Data Loading...

201501 - (Nov'15 - Dec'15) Premier Issue Flipbook PDF

201501 - (Nov'15 - Dec'15) Premier Issue


142 Views
72 Downloads
FLIP PDF 10.02MB

DOWNLOAD FLIP

REPORT DMCA

everybody have fun tonight

PREMIERE ISSUE 2015

city lifestyle magazine

LIFE

IN

Wawancara DJ MILINKA tentang tinggal di Serbia, tren clubbing, dan tetap seksi.

JAKARTA

city lifestyle magazine

Inspirasi Era PROHIBITION: Ketika miras dilarang dan Speakeasy Bar marak.

december 31, 2015 • starts 9pm onwards

Hard Rock Cafe Jakarta presents a new year eve celebration featuring live band and DJ performing 90’s greatest mash-up hits and top 40 in welcoming the year 2016.

ALL THE FIRST

back to the ‘90s.

Live band performance by JOGADANZ DJ by DJ TONTHAM Dress code ‘90s

FDC IDR 200,000,- with choice of a glass of wine, beer, or non alcohol drink. Book your table now for a rockin’-special new year’s package. for any inquiries and RSVP call 021-5797-3055 or email : [email protected] Supported By

JAKARTA | PACIFIC PLACE UNIT G-05 SCBD +62-21-5797-3055 | HARDROCK.COM ©2015 Hard Rock International (USA), Inc. All rights reserved.

PREMIERE ISSUE 2015

#THISISHARDROCK

All The First

Concepts Resto, cafe, bar, clubs, nightlife, etc.

SPECIAL REVIEW: Bugsy’s Bar, Bau-Haus 1933, Fitzroy Gastro Bar, Marco Padang Grill, The Safehouse Food Fighters, and more... + PANDUAN TERANYAR RESTO, CAFÉ, LOUNGE, BAR & CLUB DI JAKARTA.

LIFE IN JAKARTA

3

CONTENTS premiere issue 2015

“ALL THE FIRST”

TEMA UTAMA

Concept First

Ikuti ulasan mengenai konsep-konsep kreatif yang pertama di Jakarta: dari resto, bar, hingga industrial concepts. halaman 22, 24, 28, 34, 40, 58, 60

4

LIFE IN JAKARTA

L

Luminary

Notes: KOLOM Metro Classic by Andre Syahreza. Masthead: Susunan Editorial, Sales & Business.

06

Next: PREVIEW event yang wajib dihadiri sepanjang dua bulan ke depan (November-Desember). 08

09

Tools: REVIEW benda-benda siap luncur ‘in the near future’. Venues: HIGHLIGHT tempat-tempat teranyar. 10

12

15

21

22

29

Street Food: REVIEW Food Fighters, terbaru di Melawai. Resto: REVIEW konsep baru The Safehouse. 30

33

Fashion: exclusive FASHION SHOOT “Street Spirit”. Style: REVIEW merek fashion lokal terbaik. Store: REVIEW Indoestri dan Lima Watch. Space: REVIEW co-working space pertama di Jakarta.

I

P15

Indulgence

Feature: REVIEW Marco Padang Grill, restoran Padang pertama yang membawa masakan Padang ‘naik kelas’. 34

38

Cafe: REVIEW Komunal 88, kafe pertama di Jakarta yang mengklaim sebagai ‘the first cafe market’.

40

42

yang paling direkomendasikan di Jakarta.

43

46

48

49

LISTING restoran, kafe, dan food & drink venue lainnya

Hangout: REVIEW Fitzroy Gastrobar, sebuah bar-resto gaya urban-Melbourne di Jalan Gunawarman.

F

P40

Fascination

Back Story: FEATURE Era Prohibition di USA, ketika miras dilarang, dan speakeasy bar bermunculan.

Bar: REVIEW Bau-Haus 1933, sebuah bar yang memperkenalkan konsep speakeasy bar pertama di Jakarta.

58

59

60

61

atas terbaik di Jakarta yang paling direkomendasikan.

62

64

66

70

Profile: INTERVIEW DJ Milinka Radisic, kenapa dia memilih pindah dari Jakarta ke Serbia?

E

Escapism

Music: REVIEW rekomendasi album terbaru dan informasi teranyar seputar musik di Jakarta.

72

73

74

75

Books: REVIEW buku-buku terbaru yang direkomendasikan dan INTERVIEW dengan Eka Kurniawan. 76

77

78

80

82

86

Film: REVIEW film-film terbaru dalam dan luar negeri, serta informasi seputar film di Jakarta.

Travel: UPDATE informasi terbaru seputar wisata. Bandung: REVIEW Floating Market di Lembang.

P86

57

Lounge: REVIEW Bugsy’s Wine & Cigar, sebuah lounge yang terinspirasi oleh konsep gaya hidup elit para mafia.

LISTING bar, club, lounge, dan spot-spot nightlife papan

P50

50

Bali: REVIEW resto-kafe paling dicari di Bali. REVIEW resort The Lovina di Bali Utara.

LIFE IN JAKARTA

5

OPENING

Note

LIFE

REDAKSI LIFE IN JAKARTA MENERIMA KONTEN DARI LUAR BERUPA TEKS, FOTO, DAN ILUSTRASI. KIRIM MELALUI EMAIL KE: EDITOR@ LIFEINJAKARTA.COM Konten yang masuk akan kami seleksi untuk majalah, baik versi cetak maupun online di www.lifeinjakarta.com.

METRO CLASSIC

IN

Scarface

JAKARTA

ADVISOR Rudi Hendian PUBLISHER Suyitno Hadisusanto EDITOR IN CHIEF Andre Syahreza EDITORS/WRITERS Esther Ha A. Rachmat S. Ruth Ninajanty Sony Wicaksono Anindya Pithaloka GRAPHIC DESIGNERS Andre Rahat S. Zainuri Zen PRODUCTION Agus Muslim PHOTOGRAPHERS Firman Maksum Putra C. Hadis A. Ruhiyat ASST. TO PUBLISHER Shinta Dara Ayu EDITORIAL SUPPORT Novianti HEAD OF SALES Harry Sutanto SALES MANAGER Alfonsius Aditya SALES EXECUTIVE Michael Petit M. Aldo Dunn Lia Singh SALES SUPPORT Shendy Adhitiani FINANCE MANAGER Yadi Supriadi ADMINISTRATION Indrayani Tenia Diterbitkan oleh:

PT. MONDO MEDIA

Gd. The Habibie Center Lt. 1 Jl. Kemang Selatan No. 98 Jakarta Selatan Tel. 021 7883 2333 Fax. 021 7883 2444 [email protected] www.mmedia.co.id

6

LIFE IN JAKARTA

A

lphonse Gabriel Capone (1899-1947) adalah anak imigran Italia yang lahir di tengah kerasnya lingkungan Brooklyn, New York. Ayahnya adalah seorang tukang cukur rambut dan ibunya seorang tukang jahit sulam. Di masa sekolah, Capone terlihat sebagai murid yang menjanjikan. Tapi dia punya masalah dengan aturan yang diterapkan sekolahnya. Di usia 14, dia dikeluarkan dari sekolah karena memukul seorang guru perempuan persis di wajahnya. Sejak itu anak muda yang kemudian lebih dikenal dengan nama Al Capone ini luntanglantung di sekitar New York dan bekerja serabutan. Dia pernah bekerja sebagai penjaga toko permen, dan pernah pula sebagai penjaga di sebuah arena boling. Pada masa ini pula dia bergabung dengan geng-geng kriminal amatir seperti Junior Forty Thieves, The Bowery Boys, lalu the Brooklyn Rippers. Karena keberaniannya yang menonjol, dia kemudian direkrut menjadi anggota Five Points Gang, sebuah geng yang lebih berpengaruh dan terorganisir di mana dia bertugas sebagai tukang pukul di rumah bordir. Ketika bekerja di sebuah nightclub, dia menghina seorang perempuan yang membuat abang dari perempuan itu tidak terima, dan melukai wajah Capone sampai meninggalkan bekas. Luka membekas ini yang

kemudian membuat Capone dijuluki “Scarface”. Anak muda yang nekat ini kemudian pindah ke Chicago, dan menjadi bodyguard Johny Torrio, seorang pimpinan Chicago Outfit, sebuah organisasi kriminal profesional yang ditakuti. Ketika Johny Torrio nyaris terbunuh dalam suatu perang antar-geng, Torrio memutuskan pensiun dari dunia kriminal, dan menyerahkan semua wewenangnya kepada Al Capone. Di bawah kekuasaannya, Al Capone menjalankan Chicago Outfit secara lebih brutal dan menumpahkan lebih banyak darah. Di luar performanya yang brutal, Al Capone berpenampilan rapi. Seperti banyak mafia di masanya, Al Capone juga memberi pengaruh pada tren. Dia mengenakan dark suites jacket, dengan warna celana senada, topi yang sering kontras dengan warna dasinya, dan sebatang cigar di mulutnya. Daripada “scarface”, dia lebih suka dijuluki “snorky”, yang artinya “fashionable”. Dia tidak ingin dikenang karena lukanya. Dia sebisa mungkin menutupi luka di wajah bagian kiri itu setiap kali difoto, dan menyebut lukanya itu sebagai “luka bekas perang”. Masa keemasan Al Capone terjadi pada masa kelam Era Prohibition, di mana dia menjadi supplier minuman keras ke seluruh Amerika Serikat secara ilegal (ulasan

lengkapnya ada di halaman 50). Di masa ini dia menjadi kaya raya. Dia menyuplai jutaan botol ke sekitar 10 ribu speakeasy bar di negaranya. Speakeasy bar ini tetap hidup sampai zaman sekarang, dan telah masuk ke Jakarta sekitar tahun lalu, yang mendorong muncul speakeasy bar lainnya atau lounge yang terilhami oleh gaya hidup gangster (lihat artikel BauHaus Jakarta dan Bugsy’s Whiskey Bar). Speakeasy bar besar dari bayang-bayang Al Capone. Keberhasilan Capone sangat terkait dengan aksesnya ke petinggi kepolisian dan kalangan politisi sehingga dia licin dari jeratan hukum. Dengan dominasi bisnis seperti itu, siapa tak kenal Al Capone di masanya: seorang gangster bergaya selebriti yang dekat kalangan politisi dan bisa mengatur polisi. Tapi, seperti banyak orang kaya di zaman sekarang, tuan Capone juga seorang philanthropist. Melalui kekayaannya itu dia sering menyumbang kegiatan sosial, yang membuat reputasinya mirip Robin Hood. Di tengah kejayaannya, Al Capone kemudian ditangkap karena kasus penghindaran pajak dan dipenjara selama 8 tahun. Dia menderita dementia selama di penjara, dan wafat karena serangan jantung pada 25 Januari 1947.

Andre Syahreza, Editor in Chief LIFE IN JAKARTA adalah majalah gaya hidup dan wacana masyarakat kota yang diterbitkan dwi-bulanan oleh PT Mondo Media. Majalah ini secara komersial didistribusikan untuk publik. Hak Cipta semua materi teks dan karya visual di dalam majalah ini diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia. Reproduksi isi dari majalah ini oleh pihak lain tidak dibenarkan kecuali atas izin penerbit. Segala opini dalam majalah ini yang ditulis kontributor adalah di luar tanggung jawab penerbit.

LIFE IN JAKARTA

7

TIMELINE Events Nov-Dec

JAKARTA

DWP 2015 11-12 Desember Jakarta International Expo Kemayoran

Meski Ismaya Live menghadirkan beberapa performer yang juga tampil di Zouk Out 2015, fans setia Djakarta Warehouse Project (DWP) akan dikejutkan dengan tiga nama yang masih akan diumumkan. djakartawarehouse.com

CLEAN BANDIT 8 Desember Skenoo Hall Gandaria City Jalan Sultan Iskandar Muda

Band asal Inggris ini melejit dengan lagu berjudul ‘Rather Be’. Beranggotakan empat orang, Clean Bandit telah memenangkan Grammy Award yang bergengsi, dan akan tampil untuk pertama kalinya di Jakarta. 7kingsentertainment.com

STARS & RABBIT 27 November GOR Bulungan Jalan Bulungan No. 1, Kebayoran Baru

Setelah meluncurkan album yang dipersiapkan selama empat tahun, Stars and Rabbit yang terdiri dari Adi Widodo dan Elda Suryani menandai tahun 2015 dengan mengelilingi tujuh kota di tiga negara Asia. Namun, duet indie folk asal Yogyakarta ini masih akan menyapa penggemar di Jakarta satu kali lagi. starsandrabbit.com 8

LIFE IN JAKARTA

ENSAMBLE MODERN

2 Desember Komunitas Salihara Jalan Salihara No. 16

Grup musik dari Frankfurt, Jerman, akan berbagi panggung dengan delapan komponis dan musisi muda Indonesia di Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung. Hasil kolaborasi tersebut pertama kali dipertunjukkan di Frankfurt Book Fair saat Indonesia menjadi tamu kehormatan. salihara.org

ALESSANDRO Ini adalah kali kedua penyanyi tenor asal Italia SAFINA ini tampil di Jakarta. Ballroom, Ritz-Carlton Pacific Place

Sebelumnya, ia datang bersama penyanyi klasik Sarah Brightman di tahun 2009. Selain Jakarta, Alessandro Safina juga akan unjuk suara di Bucharest, Romania, pada bulan yang sama. alessandrosafina.info

BERGET LEWIS JAKARTA BIENNALE 15 November-17 Januari Gudang Sarinah Jalan Pancoran Timur II No. 4

Mengusung tema “Maju Kena, Mundur Kena: Bertindak Sekarang”, Jakarta Biennale 2015 mengangkat prestasi warga ibukota meski kondisi hidup tak semudah yang diharapkan. Diramaikan oleh seniman dari dalam dan luar negeri. jakartabiennale.net

5 Desember Erasmus Huis Jakarta Jalan H. R. Rasuna Said

Karena kualitas vokalnya yang fenomenal, Berget Lewis dinobatkan sebagai penyanyi terbaik di Belanda. Penggemarnya di Jakarta akan berkesempatan untuk menyaksikan langsung penampilan penyuka batik tersebut di Erasmus Huis. erasmushuis.nlmission.org SINGAPURA

ZOUK OUT 2015 11-12 Desember Siloso Beach, Sentosa, Singapura

ZOMBIE RUN 19 Desember Taman Impian Jaya Ancol

Saat zombie mewabah, salah satu cara untuk tetap aman dari serangan mereka adalah dengan berlari sekencang-kencangnya. Simulasi menyelamatkan diri dari kejaran zombie bersama teman sambil menikmati suasana Ancol menjadi kegiatan seru di hari Minggu. runforyourlives.co

Festival musik tahunan ini digelar untuk pertama kalinya tahun 2000. Dari tahun ke tahun, Indonesia merupakan salah satu negara yang mengirimkan penonton terbanyak. zoukout.com

CHRISTMAS SALE 15-25 Desember Orchard Road, Singapura

Selama 10 hari menjelang Natal, kawasan pusat perbelanjaan Orchard Road dimeriahkan oleh berbagai acara. Mulai dari dinyalakannya lampu warna-warni di Shaw House hingga Grand Christmas Concert di Scotts Road dan Bideford Road. orchardroad.org

LIFE IN JAKARTA

9

TOOLS Brands Review

FUTURE OBJECTS

Produk-produk inovatif ini dirancang untuk mengubah cara pakai kita terhadap benda-benda serupa yang sudah kita kenal. BKON CRAFT BREWER Suguhkan teh yang diseduh dengan alat seduh mutakhir ini. Dengan teknologi RAIN yang melepas DNA teh kurang dari 60 menit, kesempurnaan rasa dan warna teh membuat waktu terasa berjalan lebih cepat. Berkat penerapan algoritma yang tepat, alat yang diburu oleh penggila teh ini bahkan dapat digunakan untuk meracik cocktail. www.bkonbrew.com

THE TURNTABLE

Musik hampir selalu menjadi bagian penting dari suatu acara pesta. Turntable yang diperkenalkan oleh studio desain Fern & Roby ini layak menjadi pusat perhatian. Dengan piringan dari kuningan seberat 16 kg dan keseimbangan dinamis hingga 1.000 rpm, kemeriahan suasana terjamin. Semakin terjamin jika disambungkan ke Tower Beam Speakers, perangkat dengan tingkat kepekaan lebih dari 90db. Fern & Roby juga menggunakan kayu jenis heart pine yang sama dengan bahan yang melekat pada The Turntable. www.fernandroby.com

10

LIFE IN JAKARTA

WEATHER BOX Sekilas tampak sebagai lampu dekorasi, Tempescope tak hanya dapat memprediksi cuaca dalam kurun waktu tertentu, kotak ajaib ini bahkan menampilkannya dalam format 3D. Jika Tempescope yang terhubung dengan aplikasi pada ponsel pintar berbasis iOS/Android ini memperkirakan hujan, maka di dalam kotak kaca tersebut akan muncul curah jujan. Demikian juga dengan awan atau sinar cerah matahari, bahkan petir. www.tempescope.com

DIALECT DRAWERCONSOLE Meja multifungsi yang didominasi oleh marmer ini bukan hanya menarik perhatian karena desainnya yang sederhana sekaligus elegan. Produk yang dikeluarkan oleh studio desain Dialect ini diproduksi oleh perusahaan mebel ternama di Belgia, Serax. www.serax.com

WAKÉ Alarm ini menggunakan cahaya untuk membangunkan. Tampak seperti alat pendeteksi kebakaran di dinding kamar, Waké membangunkan Anda dengan mengarahkan cahaya ke wajah pada waktu yang ditentukan. Tak ada lagi rasa pusing akibat terbangun dengan tiba-tiba. www.luceralabs.com

ESPRESSO SOLO Didesain oleh Shmuel Linshki untuk Lavazza, mesin ini hanya bisa menghasilkan espresso. Meski demikian, mesin ini memiliki banyak peminat karena rancangan dan tampilannya yang membuktikan bahwa semen lebih dari sekadar bahan bangunan. Untuk membuat espresso, biji kopi dimasukkan dari atas, dan air dituang di laci kecil di belakang. www.theawesomer.com

LIFE IN JAKARTA

11

TIMELINE Places Highlight

NEW SPACE

Cipta Ciputra

EDUTAINMENT

Galeri Indonesia Kaya Art & Culture

T

erletak di lantai 8 West Mall Grand Indonesia, Jakarta, ruang publik yang mengusung konsep edutainment ini menjadi sarana untuk menyalurkan kreativitas berekspresi generasi muda dalam lingkup tradisi budaya nusantara melalui media interaktif. Ketika masuk ke dalam galeri, pengunjung sudah disambut ucapan selamat datang dalam berbagai bahasa daerah oleh sepasang muda-mudi yang mengenakan pakaian adat. Semuanya ini muncul di layar komputer yang dipasang di dinding. Jika beruntung, pengunjung juga dapat menikmati pameran yang diadakan di selasar galeri. Memilih mall untuk menjaring kaum urban, terutama generasi yang lebih muda yang dikhawatirkan kurang mengenal kekayaan budaya Indonesia, Galeri Indonesia Kaya juga sering menjadi tujuan keluarga. Galeri Indonesia Kaya mengantongi rekor MURI untuk penari terbanyak dalam pertunjukan Indonesia menari yang digelar di Grand Indonesia. INTERVIEW

RICHARD OH

Pemilik Reading Room Jakarta, Kemang Dibanding sejumlah toko buku besar, Reading Room Jakarta memiliki keunikan tersendiri. Pemiliknya, Richard Oh, seorang penulis dan sineas menjadi bagian dari daya tarik toko buku ini dimana dia kerap bisa dijumpai di sana sedang berbincang dengan tamu atau teman sesama penulis. Apa sebenarnya Reading Room Jakarta dan kenapa pencinta buku mesti singgah ke sana? 12

LIFE IN JAKARTA

Ciputra Artpreneur menjadi venue kultural terbaru di jantung kota Jakarta. Terletak di puncak gedung pusat perbelanjaan Ciputra World Jakarta, venue yang menempati wilayah seluas 14.000 meter persegi ini merupakan fasilitas seni terintegrasi yang terdiri dari teater berkapasitas 1.200 kursi, galerigaleri seni fleksibel dan permanen, sebuah museum dan ruang-ruang multifungsi lainnya. Fasilitas utamanya, Ciputra Theatre, merupakan auditorium berstandar internasional pertama di Indonesia, dengan kemampuan untuk menampung produksiproduksi seni berskala besar seperti opera, simfoni dan balet. Auditorium bergaya proscenium ini mengakomodir 865 kursi lantai dasar dan 365 kursi level balkon. Sementara itu, Galeri Utama yang unik dilengkapi dengan dinding-dinding fleksibel untuk menyediakan ruang bagi kegiatan pameran besar dan sejumlah pameran kecil sekaligus. Dinding kaca setinggi tiga lantai yang membentang di salah satu sisi ruang menyuguhkan pemandangan kaki langit kota Jakarta.

menyelesaikan kuliah, orang-orang Reading Room Jakarta? media, industri kreatif dan mereka A Reading Room Jakarta kami pilih yang dari luar kota. sebagai sebuah nama venue Q Apa betul ribuan buku di sana karena merupakan sebuah ruang merupakan koleksi pribadi Richard Oh? persinggahan dari kesibukan sehariA Ada satu bagian khusus di hari orang Jakarta. Selain banyak lantai atas yang merupakan sekali buku, Reading Room Jakarta perpustakaan pribadi saya. Selain juga memiliki sebuah ruang untuk itu, tersedia berbagai buku dari menonton film. ranah sastra, sejarah, biografi, hingga buku-buku travel dan Q Apa maksud keberadaan Reading Room Jakarta selain tempat untuk masakan. Koleksi buku Reading membaca buku-buku pilihan? Room Jakarta sebagian besar A Reading Room Jakarta adalah adalah buku-buku sastra. juga sebuah ruang yang Q Acara seperti apa saja yang biasa menyesuaikan diri dengan diadakan di sana? kebutuhan pengunjung, sebuah A Selain screening film dan musik, ruang pertukaran kreatifitas dan Reading Room Jakarta juga kadanggagasan-gagasan. kadang menyediakan ruang untuk diskusi. Intinya, Reading Room Q Siapa saja orang-orang yang sering datang ke Reading Room Jakarta? Jakarta terbuka untuk berbagai A Sebagian besar pengunjung program yang bersifat edukatif dan adalah mereka yang sedang berbagi pengetahuan. Q Kenapa menggunakan nama

Interview

LAUNCHING

Martha Tilaar Group Puspita Martha International Beauty School meresmikan pendirian ikatan alumninya pada 15 Oktober 2015 di Plenary Hall JCC Senayan Jakarta. Organisasi bernama Puspita Martha Alumni Club (PMAC) tersebut akan menjadi wadah membangun jaringan bisnis dan mengembangkan usaha bagi lulusan Puspita Martha. Pada acara yang sama, Martha Tilaar Group juga meluncurkan  produk perawatan rambut PinkUp, yang diproduksi oleh Kaaral Manufacturer di Italia. Sebelumnya, produk PinkUp hanya diberikan kepada murid-murid Puspita Martha International Beauty School, namun kini telah siap dipasarkan di Indonesia. Q Buku apa dan penulis mana yang

Anda rekomendasikan untuk dibaca sekarang ini?

A Baca buku-buku Eka Kurniawan.

Kedua novelnya Cantiku itu Luka dan Lelaki Harimau sudah diterbitkan di mancanegara. Saya kira dia penulis kita yang patut dibaca banyak orang.

Q Selain di Reading Room Jakarta,

apa kesibukan Anda lainnya?

A Saya sekarang lebih banyak bergiat

di film. Setelah merilis Melancholy Is A Movement April tahun ini, saya sekarang sedang menyelesaikan film terbaru saya yang berjudul “Terpana”.

Q Undang dalam kalimat ringkas

kenapa orang harus mampir ke Reading Room Jakarta? A Datang dan ciptakan ruangmu sendiri di Reading Room Jakarta. Kita sangat mudah dicari di Jalan Kemang Timur Raya.

LIFE IN JAKARTA

13

ONLINE CONTENT

SPACES

www.lifeinjakarta.com

Di situs LIFE IN Jakarta, kami menyiapkan artikelartikel menarik dan segar yang berbeda dari versi majalah. Kunjungi situs kami untuk memperoleh informasi-informasi terbaru seputar Jakarta. Dengan newsletter, informasi-informasi tersebut akan sampai ke email Anda secara berkala. Anda juga dapat berinteraksi dengan kami melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan Periscope.

EAT OUT IDEAS

Rumah Nugraha Outer Jakarta

Siapa bilang lahan sempit tak bisa disulap menjadi rumah yang nyaman? Dengan bantuan Arsitek Ahmad Djuhara, Nugroho Wisnu memastikan kenyamanan sekaligus keunikan di kediamannya. Renovasi besar-besaran pun dilakukan agar tempat tinggal yang didominasi oleh kayu ini sesuai dengan keinginan Wisnu. Hasilnya, setiap inci bangunan tersebut tak ada yang tersia-siakan.

STAYCATION

NEW

Queen’s Head Jalan Kemang Raya

Kami mengunjungi salah satu gastropub paling modern dan anyar di Jakarta. Dengan sentuhan arsitek/desainer Rob Sample, Queens Head menjadi tempat hangout yang sangat digandrungi warga Jakarta. Bagian lounge dihiasi oleh mural dan meubel warna-warni, sementara dining area berdekatan dengan open kitchen tempat Chef Blake Thornley beraksi. 14

LIFE IN JAKARTA

UPDATES

Amos Cozy Jalan Melawai

Minimnya objek wisata alam tidak berarti akhir pekan di Jakarta selalu membosankan. Staycation dengan menikmati berbagai fasilitas di Amos Cozy di Jakarta Selatan adalah salah satu alternatifnya. Karakteristik 92 kamar dengan tema-tema dari berbagai belahan dunia serasa membawa tamu berkunjung ke negara-negara tersebut. Diamond Suite yang dilengkapi dengan jaccuzi membuat tamu tak ingin keluar kamar.

L FASHION

Pose

STREET SPIRIT

Style Jadikan jalanan sebagai backdrop dinamis gaya busana yang penuh semangat, baik ketika mengisi waktu libur, maupun berangkat kerja.

WRITER: Esther Ha PHOTOGRAPHS: Rohappy /an exclusive cooperation with Shutterstock, New York.

Sneakers merah muda tak pernah gagal menarik perhatian. Rasa percaya diri semakin kuat saat beraksi di atas skateboard berwarna senada dengan kombinasi kacamata hitam dan tank top.

LIFE IN JAKARTA

15

Tambahkan kemeja flannel biru pastel dan selipkan tank top ke celana daisy duke, et voila, seragam untuk meluncur di kawasan car free day pun siap dipakai.

16

LIFE IN JAKARTA

Faux leather jacket dan high-waisted skinny jeans menjadi padanan yang tepat untuk menyempurnakan penampilan. Suede ankle boots memberi kesan fun and sophisticated.

LIFE IN JAKARTA

17

Dengan mini dress yang diinspirasi oleh baju balet, bergaya kasual ke kantor tak lagi jadi masalah. Pola kulit macan tutul di bagian bawah dan pump heels menguatkan kesan flirty yet professional.

18

LIFE IN JAKARTA

LIFE IN JAKARTA

19

L

STYLE

Fashion

LABEL LOKAL Review Prakata

Lima merek fashion lokal ini membuat kita berpikir bahwa “cintailah produkproduk Indonesia” itu bisa lebih baik dari sekadar slogan.

01

02

WRITER Ruth Ninajanty PHOTOGRAPHER Courtesy of brands

01 MONSTORE

Monstore selalu mengklaim bahwa mereka serius menghadirkan “wearable art” bagi pencinta fashion. Nama brand ini mengacu pada ide bahwa di dalam diri kita ada monster yang penuh ego dan amarah sedang bersembunyi, terkadang bahkan tabu untuk ditunjukkan dalam keseharian. Didominasi oleh basic T-shirt dengan grafis yang berani dan berbeda, setiap potong pakaian yang dijual oleh brand yang muncul di dunia fashion Indonesia pada tahun 2009 ini memiliki cerita sendiri. Jadi, jangan heran bila kita dapat melihat diri kita, gaya kita dan cerita kita di setiap potong desain Monstore karena mereka memang mengambil cerita sehari-hari sebagai inspirasinya. heymonstore.com 20

LIFE IN JAKARTA

03

04

02 OLINE’S WORKROBE

04 DAY & NIGHT

03 NIKICIO

05 MONDAYTOSUNDAY

Kota besar selalu menjadi tantangan dan inspirasi. Bertekad menjadi pilihan bagi wanita muda yang aktif dan modern, Oline’s Workrobe memiliki desain yang berkarakter. Pakaian kerja bukan berarti terjebak rutinitas karena harus mengenakan pakaian yang itu-itu saja. Oline, sang desainer yang memiliki latar belakang fashion desain dan insinyur sipil ini, menyusun rancangannya dengan deconstructed detail yang modern dan menarik namun tetap dalam garis warna netral. Membantu setiap perempuan untuk tampil berbeda tapi tetap profesional, bermain motif aman seperti kotak dan garis. Tidak ada lagi waktu terbuang untuk berdiri di depan lemari, mencari pakaian kerja yang dapat membuat Anda menjadi diri sendiri. olineworkrobe.com

Label ini berawal dari keyakinan Nina Nikicio bahwa merek Indonesia dapat bersaing dengan brand internasional. Pada tahun 2007, Nina memberanikan diri memulai koleksi ready-to-wear di saat yang lainnya berkutat pada koleksi wedding dan couture. Nikicio kemudian menjadi salah satu pelopor lokal ready-to-wear brand, mengedepankan fashion untuk pria dan wanita yang berani tampil sebagai diri sendiri. Dengan koleksi yang klasik dan dapat bertahan lebih dari satu musim, setiap desain dapat menjadi personal sesuai dengan padu padan penggunanya. Filosofi Nikicio tergambar pada pilihan kain terbaik dan motif yang eksklusif. nikicio.com

Mudah untuk jatuh cinta dengan brand lokal yang satu ini. Label ini mengusung konsep clean cut dengan detail dan bentuk sederhana, ditampilkan dalam dua warna yaitu hitam dan putih. Tidak terbawa arus pergantian warna pada setiap musim, koleksi merek ini memfokuskan diri untuk melahirkan desain yang timeless, modern dan dapat dipakai berulang kali dalam jangka waktu lama. Salah satu pemain muda di kalangan merek lokal, Day and Night dimulai oleh duet kakak beradik Yelly dan Konny Lumentu pada tahun 2012. Perlahan tapi pasti, warna hitam-putih Day and Night mulai menjadi favorit mereka yang menyukai classic look namun tidak mau terlihat membosankan. dayandnight-shop.com

Kapan saja, di mana saja dan dalam berbagai kesempatan. Ini adalah konsep merek MondayToSunday yang dimulai oleh sekelompok desainer muda, Dita Addlecoat, Mellyun Xing, Oline Siahaan, dan Riyam Soepardi di tahun 2009. Potongan yang unik dan bermain memberikan kesan personal bagi yang mengenakannya, baik untuk ke kantor ataupun menghadiri makan malam kasual. Meskipun mengedepankan warna basic, MondayToSunday menambahkan goresan yang cerah atau grafis yang memberikan statement. Pelanggan MondayToSunday adalah kalangan pembenci gaya yang monoton dan mengharapkan petualangan baru di dunia fashion. mondaytosunday.net

05

LIFE IN JAKARTA

21

L

SHOP

New Idea

JAM ‘LIMA’ Review Prakata

Dari kecintaan Herman Tantriady terhadap arloji dan kayu, lahir Lima Watch. Sebuah produk lokal yang tidak ingin dianggap hasil kerajinan semata.

01

WRITER Esther Ha PHOTOGRAPHER Firman Maksun

M

eski Lima Watch baru diluncurkan secara resmi pada September 2014, pembentukan ide, konsep, serta desain telah berjalan sejak tahun 2012. Menurut Herman Tantriady, pemilik dan desainer brand ini, ciri khas Lima Watch yang minimalis dan mulus menjadi alasan banyaknya peminat jam tangan yang sepintas terlihat sangat feminin ini. Lima Watch banyak diminati kaum profesional muda, terutama wanita berusia 30 tahun ke atas. Brand ini telah memiliki fanbase sendiri, meski belum resmi. Selain di dalam negeri, brand ini juga merambah pasar luar negeri. Hingga kini Lima Watch telah didistribusikan di lima kota: Jakarta, Surabaya, Denpasar, Singapura, dan Hong Kong. Salah satu variannya, Lima Pagi, mengadopsi bentuk kaki meja atau penopang lemari kuno. Meski tampak bulat dari atas, jam ini mengambil rupa trapesium dari sampingnya. Sedangkan Lima Sore, varian lainnya, menghadirkan lengkung bevel yang banyak dijumpai pada perabotan bertema art-deco. 22

LIFE IN JAKARTA

03

02

04

Komponen dalam jam terdiri dari aluminium atau kuningan, dengan Swiss Ronda Quartz Movement. Ada tiga jenis kayu yang digunakan oleh Herman untuk memperkuat unsur retro pada desain: maple, jati dan eboni. Ketiga jenis kayu itu memiliki variasi warna dari yang muda hingga tua. Arloji tersebut kemudian disandingkan dengan tali dari bahan kulit. Selain menciptakan kombinasi yang bagus saat dipasangkan dengan kayu, kulit juga memberi nilai premium. Lima Watch ingin memisahkan diri dari anggapan bahwa produk lokal merupakan hasil kerajinan semata. Mereka ingin produk masterpiece-nya dipandang sebagai designer’s item, sebagaimana orang mengapresiasi produk-produk jam luar negeri. Untuk mengembangkan branding-nya agar tidak dianggap sebagai hasil kerajinan semata, studio desain Lima berambisi meluncurkan produk lain seperti jam tangan berbahan logam, dan bahkan produk fashion lainnya yang bukan jam di 2016. —IN

05

01 Ruang kerja Lima, kecil namun efisien. 02 Jam Lima Pagi siap dipasarkan. 03 Produk Lima yang telah melalui proses finishing. 04 Proses pengerjaan membutuhkan presisi. 05 Koridor “toko” berseberangan dengan meeting room. 06 Owner & Designer Herman Tantriady. 07 Elemen-elemen jam Lima.

06

07

LIMA WATCH INDOESTRI MAKER SPACE Jl. Lingkar Luar Barat No. 36 Jakarta Barat 11740 T: 62 21 91404935 E: [email protected] limawatch.com

LIFE IN JAKARTA 23

L

STORE

New Idea

INDOESTRI

Feature

Prakata

Indoestri jadi ‘makhluk baru’ di tengah industri kerajinan. Mereka menyebut diri sebagai ‘the first makerspace’. Apa maksudnya? WRITER Esther Ha PHOTOGRAPHER Firman Maksum

24

LIFE IN JAKARTA

N

ama Indoestri berasal dari keinginan pendirinya, Leonard Theosabrata, untuk membangun sesuatu yang mewakili solusi kebutuhan industri. Dengan menggunakan ejaan lama, nama yang dipilih memberi unsur otentisitas yang memberi kemudahan saat menentukan domain untuk situs web. Dapat pula diinterpretasikan sebagai permainan kata antara ‘Indonesia’ dan ‘industri’, nama unik ini mudah diingat untuk keperluan branding. Berada di kompleks salah satu pabrik di Rawa Buaya, Indoestri Makerspace kini telah menjadi salah satu komunitas kreatif yang populer di Jakarta. Indoestri berawal sebagai platform pembelajaran bagi orangorang yang ingin membuat suatu produk. Konsep tersebut menjadi magnet bagi pelaku industri kreatif dari berbagai kalangan, baik pegiat hobi hingga entrepreneur. Sebagai Product Designer, Leonard telah memiliki beberapa merek dagang yang telah dikenal luas di masyarakat, yaitu Brightspot Market, Goods Dept., dan OWND. Melihat perkembangan signifikan merek-merek tersebut, ia menyadari bahwa industri kreatif di Indonesia

01

03

02

04

01 Ruang kerja untuk produk berbahan dasar kayu. 02 Katalog berbagai bentuk kayu. 03 Tekstur kayu yang siap digunakan untuk workshop. 04 Mesin khusus produk berbahan dasar kayu. 05 Mesin yang digunakan untuk produk berbahan logam.

05

memiliki potensi besar yang belum tersentuh. Para pelaku industri tersebut juga membutuhkan platform untuk mempromosikan dan menjual produk-produk kreatif mereka. Ada beberapa alasan yang menyebabkan tingginya minat para pengusaha startup terhadap makerspace yang resmi berdiri 25 November 2014 ini. Selain karena Indoestri bukan institusi formal yang hanya membuka kelas untuk keterampilanketerampilan tertentu, Indoestri juga menyediakan beberapa workshop yang dapat disewa oleh anggota. Setelah mereka memperoleh basic skill dalam membuat suatu produk, para anggota tersebut dapat membangun purwarupa dengan mesin dan fasilitas lain di Indoestri. Kelas-kelas pelatihan di Indoestri Makerspace  memiliki dua kategori utama, yaitu In-house dan Guest Lecture Series. Pada kategori pertama, kelas-kelas yang diadakan merupakan keahlian utama Indoestri: metal working, wood working, textile & leather dan surface.

LIFE IN JAKARTA 25

L

STORE

New Idea

Di usianya yang masih muda, Indoestri telah memiliki lebih dari seratus anggota. Dari keempat pilar tersebut, salah satunya telah memiliki turunannya sendiri. Pelatihan pengerjaan produk berbahan dasar kayu yang awalnya hanya Woodworking 101, saat ini telah memiliki tahap lanjutan, yaitu Intermediate Woodworking.  Pada kategori kedua, Guest Lecture Series, Indoestri menjalin kerjasama dengan instruktur eksternal. Beberapa di antaranya adalah kelaskelas kaligrafi, hand-lettering, coffeebrewing, basic film-making, fotografi, hingga seminar bersama Kevin Osmond dari Printerous. Indoestri juga telah mengadakan International Guest Lecture Series, dengan mendatangkan pembuat sepatu dari Hong Kong, Shoe Artistry untuk pelatihan selama seminggu penuh. Dengan berbagai keuntungan tersebut, tak heran jika Indoestri sudah memiliki banyak anggota. Sebagian besar adalah anggota yang telah mengenal Indoestri sejak awal pendirian, dan sebagian lainnya adalah anggota yang berawal dari mengikuti kelas dengan intensitas yang cukup tinggi. Di usianya yang masih muda, Indoestri telah memiliki lebih dari seratus anggota. Bahkan, ketika Indoestri Day kedua dilaksanakan pada bulan April 2015, sudah ada dua anggota yang melahirkan brandnya sendiri, yaitu Little Museum dan Perfect Sign. Dengan tingkat keberhasilan yang memuaskan, Indoestri Makerspace kini banyak memperoleh respon positif, seperti permintaan atas kelas-kelas lanjutan, bahkan pelatihan di luar Jakarta. —IN 26

LIFE IN JAKARTA

06

07

06 Ruang kerja khusus materi kayu cukup luas 07 Mesin penunjang wood-working cang- gih dan mutakhir 08 “Meja kerja” untuk pengerjaan produk bermateri kayu

08

KELAS-KELAS DI INDOESTRI WOODWORKING

METALWORKING

SURFACE

Di sini anggota bisa belajar membuat produk berbahan dasar kayu. Pada kelas ini diajarkan beberapa teknik dasar untuk membuat beragam produk yang terbuat dari kayu.

Di kelas ini para anggota diperkenalkan dengan teknikteknik mendasar dalam pembuatan produk berbahan dasar metal. Dari teknik pengelasan hingga penciptaan bentuk.

Finishing merupakan tahap penting dalam industri kerajinan. Di kelas ini, para anggota diajarkan cara menyelesaikan bentuk permukaan yang terbaik sesuai konsep produk.

TEXTILE & LEATHER Finishing merupakan tahap penting dalam industri kerajinan. Di kelas ini, para anggota diajarkan cara menyelesaikan bentuk permukaan yang terbaik sesuai konsep produk.

LIFE IN JAKARTA 27

L

SPACE

Co-working

KANTOR TERBUKA Review Prakata

Comma merupakan coworking space pertama di Jakarta. Mereka percaya bahwa, “Coworking is the new way of working”.

01

WRITER Esther Ha PHOTOGRAPHER Firman Maksum

‘C

oworking’ kini telah menjadi terminologi baru di kota-kota besar dunia. Istilah ini bermula dari kebiasaan kalangan urban yang sering singgah di ruang-ruang publik untuk menyelesaikan pekerjaan. Mereka umumnya bekerja di kafe dengan laptop, memanfaatkan jaringan internet, dan terhubung dengan dunia. Kebiasaan ini menjadi celah bisnis baru bagi para entrepreneur dalam menyediakan apa yang kemudian disebut “coworking space”, sebuah ruang publik yang memadukan kenyamanan suasana kafe dan keleluasaan kerja dari rumah. Di Jakarta, Comma merupakan coworking space pertama. Ruang bagi pekerja independen dan usaha rintisan ini berdiri tahun 2012 setelah Michael Tampi dan Rene Suhardono menghadiri konferensi bertema coworking space di Amerika Serikat. Kembali ke Indonesia, kedua founder itu menggawangi pembentukan Comma bersama lima co-founder lainnya. Comma melirik peluang bisnis baru ini, dan menjadi 28

LIFE IN JAKARTA

02

04

03

01 Ruangan kerja utama. 02 Papan informasi menempel di pilar ruangan. 03 Lounge kecil yang juga ruang tunggu. 04 Loker khusus bagi anggota Comma. 05 Bagian resepsionis siap menerima tamu. 06 Michael Tampi & Ario Pratomo, dua dari tujuh co- founder Comma. 07 Meja kerja individu dengan peman- dangan jalan Wolter Monginsidi.

05

yang pertama memperkenalkan konsep ‘kantor bersama’ di Jakarta. Bagi mereka yang tidak berkantor, bekerja di kafe dengan fasilitas internet menjadi pilihan yang nyaman dibanding bekerja dari rumah yang cenderung membuat mereka terlalu santai dan bisa terjebak rasa malas. Namun, pada jam-jam tertentu, terutama sekitar waktu makan siang dan selepas jam kerja, suasana kafe bisa mengganggu konsentrasi mereka karena kebisingan yang meningkat seiring bertambahnya jumlah pengunjung. Coworking space mengatasi kelemahankelemahan bekerja dari rumah dan bekerja dari kafe. Di Comma, tingkat kebisingan dijaga baik. Dengan kantor seluas 250 meterpersegi, Comma membatasi kapasitas pengunjung maksimal 40 orang setiap harinya agar tingkat kebisingan dapat ditoleransi oleh semua pengguna. Akses internet yang cepat dan ketersediaan kopi dan teh gratis dalam jumlah yang tidak terbatas menjadi fasilitas yang membedakan mereka dengan kafe pada umumnya. Kantor terbuka yang berlokasi di Jl. Walter Monginsidi ini menjadi alternatif populer bagi freelancer, pemilik usaha rintisan, dan bahkan orang-orang kantoran sendiri yang pada jam-jam atau hari-hari tertentu jenuh bekerja di kantornya. Di sini selain

meja-kursi untuk kerja per orang, juga tersedia berbagai fasilitas kantoran lainnya seperti telpon, mesin faks, dan fotokopi yang dapat digunakan sesuai aturan. Para pekerja independen dapat menggunakan alamat Comma sebagai alamat korespondensi bisnis mereka dengan mendaftar sebagai anggota jangka panjang. Dengan menjadi anggota jangka panjang mereka juga memperoleh akses ke meeting room dan locker penyimpanan barang. Selain itu, para anggota jangka panjang juga dapat bekerja di beberapa coworking space lain di luar Jakarta seperti di Hubud Bali, Co & Co Bandung, dan Hub Impact Singapore yang merupakan jaringan kerja Comma.  Sebagai coworking space pertama di Jakarta, Comma tidak hanya menyediakan ruang kerja yang nyaman dengan biaya yang ramah. Lebih dari itu, Comma juga menyediakan peluang untuk mengembangkan networking. Mereka percaya bahwa keterhubungan merupakan kunci penting dalam pengembangan bisnis. Para anggota dan pengunjung lainnya dapat berinteraksi dan berbagi ide serta kesempatan satu sama lain. Comma membuka kesempatan untuk bersosialisasi dan berkembang, dibanding kerja di kafe sendirian dan terlihat sibuk hanya dengan dunianya sendiri. —IN

06

07

COMMA COWORKING SPACE One Walter Place Jl. Walter Monginsidi No. 63B Jakarta Selatan Telp.: (021) 725 4742 www.comma.co.id

LIFE IN JAKARTA 29

I

EATERY Street Food

FOOD FIGHTERS Review Prakata

Lebih dari semata food court, Food Fighters mencoba membawa sepotong kenangan tentang Melawai yang gaul–dalam balut kekinian.

01

02

WRITER Sony Wicaksono

01 Kopi dan kue khas Kopi Pasar. 02 Slogan di salah satu tembok bagian dalam. 03 Waffle kreatif dari Zucker Waffle. 04 Black Jack Jumbo Burger. 05 Paket lezat Sate Bumbu Oma.

PHOTOGRAPHER Achmad Ruhiyat

D

ibuka sejak Agustus lalu, mayoritas orang masih beranggapan bahwa food court tematik ini merupakan ekstensi Pasar Santa, atau bahkan ada yang menyebutnya “Pasar Santa II” karena sebagian besar gerai yang ada di Food Fighters berasal dari Pasar Santa. Manajemen yang mengurus Food Fighters tidak memungkiri bahwa konsepnya terinspirasi dari kesuksesan kafe-kecil-kreatif yang bermunculan di Pasar Santa. “Bedanya,” kata seorang pengurus di sana, “Food Fighters lebih terorganisir”. Melawai memang tidak lagi terkenal sebagai tempat nongkrong yang trendi seperti masa kejayaannya di tahun 80-an. Tapi beberapa kafe di sana seperti mencoba membangkitkan kenangan lama ini, dan berusaha mentransfer kenangan itu menjadi sesuatu yang retro ke masa sekarang. Food Fighters hadir dengan semangat 30

LIFE IN JAKARTA

03

04

05

TENANT & BEST CHOICE

06

07

serupa. Desain interior bergaya industrialis sepertinya dianggap menjadi pilihan pas karena gaya ini sekarang nyaris identik dengan kekinian. Meski berbalut desain industrialis, beberapa ilustrasi di dinding-dindingnya, termasuk tulisan “Food Fighters” di bagian depannya justru membawa kembali aksen tahun 80-an–seperti gambar berpiksel kaku, khas tampilan game Nintendo yang terkenal di era popularitas Onky Alexander. Selama bulan-bulan pertama debutnya, Food Fighters lebih banyak dikunjungi orangorang kantoran dari wilayah Melawai dan sekitarnya yang biasa singgah untuk makan siang. Sementara di Jumat-Sabtu ‘anak-anak kekinian’ biasa hadir antara sore hingga jam 10-an malam, menikmati hidangan yang tidak bisa mereka temukan di mal-mal dan establishment mapan lainnya. Seperti di pasar Santa, di Food Fighters juga hadir sejumlah brand kafe lokal yang kreatif menyajikan hidangan dengan cita rasa yang khas. Sate Bumbu Oma merupakan

08

salah satu yang unik di sini (juga di Pasar Santa), yang menyuguhkan sate berbumbu khas Nusa Tenggara Timur nan pedas. Zucker Waffle juga menjadi salah satu yang paling banyak digemari lewat eksperimen Steak Waffle Burgernya, yang mengacu pada referensi waffle Belgia. Jika kehadiran Food Fighters diiringi kemunculan lebih banyak spot lifestyle lainnya di Melawai, bukan tidak mungkin istilah ‘anak Melawai’ akan mulai terdengar lagi. —IN

KOPI PASAR Nitro Cold Brew, Cold Brew Latte, Kopi Tubruk Saring. JUDAS KITCHEN Mushroom Burger, Sweet Potato Fries, Opeenach Juice. MIECHINO Mie Karet Ayam Jamur, Banh Mi Ginger & Chicken. DRINKS BY FOOD FIGHTERS Kakigori Green/Blue, Fresh Virgin Mojito, Yuzu Punch. BONARA PASTA Pesto Chicken, Pizza 4 Kind Cheese. BLACK JACK Black Jack Jumbo Burger. YIPIKO WINGS Chicken Wings Ala Carte, Home Cut Fries. SATE BUMBU OMA Chicken Mix Lamb, Bruine Bonen Soup, Choco Kitkat Pudding. PAPRICANO & SLOPPY BRO Sloppy Joe Ori, Sloppy Brisket + Cheese, Burrito. ZUCKER WAFFLE Sirloin Steak Waffle Burger, Grilled Chicken Waffle. KANTIN SD Kue Cubit All flavor, Pisang Aroma.

06 Desain interior bergaya industrial. 07 Tampilan depan berkesan 80s. 08 Minuman dari Drinks By Food Fighters.

FOOD FIGHTERS Jl. Melawai IV No.7 Jakarta Selatan Telp.: 021 319 00515

LIFE IN JAKARTA

31

I

EATERY

Renewal

SELERA BARU Review Prakata

Selain sebuah restoran, The Safehouse adalah juga sebuah percampuran konsep antara bar, club, dan toko.

01

02

WRITER Esther Ha PHOTOGRAPHER Firman Maksum

I

de dasar The Safehouse bermula untuk mempromosikan SomeAreThieves, sebuah merek sepatu sneaker buatan lokal. Itu juga kenapa mereka memilih nama ‘Safehouse’ yang diambil dari nama sebuah tempat berlindung para buronan. Selain namanya, restoran The Safehouse tidak berkaitan dengan pencitraan kriminal. Berlokasi di Bellagio Mansion yang banyak digemari kalangan Ekspat, The Safehouse justru menghadirkan atmosfir yang tenang dan elegan. The Safehouse hadir sejak awal 2014, mengisi ruang yang dulu ditempati restoran Picollo Bistro & Bar. Pada awalnya mereka merekrut Tomasso Gonfiantini, Chef yang membuka Trattoria pertama di Jakarta. Di bawah ‘rezim’ Tomasso, The Safehouse menghadirkan menu-menu khas Italia. Namun baru-baru ini The Safehouse melakukan perubahan yang signifikan. Dengan menghadirkan Chef Bobby Zean, 32

LIFE IN JAKARTA

03

04

05

06

The Safehouse mengganti hampir seluruh menu yang sebelumnya kental bernuansa Italia. “Chef Tomasso Gonfiantini memiliki latar selera Italia yang kuat, yang tercermin dari menu makanannya. Karena itu banyak orang menganggap bahwa The Safehouse adalah restoran Italia, padahal bukan. Sekarang dengan Chef Bobby Zean, menu the Safehouse lebih bervariasi,” jelas Made Wedana Putra, General Manager. Kebebasan untuk mengubah menu itu yang membuat Chef Bobby tertarik bergabung dengan The Safehouse dan meninggalkan Potato Head Garage. “Beda dari restoran pada umumnya, saya diberi kebebasan membuat menu yang nggak ada batasan konsepnya,” ujar Bobby. Salah satu hidangan utama yang paling populer adalah Grilled Moroccan Lamb. Daging dipanggang pada tingkat kematangan medium rare dengan bumbu Afrika Utara dan disajikan di atas nasi kuning bersama salsa tomat. Terlihat jelas bahwa menu ini tak hanya menonjolkan rasanya, tapi juga unsur estetika melalui permainan warna. Chef Bobby bebas memberi interpretasi baru pada menu yang biasa dikenal. Sebagai contoh adalah menu Nicoise Salad. Appetiser ini memiliki elemen utama yang

07

08

sama dengan Nicoise Salad pada umumnya, yakni tuna, buncis tomat dan telur rebus. Namun di Safehouse, ada yang sedikit berbeda, yaitu bagian kuning telurnya disajikan setengah matang. Memasuki malam, The Safehouse seperti ‘berubah wujud’. Konsep pencahayaannya segera beralih menjadi layaknya sebuah club. Musik techno minimalis dimainkan, mengubah vibe restoran itu menjadi playful, siap dipenuhi para pencinta pesta. —IN

01 Irisan salmon panggang berbalur serai dengan alpukat dan tomat ceri. 02 Karakter desain koridor The Safehouse. 03 Barber Shot, perpaduan galliano dan lemon. 04 Placemat yang dibubuhi logo The Safehouse. 05 Blue Cheese Tomato, dengan menggunakan keju Roquefort. 06 Executive Chef Bobby Zean. 07 Grilled Lamb Tangine, dengan bumbu dari Afrika Utara. 08 Ornamen dinding bergaya minimalis.

THE SAFEHOUSE Bellagio Mansion, Lobby Level Jl. Lingkar Mega Kuningan Jakarta Selatan Tel. 021 3005 0510

LIFE IN JAKARTA 33

I FEATURE

Gourmet

INSPIRASI DARI TANAH MINANG

KONSEP PADANG BISTRO PERTAMA Marco Padang memperkenalkan cara baru merespons masakan Minang untuk kaum urban Jakarta. Restoran yang menyasar up market ini bukan sekadar tempat makan, tapi juga cerminan selera, citra, dan gaya.

34

LIFE IN JAKARTA

Feature WRITER Ruth Ninajanty Prakata PHOTOGRAPHER Putra C. Hadis Prakata

Lebih modern, dan lebih higienis, restoran Padang yang satu ini tidak menyajikan hidangan yang dimasak kemarin. Inilah versi reformasi dari Rumah Makan Padang.

LIFE IN JAKARTA 35

I FEATURE

Gourmet

01

01 Desain interior Marco di Lotte Shopping Mall yang classy. 02 Lebih terang, lebih fun, konsep desain interior Marco di Plaza Indonesia. 03 Bagian kafe yang menyajikan kuekue khas Padang. 04 Rendang, tetap menjadi hidangan yang paling banyak dipesan.

M

arco dimulai dari ide untuk mempersonifikasi restoran Padang. Seperti yang kita ketahui, umumnya restoran Padang ‘tidak berwajah’. Rumah Makan Padang nyaris identik dengan nama-nama yang khas Minang, berlokasi di pinggir jalan dan memajang lauk-pauk di balik jendela kaca. Di Marco Padang Grill, semua pencitraan itu direformasi. Di Marco, restoran Padang diberi nama, diberi wajah, dan diberi tempat yang setara dengan restoran Italia. Nama Marco diambil dari nama Marco Lim, dia adalah Chef dan wajah dari restoran ini. Nama Marco yang tidak terlalu berbau Padang justru menjadi semacam statement bahwa restoran ini bukan restoran Padang biasa. Marco merupakan restoran Padang pertama yang menggunakan Chef, dan menempatkan “Rumah Makan Minang” ke kelas sosial yang lebih tinggi.

36

LIFE IN JAKARTA

02

Berbeda dengan restoran Padang pada umumnya yang biasa menyajikan makanan kemarin, semua makanan di Marco disajikan secara segar, langsung dimasak ketika dipesan–kecuali untuk rendang. Di sini juga tidak diumbar barisan piringpiring lauk-pauk di atas meja sebagaimana khas restoran Padang pada umumnya. Di Marco hanya disajikan makanan yang dipesan. Sebab Marco mengutamakan kesegaran dan higienitas. Sangat mungkin soal higienitas ini dipengaruhi oleh induk perusahaan yang bergerak di bidang farmasi. Marco Padang Grill adalah anak perusahaan Arya Nobel, yang menaungi induk bisnis mereka di bidang kesehatan dan kecantikan kulit, yaitu Erha Clinic. Ricardo Handoko, konseptor dan pemilik restoran ini–yang juga seorang berdarah Minang–ingin mengetengahkan kekayaan cita rasa masakan Padang ke upscale market.

03

04

05 Ornamen Padang Peranakan menegaskan karakter Marco Padang. 06 Ayam bakar dengan bumbu Padang Peranakan. 07 Nasi dari beras khas wilayah Solok yang gurih. 08 Ilustrasi yang ringan dan riang pada dinding bata.

05

06

07

08

Marco Padang merupakan proyek perdana Arya Nobel di bidang kuliner, pertama kali hadir di Setiabudi One pada tahun 2009, kemudian menyusul Marco Padang cabang Lotte Shopping Mall tahun berikutnya, dan cabang Plaza Indonesia di 2015. Sepanjang 2016, mereka menargetkan penambahan restoran di Pondok Indah Mall, Grand Indonesia, dan Pacific Place. Pemilihan lokasi juga merupakan bagian dari strategi mereka yang ingin mengangkat restoran Padang ke kelas yang lebih tinggi. Jika belum mengenal, banyak orang mengira Marco adalah restoran Italia atau Portugis, berdasar asosiasi namanya. Tapi mereka akan terkejut ketika mendapati restoran Padang di tengah suasana yang stylish seperti Marco Padang Grill di Plaza Indonesia. Marco tidak hanya didesain sebagai rumah makan, tapi juga tempat hangout yang trendi untuk kalangan urban Jakarta. Masakan yang dihidangkan di Marco juga bukan masakan Padang yang umum kita kenal. Sebab Marco memberi perhatian utama pada masakan Padang Peranakan, yaitu masakan Padang yang banyak dipengaruhi oleh budaya ChinaMinang. Sekitar 80% bumbu dan bahan makanan didatangkan langsung dari tanah Minang, termasuk beras khas dari wilayah Solok yang tidak dijual di Jakarta. Rendang masih tetap menjadi hidangan utama yang banyak dipesan di Marco. Dengan bumbu khas Padang

LIFE IN JAKARTA 37

I FEATURE

Gourmet

Peranakan, rendang dimasak dengan tungku tradisional yang didatangkan dari Padang. Berbeda dengan hidangan lain, rendang memakan waktu lebih lama untuk memasaknya. Masakan yang telah dinobatkan sebagai “makanan terlezat di dunia” oleh CNN ini juga dikenal tahan lama dan makin enak setelah beberapa hari. Karena itu, sekalipun Marco mengandalkan kesegaran, rendang masih menjadi pengecualian karena keunikannya. Ciri yang paling menonjol dari Padang Peranakan adalah bumbunya yang ringan, tidak setebal dan segarang bumbu masakan Padang pada umumnya. Selain itu, warna dari hidangan Padang Peranakan terlihat lebih cerah. Ada beberapa menu khas Minang, terutama dari garis peranakan yang tidak mudah dijumpai di restoran Padang pada umumnya. Di antaranya adalah jus pinang muda yang konon sangat berkhasiat untuk kesehatan dan vitalitas pria. Dalam waktu yang singkat, Marco Padang Grill mampu memposisikan diri dengan karakter yang unik di tengah keragaman kuliner di Jakarta. Meski kini tidak lagi sendiri, Marco telah memberi inspirasi bagi yang lain tentang restoran Padang yang tidak konvensional. —IN

MARCO LIM Interview Prakata

Belajar masak secara otodidak, Marco Lim tidak pernah membayangkan namanya akan dijadikan nama sebuah restoran.

Marco tidak terdengar seperti nama orang Padang? Memang tidak terlalu umum, tapi banyak juga nama-nama orang Padang diambil dari nama-nama Portugis karena pengaruh masa kolonial. Nama Marco diberikan oleh kakek saya yang mengagumi sosok Marcopolo. Sementara Lim adalah nama marga saya sebagai keturunan Padang Peranakan. Kabarnya Anda tidak berangkat dari dunia kuliner? Ya, masak-memasak sebelumnya hanya hobi saja buat saya, tapi saya sangat mencintai hobi ini. Profesi saya sebelumnya tidak berhubungan dengan dunia kuliner. Saya pernah bekerja di beberapa bidang, mulai dari bidang batu bara, perkayuan, dan jual-beli mobil pun saya pernah.

38

LIFE IN JAKARTA

Tapi panggilan jiwa saya memang ke dunia kuliner. Saya betul-betul mencintai bidang ini. Dari mana Anda belajar memasak? Sejak kecil, saya suka melihat nenek saya memasak. Sejak kecil pula saya belajar masak dari beliau. Saya sering diminta beli ayam hidup di pasar, kemudian kami potong sendiri dan kami masak. Ini merupakan bakat alam saya dalam memasak yang terus mendarah-daging dalam diri saya sampai sekarang. Apa tantangan utama ketika masuk ke industri kuliner? Sebelumnya kan saya memasak sesuai perasaan dan kebiasaan saja. Sekarang setelah masuk ke industri kuliner, semua itu harus

bisa dibuat standarisasinya. Ini tidak mudah. Misalnya, selama ini saya kalau menaburkan garam kan secukupnya saja, sekarang harus dipastikan ‘secukupnya’ itu seberapa? Bagaimana ceritanya sampai Anda jadi Chef dan nama Anda jadi nama restoran ini? Saya bertemu pak Ricardo, owner restoran yang sudah saya kenal sejak lama. Beliau sedang mencari orang yang memiliki bakat alam dalam memasak masakan Padang. Beliau bilang ingin membuat restoran Padang yang berbeda dalam banyak hal, termasuk namanya. Ketika sedang mencari nama, beliau bilang, “Kenapa nggak pakai nama lu aja?” Saya pun setuju. Haha. —IN

we are ready to serve you for group or family booking party corporate celebration event * More than 60 parkings spaces are available

el asador kidsroom will keep your little ones busy with movies, games, or various creative activities, while you enjoy a Joyful dine

El Asador South American Restaurant Kemang Point Building - Ground Floor Jl. Kemang Raya No. 3 Jakarta Phone: 0217182206 [email protected] ElAsadorJakarta

@ElasadorJakarta

@ElasadorJKT LIFE IN JAKARTA 39

I EATERY

Cafe

PASAR KAFE

Feature

Prakata Bermimpi memiliki restoran saat masih belia, J. C. Blachere memperkenalkan konsep “cafémarket” pertama di Jakarta bernama Komunal 88. WRITER Putri Nasution PHOTOGRAPHER Esther Ha

40

LIFE IN JAKARTA

01

02

03

01 Komunal 88 Egg, telur di atas irisan Parma ham. 02 JC Blachere, pemilik Komunal 88. 03 Komunal 88 juga menjual sayur dan buah segar. 04 Kesegaran roti terjaga karena langsung dikeluarkan dari oven. 05 Pastry Chef membuat kue di open kitchen.

B

erlokasi di Jalan Ampera, Jakarta Selatan, café-market pertama di Jakarta ini memilih penggemar croissant sebagai target pasar mereka. Kata Komunal pada nama Komunal 88 berasal dari istilah communal table yang dapat dengan mudah dijumpai di restoranrestoran di sebelah Selatan Perancis. Sedangkan angka 88 berasal dari nama perusahaan supplier bahan mentah 88 Italia yang menjadi mitra kerja utama Komunal 88. Menurut pemiliknya, J. C. Blachere, roti renyah asal Perancis tersebut memiliki nilai sentimental. Meski telah bertahuntahun meninggalkan negara kelahirannya, hanya sedikit hal yang membuatnya rindu akan kampung halaman. Salah satunya adalah croissant enak. “Jarang sekali saya menemukan croissant yang enak di luar Perancis, jadi [Komunal 88] bertekad untuk bikin,” ujarnya.

04

Namun roti berbentuk bulan sabit tersebut bukan satu-satunya menu andalan mereka. Komunal 88 menyajikan interpretasi yang berbeda akan Egg’s Benedict, yakni dengan meletakkan telur tanpa cangkang yang direbus setengah matang di atas irisan Parma ham garing. Rasa semakin kaya

05

karena dihidangkan dengan jamur yang ditumis bersama bawang putih. Perpaduan kuliner tradisional dengan internasional dapat dinikmati melalui Milano-inspired Risotto. Risotto dengan krim segar kental dan saffron ini disajikan dengan sop buntut panggang.

LIFE IN JAKARTA

41

I

SOCIAL CAFÉ Berbagi dengan Pemulung

EATERY

Cafe

Bagi penyuka nasi, sajian yang diperkenalkan oleh Chef Mirko ini cukup mengenyangkan. “Risotto sangat diminati di Italia, sementara orang Indonesia belum merasa lengkap jika belum makan nasi, jadi ini pasangan sempurna, a match made in heaven,” kata Blachere. Di kota yang kebiasaan meminum kopi sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari, Komunal 88 tidak mau ketinggalan. Dengan kopi yang dibeli dari Caswell’s, café-market ini menawarkan dua tipe minuman kopi. Kopi dengan rasanya yang kuat, pahit dan tingkat keasaman yang tinggi sangat tepat jika disajikan sebagai espresso. Namun, kecenderungan masyarakat untuk mencampur kopi dengan susu mendorong Komunal 88 untuk menyajikannya dengan dua metode. “Di sini ada dua mesin penggiling untuk dua campuran atau blend, satu untuk

Para tamu di Komunal 88 dapat berpartisipasi dalam program suspended coffee. Program ini mengajak tamu untuk membelikan kopi, atau minuman dan makanan lain, untuk warga Jakarta yang kurang beruntung –seperti pemulung. Namun, tradisi yang membudaya di Napoli ini ternyata mengalami kendala. Masalahnya bukan karena rendahnya partisipasi orang yang bersedia membayar lebih, namun karena sedikit pemulung yang datang untuk mengambil minuman atau makanan tersebut. Menurut Blachere, meski mengalami kesulitan, orang Indonesia tidak cukup berani untuk memasuki suatu tempat dan meminta bantuan. “Jadi, staf security di sini sering kali menanyakan pemulung yang lewat jika mereka butuh kopi, air atau roti. Rata-rata, hanya satu atau dua orang yang datang mengambil.”

intense drink berbasis espresso, satu lagi untuk kopi susu,” jelasnya. Yang menarik, Komunal 88 juga menyajikan Black Lemon Coffee, yaitu kopi yang diproses dengan mesin ice drip selama kurang lebih 48 jam, sampai seluruh es mencair. Kopi yang berasal dari Etiopia kemudian dicampur dengan jus lemon dan simple syrup, sehingga rasanya cukup unik. Sebagai café-market, Komunal 88 juga menjual berbagai bahan baku yang mereka gunakan di setiap hidangan, seperti buah-buahan dan sayuran. Seperti halnya air minum yang mereka kemas sendiri dalam botol daur ulang bekas Acqua Panna dan San Pellegrino. Untuk mengurangi sampah yang berdampak buruk terhadap lingkungan, Komunal 88 memberlakukan sistem isi ulang atas air kemasan mereka. —IN

07 06

08 42

LIFE IN JAKARTA

09

06 Dua mesin pengiris terpisah untuk menjaga kehigienisan daging. 07 Tembok khusus produk daur ulang. 08 Makanan ringan seperti biskuit dan biskoti. 09 Kemasan air minum dengan botol daur ulang.

KOMUNAL 88 Jl. Ampera Raya No. 5-6, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510 Tel. 021 7194673

I EATERY Listings

E Editor’s List Food & Drink

Prakata

Tim Editor kami secara khusus menyortir sejumlah pilihan food & drink terbadik yang layak direkomendasikan. WRITER Sony Wicaksono. EDITOR A. Rachmat S.

01 ALTITUDE Bercokol di lantai atas bangunan The Plaza, Altitude merupakan gerbang bagi tiga pilihan resto: Gaia (Italian Restaurant), Salt Grill (Australian Grill Restaurant), En Maru ( Japanese Restaurant). Tiga genre berbeda dalam satu atap. The Plaza, 46th floor Jl. M.H. Thamrin Kav. 28 – 30 T. 021 2992 2448

LIFE IN JAKARTA 43

I EATERY Listings

02 THE IMMIGRANT DINING ROOM Restoran yang menjadi satu kesatuan dengan salah satu ikon nightlife Jakarta, Immigrant. Menyajikan hidangan Eropa dari pilihan terbaik, dan tentu saja seleksi wine dan liquor yang up to date. Dirancang untuk memenuhi selera para ‘imigran’ –yang berbeda dari mayoritas. Plaza Indonesia, Lt. 6 Jl. Thamrin, Jakarta Pusat T. 021 3892 8257

03 MOOVINA RESTAURANT & BAR Restoran mewah ini menggabungkan dua konsep sekaligus: suasana “outdoor” ala restoran-kebun gaya Prancis di lantai 3 dan sebuah restoran elegan bergaya kontemporer di lantai atasnya. Tempat yang baik juga untuk menikmati Moët & Chandon champagne. Plaza Indonesia 3rd Floor #119 and 4th Floor #06 Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30 T. 021 299 24567 / 021 299 23999

04 ODYSSEIA Menghidangkan variasi makanan Western dan Asia, dari seafood hingga appetizer dibuat dengan selera yang khas. Di dalam lemari esnya disiapkan bermacam jenis bir tersohor dari berbagai negara, dan juga koleksi spirit terbaik yang disebut ‘cocok untuk para raja’. Pacific Place Mall, Lobby Level Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 44

LIFE IN JAKARTA

05 LE QUARTIER Berpikir tentang casual dining dan romantic dinner? Le Quartier yang dalam bahasa Inggris berarti ‘The Neighborhood’ bisa menjadi pilihan baru. Restoran fine dining ala Perancis ini menghidangkan berbagai menu Eropa terbaik dengan harga yang tidak semuluk yang dibayangkan. Jl. Gunawarman No.34, Kebayoran Baru T. 021 7278 8001 / 7278 8001

02

06 PASTIFICIO-K PASTA BAR Sebuah pasta bar mungil di jantung Kemang yang menghidangkan sederet masakan pasta seperti ravioli, gnocchi, tagliatelle, conchiglie, gigli, rigatoni dan maccheroni. Salah satu sajian Italia terbaik, khususnya untuk ‘value for money’ di wilayah selatan. Jl. Kemang Raya 72 T. 021 7195 704

07 MOJO BAR & KITCHEN Tempat mungil di persimpangan Jalan Senopati dan Jalan Kertanegara ini pada dasarnya adalah restoran bertema Kalifornia yang menyuguhkan hidangan khas ala Kalifornia dengan beberapa sentuhan Meksiko, Indonesia, dan Korea di beberapa menunya.

05

Jl. Kertanegara No. 70, Senopati T. 021 7007 0529

08 LUC BAR AND GRILL Menyediakan berbagai pilihan Whiskey terbaik, yang memberi impresi bahwa tempat ini pada esensinya adalah sebuah Whiskey Bar yang dilengkapi dengan pilihan makanan. Jenis makanan yang dihidangkan adalah yang cocok disandingkan dengan whiskey, terutama grilled food dan bar food. Jl. Wolter Monginsidi No.33, Kebayoran Baru T. 021 720 6366 / 720 6370

15

09 PESTO AUTENTICO Menyuguhkan masakan Italia, khususnya pasta dan pizza dalam balutan interior desain industrial. Juga tempat yang tepat untuk ‘bersosialisasi secara benar’. UOB Plaza, UG Floor Jl. Thamrin No. 10 T. 021 299 37320

10 BLUE MONKEY Dibuka pada April 2014 dan merupakan magnet baru bagi para pengunjung kawasan SCBD. Menyuguhkan menu berkonsep modern international. Kawasan Niaga Terpadu Lot. 8 Jl. Jenderal Sudirman kav. 52-53 T. 021 5150 533

14 QUEEN’S TANDOOR Restoran India penerima banyak penghargaaan yang salah satunya adalah “best Indian restaurant in Jakarta”. Queen’s Tandoor merupakan bagian dari jaringan cabang yang tersebar hingga Bali, Singapura, Manila dan Saudi.

Permata Plaza, Jl. M. H. Thamrin Kav. 57, T. 021 390 3287

04

15 LOEWY Sejak dibuka pada tahun 2008, Loewy dikenal bukan saja sebagai restoran yang dikunjungi untuk brunch dan lunch, tapi juga sore hingga malam dimana suasana party menghangatkan tempat ini. Menghidangkan menu Eropa dengan berbagai pilihan minuman, wine dan cocktail.

03

Oakwood Premier Cozmo Jl. Lingkar Mega Kuningan E4.2 No. 1 T. 021 2554 2378 07

16 KEDAI KETAN SUSU Nikmati beragam menu tradisional Indonesia dengan seporsi ketan susu sebagai dessert. Di sini juga disediakan bermacam hasil kebun yang segar dengan kualitas premium. Jl. Cilandak

11

Tengah no.3 Tel: +6221 9631-3585

09

11 JILL IN MARKETBAR Dinamai sesuai pemiliknya, Jill yang juga membuka dua tempat serupa lainnya di Jakarta: MarketBar di Lippo Mall Kemang dan di Kota Kasablanka. Menampilkan menu Western layaknya ditemui di Australia atau Inggris, selain menu-menu khas Asia. Grand Indonesia Shopping Town, West Mall Level 5, Jl. Thamrin T. 021 215 80408

12 PYONGYANG Merupakan restoran Korea milik pemerintah Korea Utara yang sebagian besar stafnya diimpor langsung dari negeri Kim Jong Un. Nikmati hidangan Korea di restoran yang kabarnya sering dikunjungi agen rahasia Korea Utara. Jl. Gandaria No.58 T. 021 7280 0889

13 TREE HOUSE JAKARTA Restoran dan bar seperti ini lebih mudah dijumpai di Eropa ketimbang Indonesia. Pasta, snack dan bermacam pilihan cocktail menjadi menu yang paling banyak dipesan di restoran berbasis makanan Italia ini. Sebuah tempat hangout trendi yang membawa mood eco-friendly dan orisinal. Jl. Kemang 1 No. 72 T. 021 7179 1168

17 FILOSOFI KOPI Berasosiasi dengan film Filosofi Kopi, kedai kopi milik beberapa artis dan produser film itu menyajikan kopi dari biji-biji berkualitas. Menempati bekas gedung tak terpakai di wilayah Melawai yang pernah populer, kafe kecil ini telah dibicarakan kalangan yang lebih luasluas, terutama di kalangan food-blogger. Jl. Melawai VI Blok M, Kebayoran Baru

18 JJ ROYAL BISTRO Sebuah restoran yang merangkap bar dan bakery ini merupakan bagian dari rantai bisnis Foodie Habit Group, grup yang juga adalah pemilik brand JJ Royal Coffee dan Gulaku. Senayan City Mall, LG floor Jl. Asia Afrika Lot 19 T. 021 29329262

LIFE IN JAKARTA 45

19 OCHA & BELLA Menjanjikan suasana berbeda saat berada di bar, taman terbuka atau di ruang makan utamanya. Salah satu tempat trendi untuk hangout di sekitar Menteng. Jl. KH Wahid Hasyim No. 70 T. 021 310 5777

20 QUEEN’S HEAD Dibuka pada akhir 2014 dan menjanjikan tempat hangout yang favorit bagi para ekspat. Ikut menghidupkan suasana di seputaran Kemang dengan program acara yang menarik. Jl. Kemang Raya No.18c T. 021 7196160

21 WILSHIRE Satu lagi restoran yang meramaikan kawasan SCBD. Wilshire tampil elegan di lokasi yang bersifat sementara ini. The Foundry No. 8, SCBD Lot 8 Jl. Jenderal Sudirman Kav 52 – 53 T. 021 5140 1018

22 CORK & SCREW JAKARTA Merupakan salah satu restoran dan lounge terpopuler di Jakarta. Mengambil tempat di dua lokasi: Wisma Kodel dan Plaza Indonesia. Wisma Kodel, Ground floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav B4 T. 021 5290 2030

23 UNION JAKARTA Dengan nuansa retro, Union menjanjikan sederet hidangan yang trendi dalam atmosfer kosmopolitan. Sebuah Brasserie, Bakery dan juga Bar. Plaza Senayan Courtyard, GF Jl. Asia Afrika No. 8, Jakarta T. 021 5790 5861/63

24 YESTERDAY LOUNGE Suasana masa lalu yang terwakili oleh namanya, bisa menjadi pelarian sejenak dari kemacetan di kala pulang kantor sambil memuaskan mata memandangi interior berornamen ala Broadway. Jl. Pangeran Antasari no 36 Cipete Selatan T. 021 7590 9383

46

LIFE IN JAKARTA

RIO DEWANTO Opinion

Prakata

Rio Dewanto pergi ke Vietnam dan membawa pulang sebuah inspirasi menciptakan ‘gerakan’ baru di Jakarta, tentang kopi dan gaya hidup.

P

eran yang saya mainkan dalam film Filosofi Kopi dan keputusan saya untuk membuka kedai kopi telah membawa saya lebih dalam lagi untuk memahami kopi. Kopi sebagai kebutuhan, gaya hidup, dan industri. Beberapa bulan lalu, sebuah proyek yang saya kerjakan membawa saya ke Vietnam. Dalam kunjungan itu saya melakukan riset kecil untuk lebih memahami industri kopi Vietnam dari hulu ke hilir. Saya mengunjungi beberapa perkebunan, bertemu para petani dan mewawancarai beberapa pelaku industri kopi di sana. Sebuah pengalaman yang benar-benar membuka mata saya. Industri yang baru dibangun pemerintah Vietnam pascaperang pada tahun 70-an itu berkembang pesat. Teknologi pipanisasi

untuk pengairan lahan diterapkan di semua jenis lahan perkebunan. Danaudanau buatan dibuat untuk mengantisipasi kekeringan saat kemarau panjang. Hasilnya, dengan luas lahan tidak sampai sepertiga yang dimiliki Indonesia, Vietnam kini menjadi salah satu pengimpor kopi utama di dunia. Kopi seakan telah lebih dari sekadar kebutuhan. Para penikmat kopi menyemut di begitu banyak coffee shop yang semakin banyak bermunculan akhir-akhir ini. Lapangan kerja bagi para barista, para seniman peracik kopi, makin banyak tercipta. Melihat kenyataan ini, saya bersama beberapa rekan barista menginisiasi sebuah movement yang kami beri nama Viva Barista. Salah satu tujuannya adalah mengajak para penggemar kopi untuk menambahkan satu unsur lagi

ke dalam tiap cangkir kopi yang mereka nikmati. Saat menikmati kopi telah menjadi sebuah lifestyle, dan lidah bukan lagi satusatunya indera yang dapat mencerap rasa, selayaknya kita dapat mengapresiasi secangkir kopi sebagai sebuah karya seni. Ya, ada unsur seni dalam setiap hirupan kopi. Seorang barista adalah seorang seniman, dan kopi racikannya adalah sebuah karya seni. Seni adalah sebuah gaya hidup. Ada seni dalam secangkir kopi, dan seni adalah sebuah obyek bagi apresiasi. Bangsa ini telah menikmati kopi selama ratusan tahun. Beberapa jenis biji kopi terbaik dan termahal berasal dari Indonesia. Dalam industri kopi dunia, Indonesia adalah nama yang besar. Sudah sepantasnya kita pun mengapresiasi hasil-hasil terbaik dari bangsa ini. Viva kopi Indonesia!

LIFE IN JAKARTA 47

01 Ornamen di atas meja. 02 Finger food untuk menemani minuman. 03 Mojito segar dengan strawberi dan rambutan. 04 Ruang cozy di bagian lounge. 05 Desain interior khas sub-urban Melbourne. 06 Salah satu main course. 07 Bagian bar.

I HANGOUT

Gastro Bar

FITZROY GASTROBAR Review Prakata

Fitzroy merupakan satu dari sedikit bar yang mempelopori konsep ‘gastrobar’ di Jakarta. Cozy, berkonsep tebal, dan sangat Australia.

01

WRITER Sony Wicaksono PHOTOGRAPHER Firman Maksum

K

ebayoran Baru punya tempat hangout baru. Dibuka sejak awal 2014, Fitzroy mulai ramai dibicarakan setelah informasi mengenai gastrobar ini diulas berantai di sejumlah blog dan media online. Di sini, mocktail dan cocktail paling banyak dipesan, selain menu makan andalan mereka seperti Mr. Moo’s Gyu Tan Don (nasi, telur mata sapi dan lidah sapi). Fitzroy menggabungkan daya tarik khas bar dan kelezatan gastronomi, sebuah konsep mendasar kenapa mereka memposisikan diri sebagai ‘gastrobar’. Fitzroy terbagi ke dalam dua bagian: restoran di bagian depan, dan bar di bagian dalamnya dengan balutan desain bergaya bohemian eclectic. Gaya desain interior ini banyak didapati di Australia, suatu pilihan desain yang melatari alasan kenapa restobar ini diberi nama Fitzroy, yang diambil dari nama sebuah wilayah sub-urban di kota Melbourne. Nama Fitzroy dan gambar Dingo (sejenis anjing liar yang banyak ditemui di Australia) sebagai ikon Fitzroy menegaskan bahwa tempat hangout ini ingin membawa 48

LIFE IN JAKARTA

02

04

03

kenyamanan suasana bar khas Melbourne ke Jakarta. Terletak di lantai tiga Gedung Gunawan di Jalan Gunawarman, Fitzroy yang berada satu gedung dengan salon dan klinik kecantikan ini tidak ingin menyuguhkan hidangan yang artifisial. Silahkan pesan Fauxjito, salah satu mocktail atau The Jam Factory, cocktail andalan mereka dan rasakan sendiri ‘efek asli’ minuman-minuman segar itu sepulang kerja. Letaknya yang berdekatan dengan perkantoran sekitar membuat Fitzroy cocok untuk dikunjungi kalangan kerja yang mencari tempat untuk makan siang, makan malam atau menghabiskan sisa sore ke malam dengan berbincang di sofa-sofa bagian dalamnya. Di sini musikmusik chill-out diputar, dan secara rutin menghadirkan Special Guest DJ yang memainkan musik-musik RnB, Hip-Hop dan urban track. —IN

FITZROY JAKARTA Jalan Gunawarman No. 30 Kebayoran Baru, Jakart Selatan Tel. (021) 739 4917, 0821 11112410 www.fitzroyjakarta.com

05

06

07

LIFE IN JAKARTA 49

L BACKSTORY

Feature

History of speakeasy bar

Era Prohibition {1920 - 1933} Konsep ‘speakeasy bar’ yang kini kembali jadi tren lahir dari era Prohibition di Amerika Serikat. Sebuah zaman yang garang di masa lalu, dan melankoli di masa kini.

50

LIFE IN JAKARTA

S

Special Feature Prakata

Menarik kelompok konservatif untuk menekan, membesarkan Al Capone, memancing teror Klu Klux Klan, dan melibatkan John D. Rockefeller untuk menuntaskan.

WRITER Andre Syahreza PHOTOGRAPHS Shutterstock and other sources.

epanjang tahun 1920 hingga 1933, minuman beralkohol dilarang di Amerika Serikat. Masa ini disebut Prohibition Era. Ini merupakan masa yang kontroversial untuk sebuah negeri di mana bir, wine, dan juga liquor menjadi minuman sehari-hari yang membudaya. Tapi di negeri ini pula hidup orang-orang taat yang sangat peduli pada moralitas dan kesehatan. Masyarakat taat ini berjuang selama nyaris 100 tahun hingga berhasil melahirkan aturan Prohibition yang hanya bertahan selama 13 tahun saja. Kegelisahan pada budaya miras sebetulnya sudah dirasakan jauh sebelum itu, dimulai sejak masa kolonial di Amerika Serikat di mana dampak miras makin terasa menjadi persoalan sosial. Para pemabuk tidak hanya meresahkan masyarakat di bar-bar atau tempattempat umum lainnya, tapi juga di dalam rumahnya sendiri di mana kekerasan rumah tangga menjadi soal yang hampir biasa. Gangguan kesehatan dan juga kematian banyak dilaporkan akibat konsumsi miras yang berlebihan.

LIFE IN JAKARTA

51

L BACKSTORY

Feature

Kegelisahan non-formal ini baru resmi menjadi gerakan sosial di tahun 1840 ketika lahir The Temprance Movement, sebuah gerakan sosial yang menentang peredaran miras. Gerakan besar ini melibatkan kelompok relijius, khususnya Evangelist, terutama dari garis Methodist, Presbyterian, dan Congregationalist. Gerakan ini kemudian melahirkan Prohibition Party, sebuah partai politik yang garis perjuangannya bermuara pada penolakan terhadap miras. Gerakan sosial ini kemudian didukung oleh gerakan-gerakan lainnya, di antaranya Women Christian Temprance Union, sebuah gerakan yang menghimpun wanita-Kristen untuk ikut berjuang. Gerakan ini juga menandai gerakan pertama dalam sejarah modern yang melibatkan perempuan dalam tema besar politik. The Temprance Movement memimpin perjuangan hingga 1895 ketika Anti-Saloon Movement dibentuk dan mengambil-alih kepemimpinan. Hingga menjelang Perang Dunia I, gerakan anti-miras ini telah membawa tekanan besar ke dalam politik dan ekonomi dalam negeri. Gerakan ini tidak hanya identik dengan kelompok gereja Protestan, tapi juga para nasionalis, orangorang primordial Amerika, kelompok anti-imigran dan sentimen anti-Jerman juga ikut berasosiasi dengan gerakan ini. Mereka beramai-ramai menuntut negara untuk segera membuat aturan yang melarang miras demi ‘menyelamatkan moral bangsa’ dan menghapus pengaruh politik para industrialis miras yang terlalu dominan. Akibat tekanan sosial yang besar, akhirnya pada tanggal 17 Januari 1920 lembaga legislasi Amerika Serikat menetapkan aturan yang melarang produksi alkohol, penyimpanan dalam botol dan barel, transportasi dan konsumsi minuman beralkohol. 52

LIFE IN JAKARTA

01 01 Sheriff California sedang merazia pabrik miras, sekitar 1925. 02 Izzy Einstein dan Moe Smith, dua detektif Prohibition yang ternama. 03 Demo warga pendukung proProhibition.

02

03

LIFE IN JAKARTA 53

Gerakan ini juga menandai gerakan pertama dalam sejarah modern yang melibatkan perempuan dalam tema besar politik. 04 MAFIA, ORANG KAYA, DAN POLITISI

04 Suasana speakeasy bar di kota New York, 1930. 05 Masyarakat Chicago turun ke jalan, 1933. 06 Reaksi kalangan anti-Prohibition di jalanan.

05

06 54

LIFE IN JAKARTA

Pemberlakuan aturan Prohibition tidak serta merta membuat Amerika lepas dari budaya minum-minum yang sudah begitu mengakar. Sejak diberlakukan, ada banyak cara di mana orang masih bisa menenggak minuman kesayangan mereka. Namun mereka harus ekstra hati-hati karena kelompok pro-Prohibition sedang berkuasa. Prohibition juga didukung Klu Klux Klan, kelompok ekstrimis sayap-kanan yang terkenal dengan teror-teror rasisnya. Geng berbahaya yang menyebut organisasinya sebagai “America’s Invisible Empire” ini merupakan suporter terbesar Prohibition. Mereka sering dijumpai saling tembak dengan pengedar miras, membunuh penjual miras, dan banyak membakar roadhouse, yaitu barbar di pinggiran kota yang biasa diramaikan kelompok pekerja-imigran. Pada masa ini, sebagai pengganti roadhouse yang sudah banyak dibakar Klu Klux Klan, muncul bar-bar kecil tersembunyi yang beroperasi tanpa papan nama. Bar-bar ini dibangun secara diam-diam di level basement gedung, atau di dalam konstruksi bangunan yang tidak rampung, dan di tempat-tempat tersembunyi lainnya yang tidak mudah diekspos. Mereka menyebut bar-bar ini sebagai ‘speakeasy bar’, karena orang membicarakannya pelan-pelan dari mulut ke mulut agar tidak mudah terekspos. Peredaran miras ke sejumah speakeasy bar tidak lepas dari peran mafia yang menyelundupkan berbarel-barel bir dan berbotol-botol liquor dari sejumlah negara terdekat seperti Kanada. Karena tidak lagi bisa memproduksi miras di dalam negeri, para pengusaha miras menerima pasokan miras dari para penyelundup dan mengedarkannya di speakeasy bar atau menjualnya dalam botol secara sembunyi-sembunyi untuk dikonsumsi di rumah saja.

LIFE IN JAKARTA 55

F BACKSTORY

Feature

Alphonse Gabriele Capone kala itu masih berusia 21 tahun, tapi dia sudah menjadi bos The Chicago Outfitt, sebuah organisasi kriminal yang dibuat oleh orangorang Italia kelahiran Amerika. Masa Prohibition merupakan masa keemasan buat pria bertubuh bulat yang lebih dikenal dengan nama Al Capone ini. Dalam waktu 3 tahun sejak diberlakukan Prohibition, organisasinya sudah menjadi kaya raya. Dari peredaran bir ilegal saja, Al Capone bisa menghasilkan 60 juta US dolar dalam setahun. Tuan Capone tidak hanya mengontrol peredaran bir dan liquor ke 10 ribu speakeasy bar di seluruh Amerika Serikat, tapi juga menguasai jalur distribusinya dari Kanada yang masuk lewat Florida. Melalui penguasaannya pada peredaran minuman keras, Al Capone menjadi orang berpengaruh yang bisa mengatur pejabat-pejabat publik. Sementara itu John D. Rockefeller Jr. adalah seorang pebisnis yang sukses, yang di tahun 1921 telah menjadi pemegang saham terbesar Equitable Trust Company (yang kemudian menjadi Chase Bank). Ayahnya membangun Standar Oil, dan dia adalah pewaris utamanya. Dia tergerak untuk mengambil peran di masa keras Prohibition. Bersama orang-orang kaya dan filantropis lainnya, Rockefeller Junior ikut mendanai badan Association Against the Prohibition Amandement, sebuah asosiasi yang bekerja memilih anggota kongres yang setuju untuk mencabut aturan Prohibition. Bersama orang-orang kaya lainnya, seperti keluarga Du Pont, Rockefeller Junior mendukung gerakan yang dipimpin oleh Pauline Sabin, orang kaya lainnya yang juga seorang politisi terkemuka dari Partai Republican. Ketika politisi dari Partai Republican lainnya tidak mau mendukung Sabin, dia berpindah ke Partai Demokrat di mana dia mendapat dukungan dari sejumlah politisi liberal, di antaranya Franklin D. Roosevelt. Mereka bersama-sama menyuarakan bahwa Prohibition hanya melahirkan hipokrisi bagi bangsa Amerika, 56

LIFE IN JAKARTA

07

08

10

09

07 Gerakan-perempuan yang antiProhibition. 08 Al Capone. 09 Rockefeller Jr. 10 Warga New York di sebuah speakeasy bar.

11 Masa Great Depression 12 Franklin D. Roosevelt. 13 Club 21, speakeasy bar di NY. 14 Perayaan berakhirnya Prohibition di sebuah speakeasy bar.

11

12

13

14

dan berargumen bahwa pencabutan amandemen Prohibition akan mampu menambah pemasukan negara melalui pajak, dan melemahkan peran mafia. Tapi para politisi Demokrat dan orang-orang kaya itu hanya menjadi pemicu. Gong penutup yang paling berpengaruh adalah terjadinya Great Depression di akhir 1929. Pada masamasa sulit ini, gerakan anti-miras menjadi sangat tidak populer. Prohibition Party tidak banyak bersuara, dan mereka mulai membayangkan solusi-solusi pahit yang harus mereka tenggak demi perbaikan ekonomi yang kian terpuruk. Tekanan sosial dan ekonomi yang besar akibat Great Depression membuat lembaga yudikatif Amerika Serikat terpaksa mencabut Amandemen ke-18. Pada 5 Desember 1933 akhirnya aturan Prohibition resmi dihapus. Di kota-kota besar seperti New York, speakeasy bar tidak perlu bisik-bisik lagi untuk mempromosikan barnya. Salah satu speakeasy bar yang masih hidup sampai ke zaman sekarang adalah ‘21’, atau ‘Club 21’, sebuah speakeasy bar legendaris di New York yang berdiri sejak Januari 1930. Di sini dulunya para selebriti dan kapten kapal berpesta dengan botol-botol liquor yang disembunyikan di ruang-ruang bawah tanah. Sampai sekarang, ada sekitar 35 speakeasy bar yang hidup di kota New York dengan nama-nama khas seperti “Please Don’t Tell”, “Backroom”, Speakeasy Room” dan “Employees Only”. Meski kini peredaran minuman beralkohol sudah legal, barbar speakeasy masih terus ada. Mereka menterjemahkan masa kelam Prohibition menjadi sesuatu yang melankoli: desain interior yang vintage, pintu masuk rahasia, dan cocktail ramuan klasik yang memabukkan. Mereka merayakan apa yang dulu tidak bisa dirayakan secara terbuka. IN

LIFE IN JAKARTA 57

F 01 Bagian bar berdekor vintage. 02 Ornamen khas Eropa era 1930-an 03 Bau-Haus Number One, racikan signature cocktail.

NIGHTLIFE Review

BAU-HAUS 1933 Review Prakata

Terinspirasi dari akhir masa Prohibition, Bau-Haus 1933 memperkenalkan konsep ‘bar terlarang’ gaya Jerman. WRITER

Adrian M. Kurniawan PHOTOGRAPHER

Putra C. Hadis

D

i bawah keramaian gedung perkantoran The East Plaza, tersembunyi sebuah bar yang sengaja tidak ingin terlihat mencolok. Untuk mengaksesnya, datang ke arah pintu masuk gedung bagian belakang, lalu masuk ke semacam pintu rahasia dengan menuruni anak tangga ke bagian bawah tanah. Ada tulisan kecil di bagian entrance ini, “BauHaus 1933” seolah bar ini memang dirancang untuk menghindari perhatian yang terlalu ramai. Bau-Haus 1933 berbau khas Jerman, diambil dari bahasa Jerman yang berarti ‘rumah konstruksi’. Sementara ‘1933’ menandai berakhirnya masa Prohibition, ketika larangan konsumsi miras dicabut di Amerika Serikat. Pada masa itu, bar-bar bergaya khas Jerman marak bermunculan, berlokasi tersembunyi di konstruksi bangunan yang belum jadi, dimiliki orang-orang keturunan Jerman dan disebut ‘speakeasy bar’. Bau-Haus 1933 mengukuhkan

58

LIFE IN JAKARTA

01

02

03

04

05 04 Barel-barel bir khas bar Jerman. 05 Disiapkan untuk suasana intens dan bohemian. 06 Nasi Goreng Bau-Haus. 07 Ragam pilihan bir impor. 08 Interior bar Amerika selera Jerman. 07

06

08

diri sebagai speakeasy bar pertama di Jakarta. Bar yang dibuka sejak April 2014 lalu ini berusaha menghidupkan kembali suasana ‘diam-diam’ dan tersembunyi Era Prohibition. Memasuki bagian dalamnya, desain interior gaya vintage menyeruak, yang beberapa ornamennya benar-benar didatangkan dari Jerman. Dinding, lantai, dan atapnya seolah terbuat dari materi yang tidak kokoh, seperti bangunan sementara dalam sebuah konstruksi yang belum jadi. Bar ini menyajikan classic cocktail dari masa kejayaan mafia seperti Johny Torrio. Bau-Haus Number One merupakan salah satu andalan mixologist di sana, yaitu cocktail yang meramu cognac, liquor dengan aroma coklat dan vanila. Speakeasy bar ini juga menyediakan western food seperti steak dan roasted chicken, dipadu dengan pilihan lokal seperti Nasi Goreng Bau-Haus dalam presentasi klasik. Bau-Haus tidak hanya soal minuman. “Ini adalah sebuah bar, sebuah club, dan tempat untuk menyantap hidangan terbaik,” ujar Juliana Sari Siregar, Marketing Communication Bau-Haus Jakarta. Ini bukan sebuah tempat yang

dirancang untuk orang singgah sementara sebelum pergi ke tempat lain. Mereka menjual ‘sepenggal kenangan’, meramunya dalam konsep nightlife yang seksi, dan melengkapinya dengan food, beverage, dan musik yang relevan dengan pencitraan masa Prohibition. “Bau-Haus mencakup semuanya: makanan, minuman, suasana, musiknya, dan orang-orang yang datang,” ujar Sari melanjutkan. Dia menekankan bahwa Bau-Haus bukan tempat untuk mereka yang suka minum-minum dan hura-hura. “Kami menargetkan audiens yang tidak terlalu mainstream, cenderung dari kalangan B plus ke A plus yang ingin menikmati musik vintage yang unik dalam suasana yang masih memungkinkan untuk berbicara secara leluasa,” lanjut Sari. Bau-Haus mengundang DJ dari jalur yang non-mainstream untuk bermain di hari Rabu, Jumat dan Sabtu. Mereka memainkan musikmusik retro disco, atau apapun yang relevan dengan konsep vintage. Musik memainkan faktor penting untuk konsep Bau-Haus secara keseluruhan. Di sini orang-orang diajak berpesta tanpa gembar-gembor, seperti di tahun 1933. IN

LIFE IN JAKARTA 59

01 Patung wajah ‘The Godfather’ menyambut di bagian entrance. 02 Koleksi cigar di ruang khusus.

F NIGHTLIFE

Review

01

CITA RASA MAFIA Review Prakata

Terinspirasi dari gaya hidup mafia, Bugsy’s Bar di Plaza Senayan banyak dikunjungi peminat whiskey dan cigar yang ingin terlihat seperti seorang mobster. WRITER

A. Sharief PHOTOGRAPHER

Firman Maksum

60

LIFE IN JAKARTA

02

S

ebelumnya, bar ini ingin dinamai The Godfather, berdasar judul film Hollywood yang berkisah tentang kehidupan mafia. Namun atas beberapa pertimbangan, para pemiliknya kemudian memilih nama Bugsy’s, di antaranya supaya tidak terkesan terlalu vulgar dan menantang. Nama Bugsy’s juga diambil dari film Hollywood lainnya, yang bercerita tentang kisah nyata Bugsy Siegel, seorang mobster Amerika keturunan Yahudi. Di bagian pintu masuk, ada patung wajah Marlon Brando memerankan Vito Corleone dalam The Godfather, cukup untuk memberi kesan kuat bahwa bar ini menawarkan gaya hidup mafioso yang

terkenal bercita rasa tinggi karena kekuasaan yang mereka miliki. Di sini disiapkan whiskey dan cigar terbaik untuk mereka yang ingin merasakan gaya seperti seorang mafia. Bar yang dibuka awal tahun 2014 ini mengklaim sebagai bar pertama yang mengadaptasi konsep mafia di Jakarta. Pada bulan-bulan awal dibuka, para pramusaji pria yang bekerja di sini diberi kostum ala mafia yang elegan: kemeja putih ditutupi jas hitam, sepatu hitam, dasi kupu dan rambut klimis-licin. Musik yang dimainkan juga musik-musik jazz dan blues seperti yang biasa kita dengar di film-film mafia dari masa lalu. Konsep ini kemudian dianggap teralu kaku, dan

Koleksi pamungkas di Bugsy’s adalah ‘Macallan M Edition’ yang beberapa waktu lalu terjual di harga Rp 120 juta.

03 03 Lemari kaca yang menyimpan whiskey premium. 04 Para karyawan berpakaian parlente ala mafia. 05 Suasana di bagian utama bar.

04

05

menyempitkan audiens secara pemasaran, sehingga direvisi dan kini para pramusaji cukup berpakaian ‘rapi dan formal’. Musik yang dimainkan pun tidak tertutup pada jazz saja, tapi juga musik-musik yang sedang hits sekarang ini. Di pojok kiri dari arah pintu masuk, ada sebuah ruang kecil yang khusus menjaga suhu cerutu-cerutu yang tersimpan rapi di bagian dalamnya. Berbagai merek berkualitas dari dalam dan luar negeri tersedia di ruang berasap ini. Tapi bintang sesungguhnya dari bar ini adalah puluhan merek whiskey premium yang tersimpan dalam lemari-lemari kaca. Bukan saja whiskey Skotlandia seperti yang sudah

biasa dikenal, tapi juga merek-merek terbaik lainnya yang tidak dikenal di zaman kejayaan Bugsy Siegel. Beberapa whiskey yang diminati selain scotch whiskey di antaranya adalah Kavalan, whiskey asal Taiwan, negara yang sama sekali tidak dikenal karena whiskeynya. Whiskey Taiwan yang baru berusia 10 tahun ini telah mencuri perhatian penggemar whiskey dunia sejak sekitar 7 tahun lalu karena kualitasnya yang unik, dari hasil proses penyulingan yang unik pula. Selain Kavalan, ada pula Yamazaki, Hibiki, dan Nikka, whiskey asal Jepang yang mulai diminati pengunjung Bugsy’s. Koleksi pamungkas di Bugsy’s adalah

‘Macallan M Edition’ yang beberapa waktu lalu terjual di harga Rp 120 juta. Harga yang layak dikeluarkan bagi seorang yang memiliki kekayaan dan kekuasaan seperti seorang mafia. Tapi harga itu tidak mencerminkan biaya yang harus disediakan untuk bersantai di Bugsy’s, karena pengunjung juga bisa datang untuk sekadar menikmati kopi atau teh hangat sambil berbincang setelah menyantap nasi goreng. Bugsy’s mencoba mewujudkan image trendi tentang mafia, bukan kebrutalannya, meski beberapa insiden kecil pernah terjadi di sana seperti di bar-bar lainnya. Letaknya di Plaza Senayan memudahkan siapa saja untuk berkunjung, termasuk kalangan sosialita, selebriti dan politisi Senayan yang kerap terlihat di sana untuk sekadar berbincang ringan tentang tematema yang berat. IN

LIFE IN JAKARTA 61

F NIGHTLIFE

Listing

PILIHAN EDITOR Bars & Club Prakata

Dari ketinggian sky bar hingga kemeriahan konsep ‘One Stop Entertainment’ yang nyaring house music. Berikut ini merupakan rekomendasi beberapa spot nightlife yang layak dikunjungi sesuai mood dan selera. WRITER

Sony Wicaksono EDITOR

A. Rachmat S. 62

LIFE IN JAKARTA

01 IMMIGRANT Berdekor klub/bar Amerika yang vintage, Immigrant masih bercokol di papan atas untuk nightlife yang terutama diminati kalangan atas. Di sini musik, ambience dan crowd menyatu dalam warna dan selera yang up-market. Plaza Indonesia Lt. 6 #E02-E03, Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30

02 SKYE Disebut-sebut sebagai sky bar pertama di Jakarta yang menginspirasi sky bar lainnya, SKYE menyuguhkan pemandangan Jakarta yang spektakuler dari lantai 56 Menara BCA. Selain rooftop bar, SKYE juga sebuah restoran yang menyuguhkan international cuisine. Menara BCA Lt. 56 Jl. M.H. Thamrin No. 1

03 DREAM ULTRA LOUNGE Club, restoran dan lounge mewah ini dibuka pada awal tahun 2015. Kehadirannya merupakan bagian dari perluasan restoran Moovina yang telah dipecah menjadi beberapa bagian seperti Wine Connection dan Dream. Mall Plaza Indonesia Lt. 4, Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30

06

02

05 JUNKYARD BAR Sebuah kafe dan juga sebuah bar yang lebih banyak dikunjungi kalangan hipster, bukan dari mereka yang tampak seperti orang-orang bisnis. Desainnya minimalis dan cenderung berkonsep seperti tempat yang tidak terlalu terurus (sesuai namanya?), memainkan musikmusik seperti Hip Hop, Jazz, dan Dubstep yang baik. Jl. Birah Raya No.10, Blok S Senopati – Kebayoran Baru 06 FABLE CLUB Fable menggabungkan restoran, lounge dan nightclub sebagai satu kesatuan konsep. Tempat elit berdinding dan beratap kaca ini seperti terselubung di bagian bawah bangunan-bangunan tinggi dan megah di kawasan prestisius Sudirman Central Business District. Fairgrounds Lt. 2 Jl. Jend Sudirman Lot 14 Kav. 52-53 07 MILLE’S Berkarakter khas klub di wilayah Kota: ukuran lantai yang luas, dentum house music yang keras dan aroma minuman bercampur asap rokok. Salah satu yang terbesar di wilayah Kota, benar-benar untuk mereka yang suka party sampai pagi. Lokasari Square Lt.4, Jl.Mangga Besar Raya No. 81

04

09 COLOSSEUM CLUB Club ini dirancang sesuai ukurannya yang masif: 1.000 meter persegi dengan langitlangit setinggi 16 meter, memamerkan suasana club yang jarang bisa dilihat di tempat lain dengan ukuran sebesar itu. Di sini segalanya dibuat kolosal, dengan lighting design yang dirancang oleh para desainer yang telah merancang klub-klub di Ibiza, dan sistem audio berkelas dunia. Jl. Raya Kunir No. 7 Taman Sari, Kota

04 EMPIRICA JAKARTA  Sesuai namanya, Empirica mengajak pengunjung untuk mengalami sendiri kesenangan yang mereka rasakan melalui panca indera. Ruangnya yang besar dengan meja bar yang panjang dan hentakan musik pesta membuat club ini menjadi mainstream yang sukses di tengah Jakarta. Kawasan SCBD Lot 8 Hall A, Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53

09

08 365 ECO BAR Selalu diramaikan oleh sederet DJ dan acara-acara menarik, terutama andalan terbarunya dub-step night pada tiap malam Kamis. Salah satu club favorit di wilayah Kemang, terutama bagi kalangan ekspatriat, dan mereka yang lebih banyak berpikir dalam bahasa Inggris. Aksara Kemang parking lot, Jl. Kemang Raya No. 8B.

LIFE IN JAKARTA 63

F NIGHTLIFE

Listing

10 DOMAIN BOUTIQUE CLUB Dari kreator Cork & Screw, Portico dan Loewy, Domain Boutiqe Club menyasar pasar yang sama, yaitu mereka yang berusia 30 tahun ke atas yang bisa menghabiskan lebih banyak expense untuk kepuasan pesta secara tidak berlebihan. Panin Tower Lt. B2, Senayan City Jl. Asia Afrika Kav. 19

14 CLUB NEBULA Dibuka sejak Juni 2014, club yang masih bersaudara dengan Exodus ini memproklamirkan diri sebagai “klub terbesar di bagian barat Jakarta”. Dengan menggunakan sistem stereo Funktion-One yang dibawa dari Stadium, klub ini mampu menampung 1.000 orang. Central Park Mall Lt. 8 P13 Jl. Letjen S. Parman Kav. 28

11 GOLDEN CROWN Club malam berkonsep One Stop Entertainment ini dilengkapi fasilitas spa, karaoke dan hotel di bangunan yang sama. Salah satu klub lainnya di wilayah Kota di mana pengunjung biasa berpesta sampai matahari terbit. Glodok Plaza Lt 7-9 Jalan Pinangsia Raya No.1 12 DRAGONFLY Club ini nyaris menjadi ikon nightlife di Jakarta, khususnya dari ‘chapter selatan’, yang hype dan banyak mengundang DJ berpengaruh seperti David Guetta, Dubfire, Steve Angello dan Ingrosso. Dragonfly kini semakin memikat setelah direnovasi. Graha BIP Lt. GF Jl. Gatot Subroto No. 23 13 EXODUS Club ini menempati 3 lantai sekaligus di Kuningan City Mall, terdiri dari club, restoran dan area live music. Exodus merupakan One Stop Entertainment lainnya yang mengadaptasi konsep klub di wilayah Kota untuk komunitas di bagian Selatan. Kuningan City Mall Lt. 5-6-7 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18 64

LIFE IN JAKARTA

15 LUCY IN THE SKY Berada di tengah wilayah Sudirman Central Business District, Lucy in the Sky adalah sebuah restoran dan rooftop bar yang menyuguhkan pemandangan gemerlap tengah kota. Dilengkapi garden terrace, Lucy menjadi tempat escape dari kesibukan sehari-hari yang tepat di jantung kota. Kawasan SCBD Lot 14 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53

15

14

13

16

16 X2 Disebut-sebut sebagai club terbaik di Jakarta yang popularitasnya seluas Asia Tenggara, X2 merupakan club yang mampu menampung 4.000 penunjung. Terbagi menjadi dua level, dengan Equinox di bagian atasnya yang memainkan jenis musik dari genre hip-hop dan RnB dan house-progressive di bagian bawah. Plaza Senayan Lt. 4-5 Jl. Asia Afrika No. 8 17 POTATO HEAD GARAGE Mendiami sebuah area seluas 2.000 meter persegi yang pernah ditutup (bekas Bengkel Kafe), restoran dan bar ini menampilkan suasana Eropa nan antik dengan meja dan lampu vintage-nya. Tempat yang tepat untuk menikmati steak terlezat dan memesan Martini terbaik. Kawasan SCBD Lot 14 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53

LIFE IN JAKARTA 65

F NIGHTLIFE

Profile

66

LIFE IN JAKARTA

Menjadi

Milinka Interview Prakata

Dikenal sebagai salah satu DJ terpanas pertama di Jakarta, kini Milinka Radisic menetap di negeri asal ayahnya, Serbia. Apakah dia masih ‘party animal’ seperti dulu? WRITER Andre Syahreza PHOTOGRAPHY BY 9ten Photogrraphy MAKE UP & HAIR Palapa (www.palapa.eu)

LIFE IN JAKARTA 67

F NIGHTLIFE

Profile

SEKARANG TINGGAL DI MANA, DAN MENGAPA PINDAH DARI JAKARTA? Saya sekarang tinggal di Belgrade, Serbia, mulai musim panas lalu. Ayah saya meninggal tahun 2001, jadi saya pindah ke Serbia supaya bisa lebih dekat dengan saudara-saudara saya yang lain. Kemudian ibu saya meninggal tahun 2010, jadi rasanya tidak ada alasan mengapa saya harus tinggal di Indonesia. Sudah waktunya bagi saya untuk mengenal negara dan bahasa almarhum ayah saya. Itu alasan pribadi saya. Namun, secara profesional, Serbia kan merupakan wilayah yang strategis. Ini memudahkan saya untuk bepergian ke negara-negara di Eropa dan Timur Tengah. Saya ingin menguji sejauh mana kemampuan saya. Tentu saja saya akan kembali ke Jakarta, baik demi pekerjaan atau sekadar liburan. Aceh dan Bali sudah seperti rumah saya sendiri, tak ada bedanya dengan Belgrade. KAPAN TERKAHIR KALI TAMPIL DI JAKARTA DAN BAGAIMANA KESANNYA? Jujur saja, saya lupa kapan terakhir kali manggung di Jakarta. Sekitar awal tahun 2014. Kesan saya, crowd-nya sangat bersemangat, dan orangorang di sana sangat mendukung saya hingga sekarang, bahkan setelah saya sudah tidak tinggal di sana. Mereka tidak sabar melihat saya berkembang. Terima kasih banyak atas dukungannya terhadap saya dan putri saya. 68

LIFE IN JAKARTA

CERITAKAN TENTANG HIDUP DI KOTA BELGRADE. Populasi Belgrade ada 2 juta penduduk. Karena saya tinggal di pusat kota, kemana-mana bisa jalan kaki. Orang-orangnya sangat baik hati, jadi sangat aman bahkan bagi anak-anak untuk berjalanjalan sendirian di siang hari, atau bagi orang dewasa di malam hari. Makanannya juga enak-enak. Hubungan dengan keluarga juga sangat erat. Mereka sangat setia dan tak suka basa-basi. Klub dan bar buka setiap hari karena orang-orang di sini senang dengan tren terbaru dan keluar rumah setiap hari. Sudah menjadi tradisi bagi mereka untuk minum kopi dengan teman dua kali sehari. Meski sibuk dengan pekerjaan di kantor, warga di sini tetap bisa menjaga hubungan baik dengan teman dan keluarga. KANGEN JAKARTA? JIKA YA, APA YANG PALING DIRINDUKAN? Tentu saja saya kangen sama Jakarta. Saya lahir dan besar di sana. Saya kangen teman dan keluarga yang tinggal di sana. Siapa yang nggak kangen sama kota yang slogannya, “Enjoy aja”? Ngerti kan, maksud saya? Hahaha. Tapi saya nggak kangen sama polusi dan kemacetannya. Saya harap Ahok bisa membuat Jakarta lebih baik. Saya percaya sama beliau. SEKARANG KEGIATANNYA APA SAJA SELAMA DI SERBIA? Menjadi ibu, belajar Bahasa Serbia di satu universitas di Belgrade, bepergian saat akhir pekan untuk pekerjaan saya di Eropa. Saya baru saja manggung di Pacha Club di Ibiza. Bisa tampil di Pacha Ibiza merupakan pencapaian besar bagi seorang DJ. Saya sedang mempersiapkan diri untuk pindah ke Timur Tengah, tempatnya sangat bagus. Saya akan tinggal di sana selama enam bulan dan begitu saya kembali ke Eropa tahun depan, saya akan belajar Bahasa dan Politik Internasional. Saya ingin lebih pintar lagi, jadi setiap hari merupakan proses pembelajaran buat saya.

APA PROGRAM YANG SEDANG SIBUK DIKERJAKAN? Saya sekarang sedang bekerja dengan label musik di Amsterdam, Belanda. Akan banyak menyita waktu, karena saya akan fokus mengembangkan label ini di seluruh dunia. Saya juga belajar menjadi produser yang lebih baik dan terus menghasilkan karyakarya yang keren. APA TREN NIGHTLIFE DAN MUSIK CLUBBING DI SANA? Bisa dibilang kalau orang-orang di Eropa lebih suka musik techno. Dress code nggak terlalu penting, yang penting adalah kualitas musik dan sound system-nya. Ibiza adalah tempat yang paling tepat untuk belajar musik dan konsep. Semuanya ada di sana. BAGAIMANA KIRA-KIRA PERINGKAT CLUBBING INDONESIA? Indonesia merupakan tempat terbaik bagi para DJ internasional. Crowdnya semakin paham DJ mana yang berkualitas dan DJ dibayar tiga kali lipat dibanding di negara-negara lain. Sayangnya, staf di klub-klub tidak terlalu berpengalaman untuk mengorganisir event seperti ini. Terlalu banyak klub, tapi staf yang memiliki pengalaman internasional sangat sedikit.

“Saya gampang sekali merasa telanjang dan malu kalau orangorang terus menatap saya.”

Milinka Radisic dalam balutan fotografi terbaru. “Salah satu foto terbaik saya,” katanya.

LIFE IN JAKARTA 69

Milinka bersama seorang teman berpose di samping mobil promo tour-nya di Bel grade, Serbia.

BAGAIMANA ANDA MEMPERKENALKAN DIRI SECARA SINGKAT? ORANG INDONESIA ATAU SERBIA? Saya selalu kesulitan menjelaskan asal saya, karena penampilan fisik saya berbeda dari warga setempat. Sekarang saya merupakan warga negara Serbia. Baik di Serbia mau pun di Indonesia, orang-orang selalu bertanya dari mana saya berasal. Jadi saya menganggap diri saya sebagai warga Bumi. Saya masih belum menemukan rumah yang benar-benar ‘rumah’. Rumah adalah perasaan, bukan tempat. MANA YANG LEBIH BERARTI, PESONA ATAU KECANTIKAN? Pesona. Gelar bisa dibeli, tapi kelas nggak bisa. Kecantikan dan daya pikat juga bisa dibeli. Pesona nggak bisa dibeli. Buat mereka yang beranggapan bahwa saya memiliki keduanya, saya ucapkan terima kasih.

70

LIFE IN JAKARTA

APAKAH ANDA PERNAH MERASA KURANG SEKSI? Rasanya saya selalu seksi setiap waktu. Haha. Meski sedang lelah atau baru bangun. Bisa dibilang saat baru bangun adalah saat saya merasa paling seksi, soalnya lebih alamiah. Saya menghindari kontak mata saat bepergian, karena orang-orang sering mengajak saya bicara setiap kali melihat saya. Nenek-nenek, perempuan, anak-anak, terutama pria. Ini menjadi kelebihan dan kekurangan saya. Saya gampang sekali merasa telanjang dan malu kalau orang-orang terus menatap saya. APA SAJA KLUB FAVORIT ANDA DI JAKARTA? Agak sulit saya menjawab ini. Rasanya nggak adil kalau pilih sedikit. Para pemilik dan manajemen klub di Jakarta adalah teman-teman baik saya. Saya suka semuanya.

DASH BERLIN SANGAT POPULER DI JAKARTA. APA PENDAPAT ANDA? Dash Berlin memiliki tim yang sangat solid. Semua DJ besar di Eropa memiliki tim masing-masing yang sangat mendukung DJ atau brandnya. Beda dengan Indonesia. Dash Berlin juga menghasilkan banyak lagu melankolis bernuansa cinta yang disukai oleh crowd di Indonesia. Ini sebabnya mereka berada di puncak Top 100 DJs. APA RENCANA ANDA DALAM LIMA TAHUN KE DEPAN? Saya sedang membuka audisi. Untuk suami, bukan pacar. Haha. Saya melihat diri saya di tengah-tengah keluarga yang harmonis dan saling mendukung mimpi masing-masing, membangun kerajaan kami. Saya juga sangat mengharapkan anak laki-laki. Semoga semua bisa terwujud di tahun-tahun ke depan. IN

LIFE IN JAKARTA

71

E REFERENCE

Musik

HONEYMOON

Artis: Lana Del Rey Rilis: September 2015

D

engan lead single “Get High By The Beach”, Honeymoon, album studio keempat Lana Del Rey kembali menyuguhkan ciri khasnya: lirik tentang cinta yang gagal dan masa muda yang hilang, melodi yang muram dengan sedikit sentuhan electronic, trip hop, dinyanyikan dengan vokal khas Lana yang sensual dan setengah berbisik.

WE THE GENERATION Artis: Rudimental Rilis: September 2015

Setelah menggebrak jagad musik Inggris pada tahun 2013, Rudimental kembali dengan album keduanya We The Generation. Masih dengan drum dan bass yang catchy sebagai signature mereka, kali ini Rudimental juga bereksperimen dengan guitar strings dan brass chords. Simak eksperimen dan kolaborasi mereka bersama sederetan musisi Inggris berbakat lintas genre, mulai dari Ed Sheeran dalam Bloodstream, Foy Vance dalam Never Let You Go.

HAAI Artis: Kelompok Penerbang Roket Rilis: Agustus 2015

Kelompok Penerbang  Roket (KPR) kembali merilis album baru HAAI. Dalam album yang berisi 8 lagu, HAAI menghadirkan “kemasan” baru dan menghidupkan kembali lagu-lagu dari band legendaris Indonesia Panbers. Lewat aransemen dengan sentuhan musikalitas KPR, lagu-lagu Panbers memperoleh citarasa garage rock, dengan sukses membenturkan rock lawas dengan modernitas tanpa mencabut ruh karya Panbers. TAIFUN Artis: Barasuara Rilis: September 2015

Salah satu band yang paling ditunggu albumnya tahun ini adalah Barasuara. Vokalis Iga Massardi pun buka suara menyatakan bahwa album perdana Barasuara dirilis pada Oktober lalu. Walau baru saja dirilis, Barasuara yang terbentuk sejak 2011 ini sudah cukup dikenal di panggung musik Indonesia dengan lagu-lagu seperti “Api dan Lentera”, dan “Sendu Melagu”. Dalam single perdana yang dirilis dalam bentuk video lirik di kanal Youtube Barasuara, band ini menghadirkan nuansa dentam drum yang rancak yang sepintas akan membuat Anda teringat pada karya band indie pop dari Islandia, Of Monsters and Men.

72

LIFE IN JAKARTA

CARACAL

Artis: Andita Minarska Rilis: September 2015

Duo elektronik dari Inggris Guy dan Howard Lawrence ini melambung berkat kolaborasinya bersama Sam Smith dalam single Latch, yang menjadi anthem di ajang musik electronica 2013-2014 silam. Dalam album keduanya, Caracal, selain kembali menggandeng Sam Smith, Disclosure juga menggandeng Lorde dan The Weeknd. Sebagai lead single, Disclosure merilis Holding On, hasil kolaborasi bersama veteran jazz Amerika Serikat Gregory Porter. Setelah Holding On, Disclosure merilis Omen, kembali berkolaborasi dengan Sam Smith. Tak banyak mengubah formula musikalitas mereka, Caracal dipenuhi deretan lagu-lagu crowd-pleaser yang sesuai untuk menemani sesi chill out dan mengubah ruang tamu Anda menjadi dancefloor mini di akhir pekan, penggemar genre electronica dan synthpop patut menjadikan Caracal salah satu koleksi mereka.

LOS SKUT LEBOYS Artis: Sore Rilis: September 2015

Sore akhirnya merilis Los Skut Leboys pada 3 September lalu. Setia dengan konsep “minimalis plural”, album ini akan menjadi album studio pertama setelah mundurnya kibordis sekaligus komposer Ramondo Gascaro dari grup SORE. Album ini berisikan 12 lagu baru yang digarap empat orang Music Director yaitu Bemby Gusti, Ade Paloh, Adink Permana dan Sigit Pramudita (Tigapagi). Dalam penggarapan album ini, SORE dinaungi oleh label Rooftopsound Records dan SRM selaku manajemen mereka. Single “There Goes” dilepas sebagai single perdana dari album ini. Vokalis Sore, Ade Paloh bertutur, There Goes bercerita tentang momen ketika seseorang berada di alam bebas dan bertemu dengan seorang wanita yang membuka matanya.

ON THE UP

THE YOUNG LIARS Terdiri dari Rizki A. Wicaksono pada vokal dan gitar, Arya Lintang pada gitar, Dimazh Zamzam sebagai bassist, dan drummer Uton Nawawi, The Young Liars merilis album perdana pada Maret 2015 silam di bawah payung Jakarta Leeds Records. The Young Liars mewarnai blantika musik Indonesia dengan suara yang seketika membuat Anda teringat akan Arctic Monkeys. Atau lebih tepatnya, versi lebih rileks dan lebih kasual dari Arctic Monkeys. Namun lebih dari sekadar mengkopi suara Arctic Monkeys, 11 tembang yang ada dalam album ini seolah sebuah ensemble yang memadukan melodi dan mood dari berbagai band rock bermacam genre, mulai dari Queen of The Stone Age, The Hives, hingga Lenny Kravitz. The Young Liars bahkan juga menghadirkan elemen dance lewat permainan reverb gitar, bass serupa bosas, dan ketukan ritmis drum yang serupa dance punk dalam “One-Eyed Jones”. Singkatnya, menurut tuturan Rizki, The Young Liars ingin menghadirkan musik yang “sederhana namun tidak terdengar murah”.

UNBREAKABLE WANITA INGIN DIINGINI Artis: Andita Minarska Rilis: September 2015

Sesungguhnya Andita Minarska tak bisa dibilang sebagai pendatang baru karena sebelumnya telah malang melintang sebagi bagian dari paduan suara Voice of Indonesia by Rio Silaen dan sebagai backing vocal untuk berbagai band papan atas Indonesia. Dengan single pertama yang juga menjadi judul dari album perdananya “Wanita Ingin Diingini”, Andita menyuguhkankan total 10 lagu popsmooth jazz-swing yang kini tengah populer dan easy listening.

SEE WHAT YOU STARTED BY CONTINUING Artis: Collective Soul Rilis: Oktober 2015

Anda yang mengaku “Anak 90-an” tentu tak asing dengan Collective Soul, meski bisa jadi yang Anda ingat hanyalah single “Run”. Setelah vakum selama lebih dari 5 tahun, pada tanggal 2 Oktober 2015 Collective Soul merilis album kesembilan mereka. Lead single “This” yang dibuka dengan riff gitar dan vokal khas Ed Roland akan membawa Anda kembali ke masa keemasan 90-an.

Artis: Janet Jackson Rilis: Oktober 2015

Janet Jackson merilis album ke-11, Unbreakable, setelah 7 tahun hiatus. Dalam album terbarunya itu, Jackson kembali bekerjasama dengan duo Jimmy Jam and Terry Lewis sebagai produser. Sebelumnya mereka pernah berkolaborasi dalam album 20 Y.O. pada tahun 2006. Jackson juga mengajak rapper J. Cole & Missy Elliott sebagi featured artists dalam Unbreakable. Lewat Unbreakable, Janet juga bercerita tentang kedekatannya dengan kakaknya, Michael Jackson, dan juga kematian Michael Jackson yang tragis di tahun 2009. “No Sleeep” menjadi single pertama dari album ini. Dalam lagu ini, Jackson berkisah tentang romansa long-distance relationship, dalam nuansa RnB kontemporer dan slow jam yang mengalun lembut, dengan vokal yang mengalun lirih dan seduktif.

LIFE IN JAKARTA 73

E

REFERENCE

Film

MACBETH Rilis: 4 Desember 2015

Terpilih sebagai salah satu nominasi Palme d’Or di Cannes Film Festival 2015, Macbeth besutan Justin Kurzel diadaptasi dari karya Shakespeare. Macbeth bercerita tentang intrik perebutan kekuasaan di Skotlandia. Suatu malam setelah pertempuran, seorang jenderal Skotlandia, Macbeth (Fassbender), melihat tiga orang penyihir yang meramalkan bahwa dirinya akan menjadi Raja Skotlandia. Bersama Lady Macbeth (Cotillard), Macbeth melakukan banyak hal keji demi kekuasaan yang berujung dalam serangkaian tragedi.

NOTES

PREVIEW

JOY

Rilis: 25 Desember 2015

S

etelah melesat lewat film Silver Linings Playbook, Jennifer Lawrence kembali bermain dengan Bradly Cooper dalam film Joy. Film drama-comedy yang siap dirilis pada 25 Desember ini diangkat dari kisah nyata Joy Mangano, seorang janda dengan 3 anak yang sukses dengan bisnis pembersih ciptaannya. Film yang disutradarai dan ditulis oleh David O’ Russel ini juga dimainkan oleh aktor kawakan Robert De Niro.

74

LIFE IN JAKARTA

BIOSKOP NON-KOMERSIAL PERTAMA Dibiayai Dewan Kesenian Jakarta, Kineforum adalah bioskop non-komersial pertama di Jakarta. Kineforum juga adalah bioskop pertama di Jakarta yang kerap menggelar diskusi tentang film. Ide Kineforum muncul sebagai tanggapan terhadap ketiadaan bioskop non-komersial di Jakarta dan kebutuhan pengadaan suatu ruang bagi pertukaran antar-budaya melalui karya audio-visual. Terletak di

kompleks Taman Ismail Marzuki, bioskop ini menyelenggarakan pemutaran berbagai film klasik dan kontemporer, film panjang maupun film pendek, lokal dan internasional, dalam berbagai format dan di dalam ruangan berkapasitas 45 orang. Kineforum juga kerap menjadi venue untuk berbagai festival film yang diselenggarakan oleh pusatpusat kebudayaan.

A COPY OF MY MIND

UPDATE

Rilis: Januari 2016

STAR WARS: THE

Film A Copy of My Mind yang dibintangi Chicco Jerikho dan Tara Basro masuk dalam 60 film internasional yang diputar dalam segmen Contemporary World Cinema di Toronto International Film Festival 2015 yang bersifat nonkompetisi. Sebelumnya film ini juga diumumkan masuk kompetisi Venice Film Festival 2015 dalam segmen Orrizonti. A Copy of My Mind bercerita tentang sepasang kekasih, seorang karyawan salon dan penjual DVD bajakan yang secara tak sengaja menemukan sebuah DVD berisi rekaman tindak kejahatan yang melibatkan calon presiden.

FORCE AWAKENS Rilis: 18 Desember 2015

THE HATEFUL EIGHT

Rilis: 25 Desember 2015

D

engan setting 30 tahun setelah The Return of The Jedi, Star Wars: The Force Awakens memperkenalkan karakterkarakter baru: Stormtrooper Finn (David Boyega), Rey (Daisy Ridley), dan Kylo Ren (Adam Driver) yang akan bersanding bersama karakterkarakter legendaris Star Wars dari trilogi pertama, seperti Luke Skywalker (Mark Hamill). Princess Leia Organa (Carrie Fisher), dan Han Solo (Harrison Ford). Aktor laga Indonesia Iko Uwais, Yayan Ruhian, dan Cecep Arif Rahman juga tergabung sebagai cast The Force Awakens. Star Wars: The Force Awakens adalah film pertama dari trilogi ketiga Star Wars setelah Lucas Film diakuisisi oleh Walt Disney’s Company pada Oktober 2012. Naskah The Force Awakens ditulis J.J. Abrams bersama Lawrence Kasdan, penulis naskah The Empire Strikes Back dan The Return of The Jedi, sedangkan George Lucas duduk sebagai konsultan kreatif. John Williams, komposer music score orisinal Star Wars juga kembali memberikan sentuhannya dalam The Force Awakens. Di Indonesia, film ini akan dirilis pada 18 Desember 2015.

Inilah salah satu film yang paling ditunggu di akhir 2015. Berlatar era pasca Perang Saudara di Wyoming, Amerika Serikat, The Hateful Eight berkisah tentang pemburu hadiah John “The Hangman”. Ruth mengawal Daisy “The Prisoner” Domergue ke Red Rock untuk diadili. Di perjalanan, keduanya bertemu dengan pemburu hadiah lain. Badai salju membuat mereka terpaksa bermalam di sebuah penginapan. Di sana mereka bertemu dengan empat pemburu hadiah lain. Segera mereka menyadari, perjalanan ke Red Rock jauh lebih berbahaya daripada yang mereka kira. MUST-SEE CLASSIC

VICTOR FRANKENSTEIN Rilis: 4 Desember 2015

Diadaptasi dari novel klasik karya Mary Shelley (1823), Victor Frankenstein mengisahkan tentang Igor, asisten dokter muda Victor Von Frankenstein. Persahabatan antara keduanya melibatkan Igor dalam masalah dengan pihak berwenang. Konflik pun semakin meruncing saat Frankenstein memulai eksperimen berbahayanya untuk menciptakan manusia.

LIFE IN JAKARTA 75

E

REFERENCE

BOOK

GO SET A WATCHMAN Penulis: Harper Lee Penerbit: Harper Collins Terbit: Juli 2015

H

arper Lee tak pernah menerbitkan buku lagi setelah memenangkan Pulitzer lewat To Kill A Mockingbird pada tahun 1960. Namun pada bulan Februari 2015, atau 55 tahun sejak diterbitkannya To Kill A Mockingbird, lewat pengacaranya Lee mengumumkan rencananya menerbitkan novel keduanya: Go Set A Watchman. Dua puluh tahun setelah kejadian yang diceritakan dalam To Kill A Mockingbird, narator dan tokoh utama kedua novel ini, Jean Louise Finch atau Scout, pulang ke Maycomb untuk mengunjungi ayahnya, Atticus Finch. Lee seolah mengajak kita menyaksikan Scout tumbuh dewasa. Sebagai perempuan muda, Scout dihadapkan dengan beragam permasalahan, mulai dari permasalahan personal hingga perubahan sosial yang memengaruhi kota kecil di Alabama tempat dia tumbuh dan berkembang. Ditulis sebelum To Kill A Mockingbird, buku ini merupakan pengingat akan kesuksesan sebelumnya. Lee berhasil merajut novel yang membedah kemanusiaan, kebijaksanaan, dan memadukannya dengan humor dalam plot yang rapih dan cermat, dengan presisi tinggi mengamati perubahan sosial yang terjadi di Amerika di paruh kedua abad ke-20. Tersedia di Kinokuniya. Harga Rp. 448.000.

EKA KURNIAWAN Novelis

Novel “Cantik Itu Luka” karya Eka Kurniawan yang terbit pertama kali tahun 2002 baru saja dirilis di USA September lalu dalam versi terjemahan bertajuk “Beauty Is A Wound”. The Jakarta Post menyebut Eka sebagai “suksesor Pramoedya”. Banyak pihak menyebut karyanya dipengaruhi gaya Mark Twain dan Salman Rushdie. Ceritakan sedikit kabar mengenai Amerika atau negara berbahasa Inggris lainnya, diterjemahkannya novel Beauty Is setelah rilis resmi, juga sama baiknya. A Wound di USA? A Awalnya inisiatif Annie Tucker untuk Q Menurut Anda, apa yang membuat pihak menerjemahkan novel Cantik Itu Luka, penerbit di sana tertarik menerjemahkannya? dimulai tahun 2012. Kami bertemu pertama Apakah di antaranya karena latar tema kali di Yogya. Sepulang ke Amerika, Annie komunisme yang dianggap “seksi”? meneruskan proyek penerjemahan novel Saya tidak terlalu yakin mengenai hal ini. A itu hingga ia memperoleh PEN/Heim Pertama, saya tidak pernah bertanya kepada Award untuk terjemahan novel itu dari penerbit saya kenapa mereka tertarik Pen Center America. Beberapa penerbit menerbitkan karya tersebut. Kedua, tema akhirnya “menengok” ke naskah yang sedang mengenai komunisme hanya merupakan bagian diterjemahkan, salah satunya New Directions, kecil dari novel itu, barangkali hanya dua salah satu penerbit ternama di Amerika yang bab (dari delapan belas bab). Selain itu, dari sangat khusus menerbitkan karya sastra avant publikasi dan ulasan novel itu yang sudah ada di Amerika maupun Australia bisa dibilang garde Amerika maupun sastra terjemahan tidak banyak menyentuh isu tersebut. New dari berbagai negara dan bahasa. Kesepakatan Directions merupakan penerbit yang sangat dengan New Directions terjadi di tahun 2013, mengkhususkan diri kepada buku-buku sastra, dan novel ini kemudian dirilis September 2015. dengan kualitas sastrawi. Saya rasa alasan utama Q Bagaimana menurut Anda kisah tersebut dapat mereka menerbitkan buku itu, tentu saja karena alasan kualitas sastra, bukan karena temanya. diterima oleh pasar pembaca di sana? A Saya tidak bisa memastikan ini, terutama secara umum buku itu baru resmi beredar September Q Ada pikiran untuk mengangkat kisah ini ke layar lebar? ini. Meskipun begitu, versi ARC (Advance Reader’s Copy) sudah beredar sejak tiga bulan A Saya suka menonton film, dan senang menulis naskah untuk film. Tapi “Cantik sebelumnya di kalangan jurnalis, pengamat Itu Luka” saya tulis untuk novel, dan belum sastra, peresensi dan para penulis. Umumnya terpikirkan untuk melihatnya dalam bentuk tanggapan mereka sangat positif, termasuk lain. Saat ini saya lebih ingin melihatnya memperoleh ulasan (dengan tanda bintang) tetap sebagai novel. dari Publisher’s Weekly dan Kirkus Review. Mudah-mudahan tanggapan pembaca umum di Q

76

LIFE IN JAKARTA

THE GIRL IN THE SPIDER’S WEB Penulis: David Lagercrantz, Stieg Larsson Penerbit: Knopf Doubleday Terbit: Agustus 2015 Petualangan baru Salander dan Blomkvist dimulai saat suatu malam Blomkvist menerima telepon misterius yang mengklaim memiliki informasi vital tentang keamanan Amerika Serikat. Blomkvist kembali menggandeng Salander untuk mengurai rantai informasi rahasia, cybercriminals, dan jejaring pemerintahan negara-negara superpower. Meski memperkenalkan karakter baru, Lagercrantz bermain aman dengan tak melakukan banyak perubahan untuk karakter Lisbeth Salander dan Mikael Blomkvist. The Girl in The Spider’s Web tetaplah novel kriminal di era digital dengan nuansa Skandinavia yang kental: seperti musim dingin berkepanjangan, muram, datar, dengan simpul-simpul kejutan bertebaran di penjuru novel. Tersedia di Kinokuniya. Harga Rp. 329.000

CRITICAL ELEVEN SOMEWHERE ONLY WE KNOW PENULIS: Alexander Thian PENERBIT: Gagas Media TERBIT: Agustus 2015

Satu kisah metropop lokal kembali memenuhi rak toko buku kita. Kali ini karya perdana selebtwit Alexander Thian yang di media sosial lebih dikenal dengan handle @aMrazing. Selayaknya novel bergenre metropop lainnya, Somewhere Only We Know (disingkat SOWEK) berkisah tentang Ririn dan Kenzo, lagi-lagi dua manusia yang sama-sama gagap cinta. Butuh lebih dari sekadar ribuan follower dan tingginya frekuensi menge-twit untuk bisa membuat jalinan cerita dengan plot yang rapih, setidaknya untuk karya sepanjang novel. Lepas dari plot twist yang juga tidak terlalu mengejutkan, Somewhere Only We Know adalah satu lagi dari ratusan kisah metropop lainnya: pelajaran tentang cinta, rasa sakit, dan kehilangan sebelum menemukan jawaban yang akan membawa kebahagiaan.   Tersedia di Gramedia, Toko Gunung Agung. Harga Rp. 65.000

PENULIS: Ika Natassa PENERBIT: Gramedia Pustaka Utama TERBIT: Agustus 2015

Dalam dunia penerbangan dikenal istilah critical eleven, sebelas menit paling kritis di dalam pesawat—tiga menit setelah lepas landas dan delapan menit sebelum pendaratan. Secara statistik delapan puluh persen kecelakaan pesawat terjadi dalam rentang waktu sebelas menit itu. Hal yang sama berlaku dalam tiap perjumpaan dan perpisahan. Tiga menit pertama adalah saat critical karena saat inilah kesan pertama terbentuk. Delapan menit sebelum berpisah adalah ketika gestur dan ekspresi wajah orang tersebut jelas bercerita apakah itu akan jadi awal dari sebuah kisah atau menjadi perpisahan tanpa arti. Sama seperti karya sebelumnya dan ratusan novel metropop lainnya, Ika Natassa tidak menawarkan sesuatu yang baru dalam kisah Ale dan Anya. Pola standar metropop: bertemu – jatuh cinta – berpisah – menyadari cinta tak bisa dielakkan lagi; rupanya masih cukup menarik untuk diutak-atik, dengan penambahan bumbu di sana sini. Kali ini, Ika menaburkan bumbu “aviasi” pada ramuan metropop standar. Jika Anda sedang ingin percaya cinta, atau memang menggemari genre metropop, Ika masih cukup bisa membuat Anda gemas dengan kisah Ale dan Anya. Tersedia di Gramedia, Toko Gunung Agung. Harga Rp. 79.000

Mangir Negeri Para Roh Penulis: Rosi L. Simamora Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Terbit: September 2015 Mengangkat destinasi-destinasi wisata sebagai latar sebuah novel memang bukan hal yang baru. Begitu juga dengan Negeri Para Roh yang berkisah tentang lima orang kru di Negeri Asmat. Di negeri itu mereka belajar mengenal manusia Asmat dan ritualnya yang bagi masyarakat di luar Asmat masih dianggap purba: perayaan atas roh, peperangan, dan kematian, bagaimana roh terus diingat dalam patung dan ukiran. Dan kerap kali, justru jauh dari derap modernitas, jawaban atas pertanyaanpertanyaan eksistensial ditemukan. Tak banyak penulis bergenre fantasi di negeri ini, apalagi mereka yang berani mengeksplor titik-titik terjauh Indonesia. Tersedia di Gramedia, Toko Gunung Agung. Harga Rp. 59.800

Penulis: Pramoedya Ananta Toer Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia Terbit: Agustus 2015 Setelah Majapahit runtuh pada 1527, terjadi kekosongan kekuasaan di Jawa. Kekuasaan terpecah menjadi raja-raja kecil yang terus berperang memperebutkan tahta sebagai penguasa tunggal. Lewat intrik politik, spionase, dan tipu daya, Panembahan Senopati sebagai salah satu “raja kecil” berhasil menundukkan perlawanan gigih penduduk desa Mangir yang dipimpin Ki Ageng Wanabaya atau Ki Ageng Mangir. Pram menuturkan Mangir bukan dalam gaya narasi novel, melainkan menuliskannya seperti skenario teatrikal dengan Pulau Jawa sebagai latar dan politik sebagai panggung gerak. Ditulis di Pulau Buru dan sempat hilang beberapa tahun, Mangir telah berulang kali diterbitkan ulang dan selalu relevan dijadikan teropong untuk melihat kondisi sosial politik kontemporer Negeri ini. Tersedia di Gramedia, Toko Gunung Agung. Harga Rp. 45.000

Confession Of A Ghostwriter Penulis: Andrew Crofts Penerbit: The Friday Project Terbit: April 2015 Seperti apa rasanya menyelami alam pikiran orang lain dan menjelma menjadi para selebriti, atlet, pemimpin dunia, hingga politisi, untuk menuliskan kisah mereka menjadi buku-buku biografi best-seller? Andrew Crofts kini membuka diri, membawa Anda ke dunia yang sebelumnya hanya diketahui segelintir orang. Sebagai ghostwriter, Crofts membawa kita ke dunia yang tak terlihat, menyelami suka duka penulis yang meniadakan keberadaannya dan menenggelamkan diri ke dalam persona orang lain. Namun meski bertajuk Confession of a Ghostwriter, Andrew masih menyisakan sedikit misteri yang justru paling memantik keingintahuan publik: nama-nama ghostee, atau nama orang-orang yang pernah menggunakan Crofts sebagai ghostwriter. Tersedia di Kinokuniya. Harga Rp. 146.000

LIFE IN JAKARTA 77

E

REKOMENDASI HOTEL DAN DESTINASI UNTUK LIBURAN MENDATANG. PASTIKAN ANDA TERBANG KE DESTINASI YANG MENINGGALKAN BANYAK KESAN. Alternatif wisata selengkapnya dapat dilihat di www.lifeinjakarta.com.

TRAVEL

Updates

Allium Hotel Arumdalu Private Resort

Belitung

Belitung yang dapat ditempuh dalam waktu satu jam dari Jakarta menjadi pilihan liburan alternatif yang kian populer. Destinasi ini juga mulai menarik perhatian upscale traveler karena orisinalitas kecantikan alamnya. Arumdalu Private Resort merupakan satu dari sedikit hotel yang menyasar pasar upscale ini. Dihiasi private beach sepanjang 800 meter, Arumdalu menawarkan pengalaman premium di villa pribadi dengan harga mulai dari Rp 6 juta hingga Rp 10 juta. www.arumdalubelitung.com

Batam, Kepulauan Riau

Oktober lalu, Alium Batam Hotel merayakan tahun pertamanya di industri perhotelan. Allium Batam Hotel merupakan bagian dari Samali Hotels & Resorts Upscale Collection. Hotel baru ini terletak di salah satu bagian pusat kota, Nagoya, berjarak hanya beberapa langkah dari kawasan bisnis dan pusat perbelanjaan Batam. Allium Batam menawarkan 211 kamar dengan fasilitas terkini, menjadi pilihan yang baik untuk business traveler. www.samalihotels.com

Old Clare Hotel

Sydney, Australia

Bulan September 2015 menandai awal baru bagi dua bangunan warisan budaya di kota Sydney, County Clare Pub dan kantor Carlton & United Brewery. Kedua bangunan bersejarah tersebut dipermak hingga menjadi hotel dengan nama baru, Old Clare Hotel. Loh Lik Peng, pendiri jaringan hotel dan restoran Unlisted Collection berambisi mewujudkan potensi kedua gedung tersebut. Hotel ini berada di kawasan Chippendale yang ramai dengan galeri seni, rumah produksi serta studio desain. Old Clare Hotel memiliki kamar mewah sebanyak 62 ruangan, siap mengakomodasi kebutuhan pengunjung Sydney. www.theoldclarehotel.com.au

The Shurin

Wieserguti

Pantai berpasir putih yang bersanding dengan hijaunya lapangan golf menjadi daya tarik utama resor mewah di Teluk Pansea ini. Terdiri dari 103 cottage dan suite, The Surin Phuket dirancang oleh arsitek asal Amerika Serikat Ed Tuttle. Para tamu akan selalu disuguhi pemandangan yang menyegarkan mata dan menenteramkan hati. Tak sedikit wisatawan yang datang ke sini untuk melakukan terapi ‘digital detox’, yaitu menjauhkan diri dari jangkauan teknologi untuk sejenak. www.thesurinphuket.com

Meski awalnya merupakan tempat tinggal keluarga secara turun temurun sejak abad ke-13, Josef Sepp dan Martina Kroll tak ragu dalam mengembangkan sebuah lahan pegunungan di Hinterglamm, Austria. Dengan mengusung kehangatan dan kenyamanan organis, mereka merenovasinya hingga menjadi tempat retreat yang terdiri dari 24 kamar. Kompleks tersebut berdiri di Bukit Hinterglemm, sehingga para tamu terekspos pada suasana pegunungan yang senyap. Tempat menyepi yang mewah ini juga sangat dekat dengan lokasi hiking dan ski di kawasan Alpine, sehingga menjadi tujuan favorit para pendaki gunung. www.wiesergut.com

Phuket, Thailand

78

LIFE IN JAKARTA

Hinterglam, Austria

LIFE IN JAKARTA 79

E

DESTINASI

BANDUNG

PASAR TERAPUNG

01 02

Lembang

Prakata

Setelah 3 tahun, ‘pasar terapung’ Bandung kian gandrung. Spot wisata ini merangkum semua daya tarik wisata Bandung dalam satu kompleks. WRITER Esther Ha PHOTOGRAPHS Courtesy of Floating Market

W

isatawan tidak perlu lagi repot-repot bertandang dari satu tempat ke tempat lainnya di tengah kemacetan Bandung yang kian padat. Floating Market yang berlokasi di Lembang menyediakan berbagai makanan dan jajanan yang dicari hampir setiap wisatawan yang berkunjung ke Bandung dalam satu lokasi wisata alam yang asri. Lebih dari sekadar wisata kuliner, objek wisata berkonsep ‘pasar terapung’ yang dibuka sejak 12 Desember 2012 ini menawarkan pengalaman wisata yang terintegrasi. Perahu-perahu penjual makanan berjajar rapi di pinggir danau, untuk memudahkan pengunjung dalam memilih kudapan yang mereka inginkan. Untuk membeli makanan, pengunjung harus menukarkan uang dengan cip senilai Rp5.000, Rp10.000, hingga Rp25.000. Cip-cip tersebut dapat diperoleh di stan-stan yang tersebar di wilayah Floating Market, jadi pengunjung tidak perlu mengantre terlalu lama. 80

LIFE IN JAKARTA

03

01 Situ Umar, danau di tengah kompleks Floating Market Lembang. 02 Dekorasi yang menarik sebagai spot foto. 03 Miniatur stasiun kereta api yang beroperasi dengan baik. 04 Tetap asri dengan vegetasi yang terse bar di setiap sudut. 05 Salah satu wahana tematik.

04

Pengunjung juga dapat menikmati berbagai wahana seru di kompleks yang sama. Salah satunya adalah menaiki perahu mengelilingi danau Situ Umar, sambil menikmati hijaunya pemandangan dari bukit-bukit kecil di sekitarnya. Setiap penumpang perahu juga diberi rompi pelampung untuk menjamin keselamatan, meski perahu dalam kondisi baik dan permukaan air tenang. Aktivitas ini sangat diminati oleh anak-anak dan remaja. Selain itu, ada juga kolam kecil tempat segerombol angsa berendam. Tak jauh dari kolam tersebut, berdiri taman kelinci yang selalu ramai oleh anak kecil, karena mereka diizinkan menyentuh, membelai dan bermain bersama kelinci-kelinci tersebut. Gazebo-gazebo yang terpisah

05

berkapasitas hingga 8 orang dapat digunakan untuk beristirahat jika ingin menyepi dari keramaian di meja-meja makan sekitar perahu. Wahana lain yang tak kalah seru adalah miniatur kereta api di dekat lapangan parkir. Selain miniatur kereta api dan relnya, taman ini juga dirancang agar tampak hidup melalui pernakpernik lain seperti pohon-pohon kecil. Tembok yang memagari salah satu sisi taman dicat dengan lukisan langit dan awan untuk melengkapi konsep taman. Kereta api tersebut juga bergerak lancar mengitari taman. Di sisi lain kompleks wisata, terdapat factory outlet yang menjual berbagai produk mode terkini dengan harga terjangkau. Floating Market juga menyediakan fasilitas massage dan spa bagi pengunjung yang ingin beristirahat dengan santai setelah beraktivitas sepanjang hari. Tak heran jika objek wisata terapung ini selalu ramai pengunjung setiap hari. - IN

NUANSA EROPA

01

Hotel

Prakata 02

GH Universal Hotel merupakan bagian ikonik dari kota Bandung. Sebuah hotel yang menyisakan jejak keemasan bangsa Eropa di tanah Parahyangan.

D

TEXT & PHOTOGRAPHS:

Courtesy of G.H. Universal

03

04

ikenal sebagai Paris van Java, Bandung merupakan salah satu primadona pariwisata Indonesia. Wisata alam, wisata kuliner hingga wisata belanja, semua tersaji di kota yang dikelilingi pegunungan ini. Sarana akomodasi mewah mudah ditemukan di setiap sudut kota. Hotel G.H Universal terletak di utara kota Bandung, tepatnya di kawasan Setiabud. GH Universal Hotel menghadirkan kemewahan dan kenyamanan ala Eropa di tengah keindahan alam Bandung. Arsitektur bergaya Renaissance Italia terlihat unik dan berbeda. Bentuk klasik bangunan Eropa semakin kuat dengan keberadaan enam kubah pada bagian atapnya. Tak hanya bentuk bangunan, keagungan merasuk hingga ke dalam bangunan. Terdapat 105 kamar yang menghadirkan nuansa kemewahan dan menyuguhkan pemandangan indah ala kamar bangsawan Eropa. Sebagian kamar memiliki pemandangan kota Bandung dan pegunungan, sebagian lagi menghadap ke kolam renang Courtyard of The Royale. GH Universal Hotel menyediakan berbagai jenis kamar, mulai dari Superior Room, Deluxe King, Deluxe Double Queen, Princess Suite, Honeymoon Suite, Governor Suite, Queen Suite dan King Suite yang menawarkan kemewahan dalam kamar berukuran 125 meter

01 Arsitektur bergaya Eropa di tengah Kota Kembang. 02 Restoran Bellevue yang menghadap pemandangan alam. 03 Kemewahan interior kamar Deluxe King. 04 Seorang wanita dan hewan peliharaannya di Pet Inn.

persegi. Untuk pengalaman bermalam yang tak terlupakan, Presidential Suite menghadirkan pemandangan panorama kota Bandung dengan sudut pandang 180 derajat. Terdapat pula dua restoran dengan suasana khas yang siap memanjakan lidah para tamu. Fat Dragon Chinese Restaurant, dengan cita rasa kuliner otentik Kanton yang kental, menyajikan beraneka macam dim sum, chinese food, seafood serta menu a la carte lengkap. Bagi yang ingin menikmati hidangan lezat dalam suasana spektakuler, Belle Vue 24 Hours French Italian Bistro dengan pemandangan panoramik 360 derajat kota Bandung adalah pilihan sempurna. Bagi pencinta hewan peliharaan, disediakan Pet Inn, sebuah fasilitas unik untuk memanjakan anjing dan kucing selama ditinggalkan oleh pemiliknya. Berdiri di atas taman hijau seluas lebih dari 5.000 meter persegi, Pet Inn terjaga kebersihan dan kenyamanannya. Sama halnya dengan tamu yang menginap di hotel bintang 5, tamu Pet Inn pun dilayani semaksimal mungkin oleh para pet keeper.

GH UNIVERSAL Jl. Setiabudhi No. 376, Bandung Telp.: 022-2010388, Fax: 022-2014525 www.ghuniversal.com

LIFE IN JAKARTA 81

E

DESTINASI

BALI

AROMA RASA BALI Guide

Prakata

Dari yang baru hingga yang legendaris, dari masakan khas Bali hingga yang berbasis Italia, berikut ini merupakan rekomendasi kuliner paling dicari di Pulau Dewata. WRITER Sony Wicaksono EDITOR A. Rachmat S. 01 MERAH PUTIH BALI Menghidangkan masakan Indonesia klasik dari bahanbahan berkualitas unggul yang berupa menu-menu kreatif hasil eksperimen dengan bumbu-bumbu dan cita rasa tradisional. Semuanya bernafas Merah Putih, asli dari segenap penjuru Nusantara. Jl. Petitenget no.100x, Kerobokan 02 MOZAIC Masuki gerbang tradisional Bali dan jalan setapak menuju sebuah taman tropikal, interior satu-satunya restoran di Asia Tenggara yang digelari Les Grandes Tables du Monde (Great Tables of the World) oleh Traditions & Qualite. Jl. Raya Sanggingan, Ubud 82

LIFE IN JAKARTA

01

03 NEBULA ROOM Berlokasi di tengah sesaknya Poppies Lane, Kuta, Nebula Room dianggap sebagai permata tersembunyi di tengah hingar bingar Kuta yang menyajikan aneka hidangan Asia pengaruh Eropa. Juga menyediakan bir, cocktail dan liquor terbaik di wilayah Kuta. Jl. Poppies 2, Kuta

04 LOCAVORE Berbeda dengan restoran Eropa lainnya yang banyak mengimpor bahan makanan dari Eropa, Locavore justru menyuguhkan sajian Eropa dengan menggunakan bahanbahan hasil bumi Dewata sebagai signature dish mereka. Jl. Dewi Sita no. 10, Ubud

05 JAMIE’S ITALIAN Berjarak selemparan batu dari pantai Kuta, tempat ini ideal bagi mereka yang ingin menikmati seloyang pizza saat makan siang atau saat rehat berselancar. Jl. Pantai Kuta, Banjar Pande Mas, Kuta

06 MOTEL MEXICOLA Sebuah oase tropis di tengah kepadatan Seminyak. Nikmati warna warni khas Meksiko dan senyuman gadis-gadis pengedar botol-botol tequila. Jl. Kayu Jati no. 9x, Seminyak

07 SEA CIRCUS Sebuah tempat makan penuh pesona dan humor. Dengan menu bernama sederet atraksi sirkus, segala yang dihidangkan di sini terlihat lucu dan menyenangkan. Jl. Kayu Ara no. 22, Seminyak

08 CHANDI Terus memikat sejak pertama kali dibuka pada tahun 2008, Chandi memelihara kemurnian hidangannya dengan ramuan hasil bumi yang didatangkan langsung dari tangan para petani lokal Bedugul. Jl. Laksmana no. 72, Seminyak

09 LA FINCA Restoran yang menyuguhkan sajian Spanyol Mediterranean yang otentik. Lebih dari sekadar makanan dan minuman khas Ibiza, La Finca menyajikan pengalaman kuliner yang berakar pada tadisi. Jl. Subak Sari no. 77, Batu Belig 10 THE BEACH HOUSE Paduan dari keindahan pantai dan hidangan tersegar di seluruh penjuru pulau membuat tempat ini cocok untuk menyantap sarapan, makan siang dan makan malam, sambil menikmati sunset dan menunggu dimulainya night party. Jl. Pura Batu Mejan, Canggu

02

03

05

04

LIFE IN JAKARTA 83

E

DESTINASI

Bali

11 SAIGON STREET Menyuguhkan sajian khas Vietnam, tak hanya menyediakan menu-menu dengan sentuhan klasik yang menjadi unggulan, namun juga mengetengahkan atmosfer stylish kreasi desainer kondang asal Australia, Alex ZabotoBentley. Jl. Petitenget Raya no.77x, Kerobokan 12 SUNDARA Sebuah beach club pada siang hari dan restoran pada malam hari. Mengambil nama dari bahasa Sansekerta yang berarti ‘indah’, Sundara menawarkan pengalaman bersantap yang unik hanya beberapa langkah dari deburan ombak Jimbaran yang menawan. Four Seasons Resort Bali, Jimbaran 13 BARBACOA Dengan tim juru masak yang kreatif dan inovatif, dalam waktu yang relatif singkat resto ini telah mendapatkan banyak pujian dari para kritisi dan penikmat kuliner Bali. Restoran yang buka dari jam 12 siang hingga jam 12 malam ini menaruh spesialisasi pada hidangan BBQ, dengan sistem pengapian terinspirasi oleh cara Amerika Latin. Jl. Petitenget 14, Kerobokan 14 KAYUPUTI Diklaim sebagai mercusuar ajang kuliner di Bali, restoran tepi pantai ini adalah pemenang lima penghargaan Wine Spectator Award yang menawarkan kenikmatan santapan Asia berkelas premium. St. Regis Bali Resort, Nusa Dua Lot S6 84

LIFE IN JAKARTA

11

18

13

12

14

17 FIRE Restoran ini merupakan bagian dari W Resort yang tersohor itu. Nikmati Fine Dining sambil menyaksikan aksi para chef memanggang pizza, memilih sendiri wine dan champagne dari gudang, atau sekadar bersantai di bawah meja berpayung al fresco dan pepohonan palem. Jl. Petitenget, Kerobokan, Seminyak

17

15 BALIQUE Persembahan unik dari kampung nelayan Jimbaran yang akan memikat para tamu dengan keramahan para staf, dekor artistik dan menu-menu terbaik Nusantara. Restoran ini memberi penghormatan penuh pada segala yang berbau otentik dari Bumi Pertiwi. Jl. Uluwatu no.39, Jimbaran

16 GARDIN BISTRO & PATTISSERIE Resto berkonsep taman ini menyuguhkan bermacam menu cake dan dessert. Suasana taman yang indah akan berubah secara magis saat petang menjelang hingga waktu closing tepat mendekati tengah malam. Jl. Petitenget no.106, Seminyak

18 SARONG Sejak dibuka pada 2008 lalu, Sarong telah menjadi buruan utama para penikmat kuliner Asia di Bali. Chef Will Meyrick adalah arsitek utama resto ini setelah sukses membuka beberapa resto berkonsep serupa di seluruh Asia Pasifik. Jl. Petitenget no.19x, Kerobokan

LIFE IN JAKARTA 85

E

STAY

Bali

THE LOVINA Resort Prakata Lovina di Bali bagian Utara menawarkan pengalaman Bali yang ‘belum tercampur’, di mana wisatawan bisa menyaksikan parade lumba-lumba pada setiap pagi yang diberkahi.

WRITER Andre Syahreza PHOTOGRAPHS Courtesy of The Lovina

N

ama “Lovina” dicetuskan oleh seorang sastrawan setempat, Panji Tisna, seorang anak raja yang merangkai kata “love” dan “Indonesia” menjadi Lovina. Destinasi yang terlalu jujur ini lebih cocok untuk diarahkan ke konsep wisata yang mengejar kualitas daripada kuantitas. Jika lebih dari 10 tahun yang lalu Lovina dikenal sebagai destinasi para backpacker, kini Lovina disiapkan untuk tamu-tamu yang lebih terhormat: para upscale traveler. Sejumlah hotel dan resort konseptual telah hadir di sepanjang garis pantainya. Resor-resor mewah ini diamdiam telah menciptakan ‘Ubudisme’ baru ke Lovina. Mereka menawarkan kemewahan yang substansial, memperkenalkan Bali yang tenang, mengundang mereka yang sudah bosan dengan hiruk-pikuk Kuta, dan mengekspos kata “tersembunyi” pada brosur-brosur wisata mereka sebagai suatu kemewahan. 86

LIFE IN JAKARTA

01

The Lovina merupakan salah satu hotel yang dirancang khusus untuk mereka yang ingin menikmati kemewahan dalam suasana yang tenang. Beach resort ini merupakan salah satu yang terbaik di Lovina, menyediakan berbagai ukuran kamar dari Deluxe Studio hingga Grand Beach Villa di mana tamu bisa merasa seperti menyewa rumah mewah di tengah kesederhanaan alam Lovina. Lumba-lumba merupakan maskot wisata Lovina. Dari bagian beachfront The Lovina yang bersih, tamu bisa menyeberang puluhan meter menggunakan perahu-motor menuju titik dimana parade lumba-lumba bisa disaksikan dari jarak dekat. Sebuah fitur wisata Bali yang hanya bisa dinikmati di Lovina. The Lovina seperti sebuah kejutan bagi siapapun yang tidak pernah menyangka Lovina bisa menjadi semewah itu. Mereka seperti membuka rahasia tentang cara menikmati Lovina: semua terletak pada soal privasi. Mereka menyuguhkan apa yang paling dicari para upscale traveler: ketenangan, ketersembunyian, dan kekhususan di tengah alam bersahaja. IN

01 Pemandangan The Lovina dari bagian Main Pool. 02 Lumba-lumba, maskot wisata di Lovina. 03 Ruangan kamar Grand Beach Villa dengan 4 bedroom.

02

03

everybody have fun tonight

PREMIERE ISSUE 2015

city lifestyle magazine

LIFE

IN

Wawancara DJ MILINKA tentang tinggal di Serbia, tren clubbing, dan tetap seksi.

JAKARTA

city lifestyle magazine

Inspirasi Era PROHIBITION: Ketika miras dilarang dan Speakeasy Bar marak.

december 31, 2015 • starts 9pm onwards

Hard Rock Cafe Jakarta presents a new year eve celebration featuring live band and DJ performing 90’s greatest mash-up hits and top 40 in welcoming the year 2016.

ALL THE FIRST

back to the ‘90s.

Live band performance by JOGADANZ DJ by DJ TONTHAM Dress code ‘90s

FDC IDR 200,000,- with choice of a glass of wine, beer, or non alcohol drink. Book your table now for a rockin’-special new year’s package. for any inquiries and RSVP call 021-5797-3055 or email : [email protected] Supported By

JAKARTA | PACIFIC PLACE UNIT G-05 SCBD +62-21-5797-3055 | HARDROCK.COM ©2015 Hard Rock International (USA), Inc. All rights reserved.

PREMIERE ISSUE 2015

#THISISHARDROCK

All The First

Concepts Resto, cafe, bar, clubs, nightlife, etc.

SPECIAL REVIEW: Bugsy’s Bar, Bau-Haus 1933, Fitzroy Gastro Bar, Marco Padang Grill, The Safehouse Food Fighters, and more... + PANDUAN TERANYAR RESTO, CAFÉ, LOUNGE, BAR & CLUB DI JAKARTA.