelah selesai śalat tarawih. b) Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. 4) Hal-hal yang membatalkan puasa Berpuasa merupakan bentuk ibadah kita kepada Allah Swt. Untuk itu kita harus berhati-hati dalam melaksanakannya. Ada enam perkara yang bisa membatalkan puasa kita, yaitu: a) Makan dan minum Makan dan minum yang membatalkan puasa adalah apabila dilakukan dengan sengaja. Kalau makan minum dilakukan dengan tidak sengaja karena lupa, hal ini tidak membatalkan puasa. b) Muntah yang disengaja atau dibuat-buat Apabila muntahnya tidak sengaja, tidak membatalkan puasa. c) Berhubungan suami istri Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

199

Orang yang melakukan hubungan suami istri pada siang hari di bulan Ramadan dapat membatalkan puasanya. Ia wajib mengganti puasa itu serta harus membayar kifarat (denda). Ada tiga macam kifaratnya, antara lain: memerdekakan hamba sahaya, kalau tidak sanggup memerdekakan hamba sahaya maka wajib berpuasa dua bulan berturut-turut, kalau tidak kuat berpuasa maka bersedekah dengan memberikan makanan yang mengenyangkan kepada enam puluh fakir miskin dan tiap-tiap orang mendapatkan ¾ liter beras atau yang setara. d) Keluar darah haid atau nifas bagi perempuan e) Gila atau sakit jiwa f) Keluar cairan mani dengan sengaja 5) Hal-hal yang disunnahkan dalam puasa Orang yang sedang berpuasa disunnahkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: a) berdoa ketika berbuka puasa, b) memperbanyak sedekah, c) śalat malam, termasuk śalat tarawih, dan d) tadarus atau membaca al-Qur’ān. 6) Hal-hal yang mengurangi pahala puasa Hal yang dapat mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa adalah semua perbuatan yang dilarang oleh Islam. Contohnya membicarakan kejelekkan orang lain, berbohong, mencaci maki orang lain, dan sebagainya. 7) Orang-orang yang boleh berbuka pada bulan Ramadan Berpuasa adalah kewajiban bagi setiap muslim. Akan tetapi, dalam keadaan tertentu boleh tidak berpuasa. Adapun orang-orang yang diperbolehkan meninggalkan puasa sebagai berikut: a) Orang yang sedang sakit dan tidak kuat untuk berpuasa atau apabila berpuasa sakitnya semakin parah. Namun, ia harus menggantikannya di hari lain apabila sudah sembuh nanti. b) Orang yang sedang dalam perjalanan jauh. Ia pun wajib mengqada puasanya di hari lain. c) Orang tua yang sudah lemah sehingga tidak kuat lagi untuk berpuasa. Ia wajib membayar fidyah, yakni bersedekah tiap hari ¾ liter beras

200 Kelas VIII SMP/MTs

atau yang sama dengan itu kepada fakir miskin. d) Orang yang sedang hamil dan menyusui anak. Kedua perempuan ini kalau khawatir akan menjadi mudarat kepada dirinya sendiri atau beserta anaknya mereka wajib mengqada puasanya sebagaimana orang yang sedang sakit. Kalau hanya khawatir akan menimbulkan mudarat bagi anaknya, ia wajib mengqada puasanya dan membayar fidyah kepada fakir miskin. b. Puasa Nazar Puasa nazar adalah puasa yang dilakukan karena mempunyai nazar (janji kebaikan yang pernah diucapkan). Puasa ini wajib dilaksanakan ketika keinginannya atau cita-citanya terpenuhi. Misalnya, kamu ingin sekali lulus SMP dan memperoleh predikat 10 besar di sekolah. Jika keinginan mulia itu terwujud kamu berjanji untuk puasa 3 hari. Nah, ketika cita-cita itu ternyata terpenuhi, maka janji (nazar) untuk berpuasa 3 hari tersebut harus segera kamu laksanakan. Nazar harus berupa amal kebaikan. Kita tidak boleh bernazar dengan amal keburukan atau maksiat. Jika seseorang kelepasan bernazar untuk berbuat maksiat kepada Allah Swt, maka hal tersebut tidak wajib bahkan tidak boleh dilakukan, bahkan ia harus beristigfar memohon ampun kepada Allah atas nazar berbuat maksiat tadi. Adapun hukum puasa nazar adalah wajib dilaksanakan sebagaimana firman Allah Swt sebagai berikut: Artinya: ”Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana”. (Q.S. al-Insān/76:7) c. Puasa Qada Puasa qada adalah puasa yang kita niatkan untuk mengganti kewajiban sesudah lewat waktunya. Sebagai contoh orang yang meninggalkan puasa karena sedang haid, berkewajiban mengganti puasa tersebut di bulan yang lainnya. Apabila meninggalkan puasanya enam hari, wajib baginya mengqada enam hari (sebanyak jumlah hari yang ditinggalkan). Batas waktu untuk mengqada puasanya adalah sampai datang bulan puasa berikutnya. Apabila tidak dilakukan, ia wajib mengqada serta membayar fidyah.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

201

d. Puasa kifarat Puasa kifarat adalah puasa yang wajib dikerjakan karena melanggar suatu aturan yang telah ditentukan. Puasa kifarat wajib dilaksanakan apabila terjadi hal-hal berikut: 1) Tidak mampu memenuhi nazar Nazar merupakan janji yang wajib dipenuhi oleh seseorang. Namun kadangkala seseorang tidak sanggup memenuhi janji tersebut karena ada halangan. Contoh: Seseorang berjanji jika sembuh dari sakit, ia akan melaksanakan umrah. Apabila sakit yang dideritanya sudah sembuh, maka dia wajib melaksanakan umrah. Namun, saat itu dia belum mempunyai ongkos untuk pergi umrah. Maka, dia boleh menggantinya dengan membayar fidyah kepada sepuluh orang miskin. Jika tidak mampu membayar fidyah, dia wajib berpuasa selama tiga hari. 2) Berkumpul dengan istri pada siang hari di bulan Ramadan Dalam kasus semacam ini orang tersebut wajib melaksanakan puasa kifarat selama dua bulan berturut-turut. 3) Membunuh secara tidak sengaja Membunuh merupakan perbuatan keji yang dilarang oleh Allah Swt dan termasuk dosa besar. Namun, sering kali terjadi kasus terbunuhnya seseorang namun sebenarnya pelakunya tidak menginginkan hal itu terjadi. Contohnya: seorang pengemudi sudah berhati-hati saat mengendarai mobil, namun tiba-tiba ada seseorang yang menyeberang jalan dan tertabrak sehingga penyeberang itu tak tertolong nyawanya. Dalam kasus semacam ini penabrak wajib membayar kifarat berupa memerdekakan hamba sahaya sambil memberikan santunan kepada pihak korban. Jika tidak mampu, dia harus berpuasa selama dua bulan berturut-turut. 4) Melakukan zihar kepada istrinya (menyamakan istri dengan ibunya) Seorang suami yang menyamakan istri dengan ibunya hukumnya haram. Contoh perilaku menyamakan adalah seorang suami tidak mau melakukan hubungan suami istri (memberi nafkah batin) karena ketika melihat istrinya seperti melihat ibunya. Perlakuan suami seperti ini tentu sangat menyakiti hati dan perasaan istrinya. Hal ini sangat dilarang oleh Allah Swt. Apabila perbuatan ini sudah telanjur, maka suami tersebut harus membayar kifarat dengan memerdekaan hamba sahaya atau berpuasa dua bulan berturut-turut.

202 Kelas VIII SMP/MTs

5) Mencukur rambut ketika ihram Ketika sedang melaksanakan ibadah haji, seorang jamaah haji sudah mencukur rambut sebelum tahalul. Maka, jamaah haji tersebut harus membayar kifarat berupa memberikan sedekah kepada enam fakir miskin atau berpuasa tiga hari. 6) Berburu ketika ihram Pada saat seseorang melaksanakan haji, dia tidak boleh berburu binatang. Jika hal itu dilakukan, maka dia wajib membayar kifarat karena berburu binatang merupakan salah satu dari larangan haji. Bentuk kifaratnya ditentukan oleh keputusan hakim yang dinilai jujur. 7) Mengerjakan haji dan umrah dengan cara tamattu’ atau qiran Dalam hal ini ia wajib membayar denda sebagai berikut: menyembelih seekor kambing yang pantas untuk berqurban. Apabila tidak sanggup memotong kambing, ia wajib melaksanakan puasa selama sepuluh hari. Tiga hari wajib ia kerjakan pada saat ihram paling lambat pada hari raya Haji dan tujuh harinya wajib dilaksanakan sesudah ia kembali ke tanah airnya. 2. Puasa Sunnah Aktivitas : a. Bacalah materi tentang puasa sunnah. b. Secara berkelompok, buatlah paparan atau bahan pidato yang menarik tentang puasa sunnah. c. Jika sudah selesai, presentasikan atau demonstrasikan hasilnya secara berkelompok. Selain diperintahkan untuk melaksanakan puasa wajib, kita juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah. Cara mengerjakannya sama seperti melaksanakan puasa Ramadan, yaitu dimulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Dalam pelaksanaanya puasa sunnah ini dikaitkan dengan bulan, hari, dan tanggal. Puasa sunnah ini apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala. Namun, apabila tidak dikerjakan tidak mendapat dosa. Berikut ini akan diuraikan puasa yang disunnahkan untuk dilaksanakan selain puasa wajib, yaitu: a. Puasa Syawal

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

203

Puasa ini dilaksanakan sesudah tanggal 2 Syawal. Jumlahnya ada enam hari. Cara mengerjakannya boleh dikerjakan enam hari berturut-turut atau boleh juga dilaksanakan dengan cara berselang-seling. Misalnya sehari puasa sehari tidak. Hal ini berdasarkan hadis sebagai berikut:

Artinya :“Dari Abu Ayub, dari Rasulullah saw. berkata : siapa berpuasa Ramadan kemudian mengikutinya dengan berpuasa 6 hari di bulan Syawal, yang demikian itu (pahalanya) seperti puasa setahun.” (H.R. Jama’ah kecuali Bukhari dan Nasa’i). b. Puasa Arafah (Tanggal 9 Zulhijjah) Puasa ini dilaksanakan ketika orang yang melaksanakan ibadah haji sedang wukuf di Padang Arafah. Sedangkan orang yang menunaikan ibadah haji tidak disunnahkan melaksanakan puasa ini. Keistimewaan puasa Arafah ini dapat menghapus dosa selama dua tahun: yaitu satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang sebagaimana tertuang dalam Hadis berikut:

Artinya: “ Dari Abu Qatadah, nabi saw., telah berkata,” puasa hari Arafah itu menghapuskan dosa dua tahun: satu tahun yang telah lalu, dan satu tahun yang akan datang.”(H.R.Muslim) c. Puasa Hari Senin dan Kamis Puasa hari Senin dan Kamis adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Senin dan Kamis. Sebagaimana Hadis berikut:

Artinya : “Rasulullah bersabda : Ditempakan amal-amal umatku pada hari Senin dan Kamis dan aku senang amalku ditempakan, maka aku berpuasa”. (H.R. Ahmad dan at-Tirmidzi)

204 Kelas VIII SMP/MTs

3. Waktu yang diharamkan untuk berpuasa Allah Swt. Maha Adil dan Maha Bijaksana. Dalam waktu-waktu tertentu kita dilarang berpuasa. Adapun waktu yang diharamkan untuk berpuasa adalah: a. Hari raya Idul Fitri dan Idul Adha b. Hari tasyrik yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah c. Hari yang diragukan (apakah sudah tanggal satu Ramadan atau belum) 4. Hikmah Berpuasa Orang muslim yang senantiasa melaksanakan puasa akan mendapatkan banyak manfaat, antara lain: a. Meningkatkan iman dan takwa serta mendorong seseorang untuk rajin bersyukur kepada allah Swt. Ini merupakan tujuan utama orang yang berpuasa. b. Menumbuhkan rasa solidaritas terhadap sesama terutama kasih sayang terhadap fakir miskin. c. Melatih dan mendidik kesabaran dalam kehidupan sehari-hari karena orang yang berpuasa terdidik menahan kelaparan, kehausan, dan keinginan. Tentulah dengan sabar ia dapat menahan segala kesulitan tersebut. d. Dapat mengendalikan hawa nafsunya dari makan minum dan segala yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. e. Mendidik diri sendiri untuk bersifat sidiq karena dengan berpuasa dapat menjaga diri dari sifat pendusta. Sifat ini dapat menghilangkan pahala puasa. f. Dengan berpuasa kita juga memberikan waktu istirahat bagi organorgan yang ada di tubuh kita. Sehingga tidak mengherankan bahwa orang yang berpuasa akan menjadi lebih sehat.

D



Refleksi Akhlak Mulia

Nah, sekarang kalian tentunya menjadi tahu bukan? Bahwa melaksanakan puasa itu ada yang diwajibkan dan ada yang disunnahkan. Berpuasa mempunyai tujuan meningkatkan iman dan takwa seseorang untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Berpuasa ternyata tidak cukup hanya menahan makan dan minum saja. Namun, kita harus memperbanyak amal

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

205

saleh, berakhlak mulia, dan menghindari perbuatan yang tercela. Untuk membantu kalian dalam menerapkan akhlak mulia ini, coba kita lakukan intropeksi terhadap diri kalian masing-masing. Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut, sesuai dengan yang kamu pikirkan atau kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai.  (setuju),  (biasa saja),  (tidak setuju): 1. Farhan dan teman-temannya sedang melakukan perjalan jauh pada bulan Ramadan. Farhan berniat untuk tetap berpuasa. Di tengah perjalanan beberapa temannya mengajak untuk makan di sebuah rumah makan yang terkenal di kota yang mereka singgahi. Farhan menolak ajakan temannya tersebut dan terus melanjutkan puasanya. Sementara teman-temannya tidak berpuasa. Bagaimana tanggapanmu tehadap pendirian Farhan?

  

2. Meskipun pada bulan Ramadan, kita masih melihat ada berita kejahatan atau tindakan kriminal yang terjadi di sekitar kita. Bagaimana perasaan kamu menanggapi hal ini?

  

3. Sisi positif bulan Ramadan adalah banyak orang yang beribadah. Namun, pada bulan Ramadan juga banyak orang menyalakan petasan. Bagaimana perasaan kamu menaggapi hal ini?

   4. Pada bulan Ramadhan, tayangan televisi didominasi berbagai acara yang berkaitan dengan bulan Ramadan. Bagaimana perasaan kamu menaggapi hal ini?

  

5. Puasa nazar disebut juga dengan puasa janji. Padahal janji adalah hutang yang harus ditepati. Ada yang berpendapat bahwa orang yang bernazar adalah orang yang suka berhutang. Bagaimana perasaan kamu menaggapi hal ini?

  

206 Kelas VIII SMP/MTs

E



Kisah Teladan Presiden dan Ibu Negara yang Suka Berpuasa

B.J. Habibie adalah Presiden RI ke-3. Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Alwi Abdul Jalil Habibie adalah keturunan Bugis (Sulawesi Selatan) yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1908 di Gorontalo dan Sumber: Dokumen Kemdikbud R.A. Tuti Marini Puspowardojo Gambar 4.5 : Habibie dan Ainun lahir di Yogyakarta 10 November 1911. Ibunda R.A. Tuti Marini Puspowardojo adalah anak seorang dokter spesialis mata di Yogyakarta, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo bertugas sebagai pendidik. B.J. Habibie adalah salah satu anak dari tujuh orang bersaudara. B.J. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962, dan dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie. B.J. Habibie bersama istrinya merupakan pasangan suami istri yang dapat diteladani. Mereka adalah pasangan yang saling menyayangi, setia, dan mampu mendidik putra-putrinya dengan pendidikan yang baik. Di balik itu semua, ternyata B.J. Habibie dan Ibu Ainun adalah suami-istri yang samasama rajin puasa Sunnah Senin dan Kamis. Bahkan menurut Pak Habibie, Ibu Ainun lebih dahulu dan lebih rajin menjalankannya. Dalam suatu kesempatan Pak Habibie mengatakan, “Dengan berpuasa Senin Kamis, saya menjadi tenang. Meskipun saya punya berbagai masalah dalam hidup, saya tak pernah risau. Dan, salah satu keajaiban dari puasa Senin Kamis adalah saya selalu menemukan solusi yang tepat ketika memikirkan sesuatu yang menuntut saya untuk bertanggung jawab.” Sumber : Hidup yang Serba Dahsyat dengan Puasa Senin Kamis

Aktivitas 3 : Setelah kalian membaca kisah tersebut, ceritakan kembali kepada temantemanmu. Diskusikan mengenai pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah tersebut.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

207

F



Rangkuman

1. Menurut istilah puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya, mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat dan beberapa syarat tertentu. 2. Puasa wajib ada empat yaitu: puasa di bulan Ramadan, puasa kifarat, puasa qada, dan puasa nazar. 3. Syarat wajib puasa adalah berakal, balig, dan mampu untuk melakukan puasa. 4. Syarat sahnya puasa adalah Islam, mumayiz, suci dari darah haid dan nifas, dalam waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa. 5. Rukun puasa adalah niat untuk berpuasa dan menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. 6. Hal-hal yang membatalkan puasa adalah makan dan minum dengan sengaja, muntah yang disengaja, berhubungan suami istri, keluar darah haid atau nifas bagi perempuan, gila, dan keluar cairan mani dengan sengaja. 7. Orang-orang yang boleh berbuka pada bulan Ramadan adalah orang yang sedang sakit, orang yang sedang dalam perjalanan jauh, orang tua yang sudah lemah dan tidak kuat lagi untuk berpuasa, orang yang sedang hamil dan menyusui anak. 8. Ketentuan Puasa sunnah Puasa sunnah ini apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala, tetapi jika tidak dikerjakan tidak mendapat dosa. Contoh puasa sunnah adalah puasa enam hari pada bulan Syawal, puasa hari Arafah, dan puasa hari Senin Kamis. 9. Waktu yang diharamkan untuk berpuasa Adapun hari yang diharamkan untuk berpuasa adalah: hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, hari tasyrik yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah dan hari yang diragukan (apakah sudah tanggal satu Ramadhan atau belum). 10. Hikmah Berpuasa a. Meningkatkan iman dan takwa dan mendorong seseorang untuk rajin bersyukur kepada Allah Swt yang merupakan tujuan utama orang yang berpuasa. b. Menumbuhkan rasa solidaritas terhadap sesama terutama kasih sayang terhadap fakir miskin. c. Melatih dan mendidik kesabaran dalam kehidupan sehari-hari. d. Dapat mengendalikan hawa nafsu. e. Meningkatkan kesehatan. 208 Kelas VIII SMP/MTs

G

Ayo Berlatih

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. Perintah untuk melaksanakan puasa wajib bagi umat Islam di bulan Ramadan terdapat dalam Q.S. al-Baqārah ayat .... a. 173 b. 183 c. 187 d. 188 2. Perhatikan peryataan berikut: 1) Puasa nazar 2) Puasa kifarat 3) Puasa Senin Kamis 4) Puasa Ramadan 5) Puasa Syawal Yang termasuk macam-macam puasa wajib adalah.... 1. 1, 2 dan 3 2. 2, 3 dan 4 3. 1, 2 dan 4 4. 3, 4 dan 5 3. Puasa sunnah yang dilaksanakan enam hari setelah hari raya Idul Fitri adalah puasa .... a. Sya’ban b. Arafah c. Assyura d. Syawal 4. Bila seseorang bernazar bahwa ia akan berpuasa apabila disembuhkan dari penyakit yang dideritanya, maka hukum puasa yang akan dilaksanakan menjadi .... a. wajib b. Sunnah c. makruh d. haram

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

209

5. Perhatikan peryataan berikut : 1) hari raya Idul Fitri 2) hari Tasyrik 3) hari Senin dan Kamis 4) hari Jum’at 5) hari raya Idul Adha Yang merupakan hari diharamkan untuk melaksanakan puasa adalah.... a. 1, 2 dan 3 b. 2, 3 dan 4 c. 1, 2 dan 5 d. 1, 3 dan 5 6. Penentuan puasa awal Ramadan ditentukan melalui.... a. keputusan tokoh masyarakat setempat b. penelitian ahli astronomi c. sidang isbat pemerintah d. keputusan pengadilan agama 7. Hikmah dilaksanakannya puasa Arafah antara lain adalah dapat menghapuskan dosa .... a. selama dua tahun yang akan datang b. selama satu tahun yang lalu c. satu tahun yang akan datang d. satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang 8. Orang tua yang sudah renta dan pikun boleh meninggalkan puasa tetapi wajib baginya untuk.... a. mengqada puasanya b. membayar zakat c. membayar fidyah d. mengqada puasa dan membayar fidyah 9. Puasa Ramadan dilaksanakan oleh umat Islam selama.... a. 29 hari b. 30 hari c. 1 bulan penuh d. 31 hari 10. Puasa kifarat harus dilakukan apabila suami.... a. tidak menafkahi istrinya b. zihar kepada istrinya

210 Kelas VIII SMP/MTs

c. pergi tidak pamit pada istrinya d. melakukan kekerasan fisik B. Kerjakan Soal-Soal berikut ini ! 1. Jelaskan pengertian puasa! 2. Bagaimana hukum puasa bagi orang yang sudah sangat tua? 3. Tuliskan ayat yang menerangkan tentang kewajiban melaksanakan puasa bagi setiap muslim! 4. Jelaskan hikmah puasa dalam kehidupan sehari-hari? 5. Jelaskan macam-macam puasa sunnah! C. Tugas 1. Buatlah presentasi yang berisi tentang ibadah puasa ! 2. Pada hari Senin, Anisa sedang melaksanakan puasa sunnah Senin Kamis. Namun, dia lupa sahur. Pada siang harinya, saat di sekolah dia kelihatan sangat lemas. Anisa tetap berusaha untuk terus berpuasa. Anisa bingung, apakah harus membatalkan puasanya atau terus bepuasa sampai magrib. Berdiskusilah untuk membantu Anisa mengatasi masalahnya tersebut! 3. Carilah informasi tentang manfaat puasa terhadap kesehatan dari berbagai media. Laporkan dan paparkan hasil penelusuran yang kamu lakukan baik secara individu atau kelompok

H



Catatan untuk Orang Tua Peserta Didik

Pada bagian ini putra-putri kita sedang mempelajari materi ibadah puasa. Orang tua dapat membimbing dan memantau kegiatannya pada saat di rumah. Orang tua juga diharapkan mendorong anaknya untuk membiasakan diri melaksanakan puasa, terutama puasa Ramadan dan puasa sunnah. Apabila mereka bertanya kepada orang tua, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terpuji.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

211

BAB 12

Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal dan Menjauhi yang Haram

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 8.1 : Seorang koki sedang memasak.

212 Kelas VIII SMP/MTs

A



Mari Renungkan

Apakah kalian sudah tahu bahwa Allah Swt. telah mempersiapkan semua kebutuhan manusia sebelum menciptakannya? Allah telah menyediakan banyak makanan dan minuman untuk kelangsungan hidup manusia di bumi ini. Dari sekian banyak makanan dan minuman itu, orang yang beriman akan Sumber: Dokumen Kemdikbud memilih yang halal dan menghindari Gambar 8.2 : Sayur dan buah-buahan yang haram. Sedangkan orang yang mengonsumsi makanan dan minuman haram berarti melanggar ketentuan Allah Swt. Tempat bagi mereka adalah neraka. Ketahuilah bahwa dengan menaati ketentuan Allah Swt dalam mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal hidup kita akan menjadi berkah. Tahukah kalian mengapa Allah Swt menyuruh kita memakan dan meminum yang halal? Ternyata makanan dan minuman yang haram itu memiliki banyak mudarat. Di antaranya merupakan sumber penyakit, sehingga tubuh menjadi lemah. Lebih parah lagi, kita menjadi orang yang dibenci Allah Swt dan Rasul-Nya. Marilah generasi Islam, kita memakan dan meminum yang halal agar tubuh sehat, bisa lebih rajin beribadah yang nantinya mendapatkan rida Allah Swt. Mari kita cermati berita-berita kriminal saat ini. Jika kalian jeli, segala tindakan kriminal itu selalu berkaitan dengan barang yang diharamkan. Mereka melakukan tindakan kriminal dan hasilnya digunakan untuk membeli barang haram misalnya narkoba. Jika mereka mengonsumsinya, sudah pasti kehilangan akal dan kesadaran. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita mengetahui suatu makanan itu halal atau haram. Ini dimaksudkan agar kita tidak salah memilih yang akhirnya berdampak kurang baik bagi tubuh kita.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

213

B



Dialog Islami





1

2

Udin : “Alhamdulillah, sudah bel istirahat. Ke kantin apa tidak, Rul?” Arul : “Iya lah. Aku juga sudah lapar sekali. Soalnya tadi pagi buru-buru jadinya sarapanku sedikit.”

Udin : “Bu, soto satu dan es teh satu.” Arul : “Saya juga, Bu.”

3

4

Arul : “Enak ya sotonya?” Udin : “Iya, kalau sedang lapar makanan jadi lebih nikmat, Alhamdulillah..”

214 Kelas VIII SMP/MTs

Udin : “Rul, tadi kamu ambil gorengannya berapa?” Arul : “Ehm, eh, satu kayaknya.” Udin : “Bener, Rul? Maaf ya, tapi aku lihat tadi kamu makan gorengan tiga.” Arul : “O, eh, iya ya.”

5

6

Udin : “Rul, kamu tahu tidak. Apa yang kamu lakukan tadi tidak benar. Dua gorengan yang kamu makan tadi hukumnya haram.”

Udin : “Ya, sudah. Nih, pakai uangku. Sana bayar dulu yang haram tadi biar jadi halal.” Arul : “Oke, terima kasih sekali, kawan. Kamu memang sahabat yang paling baik.”

Arul : “Masa sih, Din? Aduh, gimana dong. Uang sakuku sedikit, kamu tahu sendiri kan. Orang tuaku tidak kaya.”

C



Mutiara Khazanah Islam

VS Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 8.3 : Sayur dan buah-buahan serta botol-botol minuman keras

Agama kita merupakan agama yang sempurna. Semua hal dalam kehidupan kita sudah diatur oleh Allah Swt termasuk halal haramnya suatu makanan dan minuman. Allah Swt menghalalkan semua makanan dan minuman yang mengandung maslahat dan manfaat bagi manusia. Sebaliknya, Allah Swt mengharamkan semua makanan dan minuman yang menimbulkan mudarat atau keburukan bagi manusia. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan kebaikan hati, akal, ruh, dan jasad manusia. Semua jenis makanan yang berasal dari tumbuhan, buah-buahan maupun binatang hukumnya adalah halal, kecuali jika ada dalil al-Qur’ān atau Hadis yang mengharamkannya. Secara lebih rinci, pelajarilah uraian berikut ini :

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

215

1. Makanan Halal Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan menurut ketentuan syariat Islam. Bagi seorang muslim, makanan yang dimakan harus memenuhi dua syarat, yaitu : a. Halal, artinya dibolehkan berdasarkan ketentuan syariat Islam. b. Tayyib, artinya baik, mengandung nutrisi, bergizi, dan menyehatkan. Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam Q.S. al-Māidah/5 ayat 88:

Artinya : “Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”. (Q.S. al-Māidah/5 : 88) Nah, sekarang menjadi lebih jelas, bukan? Bagi seorang muslim makanan dan minuman itu sangat berarti dalam kehidupan. Makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak asal mengenyangkan saja, tetapi harus halalan tayyiban. Adapun halalnya makanan dan minuman meliputi tiga kriteria berikut ini : a. Halal dari segi wujudnya/zatnya makanan itu sendiri, yaitu tidak termasuk makanan yang diharamkan oleh Allah Swt. b. Halal dari segi cara mendapatkannya c. Halal dalam proses pengolahannya. Ada orang yang menyatakan bahwa untuk bisa mendapatkan makanan yang halal itu sulit. Namun banyak juga orang yang mampu menjaga diri agar makanan yang masuk ke dalam tubuhnya dijaga akan kehalalannya. Perhatikan kutipan kisah berikut ini: Adapun jenis-jenis makanan halal menurut wujudnya adalah sebagai berikut : 1) Makanan yang disebut halal oleh Allah dan Rasul-Nya. Hal ini sesuai dengan hadis berikut :

Artinya : “Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam Kitab-Nya adalah halal dan apa yang diharamkan Allah di dalam Kitab-Nya adalah haram, dan apa yang didiamkan (tidak diterangkan), maka barang itu termasuk yang dimaafkan”. (H.R. Ibnu Majah dan Tirmizi)

216 Kelas VIII SMP/MTs

2) Makanan yang tidak kotor dan tidak menjijikkan. Hal ini sesuai firman Allah dalam Q.S. al-A’rāf/7 ayat 157 :

Artinya : “ ...dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka... “ (Q.S. al-A’rāf/7 : 157) 3) Makanan yang tidak mendatangkan mudarat, tidak membahayakan kesehatan tubuh, tidak merusak akal, serta tidak merusak moral dan aqidah. Firman-Nya dalam Q.S. al-Baqārah/2 ayat 168 :

Artinya : “Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkahlangkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Q.S. alBaqārah/2 : 168) Aktivitas siswa : a. Bacalah dengan cermat ayat tersebut beserta artinya! b. Secara berkelompok merumuskan pesan-pesan dalam ayat tersebut yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c. Menyampaikan hasilnya kepada kelompok yang lain untuk dibandingkan dan saling melengkapi. 2. Makanan Haram a. Semua makanan yang langsung dinyatakan haram dalam Q.S. alMāidah/5 ayat 3, yaitu:

Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

217

diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah) (karena) itu perbuatan fasik...” (Q.S. al-Māidah/5 : 3) Dalam ayat tersebut, makanan yang dinyatakan haram adalah : 1) bangkai, 2) darah, 3) daging babi, 4) daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah Swt., 5) hewan yang mati karena tercekik, dipukul, terjatuh, ditanduk hewan lain, diterkam binantang buas, 6) hewan yang disembelih untuk berhala. b. Semua jenis makanan yang mendatangkan mudarat/bahaya terhadap kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan akidah. Perhatikan Q.S. al-A’raf/7 ayat 33:

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku hanya mengharamkan segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, dan perbuatan zalim tanpa alasan yang benar ...” (Q.S. al-A’raf/7 : 33) c. Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan (khobāis). Firman Allah dalam Q.S. al-A’raf/7 ayat 157: Artinya: “... dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka,...” (Q.S. al-A’rāf /7 : 157) d. Makanan yang didapatkan dengan cara batil. Perhatikan Q.S. an-Nisā’/4 ayat 29 berikut:

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh Allah Maha Penyayang kepadamu” (Q.S. an-Nisā’/4 : 29) 218 Kelas VIII SMP/MTs

Ayat tersebut menegaskan bahwa makanan yang diperoleh dengan cara batil (tidak benar) hukumnya haram, misalnya didapat dengan cara mencuri, menipu, memalak, korupsi, memeras, dan sejenisnya. 3. Minuman Halal Minuman halal adalah minuman yang boleh diminum menurut ketentuan hukum syariat Islam. Semua jenis minuman yang ada di muka bumi ini pada dasarnya halal hukumnya, kecuali terdapat dalil alQur’ān atau Hadits yang menyatakan keharamannya. Adapun jenis-jenis minuman yang halal adalah : a. tidak memabukkan, b. tidak mendatangkan mudharat bagi manusia, baik dari segi kesehatan badan, akal, jiwa maupun akidah, c. tidak najis, d. didapatkan dengan cara yang halal. 4. Minuman Haram a. Minuman yang memabukkan (khamr). Hadis Rasulullah : Adapun jenis-jenis minuman yang haram adalah :

Artinya :Dari Ibnu Umar ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Setiap sesuatu yang memabukkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan adalah haram” (H.R. Abu Daud) Berdasarkan hadis tersebut maka pengertian khamr itu mencakup segala sesuatu yang memabukkan, baik berupa zat cair, maupun zat padat, baik dengan cara diminum, dimakan, dihisap, atau disuntikkan ke dalam tubuh. Misalnya ganja, narkotika, morfin, heroin, bir, arak, dan berbagai minuman beralkohol lainnya. Hukum Islam menegaskan bahwa mengkonsumsi khamr, baik sedikit ataupun banyak hukumnya haram dan termasuk dosa besar. Hal ini sesuai sabda Rasulullah saw.:



Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

219

Artinya : Dari Abdullah bin Umar dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Setiap yang memabukkan adalah haram dan sesuatu yang banyaknya memabukkan maka sedikitnya pun haram “ (H.R. Ibnu Majah) b. Minuman yang berasal dari benda najis atau benda yang terkena najis. Misalnya minuman yang berasal dari air kencing kucing. c. Minuman yang didapatkan dengan cara batil (tidak halal). Misalnya minuman yang didapatkan dengan cara merampok, merampas, dan memeras. 5. Manfaat Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal Seseorang yang membiasakan diri mengonsumsi makanan dan minuman yang halal akan memperoleh manfaat sebagai berikut : a. Mendapat rida Allah karena telah menaati perintah-Nya dalam memilih jenis makanan dan minuman yang halal. b. Memiliki akhlaqul karimah karena setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi akan berubah menjadi tenaga yang digunakan untuk beraktivitas dan beribadah. c. Terjaga kesehatannya karena setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi bergizi dan baik bagi kesehatan badan. 6. Akibat Buruk dari Makanan dan Minuman yang Haram Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram akan menimbulkan akibat buruk bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Di antara akibat buruk tersebut adalah : a. Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah Swt. b. Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa terutama minuman keras (khamr). Akibat buruk meminum khamr di antaranya seperti: 1) Menyebabkan berbagai macam penyakit psikologis (gangguan jiwa), misalnya gangguan daya ingat, gangguan mental, kegagalan Sumber: Kemdikbud daya pikir. Gambar 8.5 : Jaringan otak dapat rusak karena alkohol

220 Kelas VIII SMP/MTs

2) Menimbulkan beban mental, emosional, dan sosial yang sangat berat. 3) Menimbulkan beban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya masa depan. c. Makan dan minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan tubuh. Misalnya khamr dapat menyebabkan berbagai macam penyakit fisik, diantaranya tekanan darah tinggi, kanker, jantung, liver, sistem kekebalan tubuh menurun, serta merusak jaringan saraf otak. d. Menghalangi mengingat Allah Swt. Allah berfirman:

Artinya: “Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan śalat, maka tidakkah kamu mau berhenti ?” (Q.S. al-Māidah/5 : 91)

D



Refleksi Akhlak Mulia

Alhamdulillah, sekarang kalian tentunya menjadi semakin tahu, bukan? Bahwa Allah Swt. memberikan aturan mengenai suatu makanan/minuman itu halal atau haram adalah untuk kebaikan, kesejahteraan, dan kesehatan manusia. Hal ini merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah Swt. kepada hamba-Nya. Tugas kita sekarang adalah memastikan agar segala sesuatu yang kita konsumsi benar-benar makanan/minuman yang halal. Untuk membantu kalian dalam menerapkan akhlak mulia ini, coba kita lakukan intropeksi terhadap diri kalian. Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut, sesuai dengan yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai.

 (setuju),  (biasa saja),  (tidak setuju): 1. Aturan mengenai halal dan haramnya suatu makanan kalau dilaksanakan membuat kehidupan manusia menjadi lebih nyaman dan sehat.

  

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

221

2. Di antara makanan dan minuman yang diharamkan, ada yang saya sukai.

   3. Selama ini aku kurang menyadari bahwa betapa kedua orang tuaku dengan sudah payah mencari nafkah agar aku dapat makan dan minum dari hasil keringat yang halal.

   4. Setiap hendak makan atau minum pasti aku tidak lupa membaca doa. Demikian juga setelahnya aku juga tidak lupa memanjatkan doa syukur.

   5. Rasanya menyenangkan sekali jika semua makanan dan minuman yang ada di dunia ini dihalalkan dan tidak ada yang diharamkan.

   E



Kisah Teladan Kisah Penjaga Kebun Buah-buahan

Dikisahkan ada seorang penjaga kebun buah-buahan bernama Mubarok. Dia adalah orang jujur dan amanah. Sudah bertahun-tahun ia bekerja di kebun tersebut. Suatu hari majikannya, sang pemiliki kebun, datang mengunjungi kebunnya. Majikannya ternyata sedang mengalami masalah yang rumit berkaitan dengan putrinya. Banyak pria yang mempersunting putrinya yang sudah beranjak dewasa dan tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik. Masalahnya semua laki-laki yang ingin mempersunting putrinya adalah kerabat dan teman dekatnya. Ia harus memilih salah satu dari mereka, tetapi ia khawatir jika menyinggung bagi kerabat yang tidak terpilih. Sambil beristirahat dan menenangkan pikiran, ia ingin mencoba mencicipi hasil buah di kebunnya. Dipanggillah Mubarok, penjaga kebun itu. “Hai Mubarok, kemarilah! Tolong ambilkan saya buah melon yang manis!” perintahnya.

222 Kelas VIII SMP/MTs

Dengan sigap Mubarok segera memetik buah melon yang diminta, kemudian diberikan kepada majikannya. Ketika buah tersebut dimakan sang majikan, ternyata rasanya tidak manis sama sekali. Majikan Mubarok berkata, “Wahai Mubarok! Buah ini tidak ada manisnya sama sekali. Berikan saya buah yang manis!” pinta sang majikan lagi. Untuk kedua kalinya, buah yang diberikan Mubarok masih belum terasa manis. Sang majikan terheran-heran, sudah sekian lama ia mempekerjakan Mubarok, tetapi mengapa si penjaga kebun ini tidak mampu membedakan antara buah yang masih muda dan yang sudah masak? Ah, mungkin dia lupa, pikir sang majikan. Dimintanya Mubarok untuk memetikkan kembali buah yang manis. Hasilnya sama saja, buah ketiga masih terasa tawar. Rasa penasaran timbul dari sang majikan. Dipanggillah Mubarok, “Bukankah kau sudah lama bekerja di sini? Mengapa kamu tidak tahu buah mana yang sudah manis?” tanya sang majikan. Mubarok menjawab, “Maaf Tuan, saya tidak tahu bagaimana rasa buahbuahan yang tumbuh di kebun ini karena saya tidak pernah mencicipinya!” “Aneh, bukankah amat mudah bagimu untuk memetik buah-buahan di sini, mengapa tidak ada satu pun yang kaumakan?” tanya majikannya. “Pesan orang tua dan guru saya, tidak boleh makan sesuatu yang belum jelas kehalalannya bagiku. Buah-buahan itu bukan milikku, jadi aku tidak berhak untuk memakannya sebelum memperoleh izin dari pemiliknya,” jelas Mubarok. Sang majikan terkejut dengan penjelasan penjaga kebunnya tersebut. Dia tidak lagi memandang Mubarok sebatas tukang kebun, melainkan sebagai seseorang yang jujur, hatinya jernih, pikirannya bersih, dan tinggi kedudukannya di mata Allah Swt. Ia berpikir mungkin Mubarok bisa mencarikan jalan keluar atas permasalahan rumit yang tengah dihadapinya. Mulailah sang majikan bercerita tentang lamaran kerabat dan temanteman dekatnya kepada putrinya. Ia mengakhiri ceritanya dengan bertanya kepada Mubarok, “Menurutmu, siapakah yang pantas menjadi pendamping putriku?” Mubarok menjawab, “Dulu orang-orang jahiliah mencarikan calon suami untuk putri-putri mereka berdasarkan keturunan. Orang Yahudi menikahkan putrinya berdasarkan harta, sementara orang Nasrani menikahkan putrinya berdasarkan keelokan fisik semata. Namun, Rasulullah mengajarkan sebaikbaiknya umat adalah yang menikahkan karena agama dan kepribadiannya.” Sang majikan langsung tersadar akan kekhilafannya. Mubarok benar, mengapa tidak terpikirkan untuk kembali pada al-Qur’ān dan Sunnah. Islamlah solusi atas semua problematika umat manusia. Ia pulang dan memberitakan seluruh kejadian tadi kepada istrinya.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

223

“Menurutku Mobaroklah yang pantas menjadi pendamping putri kita,” usulnya kepada sang istri. Tanpa perdebatan panjang, sang istri langsung menyetujuinya. Pernikahan bahagia dilangsungkan. Dari keduanya lahirlah seorang anak bernama Abdullah bin Mubarok. Ia adalah seorang ulama, ahli hadis, dan mujahid. Ya, pernikahan yang dirahmati Allah Swt. dari dua insan yang taat beribadah, insya Allah, akan diberi keturunan yang mulia. Sumber : http://ceritainspirasimuslim.blogspot.com

Aktivitas : Setelah kalian membaca kisah tokoh tersebut, ceritakan kembali kepada teman-temanmu. Diskusikan mengenai pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah tersebut.

F



Rangkuman 1. Makanan dan minuman halal adalah makanan dan minuman yang boleh dimakan/diminum menurut ketentuan syariat Islam. 2. Makanan dan minuman haram adalah makanan dan minuman yang tidak boleh dimakan/diminum menurut ketentuan syariat Islam. 3. Kriteria kehalalan sebuah makanan meliputi tiga hal berikut ini : a) halal pada wujud/zat makanan itu sendiri, b) halal pada cara mendapatkannya, c) halal pada proses pengolahannya. 4. Jenis-jenis makanan halal adalah : a) Semua jenis makanan yang tidak diharamkan oleh Allah Swt dan Rasul-Nya. b) Semua jenis makanan yang tidak kotor dan tidak menjijikkan. c) Semua jenis makanan yang tidak mendatangkan mudharat, tidak membahayakan kesehatan tubuh, tidak merusak akal, serta tidak merusak moral dan aqidah. 5. Jenis-jenis makanan yang diharamkan: a) Semua makanan yang disebutkan dalam Q.S al-Māidah/5 : 3. b) Semua jenis makanan yang mendatangkan mudharat terhadap kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan aqidah. c) Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan (khabais). d) Makanan yang didapatkan dengan cara batil. 6. Jenis-jenis minuman yang halal adalah : a) Semua jenis air atau cairan yang tidak memabukkan.

224 Kelas VIII SMP/MTs

b) Semua jenis air atau cairan yang tidak mendatangkan mudharat bagi manusia, baik dari segi kesehatan badan, akal, jiwa, maupun akidah. c) Air atau cairan tersebut bukan benda najis atau benda suci yang terkena najis. d) Air atau cairan tersebut didapatkan dengan cara yang halal. 7. Jenis minuman haram dibagi menjadi tiga macam : a) Semua jenis minuman yang memabukkan (khamr). b) Minuman yang berasal dari benda najis atau benda yang terkena najis. c) Minuman yang didapatkan dengan cara batil (tidak halal). 8. Manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal : a) mendapat rida Allah Swt., b) memiliki akhlakul karimah, c) terjaga kesehatannya, d) menumbuhkan motivasi beribadah. 9. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram akan menimbulkan akibat buruk : a) Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah Swt. b) Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa terutama minuman keras (khamr). c) Makan dan minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan tubuh. d) Menghalangi mengingat Allah Swt dan rasa malas beribadah.

G



Ayo Berlatih

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. Perhatikan Q.S. al-Māidah/5 : 88 berikut ! ayat tersebut merupakan perintah untuk …. a. bertakwa kepada Allah b. rajin beribadah c. makan yang halal dan baik d. menjaga kebersihan lingkungan 2. Berikut ini merupakan kriteria makanan yang halal, kecuali .... a. halal zatnya b. benar cara mendapatkannya

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

225

c. harganya tidak mahal d. proses pengolahannya syar’i 3. Penjelasan dari ayat tersebut adalah .... a. segala yang baik itu halal dan segala yang buruk itu haram b. halal dan haramnya makanan tergantung orangnya masing-masing c. Semua jenis minuman memabukkan hukumnya haram d. Allah mengharamkan daging babi 4. Berikut ini yang merupakan jenis makanan yang halal adalah .... a. makanan yang dinyatakan halal dalam al-Qur’ān b. makanan yang enak meskipun tidak bergizi c. terdapat manfaat dan bisa menggemukkan tubuh d. rasanya enak dan dibeli di rumah makan terkenal 5. Makanan yang lezat namun dapat membahayakan kesehatan hukumnya adalah .... a. halal b. makruh c. haram d. mubah 6. Makanan yang halal zatnya, tetapi didapatkan dengan cara batil, maka hukum makanan tersebut adalah .... a. halal b. makruh c. haram d. mubah 7. Perhatikan daftar pernyataan berikut ini : (1) darah (2) daging babi (3) daging sapi (4) nasi kuning (5) jamu Makanan yang dinyatakan haram dalam QS. al-Māidah/5 ayat 3 adalah a. (1) dan (2) b. (1) dan (3) c. (2) dan (4) d. (2) dan (5) 8. Berikut ini zat adiktif yang membuat orang bisa kecanduan adalah …. a. air soda b. cafein c. khamr d. susu sapi

226 Kelas VIII SMP/MTs

9. Berikut ini yang merupakan akibat meminum khamr adalah .... a. tubuh semakin kuat b. daya ingat terganggu c. menghangatkan tubuh d. emosi menjadi stabil 10. Hikmah mengkonsumsi makanan dan minuman halal adalah .... a. menumbuhkan semangat beribadah b. perut menjadi lebih kenyang c. menghambat penuaan dini d. kulit menjadi lebih halus B. Kerjakan Soal-Soal berikut ini ! 1. Jelaskan pengertian makanan yang halal! 2. Jelaskan pengertian makanan yang haram! 3. Sebutkan jenis-jenis makanan yang halal! 4. Sebutkan manfaat makanan yang halal! 5. Bagaimana cara menghindari makanan dan minuman yang haram? C. Tugas 1. Buatlah skema atau bagan yang dapat menggambarkan secara lengkap materi makanan yang halal dan haram! 2. Awaluddin dan kawan-kawannya sedang mengikuti kegiatan penjelajahan Pramuka. Di tengah perjalanan penjelajahan mereka lewat di sebuah kebun mangga. Kebun itu sangat sepi, tidak terlihat ada pemilik atau penjaganya. Awaluddin dan kawan-kawannya melihat banyak sekali buah mangga yang masak, sebagian masih ada di pohon dan ada juga yang sudah berjatuhan di tanah. Melihat mangga-mangga yang masak itu mereka merasa sangat lapar. Apa yang seharusnya dilakukan oleh Awaluddin dan kawan-kawannya? Diskusikan masalah tersebut dengan kelompok kalian masing-masing! 3. Dalam Q.S. al-Māidah/5 : 3 dinyatakan bahwa daging babi merupakan salah satu yang diharamkan oleh Allah Swt. Tentu Allah Swt. yang Mahatahu memiliki ‘rahasia’ di balik larangan mengkonsumsi daging babi ini. Carilah informasi dari berbagai media yang dapat membuka ‘rahasia’ di balik haramnya daging babi tersebut! Laporkan dan paparkan hasil penelusuran yang kamu lakukan baik secara individu atau kelompok.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

227

H



Catatan untuk Orang Tua Peserta Didik

Pada bagian ini putra-putri kita sedang mempelajari materi mengenai makanan dan minuman yang halal atau haram. Orang tua dapat memberikan teladan dalam hal memilih makanan dan minuman yang halal. Apabila mereka bertanya kepada orang tua, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terpuji.

228 Kelas VIII SMP/MTs

BAB 13

A



Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada Masa Abbasiyah

Mari Renungkan

Wahai remaja muslim yang cerdas, kisah dan sejarah yang akan disajikan pada bagian ini merupakan kisah terhebat dalam sejarah peradaban Islam. Kisah yang dimaksud adalah mengenai tumbuh suburnya ilmu pengetahuan pada masa Daulah Abbasiyah yang berpusat di Bagdad, Irak. Puncak dari masa keemasan itu ditandai dengan tumbuh suburnya ilmu pengetahuan pada abad ke-8. Saat itu para ilmuwan muslim sangat produktif dan menjadi pelopor perkembangan ilmu pengetahuan di dunia. Subhanallah. Popularitas Daulah Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman Khalifah Harun ar-Rasyid dan puteranya AlSumber: Dokumen Kemdikbud Ma’mun. Kekayaan negara banyak Gambar 9.1 : Kota Bagdad Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

229

dimanfaatkan Harun ar-Rasyid untuk keperluan sosial, dan mendirikan rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi. Bayangkan, pada masa itu sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter. Di samping itu, pemandian-pemandian umum juga dibangun. Bidang kesejahteraan, sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada zaman keemasannya. Pada masa inilah negara Islam menempatkan dirinya sebagai negara terkuat dan tak tertandingi. Al-Ma’mun, pengganti Harun ar-Rasyid, dikenal sebagai khalifah yang sangat cinta kepada ilmu filsafat. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing digalakkan. Untuk menerjemahkan buku-buku Yunani, ia menggaji penerjemahpenerjemah dari golongan Kristen dan penganut agama lain yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah. Salah satu karya besarnya yang terpenting adalah pembangunan Baitul-Hikmah, pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar. Pada masa Al-Ma’mun inilah Bagdad mulai menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Mari kita renungkan, betapa harum citra dunia Islam waktu itu. Kaum muslimin sangat disegani oleh pergaulan di seluruh dunia. Waktu itu umat Islam identik dengan ilmu pengetahuan. Kemajuan di berbagai bidang ilmu pengetahuan selalu dipelopori dari kalangan kaum muslimin. Hal ini dilakukan karena al-Qur’ān dan Hadis menjadi sumber inspirasi dan motivasi. Akankah masa kejayaan dan kemajuan tersebut pada saatnya dapat terulang kembali? Jawabannya tentu ada pada benak kalian para generasi muslim.

B



Dialog Islami

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 9.2 : Pak guru di depan kelas

230 Kelas VIII SMP/MTs

Pak Arman : “Anak-anak, demikian tadi perkembangan pendidikan Islam pada masa Daulah Bani Umayyah.” Fatimah : “Maaf, Pak. Berarti masa pemerintahan Islam itu pernah mengalami penurunan?” Pak Arman : “Ya, betul, Fat. Termasuk pemerintahan Bani Umayyah.” Fatimah : “Apakah setelah pemerintah Bani Umayah runtuh ada pengantinya?” Pak Arman : “Ya, tentu.” Fatimah : “Penggantinya siapa, Pak?” Pak Arman : “Wah, Bapak harus cerita lagi, dong. Tetapi tidak apa-apa. “Begini, setelah Bani Umayah jatuh, pemerintahannya digantikan oleh keturunan Abbas atau yang sering disebut Bani Abbasiyah. Pada masa Bani Abbasiyah inilah Islam mencapai pucak kejayaannya yang sering disebut dengan ‘’The Golden Age’’ (puncak keemasan) baik dalam bidang ekonomi, peradaban, dan kekuasaan. Selain itu juga telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke dalam bahasa Arab.” Fatimah : “Wah, keren ya, Pak. Berarti waktu itu sudah banyak orang muslim yang pandai ya, Pak?” Pak Arman : “Betul, Fat. Oleh karena itu, sebagai orang muslim kita wajib menuntut ilmu agar pandai dan tidak tertinggal dengan negara lain.” Fatimah : “Oke. Siap, Pak.”

C

Mutiara Khazanah Islam

1. Pemerintahan Daulah Abbasiyah Aktivitas peserta didik :

a. Bacalah materi tentang Pemerintahan Daulah Abbasiyah. b. Secara berkelompok, carilah peta yang menunjukkan wilayah Daulah Abbasiyah. c. Buatlah paparan mengenai Daulah Abbasiyah yang memuat peta wilayahnya. d. Presentasikan di depan kelas dengan tampilan yang menarik. Pemerintahan Daulah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan sebelumnya dari Bani Umayyah. Pendiri dari Daulah Abbasiyah ini adalah Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas. Pola pemerintahan yang diterapkan oleh Daulah

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

231

Abbasiyah berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang cukup panjang, dari tahun 132 H (750 M) s.d. 656 H (1258 M). Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Daulah Abbas menjadi lima periode: a. Periode Pertama (132 -232 H / 750-847 M), disebut periode pengaruh Arab dan Persia pertama. b. Periode Kedua (232- 334 H /847-945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama. c. Periode Ketiga (334- 447 H / 945-1055 M), masa kekuasaan dinasti Bani Buwaih dalam pemerintahan Khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua. d. Periode Keempat (447- 590 H / 1055-l194 M), masa kekuasaan daulah Bani Seljuk dalam pemerintahan Khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua (di bawah kendali) Kesultanan Seljuk Raya (salajiqah al-Kubra/Seljuk Agung). e. Periode Kelima (590- 656 H / 1194-1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Bagdad dan diakhiri oleh invasi dari bangsa Mongol. Berikut ini adalah silsilah Bani Abbasiyah sampai khalifah ke-15 dari 37 khalifah secara keseluruhan.

232 Kelas VIII SMP/MTs

Pada awalnya ibu kota negara adalah al-Hasyimiyah, dekat Kufah. Namun, untuk lebih memantapkan dan menjaga stabilitas negara yang baru berdiri itu, Khalifah al-Mansur (khalifah ke-2) memindahkan ibu kota negara ke kota yang baru dibangunnya, yakni Bagdad, dekat bekas ibu kota Persia, tahun 762 M. Dengan demikian, pusat pemerintahan dinasti Bani Abbas berada di tengah-tengah bangsa Persia. Di ibu kota yang baru ini al-Mansur melakukan konsolidasi dan penertiban pemerintahannya, di antaranya dengan membuat semacam lembaga eksekutif dan yudikatif. Dalam bidang pemerintahan, al-Mansur menciptakan tradisi baru dengan mengangkat Wazir sebagai koordinator dari kementerian yang ada. Wazir pertama yang diangkat adalah Khalid bin Barmak, berasal dari Balkh, Persia. Dia juga membentuk lembaga protokol negara, sekretaris negara, dan kepolisian negara di samping membenahi angkatan bersenjata. Dia menunjuk Muhammad ibn Abdurrahman sebagai hakim pada lembaga kehakiman negara. Jawatan pos yang sudah ada sejak masa dinasti Bani Umayyah ditingkatkan peranannya dengan tambahan tugas. Kalau dulu hanya sekadar untuk mengantar surat, pada masa al-Mansur, jawatan pos ditugaskan untuk menghimpun seluruh informasi di daerah-daerah sehingga administrasi kenegaraan dapat berjalan lancar. Para direktur jawatan pos bertugas melaporkan tingkah laku gubernur setempat kepada khalifah. Pada masa al-Mahdi (khalifah ke-3) perekonomian mulai meningkat dengan peningkatan di sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti perak, emas, tembaga, dan besi. Di samping itu transit perdagangan antara Timur dan Barat juga banyak membawa kekayaan. Bashrah menjadi pelabuhan yang penting. Daulah Abbasiyah mengalami masa keemasan pada masa diperintah oleh Khalifah Harun ar-Rasyid (786-809 M) dan puteranya al-Ma’mun (813-833 M). Harun ar-Rasyid adalah seorang khalifah yang adil dan memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan layanan kesehatan, dia mendirikan rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi. Pada masa pemerintahannya sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter. Harun ar-Rasyid juga membangun tempat-tempat untuk pemandian umum utuk rakyatnya. Sungguh pada waktu itu kesejahteraan, sosial, dan kesehatan menjadi perhatian serius pemerintah. Untuk mendukung terwujudnya kemajuan tersebut, pemerintah mendorong tumbuhnya ilmu pengetahuan melalui sektor pendidikan. Perhatian pemerintah terhadap masalah pendidikan dan ilmu pengetahuan berlanjut pada saat Daulah Abbasiyah dipimpin oleh Khalifah al-Ma’mun. Khalifah al-Ma’mun adalah khalifah setelah Harun ar-Rasyid. al-Makmun juga dikenal sebagai khalifah yang sangat cinta kepada ilmu filsafat. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing digalakkan. Untuk

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

233

keperluan penerjemahan ini ia mendirikan lebaga yang bernama Baitul Hikmah sebagai pusat penerjemahan sekaligus berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar. Al-Mu’tasim, khalifah berikutnya (833-842 M), memberi peluang besar kepada orang-orang Turki untuk masuk dalam pemerintahan. Keterlibatan mereka dimulai sebagai tentara pengawal. Tidak seperti pada masa Daulah Umayyah, dinasti Abbasiyah mengadakan perubahan sistem ketentaraan. Praktik perang bagi orang-orang muslim sudah terhenti. Tentara dibina secara khusus menjadi prajurit-prajurit profesional. Dengan demikian, kekuatan militer dinasti Bani Abbas menjadi sangat kuat. Walaupun demikian, dalam periode ini banyak tantangan dan gerakan politik yang mengganggu stabilitas, baik dari kalangan Bani Abbas sendiri maupun dari luar. Gerakan-gerakan itu seperti gerakan sisa-sisa Bani Umayyah dan kalangan internal Bani Abbas, revolusi al-Khawarij di Afrika Utara, gerakan Zindiq di Persia, gerakan Syi’ah, dan konflik antarbangsa dan aliran pemikiran keagamaan, semuanya dapat dipadamkan. 2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Abbasiyah Aktivitas 2 : a. Bacalah materi tentang perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah. b. Secara berkelompok, carilah gambar-gambar para tokoh yang mengembangkan ilmu pengetahuan di masa ini. c. Buatlah paparan mengenai perkembangan pengetahuan pada masa Abbasiyah disertai foto atau gambar tokoh-tokohnya. d. Presentasikan di depan kelas dengan tampilan yang menarik.

Pada masa Daulah Abbasiyah merupakan masa keemasan (The Golden Age) bagi umat Islam. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban, dan kekuasaan. Selain itu juga telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke dalam bahasa Arab. Fenomena ini kemudian yang melahirkan cendekiawancendekiawan besar yang menghasilkan berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Adapun cendekiawan-cendekiawan Islam pada masa Daulah Abasiyah adalah sebagai berikut :

234 Kelas VIII SMP/MTs

a. Bidang ilmu Filsafat Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu filsafat ini adalah Abu Nasyar Muhammad bin Muhammad bin Tarhan yang dikenal dengan al-Farabi, Abu Yusuf bin Ishak yang dikenal dengan al-Kindi, Ibnu Sina, al-Ghazali, Ibnu Rusd, Ibnu Bajah dan Ibnu Tufail. b. Bidang ilmu Kedokteran Tokoh cendekiawan Islam di bidang kedokteran ini adalah Jabir bin Hayyan yang dikenal sebagai bapak ilmu kimia, Hunaian bin Ishak yang dikenal sebagai ahli penerjemah buku-buku asing, Ibnu Sahal, ar-Razi (ahli penyakit campak dan cacar), dan Thabit Ibnu Qurra. c. Bidang ilmu Matematika Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu matematika ini adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (penemu huruf nol) yang dengan bukunya Algebra, Geometri Ilmu Matematika, Umar bin Farukhan (bukunya Quadripartitum), Banu Musa (ilmu mengukur permukaan, datar, dan bulat). d. Bidang ilmu Falak Tokoh cendekiawan Islam dibidang ilmu Falak ini adalah Abu Masyar alFalaky (bukunya Isbatul Ulum dan Haiatul Falak), Jabir Batany (membuat teropong bintang), Raihan Bairuny (bukunya al-Afarul Bagiyah’ainil Khaliyah, Istikhrajul Autad dan lain-lain). e. Bidang ilmu Astronomi Tokoh cendekiawan Islam di bidang Astronomi adalah al-Farazi (pencipta Astro Lobe), al-Gattani/Albetagnius, al-Farghoni atau Alfragenius. f. Bidang ilmu Tafsir Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu Tafsir ini adalah Ibnu Jarir at-abary, Ibnu Atiyah al-Andalusy, as-Suda, Mupatil bin Sulaiman, Muhammad bin Ishak dan lain-lain. g. Bidang ilmu Hadis Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu Hadis ini adalah Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud, at-Tarmidzi, dan lain-lain h. Bidang ilmu Kalam (tauhid) Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu Kalam ini adalah Wasil bin Atha’, Abu Huzail al-Allaf, ad-Dhaam, Abu Hasan al-Asy’ary, Hujjatul Islam Imam al-Gazali. Pembahasan ilmu tauhid semakin luas dibandingkan dengan zaman sebelumnya.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

235

i. Bidang ilmu Tasawuf (ilmu mendekatkan diri pada Allah Swt.) Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu Tasawuf ini adalah al-Qusyairy dengan karyanya ar-RiŚalatul Qusyairiyah, Syahabuddin dengan karyanya Awariful Ma’arif, Imam al-Gazali dengan karyanya al-Bashut, al-Wajiz, dan lain-lain. j. Para imam Fuqaha (ahli fiqh) Tokoh cendekiawan Islam para iman Fuqaha ini adalah Imam Abu Hanifah, Imam Maliki, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad bin Hambali. 3. Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Abbasiyah

Aktivitas 3 : a. Bacalah materi tentang pertumbuhan kebudayaan pada masa Abbasiyah. b. Secara berkelompok, carilah gambar-gambar para tokoh dan hasil kebudayaan yang relevan. c. Buatlah paparan mengenai pertumbuhan kebudayaan pada masa Abbasiyah disertai foto atau gambar yang telah kalian dapatkan. d. Presentasikan di depan kelas dengan tampilan yang menarik.

Pusat peradaban Islam pada masa Daulah Abbasiyah adalah: a. Kota Bagdad, merupakan ibu kota negara Kerajaan Abbasiyah yang didirikan oleh Khalifah Abu Ja’far al-Mansur (754 – 775 M) pada tahun 762 M. Kota ini terletak di tepian Sungai Tigris. Masa keemasan Kota Bagdad terjadi pada pemerintahan Khalifah Harun ar-Rasyid (786 – 809 M) dan anaknya al-Ma’mun (813 – 833M). b. Kota Samarra, letaknya di sebelah timur Sungai Tigris yang berjarak kurang lebih 60 km dari Kota Bagdad. Di kota ini terdapat 17 istana mungil yang menjadi contoh seni bangunan Islam di kota-kota lain. Kemajuan yang dicapai tidak hanya mencakup kepentingan sosial saja, tetapi juga peradaban di semua aspek kehidupan, seperti: administrasi pemerintahan dengan biro-bironya, sistem organisasi militer, administrasi wilayah pemerintahan, pertanian, perdagangan, dan industri, Islamisasi pemerintahan, kajian dalam bidang kedokteran, astronomi, matematika, geografi, historiografi, filsafat Islam, teologi, hukum (fiqh), dan etika Islam, sastra, seni, dan penerjemahan serta pendidikan, kesenian, arsitektur, meliputi pendidikan dasar (kuttab), menengah, dan perguruan tinggi, perpustakaan dan toko buku, media tulis, seni rupa, seni musik, dan arsitek.

236 Kelas VIII SMP/MTs

D



Refleksi Akhlak Mulia

Dengan mempelajari sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan ini diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap akhlak kita dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membantu kalian dalam menerapkan akhlak mulia ini, coba lakukan terhadap diri kalian masing-masing. Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut, sesuai dengan yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai.  (setuju),  (biasa saja),  (tidak setuju): 1. Seorang pemimpin harus memiliki sifat jujur, cerdas, amanah, dan tablig. Dengan keempat sifat yang dimilikinya Insya Allah mereka akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama contohnya korupsi.

   2. Fatimah adalah seorang pelajar kelas delapan. Di sekolahnya ia terpilih sebagai ketua OSIS. Berbagai kegiatan yang ada di sekolah tersebut ia ikuti tanpa mengeluh sedikitpun. Namun demikian, fatimah tidak lupa untuk selalu belajar setiap hari, baik ada ulangan maupun tidak ada ulangan.

   3. Rosyid dan teman-temannya mengikuti pertandingan sepak bola yang diadakan di sekolahnya. Pada babak pertama Rosyid dan kawan-kawannya menang 1-0. Pada babak kedua, grup lawan tandingnya melakukan kecurangan-kecurangan supaya dapat membalaskan kekalahan tadi. Melihat itu semua Rosyid menegur pemain lawan tersebut.

   4. Sebagai umat Islam kita harus berpegang teguh al-Qur’ān dan Hadis sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah s.aaw. Dengan berpegang teguh pada al-Qur’ān dan hadis hidup kita akan terarah yang akan membawa kita kejalan yang benar.

  

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

237

5. Farhan adalah anak sabar, disiplin, dan bertanggung jawab. Suatu hari Farhan menengok temannya yang sedang sakit. Melihat kondisi temannya, Farhan meneteskan airmata sambil berdoa memintakan kesembuhan temannya tersebut, padahal sewaktu sehat temannya itu sering menjahilinya.

   E



Kisah Teladan Muhammad bin Musa al-Khawarizmi

Al-Khawarizmi adalah seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Ia lahir sekitar tahun 780 M di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 M di Bagdad. Beliau bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Bagdad. Aktivitas ini dilakukan hampir dalam sepanjang hidupnya. Karya pertamanya adalah buku al-Jabar. Buku ini merupakan yang pertama membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Sumber: Dokumen Kemdikbud Aljabar. Translasi bahasa Latin dari Aritmatika Gambar 9.3 : Al Khawarizmi beliau, yang memperkenalkan angka India, kemudian diperkenalkan sebagai “Sistem Penomoran Posisi Desimal” di dunia Barat pada abad ke-12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi. Sumbangan al-Khawarizmi tak hanya berdampak besar pada matematika, tetapi juga dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam buku beliau. Kata logarisme dan logaritma diambil dari kata Algorismi, Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga di serap dalam bahasa Spanyol Guarismo dan dalam bahasa Portugis, Algarismo yang berarti digit. Karya terbesar beliau dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi, kartografi, sebagai fondasi dan kemudian lebih inovatif dalam aljabar, trigonometri, dan pada bidang lain yang beliau tekuni. Pendekatan logika dan sistematis beliau dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat memberikan

238 Kelas VIII SMP/MTs

keakuratan dalam disiplin aljabar. Nama yang diambil dari nama salah satu buku beliau pada tahun 830 M, al-Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wa’lMuqabala atau: “Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapkan dan Menyeimbangkan”, buku pertama beliau yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12. Pada buku beliau, Kalkulasi dengan angka Hindu, yang ditulis tahun 825 M, memprinsipkan kemampuan difusi angka India ke dalam perangkaan Timur Tengah dan kemudian Eropa. Buku beliau diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Algoritmi de numero Indorum, menunjukkan kata algoritmi menjadi bahasa Latin. Beberapa sumbangan beliau berdasar pada Astronomi Persia dan Babilonia, angka India, dan sumber-sumber Yunani. Sistemasi dan koreksi beliau terhadap data Ptolemeus pada geografi adalah sebuah penghargaan untuk Afrika dan Timur Tengah. Buku besar beliau yang lain, Kitab surat al-Ard (“Pemandangan Bumi” diterjemahkan oleh Geography), yang memperlihatkan koordinat dan lokasi dasar yang diketahui dunia, dengan berani mengevaluasi nilai panjang dari Laut Mediterania dan lokasi kota-kota di Asia dan Afrika yang sebelumnya diberikan oleh Ptolemeus. Ia kemudian mengepalai konstruksi peta dunia untuk Khalifah al-Ma’mun dan berpartisipasi dalam proyek menentukan tata letak di Bumi, bersama dengan 70 ahli geografi lain untuk membuat peta yang kemudian disebut “Ketahuilah Dunia”. Ketika hasil kerjanya disalin dan ditransfer ke Eropa dan Bahasa Latin, menimbulkan dampak yang hebat pada kemajuan matematika dasar di Eropa. Ia juga menulis tentang astrolab dan sundial. Buku besar kedua beliau adalah tentang aritmatika, yang bertahan dalam bahasa Latin, tetapi hilang dari bahasa Arab yang aslinya. Translasi dilakukan pada abad ke-12 oleh Adelard of Bath, yang juga menerjemahkan tabel astronomi pada 1126. Pada manuskrip Latin, biasanya tak bernama,tetapi umumnya dimulai dengan kata: Dixit algorizmi (“Seperti kata al-Khawarizmi “), atau Algoritmi de numero Indorum (“al-Khawarizmi pada angka kesenian Hindu”), sebuah nama baru di berikan pada hasil kerja beliau oleh Baldassarre Boncompagni pada 1857. Kitab aslinya mungkin bernama Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-hisāb al-Hind (“Buku Penjumlahan dan Pengurangan berdasarkan Kalkulasi Hindu”). Buku ketiga beliau yang terkenal adalah Kitāb Sūrat al-Arś “Buku Pemandangan Dunia” atau “Kenampakan Bumi” diterjemahkan oleh Geography, yang selesai pada 833 adalah revisi dan penyempurnaan Geografi Ptolemeus, terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat geografis lainnya mengikuti perkembangan umum.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

239

Hanya ada satu salinan dari Kitāb Sūrat al-Arś, yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Strasbourg. Terjemahan Latinnya tersimpan di Biblioteca Nacional de España di Madrid. Judul lengkap buku beliau adalah Buku Pendekatan Tentang Dunia, dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua Pulau dan Sungai, ditulis oleh Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi berdasarkan pendalaman geografis yang ditulis oleh Ptolemeus dan Claudius. Buku ini dimulai dengan daftar bujur dan lintang, termasuk “Zona Cuaca”, yang menulis pengaruh lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul Gallez, dikatakan bahwa ini sangat bermanfaat untuk menentukan posisi kita dalam kondisi yang buruk untuk membuat pendekatan praktis. Baik dalam salinan Arab maupun Latin, tak ada yang tertinggal dari buku ini. Oleh karena itu, Hubert Daunicht merekonstruksi kembali peta tersebut dari daftar koordinat. Ia berusaha mencari pendekatan yang mirip dengan peta tersebut. Tak cukup hanya sampai buku ketiga, beliau juga menulis buku-buku lain yang menjadi rujukan para ilmuwan pada periode berikutnya sampai sekarang. Sumber : Wikipedia

Aktivitas peserta didik : Setelah kalian membaca kisah tokoh tersebut, ceritakan kembali kepada teman-temanmu. Diskusikan mengenai pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah tersebut.

F



Rangkuman 1. Kemajuan Islam pada Masa Bani Abbasiyah Daulah Abbasiyah didirikan oleh Abdullah Al-Saffah pada tahun132 H / 750 M. Daulah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan Daulah Umayyah yang telah hancur di Damaskus. Kemajuan dan perkembangan pada periode Bani Abbasiyah dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal (dari ajaran agama Islam) dan faktor eksternal (proses sejarah umat Islam dalam kehidupannya). 2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Abbasiyah Pada masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan bagi umat Islam atau yang sering disebut dengan istilah ‘’The Golden Age’’.

240 Kelas VIII SMP/MTs

3. Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Bani Abbasiyah Pusat peradapan Islam pada masa Daulah Abasiyah adalah: di Kota Bagdad dan Kota Samarra. Kemajuan yang dicapai tidak hanya mencakup kepentingan sosial saja, tetapi juga aspek peradaban dalam semua aspek kehidupan, seperti: administrasi pemerintahan dengan birobironya, sistem organisasi militer, administrasi wilayah pemerintahan, pertanian, perdagangan, dan industry, Islamisasi pemerintahan, kajian dalam bidang kedokteran, astronomi, matematika, geografi, historiografi, filsafat Islam, teologi, hukum (fiqh), dan etika Islam, sastra, seni, dan penerjemahan serta pendidikan, kesenian, arsitektur, meliputi pendidikan dasar (kuttab), menengah, dan perguruan tinggi, perpustakaan dan toko buku, media tulis, seni rupa, seni musik, dan arsitek. 4. Hikmah mempelajari sejarah pertumbuhan Ilmu pada masa Daulah Abbasiyah: meningkatkan keimanan kepada Allah Swt., dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, menumbuhkan semangat menuntut ilmu baik ilmu agama maupun ilmu dunia seperti yang telah dicontohkan oleh para cendekiawan Islam mengembangkan nilai-nilai kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam, membina rasa kesatuan dan persatuan umat Islam dan kerukunan beragama di seluruh dunia yang tidak membeda-bedakan suku, bangsa, negara, warna kulit, dan lain sebagainya.

G

Ayo Berlatih

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. Pendiri daulah Abasiyah adalah.... a. Abdullah Al-Saffah b. Harun Ar Rasyid c. Marwan bin Muhammad d. Walid bin abdul Malik 2. Jabir bin hayyan dikenal sebagai bapak ilmu.... a. biologi b. matematika c. fisika d. kimia 3. Pengarang kitab al Gebra adalah.... a. Banu Musa b. Al Khawaritmi

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

241

c. Al Kindi d. Al Farabi 4. Ilmu yang mengajarkan penyerahan diri kepada Allah Swt.., meninggalkan kesenangan dunia, dan hidup menyendiri untuk beribadah kepada Allah yaitu.... a. ilmu Tasawuf b. ilmu Akhlak c. ilmu Fiqih d. ilmu hadis 5. Yang menjadi penyebab hancurnya daulah Abasiyah adalah.... a. timbulnya kerajaan-kerajaan kecil. b. perlawanan dari kelompok Syi’ah c. meruncingnya pertentangan etnis d. timbulnya stratifikasi sosial 6. Setelah Islam mengalami puncak kejayaan yang dipimpin oleh.... a. Al ma’mun b. Harun ar Rasyid c. Al Mu’tasyim d. Al Wasiq 7. Hikmah mempelajari sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Abasiyah adalah.... a. menumbuhkan semangat menuntut ilmu b. mengutamakan kepentingan individu c. mengembangkan budaya-budaya barat d. jawaban a, b dan c salah semua. 8. Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat. Ilmu dunia memberikan manfaat untuk.... a. bekal di masa yang akan datang b. bekal untuk kehidupan di akhirat c. bekal untukkehidupan di alam barzah d. bekal untuk dirinya sendiri. 9. Ilmu yang kita cari adalah ilmu yang.... a. paling banyak dan tinggi b. dapat mengangkat kewibawaan kita c. modal untuk mencari kekayaan d. bermanfaat dan berguna. 10. Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu filsafat adalah.... a. Abu Nasyar Muhammad bin Muhammad bin Tarhan b. Muhammad bin Ali Al Abbasiy c. Raihan Bairuny d. Abu Ja’far Al-Mansur

242 Kelas VIII SMP/MTs

B. Kerjakan Soal-Soal berikut ini ! 1. Siapakah khalifah Harun ar Rasyid? 2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya daulah Abbasiyah! 3. Sebutkan tiga tokoh cendekiawan mulim di bidang ilmu kedokteran! 4. Sebutkan nama-nama khalifah yang memimpin bani Abbasiyah! 5. Sebutkan tiga penyebab runtuhnya Daulah Abbasiyah! C. Tugas 1. Tulislah biografi salah satu tokoh cendekiawan atau ilmuwan muslim pada masa daulah Abbasiyah! 2. Ibu Muslihah mempunyai dua orang anak perempuan. Setiap harinya ibu muslihah memberikan uang jajan untuk anaknya yang sekolah di SMU sebesar sepuluh ribu, sedang yang masih SMP diberi uang jajannya sebesar lima ribu rupiah. Sudah adilkan sikap ibu Muslihah tersebut? Diskusikan masalah tersebut dengan kelompok kalian masing-masing! 3. Carilah informasi dari berbagai media mengenai meneladani perilaku yang ditanamkan Rasulullah dan pemimpin-pemimpin Islam lainnya dalam kehidupan sehari-hari! Laporkan dan paparkan hasil penelusuran yang kamu lakukan baik secara individu atau kelompok.

H



Catatan untuk Orang Tua Peserta Didik.

Pada bagian ini putra-putri kita sedang mempelajari materi perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Daulah Abbasiyah. Orang tua dapat membimbing dan memantau kegiatannya pada saat di rumah. Apabila mereka bertanya kepada orang tua, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terpuji.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

243

BAB 14

Hidup Sehat dengan Makanan dan Minuman yang Halal serta Bergizi

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 10.1 : Keluarga sedang makan bersama.

244 Kelas VIII SMP/MTs

A



Mari Renungkan

Kalian tentu pernah merasakan lapar dan haus bukan? Pada saat lapar dan haus itu, tubuh kita menjadi lemas dan tidak bertenaga. Lalu, bagaimana agar tubuh kita menjadi segar dan bertenaga kembali. Tentu saja kalian harus makan dan minum. Kita dapat memperoleh makanan dan minuman dari berbagai sumber. Makanan dan minuman tersebut tentunya halal dan baik bagi tubuh kita. Wahai anak salih, ketahuilah bahwa Islam melarang umatnya mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram. Kita harus waspada dengan godaan setan sebab makanan dan minuman haram dapat membuat tubuh, jiwa, dan akal menjadi rusak. Kita menjadi malas beribadah dan inginnya berbuat maksiat. Mengapa demikian? Itu semua karena bahan makanan tersebut menjadi sumber energi bagi tubuh. Jika sumber energinya baik, maka berakibat baik. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 10.2 : Minuman sari buah. Sebaliknya jika sumber energinya buruk maka juga berakibat buruk. Kalian tentu tahu bahwa setan senantiasa menggoda manusia agar ingkar kepada Allah Swt. Amatilah di sekitarmu tentu banyak makanan dan minuman yang haram. Namun, anehnya banyak masyarakat bahkan umat Islam mengkonsumsinya dengan berbagai alasan. Bahkan ada yang mengkonsumsinya dengan alasan untuk pengobatan penyakit tertentu, sementara obat yang lain masih banyak. Oleh karena itu, kita harus berusaha sekuat tenaga agar makanan dan minuman yang kita konsumsi itu halal lagi baik.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

245

B



Dialog Islami



1 2 Annisa : “Ul, sudah siang ini. Pukul berapa sekarang?” Ulya : “Iya, Nis. Sudah pukul setengah dua belas. Kenapa?”

Annisa : “O, pantesan Aku sudah lapar. Udaranya juga panas, haus sekali rasanya?”



3 4 Ulya : “Ya sudah. Kalau begitu kita cari warung makan saja. Itu, di seberang jalan ada ayam goreng. Tampaknya enak, banyak yang makan di situ.”

246 Kelas VIII SMP/MTs

Ulya, Annisa

: “Ha...?!!

5

6

Ulya

Ulya

: “Nis, kita salah tempat tidak?” Annisa : “Salah tempat bagaimana, Ul?” Ulya : “Tuh, lihat menunya..” Annisa : “Iya, ya. Ayo kita cari warung yang lain.”

: “Nah, lihat itu. Warteg yang murah meriah?” Annisa : “Alhamdulillah, lapar dan haus kita bakal terobati.” Ulya : “Dan….halal. Itu yang penting.”



C Mutiara Khazanah Islam

Aktivitas peserta didik 1 : a. Berlatih membaca secara individu maupun kelompok. b. Menunjukkan kemampuan membaca dengan fasih kepada teman dan guru.

1. Mari Membaca Q.S. an-Nal/16 ayat 114 Berikut ini adalah ayat-ayat yang berisi tentang perintah memakan makanan yang halal lagi baik. Bacalah dengan tartil Q.S. an-Nahl/16 ayat

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

247

2. Mari Memahami Tajwid tentang Tafkhim dan Tarqiq Aktivitas peserta didik : a. Membaca dan mempelajari ketentuan hukum bacaan “tafkhim dan tarqiq”. b. Membuat dan melengkapi skema seperti contoh berikut atau memodifkasinya c. Mempresentasikan hasilnya Berikut ini adalah skema sederhana mengenai hukum bacaan tafkhim dan tarqiq. Namun masih ada bagian-bagian yang masih rumpang (kosong). Lengkapilah skema rumpang dibawah ini!

Hukum bacaan tafkhim dan tarqiq dibagi menjadi dua, yaitu: a. hukum bacaan lam ( ) b. hukum bacaan ra’ ( ) Kedua macam hukum bacaan ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Hukum bacaan lam pada lafzul jalālah Lafaz Allah ( ) dinamakan lafzhul jalālah. Huruf lam pada lafaz Allah tersebut disebut “lam jalālah”. Lam jalālah dibaca tafkhim (tebal) apabila lafaz Allah didahului harakat fathah atau dummah, contohnya:

248 Kelas VIII SMP/MTs

Sedangkan “lam jalalah” dibaca tarqiq (tipis) apabila lafaz Allah didahului harakat kasrah, contohnya:

2) Hukum bacaan Ra Huruf ra dibaca tafkhim (tebal) apabila: a) Ra berharakat fathah atau fathatain, contoh:



b) Ra berharakat dammah atau dammatain, contoh:

c)

Ra sukun (

,

) didahului huruf berharakat fathah, contoh:

d) Ra sukun (

) didahului huruf berharakat dammah, contoh:

Huruf ra dibaca tarqiq (tipis) apabila: a) Ra berharakat kasrah atau kasratain. contoh: , b) Ra berharakat yang didahului oleh ya sukun ( contoh:

)



Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

249

3. Mari Belajar Mengartikan Ayat Al-Qur’ān, Q.S. an-Na¥l/16 : 114 Aktivitas peserta didik : a. Secara individu dan kelompok berlatih mengartikan ayat menurut arti perkata (mufradad) kemudian merangkainya menjadi terjemah secara utuh. b. Membandingkan hasil terjemah yang kalian rumuskan dengan terjemah yang ada di buku atau al-Qur’ān Terjemah. c. Mempresentasikan hasilnya

1. Arti per kata

yang halal

oleh Allah

yang telah direzekikan kepada kalian

dari apa

maka makanlah

jika

Allah

terhadap nikmat

dan bersykurlah kalian

yang baik

kalian menyembah

250 Kelas VIII SMP/MTs

kepadaNya

kalian adalah

2. Terjemah : “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya”. (QS. An-Na¥l:114) 4. Mari Memahami Pesan-pesan Mulia dalam Q.S. an-Na¥l/16 :114

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 10.3 : Berdoa sebelum makan.

Rongga mulut Hati Kantung Empedu Usus 12 Jari Kolon Asendens Ileum Sekum Usus Buntu Saluran Anus & Anus

ofaring kerongkongan

Lambung Pankreas Kolon Transverzum Jenujum Kolon sigmoid Rektrum

Sumber: Kemdikbud

Gambar 10.4 : Organ Tubuh Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

251

Aktivitas peserta didik : Cermati dan amatilah gambar-gambar tersebut kemudian diskusikan dan tulislah komentar atau pertanyaan yang terkait dengan gambar-gambar tersebut. Allah telah memberikan rezeki kepada manusia sangat banyak, bahkan tak terhitung nilainya. Bumi dan seisinya dianugerahkan kepada manusia untuk digunakan sebagaimana mestinya. Dengan demikian sudah sepantasnya apabila kalian semua bersyukur kepada Allah atas nikmatNya itu. Seperti yang telah terdapat dalam Q.S. an-Na¥l/16 : 114 yang mengandung pesan yakni perintah untuk memakan makanan yang halal lagi baik, serta mensyukuri nikmat Allah Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 10.5 : Ibu di toko Swt. Dalam ayat ini Allah menyuruh umat Islam untuk memakan makanan dan mengkonsumsi minuman yang halal dan baik. Halal di sini dapat ditinjau dari tiga hal, yakni halal zatnya, proses mengolahnya, dan halal cara mendapatkannya. Sedangkan makanan yang baik adalah makanan yang memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang cukup sehingga bermanfaat bagi tubuh. Saat ini begitu mudah kita memperoleh makanan dan minuman. Namun, perlu diingat dan dimengerti bahwa makanan dan minuman yang kita konsumsi haruslah memenuhi syarat halal dan baik. Makanan yang halal dan baik akan membawa manfaat yang besar terhadap tubuh dan aktivitas kita. Makanan dan minuman yang halal dan baik dapat membawa ketenangan hidup, menjaga kesehatan jasmani dan rohani, mendapat perlindungan dari Allah dan aktivitas yang dilakukan dapat membawa berkah. Sebaliknya, kita harus bisa menghindari makanan dan minuman yang haram. Apabila kita memakan dan meminum yang haram, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang merusak tubuh kita serta membuat jiwa menjadi terganggu. Dampak negatif lain akibat mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram adalah dapat membuat doa seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah dan malas beribadah. Perhatikan hadits berikut ini :

252 Kelas VIII SMP/MTs

Aktivitas peserta didik : a. Membaca hadis tersebut beserta artinya dengan cermat. b. Secara berkolompok merumuskan pesan-pesan yang dapat dipetik untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c. Menyampaikan atau memaparkan hasilnya kepada kelompok lain untuk dibandingkan dan saling melengkapi

Artinya : “Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata : Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan.” (HR. Muslim). 2. Mengamalkan dan Membiasakan Akhlak Mulia dengan Mengkonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal Dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal lagi baik maka tubuh akan menjadi sehat, ibadah semakin rajin, dan mendapat rida dari Allah Swt. Sebagai seorang muslim hendaknya kita senantiasa berhatihati dan waspada dalam memilih makanan dan minuman. Sekarang ini tersedia beraneka jenis makanan dan minuman haram yang dikemas menarik sehingga terlihat seolah-olah menjadi halal. Perhatikan kisah berikut ini :

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

253

Sebutir Kurma Penghambat Doa Dikisahkan setelah menunaikan ibadah haji, seseorang bernama Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke Masjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua yang berjualan di dekat Masjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma terletak di pinggir timbangan. Ibrahim menyangka kalau kurma itu bagian dari yang ia beli, ia lalu memungut dan memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju al-Aqsa. Empat bulan kemudian, Ibrahim tiba di al-Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan di bawah kubah Sakhra. Ia śalat dan berdoa khusyuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya. “Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara’ yang doanya selalu dikabulkan Allah Swt,” kata malaikat yang satu. “Tetapi sekarang tidak lagi. Doanya ditolak kerana 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua dekat Masjidil Haram,” jawab malaikat yang satu lagi. Ibrahim bin Adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, solatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh Allah gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. “Astaghfirullahal azim,” Ibrahim beristigfar. Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Makkah menemui pedagang tua penjual kurma untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Begitu sampai di Makkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. “Empat bulan yang lalu saya membeli kurma di sini dari seorang pedagang tua, kemana ia sekarang?” tanya Ibrahim. “Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma” jawab anak muda itu. “Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?”. Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat. “Nah, begitulah” kata ibrahim setelah bercerita, “Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur kumakan tanpa izinnya?”. “Bagi saya tidak masalah. Insya Allah saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatasnamakan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya.” “Di mana alamat saudara-saudaramu? biar saya temui mereka satu persatu.” Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui mereka. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim. Empat bulan kemudian, Ibrahim bin Adham sudah berada di bawah kubah Sakhra lagi. Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. “Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain.” “O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat halalan dari ahli waris

254 Kelas VIII SMP/MTs

pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas.” Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan makanan yg masuk ke tubuh kita, sudah halalkah? lebih baik tinggalkan bila ragu-ragu…” (Kisah diolah dari berbagai sumber)

D



Refleksi Akhlak Mulia

Alhamdulillah, setelah kalian belajar mengenai pentingnya perintah mengonsumsi makanan/minuman yang halal dan baik serta perintah untuk bersyukur, tentu sekarang wawasan dan pengetahuan kalian menjadi bertambah. Aktivitas makan dan minum merupakan kebiasaan dan kebutuhan kita sehari-hari. Dengan demikian sesungguhnya persoalan makan dan minum ini adalah hal yang sangat penting. Sayang sekali jika hal yang penting ini tidak dilandasi dengan pengetahuan yang benar. Sebagai bentuk introspeksi diri terhadap akhlak kalian dalam hal makan, minum, dan perwujudan rasa syukur yang dalam diri kita, lakukanlah refleksi terhadap diri kalian masing-masing. Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai dengan kata hati kalian masing-masing.  (setuju),

 (biasa saja),  (tidak setuju): 1. Kamu sedang melakukan perjalanan bersama teman-teman kamu. Di antara mereka ada beberapa orang yang pengetahuan agamanya sangat kurang, terutama masalah makanan dan minuman yang halal. Di tengah perjalanan rombongan singgah di sebuah rumah makan. Di rumah makan tersebut tidak tertulis label atau jaminan halal. Salah satu teman kamu yang sangat memahami aturan makanan/minuman yang halal mengusulkan agar rombongan pindah ke rumah makan lain yang mencantumkan label atau jaminan halal.

   2. Bila di kantin sekolah dijual makanan atau minuman yang mengandung zat-zat berbahaya seperti zat pewarna dan formalin, harus segera dilaporkan kepada wali kelas atau kepala sekolah.

   3. Saya lebih nyaman makan di warung yang penjualnya adalah seorang muslim yang taat daripada makan di warung yang penjualnya tidak taat beribadah sama sekali. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

255

   4. Dalam keadaan terpaksa, orang boleh makan atau minum yang tidak halal.

   5. Saya meyakini kalau makanan dan minuman yang halal itu dapat membuat fisik sehat dan hati menjadi jernih.

   E



Kisah Teladan Imam Nawawi, Lebih Suka Membaca Al-Qur’ān daripada Bermain

Imam Nawawi adalah salah seorang ulama besar mazhab Syafi’i. Ia lahir di desa Nawa, dekat Kota Damaskus, pada tahun 631 H dan wafat pada tahun 24 Rajab 676 H. Kedua tempat tersebut kemudian menjadi nisbat nama beliau, an-Nawawi ad-Dimasyqi. Ia adalah seorang pemikir muslim di bidang fiqih dan hadis. Imam Nawawi pindah ke Damaskus pada tahun 649 H dan tinggal di distrik Rawahibiyah. Di tempat ini beliau belajar dan sanggup menghafal kitab at-Tanbih hanya dalam waktu empat setengah bulan. Kemudian beliau menghafal kitab al-Muhadzdzab pada bulan-bulan yang tersisa dari tahun tersebut, di bawah bimbingan Syaikh Kamal Ibnu Ahmad. Semenjak kecil Imam Nawawi sangat senang belajar, terutama saat belajar al-Qur’ān. Dikisahkan semenjak disekolahkan oleh ayahnya Nawawi kecil sudah tampak bersemangat sekali. Ia mengikuti pelajaran dengan sungguhsungguh. Waktunya benar-benar dicurahkan untuk menuntut ilmu. Ketika dia sudah mulai belajar al-Qur’ān, dia dapat merasakan keindahan dan keagungan ajaran yang ada di dalamnya. Imam Nawawi tidak rela meninggalkan waktunya menjadi sia-sia tanpa membaca dan menghafal alQur’ān. Naluri anak-anak untuk suka bersenang-senang dengan bermainmain tidak dapat menyurutkan keinginannya untuk selalu membaca dan menghafal al-Qur’ān. Dikisahkan bahwa pada suatu hari, teman-teman kecil yang sebaya dengannya memaksa Nawawi untuk bermain bersama. Ia berusaha lari dari paksaan teman-temannya itu, ia menangis karena tidak suka dengan tindakan teman-temannya itu. Nawawi kecil lebih senang membaca al-Qur’ān daripada menghabiskan waktunya hanya untuk sekedar bermain-main. Sumber : Biografi Nabi Muhammad dan Tokoh-tokoh Besar Islam

256 Kelas VIII SMP/MTs

Aktivitas peserta didik : Setelah kalian membaca kisah tokoh tersebut, ceritakan kembali kepada teman-temanmu. Diskusikan mengenai pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah tersebut.

F



Rangkuman 1. Islam mengajarkan kepada umatnya agar mengkonsumsi makanan dan minuman yang halalan thayyiban. Halal artinya dibolehkan agama, sedangkan thayyib artinya bergizi dan baik bagi kesehatan tubuh. 2. QS An-Na¥l/16 ayat 114 berisi perintah untuk memakan makanan yang halal lagi baik, serta mensyukuri nikmat Allah Swt. 3. QS. Al-Māidah/5 ayat 90-91 menyatakan bahwa minuman keras (khamer) hukumnya haram. 4. Suatu lafa§ mengandung bacaan ikhfa’ syafawi apabila terdapat mim sukun ( ) bertemu dengan huruf ba. 5. Suatu lafa§ mengandung bacaan idgam mimi apabila mim sukun ( ) bertemu dengan huruf mim ( ). mim sukun ( ) bertemu dengan salah satu dari 26 huruf hijaiyah berikut :



G

Ayo Berlatih

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. artinya adalah .... a. yang halal b. yang telah direzekikan c. rezeki yang halal d. nikmat rezeki 2.

potongan ayat di samping berisi perintah untuk .... a. makanlah makanan yang halal

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

257

b. menghindari makanan yang haram c. bersyukur kepada Allah Swt. d. berbaik sangka kepada Allah Swt. 3. Maksud dari makanan yang halalan tayyiban adalah .... a. baik dan bergizi b. bergizi dan mahal c. baik dan sederhana d. halal dan baik 4. Lawan kata dari bersyukur terhadap nikmat Allah adalah .... a. menghindari nikmat Allah b. mengingkari nikmat Allah c. memburu rezeki Allah d. tidak mau mencari rezeki 5. Berikut ini merupakan hukum bacaan mim sukun, kecuali .... a. i©har ¥alqi b. i©har syafawi c. ikhfa syafawi d. i©gam mimi 6. Lafaz a. i©gam bilagunnah b. ikhfa haqiqi c. i©har syafawi d. ikhfa syafawi

mengandung hukum bacaan ....

7. Jika terdapat mim sukun bertemu dengan mim maka hukum bacaannya adalah .... a. idgam bilagunnah b. ikhfa haqiqi c. i©har syafawi d. i©gam mimi 8.

Ayat di samping mengandung bacaan .... a. i©gam mimi b. ikhfa haqiqi c. i©gam bilagunnah d. i©har syafawi

9. Disebut ikhfa syafawi apabila terdapat mim sukun bertemu dengan .... a. mim b. ba c. ra d. lam 258 Kelas VIII SMP/MTs

10. Contoh penerapan melaksanakan perintah untuk makan makanan yang halal dan baik adalah .... a. orang yang sakit mag menghindari makanan pedas b. orang yang sedang lapar menghindari nasi putih c. ketika haus minum air seadanya d. saat berbuka puasa mendahulukan makanan yang asam B. Kerjakan Soal-Soal berikut ini! 1. Jelaskan pengertian halalan tayyiban! 2. Jelaskan pengertian hukum bacaan izhar syafawi dan tulislah satu contohnya! 3. Bagaimana pendapat kalian bila ada teman anti terhadap makanan haram? 4. Jelaskan manfaat makanan yang halal dan baik! 5. Bagaimana sikapmu jika ada penjual makanan yang membahayakan kesehatan di kantin sekolah? C. Bacalah ayat berikut!

D. Tugas 1. Buatlah presentasi mengenai hukum bacaan mim sukun! 2. Di kampung kamu ada pengusaha pembuat bakso daging sapi. Ada isu yang mengabarkan bahwa bakso yang dibuatnya mengandung zat berbahaya, yakni formalin. Pengusaha itu merupakan salah satu tokoh masyarakat dan sangat disegani karena dia sangat dermawan. Apa yang harus kamu lakukan? Diskusikan masalah tersebut dengan kelompok kalian masing-masing! 3. Carilah informasi dari berbagai media rahasia keutamaan makanan yang halal! Laporkan dan paparkan hasil penelusuran yang kamu lakukan baik secara individu atau kelompok.

H



Catatan untuk Orang Tua peserta didik

Pada bagian ini putra-putri kita sedang mempelajari materi tentang makanan dan minuman yang halal dan baik. Orang tua juga diharapkan mendorong anaknya untuk membiasakan menkonsumsi makanan yang baik di rumah dan selalu berdoa sebelum makan. Apabila mereka bertanya kepada orang tua, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terpuji.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

259

Daftar Pustaka Al-Atsary, Abu Faqih. 2013. Ensiklopedia Sujud. Sukoharjo: Pustaka Arafah. Arifin, Zainul. 2013. Puasa Wajib dan Puasa Sunnah Yang Paling Dianjurkan. Jakarta: Agromedia Pustaka. Az-Zuhaili, Wahbah. 2010. Fiqih Islam Wa adillatuhu. Jakarta. Gema Insani Darulfikir. Badri Yatim, 2005. Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Departemen Agama R.I. 2006. Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Lintas Media. Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve. Hendra, Endang. 2012. Menapaki Jejak Kejayaan Islam, Bandung : CII. Helmy, Masdar. 2012. Keteladanan Akhlak Rasulullah saw.. Bandung: Pustaka Hidayah. Husein, Musthafa Harahap. 2012. Risalah Tauhid. Bekasi: Al-Musthafawiyah penebar Ilmu dan Kebajikan. Kemdikbud. 2012. Pengembangan Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemdiknas. 2007. Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya. Rahman, Syaikh Shafiyyur, Al-Mubarakfury. 1997. Sirah Nabawiyah. Riyadh: Darus Salam. ----------------. 2004. Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung Muhammad Dari Kelahiran Hingga Detik-Detik. Jakarta: Pustaka Al-Sofwa. Ramayulis. 2008. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Rasjid, Sulaiman. 2002. Fiqh Islam. Jakarta: Sinar Baru Algensindo. Ridwan, Abqary. 2009. 99 Kisah Menakjubkan dalam Alquran. Bandung: Mizan Media Utama.

260 Kelas VIII SMP/MTs

Salim, Peter dan Yenny Salim.1995 Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Pres. Sholikhin, Muhammad. 2012. Shalat Sunnah Lengkap.Jakarta: Gramedia. Soenarto, Ahmad. 1988. Pelajaran Tajwid praktis dan Lengkap. Jakarta: Bintang Terang. ---------------. 2013. Ensiklopedi Biografi Nabi Muhammad SAW & Tokoh-tokoh Besar Islam. Jakarta : Widya Cahaya. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya Tafsir, Ahmad. 2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Taufik, Muhammad. 2013. Ensiklopedia Pengetahuan Al-Qur’an dan Hadits. Jakarta: Kamil Pustaka. Tim Riset dan Studi Islam Mesir. 2005. Ensiklopedi Sejarah Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan dan Implementasinya pada KTSP. Jakarta: Kencana. Wahab, Fuad dkk. 2009. Pendalaman Materi Kompetensi Profesional. Bandung: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

261

Glosarium arsitektur seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan, dan sebagainya. astronomi ilmu perbintangan dan tata surya. aktivitas kegiatan, kesibukan. dampak pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif). daulah kekuasaan atau pemerintahan. falak ilmu perbintangan dan tata surya. filsafat pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yangg ada, sebab, asal, dan hukumnya. hemat berhati-hati dalam membelanjakan uang atau tidak boros hikmah arti, makna, dan manfaat yang mendalam. ibadah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi iman kepercayaan (yang berkenaan dengan agama); keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dsb. inovatif bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru; bersifat pembaruan (kreasi baru) introspeksi peninjauan atau koreksi terhadap perbuatan, sikap, kelemahan atau kesalahan diri sendiri. kandungan makna, maksud, isi karakter perangai; watak; budi pekerti; perbuatan yang selalu dilakukan; kelakuan; tingkah laku khalifah wakil (pengganti), pemimpin khazanah kekayaan khusyuk penuh penyerahan dan kebulatan hati; sungguh-sungguh; penuh kerendahan hati. kisah cerita tentang kejadian (riwayat dsb.) kreatif memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan

makhluk sesuatu yang dijadikan atau yang diciptakan oleh Allah (seperti manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan) nabi orang yang menjadi pilihan Allah untuk menerima wahyu-Nya najis kotor yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah, seperti terkena jilatan anjing nikmat pemberian atau karunia dari Allah organisasi kelompok kerja sama antara orangorang yg diadakan untuk mencapai tujuan bersama. pengetahuan segala sesuatu yang diketahui; kepandaian profesi bidang pekerjaan yg dilandasi pendidikan keahlian keterampilan dan kejuruan tertentu. qunut doa khusus, biasanya dibaca sesudah iktidal pada rakaat terakhir dalam śalat tertentu, seperti dalam śalat subuh. rasul orang yang menerima wahyu Tuhan untuk disampaikan kepada manusia refleksi cerminan; gambaran rendah hati hati menjadikan tidak sombong semesta seluruh; segenap; semuanya: semua yang ada di alam śalat serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. tajwid cara membaca al-Qur’ān dng lafal atau ucapan yang benar. tasawuf ajaran untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah sehingga merasa sangat dekat dengan-Nya. toleransi sikap menghargai pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. wahyu petunjuk dari Allah yg diturunkan hanya kepada para nabi dan rasul.

262 Kelas VIII SMP/MTs

Indeks A Abbasiyah 72, 78, 135, 137-141, 144 Akhlak 11, 13, 14, 18, 34, 37, 48, 62, 75, 82, 91, 99, 102, 108, 115, 129, 141, 145, 156, 157, 175 Andalusia 69, 72, 73, 78, 79 Aqidah 10, 18, 125, 127, 132 Arsitektur 75, 78, 141, 145 Astronomi 66, 73, 140, 141-143, 145

B Bagdad 79, 135, 136, 138, 141, 142, 144

C Cordoba 69, 72, 73, 76, 77, 78

D Damaskus 69, 70-72, 75, 78, 79, 144, 158 Dampak 89, 90, 96, 121, 143, 155, 178, 181 Daulah 69-73, 78, 80, 134, 136-141, 144-146

F Falak 140 Filsafat 72, 136, 139-141, 144, 146

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

263

H Halal 15, 23, 91, 121, 123-134, 148, 150, 154-161, 165, 166, 171, 172, 180 Haram 15, 23, 91, 121, 123-134, 148, 150, 154-161, 165, 166, 171, 172, 180 Hasyimiyah 138 Hemat 1, 26, 82, 83, 84, 89, 90 Hikmah 13, 33, 36, 44, 45, 48, 52, 62, 64, 66, 96, 102, 112, 114, 117, 118, 134, 136, 139, 145, 146

I Ibadah 7, 8, 11, 16, 18, 20, 24, 29, 31, 34, 53, 54, 63, 99, 113, 128, 131, 132, 148, 155, 156, 158, 176 Ibrani 6, 17 Ihram 25, 47, 60 Iman 5, 13, 15, 16-18, 62, 64, 100, 101, 114, 117-119, 141 Injil 6, 8-10, 16, 17, 113 Inovatif 143 Introspeksi 20, 26, 91, 157, 175 Istikharah 29, 36 Istisqa 26, 36, 37, 38

K Kandungan 17, 94, 155 Karakter 33 Khalifah 11, 69, 71, 72, 75, 76, 78, 80, 136, 138, 139, 141, 143, 146 Khazanah 4, 21, 41, 55, 71, 83, 101, 123, 137, 151, 167 Khusuf 22, 27 Khusyuk 20, 156, 176

264 Kelas VIII SMP/MTs

Kifarat 57, 59, 60, 64, 65, 66 Kisah 6-12, 14, 15, 35, 45, 47, 49, 65, 77, 78, 90, 92, 93, 103, 105-108, 117, 124, 130, 135, 142, 156-159, 176 Kusūf 22, 25, 36, 37 Kreatif 182

L Lauhul mahfuz 185

M Makhluk 12, 16, 24, 48, 88, 110 Muamalah 11, 18, 99 Munfarīd 22, 27, 28, 30, 34, 36, 37

N Nabi 6-11, 28, 32, 42-47, 60, 88, 92, 98, 102-119 Najis 47, 50, 127, 132 Nazar 58, 63, 64, 65 Nikmat 13, 40, 42-44, 50-54, 57, 104, 116, 122, 152, 154, 155, 159, 160, 175, 182

O Organisasi 75, 78, 141, 145, 181, 183

P Pengetahuan 4, 13, 18, 38, 52, 67-69, 72, 73, 80, 97, 108, 111, 119, 134-141, 144, 146, 157, 162, 180 Profesi 7, 72, 77

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

265

Q Qada 58, 59, 64, 66 Qamariyah 84, 85, 93-96 Qibti 7, 17 Qunut 45, 183

R Ramadan 23, 30, 55, 56-58, 60-67 Rasul 3-5, 9-17, 27, 89, 98-111, 117, 113-119 Rawatib 21, 22, 27, 28, 34, 36 Refleksi 13, 14, 34, 48, 62, 74, 91, 115, 129, 141, 157, 175 Rendah hati 1, 4, 81-84, 86-88, 91, 93, 95-97

S Sahwi 40-42, 44, 45, 48, 50-52 Sederhana 1, 2, 6, 82-99, 158, 160, 166 Semesta 13, 104, 183 Spanyol 69, 71-73, 76-78, 142 Suhuf 3, 12, 13, 17 Suryani 8, 17 Syamsiyah 84, 85, 94-96 Syawal 23, 60, 61, 64, 65

T Tahajjud 21, 29, 31, 32, 35-38 Tahiyatul masjid 23, 36, 37

266 Kelas VIII SMP/MTs

Tajwid 84 Tarawih 30, 36, 37, 56-58 Tarikh 11, 18, 74 Tasawuf 140, 145 Tasyrik 61, 64, 65 Taurat 5, 6, 9, 10, 16, 17, 25, 112 Tilawah 40, 42, 46-48, 50-52 Toleransi 13, 183 Tuma’ninah 20, 47

U Umayyah 68-76, 78-80

W Wahyu 3, 6, 8, 10, 12, 13, 16, 17, 99, 101, 103, 104, 110, 113, 115, 117 Witir 21, 22, 30, 31, 36, 37

Z Zabur 5-7, 16, 17, 111 Zihar 60, 66

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

267

Profil Penulis Nama Lengkap Telp. Kantor/HP E-mail Akun Facebook Alamat Kantor Bidang Keahlian

: Muhammad Ahsan, S.Ag, M.Kom : 08122555583 : [email protected] : www.facebook.com/Muhammad-Ahsan-FP : Jl. Kompol R Soekanto, Tembalang, Kota Semarang : Guru PAI dan Budi Pekerti

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 1. 1999-2009 : Guru PAI SMPN 36 Semarang 2. 2009 - 2012: Guru PAI dan Kepala Sekolah SMPN 17 Semarang 2009 - 2012 3. 2012 – 2014 : Guru PAI dan Kepala Sekolah SMPN 19 Semarang 4. 2014 - sekarang : Guru PAI dan Kepala Sekolah SMPN 33 Semarang Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S3 : Manajemen Kependidikan, Universitas Negeri Semarang (2012 – sekarang) 2. S2 : Teknik Informatika (2008 – 2012) 3. S1 : Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI (1993 – 1998) Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Islam Penyejuk Qalbu untuk SMP kelas VII, VIII, dan IX (KBK (2004); 2. Pendidikan Agama Islam untuk SMP kelas VII, VIII, dan IX (KBK) (2004) 3. Panduan Belajar Agama Islam untuk SMP kelas VII (2004) 4. Pendidikan Agama Islam untuk SMA kelas X penerbit (2004) 5. Pendidikan Agama Islam, Mata DIklat untuk SMK tingkat I (2004) 6. Islam Penyejuk Qalbu untuk SMP kelas VII, VIII, dan IX (Standar Isi 2006) 7. Pendidikan Agama Islam kelas VII (2007) 8. Pendidikan Agama Islam kelas VII Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Meningkatkan hasil belajar hukum bacaan nun mati, tanwin, dan mim mati melalui permainan menggunakan flashcard pada peserta didik kelas vii b smp negeri 36 semarang semester 2 tahun ajaran 2006/2007 2. Upaya meningkatkan hasil belajar materi pokok asmaul husna melalui visualisasi, musikalisasi dan permainan matching card pada peserta didik kelas viia smp negeri 36 semarang semester 1 tahun ajaran 2007/2008 3. Peningkatan shalat/ibadah peserta didik melalui kartu shalat/ibadah di smp negeri 17 semarang 4. Peningkatan kedisiplinan peserta didik melalui stamp record dan pendulum assessment di smp negeri 19 semarang

268 Kelas VIII SMP/MTs

Profil Penulis Nama Lengkap Telp Kantor/HP E-mail Akun Facebook Alamat Kantor Bidang Keahlian

: Sumiyati,S.Ag, MM. : 081382148038 : [email protected] :: Jl. Mandor Samin No. 62 Kalibaru, Cilodong Depok :-

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 1. 2002 - 2016 Guru PAI di SMPN 6 Depok 2. 2000 - 2002 Guru PAI di SMPN 9 Baturaja OKU Sumatera Selatan 3. 1995 - 2000 Guru di MTs. Sudirman Jombor, Tuntang, Semarang Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S3: Fakultas/jurusan/program studi/bagian dan nama lembaga (tahun masuk – tahun lulus) 2. S2: Managemen Pendidikan, STIMA IMMI Jakarta (2012 – 2015) 3. S1: Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam,IIQ Wonosobo (1990–1995) Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Pendidikan Lingkungan Hidup, untuk SMP kelas VII,VIII,IX (2010) 2. Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum 2013 untuk SMP kelas VII (2013) 3. Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum 2013 untuk SMP kelas VIII (2014) 4. Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum 2013 untuk SMP kelas IX (2015) 5. Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum 2013 untuk SMALB Tuna Rungu kelas X (2015) 6. Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum 2013 untuk SMALB kelas XI Tuna Autis (2015) Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. PTK Peningkatan Pembelajaran Agama Islam melalui metode Pemberian Tugas belajar dan resitasi pada materi perkembangan Islam di Nusantara pada peserta didik kelas IX.a SMPN 6 Depok tahun 2012-2013. 2. PTK Peningkatan Hasil Belajar peserta didik materi iman kepada hari akhir melalui metode sharing dan media audio visual pada peserta didik kelas IX.F SMPN 6 Depok tahun 2013-2014. 3. PTK peningkatan kemampuan membaca Q.S al-Insyiraoh pada peserta didik kelas IX.G SMPN 6 Depok tahun 2013-2014

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

269

Profil Penelaah Nama Lengkap Telp. Kantor/HP E-mail Akun Facebook Alamat Kantor Bidang Keahlian

: Dr. Asep Nursobah, S.Ag, : 022-7802276/ 08179235489 : [email protected]; [email protected] : Asep Nursobah (facebook.com/asep.nursobah) : Jl. A.H. Nasution 105 Cibiru Bandung : Kurikulum dan Pembelajaran PAI

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 1. Dosen Fakultas Tarbiyah dan Kegurun UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2000-sekarang) 2. Sekretaris Prodi Pendidikan Islam S.3 Program Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2009-2015) 3. Angota Badan Akreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah (BAP S/M) Jawa Barat (20122017) Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. Dosen Fakultas Tarbiyah dan Kegurun UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2000 – sekarang) 2. Sekretaris Prodi Pendidikan Islam Program Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2008 – 2012) 3. Angota Badan Akreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah (BAP S/M) Jawa Barat Judul Buku yang Pernah ditelaah (10 Tahun Terakhir): 1. Buku Teks PAI Kelas II 2. Buku Teks PAI Kelas VIII 3. Buku Teks PAI Kelas XI Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Hubungan antara Kemandirian Belajar, Komunikasi Interpersonal, dan Identitas Sosial dengan Hasil Belajar Agama Islam (2009) 2. Integrasi Sains, Teknologi, dan Lingkungan dalam Pendidikan Islam (2009) 3. Budaya Mutu Pendidikan di Madrasah di Jawa Barat (2014) 4. Nilai-nilai Pendidikan Madrasah PUI di Kabupaten Ciamis (2015)

270 Kelas VIII SMP/MTs

Nama Lengkap Telp Kantor/HP E-mail Akun Facebook Alamat Kantor

: Drs. Yusuf A. Hasan, M.Ag. : 0274-387656/08122720604 : [email protected] :: Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Lingkar Selatan Tamantirto, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta 55183 Bidang Keahlian : Pendidikan Agama Islam Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 1. Dosen Tetap Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakulas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sejak (1989) 2. Dosen Pendidikan Agama Islam pada Akademi Keperawatan Notokusumo Yogyakarta sejak (1994) 3. Dosen Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Notokusumo Yogyakarta sejak 1994 4. Penilai Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam SD, SMP, SMA/SMK, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tahun (2010) 5. Konsultan Program BERMUTU (Better Education trough Reformed Management and Universal Teacher Upgrading) kerjasama Kemendiknas, Pemerintah Belanda dan World Bank tahun (2010-2014) 6. Anggota Tim Pengembang Konten Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada perguruan tinggi melalui program Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu (PDITT), Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kemenristek, tahun (2014 - sampai sekarang) Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S3: Program Studi Ilmu Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (dalam proses) 2. S2: Program Studi Sosial-budaya Islam, Magister Studi Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (1997 – 2000). 3. S1: Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1979-1988) Judul Buku yang Pernah ditelaah (10 Tahun Terakhir): 1. Buku peserta didik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD/MI 2. Buku peserta didik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs 3. Buku peserta didik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/SMK/MA 4. Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD/MI 5. Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs 6. Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/SMK/MA 7. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi (Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti, Kemendiknas) Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): Informasi Lain dari Penulis: Lahir di Ngawi, Jawa Timur, 26 Februari 1958. Saat ini menetap di Yogyakarta. )

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

271

Nama lengkap Telp. Kantor/Hp. Alamat Rumah E-mail Alamat Kantor Bidang Keahlian

: Dr. Muh Saerozi, M.Ag. : 024-7623582. Hp. 08122821021 : Jl. Karonsih Selatan Raya RT 08 RW 06 Ngaliyan Semarang. : [email protected] : Jl. Prof.Dr. Hamka (Kampus 2) Ngaliyan Semarang : Ilmu Pendidikan Islam

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 1. Sebagai Dosen tetap IAIN Salatiga, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, sejak tahun 1991-sekarang. 2. Sebagai dosen tetap IAIN Salatiga, Program Pasca sarjana, Pendidikan Agama Islam sejak tahun 2012-sekarang. 3. Sebagai dosen tidak tetap Program Pascasarjana (Pendidikan Islam) Universitas sultan Agung Semarang sejak tahun 2011-sekarang 4. Sebagai wakil Ketua Bidang Akademik STAIN Salatiga sejak 2006-2010. 5. Sebagai asesor Pengembangan Bahan Diklat di Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan dan Pendidikan Kementerian Agama RI, sejak 2007-2013. 6. Sebagai asesor di Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Kemristek Dikti sejak 2014-sekarang. Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S3 IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Program Pascasarjana, Konsentrasi Pengembangan Pemikiran Islam, tahun masuk 1995, tahun lulus 2003. 2. S2 IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Program Pascasarjana, Konsentrasi Pendidikan Islam, tahun masuk 1992, tahun lulus 1994. 3. S1 IAIN Walisongo Salatiga, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, tahun masuk 1985, tahun lulus 1990.t Judul Buku yang Pernah ditelaah (10 Tahu n Terakhir): 1. Sebagai penelaah modul mata diklat Keislaman di Pusdiklat kementerian Agama RI, tahun 2007-2013. 2. Sebagai penelaah buku non-teks Pendidikan Agama Islam SD, SMP, dan SMA di Pusbuk/ Puskurbuk kemdikbud RI. (Buku tentang salat Buku tentang zakat, Buku tentang Sodaqoh, Buku Cerita Islami, buku Bahasa Arab, Buku Riwayat Nabi, dan Rasul, buku Buku Ensiklopedi Islam, Buku tentang Haji, tahun 2010, 2012, 2014, 2015) 3. Sebagai penelaah buku teks Pendidikan Agama Islam SD, SMP, dan SMA di Pusbuk/ Puskurbuk kemdikbud RI tahun 2013-2016. Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): Informasi Lain dari Penulis: Lahir di Ngawi, Jawa Timur, 26 Februari 1958. Saat ini menetap di Yogyakarta. ) 1. Catatan Pinggir Seorang Guru diterbitkan oleh Mitra Cendekia Yogyakarta bekerja sama dengan STAINSalatiga Press, tahun 2007. 2. Orang Indonesia Naik Haji (Tuntunan Perjalanan), diternbitkan oleh Tiara Wacana Yogyakarta, tahun 2009. 3. Reduksi Pluralitas Agama (Studi terhadap Buku Ajar TK/ RA), diterbitkan dalam Jurnal Attarbiyah, No. 1 Tahun XVII, tahun 2006.

272 Kelas VIII SMP/MTs

4. Kebijakan Pendirian Masjid dan Gereja di Indonesia (1511-2007), diterbitkan dalam Jurnal Miqot, Vol. XXXI, No. 2, tahun 2007. 5. Politik Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia, diterbitkan dalam jurnal Analytica Islamica, Vol.10. No.1, 2008. 6. Pasang surut komposisi pluralitas pendidikan Agama Di Indonesia (1945-2008), diterbitkan dalam jurnal Mukaddimah, Vol. XIV, No. 25, tahun 2009. 7. Khotbah Nikah Perspektif Teoretis, diterbitkan oleh Tiara Wacana Yogyakarta, tahun 2011. 8. Jihadisme Salafi versus Pemikiran Mubaligh dan Guru Agama, diterbitkan dalam jurnal Jurnal ijtihad Vol. 12, No. 1, Juni 2012, ISSN 1411-9544. Terakreditasi B oleh Dikti Kemdiknas RI No. 83/DIKTI/ 2009. 9. Pergeseran Posisi Agama dalam Undang-Undang Pendidikan di Indonesia, diterbitkn dalam Jurnal MIQOT ( Ilmu-Ilmu Keislaman) Vol. XXXVII No. 1 JanuariJuni 2013. ISSN 0852-0720. Terakreditasi B oleh Dikti Kemdiknas, No. 64a/DIKTI/ Kep./2010. 10. Pembaruan Pendidikan Islam : Studi Historis Indonesia dan Malaysia 1900 – 1942, diterbitkan oleh Tiara Wacana Yogyakarta tahun 2013. 11. Teknik Pembelajaran Kolaboratif untuk Memandirikan Calon Jamaah Haji pada Kelompok Haji Masjid Istiqomah Ungaran, dterbitkan dalam Jurnal Inferensi Vol. 8 No, 1 Juni 2014 ISSN 1978-7332. Terakreditasi B oleh Dikti Kemdikbud, SK No. 56/ DIKTI/kep./2012. 12. Historical Study on the Changes of Religious and Moral Education in Indonesia, diteritkan dalam Journal of Indonesia Islam, Vol. 8, number 01, Juni 2014. Terakreditasi A oleh dikti kemdiknas SK No. 58/DIKTI/Kep/2013. 13. Model of Strategies in Developing Islamic Thoght through Curriculum: a Study of Sumatra Thawalib 1900-1942, diterbitkan dalam Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, Vo. 4 Number 2 December 2014. E-ISNN 2406-825X. ISSN20891490.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

273

Nama lengkap Telp. Kantor/Hp. Alamat Rumah E-mail Aamat Kantor Bidang Keahlian

: H. ISMAIL, M.Ag : (0298) 323706/ 08122925420 : Genuk Rt 02/ RW III Ungaran Kab. Semarang : [email protected] : Jalan Tentara Pelajar 02 salatiga : Ilmu Pendidikan Islam

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 1. Ilmu Pendidikan Islam (IPI) (1997- Sekarang) 2. Bahasa Arab IV (asisten Ustad H. Mardiyo) (1998-1999) 3. English for Islamic Studies (asisten Ustad H. Djamaluddin Darwis) Prodi PAI/PBA/KI Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo (1997-2005) 4. Sebagai wakil Ketua Bidang Akademik STAIN Salatiga sejak 2006-2010. 5. Micro Teaching Prodi PAI//KI/Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo (2004Sekarang) 6. Perencanaan Pembelajaran Prodi PAI/KI Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo (2010- Sekarang) 7. Sistem Akreditasi Sekolah/Madrasah Prodi KI Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo 2010 - Sekarang 8. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Prodi PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo 2010 - Sekarang Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S1 : Program Sarjana, Fakultas Tarbiyah Prodi PAI IAIN Walisongo Semarang (1995). 2. S 2 : Program Magister IAIN Walisongo Semarang Prodi Pendidikan Islam (2002). 3. S3 : Program Doktor (S.3) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prodi Ilmu Pendidikan (On going). Judul Buku yang Pernah ditelaah (10 Tahun Terakhir)

Tidak Ada Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):



Tidak Ada

274 Kelas VIII SMP/MTs

Profil Editor Nama Lengkap (beserta gelar): Drs. Mustain Telp Kantor / HP : 021 3804248 E-mail : [email protected] Akun Facebook : Alamat Kantor : Jalan Gunung Sahari Raya N0. 4 Jakarta Bidang Keahlian : Copy Editor Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 1. 2008 – 2013: Freelance Graphic Designer & Ilustrator 2. 2014 - Sekarang: Desainer Grafis Majalah Tempo. 1. 1988 - 2005 : Staf Subbidang Informasi Pusat Perbukuan, Depdiknas 2. 2006 - 2010 : Staf Subbag Keuangan/Perencanaan Pusat Perbukuan, Depdiknas 3. 2011 - 2015 : Staf Bidang Pendidikan Dasar, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang-Kemdikbud 4. Th. 2015 s.d. 2016 : Staf Bidang Perbukuan, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang-Kemdikbud. Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S1: Jurusan Komunikasi, Universitas Hasanuddin (1982 – 1987) Judul Buku yang Pernah diedit (10 Tahun Terakhir) 1. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas III (Buku peserta didik dan Guru) 2. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas I (Buku peserta didik dan Guru) 3. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X (Buku Guru)v Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

Tidak Ada

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

275

Profil Illustrator Nama Lengkap Telp Kantor/HP Email Akun Facebook Alamat Kantor Bidang Keahlian

: Rio Ari Seno S.Sn : 0856 9754 4072 : [email protected] : www.facebook.com/rio.ari.seno : Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta 12210 : Ilustrasi & Desain Grafis

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 1. 2008 – 2013: Freelance Graphic Designer & Ilustrator 2. 2014 - Sekarang: Desainer Grafis Majalah Tempo. Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S1: Desain Desain Komunikasi Visual (Peminatan ilustrasi) Institut Kesenian Jakarta Judul Buku yang Pernah Buat Illustrasi (10 Tahun Terakhir)

1.

Makhluk Mitos Dunia Air

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

Tidak Ada

276 Kelas VIII SMP/MTs

CATATAN ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ........................................................................................................................................ ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ........................................................................................................................................ ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ........................................................................................................................................ ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ..............................................................................................................

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

277

Serahkan masalahmu pada doa bukannya pada narkoba.

278 Kelas VIII SMP/MTs

Pendidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017

Agama Islam Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti ¡ni disusun sesuai dengan komnpetnsi inti, kompetensi dasar, dan silabus yang dikembangkan dalam kurikulum 2013. Materi yang termuat dalam buku ini sarat dengan orientasi pengembangan dan pembinaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Nilai-nilai dan ajaran Islam yang sangat niulia dan luhur dikemas dalarn buku ini untuk dibiasakan dalam sikap. memperluas wawasan dan pengetahuan, serta mengembangkan keterampilan peserta didik. Buku ini juga disajikan dengan pilihan kata dan kalimat yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Lebih menarik lagi karena buku ni dikemas melalui rubrik Mari Renungkan, Dialog islami, Mutiara Khazanah islam, Refleksi Akhlak MuIia. Rangkuman, dan Ayo Berlatih. Diharapkan dengan bahasa dan rubrik-rubrik tersebut, buku ¡ni mudah dipahami, dihayati, dan tidak membuat jenuh meskipun dibaca berulang-ulang. Dengan sajian kalimat-kalimat yang persuasif dan argumentatif Insya Allah peserta didik akan terdorong untuk membiasakan sikap dan perilaku yang Islami dan luhur dalam kehidupan sehari-hari. Dalam rangka meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan ajaran agama Islam, buku teks siswa ¡ni juga dilengkapi dengan panduan-panduan dan cara-cara yang sangat mudah dan jelas untuk dipraktikkan dan diamalkan. Latihan-latihan yang disajikan disetiap akhir pembahasan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melatih wawasan dan pengetahuan, memecahkan masalah-masalah aktual, menyelesaikan proyek, dan membiasakan diri untuk membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Semoga buku ini dapat bermanfaat, Amin.

HET

ZONA 1

ZONA 2

ZONA 3

ZONA 4

ZONA 5

Rp19.700

Rp20.500

Rp21.300

Rp22.900

Rp29.500

ISBN: 978-602-282-266-0 (jilid lengkap) 978-602-282-268-4 (jilid 2)

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti • Kelas VIII SMP/MTs

dan Budi Pekerti

Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti

SMP/MTs

KELAS

VIII

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.