Data Loading...

2. HANDOUT JARINGAN TUMBUHAN Flipbook PDF

2. HANDOUT JARINGAN TUMBUHAN


180 Views
76 Downloads
FLIP PDF 1.88MB

DOWNLOAD FLIP

REPORT DMCA

Gambar 1. Peta konsep jaringan tumbuhan

A. Jenis-Jenis Jaringan pada Tumbuhan

1. Jaringan Meristem Ciri-ciri jaringan meristem: Sel-selnya muda, aktif melakukan pembelahan dan pertumbuhan, ukuran selnya kecil dan seragam, letak sel-sel rapat, tidak ada ruang antar sel, bentuk sel bervariasi (bulat, lonjong, atau poligonal) dengan dinding sel tipis, banyak mengandung sitoplasma, memiliki inti sel satu atau lebih, inti sel relatif besar, vakuola kecil atau hampir tidak ada.

Gambar 2. Jaringan Meristem https://scientistofbiology.weebly.com Jaringan meristem adalah jaringan yang terusmenerus mengalami pembelahan atau masih bersifat embrionik. Sel-sel meristem membelah terus untuk menghasilkan sel-sel baru, beberapa hasil pembelahan akan tetap berada dalam jaringan meristem yang disebut sel inisial atau sel permulaan. Sedangkan selsel baru yang digantikan kedudukannya oleh sel meristem disebut derivatif atau turunan (Suwarno, 2009).

Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meristem dibedakan menjadi 3, yaitu: - Promeristem, sudah ada waktu tumbuhan dalam masa embrional. - Meristem primer, masih bersifat membelah diri, terdapat pada tumbuhan dewasa di ujung batang, ujung akar, kuncup. - Meristem sekunder, berasal dari meristem primer.

1

Menurut letaknya meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu: - Meristem apikal (ujung) merupakan jaringan muda yang terbentuk oleh sel-sel inisial yangberada pada ujung-ujung dari alat-alat tumbuhan. - Meristem lateral (samping) adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertam bah besarnya akar dan batang tumbuhan. - Meristem interkalar, yaitu pada ruas tumbuhan monokotil. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumputrumputan (Graminae)(Suwarno, 2009). Berdasarkan terjadinya, jaringan meristem dibedakan menjadi dua, yaitu: - Jaringan Meristem Primer Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertum buhan embrio. Contoh: ujung batang, ujung akar

Gambar 3. Jaringan meristem berdasarkan letaknya https://belajargiat.id/

https://youtu.be/KKgqNHaCxh8

- Jaringan Meristem Sekunder Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Meristem sekunder menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu cambium (Sri Lestari, 2009).

2. Jaringan Dewasa Jaringan dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi sel-sel yang dihasilkan jaringan meristem, sehingga memenuhi suatu fungsi tertentu. Jaringan dewasa pada umumnya pertumbuhan terhenti atau sementara terhenti. Jaringan dewasa ada yang disebut permanen karena telah mengalami diferensiasi yang sifatnya irreversible.

Ciri-ciri jaringan dewasa antara lain: tidak melakukan aktifitas membelah diri, ukuran sel relatif lebih besar daripada sel meristem, vakuola berukuran besar, plasma sel sedikit hanya seperti selaput yang menempel pada dinding sel, sel kadang telah mati (tidak ada sitoplasma), terdapat ruang antar sel, kecuali pada epidermis (Widiyati, 2009). 2

Jaringan dewasa meliputi: 1. Jaringan Epidermis Jaringan epidermis dalam tubuh tumbuhan berfungsi sebagai penutup dan pelindung jaringan lainnya, terutama pada jaringan muda yang masih memungkinkan mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Karena itu, jaringan epidermis terletak pada lapisan terluar akar, batang, dan daun. Ciri jaringan epidermis antara lain selnya hidup dan tersusun rapat, tidak memiliki klorofi dan berbentuk balok. (Widiyati, 2009). Jaringan epidermis juga mampu melakukan diferensiasi. Karena itu, jaringan epidermis pada tumbuhan tertentu memiliki stomata, sel kipas, sel gabus, sel kersik, trikomata, spina, dan velamen. Derivat epidermis dapat ditemukan baik pada akar, batang, maupun daun. 2. Jaringan Parenkim Jaringan parenkim merupakan bentuk lain dari jaringan dewasa. Jaringan parenkim menyusun tubuh tumbuhan setelah jaringan epidermis. Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar. Alasannya, jaringan dasar bisa ditemukan pada semua organ tumbuhan, seperti akar, batang, dan daun. Ciri-ciri: Susunan sel tidak rapat, tidak selalu berkloroplas, terdiri dari sel- sel hidup, banyak vakuola, ukuran sel besar, dinding sel tipis, banyak rongga- rongga antarsel. Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim terbagi menjadi beberapa Jaringan, yaitu: - Parenkim air adalah parenkim yang berperan dalam penyimpan air. Sebagai contoh, parenkim air pada tumbuhan kaktus.

Gambar 4. jaringan epidermis https://www.gurupendidikan.co.id/

- Parenkim pengangkut merupakan salah satu jaringan yang menyusun xylem dan floem. Xylem berfungsi mengangkut air dan garam mineral, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil asimilasi yang kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. - Parenkim penyimpan udara (aerenkim). Fungsi parenkim ini sebagai penyimpan udara pada ruang antarsel. Contohnya, parenkim penyimpan udara pada tumbuhan air yang mempunyai ruang antarsel dengan jumlah banyak dan ukuran yang besar. - Parenkim asimilasi. Fungsi parenkim asimilasi adalah tempat pembuatan zat makanan pada proses fotosintesis. Parenkim ini banyak terdapat pada bagian tumbuhan yang berwarna hijau. - Parenkim penimbun. Peran parenkim ini yaitu menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan tersebut berada pada vakuola. Contohnya umbi, rimpang, dan biji (Bakhtiar, 2011). 3. Jaringan Penguat/Penyokong Jaringan penyokong berfungsi sebagai penunjang tanaman agar dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong terdiri dari: a. Jaringan kolenkim Merupakan jaringan yang dindingnya mengalami penebalan dari selulosa dan pektin terutama di bagian sudut-sudutnya. Banyak terdapat pada tumbuhan yang masih muda, yang belum berkayu, merupakan sel hidup. 3

Gambar 5. jaringan parenkim, kolenkim dan sklerenkim https://www.gurupendidikan.co.id/

a. Jaringan sklerenkim Merupakan jaringan yang sel-selnya mengalami penebalan dari lignin (zat kayu), sel-selnya sudah mati. Menurut bentuknya, sklerenkim dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: • Skelereid (sel batu): selnya mati, bentuk bulat, dan berdinding keras sehingga tahan tekanan. Contoh : sel-sel tempurung kenari dan tempurung kelapa. • Serabut-serabut sklerenkim (serat): selnya dengan bentuk panjang, umumnya terdapat pada permukaan batang (Suwarno, 2009). 4. Jaringan Pengangkut Jaringan pengangkut terdiri dari: a. Xylem (pembuluh kayu) Xylem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks terdiri dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xylem telah mati dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Xylem terdiri dari trakeid dan unsur pembuluh. Trakeid ditemukan di dalam xylem hampir semua tumbuhan vaskuler. Selain trakeid, sebagian besar angiosperma, serta segelintir gimnosperma dan tumbuhan vaskuler tidak berbiji, memiliki unsur-unsur pembuluh (Campbell, 2012).

Trakeid adalah sel-sel yang panjang dan tipis dengan ujung meruncing. Air bergerak dari sel ke sel terutama melalui ceruk, sehingga air tidak perlu menyeberangi dinding sekunder yang tebal. Dinding sekunder trakeid diperkeras oleh lignin, yang mencegah sel-sel runtuh akibat tegangan transport air dan juga memberi dukungan. Unsurunsur pembuluh umumnya lebih lebar, lebih pendek, berdinding tipis, dan kurang meruncing dibandingkan trakeid. Unsur-unsur pembuluh tersusun dengan ujung-ujung yang bersentuhan, membentuk pipa mikro panjang yang disebut pembuluh. Dinding ujung dari unsur pembuluh memiliki lempeng berlubang-lubang yang mengalirkan air secara bebas melalui pembuluh (Campbell, 2012). Unsur-unsur xylem terdiri dari unsur trakeal, serat xylem, dan parenkim xylem (Nugroho, 2012). b. Floem (pembuluh tapis) Menurut Nugroho (2012), floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut dan mendistribusikan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke bagian tumbuhan yang lain. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel-sel yang bersifat hidup dan mati. Unsur-unsur floem meliputi unsur tapis, sel pengiring, sel albumin (pada gimnospermae), serat-serat floem, dan parenkim floem. Xylem dan floem bersatu membentuk suatu ikatan pembuluh angkut. 4

Berdasarkan letak xylem dan floemnya, berkas pengangkut dibedakan menjadi tiga tipe dasar, yaitu sebagai berikut: a. Kolateral Tipe kolateral terjadi pada berkas pengangkut di mana letak xylem dan floem berdampingan. Floem berada di bagian luar. Tipe kolateral dibedakan menjadi tiga. - Kolateral Tertutup, Tipe kolateral tertutup terbentuk bila antara xylem dan floem tidak terdapat kambium, melainkan terdapat parenkim. Berkas pengangkut tipe kolateral tertutup ini kadang dikelilingi jaringan sklerenkim yang sering disebut sebagai seludang berkas pengangkut. Berkas pengangkut tipe kolateral tertutup ini dapat dijumpai pada tumbuhan golongan monokotil. - Kolateral Terbuka, Pada tipe ini antara xylem dan floem terdapat kambium, misalnya pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae. Pada tipe kolateral terbuka, cambium merupakan penghubung antara xylem dan floem. Berdasarkan letaknya pada tipe ini, kambium dibedakan menjadi dua yaitu kambium fasikuler, bila kambiumnya terletak dalam berkas pengangkut dan kambium interfasikuler bila kambiumnya terletak di luar berkas pengangkut.

Gambar 7. Tipe ikatan pembuluh berkas pengangkut https://rumusbilangan.com/

- Bikolateral, xylem terdapat di antara dua xylem dan floem. Di antara floem bagian luar dan xylem terdapat kambium, sedangkan antara xylem dan floem bagian dalam tidak terdapat kambium. Contohnya, pada tumbuhan Solanaceae. b. Konsentris, Tipe konsentris dibedakan menjadi dua: - Konsentris amphikribral, letak xylem berada di tengah-tengah, dan floem mengelilingi xylem tersebut. Umumnya dijumpai pada tumbuhan golongan pakupakuan (Pteridophyta). - Konsentris amphivasal, letak amphivasal floem berada di tengah-tengah, sedangkan xylem mengelilingi floem tersebut. Contohnya pada Cirdyline sp. dan rhizome Acorus calamus. c. Radial Tipe radial terjadi bila xylem dan floem bergantian menurut arah jari-jari lingkaran. Contoh terdapat pada akar primer dikotil dan akar tumbuhan monokotil (Sri Lestari, 2009).

Gambar 6. Anatomi batang https://www.majordifferences.com/

5

5. Jaringan Gabus Merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel gabus. Jaringan ini mempunyai sifat lebih kuat daripada epidermis, terdapat di bagian tepi alat-alat tumbuhan. Pada tumbuhan yang berumur panjang, bila epidermis telah mati atau tidak aktif, maka jaringan gabus ini menggantikan fungsi epidermis yaitu sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus yang disebut felogen. Sel-sel gabus mengandung suberin dan kitin (Susilawarno, dkk, 2007).

https://youtu.be/9NCvTNcS2lU

Gambar 8. Jaringan gabus https://pak.pandani.web.id/

B. Organ Tumbuhan Organ pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri atas akar, batang, daun, bunga, biji, dan buah. 1. Akar Fungsi Akar Akar sebagai organ pada tumbuhan dibentuk dari beberapa jaringan yang berbeda. Fungsi utama organ akar pada tumbuhan, yaitu sebagai alat absorbsi air, nutrisi berbagai garam mineral Gambar 9. Struktur anatomi akar yang terlarut di dalam tanah, dan pengokoh https://www.thinglink.com/scene/498261896 tumbuhan pada tempat tumbuhnya. 995012609 Sistem perakaran tunggang, terdiri atas sebuah a) Epidermis akar besar dengan beberapa cabang dan ranting Jaringan epidermis akar merupakan lapisan akar. Akar berasal dari perkembangan akar primer yang hanya terdiri dari satu lapisan sel. Keadaan biji yang berkecambah. Perakaran tunggang sel-sel yang menyusun epidermis akar sangat terdapat pada tumbuhan dikotil. rapat, tetapi karena dinding sel epidermisnya Struktur Akar tipis, akar mudah ditembus oleh air. Air dan Bagian akar terbagi menjadi struktur luar dan garam-garam mineral yang terlarut di dalamnya struktur dalam. Struktur luar akar terdiri atas masuk pertama kali melalui rambut-rambut tudung akar, batang akar, percabangan akar akar, bagian di antara epidermis akar, atau (hanya pada dikotil), dan bulu-bulu akar. melalui dinding sel epidermis akar itu sendiri. Sementara itu, struktur bagian dalam akar Rambut akar merupakan hasil dari penonjolan (anatomi akar) terbentuk oleh jaringan epidermis, epidermis yang arahnya ke luar (Bakhtiar, 2011). korteks, endodermis, dan stele (silinder pusat). 6

b) Korteks Korteks adalah bagian dalam akar yang tersusun oleh berbagai sel yang membentuk beberapa lapisan. Pada korteks ini terdapat jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Korteks tersusun oleh sel-sel yang susunannya longgar, yang menghasilkan ruang di antara sel-selnya disebut rongga antarsel. Rongga antarsel bermanfaat untuk proses pertukaran gas. Dinding-dinding sel pembentuk korteks keadaannya tipis, hal ini memberikan kelancaran pada proses pertukaran gas. Di dalam sel korteks kadang-kadang terdapat butir- butir zat tepung. c) Endodermis Endodermis merupakan bagian dari jaringan akar yang terdiri atas satu lapisan sel. Pada arah radial dan transversal lapisan dinding sel endodermis terdapat penebalan yang dihasilkan dari endapan zat yang disebut suberin. Zat suberin (gabus) memiliki sifat kedap air (tidak dapat ditembus). Penebalan pada dinding sel jaringan endodermis tampak berupa titik-titik yang disebut titik caspary. Deretan titik Caspary selanjutnya membentuk pita caspary. a) Stele (Silinder Pusat) Silinder pusat terbentuk oleh berkas-berkas pengangkut dan beberapa jaringan lain. Berkas pengangkut yang membentuk silinder pusat, yaitu xylem, floem, dan perisikel. Letak xylem dan floem pada silinder pusat tumbuhan monokotil berselingan tersusun secara teratur sehingga membentuk jari-jari atau radial (berbentuk lingkaran). Tumbuhan dikotil, memiliki xylem yang terletak di pusat akar dan floemnya mengelilingi xylem, di antara xylem dan floemnya terdapat lapisan kambium. Fungsi lapisan kambium ke arah luar yaitu untuk membentuk bagian kulit, sedangkan ke arah dalam untuk membentuk bagian kayu. 2. Batang Fungsi Batang Fungsi utama batang pada tumbuhan adalah tempat lewatnya air yang telah diserap akar menuju daun, menopang cabang dan daun, menentukan tata letak daun, dan sebagai tempat cadangan makanan.

Struktur Batang Bagian-bagian batang tumbuhan dikotil memiliki persamaan dengan bagian-bagian yang terdapat pada akarnya. Namun demikian, terdapat juga perbedaan di antara keduanya. Perbedaan ini terlihat dari bentuk morfologi antara batang dan akar. Pada batang terdapat ruas dan daun, sedangkan pada akar tidak terdapat ruas dan daun. Sebaliknya, pada akar terdapat bulu dan tudung akar, sedangkan pada daun tidak terdapat bulu dan tudung akar. (Sri Lestari, 2009)

Batang Dikotil Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam : a. Epidermis Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus. b. Korteks Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim. c. Endodermis Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Angiospermae mengandung zat tepung, tet api tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae. d. Stele/ Silinder Pusat Lapisan silinder pusat ini terdiri atas dua bagian: 7 - Perisikel atau perikambium, lapisan silinder pusat ini bersifat meristematis.

Gambar 10. Struktur anatomi batang dikotil dan monokotil https://www.gurupendidikan.co.id/

Sel-sel pada lapisan perikambium aktif membelah dan menghasilkan sel-sel yang baru. Kemampuan meristematic inilah yang mengakibatkan batang tumbuhan dikotil dapat tumbuh besar. Sifat meristematis ini juga dapat diambil manfaatnya untuk memperbanyak tumbuhan, yaitu dengan cara mencangkok. - Berkas Pengangkut, terdiri atas xylem dan floem. Di antara xylem dan floem terdapat kambium intravaskuler. Kambium ini menyebabkan pertumbuhan sekunder berlangsung terusmenerus, tetapi pertumbuhan sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan. Pada saat air dan zat hara tersedia cukup, yaitu pada musim penghujan, maka pertumbuhan sekunder terhenti. Jika keadaan lingkungan tidak mendukung, maka pertumbuhan sekunder berlangsung lagi. Demikian silih berganti sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder batang tampak berlapis- lapis. Setiap lapis terbentuk selama satu tahun dengan bentuk melingkar konsentris mengelilingi pusat. Lingkaran konsentris tersebut dinamakan lingkaran tahun. Batang Monokotil Pada batang monokotil tersusun: a. Epidermis Epidermis merupakan struktur terluar yang disusun oleh satu lapis sel. Epidermis dilengkapi dengan stomata dan bulu- bulu. Pada umumnya epidermis tumbuhan monokotil sama dengan tumbuhan dikotil.

b. Korteks Jaringan korteks terdiri atas beberapa lapis sel dengan rongga-rongga udara di antara sel-selnya. Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat pertukaran gas. Pada tumbuhan monokotil, korteks kadang-kadang terdeferensiasi secara baik atau kadang sangat sempit, bahkan tidak dapat dibedakan dengan stele. c. Stele Tumbuhan monokotil biasanya memiliki batas korteks dan stele yang tidak terlalu terlihat. Xylem dan floem terdapat pada lapisan stele ini dan susunan berkas pengangkut yaitu bertipe kolateral tertutup, sehingga batang pada tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan membesar. 3. Daun Fungsi Daun Daun memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai berikut: tempat berlangsungnya fotosintesis, tempat menyimpan cadangan makanan, sebagai alat perkembangbiakan vegetatif, alat evaporasi (penguapan), alat respirasi (Bakhtiar, 2011). Struktur Daun a. Epidermis Epidermis merupakan lapisan terluar yang terdapat di permukaan atas maupun bawah daun yang berfungsi untuk melindungi lapisan di bawahnya. 8

Dinding sel epidermis mengalami penebalan yang tidak merata. Dinding sel yang menghadap keluar biasanya berdinding tebal dan tertutup kutikula. Lapisan kutikula berfungsi untuk mengurangi penguapan. Pada permukaan lapisan epidermis ditemukan pula stomata, yang berfungsi untuk pertukaran udara dan mengatur transpirasi. Stomata dapat berada di kedua permukaan daun (amfistomatik) atau salah satu permukaan, antara lain di bagian bawah (hipostomatik). Pada daun terapung di air, stomata hanya terdapat di bagian atas (epistomatik). Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis lainnya (stomata paneropor), tenggelam dibandingkan deretan epidermis (stomata kriptopor) atau kadangkadang berada di atas permukaan sel-sel epidermis seperti pada daun terapung. b. Parenkim atau Mesofil Jaringan ini terdapat di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan mesofil ini berdeferensiasi menjadi jaringan-jaringan, antara lain seperti berikut. - Parenkim Spons (Bunga Karang) Jaringan spons tersusun oleh sel-sel yang tak teratur, berdinding tipis, lepas, dan mengandung sedikit kloroplas. Ruang antarsel besar sehingga memudahkan terjadinya pertukaran gas. - Parenkim Palisade (Jaringan Tiang) Jaringan palisade berbentuk silindris, tegak pada permukaan daun, selapis atau lebih, rapat satu sama lain dan mengandung banyak kloroplas sehingga lebih efisien untuk fotosintesis. Jaringan palisade berfungsi untuk menangkap cahaya. - Berkas Pengangkut Jaringan ini tersusun atas xylem dan floem. Berkas pengangkut banyak terdapat pada tulang daun dan urat daun. Fungsi jaringan pengangkut pada daun adalah untuk mengangkut air serta zat hara dari tanah dan menyebarkan hasil fotosintesis. Hasil fotosintesis dari sel mesofil masuk ke floem tulang daun yang kecil. Sel khusus yang berfungsi sebagai pengantar senyawasenyawa organik dari sel mesofil ke floem disebut sel transfer.

Gambar 11. Anatomi daun https://micro.magnet.fsu.edu/

4. Bunga Fungsi bunga, yaitu: Sebagai alat pembentuk sel kelamin. Pembagian bunga Bunga dapat dibagi menjadi: 1. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki perhiasan bunga dan alat pembiak. Perhiasan bunga, terdiri dari : Periantum yang terdiri dari: calyx (kelopak bunga), corolla (mahkota bunga). Perigonium yaitu bunga yang memiliki calyx dan corolla dengan warna yang sama. Alat pembiak, terdiri dari: - Pistilum (putik) alat pembiak betina, karena membentuk ovum. - Stamen (benang sari) alat pembiak jantan, karena menghasilkan sperma. 2. Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak mempunyai perhiasan bunga atau alat pembiak, dapat dibedakan menjadi: a) Bunga telanjang yaitu bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga. b) Bunga mandul yaitu bunga yang tidak mempunyai alat pembiak. Berdasarkan kelengkapan alat pembiak, bunga dibagi menjadi: 1. Bunga biseksualis: bunga 9 hermafrodit/bunga sempurna: bunga yang mempunyai benang sari dan putik.

2. Bunga uniseksualis: bunga yang mempunyai benang sari saja atau mempunyai putik saja. Dibagi menjadi: a) Berumah satu (monoesius) bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu tumbuhan. b) Berumah dua (dioesius) bunga jantan dan bunga betina tidak terdapat dalam satu tumbuhan. 3. Bunga jantan: bunga yang hanya mempunyai benang sari saja. 4. Bunga betina: bunga yang hanya mempunyai putik saja. Bagian-bagian bunga - Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla) Fungsi tajuk bunga adalah melindungi alatalat kelamin pada bunga sebelum terjadi proses penyerbukan Setiap helaian tajuk bunga disebut petala - Kelopak bunga (calix) Bagian terluar dari bunga adalah kelopak. Fungsi kelopak yaitu untuk melindungi bunga pada waktu bunga masih muda yang berbentuk kuncup bunga. Kelopak umumnya berwarna hijau seperti daun, tetapi ada pula kelopak yang berwarna selain hijau, sehingga tampak seperti mahkota bunga. Kelopak yang berwarna ini sering kita temukan pada bunga bougenvil. Setiap helaian kelopak bunga disebut sepal. Di samping kelopak pada beberapa bunga tumbuh kelopak tambahan (epicalyx). - Putik (pistilum) Putik merupakan alat kelamin betina, yang salah satu bagiannya mengandung sel telur. Setelah dibuahi oleh inti sperma yang berasal dari serbuk sari, akhimya akan berkembang menjadi kandung lembaga yang nantinya akan menjadi tumbuhan baru. Bagian putik yang mengandung sel telur dinamakan bakal biji (ovulum) yang akhirnya akan menjadi biji (sernen). Sementara bagian putik yang di dalamnya terdapat bakal biji tadi, yaitu bakal buahnya (ovarium), akan berbuah menjadi buah (fructus). - Benang sari (stamen) Benang sari bagi tumbuhan merupakan alat kelamin jantan. Seperti halnya dengan bagian bagian bunga yang diuraikan terdahulu, benang sari pun merupakan hasil dari metamorfosis daun, yang bentuk dan fungsinya telah disesuaikan sebagai alat kelamin jantan.

Gambar 12. Bagian bagian bunga https://www.dosenpendidikan.co.id/

5. Buah Buah terbentuk ketika terjadi pembuahan antara serbuk sari dan sel telur. Bakal buah dan bakal biji yang berada di dalam putik akan berkembang menjadi buah dan biji. Macam-macam buah adalah: a. Buah tunggal: buah yang dibentuk oleh hanya satu bakal buah, contoh: buah mangga dan pepaya. b. Buah agregat: buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari satu bunga, contoh: buah murbai. c. Buah majemuk (buah berganda): buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga, contoh: buah nanas, nangka dan keluwih.

Gambar 13. Buah dan biji 10 https://www.dosenpendidikan.co.id/

3. Kultur Jaringan Sifat Totipotensi pada Tumbuhan Sel tumbuhan mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi tanaman yang sempurna bila diletakkan dalam lingkungan yang sesuai. Kemampuan semacam itu dinamakan totipotensi. Sifat totipotensi diartikan sebagai kemampuan sel, jaringan, atau organ tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang menjadi suatu organisme utuh. Oleh para ahli, sifat ini dimanfaatkan sebagai dasar kultur jaringan. Kultur jaringan tumbuhan ialah teknik menumbuh kembangkan bagian tumbuhan, baik berupa sel, jaringan, atau organ dalam kondisi apseptik (bebas dari mikro organisme), secara invitro (dalam tabung atau botol) menjadi tumbuhan yang lengkap bagian-bagiannya. Metode kultur jaringan dapat menghasilkan jumlah bibit tanaman dalam skala besar dan dalam waktu relatif singkat sehingga lebih memiliki nilai ekonomis.

https://wps.prenhall.com/w ps/media/objects/1111/1137 780/24_1_1a_plain.html

Guna melakukan perkembangbiakan, ada bagian-bagian tertentu pada tumbuhan yang biasanya dikembangkan melalui teknik kultur jaringan. Bagian tumbuhan itu antara lain pucuk tunas, embrio, serbuk sari, kuncup bunga, kalus, dan suspensi sel. Langkah-Langkah Teknik Kultur Jaringan a. Menyiapkan media tumbuh yang terdiri atas campuran garam mineral berisi unsur makro dan mikro, asam amino, vitamin, gula serta hormon tumbuhan dengan perbandingan tertentu. b. Siapkan eksplan (jaringan yang akan dikultur). c. Tanamkan eksplan pada media yang telah disiapkan. d. Setelah terbentuk calon tumbuhan (akar, tunas) maka dipindahkan ke media tanah untuk tumbuh menjadi tanaman dewasa. 11

"There are no shortcuts to any place worth going" -BEVERLY SILLS-