Data Loading...

Sistematika-dan-Template-Skripsi Flipbook PDF

Sistematika-dan-Template-Skripsi


109 Views
679 Downloads
FLIP PDF 151.26KB

DOWNLOAD FLIP

REPORT DMCA

SISTEMATIKA SKRIPSI DAN PROPOSAL SKRIPSI A. Sistematika Proposal Skripsi 1. Sistematika Proposal Skripsi untuk Penelitian Kuantitatif Proposal skripsi harus disusun sesuai dengan sistematika atau format yang lazim digunakan di IKIP PGRI Bojonegoro. Sistematika proposal skripsi untuk jenis penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut. JUDUL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Definisi Operasional BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoritis B. Hasil Penelitian Yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian B. Populasi dan Sampel C. Teknik Pengumpulan Data D. Instrumen Penelitian E. Teknik Analisis Data DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN 2. Sistematika Proposal Skripsi untuk Penelitian Kualitatif Sistematika proposal skripsi untuk jenis penelitian kualitatif bersifat fleksibel. Alternatif sistematika proposal skripsi dengan pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut: JUDUL BAB I PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Definisi Operasional BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoritis B. Hasil Penelitian Yang Relevan C. Kerangka Berpikir BAB III METODE PENELITIAN A.Pendekatan Penelitian B. Kehadiran Peneliti C. Subjek Penelitian D. Sumber Data E. Prosedur Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN 3. Sistematika Proposal Skripsi untuk Penelitian Tindakan Kelas Sistematika proposal skripsi untuk jenis penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut. JUDUL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Definisi Operasional BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoritis B. Hasil Penelitian Yang Relevan C. Kerangka Berpikir

2

D. Hipotesis Tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian B. Peran Peneliti di Lapangan C. Lokasi Penelitian D. Subjek Penelitian E. Sumber Data F. Prosedur Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data, Evaluasi, dan Refleksi DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN B. Sistematika Skripsi 1. Sistematika Skripsi untuk Penelitian Kuantitatif Sistematika skripsi untuk penelitian kuantitatif terdiri tiga bagian, yaitu bagian awal, inti, dan bagian akhir. a. Bagian awal terdiri atas: 1) Halaman Sampul 2) Halaman Judul 3) Halaman Persetujuan 4) Halaman Pengesahan 5) Pernyataan Keaslian Tulisan 6) Abstrak 7) Kata Pengantar 8) Daftar Isi 9) Daftar Tabel/Bagan/Gambar 10) Daftar Lampiran b. Bagian inti terdiri atas: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian

3

E. Definisi Operasional BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoritis B. Hasil Penelitian Yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian B. Populasi dan Sampel C. Teknik Pengumpulan Data D. Instrumen Penelitian E. Teknik Analisis Data BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data B. Analisis Data C. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran c. Bagian akhir terdiri atas: Daftar Rujukan Lampiran 2. Sistematika Skripsi untuk Penelitian Kualitatif Sistematika skripsi untuk penelitian kualitatif terdiri tiga bagian, yaitu bagian awal, inti, dan bagian akhir. a. Bagian awal terdiri atas: 1) Halaman Sampul 2) Halaman Judul 3) Halaman Persetujuan 4) Halaman Pengesahan 5) Pernyataan Keaslian Tulisan 6) Abstrak

4

7) Kata Pengantar 8) Daftar Isi 9) Daftar Tabel/Bagan/Gambar 10) Daftar Lampiran b. Bagian inti terdiri atas: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Definisi Operasional BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoritis B. Hasil Penelitian Yang Relevan C. Kerangka Berpikir BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian B. Kehadiran Peneliti C. Sumber Data D. Prosedur Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data F. Pengecekan Keabsahan Temuan BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data B. Temuan Penelitian C. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran c. Bagian akhir terdiri atas: Daftar Rujukan Lampiran

5

3. Sistematika Skripsi untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Sistematika skripsi untuk penelitian tindakan kelas terdiri tiga bagian, yaitu bagian awal, inti, dan bagian akhir. a. Bagian awal terdiri atas: 1) Halaman Sampul 2) Halaman Judul 3) Halaman Persetujuan 4) Halaman Pengesahan 5) Pernyataan Keaslian Tulisan 6) Abstrak 7) Kata Pengantar 8) Daftar Isi 9)Daftar Tabel/Bagan/Gambar 10)Daftar Lampiran b. Bagian inti terdiri atas: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Definisi Operasional BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoritis B. Penelitian Yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis Tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian B. Peran Peneliti di Lapangan C. Lokasi Penelitian D. Subjek Penelitian E. Sumber Data

6

F. Prosedur Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data, Evaluasi, dan Refleksi BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data B. Temuan Penelitian C. Pembahasan BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran c. Bagian akhir terdiri atas: Daftar Rujukan Lampiran C. Isi Bagian Awal, Bagian Inti, dan Bagian Akhir 1. Halaman Sampul Halaman sampul berisi: judul secara lengkap, kata skripsi, nama dan nomor induk mahasiswa (NIM), logo IKIP PGRI Bojonegoro, diikuti dengan nama lengkap program studi, fakultas, institut, dan tahun lulus. Semua huruf dicetak huruf kapital jenis Times New Roman. Contoh halaman sampul dapat dilihat pada lampiran 1 dan lampiran 2. 2. Halaman Judul Halaman judul merupakan tampilan utama skripsi yang dapat memberikan sugesti terhadap pembaca. Dengan melihat halaman judul luar, pembaca dapat membayangkan keseluruhan isi skripsi. Oleh karena itu, halaman judul hendaknya dibuat dengan sebaik-baiknya agar pembaca dapat membayangkan isi skripsi tersebut. Halaman judul memuat hal-hal berikut: a. Judul skripsi b. Logo IKIP PGRI Bojonegoro. c. Nama lengkap mahasiswa dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM). d. Nama lembaga yang ditulis secara urut ke bawah mulai nama Program Studi, nama Fakultas, nama Institut yang diakhiri dengan tahun penyusunan skripsi.

7

e. Warna sampul disesuaikan dengan warna identitas Program Studi. Contoh halaman judul dapat dilihat pada lampiran 3 dan lampiran 4. 3. Halaman Persetujuan Halaman persetujuan baik untuk proposal maupun skripsi, berisi pemberian persetujuan dua dosen pembimbing skripsi. Halaman persetujuan memuat judul skripsi, nama mahasiswa, dan tanda tangan dosen pembimbing proposal/skripsi. Halaman persetujuan diberi nomor halaman dengan menggunakan huruf latin kecil (misal: ii, iii dan seterusnya sesuai urutan halaman). Contoh halaman persetujuan dapat dilihat pada lampiran 5 dan lampiran 6. 4. Halaman Pengesahan Halaman pengesahan memuat judul skripsi, nama mahasiswa, NIM, program studi/fakultas, tanda tangan dewan penguji dan tanda tangan rektor. Halaman pengesahan diberi nomor halaman dengan huruf latin kecil (misal: ii, iii, dan seterusnya sesuai urutan halaman). Contoh halaman pengesahan dapat dilihat pada lampiran 7 dan lampiran 8. 5. Pernyataan Keaslian Tulisan Pernyataan ini berisi pernyataan mahasiswa bahwa skripsi yang diajukan bukan jiplakan, baik sebagian maupun keseluruhan. Di samping pernyataan tentang keaslian skripsi, dalam surat pernyataan itu juga tertulis kesanggupan mahasiswa menerima sanksi akademis dari program studi jika kelak terbukti bahwa skripsi yang telah diajukan merupakan jiplakan. Halaman pernyataan ini diberi nomor dan halaman dengan huruf latin (misal iii, iv dan seterusnya sesuai urutan halaman). Format pernyataan keaslian tulisan dapat dilihat pada lampiran 9. 6. Abstrak Abstrak merupakan inti skripsi yang memuat judul, nama peneliti, kata kunci, latar belakang, tujuan, metode penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan. Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal dan panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran A4. Contoh format abstrak dapat dilihat pada lampiran 10.

8

7. Kata Pengantar Kata pengantar dimaksud untuk menyambung pikiran pembaca dengan skripsi. Oleh karena itu, kata pengantar idealnya berisi pernyataan yang mengarah garis besar proses penelitian hingga penyusunan skripsi. Tulisan “kata pengantar” ditulis menggunakan huruf kapital. Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran A4. Pada bagian akhir teks di pojok kanan bawah dicantumkan kata Penulis tanpa menyebut nama terang. Hal yang perlu diungkapkan dalam kata pengantar di antaranya adalah: a. Ucapan syukur kepada Tuhan, b. Judul penelitian, c. Fenomena atau garis besar isi skripsi, d. Hambatan dalam proses penyusunan skripsi dan solusinya, e. Ucapan terima kasih kepada pembimbing kemudian pihak yang membantu, f. Saran dan pernyataan kesanggupan menerima kritik dan saran, g. Penyebutan tempat, tanggal, bulan, dan tahun penulisan skripsi tanpa penyebutan nama atau identitas mahasiswa. Kata pengantar diberi nomor halaman dengan huruf latin kecil (misal vi, vii dan seterusnya sesuai urutan halaman). 8. Daftar Isi Daftar isi berguna untuk memudahkan pencarian hal–hal yang dikehendaki oleh pembaca. Oleh karena itu, nomor halaman dalam daftar isi harus sesuai dengan nomor halaman dalam skripsi. Susunan derajat penomoran dalam daftar isi dapat bervariasi. Sistem yang dipergunakan dapat menggunakan sistem huruf dan angka atau sistem digit dengan model lurus dan model lekuk. Apabila yang digunakan sistem digit, derajat penomorannya hendaknya dibatasi sampai empat angka, setelah itu dapat dipinjam model dari susunan huruf dan angka. Halaman daftar isi memuat judul–judul yang terdapat dalam skripsi, mulai judul bab, subbab, subsubbab, dan seterusnya. Daftar isi biasanya disusun setelah draf akhir skripsi selesai dengan maksud agar ada kesesuaian antara

9

nomor halaman skripsi. Halaman daftar isi diberi nomor halaman dengan huruf latin kecil. 9. Daftar Tabel/Bagan/Gambar Tabel/Bagan/Gambar dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi penulis dalam menyampaikan informasi secara terstruktur. Bagi pembaca skripsi, tabel/bagan/gambar berguna dalam membantu memahami berbagai informasi secara cepat. Dalam penyajiannya, tabel/bagan/gambar di beri nomor urut dengan aturan digit pertama menunjukkan bab, sedangkan berikutnya setelah tanda titik menunjukkan nomor urut tabel/bagan/gambar. Tabel 3.2 misalnya, menunjukkan bahwa tabel tersebut ada pada Bab III dengan nomor urut tabel kedua. Angka tersebut diikuti dengan inti tabel, dicetak dengan huruf tebal, dan di letakkan di atas tabel, misalnya Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kota Surabaya. Dengan cara itu, tabel/bagan/gambar mudah dicari dan dicermati . Terkait dengan hal tersebut, ada dua hal yang penting diperhatikan, nomor urut tabel harus dipisahkan dengan nomor urut bagan dan gambar. Dengan demikian, pada bab III, misalnya, dimungkinkan adanya Tabel 3.1, Bagan 3.1, Gambar 3.1, dan seterusnya. Kedua, tabel/bagan/ gambar harus disajikan dalam satu halaman atau halaman yang tidak bersambung jika hal itu

di

mungkinkan.

Penyajian

tabel/bagan/gambar

pada

halaman

bersambung harus dihindari agar tidak menghambat pemahaman pembaca. Halaman daftar tabel diberi nomor halaman dengan huruf latin kecil. 10. Pendahuluan Pendahuluan merupakan bagian isi skripsi yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan (1) apa yang diteliti dan (2) untuk apa dan mengapa penelitian perlu dilakukan. a. Latar Belakang Masalah Di dalam bagian latar belakang masalah, penulis memaparkan secara ringkas pengalaman atau pengamatan pribadi yang terkait dengan pokok masalah yang diteliti. Penulis harus dapat meyakinkan pembaca bahwa penelitiannya penting untuk dilakukan. Dengan kata lain, penulis harus

10

mampu menjawab pertanyaan mengapa penelitian itu penting untuk dilakukan? Untuk kepentingan itu penulis mengemukakan (1) adanya kesenjangan antar harapan dan kenyataan, baik yang bersifat teoritis maupun praktis, yang melatarbelakangi masalah penelitian atau (2) tuntutan kebutuhan lapangan untuk memperkokoh pijakan penelitiannya, penulis dapat menyampaikan secara ringkas mengenai teori, hasil penelitian, hasil seminar, artikel, jurnal, keadaan di lapangan, pengalaman pribadi yang terkait dengan pokok masalah yang diteliti. b. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah digunakan untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan–pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian. Rumusan masalah mengandung minimal satu variabel, hendaknya disusun secara jelas, singkat, dan operasional serta dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. c. Tujuan Penelitian Baik dari segi jumlah maupun substansi, tujuan penelitian sejalan dengan rumusan masalah. Secara garis besar dapat dinyatakan bahwa tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Karena itu, isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dari rumusan masalah penelitian. d. Manfaat Penelitian Hasil penelitian hendaknya memberikan manfaat yang sebesar besarnya baik bagi pengembangan maupun implementasi ilmu. Hal itu mengisyaratkan bahwa di dalam penelitian terdapat manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis berisi kegunaan hasil penelitian dalam pengembangan teori atau khasanah keilmuan tertentu, sedangkan manfaat praktis berisi kegunaan hasil penelitian bagi pengembangan kerja para praktisi, misalnya guru, siswa, peneliti, pengelola lembaga, dan pengambil kebijakan.

11

e. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian makna terhadap istilah dalam judul. Istilah yang perlu diberi penegasan adalah variabel penelitian dan istilah yang berhubungan erat dengan variabel penelitian. 11. Kajian Teori Kajian teori berisi informasi–informasi penting yang terkait dengan masalah penelitian serta dijadikan sebagai landasan pemecahan masalah. Informasi dalam kajian pustaka dipilih berdasarkan pertimbangan

relevansi,

keakuratan, kompleksitas, dan kemutakhiran. Kajian teori bukan sekedar kumpulan teori, melainkan telaah kritis peneliti terhadap satu atau beberapa teori yang berhubungan dengan masalah penelitiannya. Kajian teori dapat diambil dari satu teori atau beberapa teori yang dipadukan. Bahan–bahan kajian teori dapat diangkat dari berbagai sumber, misalnya disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, jurnal ilmiah, buku, makalah, hasil diskusi dan seminar, terbitan–terbitan resmi pemerintah dan non pemerintah, dan artikel dalam internet. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, penting untuk diperhatikan prinsip–prinsip pemilihan bahan sebagaimana yang telah diungkapkan pada aspek kajian teori. 12. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berpikir ini disusun berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian yang relevan. Kerangka berpikir merupakan suatu argumentasi peneliti dalam merumuskan hipotesis. Dalam merumuskan suatu hipotesis, argumentasi kerangka berpikir menggunakan logika deduktif dengan memakai pengetahuan ilmiah sebagai premis-premis dasarnya. Agar argumentasi diterima oleh sesama ilmuwan, kerangka berpikir harus disusun secara logis dan sistematis. Kerangka berpikir hendaknya memenuhi kriteria kriteria sebagai berikut. a. Teori yang digunakan dalam berargumentasi hendaknya dikuasai sepenuhnya serta mengikuti perkembangan teori yang mutakhir. 12

b. Analisis filsafat dari teori-teori keilmuan yang diarahkan kepada cara berpikir keilmuan yang mendasari pengetahuan tersebut harus disebutkan secara tersurat semua asumsi, prinsip atau postulat yang mendasarinya. 13. Hipotesis a. Hipotesis Penelitian Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis penelitian. Oleh karena itu, subbab hipotesis penelitian tidak harus ada dalam skripsi. Secara prosedural, hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian teori, karena hipotesis merupakan deduksi kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian teori. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Rumusan hipotesis yang baik hendaknya, (1) menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih, (2) dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, (3) dirumuskan secara jelas, singkat dan operasional, dan (4) dapat diuji secara empiris. b. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dirumuskan dengan menyebutkan dugaan mengenai perubahan yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan. Hipotesis tindakan dirumuskan dalam bentuk keyakinan tindakan yang diambil akan dapat memperbaiki sistem, proses, atau hasil. 14. Metode Penelitian Dalam metode penelitian ini akan diuraikan pokok-pokok bahasan sebagai berikut. a. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian atau desain penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar diperoleh data yang valid sesuai karakteristik variabel yang diteliti. Dalam penelitian eksperimental, pemilihan rancangan penelitian selalu mengacu kepada hipotesis yang akan diuji. Pada penelitian noneksperimental, rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian ditinjau dari tujuan, apakah penelitian

13

eksploratoris, deskriptif, survai, historis, korelasional, atau kausal komparatif. b. Populasi dan Sampel Populasi dan sampel digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, maka istilah yang sesuai adalah subjek penelitian. Hal-hal yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah: (a) identifikasi dan batasan-batasan populasi, (b) prosedur dan teknik pengambilan sampel, (c) besarnya sampel. c. Teknik Pengumpulan Data Pada bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya tes, observasi (partisipan atau nonpartisipan), wawancara, kuesioner, atau dokumentasi. Uraian mengenai teknik pengumpulan data disertai dengan prosedur, data yang akan diperoleh, tenaga yang dilibatkan beserta kualifikasinya, dan durasi waktu yang diperlukan. d. Instrumen Penelitian Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti, kemudian dipaparkan prosedur pengembangan instrumen pengumpulan data. Suatu instrumen yang baik harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Instrumen penelitian dapat diambil dari instrumen yang sudah baku, atau adaptasi dari instrumen yang sudah baku, atau instrumen yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Jika instrumen penelitian diadaptasi dari instrumen yang sudah baku atau mengembangkan instrumen sendiri, peneliti perlu memaparkan proses dan hasil validasi instrumen (uji coba instrumen). e. Teknik Analisis Data Pada bagian ini diuraikan dan dijelaskan jenis analisis statistik yang digunakan. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data dengan tetap berorientasi kepada hipotesis yang hendak diuji.

14

Yang perlu diperhatikan adalah ketepatan teknik analisis, bukan kecanggihannya. Apabila dalam analisis ini menggunakan program, maka perlu menyebutkan programnya, misalnya SPSS for Windows. Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis yang digunakan diantaranya analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponensial, atau analisis tema. Dalam hal ini statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik, logika, etika, atau estetika. f. Pendekatan Penelitian Pada penelitian kualitatif, peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasanalasan mengapa pendekatan ini digunakan. Selain itu juga dikemukakan orientasi teoritis, yaitu landasan berpikir, misalnya fenomenologis, interaksi simbol, kebudayaan, ednometodologis, atau kritik seni. g. Kehadiran Peneliti dan Peran Peneliti di Lapangan Pada penelitian kualitatif, perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat digunakan, tetapi fungsinya sebagai pendukung tugas peneliti. Kehadiran peneliti di lapangan mutlak diperlukan. Sedangkan pada PTK, kehadiran dan peran peneliti di dalam kancah penelitian secara (hampir) terus menerus dalam waktu yang cukup panjang sangatlah penting artinya agar dapat menghayati hal-hal yang terjadi di lapangan. Hal ini disebabkan peneliti adalah pihak yang merasakan adanya masalah yang perlu diselesaikan dan paling berkepentingan dengan pemecahan masalah. h. Subjek Penelitian Dalam PTK, perlu diuraikan secara lengkap identitas dan karakteristik subjek penelitian. Subjek penelitian mewakili kelompok individu siswa yang hendak dikenai tindakan yang akan diterapkan. Jumlah, komposisi, dan ciri-ciri lain yang relevan dari subjek penelitian perlu diuraikan secara jelas.

15

i. Lokasi Penelitian Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi penelitian. Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik, struktur organisasi, program, dan suasana sehari-hari. Dengan pemilihan lokasi ini diharapkan peneliti menemukan hal-hal yang baru dan bermakna. Peneliti kurang tepat jika mengutarakan alasan-alasan seperti: dekat dengan rumah peneliti, peneliti bekerja di tempat/lokasi tersebut, atau peneliti telah mengenal orang-orang di lokasi itu. j. Sumber Data Pada penelitian kualitatif, perlu dilaporkan sumber data dan teknik penjaringan data, meliputi data apa saja, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek dan informan. Dalam penelitin kualitatif, pengambilan sampel dimaksudkan untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya, bukan untuk melakukan rampatan (generalisasi). k. Prosedur Pengumpulan Data Pada penelitian kualitatif, perlu diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, atau dokumentasi. Terdapat dua dimensi rekaman data: fidelitas dan struktur. Fidelitas mengandung arti sejauh mana bukti nyata dari lapangan disajikan (rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan

lapangan

memiliki

fidelitas

kurang).

Dimensi

struktur

menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Sedangkan pada PTK, untuk mengumpulkan data tentang proses dan interaksi pembelajaran dilakukan observasi, untuk data sikap siswa terhadap tindakan yang dilakukan digunakan kuesioner, dan untuk data hasil belajar digunakan tes. Jika tindakan dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, digunakan portofolio sebagai cara asesmen proses dan hasil belajar.

16

l. Pengecekan Keabsahan Temuan Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam, triangulasi

(

menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan sejawat, pelacakan kesesuaian hasil. 15. Analisis Data dan Pembahasan a. Analisis Data Bagian ini berisi deskripsi data penelitian beserta analisisnya yang sudah terorganisasi dengan baik. Data penelitian disajikan secara informatif, komunikatif, dan relevan dengan masalah dan tujuan penelitian. Penyajian

data

penelitian

tabel/gambar/bagan/grafik

dapat

yang

dilakukan

disertai

dalam

dengan

bentuk

penjelasan,

pengembangan (deskripsi), atau konsep-konsep matematis yang mudah dibaca dan dipahami dengan memperhatikan tatacara penulisan yang umum. b. Pengujian Hipotesis Pada bagian ini dikemukakan kembali hipotesis penelitian beserta hipotesis nolnya, dan masing-masing diikuti dengan hasil pengujiannya serta penjelasan atas hasil pengujian secara ringkas dan padat. Penjelasan tersebut terbatas pada interpretasi atas angka statistik yang diperoleh dari perhitungan. c. Paparan Data dan Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif, paparan data disajikan dengan topik sesuai pertanyaan-pertanyaan penelitian dan hasil analisis data. Paparan data diperoleh dari pengamatan dan hasil wawancara serta deskripsi informasi lainnya (misal berasal dari dokumen, foto, rekaman video, dan hasil pengukuran). Hasil analisis data yang berupa temuan penelitian disajikan dalam bentuk pola, tema, kategori, sistem klasifikasi, dan tipologi. Dalam PTK, diuraikan pengamatan pendahuluan yang dilaksanakan sebelum menyusun proposal dan paparan data penelitian siklus pertama serta hasil observasi, evaluasi, dan refleksi. Paparan kemudian dilanjutkan dengan

17

perencanaan tindak lanjut, pelaksanaan, observasi, evaluasi, dan refleksi siklus kedua dan seterusnya, dengan penekanan pada perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pada siklus sebelumnya serta dampak yang ditimbulkan dari perbaikan tersebut. d. Evaluasi dan Refleksi Temuan penelitian digunakan untuk evaluasi terhadap hasil dari proses dan hasil tindakan yang dicapai. Peneliti dapat menggunakan kriteria keefektifan atau keberhasilan pada setiap siklus. Indikator keterlaksanaan tindakan dapat disajikan dalam bentuk kriteria yang menunjukkan telah atau belum terlaksanakannya aspek-aspek tindakan. Secara kuantitatif dapat dipaparkan frekuensi pelaksanaan tindakan, sedangkan secara kualitatif dapat dinyatakan dalam pernyataan sudah atau belum dilaksanakannya tindakan. Refleksi dimaksudkan sebagai upaya mengkaji proses, yaitu apa yang telah dan belum terjadi, apa yang dihasilkan, mengapa terjadi demikian, dan tindaklanjut apa yang perlu dilakukan. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam perbaikan situasi. Komponen refleksi digambarkan sebagai berikut. Analisis Pemaknaan  Penjelasan  Penyimpulan  Tindak Lanjut e. Pembahasan Hasil analisis data dan pengujian hipotesis selanjutnya dibahas pada butir pembahasan yang meliputi: 1) Menjawab masalah penelitian. Dalam menjawab masalah penelitian harus disimpulkan secara eksplisit hasil yang diperoleh. 2) Mengintegrasi temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara menjelaskan temuan-temuan penelitian dalam konteks khasanah ilmu, membandingkan temuan penelitian dengan teori dan temuan empiris yang relevan. 3) Memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru berdasarkan temuan penelitian, dan

18

4) Menjelaskan implikasi hasil penelitian, termasuk keterbatasan penemuan penelitian. 16. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan bukan rangkuman atau ringkasan, melainkan substansi hasil analisis data sebagai jawaban masalah penelitian. Kesimpulan ditulis secara singkat, padat, dan jelas dalam bentuk uraian (paragraf demi paragraf), butir-butir atau rincian. Isi kesimpulan lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Pada bagian ini dipaparkan pula saran yang secara operasional dapat ditindaklanjuti. Saran idealnya dikemukakan secara rinci sehingga mudah untuk diimplementasikan. Saran harus bersifat baru dan mempunyai nilai lebih sehingga dapat dijadikan sumber inspirasi oleh pembaca.

19

PENGETIKAN, BAHASA SKRIPSI, DAN TEKNIK PENULISAN A. Pengetikan 1. Kertas, Bidang Pengetikan, dan Naskah Akhir Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm) minimal 70 gram. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri, dan 3 cm dari tepi kanan, tepi atas, tepi bawah. 2. Jenis dan Ukuran Huruf Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran: 12 point untuk judul skripsi, judul bab, judul subbab, teks induk, abstrak, lampiran, dan daftar rujukan; 10 point untuk judul tabel, judul bagan/gambar, teks tabel, teks bagan/gambar. 3. Modus Huruf Penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bold), diatur sebagai berikut. a. Normal untuk teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan, dan lampiran. b. Miring (italic) untuk kata nonIndonesia (bahasa asing dan bahasa daerah), istilah yang belum lazim, bagian penting, judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dan daftar rujukan. c. Tebal (bold) untuk judul bab, judul subbab, dan bagian penting. 4. Spasi Spasi antar baris adalah 2 spasi (spasi ganda), kecuali keterangan gambar, grafik, lampiran, tabel, dan daftar rujukan dicetak dengan spasi tunggal. Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak antara akhir teks dengan subjudul 3 spasi dan jarak antara subjudul dengan awal teks berikutnya 2 spasi. Jarak antara satu macam bahan pustaka dengan bahan pustaka lain dalam daftar rujukan menggunakan spasi ganda (2 spasi). Spasi antara dua kata maksimal sama dengan ukuran satu huruf. 5. Tanda Pisah dan Bulit Tanda pisah (dash) dinyatakan dengan satu garis (-) dan tidak diberi spasi dengan kata yang mendahului dan kata yang mengikuti. Tanda butir dinyatakan dengan tanda bulit (berbentuk persegi atau bulat).

20

6. Paragraf dan Penomoran Awal paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri bidang pengetikan. Sesudah tanda baca titik, titik dua, titik koma, dan koma diberi satu ketukan kosong. Bilangan hendaknya ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat. Bagian awal skripsi diberi nomor halaman angka Romawi kecil di tengah bagian bawah, sedangkan nomor halaman bagian inti dan bagian penutup dengan angka Arab di kanan atas, kecuali nomor halaman bab baru ditulis di tengah bagian bawah halaman. Nomor halaman untuk lampiran ditulis dengan meggunakan angka Arab, di sudut kanan atas, melanjutkan nomor halaman sebelumnya. 7. Pengetikan Judul, Subjudul, dan Subsubjudul Judul bab ditulis dengan huruf kapital dengan jarak 3 cm dari tepi atas kertas. Nomor bab ditulis dengan huruf Romawi dan diikuti dengan judul bab. Nomor dan judul bab diletakkan pada halaman baru. Subbab ditulis dengan huruf pertama setiap kata menggunakan huruf kapital. Demikian pula halnya penulisan subsubbab. B. Bahasa Skripsi Sebagai karya ilmiah atau karya keilmuan, skripsi harus ditulis dengan menggunakan bahasa yang ilmiah, objektif, ringkas dan padat, jelas dan lugas, cendekia, formal, dan taat asas (konsisten). Kalimat yang digunakan harus gramatikal, logis, lengkap, hemat (tidak mengandung unsur yang mubazir), tidak rancu, tidak terinterferensi (tidak terpengaruh kosakata atau struktur bahasa daerah atau bahasa asing). Di samping itu, ejaan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuaan Ejaan yang Disempurnakan. Dalam penulisan skripsi, bentuk pasif di- digunakan sebagai pengganti kata penulis, peneliti, atau saya. Penggunaan bentuk pasif tersebut dimaksudkan untuk menghindari munculnya kesan subjektif penulis skripsi.

Contoh: Pada bab ini penulis memaparkan……………. (salah) Pada bab ini dipaparkan………………………. (benar)

21

C. Teknik Penulisan Pada teknik penulisan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Berilah jarak 3 spasi antara tabel atau gambar dengan teks sebelum atau sesudahnya. 2. Judul tabel atau gambar beserta tabel atau gambarnya harus ditempatkan pada halaman yang sama (jika memungkinkan). Penyebutan tabel atau gambar dalam teks menggunakan kata Tabel... atau Gambar ... (diberi nomor sebagai identitas). 3. Tepi kanan teks harus rata 4. Semua nama penulis dalam daftar rujukan harus ditulis, walaupun penulis yang sama memiliki beberapa karya yang dijadikan acuan dalam teks. 5. Nama awal dan nama tengah dapat ditulis secara lengkap atau disingkat. Cara penyingkatan nama tersebut harus konsisten dalam satu daftar rujukan. 6. Daftar Rujukan hanya berisi sumber yang digunakan sebagai acuan dalam teks, dan semua sumber yang dikutip (secara langsung atau tidak langsung) harus ditulis dalam Daftar Rujukan.

22

PENGUTIPAN, PERUJUKAN, DAN PENULISAN DAFTAR RUJUKAN

A. Pengutipan Pengutipan merupakan cara menuliskan gagasan, istilah, kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi yang diambil dari suatu sumber menjadi bagian dari teks untuk mendukung, memperkuat, mempertajam, memerinci, dan/atau membandingkan gagasan yang disampaikan penulis. Oleh karena itu mengutip dari berbagai sumber ditujukan untuk menambah substansi tulisan. Kutipan harus memperhatikan aspek kualitas dan keakuratan. Kutipan yang akurat adalah kutipan yang diambil dari sumber yang dapat dipercaya, yaitu sumber yang jelas penulis dan penerbitnya. Kutipan juga harus memperhatikan aspek relevansi, kemutakhiran, dan keprimeran. Pengutipan suatu bahan, misalnya instrumen penelitian, data, gambar, atau tabel harus seizin tertulis dari pemiliknya. Jika pemilik tidak terjangkau, penulis harus menyebutkan sumbernya secara jelas. Pengutipan dipilah menjadi dua, yaitu pengutipan langsung dan pengutipan tidak langsung. Pengutipan langsung dipilah menjadi dua, yaitu pengutipan kurang dari 40 kata dan pengutipan 40 kata atau lebih. 1. Pengutipan Langsung Pengutipan langsung adalah penulisan kembali hal yang dikutip persis seperti aslinya. Dalam penulisan karya ilmiah, pengutipan secara langsung perlu dihindari, kecuali apabila keaslian teks sangat diperlukan. 2. Pengutipan Kurang dari 40 Kata Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“....”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama. Kutipan diawali atau diakhiri dengan menyebut sumbernya (rujukan). Contoh: a. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Margono (2014:149) menyimpulkan bahwa “desain apersepsi berbasis gambar mampu meningkatkan partisipasi belajar siswa.” b. Sejalan dengan pernyataan tersebut, “desain apersepsi berbasis gambar mampu meningkatkan partisipasi belajar siswa” (Margono, 2014:149).

23

Jika dalam kutipan terdapat tanda kutip, maka tanda kutip dalam kutipan diganti tanda kutip tunggal (‘....’). Contoh: Putra (2015:17) menyatakan, “Tidak seperti peneliti di laboratorium yang menggunakan sarung tangan untuk menjaga kemurnian objek penelitian, peneliti penelitian tindakan ‘nyemplung’ atau terlibat dalam kerja nyata.” 3. Kutipan 40 Kata atau Lebih Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis secara terpisah dari teks yang mendahului dan mengikutinya. Kutipan ditulis tanpa tanda kutip, ditulis 1,2 cm dari garis tepi kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, alinea baru dimulai 1,2 cm dari tepi kiri garis teks kutipan. Contoh: a. Plagiat memiliki konsep yang sangat luas sebagaimana dinyatakan dalam Permendiknas Nomor 17 Tahun 2010 berikut. Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada: a. mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informaasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai; b. menggunakan .... b. Berkaitan dengan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, Virgana (2014:155) menyimpulkan sebagai berikut. Terdapat pengaruh langsung positif gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai, pengaruh langsung positif lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai, pengaruh langsung positif gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pegawai, ..... Selain itu, terdapat pengaruh tidak langsung positif gaya kepemimpinan .... 4. Pengutipan Tidak Langsung Pengutipan tidak langsung adalah pengambilan gagasan seseorang dengan cara mengemukakannya dengan menggunakan bahasa penulis. Pengutipan tidak langsung dilakukan dengan cara menuliskannya terpadu dalam teks tanpa tanda kutip. Contoh:

24

a. Bank Indonesia berperan sangat penting dalam mendorong inklusivitas sistem keuangan berbasis kearifan lokal di Indonesia (Mukhlis, 2015). b. Menurut penelitian Mukhlis (2015), Bank Indonesia berperan sangat penting dalam mendorong inklusivitas sistem keuangan berbasis kearifan lokal di Indonesia. c. Hasil penelitian Mukhlis (2015) menunjukkan bahwa Bank Indonesia berperan sangat penting dalam mendorong inklusivitas sistem keuangan berbasis kearifan lokal di Indonesia. B. Perujukan Perujukan adalah cara menuliskan sumber kutipan. Perujukan dilakukan dengan menuliskan nama akhir penulis, tahun terbit, dan nomor halaman (apabila diperlukan) di antara tanda kurung. Nama akhir adalah kata terakhir dari nama penulis, tanpa memerhatikan asal kata terakhir tersebut, misalnya Abdur Rahman Wahid (Wahid adalah nama ayah) ditulis Wahid; Suharsimi Arikunto (Arikunto adalah nama suami) ditulis Arikunto; Dianika Putri Puspitasari (Puspitasari adalah nama sendiri) ditulis Puspitasari. Tahun terbit buku diambil dari tahun edisi terakhir bukan tahun cetakan terakhir. Tahun terbit publikasi berkala diambil dari tahun diterbitkannya berkala tersebut. Nomor halaman dicantumkan dalam rujukan untuk kutipan langsung, tetapi tidak dicantumkan untuk kutipan tidak langsung. Penulisan rujukan menggunakan aturan berikut. 1. Jika penulisnya satu orang, perujukan dilakukan dengan cara menuliskan nama akhir penulis. Contoh: a. Tata kelola perusahaan tidak berpengaruh pada transaksi pihak yang berelasi (Utama, 2015). b. Hasil penelitian Adriani (2015) menunjukkan bahwa petani mengatasi pengangguran terselubung dengan diversifikasi struktur pekerjaan..... 2. Jika penulisnya dua orang, perujukan dilakukan dengan cara menuliskan nama akhir kedua penulis dengan tanda & di antara keduanya. Contoh:

25

a. Hasil penelitian Susilowati & Latifah (2016) menunjukkan adanya pengaruh penerapan blended learning approach terhadap pengetahuan akuntansi. b. Pendekatan blended learning berpengaruh terhadap pemahaman teori akuntansi (Susilowati & Latifah, 2016). 3. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan perujukan dengan cara menulis nama akhir penulis pertama diikuti dengan dkk. Contoh: a. Hasil penelitian Susilowati, dkk. (2016) menunjukkan adanya pengaruh penerapan blended learning approach terhadap pengetahuan akuntansi. b. Pendekatan blended learning berpengaruh terhadap pemahaman teori akuntansi (Susilowati, dkk., 2016). 4. Nama penulis dapat ditulis dalam kurung atau menjadi bagian dari pernyataan teks. Contoh: a. Bank Indonesia berperan sangat penting dalam mendorong inklusivitas sistem keuangan berbasis kearifan lokal di Indonesia (Mukhlis, 2015). b. Virgana (2014) menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan seseorang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. c. Menurut Azhary (2016), pendidikan karakter yang berbasis kearifan lokal lebih cocok diterapkan di Indonesia. 5. Perujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan tanda titik koma sebagai pemisahnya. Contoh: Penulisan soal harus dilakukan dengan memerhatikan aspek substansi, bahasa, dan tata tulis soal (Waras, 2015; Basuki, 2015). 6. Jika yang dirujuk karya lembaga, yang dicantumkan adalah nama lembaga yang menerbitkan. Contoh:

26

Dalam menulis karya ilmiah, mengutip dari berbagai sumber harus ditujukan untuk menambah substansi tulisan (Universitas Negeri Malang, 2016). 7. Jika yang dirujuk berupa dokumen (Misalnya, undang-undang, peraturan pemerintah), yang dicantumkan nama dokumen yang diterbitkan. Contoh: Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan (Permen Ristekdikti No. 44 Tahun 2015). 8. Jika kutipan berasal dari media massa (koran, majalah, atau tabloid), perujukan dilakukan dengan menuliskan nama penulis (jika ada) atau nama media tersebut diikuti tanggal penerbitan. Contoh: a. Kontribusi UMKM terhadap ekspor total Jawa Timur masih minim (Jawa Pos, 4 Agustus 2016). b. Kontribusi UMKM terhadap ekspor total Jawa Timur masih minim (Santoso, 4 Agustus 2016). C. Penulisan Daftar Rujukan Daftar rujukan merupakan kumpulan identitas karya yang dirujuk. Daftar rujukan berisi identitas buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya. Bahanbahan yang dibaca tetapi tidak dirujuk, tidak dicantumkan dalam daftar rujukan. Sedangkan bahan yang dikutip secara langsung maupun tidak langsung, harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Daftar rujukan disusun secara alfabetis berdasarkan nama akhir penulis. Jika beberapa bahan rujukan ditulis oleh orang yang sama, pengurutannya dilakukan secara kronologis tahun terbitan. Apabila beberapa bahan ditulis pada tahun yang sama, pengurutannya dilakukan secara alfabetis berdasarkan judul yang ditandai huruf a, b, c pada penulisan tahun. Penulisan daftar rujukan yang berupa jurnal meliputi (1) nama penulis, (2) tahun penerbitan, (3) judul artikel, (4) nama jurnal, (5) volume dan nomor, (6) rentangan nomor halaman artikel. Penulisan daftar rujukan yang berupa buku 27

meliputi (1) nama penulis, (2) tahun penerbitan, (3) judul termasuk subjudul, (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal dan tengah disingkat, tanpa gelar akademik, dan diakhiri tanda titik. Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisan nama kedua dan seterusnya sama dengan penulis pertama. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan. 1. Rujukan Artikel dalam Jurnal Tercetak Nama penulis ditulis paling depan diakhiri tanda titik, diikuti dengan tahun diakhiri titik. Judul artikel ditulis dengan cetak normal dan ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali kata hubung. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring dan ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali kata hubung, kemudian diakhiri tanda koma. Volume/tahun/jilid dicetak miring diikuti nomor jurnal dalam kurung, diikuti tanda koma, dan diakhiri rentangan halaman artikel. Contoh: a. Utama, C.A. 2015. Penentu Besaran Transaksi Pihak Berelasi: Tata Kelola, Tingkat Pengungkapan, dan Struktur Kepemilikan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 12(1), 37-54. b. Wiyono, B.B., Kusmintardjo, & Supriyanto, A. 2014. Grand Design Model Pembinaan Profesi Guru Berbasis Diterminan Kinerja Guru. Jurnal Ilmu Pendidikan. 20(2), 165-175. 2. Rujukan Artikel dalam Jurnal Tercetak yang Diunggah Cara penulisan seperti rujukan artikel jurnal tercetak, diikuti alamat situs. Contoh: a. Davis, S.L.M. 2015. Measuring the Impact of Human Rights on Health in Global Health Financing. Health & Human Rights: An International Journal, 17(2), 97-110. Dari https://cdn2.sph.harvard.edu/wpcontent/uploads/sites/13/2015/12/11. Davis_.pdf. b. Parman, S.H., Rahman, M.A.A., Othman, M.H.D., & Ahmad, S.H. 2015. Effect of Sintering Temperature on the Fabrication of Ceramic Hollow Fibre Membrane. Asean Journal of Chemical Engineering, 15(2),1-10. Dari http://aseanjche.ugm.ac.id/ojs/index/php/jce/issue/View/96/show/T oc. 28

3. Rujukan Artikel dalam Jurnal Elektronik Cara penulisan seperti rujukan artikel jurnal tercetak, diikuti alamat situs jurnal atau DOI. Contoh: a. Indriyanti, D.R. & Muharromah, N.L. 2016. Mass Cultivation of Entomopathogenic Nematode In Artificial Media. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 8(1), 113-120. DOI: 10.15294/biosaintifika.v8il.5579. b. Irwinda, R., Surya, R., & Nembo, L.F. 2016. Impact of PregnancyInduced Hypertension on Fetal Growth. Medical Journal of Indonesia 25 (2), 104-111. Dari http://http://mji.ui.ac.id/journal/index.php/mji. 4. Rujukan Artikel dalam Majalah atau Koran Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tanggal, bulan, dan tahun. Judul artikel ditulis cetak normal dengan huruf kapital pada setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah atau koran ditulis dengan huruf kapital pada setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung, dan dicetak miring. Nama majalah diikuti volume terbitan. Nomor halaman disebut pada bagian akhir. Contoh: a. Lestari, S.R. 2015. Harmonisasi Karya Mahasiswa: Tantangan dan Peluang. Komunikasi 37(301), hlm. 4. b. Wirianto, D.O. 30 Januari 2016. Jalan Baru Munculkan Wirausahawan Baru. Jawa Pos, hlm. 1. 5. Rujukan Buku Nama penulis diakhiri tanda titik. Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis dan diakhiri dengan tanda titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring, ditulis dengan huruf kapital pada setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung, dan diakhiri tanda titik. Kota tempat penerbit dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:). Contoh: a. Effendy. 2016. Perspektif Baru Ikatan Ionik, Edisi 3. Malang: Indonesian Acadmic Publishing.

29

b.Mukhlis, I. 2015. Ekonomi Keuangan dan Perbankan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Empat. Jika ada beberapa sumber rujukan ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan pada tahun yang sama, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan alfabetis judul buku. Contoh: Iskandar, S. 2015a. Ilmu Kimia Teknik. Yogyakarta: Deepublish. Iskandar, S. 2015b. Perpindahan Panas: Teori, Soal dan Penyelesaian. Yogyakarta: Deepublish. 6. Rujukan Artikel dalam Buku Kumpulan Karya yang Ada Editornya Rujukan artikel yang dimaksud adalah semua jenis karya, baik berupa bagian, bab, penggalan, atau artikel, yang diberi nama sesuai dengan penulisnya. Nama penulis artikel/penggalan ditulis di depan, diikuti tahun penerbitan. Judul artikel ditulis normal (tanpa cetak miring). Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi kata dalam sebelum nama dan diberi keterangan (Ed.) setelah nama, diakhiri tanda titik. Judul buku kumpulannya ditulis dengan cetak miring diikuti nomor halaman tempat artikel/penggalan tersebut dimuat (ditulis dalam kurung) dan diakhiri titik. Nama kota penerbit ditulis setelahnya dan diikuti nama penerbit. Contoh: a. Isnawati, U.M. 2015. From Portofolio to Publication: A True Story from My Classroom. Dalam Bambang Yudi Cahyono (Ed.). Inspirations and Innovations for English Classroom (hlm.13-22). Malang: State University of Malang Press. b. Effendy. 2012. Peran Mitra Bebestari dalam Pengendalian Mutu isi Jurnal. Dalam Mulyadi Guntur Waseso & Ali Saukah (Ed.). Menerbitkan Jurnal Ilmiah Bermutu (hlm. 49-67). Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang. 7. Rujukan Berupa Buku Lebih dari Satu Jilid Cara penulisannya sama dengan rujukan di buku, ditambah keterangan jilid atau volume yang ditulis di antara tanda kurung setelah judul buku.

30

Contoh: a. Hanafi, H. 2015. Studi Filsafat: Pembacaan Atas Tradisi Barat Modern (Volume 2). Yogyakarta: LKiS. b. Neal, L. & Williamson, J.G. (Ed.). 2015. The Cambridge History of Capitalism (Volume 1). Cambridge: Cambridge University Press. 8. Rujukan Berupa Buku yang Tidak Diketahui Nama Pengarangnya Judul buku ditulis dengan disertai tahun penerbitan, kota, dan nama penerbit. Judul buku dicetak miring, dan diakhiri tanda titik. Contoh: Longman Dictionary of English Language. 1984. Harlow, Essex: Longman. 9. Rujukan dari Koran Tanpa Penulis Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama koran, judul ditulis denga huruf kapital pada setiap awal kata dan dicetak miring diikuti nomor halaman. Contoh: Jawa Pos. 30 Januari 2016. Literasi sebagai Budaya, hlm. 4. 10. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit (Tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga) Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti tahun penerbitan, kota penerbit, dan nama penerbit. Contoh: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya. 11. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diambil dari Internet Nama dokumen ditulis lengkap (termasuk nomor dan tahun) di bagian awal dengan cetak miring. Situs yang memuat dokumen dicetak tegak dengan huruf kapital pada huruf awal setiap kata, diakhiri kata online dalam kurung, ditulis setelah nama dokumen. Alamat situs dan tanggal akses ditulis setelahnya. Contoh: Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

31

Pendidikan Tinggi. Kopertis 7 (online), (http://kopertis7.or.id), diakses 23 Januari 2016. 12. Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan, diikuti tahun, judul yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersebut. Contoh: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat. 2015. Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Jakarta: Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. 13. Rujukan Berupa Skripsi, Tesis atau Disertasi Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum dalam sampul, judul skripsi, tesis, atau disertasi dicetak miring diikuti pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, nama fakultas, dan nama perguruan tinggi. Contoh: Rahmasanti, Z. 2015. Kelengkapan dan Relevansi Struktur Isi Teks Eksposisi Karya Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FS UM. 14. Rujukan Berupa Karya Terjemahan Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya terjemahan, judul terjemahan, nama penerjemah, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan, diakhiri tahun penerbitan asli. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa tahun. Contoh: Cruickshank, D.R.; Jenkins, D.B.; & Metcalf, K.K. 2014. Perilaku Mengajar. Terjemahan Gisella Tani Pratiwi. Jakarta: Salemba Empat. Tanpa tahun. 15. Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, Lokakarya, atau Kegiatan Sejenis Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah dicetak miring, kemudian diikuti pernyataan “Makalah disajikan

32

dalam

..”,

nama

pertemuan,

lembaga

penyelenggara,

tempat

penyelenggara, dan tanggal serta bulan. Contoh: Suwono, H. 2015. Survei Implementasin Penilaian Berbasis Kelas Pembelajaran Sains Sekolah Dasar di Kota Batu. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya, Jurusan Biologi FMIPA UM, Malang, 3 Desember. 16. Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya terebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan diantara tanda kurung, disertai dengan keterangan kapan diakses. Contoh: Noor, I.H.M. 2006. Model Pelatihan Guru dalam Menerapkan Kurikulum Bahasa Inggris, (Online), (http://www.depdiknas.go.id/jurnal/30/modelpelatihangurudalam _menara.html), diakses 14 Mei 2006. 17. Rujukan Berupa Hasil Komunikasi dengan Pakar di Bidang yang Relevan Nama pakar ditulis di depan, diikuti hari, tanggal, dan tahun komunikasi. Diakhiri dengan kata Komunikasi Personal. Contoh: Saukah, A. 10 Agustus 2016. Komunikasi Personal.

D. Lampiran Hal yang perlu dilampirkan dalam skripsi adalah dokumen yang sesuai dengan keperluan dan mendukung penguatan skripsi, misalnya instrumen dan tabel statistik. Dokumen yang tidak penting tidak perlu dilampirkan agar tidak memperbanyak jumlah halaman dan biaya. Agar lampiran mudah dilacak, tiap lampiran harus berlabel dengan huruf dicetak tebal, misalnya Lampiran 1 Pedoman Wawancara, dan disebutkan dalam teks, misalnya (pedoman wawancara disajikan pada lampiran 1). Penyebutan itu diletakkan setelah paparan tentang pedoman wawanca

33

Lampiran 1: Contoh Halaman Sampul 4,5 cm

PERBANDINGAN “X” ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “A” DAN TIPE “B” DITINJAU DARI “Y” 2 cm

SKRIPSI

2 cm

OLEH DESI RATNA SARI NIM 14310000

3 cm

5 cm

3 cm

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM IKIP PGRI BOJONEGORO 2018

3 cm

34

Lampiran 2: Contoh Halaman Sampul (Untuk Bahasa Inggris)

4,5 cm

THE GRAMATICAL ERRORS IN THE DESCRIPTIVE TEXTS MADE BY THE EIGHT GRADERS OF SUPERIOR PROGRAM AT SMA 1 BOJONEGORO 2 cm THESIS 2 cm BY DESI RATNA SARI NIM 14310000

3 cm

5 cm

3 cm

ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT FACULTY OF LANGUAGES AND ARTS EDUCATION IKIP PGRI BOJONEGORO 2018

3 cm

35

Lampiran 3: Contoh Halaman Judul

4,5 cm

PERBANDINGAN “X” ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “A” DAN TIPE “B” DITINJAU DARI “Y”

3,5 cm

SKRIPSI Diajukan kepada IKIP PGRI Bojonegoro untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana

3,5 cm

Oleh Desi Ratna Sari NIM 14310000

3 cm

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM IKIP PGRI BOJONEGORO 2018

3 cm

36

Lampiran 4: Contoh Halaman Judul (Untuk Bahasa Inggris)

4,5 cm

THE GRAMATICAL ERRORS IN THE DESCRIPTIVE TEXTS MADE BY THE EIGHT GRADERS OF SUPERIOR PROGRAM AT SMA 1 BOJONEGORO

3,5 cm

THESIS Presented to IKIP PGRI Bojonegoro in partial fulfilment of the requirements for the degree of Sarjana in English Language Education

3,5 cm

by Desi Ratna Sari NIM 14310000

3 cm

ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT FACULTY OF LANGUAGES AND ARTS EDUCATION IKIP PGRI BOJONEGORO 2018

3 cm

37

Lampiran 5: Contoh Halaman Persetujuan

LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI

PERBANDINGAN “X” ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “A” DAN TIPE “B” DITINJAU DARI “Y”

Oleh DESI RATNA SARI NIM: 0906411111

Disetujui Oleh:

Pembimbing I ,

_______________________ NIDN ...................................

Pembimbing II,

______________________ NIDN .................................

38

Lampiran 6: Contoh Halaman Persetujuan (Untuk Bahasa Inggris)

APPROVAL SHEETS

THESIS

THE GRAMATICAL ERRORS IN THE DESCRIPTIVE TEXTS MADE BY THE EIGHT GRADERS OF SUPERIOR PROGRAM AT SMA 1 BOJONEGORO

By DESI RATNA SARI NIM: 0906411111

Approved By:

Advisor I ,

_______________________ NIDN ...................................

Advisor II,

______________________ NIDN .................................

39

Lampiran 7: Contoh Halaman Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

PERBANDINGAN “X” ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “A” DAN TIPE “B” DITINJAU DARI “Y”

Oleh DESI RATNA SARI NIM: 14310000 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 4 Agustus 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Dewan Penguji

Ketua

: Dwi Erna Novianti, S.Si., M.Pd.

(.................................)

Sekretaris

: Nelly Indriastuti P, S.Pd., M.Pd.

(.................................)

Anggota

: 1. Nama Pembimbing I

(.................................)

2. Nama Penguji I

(..................................)

3. Nama Penguji II

(...................................)

Mengesahkan: Rektor,

_______________________ NIDN ...............................

40

Lampiran 8: Contoh Halaman Pengesahan (Untuk Bahasa Inggris)

LEGITIMATION

THESIS

THE GRAMATICAL ERRORS IN THE DESCRIPTIVE TEXTS MADE BY THE EIGHT GRADERS OF SUPERIOR PROGRAM AT SMA 1 BOJONEGORO By DESI RATNA SARI NIM: 14310000 This is to certify that the sarjana’s thesis has been approved by the Board of Examiners as the requirement for the degree of Sarjana in English Language Education August 8th 2018 Board of Examiners Chair

: Dr. M. Ali Ghufron, M.Pd.

(.................................)

Secretary

: Refi Ranto Rozak, S.Pd., M.Pd.

(.................................)

Member

: 1. Nama Pembimbing I

(.................................)

2. Nama Penguji I

(..................................)

3. Nama Penguji II

(..................................)

Approved by Rector,

_______________________ NIDN ...............................

41

Lampiran 9: Contoh Pernyataan Keaslian Tulisan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama

: Desi Ratna Sari

NIM

: 14310000

Program Studi

: Pendidikan Matematika

Fakultas

: FPMIPA

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benarbenar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi baik sebagian atau seluruhnya. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bojonegoro, 20 Juli 2018 Yang membuat pernyataan Meterai 6000

Desi Ratna Sari

42

Lampiran 10: Contoh Abstrak ABSTRAK Dasacandra, Riyan. 2010. Bahasa dalam Wayang Jemblung di Tulungagung. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP PGRI Bojonegoro, Pembimbing (I) Dr. Agus Darmuki, M.Pd., (II) Dr. Sutrimah, M.Pd. Kata Kunci: bahasa wayang, wayang jemblung, Tulungagung Wayang Jemblung merupakan salah satu jenis wayang tradisional di Jawa Timur. Wayang ini masih ada pengaruh kebudayaan Islam dengan kekhasan alat bedug sebagai alat musik tambahannya. Dalam kurun waktu terakhir ini para ahli menyadari penelitian yang menyentuh bahasa dari sebuah wayang Jemblung masih belum ada. Berkaitan dengan itu, maka diperlukan pembahasan mengenai bahasa wayang Jemblung tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan beberapa hal, yang mencakup jenis bahasa yang digunakan, peran bahasa dalam pelakonan, diksi atau pilihan kata, dan gaya bahasa dalam wayang Jemblung di Tulungagung. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian yang berupa paparan kebahasaan dalam bentuk audio dan visual yang terdapat dalam pertunjukan ini yang diperoleh dari rekaman pertunjukan wayang Jemblung dengan lakon “Syech Subakir Numbali Tanah Jawa”. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakanteknik wawancara dan observasi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa instrumen manusia, yaitu peneliti sendiri. Untuk menjaga keabsahan data dilakukan kegiatan trianggulasi data. Kegiatan analisis data dimulai dari tahap penelaahan data, tahap indentifikasi dan klasifikasi data, dan tahap evaluasi data. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diperoleh empat kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, masalah jenis bahasa yang digunakan dalam bahasa wayang Jemblung yang melandasi berjalannya sebuah cerita tersebut. Ragam bahasa wayang Jemblung pada umumnya memiliki jenis bahasa Jaawa di dalamnya. Bahasa Jawa dalam wayang Jemblung meliputi Jawa Krama dan Jawa Ngoko. Pada konteks tertentu, ragam bahasa Jawa bercampur dengan bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Kedua, masalah peran bahasa dalam pelakonan wayang Jemblung. Peran bahasa dalam pelakonan berdasarkan unsur-unsurnya, dibedakan menjadi dua, yaitu lakon dan catur. .... Ketiga, masalah diksi dalam wayang Jemblung. Diksi dalam bahasa wayang Jemblung ... Keempat, masalah gaya bahasa dalam wayang Jemblung yang digolongkan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu ...

43