Buku Pegangan Siswa Seni Budaya SMA Kelas 12 Kurikulum 2013 Semester 1 Flipbook PDF

Buku Pegangan Siswa Seni Budaya SMA Kelas 12 Kurikulum 2013 Semester 1
Author:  L

101 downloads 130 Views 43MB Size

Recommend Stories


PRIMER SEMESTRE FIRST SEMESTER 2013
MATERIAS ORGANIZADAS POR EL PROGRAMA DE INTERCAMBIO / COURSES ORGANIZED BY EXCHANGE PROGRAM 2013 La oficina de programas internacionales organiza la

SPANISH 2 STUDY GUIDE 1 ST SEMESTER
SPANISH 2 STUDY GUIDE 1ST SEMESTER ETAPA PRELIMINAR *pages 1-25 *adjective agreement *tener *ser vs. estar *interrogatives *telling time *present ten

2011 Semester II
BSc. (Hons) Tourism and Hospitality Management Cohort: BTHM/10B/FT Year 1 Examinations for 2010/2011 Semester II & 2011 Semester I MODULE: SPANISH I

SYLLABUS Fall Semester
SYLLABUS Fall Semester SPANISH FOR BUSINESS Level: Advanced Instructors: Víctor Coto, Lorena Rodríguez, Concha De La Hoz, Beatriz Ferrería, Vanessa Co

Story Transcript

Seni Budaya • Kelas XIII SMA/MA

SMA/MA/ SMK/MAK

KELAS

XII SEMESTER 1

Hak Cipta © 2015 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Milik Negara Tidak Diperdagangkan Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Seni Budaya / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. x, 206. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMA/SMK/MA/MAK Kelas XII 978-602-282-457-2 (jilid lengkap) ISBN (jilid 3a) 1. Seni Budaya -- Studi dan Pengajaran II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

I.Judul 707

Kontributor Naskah : Agus Budiman, Dewi Suryati Budiwati, Sukanta, dan Zakaria S. Soetedja. Penelaah : Bintang Hanggoro Putra, Daniel H. Jacob, Fortunata Tyasrinestu, dan Muksin. Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Cetakan Ke-1, 2015 Disusun dengan huruf Times New Roman, 12 pt

ii

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Kata Pengantar Nenek moyang bangsa Indonesia telah berhasil merumuskan pengalaman interaksinya dengan sang Pencipta, alam, dan dengan sesamanya, dalam bentuk peradaban dan kearifan bangsa yang sebagiannya diwujudkan dalam karya-karya seni budaya, baik berupa benda maupun tak benda. Di tengah makin derasnya arus globalisasi seperti saat ini, ketahanan jati diri suatu bangsa tercermin pada kemampuan melestarikan peradabannya. Kemampuan tersebut penting untuk dapat memanfaatkan arus globalisasi menuju terbentuknya konvergensi peradaban dunia, yaitu suatu peradaban berbentuk spektrum keberagaman peradaban berbagai bangsa yang terlestarikan. Pembelajaran Seni Budaya untuk Pendidikan Menengah Kelas XII adalah salah satu usaha untuk melestarikan peradaban bangsa melalui pemahaman terhadap sejumlah karya seni budaya bangsa dari berbagai penjuru nusantara yang sangat kaya ragam dan sarat makna. Pembelajarannya didahului dengan mengajak siswa mengapresiasi secara kritis seni budaya bangsa melalui pengamatan terhadap keindahan warisan-warisan seni budaya. Siswa juga diajak mencoba mengekspresikan perasaan dan pikirannya dengan meniru dan memodifikasi karya-karya seni budaya yang sudah ada sesuai dengan selera dan kemampuannya yang terus diasah. Pada akhirnya, siswa diajak mengkreasi suatu karya seni budaya sesuai dengan minatnya dan menyajikan kreasinya dalam suatu pementasan kolaboratif berbagai ragam seni budaya yang saling bersinergi. Sebagai bagian dari Kurikulum 2013, pembelajaran dalam buku ini mencakup studi ragam dan makna karya seni budaya untuk mengasah kompetensi pengetahuan, praktik berkarya seni budaya untuk mengasah kompetensi keterampilan, dan pembentukan sikap apresiasi terhadap seni budaya sebagai hasil akhir dari studi dan praktik karya seni budaya. Pendekatannya bukan hanya belajar tentang seni budaya, tetapi juga belajar melalui seni budaya dan belajar dengan seni budaya. Pembelajarannya dirancang berbasis aktivitas dalam sejumlah ranah seni budaya, yaitu seni rupa, tari, musik, dan teater yang diangkat dari tema-tema warisan seni budaya bangsa. Sebagai mata pelajaran yang mengandung unsur muatan lokal, tambahan materi yang digali dari kearifan lokal yang relevan sangat diharapkan untuk ditambahkan sebagai pengayaan dari buku ini.

Seni Budaya

iii

Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. Sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka terhadap masukan dan akan terus diperbaiki dan disempurnakan. Untuk itu, kami mengundang para pembaca untuk memberikan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). Jakarta, Januari 2015

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

iv

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................. iii Daftar Isi........................................................................................ v Bab I Apresiasi Karya Seni Rupa Dua Dimensi......................... 1 Peta Materi..................................................................................... 1 A. Ragam Jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi............................ 8 B. Simbol dan Nilai Estetis Karya Seni Rupa Dua Dimensi........... 10 C. Medium Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi............................... 14 Uji Kompetensi............................................................................... 21 Penilaian Pribadi............................................................................ 21 Penilaian Antarteman..................................................................... 23 Penugasan..................................................................................... 25 Projek............................................................................................. 25 Rangkuman.................................................................................... 25 Refleksi........................................................................................... 26 Bab II Apresiasi Karya Seni Rupa Tiga Dimensi........................ 27 Peta Materi..................................................................................... 27 A. Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi......................................... 31 B. Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi.............................. 39

Seni Budaya

v

C. Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi............................................. 40 Uji Kompetensi............................................................................... 42 Penilaian Pribadi............................................................................ 42 Penilaian Antarteman..................................................................... 43 Tes Tulis......................................................................................... 45 Penugasan..................................................................................... 46 Tes Praktik...................................................................................... 47 Rangkuman.................................................................................... 47 Refleksi........................................................................................... 48 Bab III Seni Musik Tradisional dan Musik Modern.................... 49 Peta Materi..................................................................................... 49 Motivasi.......................................................................................... 51 Pengantar....................................................................................... 51 A. Konsep Seni Musik.................................................................... 55 B. Jenis Musik Kreasi..................................................................... 60 C. Fungsi Musik.............................................................................. 65 Evaluasi Pembelajaran................................................................... 78 Penilaian Pribadi............................................................................ 78 Penilaian Antarteman..................................................................... 79 Rangkuman.................................................................................... 80 Refleksi........................................................................................... 82

vi

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Bab IV Analisis Seni Musik ....................................................... 83 Peta Materi..................................................................................... 83 Pengantar....................................................................................... 85 A. Makna Proses Kreasi Musik...................................................... 86 B. Simbol Musik.............................................................................. 90 C. Nilai Estetik Seni Musik............................................................. 108 Kreasi Seni Musik........................................................................... 112 Tugas Kreativitas............................................................................ 113 Penugasan..................................................................................... 115 Evaluasi Pembelajaran................................................................... 117 Penilaian Pribadi............................................................................ 117 Penilaian Antarteman..................................................................... 119 Rangkuman.................................................................................... 121 Refleksi........................................................................................... 122 Bab V Menata Gerak Tari Kreasi................................................. 123 Peta Materi..................................................................................... 123 A. Pengertian Gerak Tari Kreasi..................................................... 127 B. Pengelompokan Jenis Gerak Tari.............................................. 132 C. Unsur-Unsur Gerak Tari............................................................. 136 D. Mengelolah Gerak Tari Berdasarkan Pola hitungan Lambat, Sedang, dan Cepat.................................................................... 139 Evaluasi Pembelajaran................................................................... 143

Seni Budaya

vii

Penilaian Pribadi............................................................................ 143 Penilaian Antarteman..................................................................... 144 Rangkuman.................................................................................... 145 Refleksi........................................................................................... 146 Bab VI Menata Gerak Berdasarkan Pola Iringan Tari................ 147 Peta Materi..................................................................................... 147 A. Unsur-unsur Pendukung dalam Tari........................................... 148 B. Pengertian Musik Tari................................................................. 149 C. Jenis dan Fungsi Musik dalam Tari............................................ 151 D. Mengelolah Gerak Berdasarkan Pola Iringan............................ 156 Evaluasi Pembelajaran................................................................... 162 Penilaian Pribadi............................................................................ 162 Penilaian Antarteman..................................................................... 164 Rangkuman.................................................................................... 165 Refleksi........................................................................................... 166 Bab VII Teater................................................................................ 167 Peta Materi..................................................................................... 167 Tujuan Pembelajaran..................................................................... 168 A. Konsep Karya Cipta Teater........................................................ 168 B. Teknik Pengungkapan Gagasan................................................ 169 C. Prosedur Berkarya teater........................................................... 172

viii

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

D. Menyusun Naskah Drama......................................................... 173 E. Analisis Naskah Drama.............................................................. 175 Uji Kompetensi............................................................................... 177 Penilaian Pribadi............................................................................ 177 Penilaian Antarteman..................................................................... 178 Tes Tulis......................................................................................... 179 Penugasan..................................................................................... 180 Tes Praktik...................................................................................... 18 Projek Pentas Seni......................................................................... 180 Rangkuman.................................................................................... 180 Refleksi........................................................................................... 182 Bab VIII Teater............................................................................... 183 Peta Materi..................................................................................... 183 Tujuan Pembelajaran..................................................................... 184 A. Makna Simbol Dalam Teater...................................................... 184 B. Jenis Simbol dalam Teater......................................................... 185 C. Fungsi Simbol dalam Komunikasi.............................................. 187 D. Ragam Teknik Ungkapan Simbolik............................................ 190 E. Ungkapan Simbolik dalam Kreasi Naskah Drama..................... 191 F. Ungkapan Simbolik dalam Penampilan Teater........................... 192 Uji Kompetensi............................................................................... 193 Penilaian Pribadi............................................................................ 193

Seni Budaya

ix

Penilaian Antarteman..................................................................... 195 Tes Tulis......................................................................................... 196 Penugasan..................................................................................... 196 Tes Praktik...................................................................................... 196 Projek Pentas Seni......................................................................... 197 Rangkuman.................................................................................... 197 Refleksi........................................................................................... 198 Daftar Pustaka.............................................................................. 199 Glosarium...................................................................................... 202

x

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

BAB I Apresiasi Karya Seni Rupa Dua Dimensi Peta Materi Ragam Jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi

Apresiasi Karya Seni Rupa Dua Dimensi

Unsur, Objek, dan Simbol Karya Seni Rupa Dua Dimensi

Medium (alat, bahan dan teknik) Berkarya Seni

Membuat Karya Seni Rupa Dua Dimensi Setelah mempelajari Bab 1 ini kamu diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni rupa sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi jenis, simbol, fungsi, dan nilai estetis dalam karya seni rupa dua dimensi.

Seni Budaya

1

2. Mengidentifikasi bahan, media, dan teknik dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi. 3. Membandingkan jenis, simbol, fungsi, dan nilai estetis teknik dalam karya seni rupa dua dimensi. 4. Membandingkan bahan, media, dan teknik dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi. 5. Memilih bahan, media, jenis, simbol, fungsi, nilai estetis dan teknik dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi. 6. Membuat karya seni rupa dua dimensi. Di kelas X dan XI kamu sudah mempelajari berbagai jenis karya seni rupa dua dimensi. Karya-karya tersebut ada yang memiliki fungsi pakai dan ada yang memiliki fungsi hias saja. Masih ingatkah kamu perbedaan karya seni rupa terapan dan seni rupa murni? Cobalah perhatikan benda-benda disekitar kamu, dapatkah kamu menemukan dan membedakan jenis karya seni rupa terapan dan karya seni rupa murni?

Amatilah gambar-gambar di bawah ini 1. Dapatkah kamu mengidentifikasi bahan yang digunakan pada karya seni rupa dua dimensi tersebut? 2. Dapatkah kamu mengidentifikasi teknik yang digunakan pada karya seni rupa dua dimensi tersebut? 3. Dapatkah kamu mengidentifikasi medium yang digunakan pada karya seni rupa dua dimensi tersebut? 4. Dapatkah kamu menunjukkan unsur-unsurrupa yang terdapat pada karya seni rupa dua dimensi tersebut? 5. Objek apa saja yang terdapat pada karya seni rupa dua dimensi tersebut? 6. Bagaimanakah penataan unsur-unsurrupa pada karya seni rupa dua dimensi tersebut? 7. Manakah karya seni rupa dua dimensi yang memiliki fungsi sebagai bendapakai? 8. Manakah karya seni rupa dua dimensi yang palingmenarik menurut kamu? Kemudian jelaskan alasan ketertarikan kamu!

2

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

1 Sumber: VisArt-#08-Agsts-Sept 2005-p018 Gambar 1.1 Dayak Dance, karya Achmad Gani, dipamerkan dalam acara “Kalimantan Art Exhebition 2” atas prakrasa JPIB dan Dusit Balikpapan 2005

2 Sumber: VisArt-#07-JunJul 2005-p068 Gambar 1.2 Lee man Fong, 1941, Kakek Petarung Ayam, cat minyak di atas kanvas, 83 x 61 cm

Seni Budaya

3

3 Sumber: Dokumen Penulis Gambar 1.3 Sukma Toshar, 2012, Dinamika, 98 x 135 cm, akrilik pada kanvas

4 Sumber: C Arts Vol.00 Nov-dec 07 Gambar 1.4 Haris Purnomo, Bayi Garuda 1, 2007, oil, acrylic on canvas, 200 x 250 cm

4

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

5 Sumber: http://www.dailypainters.com/paintings/c/121/Abstract-Art?paintingsPerPage=60&page=19 Gambar 1.5 Carol Nelson, 2012, Gemstone 9, mixed media, 6 in X 8 in (15.2 cm X 20.3 cm)

6 Sumber: http://ocula.com/artists/indieguerillas Gambar 1.6 Indieguerillas, 2013, Only Designer Drugs Can TAme This Beast Inside Me, Acrylic and oil on canvas, 190 x 300 x 5 cm

Seni Budaya

5

Berdasarkan pengamatan kamu pada gambar-gambar di atas, isilah tabel di bawah ini sesuai dengan jenis, medium (alat, bahan, dan teknik)yang digunakan dalam proses pembuatan karya-karya tersebut. Jangan takut salah karena kamu tidak melihatnya secara langsung. Kamu hanya mengamati reproduksi karya seni rupa tersebut dalam buku ini. Amati saja dengan seksama dan diskusikanlah dengan teman sekelompok. No Jenis Gambar (Murni/Terapan)

Alat

Bahan

Teknik

1 2 3 4 5 6

Setelah kamu mengisi kolom tentang jenis, alat, bahan, medium dan teknik pada karya seni rupa dua dimensi tersebut, kemudian cobalah mengisi kolom berikut ini! Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Siswa NIS Hari/Tanggal Pengamatan

6

: ……………………………. : ……………………………. : …………………………….

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

No. Karya

Aspek yang Diamati

Uraian Hasil Pengamatan

Unsur-unsur rupa yang menonjol 1

Objek yang tampak Bagian objek yang paling menarik Unsur-unsur rupa yang menonjol

2

Objek yang tampak Bagian objek yang paling menarik Unsur-unsur rupa yang menonjol

3

Objek yang tampak Bagian objek yang paling menarik Unsur-unsur rupa yang menonjol

4

Objek yang tampak Bagian objek yang paling menarik Unsur-unsur rupa yang menonjol

5

Objek yang tampak Bagian objek yang paling menarik

Seni Budaya

7

Unsur-unsur rupa yang menonjol 6

Objek yang tampak Bagian objek yang paling menarik

Jika kamu kesulitan dalam mengisi kolom pengamatan karya ini, cobalah periksa kembali buku di kelas X dan XI dan sumber belajar lainnya yang telah kamu pelajari. Amati kembali gambar karya seni rupa dua dimensi tersebut dengan saksama, adakah makna simbolik yang kamu lihat pada bentuk, objek dan unsur-unsur rupanya? Jika ada cobalah kamu tunjukkan dan uraikan simbol apa saja yang kamu temukan pada karya-karya seni rupa dua dimensi tersebut.

A. Ragam Jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi

K

amu sudah tahu bahwa karya seni rupa dua dimensi memiliki banyak ragam dan jenisnya. Berdasarkan bahannya kita mengenal karya seni kriya kulit, kriya logam, kriya kayu, dan sebagainya. Adapun pengkategorian berdasarkan tekniknya, kita mengenal jenis karya seni batik, seni ukir, seni pahat, kriya anyam dan sebagainya. Pengkategorian jenis karya seni rupa berdasarkan waktu perkembangannya, kita dapat mengelompokkan ke dalam karya seni rupa pra sejarah, tradisional, klasik, modern, pos modern, kontemporer dan sebagainya. Pengkategorian karya ini sangat kita perlukan terutama dalam kegiatan kritik dan apresiasi. Selain berdasarkan bahan, teknik dan waktu, karya seni rupa dapat dikategorikan juga berdasarkan fungsi atau tujuan pembuatannya. Melalui pengkategorian berdasarkan fungsi ini kita mengenal karya seni rupa terapan dan seni rupa murni untuk membedakan kegunaan praktis dari karya seni rupa tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan (fungsi) khusus kita dapat mengkategorikan karya seni rupa yang memiliki fungsi sosial, ekspresi, pendidikan, keagamaan dan sebagainya.

8

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Setelah kamu mempelajari tentang jenis karya seni rupa, cobalah menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini! 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Ada berapa jenis karya seni rupa? Bagaimana kamu membedakan karya seni rupa berdasarkan dimensinya? Bagaimana kamu membedakan karya seni rupa berdasarkan bahannya? Bagaimana kamu membedakan karya seni rupa berdasarkan tekniknya? Bagaimana kamu membedakan karya seni rupa berdasarkan waktunya? Bagaimana kamu membedakan karya seni rupa berdasarkan fungsinya?

Karya Seni Rupa Dapat berupa

Seni rupa

Seni Rupa

2 Dimensi Dua Dimensi

3 dimensi Tiga Dimensi

Ilustrasi

Dapat berupa

Poster

Dapat berupa

Kriya Sungging

DESAIN Desain

Kriya Anyam

Batik

Seni Budaya

KRIYA Kriya

MOTIF Kain KAIN Motif

Dapat berupa

LOGO Logo

Dapat berupa

Seni Grafis

Seni Rupa Terapan

Seni Lukis

Seni Murni

relief Relief

drawing Drawing

Dapat berupa

9

B. Simbol dan Nilai Estetis Karya Seni Rupa Dua Dimensi

S

imbol dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi dijumpai pada objek dan unsur-unsur rupanya. Penataan unsur-unsur rupa seperti warna(color), garis (line), bidang (shape), bentuk (form), gelap terang (value), tekstur (texture) danruang (space) dapat menyimbolkan sesuatu. Selain pada unsurunsur rupanya, simbol dalam karya seni rupa dua dimensi dapat kamu jumpai pada visualisasi bentuk objek dan tema yang terdapat pada karya seni rupa tersebut.

Nilai estetis identik dengan keindahan dan keunikan sebuah karya seni rupa. Nilai estetis sebuah karya seni rupa terutama dipengaruhi oleh keharmonisan dan keselarasan penataan unsur-unsur rupanya. Nilai estetis dapat juga bersifat subjektif sesuai selera orang yang melihatnya. Pengalaman pribadi, lingkungan dan budaya dimana seseorang tinggal dapat menyebabkan nilai estetis sebauh karya seni rupa berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya. Sebuah karya seni rupa menjadi indah dan unik karena kemampuan perupanya memilih dan memvisualisaikan objek pada bidang garapannya melalui pengolahan unsur-unsur rupa. Cobalah amati karya seni rupa dua dimensi berikut ini. Identifikasi unsur-unsur rupa yang membentuk objek pada karya seni rupa tersebut. Dapatkah kamu menunjukkan unsur seni rupa apa yang paling menarik perhatian dari masing-masing karya tersebut? Dapatkah kamu mengidentifikasi makna simbolik pada unsur, objek atau tema yang terdapat pada masing-masing karya seni rupa dua dimensi tersebut? Buatlah kelompok, kemudian diskusikan jawaban kamu dengan teman-teman yang lain. Jelaskan jawaban kamu .

Karya 1

Sumber: http://en.wikipedia.org Gambar 1.7 Wassily Kandinsky, 1923, On White II , oil on canvas

10

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Karya 2

Sumber: http:sinclairstratton.com Gambar 1.8 “All Ears”, Elephants, Lukisan cat air karya Sinclair Stratton.

Karya 3

Sumber: http://batikjuwana.files.wordpress.com Gambar 1.9 Kain batik bakaran pati dengan motif burung kasmaran

Seni Budaya

11

Karya 4

Sumber: http:gambardanfoto.com Gambar 1.10 Poster anti rokok karya siswa SMA

12

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Format Hasil Pengamatan Nama Siswa NIS Kelompok Hari/Tanggal Pengamatan No.

Aspek yang Diamati

: …………………………. : …………………………. : …………………………. : …………………………. Uraian Hasil Pengamatan

Karya 1 ……………. 1

Unsur-unsur rupa yang menonjol

2

Objek yang tampak

3

Bagian objek yang paling menarik

4

Makna simbolik pada unsur, objek atau tema.

Karya 2 …………….. 1

Unsur-unsur rupa yang menonjol

2

Objek yang tampak

3

Bagian objek yang paling menarik

4

Makna simbolik pada unsur, objek atau tema.

Karya 3………….. 1

Unsur-unsur rupa yang menonjol

2

Objek yang tampak

3

Bagian objek yang paling menarik

Seni Budaya

13

No. 4

Aspek yang Diamati

Uraian Hasil Pengamatan

Makna simbolik pada unsur, objek atau tema.

Karya 4 ………………… 1

Unsur-unsur rupa yang menonjol

2

Objek yang tampak

3

Bagian objek yang paling menarik

4

Makna simbolik pada unsur, objek atau tema.

C. Medium Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi

P

erwujudan sebuah karya seni rupa sangat dipengaruhi medium yang digunakan dalam proses pembuatan karya tersebut. Medium berasal dari kata “media” yang berarti perantara. Istilah medium biasanya digunakan untuk menyebut berbagai hal yang berhubungan dengan bahan (termasuk alat dan teknik) yang dipakai dalam berkarya seni (Susanto, 2011). Keterampilan dalam mengolah bahan, menggunakan alat dan penguasaan teknik yang baik sangat diperlukan untuk mewujudkan sebuah karya seni yang berkualitas. Ingatlah bahwa keterampilan mewujudkan karya yang berkualitas ini tidak berkaitan langsung dengan bakat seseorang, tetapi lebih dipengaruhi oleh ketekunan dalam berlatih. Setiap jenis karya seni rupa medium (alat, bahan dan teknik) yang khas dalam proses perwujudannya. Demikian pula dalam berkarya seni rupa dua dimensi karena kekhasannya inilah maka ada karya seni rupa dua dimensi yang dinamai sesuai dengan bahan atau teknik pembuatannya. Tahukah kamu jenis karya seni rupa apa saja yang dinamai atau dikategorikan berdasarkan bahan dan tekniknya tersebut? Adakah karya-karya tersebut di sekitar kamu?

14

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Apakah kamu sudah pernah melihat karya seni lukis bukan? Medium yang umum dikenal dalam berkarya seni lukis adalah kuas, kanvas, dan cat. Dengan menggunakan kuas, perupa menggoreskan cat pada permukaan kanvas untuk menciptakan bentuk-bentuk yang unik. Selain kanvas medium lain juga dapat digunakan untuk berkarya lukisan. Ada lukisan yang menggunakan medium papan kayu (board), kertas, kaca dan sebagainya. Jenis cat yang digunakan dalam melukis juga sangat banyak, ada yang berbasis air dan ada yang berbasis minyak, ada yang berbentuk padat dan ada juga yang berbentuk cair. Pengunaan alat, bahan dan teknik dalam proses pembuatan karya seni lukis dapat menyebabkan efek visualisasi yang berbeda-beda pula. Adakalanya kita dengan mudah mengetahui medium yang digunakan dalam berkarya seni lukis, tetapi ada kalanya kita sulit untuk membedakan penggunaan alat, bahan dan teknik pada sebuah karya seni lukis terutama jika hanya melihat gambar reproduksinya saja. Perhatikan gambar-gambar reproduksi karya seni lukis berikut ini. Dapatkah kamu mengidentifikasi alat, bahan dan teknik yang digunakan dalam proses pembuatannya? Berilah alasan atas jawaban yang kamu berikan. Perhatikan pula unsur rupa dan objek pada karya-karya tersebut, kemudian berikan tanggapan kamu terhadap masing-masing karya seni lukis tersebut.

Sumber: Arti Ed 010-Des2008(2) Gambar 1.11 Lin Tianlu, “Super Bear”, 2008 , cat minyak pada kanvas canvas, 275 x175 cm

Seni Budaya

Gambar 1.12 Lin Tianlu, “Sweetie Pie”, 2008, cat minyak pada kanvas canvas, 150 x 150 cm

15

(Sumber: Visual Art Jun-Jul 2004)

Sumber: dok Galeri Nasional Indonesia

Gambar 1.12 Chusin, “Rp. 100.000”, 2004, cat minyak charcoal pada kanvas canvas, 100 x 132 cm

Gambar 1.13 Sasya Tranggono, 2003, Are you Woman?, Watercolor on paper, 75 x 55 cm

16

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Sumber: dok Galeri Nasional Indonesia Gambar 1.14 Janu Purwanto Untoro, 2009,“Ruang Pengikat Hati”, Akrilik pada kanvas, 100 x 140 cm,

Seni Budaya

17

Proses Berkarya

MENCARI IDE ATAU GAGASAN BERKARYA

MENEMUKAN IDE ATAU GAGASAN BERKARYA

MENUANGKAN IDE ATAU GAGASAN BERKARYA KE DALAM SKETSA

MEMINDAHKAN SKETSA KE ATAS KANVAS MEMPRESENTASIKAN KARYA SENI

18

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Kamu telah mengamati dan belajar tentang medium (alat, bahan dan teknik) dalam berkarya seni rupa. Perhatikan contoh karya-karya seni rupa dua dimensi berikut ini!

Sumber: dok Galeri Nasional Indonesia Gambar 1.15 Joni Susanto, 2010, “Ruller In Reality”, Cat minyak di atas kanvas, 200 x 145 cm,

Seni Budaya

19

Sumber: dok Galeri Nasional Indonesia Gambar 1.16 Surya Darma, 2011, “No Magic”, Akrilik pada kanvas, 100x100cm

Perhatikan objek pada karya-karya tersebut. Kamu tentu dapat membedakan mana objek mahluk hidup dan mana objek benda mati atau mungkin objeknya tidak merepresentasikan keduanya. Apakah objek pada karya lukisan-lukisan tersebut memiliki makna simbolik tertentu? Kamu juga dapat mencoba mengidentifikasi bahan dan teknik yang digunakan untuk membuat karya-karya tersebut bukan? Kemudian sekarang cobalah berlatih untuk membuat karya seni rupa. Gunakanlah salah satu alat, bahan, dan teknik yang pernah kamu pelajari. Jika sudah, cobalah berkarya kembali menggunakan objek, alat, bahan dan teknik yang berbeda-beda. Rasakan oleh kamu dan kemukakan objek mana yang menurut kamu paling menarik. Alat, bahan dan teknik apa yang paling kamu sukai. Jelaskan mengapa objek tersebut menarik dan bahan serta teknik tersebut kamu sukai. Sajikan karya kamu bersama-sama kemudian diskusikan bersama-sama, berilah tanggapan tidak hanya pada karya yang kamu buat tetapi karya yang dibuat teman-teman yang lain.. 20

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Uji Kompetensi Penilaian Pribadi Nama Kelas Semester Waktu penilaian

: ………………… : ………………… : ………………… : …………………

No

1

Pernyataan Saya berusaha belajar tentang medium (alat, bahan dan teknik) berkarya seni rupa dua dimensi Ya

Tidak

Saya berusaha belajar membuat karya seni rupa dua dimensi 2

3

Ya

Tidak

Saya mengikuti pembelajaran apresiasi karya seni rupa dua dimensi dengan sungguh-sungguh Ya

Tidak

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 4

Ya

Tidak

Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami 5

Seni Budaya

Ya

Tidak

21

6

7

8

9

22

Saya aktif dalam mencari informasi tentang alat, bahan dan teknik berkarya seni rupa dua dimensi Ya

Tidak

Saya menghargai keunikan berbagai jenis karya seni rupa dua dimensi Ya

Tidak

Saya menghargai keunikan karya seni rupa dua dimensi yang dibuat oleh teman saya Ya

Tidak

Saya tidak malu untuk menyajikan karya seni rupa dua dimensi yang saya buat Ya

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Tidak

Semester 1

Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai Nama penilai Kelas Semester Waktu penilaian No

: ……………….………………. : ……………………………….. : ………………..……………… : ……………………………….. : …………………….…………. Pernyataan

Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh 1

Ya

Tidak

Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian 2

Ya

Tidak

Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 3

Ya

Tidak

Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami 4

Ya

Tidak

Berperan aktif dalam kelompok 5

Ya

Tidak

Menyerahkan tugas tepat waktu 6

Seni Budaya

Ya

Tidak

23

Menghargai keunikan ragam seni rupa dua dimensi 7

8

Ya

Tidak

Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik Ya

Tidak

Menghormati dan menghargai teman 9

24

Ya

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Tidak

Semester 1

Penugasan Mengumpulkan gambar (reproduksi) karya seni rupa dua dimensi dari berbagai sumber. Kemudian membuat analisis sederhana berkaitan dengan nama perupa (jika ada), jenis karya, medium (teknik dan bahan), unsur fisik dan non fisik. Kumpulkan juga informasi tentang perkembangan medium (bahan, alat dan teknik) yang digunakan dalam membuat karya seni rupa dua dimensi. Projek Cobalah membuat karya seni lukis, kolase kertas dan desain dekorasi dengan menggunakan berbagai variasi alat, bahan dan teknik. Mulailah dengan mencari ide atau gagasan terlebih dahulu kemudian buatlah beberapa sketsa rancangan dari masing-masing karya seni rupa yang akan kamu buat. Simpan sketsa yang telah kamu buat tersebut dan pilihlah satu sketsa atau rancangan dari masing-masing karya yang akan kamu buat untuk kamu wujudkan menjadi karya seni rupa dua dimensi berupa lukisan, kolase kertas dan desain dekorasi. Pilihlah objek, bentuk dan warna yang paling kamu sukai dan yang kamu anggap paling unik dan menarik. Buatlah laporan tertulis sebagai pendamping karya seni rupa dua dimensi yang kamu buat tersebut. Kemukakan alasan pemilihan ide, tema, bentuk, bahan dan teknik serta alat yang kamu pilih. Pada akhir laporan kemukakan keunikan dari masing-masing karya yang kamu buat.

Rangkuman Karya seni rupa dikategorikan berdasarkan medium (bahan, alat, dan teknik), waktu, fungsi dan tujuan pembuatannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan pengkategorian karya seni rupa ini. Kreatifitas seorang perupa mencari berbagai kemungkinan penggunaan medium berkarya seni rupa menyebabkan jenis karya seni rupa semakin beragam jenisnya. Simbol dalam karya seni rupa dua dimensi ditunjukkan melalui visualisasi objek, tema atau penataan unsur-unsurnya.

Seni Budaya

25

Nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif berdasarkan penataan unsur-unsur rupanya atau bersifat subjektif berdasarkan wawasn dan pengalaman serta selera penikmatnya.

Refleksi Keindahan sebuah karya tidak hanya perwujudan bentuknya saja, tetapi kesunguhan dalam membuat karya tersebut akan menjadikan karya kamu unik dan menarik. Setiap manusia memiliki karakter dan keunikan yang berbedabeda, demikian juga dengan karya yang kamu buat. Tanggapan terhadap sebuah karya seni rupa mungkin saja berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan pandangan dan pendapat ini menunjukkan keberagaman penilaian, minat dan ketertarikan terhadap sebuah karya seni rupa. Melalui berbagai perbedaan ini kamu belajar untuk saling memahami dan menghargai perbedaan.

26

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

BAB II Apresiasi Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Peta Materi

Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Apresiasi Karya Seni Rupa tiga dimensi

Simbol dalam Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi

Setelah mempelajari Bab 2 ini kamu diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni rupa, yaitu: 1. Mengidentifikasi jenis karya seni rupa tiga dimensi, 2. Mengidentifikasi simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi 3. Mengidentifikasi nilai estetis dalam karya seni rupa tiga dimensi, 4. Membandingkan jenis karya seni rupa tiga dimensi, 5. Membandingkan simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi 6. Membandingkan nilai estetis dalam karya seni rupa tiga dimensi, 7. Membuat konsep berkarya seni rupa tiga dimensi

Seni Budaya

27

8. Membuat sketsa karya seni rupa tiga dimensi 9. Membuat karya seni rupa tiga dimensi 10. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam proses berkarya seni rupa tiga dimensi, 11. Menyajikan karya seni rupa tiga dimensi hasil buatan sendiri 12. Mempresentasikan karya seni rupa tiga dimensi hasil buatan sendiri dengan lisan maupun tulisan. Kamu sudah mengenal dan mempelajari karya seni rupa yang berdimensi dua dan berdimensi tiga. Kamu juga sudah pernah mencoba berkarya seni rupa dua dimensi. Pada bahasan ini kamu akan mempelajari dan membuat kembali karya seni rupa tiga dimensi. Cobalah pelajari kembali materi bahan ajar di kelas X dan XI tentang apresiasi dan berkarya seni rupa tiga dimensi kemudian perkuat pemahaman kamu dengan mempelajari bab ini. Ketika kamu melihat sebuah karya seni rupa tiga dimensi, aspek apa saja yang kamu lihat? Coba kamu amati gambar di bawah ini untuk mengidentifikasi aspekaspek tersebut!

1

2 Sumber: Galeri Nasional Indonesia Gambar 2.1: Yuli Prayitno, 2003, Instan, mix media, 92 x 34 x 14 cm

28

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Sumber: C Arts Vol.00 Nov-dec 07 Gambar 2.2: Jeff Koons, Rabbit 1986, stainless steel, 104 x 48 x 30 cm

Semester 1

3 Sumber: http://www.emarketingmd.org/ Gambar 2.3: Richard Cleaver, Collector, 2005, 10,5” x 10,5” x 7”, mix media

4 Sumber: Visual Art Okt-Nov 2004 Gambar 2.4: Dolorosa Sinaga, Satu Kata Saja: Lawan, 2003, perunggu, 36 x 30 x 60 cm

Seni Budaya

29

5

Sumber: http://www.tumblr.com/ Gambar 2.5: David Kracov, Book of Love, a colorful metal art sculpture

6

Sumber: http://www.pinterest.com/ Gambar 2.6: Ian Muttoo, 35mm Camera, can art , kaleng bekas Coca cola

30

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Setelah kamu mengamati gambar-gambar tersebut, selanjutnya jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut 1. Dapatkah kamu mengidentifikasi bahan yang digunakan pada karya seni rupa tiga dimensi tersebut? 2. Dapatkah kamu mengidentifikasi teknik yang digunakan pada karya seni rupa tiga dimensi tersebut? 3. Dapatkah kamu mengidentifikasi alat yang digunakan pada karya seni rupa tiga dimensi tersebut? 4. Dapatkah kamu menunjukkan unsur-unsur rupa yang terdapat pada karya seni rupa tiga dimensi tersebut? 5. Objek apa saja yang terdapat pada karya seni rupa tiga dimensi tersebut? 6. Bagaimanakah penataan unsur-unsur rupa pada karya seni rupa tiga dimensi tersebut? 7. Manakah karya seni rupa tiga dimensi yang memiliki fungsi benda pakai? 8. Manakah karya seni rupa tiga dimensi yang paling menarik menurut kamu? Jelaskan alasan ketertarikan kamu!

Berdasarkan pengamatan kamu, sekarang kelompokkan dan isilah tabel di bawah ini sesuai dengan jenis karya seni rupa tiga dimensi: No Gambar

Jenis

Bahan

Teknik

Alat

1 2 3 4 5 6

A. Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

S

eperti juga karya seni rupa dua dimensi, berdasarkan fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan -applied art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni-pure art). Perbedaan fungsi pada sebuah karya

Seni Budaya

31

seni rupa ditentukan oleh tujuan pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaanya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan.Karena fungsi terapan atau fungsi praktis (pakai) sebuah karya seni rupa adalah aspek utama yang harus diperhatikan, maka dalam pembuatan karya seni rupa ini seorang perupa (desainer) akan mempertimbangkan aspek tersebut sebelum menambahkan unsur lainnya. Perhatikan format dan gambar di bawah ini. Melalui format ini kamu akan berlatih membedakan karya seni rupa tiga dimensi yang memiliki fungsi pakai dan yang memiliki fungsi ekspresi saja.Kumpul kansebanyak-banyaknya gambar atau foto berbagai karya seni rupa tiga dimensi kemudian buatlah analisis menggunakan format seperti contoh yang tersedia di bawah ini. Diskusikanlah jawaban kamu dengan teman-teman yang lain. Fungsi Pakai/terapan Ekspresi/hias Keterangan: ____________________ ____________________ ____________________ ____________________ ____________________ ____________________ ____________________ ____________________ ____________________ ____________________ Sumber: http://180-out.blogspot.com/2013/01/virtuoso-giant-cellist-with.html Gambar 2.7 Patung pemain biola setinggi 36 kaki karya pematung David Adickes terletak di Louisiana Street, di depan gedung Teater Lyric Houston Texas.

Dalam pembelajaran seni rupa, salah satu pengertian “simbol” adalah makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik pada wujud objeknya

32

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

maupun pada unsur-unsur rupanya. Kamu sudah mempelajari ini di kelas X dan XI. Unsur warna sering digunakan oleh perupa sebagai simbol dari sesuatu. Warna merah misalnya, digunakan untuk menyimbolkan keberanian, putih untuk menyimbolkan kesucian, hijau untuk menyimbolkan kesuburan, dan sebagainya. Objek-objek tertentu kerap digunakan sebagai simbol sesuatu. Patungkatak sebagai simbol pemanggil hujan. Patung kuda sebagai simbol kegagahan, keledai melambangkan kebodohan, dan lain sebagainya. Diantara karya seni rupa tiga dimensiyang dapat memiliki makna dan simbol tertentu. adalah patung, tugu dan monumen. Kebiasaan untuk membuat patung, tugu dan, monumen yang melambangkan atau menyimbolkan sesuatu sudah dilakukan orang sejak zaman dahulu.Karya seni rupa tiga dimensi ini ada yang terbuat dari kayu, batu dan logam. Karya-karya seni rupa ini dibuat untuk memperingati tokoh, peristiwa penting atau untuk menandai tempat-tempat bersejarah. Tokoh orang yang berjasa atau yang dihormati oleh masyarakat sering dibuatkan patungnya. Patung itu menjadi simbol ketokohannya dalam melambangkan kekuatan, kepahlawanan dan perjuangannya.Banyak tokoh orang yang berjasa di negara kita. Ketokohan dan perjuangan orang–orang tersebut dikenang hingga saat ini, dijadikan tauladan bagi masyarakat dan bangsa. Coba perhatikan di sekitar kamu adakah karya seni rupa tiga dimensi yang berbentuk patung, tugu atau monumen? Adakah makna simbolik dari karyakarya tiga dimensi tersebut? Tahukah kamu tokoh, peristiwa, atau tempat apakah yang ditkamui oleh kehadiran karya-karya tiga dimensi tersebut?

Sumber: http://www.kaskus.co.id Gambar 2.8 Patung tokoh pahlawan Lokasi Museum Keperajuritan TMII Jakarta

Seni Budaya

Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa seperti warna, garis, bidang, dan bentuk. Unsur-unsur rupa itu digunakan selain untuk memperindah bentuknya, unsur rupa pada karya seni rupa tiga dimensi ini dapat saja memiliki makna simbolik.Di kelas X dan XI kamu sudah mempelajari unsur-unsur rupa dan makna dari unsur-unsur rupa tersebut. Garis, bidang, bentuk danwarna memiliki berbagai makna simbolik. Makna-makna simbolik ini mungkin saja berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Cobalah kamu cari informasi makna simbolik dari warna-warna atau bentukbentuk tertentu di daerah tempat kamu tinggal.

33

Amati karya-karya seni rupa tiga dimensi berikut ini dan identifikasikan unsur-unsur rupa pada karya-karya seni rupa tiga dimensi tersebut. Kemudian cobalah cari pula makna simbolik dari karya-karya seni rupa tiga dimensi berikut ini baik wujudnya secara utuh maupun pada unsur unsur rupanya dalam tabel yang telah disediakan pada halaman selanjutnya.

1 Sumber: http://www.cirebonarts.com/ Gambar 2.9 Wayang golek

2 Sumber: http://bendakuno.blogspot.com Gambar 2.10: Patung gadis berkuda dari bahan logam,tinggi 18 cm, lebar 18 cm

34

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

3 Sumber: http://www.urbansplatter.com Gambar 2.11: Patung Liberty, Terletak di Pulau Libery tepat di muara  sungai  Hudson  di  New York Harbor, Amerika Serikat. Karya Auguste Barthol, 1886.

4

4 Sumber: Dok. Galeri Nasional Jakarta Visual Art Jun-Jul 2004 Gambar 2.12 G. Sidharta,1998, Dewi Kebahagiaan dari Timur, Kayu berwarna, 220 x 102 x 42 cm

Seni Budaya

35

5

5

6

36

Sumber: http:jeanluc.cornec.de Gambar 2.13: Jean Luc ,’Telephone Sheep’, 1989, instalasi patung domba dari bahan pesawat dan kabel telepon.

Sumber: www.trendkorean.com Gambar 2.14: Kriya Kayu berbentuk Bebek

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

7

Sumber: http://www.kaskus.co.id/ Gambar 2.15: Kerajinan Anyaman

8

Sumber: Dok. Galeri Nasional Jakarta Gambar 2.16: Patung di halaman Galeri Nasional Indonesia

Seni Budaya

37

9

Dok. Galeri Nasional Jakarta Gambar 2.17 Krisna Murti, 1996, Belajar antri Kepada Semut, Video Instalasi, 400x800 cm

10 38

Sumber: http://tiarapark.blogdetik.com/ Gambar 2.18 Patung kayu karya perupa Bali

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

No

Jenis Karya

Unsur-Unsur Rupa

Makna Simbolik

1

Wayang golek

………………………

………………………

2

………………………

………………………

………………………

3

………………………

………………………

………………………

4

………………………

………………………

………………………

5

………………………

………………………

………………………

6

………………………

………………………

………………………

7

………………………

………………………

………………………

8

………………………

………………………

………………………

9

………………………

………………………

………………………

10

………………………

………………………

………………………

11

………………………

………………………

………………………

B. Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

I

ngatkah kamu materi pembelajaran di kelas X dan XI tentang Nilai estetis? Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif dan subjektif. Nilai estetis bersifat objektif jika memkamung keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri dan tampaksecara kasat mata. Dalam pandangan objektif ini, nilai estetis atau keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan objek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa. Berbeda halnya dengan nilai estetis yang bersifat subjektif, keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang ditangkap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera orang yang melihatnya. Sebagai contoh ketika kamu melihat sebuah karya seni rupa,kamu mungkin tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya,tetapi teman kamu justrukurang tertarik pada karya

Seni Budaya

39

tersebut dan lebih tertarik pada karya lainnya. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat subjektif. Carilah berbagai (reproduksi foto/gambar) karya seni rupa tiga dimensi. Amati karya-karya seni rupa tiga dimensi tersebut, kemudian bandingkan karya yang satu dengan yang lainnya. Ceritakan masing-masing karya yang kamu amati, kemukakan aspek apa yang menarik perhatian kamu dan karya mana yang paling kamu sukai, berikan alasan mengapa kamu menyukai karya tersebut berdasarkan pengamatan terhadap unsur-unsur rupa dan objek yang tampak pada karya tersebut. Bandingkan paparan kamu dengan paparan teman yang lain. Adakah pendapat yang sama atau berbeda diantara teman kamu? Cobalah tanyakan alasan ketertarikan teman kamu tersebut.

C. Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi

S

alah satu karya seni rupa tiga dimensi adalah patung. Karya seni patung memiliki berbagai ragam dan jenis yang tersusun dari berbagai medium pula. Cobalah membuat karya seni patung bergaya abstrak. Masih ingatkah kamu pengertian abstrak? Periksa kembali materi pembelajaran seni rupa di kelas 10 atau 11, bandingkan bentuk karya seni patung yang bergaya abstrak dan yang bergaya realis. Perhatikan gambar karya seni patung di bawah ini. Kamu tentunya dengan mudah dapat membedakan mana karya seni patung abstrak dan mana yang bukan.

Sumber: http://ivanabatalo.blogspot.com/ Gambar 2.19 Karya Ivana Batalo, Seniman Keramik asal Serbia

40

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Sumber: Dokumen Galeri Nasional Jakarta. Gambar 2.20 Karya, Altje Ully Pandjaitan, 2008, serbuk batu, 70x50x80 cm

Semester 1

Perhatikan gambar langkah-langkah berkarya seni patung di bawah ini. Cobalah uraikan kembali dengan kata-kata kamu sendiri langkah-langkah dalam mewujudkan karya seni rupa tiga dimensi ini.

MENCARI dan MENEMUKAN IDE

MEMBUAT SKETSA

MEMILIH ALAT dan BAHAN

BERKARYA PATUNG

Seni Budaya

41

Uji Kompetensi Penilaian Pribadi Nama : …………………………………. Kelas : …………………………………. Semester : …………………………………. Waktu penilaian : …………………………………. No

1

Pernyataan Saya berusaha belajar tentang jenis, simbol dan nilai estetis pada karya seni rupa tiga dimensi Ya

Tidak

Saya berusaha belajar membuat karya seni rupa tiga dimensi 2

3

4

5

42

Ya

Tidak

Saya mengikuti pembelajaran apresiasi dan berkarya seni rupa tiga dimensi dengan sungguh-sungguh Ya

Tidak

Saya mengerjakan tugas apresiasi dan berkarya seni rupa tiga dimensi yang diberikan guru tepat waktu Ya

Tidak

Saya mengajukan pertanyaan tentang apresiasi dan berkarya seni rupa tiga dimensi jika ada yang tidak dipahami Ya

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Tidak

Semester 1

6

7

8

9

10

Saya aktif dalam mencari informasi tentang jenis, simbol dan nilai estetis pada karya seni rupa tiga dimensi Ya

Tidak

Saya menghargai keunikan berbagai jenis karya seni rupa tiga dimensi Ya

Tidak

Saya menghargai keunikan karya seni rupa tiga dimensi yang dibuat oleh teman saya Ya

Tidak

Saya tidak malu untuk menyajikan karya seni rupa tiga dimensi yang saya buat secara tertulis maupun lisan Ya

Tidak

Saya tidak malu untuk memamerkan karya seni rupa tiga dimensi yang saya buat Ya

Tidak

Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai : ……………………………… Nama penilai : ……………………………… Kelas : ……………………………… Semester : ……………………………… Waktu penilaian : …………………....................

Seni Budaya

43

No

1

2

Pernyataan Berusaha belajar apresiasi dan berkarya seni rupa tiga dimensi dengan sungguh-sungguh Ya

Mengikuti pembelajaran apresiasi dan berkarya seni rupa tiga dimensi dengan penuh perhatian Ya

3

4

5

Tidak

Mengerjakan tugas apresiasi dan berkarya seni rupa tiga dimensi yang diberikan guru tepat waktu Ya

Tidak

Mengajukan pertanyaan tentang apresiasi dan berkarya seni rupa tiga dimensi jika ada yang tidak dipahami Ya

Tidak

Berperan aktif dalam kelompok ketika mempelajari apresiasi dan berkarya seni rupa tiga dimensi Ya

6

Tidak

Tidak

Menyerahkan tugas apresiasi dan berkarya seni rupa tiga dimensi tepat waktu Ya

Tidak

Menghargai keunikan ragam seni rupa tiga dimensi 7

44

Ya

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Tidak

Semester 1

8

Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran apresiasi dan berkarya seni rupa tiga dimensi dengan baik Ya

Tidak

Menghormati dan menghargai teman 9

Ya

Tidak

Menghormati dan menghargai guru 10

11

12

Ya

Tidak

Tidak malu untuk menyajikan karya seni rupa tiga dimensi yang dibuat secara tertulis maupun lisan Ya

Tidak

Tidak malu untuk memamerkan karya seni rupa tiga dimensi yang dibuat Ya Tidak

Tes Tulis Jawablah pertanyaan berikut ini: 1. Jelaskan pengertian simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi dan berikan contohnya 2. Berikan contoh dan penjelasan unsur rupa yang menjadi simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi 3. Apa yang dimaksud dengan nilai estetis memiliki sifat objektif dan subjektif dalam karya seni rupa tiga dimensi? Berikan contoh!

Seni Budaya

45

Penugasan Kumpulkan gambar (reproduksi) karya seni rupa tiga dimensi dari berbagai sumber (media cetak maupun elektronik), kemudian buat analisis sederhana berkaitan dengan nama perupa (jika ada), jenis karya, medium, (alat, teknikdan bahan), unsur fisik dan non fisik, objek dan simbol pada karya-karya tersebut. Buatlah dalam bentuk format analisis sederhana seperti contoh berikut ini.

Sumber: http://strictlypaper.com/blog/2011/10/howls-moving-castle-papercraft/)

Howl’s Moving Castle papercraft karya Ben Millet

(Deskripsi nama perupa, judul karya, ukuran, bahan, teknik, alat, objek, unsur fisik dan non fisik, makna simbolik dsb.) ………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………. .

46

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Tes Praktik Buatlah satu buah karya seni patung abstrakmenggunakan bahan atau medium yang ada diwilayah setempat. Tuliskan ide atau gagasan serta tema yang kamu pilih untuk memulai berkarya, ceritakan mengapa ide atau tema tersebut yang kamu pilih. Adakah pengalaman khusus berkaitan dengan ide dan tema yang kamu pilih? Adakah pesan atau makna simbolik tertentu yang ingin kamu sampaikan melalui karya yang akan kamu buat? Buatlah sketsa bentuk dan ukuran karya seni patung abstrak yang akan kamu wujudkan, beri keterangan bahan dan teknik serta alat yang akan dipergunakan. Beri penjelasan mengapa bahan, teknik dan alat tersebut yang kamu pilih.

Rangkuman Karya seni rupa tiga dimensi beraneka jenis dan ragamnya. Karya seni rupa tiga dimensi dapat dikelompokan berdasarkan bahan, teknik pembuatan, gaya perwujudan, tema, fungsi dsb. Karya seni rupa ada yang memiliki makna simbolik. Tema, isi, bentuk, objek, unsur-unsur rupa dan prinsip penataan yang terdapat pada karya seni rupa tiga dimensi dapat menunjukkan atau menjadi simbol dari sesuatu. Simbolisasi dari aspek-aspek yang terdapat pada karya seni rupa tiga dimensi ini dimaknai secara beragam antara satu daerah dengan daerah lainnya antara seorang penikmat dengan penikmat lainnya. Nilai estetis karya seni rupa tiga dimensi tampak secara visual dari wujud karya seni rupa tersebut. Nilai estetis karya seni rupa bersifat objektif dan subjektif. Nilai objektif terdapat pada karya seni rupa itu sendiri sedangkan nilai subjektif berada pada penikmatnya. Berkarya seni rupa tiga dimensi umumnya didahului dengan mencari dan mengembangkan ide atau gagasan, membuat rancangan berupa sketsa untuk menentukan bentuk dan ukuran, dilanjutkan dengan memilih medium, (bahan, alat dan taknik) yang akan digunakan. Alasan-alasan pemilihan gagasan, hingga teknik berkarya dapat disebut sebagai konsep berkarya seni rupa.

Seni Budaya

47

Refleksi Kekayaan ide atau gagasan, bahan, keterampilan teknik berkarya merupakan anugerah Tuhan yang harus kamu syukuri. Anugerah ini telah menghasilkan beranekaragam karya seni rupa tiga dimensi.Keunikan karya seni rupa tiga dimensi juga menunjukkan latar belakang budaya, keterampilan dan kreativitas para perupanya. Kamu telah mencoba membuat karya seni rupa tiga dimensi. Melalui proses berkarya seni rupa tersebut kamu belajar untuk tekun, disiplin dan bertanggung jawab serta menghargai karya seni rupa yang dihasilkan. Karya yang kamu buat tidak ada yang jelek jika kamu sungguh-sunguh mengerjakannya. Setiap karya yang kamu hasilkan memililki keindahan dan keunikannya tersendiri. Melalui penyajian karya dan saling memberikan tanggapan terhadap karya yang disajikan, kamu belajar untuk berani mengemukakan pendapat, memupuk rasa percaya diri dan terutama saling menghargai perbedaan, menghargai keragaman yang Tuhan anugerahkan kepada kita semua.

48

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

BAB III Seni Musik Tradisional dan Musik Modern Peta Materi Konsep Musik

Jenis Musik

Seni Budaya

Fungsi Musik Seni Musik Makna Musik Simbol Musik Nilai Estetis Musik

Setelah mempelajari Bab 3 tentang seni musik tradisional dan musik modern, diharapkan kamu mampu melakukan hal berikut • Memahami musik kreasi berdasarkan jenis dan fungsi, secara spesifik kamu dapat: -- Menjelaskan konsep musik dalam pendidikan. -- Menemukan definisi musik yang tepat sesuai dengan konsep dan tema yang dipelajari. -- Mengidentifikasi jenis musik dalam kehidupan masyarakat.

Seni Budaya

49

-- Membedakan jenis musik tradisional dengan musik modern. -- Menganalisis fungsi musik dalam kehidupan masyarakat. -- Menerapkan fungsi musik dalam kehidupan di masyarakat. • Menampilkan musik kreasi berdasarkan pilihan sendiri, secara operasional, kamu mampu: -- Mengidentifikasi makna dan nilai estetik musik. -- Mengklasifikasikan symbol musik. -- Menerapkan nilai-nilai estetik musikal dalam berkreasi. -- Membandingkan musik tradisional dengan musik modern. -- Mencontohkan musik tradisional dan musik modern. -- Mengimitasi pola ritmik musik tradisional dan musik modern. -- Mendiskusikan makna, symbol dan nilai estetis dalam seni musik. -- Mempresentasikan materi tentang makna, symbol dan nilai estetis. -- Mendemonstrasikan hasil kreasi siswa secara individual atau kelompok. Melalui kegiatan pembelajaran dalam pengembangan potensi kamu, diharapkan akan mempunyai dampak pada perkembangan seni di daerah masing-masing. Kegiatan tersebut yang sekaligus dapat menggali nilainilai seni musik tradisional dan modern serta mampu menciptakan desaindesain baru yang dilatarbelakangi seni daerah yang hidup dan berkembang di lingkungannya. Melalui aktivitas berkesenian nilai karakter yang diharapkan kamu mampu menunjukkan sikap: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

50

Rasa ingin tahu Gemar membaca, peduli Jujur dan disiplin Kreatif, inovatif dan responsif Bersahabat dan kooperatif Kerja keras dan tanggung jawab Mandiri Berkebangsaan

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Motivasi Seberapa jauh keingintahuan kamu untuk mempelajari seni musik tradisional, klasik, musik modern, dan kontemporer? Silahkan kamu paparkan dalam bentuk kalimat deklaratif! ...……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………... ....……………………………………………………………………………... Pengantar Disadari atau pun tidak, pada setiap benda alam yang tercipta, disentuh dan dimodifikasi oleh manusia untuk diberinya bentuk baru, maka akan mengandung makna yang bernilai. Oleh sebab itu, setiap karya seni budaya akan memiliki nilai estetis dan fungsi tertentu sesuai dengan tujuannya, menunjukkan maksud dan mengandung gagasan atau ide dari penciptanya. Sebuah karya seni budaya itu dapat terlihat melalui suatu bentuk kesenian, salah satu wujudnya adalah seni musik. Dalam kehidupan seharihari manusia tidak akan lepas dari musik, karena substansi dari musik itu sendiri adalah bunyi atau suara, baik yang beraturan maupun tidak beraturan. Musik dapat diwujudkan dalam nadanada atau bunyi lainnya yang dimainkan melalui media alat yang memakai unsur ritme melodi dan harmoni.

Terlepas dari pernyataan di atas… Manusia sebagai makhluk yang mengenal keindahan (animal aestheticum) senantiasa tidak terlepas dari dunia seni. Tepatnya ketika ada manusia di situlah ada karya seni. Dunia seni senantiasa mengikuti dunia manusia, baik dalam keadaan sempit maupun keadaan lapang, keadaan suka atau duka,

Seni Budaya

51

keadaan sedih atau bahagia, keadaan nyaman dan riskan, keadaan lemah dan kuat, keadaan takut dan menyenangkan. Oleh karena itu seni tidak mengenal golongan, seni tidak mengenal strata, baik miskin atau pun kaya, anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua, semua golongan manusia yang hidup di dunia ini membutuhkan seni. Begitu pun halnya yang terjadi pada seni musik. Seni musik senantiasa berkaitan dengan persoalan esthetical, yaitu dunia yang menyangkut masalah tentang keindahan dengan segala persoalannya. Setiap manusia dalam kehidupannya sudah barang tentu membutuhkan keindahan. Hal tersebut seperti yang diungkap Baum Garten mengenai estetika. Menurutnya, estetika adalah ilmu tentang pengetahuan indriawi yang tujuannya adalah keindahan. Dalam hal ini, estetika selalu berkaitan erat dengan keindahan, baik dari gejala-gejala alam, maupun buatan manusia, yaitu berupa karya seni. Seni biasanya selalu mendatangkan kesenangan, kenyamanan, ketenangan, dan kepuasan bagi batinnya seseorang. Oleh sebab itu, keindahan dalam seni sering ditangkap secara subjektif oleh seseorang yang merasakannya. Namun demikian, dalam kerangka normatif terdapat acuan-acuan guna menentukan indah atau tidaknya suatu karya seni. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa: Seni adalah aktivitas manusia yang mampu mendatangkan keindahan. Indah dilihat, indah didengar, indah dirasa, dan indah diraba. Terdapat dua aktivitas yang penting untuk dipahami dalam karya seni, yaitu aktivitas kreatif dan aktivitas apresiatif. Aktivitas kreatif adalah kegiatan yang berkenaan dengan proses penciptaan, dan pembuatan suatu karya seni. Aktivitas kreatif ini biasanya dilakukan oleh seniman atau kreator. Aktivitas apresiatif berkenaan dengan proses kegiatan penikmatan, penghayatan, pengamatan, penghargaan, dan penilaian suatu karya seni. Aktivitas apresiatif dilakukan oleh penikmat atau apresiator. Kreator dan apresiator tersebut berhadapan dengan karya seni. Kreator selalu berusaha untuk menyampaikan pesan-pesan melalui karyanya yang dihasilkan, sementara apresiator berusaha untuk menerima, menikmati, pesan yang dikomunikasikan oleh seniman dan kreator. Apresiator diharapkan tidak sekadar menikmati karya seni namun mampu menilai apakah karya seni tersebut estetis, artistik, ataupun mampu menerapkan aspek simbolik yang bermakna dan bernilai.

52

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Silahkanlah kamu mencari tentang pengertian apresiasi? Untuk apa apresiasi dipelajari? Bagaimana caranya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut Kita dapat mengamati benda dan wujud seni yang lahir dan berkembang di dunia ini. Banyak media yang dapat digunakan oleh manusia dalam berkreativitas seni. Berdasarkan lingkup medianya bentuk karya seni dapat berfungsi sebagai alat komunikasi dalam beragam wujud di antaranya: bahasa rupa, bahasa bunyi dan bahasa gerak. Wujud ketiga bahasa tersebut dapat diklasifikasikan kedalam jenis seni, antara lain: 1. 2. 3. 4. 5.

Seni Rupa, dengan unsur-unsur rupa yang bersifat visual; Seni Musik, dengan unsur suara/bunyi yang bersifat audio; Seni Tari, dengan unsur gerak yang bersifat visual; Seni Drama, dengan unsur pesan yang mengandung cerita; Seni Sastra, dengan unsur utamanya kata-kata.

Pernahkan kamu mengapresiasi pertunjukkan seni musik? Apa yang Kamu rasakan saat dan sesudah mengamati pertunjukkan seni musik tersebut? Berikut ini silakan kamu simak dengan cermat beberapa ragam jenis pertunjukkan seni musik yang tumbuh di masyarakat.

Sumber: Dokumen Penulis

Gambar 3.1 Para pemain orchestra gamelan pelog salendro sedang melakukan pertunjukkan seni karawitan (dokumen Desur Budiwati)

Seni Budaya

53

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 3.2 Pertunjukan paduan suara

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 3.3 Para pemain musik keroncong sedang melakukan latihan bersama

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 3.4 Pertunjukan musik petik sape dari daerah Kalimantan

54

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Jawabanlah pertanyaan berikut dengan jelas singkat dan padat! Setelah kamu mencari tahu dan mendiskusikannya dengan teman kelasmu, buatlah paparan jawabannya dengan baik dan benar! 1. Apa yang dapat Kamu rasakan setelah mengamati gambar tersebut? 2. Adakah persamaan dan perbedaan yang terlihat dari ketiga gambar pertunjukan seni musik di atas, jelaskan dengan singkat dan padat! 3. Unsur musik apa yang biasanya tersaji dalam pertunjukkan seni yang terlihat pada gambar 3.1? 4. Unsur musik apa yang biasanya tersaji dalam pertunjukkan seni yang terlihat pada gambar 3.2? 5. Unsur musik apa yang biasanya tersaji dalam pertunjukkan seni yang terlihat pada gambar 3.3? Setelah mendiskusikan jawaban Kamu dengan teman-teman kelasmu, kemudian buatlah laporan tertulis dari hasil diskusi tersebut! Format Diskusi Hasil Pengamatan Pertunjukkan Seni Musik Nama Siswa/Kelompok Nomor Induk Siswa Hari/Tanggal Pengamatan



No 1. 2. 3. 4.

: ……………………… : ……………………… : ………………………

Aspek Yang Diamati

Hasil Diskusi

A. Konsep Seni Musik

B

ermacam-macam karya seni musik lahir dan berkembang di negeri tercinta ini, mulai dari musik vokal dalam bentuk lagu yang berupa nyanyian, sampai pada musik instrumen yang ditimbulkan dari suara alat yang berupa instrumentalia. Mendengarkan musik adalah kegiatan yang bersifat auditif, artinya menangkap bunyi, suara, dan nada melalui indera pendengaran. Selain itu ada pula kegiatan mendengarkan musik secara imajinatif. Hal ini tejadi karena dilakukan tanpa adanya suara atau bunyi yang didengar secara sesungguhnya, tetapi bunyi musiknya diserap lewat kegiatan membaca nada-

Seni Budaya

55

nada atau notasi musik, artinya membaca musik secara visual karena dibantu dengan partitur. Secara garis besar, jenis karya seni musik dapat dibedakan menjadi dua kelompok, baik yang tumbuh dan berkembang di tingkat internasional, nasional maupun lokal/daerah. Kamu dapat mengamati bagan seni musik berikut ini mengenai pengelompokan seni musik baik tradisional, klasik, modern, kontemporer yakni:

Seni Musik Musik Vokal

Internasional Nasional Lokal

Musik Instrumen

Tradisional, Klasik, Modern, Kontemporer Skema 3.1 Pengelompokan bentuk penyajian seni musik yang tumbuh dan berkembang di wilayah Indonesia Setelah memerhatikan dan mengkaji pemetaan bentuk penyajian karya musik di atas, dapat dipresentasikan melalui keragaman karya cipta yang lahir dan tumbuh di dunia. Presentasi ini dapat dimulai dari daerah-daerah wilayah Nusantara, nasional bahkan internasional. Mulai dari jenis musik tradisional, klasik, modern hingga kontemporer. Melalui tayangan skema tersebut, kamu diharapkan mampu menjawab pertanyaan berikut: No Pertanyaan 1 Apakah yang dimaksud dengan seni musik?

Jawaban …………………

2

Apakah yang dimaksud dengan musik vokal?

…………………

3

Apakah yang dimaksud dengan musik instrumen?

…………………

4

Apakah yang menjadi media ragam seni musik?

…………………

56

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

5

Apa bedanya musik tradisional dengan musik modern?

…………………

6

Apakah yang membedakan musik daerah dengan musik nusantara?

…………………

7

Apa perbedaan seni musik tradisional dengan musik modern?

…………………

Seni Suara atau Musik? Secara konseptual seni musik selalu identik dengan seni suara, karena substansi dasar dari musik itu sendiri adalah bunyi atau suara, baik yang ditimbulkan dari alat (alat musik, perkakas rumah tangga), benda alam, maupun suara binatang serta suara mulut manusia. Bunyi atau suara senantiasa memenuhi ruang kehidupan kita setiap hari. Mulai dari mendengarkan suara orang tertawa, menangis, berbicara, suara binatang, suara alam, suara kendaraan, suara benda bergesek dan jatuh, serta suara-suara lainnya yang muncul dalam kehidupan kita. Melalui bunyi dan suara kita akan mengetahui, mengenal dan mempelajari tentang apa yang terjadi di sekitar kita. Melalui suara dan bunyi kita dapat berkomunikasi; Melalui suara dan bunyi kita dapat berkreasi. Untuk dapat merasakan adanya suara dan atau bunyi, maka kita perlu melakukan dan mencoba mendengarkan segala bunyi dan atau suara yang mengisi kesenyapan di sekitar kamu. Apa yang sebenarnya yang disebut bunyi? Apa pula yang dimaksud dengan suara? Kemudian apa yang menyebabkannya dan bagaimana kita mendengarkannya?

Musik merupakan bagian dari dunia bunyi dan atau dunia suara. Bunyi berasal dari getaran suatu benda. Getaran dikirim ke pendengaran melalui suatu mediun seperti udara. Seni Suara adalah bentuk penyampaian isi hati manusia melalui suara yang indah dan artistik. Suara dapat dibedakan atas desah dan nada.

Seni Budaya

57

Suara yang bernada dan bermelodi sering dinamakan nyanyian. Nyanyian merupakan lagu-lagu. Menyanyikan lagu adalah kegiatan bernyanyi. Suara dapat dihasilkan oleh manusia atau alat, atau manusia dan alat dinamakan kegiatan bermusik. • Apabila materi suara dihasilkan oleh manusia disebut musik ”vokal” • Apabila materi suara dihasilkan oleh alat disebut ”musik instrumental” • Apabila materi suara dihasilkan oleh manusia dan alat disebut ”musik campuran” Bernyanyi tentu bukanlah hal yang asing bagi kamu, setiap hari kamu dapat mendengarkan dan melihat orang bernyanyi, baik melalui media teknologi, tayangan di televisi, radio, atau mungkin dapat melihat secara langsung orang bernyanyi dalam melakukan kegiatan pendidikan. Bahkan kamu sendiri senang dan sedang melakukan bernyanyi walaupun belum mampu menggunakan prinsip dan teknik bernyanyi yang baik dan benar. Media utama dalam bernyanyi adalah suara Rangkaian suara yang bernada dengan teks yang bersinonim lirik atau paduan kata-kata sering disebut lagu atau nyanyian. Lagu merupakan untaian kata dan nada yang bermelodi. Lagu sebagai hasil karya cipta manusia dapat terwujud secara beragam jenisnya, misalnya ada lagu-lagu daerah, lagulagu Indonesia dan lagu-lagu Barat yang diciptakan untuk disajikan dalam gaya yang berbeda-beda, di antaranya: lagu pop, lagu rock, lagu keroncong, bosanova, raff, dangdut, seriosa, rakyat, country, jazz, melayu, dan lain-lain. Karya Seni Musik kreasi berikut adalah sebuah lagu sebagai bahan untuk dipelajari dan dinyanyikan serta sekaligus sebagai bahan apresiasi seni. Silahkan kamu menyimak, mempelajari dan mempresentasikan contoh lagu-lagu yang sering dinyanyikan dan mungkin sering terdengar dalam kehidupan kamu di masyarakat.

58

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Petunjuk: Langkah-langkah belajar yang harus dilakukan: • Usahakan sebelum melakukan kegiatan bermusik, melakukan rileksasi dahulu. • Tanamkan rasa nada sebelum bernyanyi, yakinkan dulu bahwa kamu telah hafal tinggi rendahnya nada sebelum bernyanyi. • Tentukan dulu tinggi nada yang sesuai dengan wilayah suara. • Membaca Notasi lagu/nada-nada. • Tentukan tempo/kecepatan yang sesuai dengan isi lagu. • Mempelajari lirik dan karakter lagu. • Mempelajari unsur-unsur musik yang ada pada lagu. • Bernyanyi.

Ibu Pertiwi

Do = F Moderato

(What a Friend)

  4                                         

Voice

Ku

5

Vo.

9

Vo.

li hat I bu per

a

ir ma ta nya ber

hu

tan gu nung sa wah

ki

ni

ti

li

wi

nang

la

u tan

13

Vo.

I bu se dang

la

ra

Charles. C Teks Indonesia: N.N

                           se

dang ber su sah ha

mas

in tan yang ter ke

sim

me

pa nan ke ka ya

rin tih dan ber do

        ti

nang

an

a

Partitur 1 Lagu Ibu Pertiwi karya cipta Charles C. (dikutip dari Hidayat, M. 1983)

Seni Budaya

59

Setelah kamu membaca dan menyanyikan lagu di atas, silakan Kamu diskusikan kemudian lakukan analisis dan paparkan unsur-unsur musikal apa yang ada di dalam lagu What a Friend tersebut pada tabel berikut: Format Diskusi Hasil Pengamatan Lagu (Nyanyian) Nama Siswa/Kelompok Nomor Induk Siswa Hari/Tanggal Pengamatan Tema/Judul karya/Lagu Karakter lagu No

: ……………………… : ……………………… : ……………………… : ……………………… : ………………………

Unsur Yang Diamati

Paparan Temuan Individu

Kelompok

1 2 3

B. Jenis Musik Kreasi Masih ingatkah kamu dengan pengklasifikasian seni musik? Dapat dibagi menjadi berapa golongankah jenis seni musik itu? Bagaimana tanggapan kamu setelah mengetahui jenis musik yang ada di masyarakat?

J

enis seni musik apakah yang ada pada setiap kelompok masyarakat? Apakah jenis musik yang dipertunjukkan di lingkungan kamu dikenal dan dapat dipahami dengan baik? Apabila kamu tidak memahami musik yang dikreasikan oleh sekelompok orang, maka dapatkah kamu mengapresiasinya? Apakah musisinya dari latar budaya yang berbeda? Apakah musik merupakan bahasa yang universal? Apa yang kamu pahami tentang musik kreasi? Apa bedanya dengan kreasi musik? Untuk lebih memantapkan keterampilan kamu dalam bermusik

60

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

cobalah lakukan menulis dan mentransfer lagu yang sudah kamu pelajari sebelumnya ke dalam notasi angka atau pun notasi balok! Kemudian bacalah kembali sampai kamu betul-betul menguasai tinggi rendahnya nada dan sesuai dengan nilai notnya. Kamu diharapkan dapat mendiskusikan tentang jenis musik kreasi! Setelah kamu pahami beragam musik yang ada di sekitarmu, maka perbanyaklah referensi kamu untuk mengenal lebih luas jenis musik kreasi yang berkembang di Mancanegara, paling tidak seni musik yang sudah diketahui oleh masyarakat umum. Diskusikanlah dengan teman tentang jenis musik kreasi! Buatlah laporan hasil diskusi dan pengamatan kamu, menurut pendapat kamu sendiri dan alasan dari pemahaman tersebut dalam kolom di bawah ini!

Konsep

Jenis

Makna dan Fungsi

Alasan

Musik kreasi Kreasi musik

Pengertian musik kreasi yang telah didiskusikan diharapkan dapat digunakan untuk memahami seluruh ragam musik kreasi, baik yang dipertunjukkan melalui media vokal, media instrumen, maupun media campuran dalam seluruh kelompok masyarakat di dunia. Sekadar mengingatkan kembali bahwa jenis musik kreasi yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat terdiri dari musik tradisional, musik klasik, musik modern, dan musik kontemporer. Murgianto (1978) mengungkapkan pengertian tradisional bahwa: Tradisi berasal dari kata latin tradition, sebenarnya berarti mewariskan handing down. Tradisi biasanya didefinisikan sebagai cara mewariskan pemikiran, kebiasaan, kepercayaan, kesenian, tarian, musik, dan yang lainnya dari generasi ke generasi, dari leluhur ke anak cucu secara lisan. Di dalam pewarisan semacam ini yang memberikan lebih aktif sedangkan penerima mewadahi secara lebih pasif, artinya tidak lazim terjadi tanya jawab “penularan” akan hal-hal yang diwariskan.

Seni Budaya

61

Setiap daerah sudah pasti memiliki seni musik tradisional yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakatnya. Seni musik tradisional tercipta sebagai hasil kreasi masyarakat yang sudah diwariskan secara turun temurun. Musik tradisional adalah musik yang dipengaruhi oleh adat, tradisi dan budaya masyarakat tertentu. Pada umumnya musik tradisi baik vokal maupun instrumen menjadi milik bersama, karena musik tradisi banyak yang tidak diketahui penciptanya, tahun tercipta. Musik tradisional dengan kesederhanaannya merupakan warisan seni budaya leluhur yang memiliki nilai luhung, diakui keberadaannya karena mampu meng-adaptasi lingkungan tempat karya musik itu hidup dan berkembang.

Musik klasik lahir dari masa sekitar akhir abad ke-18, semasa hidup komponis Haydn dan Mozart. Musik klasik yang pembuatan dan penyajiannya memakai bentuk, sifat, dan gaya dari musik yang berasal dari masa lalu. Musik klasik adalah musik kuno. (Suharto, 1992:63) musik klasik hidup dan berkembang di lingkungan kaun bangsawan, di lingkungan istana atau keraton. Karya musik klasik memiliki sifat yang mempertahankan nilai-nilai dan norma yang sangat kuat.

Musik Modern dikenal dengan sebutan musik kreasi baru. Musik ini bersumber dari musik tradisional dan musik klasik, yang dikemas dari hasil sebuah proses kreasi dari bentuk aslinya, biasanya kreasi musik ini mencerminkan sikap dinamis yang menjadi tuntunan masyarakat. Musik modern secara prinsip mampu mem-beri nuansa baru meskipun materinya lama

Musik kontemporer adalah musik baru di Indonesia yang tidak berkaitan dengan tradisi sama sekali. Kriteria dari kontemporer adalah ketidakbiasaan atau suatu bayangan “kebebasan sepenuhnya”. Kontemporer dianggap sebagai salah satu gaya tertentu, yang diartikan sebagai suatu sikap menggarap di ujung perkembangan seni yang digeluti. (Dieter Mack, 2001:35)

Jenis musik yang bagaimana yang ada di lingkungan sekitar Kamu? Silahkan Kamu bercerita melalui tataran tema yang dipaparkan berikut: 1. Bagaimana kondisi dan perkembangkannya seni tersebut? 2. Kapan dan dalam acara apa biasanya seni musik itu dipertunjukkan? 3. Bagaimana cara melestarikannya? Siapa saja tokoh yang berpengaruh didalamnya? dan siapa pula pengelolanya? 4. Adakah generasi penerus yang terjun didalamnya?

62

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

5. Dimana lokasi keberadaannya? 6. Apa fungsi seni tersebut dalam kehidupan masyarakat? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, sebagai bahan informasi dan sekedar untuk mengingatkan kembali wawasan pengetahuan seni musik, dan pengalaman bermusik, kamu dapat menyimak sekilas dan memahaminya jenis musik kreasi, kemudian cobalah kamu untuk mengapresiasinya dengan baik.

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 3.5 Contoh alat musik tradisional: seperangkat gamelan Bali

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 3.6 Contoh alat musik tradisional Jawa Barat: seperangkat Angklung

Contoh musik daerah

Contoh musik daerah

Angin Mamiri

Sapu Tangan Babuncu Ampat Lagu Daerah

 4                                                            

Voice

6

Vo.

1.

Lagu Daerah

6

Vo.

2.

12

Vo.

  4 4                                            

Voice

13

Vo.

Sumber lagu daerah dikutip dari buku pendidikan seni Syafi’i, dkk

Seni Budaya

63

Sumber: Dokumen Penulis

Sumber: Dokumen Penulis

Gambar 3.7 Para siswa yang sedang melakukan pembelajaran musik vokal kreasi

Gambar 3.8 Permainan musik instrumen kreasi melalui media angklung dan perkusi

Setelah melakukan pengamatan terhadap jenis musik di atas, maka kegiatan selanjutnya kamu harus mengisi format berikut, sebagai bentuk penilaian portofolio yang menjadi salah satu sasaran dalam pembelajaran seni budaya khususnya tentang musik kreasi. Format Hasil Pengamatan Jenis Musik Kreasi Nama Siswa/Kelompok Nomor Induk Siswa Hari/Tanggal Pengamatan Tema/Judul karya/Lagu Karakter lagu/Instrumen Ide Garapan

: ……………………… : ……………………… : ……………………… : ……………………… : ………………………

Peranan Musik

Struktur Penyajian

Struktur Musikal

Nilai Seni Estetik

Musik vokal kreasi Musik instrumen kreasi Musik campuran Pengisian format tentang jenis musik kreasi dilakukan setelah melakukan diskusi dan observasi serta wawancara pada tokoh pemangku seni, pelaku seni, pencipta dan penikmat seni musik kreasi dan pada pihak-pihak terkait yang dianggap mengetahui gambaran musik kreasi.

64

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Musik sebagai perilaku manusia. Musik adalah perilaku sosial yang kompleks dan universal. Setiap masyarakat memiliki apa yang disebut dengan musik (Blacking,1995:224) dan setiap anggota masyarakatnya adalah musikal.

C. Fungsi Musik Amatilah dengan cermat bagan fungsi musik di bawah ini! Kamu dapat memulainya dari aspek mana saja, dan perlu diingat setiap aspek memiliki keterkaitan yang sangat erat, masing-masing aspek saling mendukung. Media Pendidikan dan Penerangan

Media Hiburan

Komoditi

Media Ekspresi

Fungsi Musik

Sarana Upacara

Sarana Pertunjukkan

Media Komunikasi

Skema 3.2 Fungsi seni di masyarakat Cobalah Kamu simak dengan baik, skema fungsi seni yang dilukiskan di atas!

Seni Budaya

65

Apabila kita adaptasikan pernyataan tersebut, tergambar jelas bahwa secara umum karya seni musik tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah Indonesia memiliki keragaman fungsi antara lain untuk: 1. Sarana Upacara Musik dapat dijadikan media untuk mendukung kegiatan upacara seperti berikut. a. Upacara Panen Padi (Upacara Seren Taun) di Jawa Barat, menggunakan musik angklung. b. Upacara Merapu di Sumba, menggunakan bunyi-bunyian untuk memanggil dan menggiring kepergian roh ke pantai merapu (alam kubur). c. Upacara dalam Talqin Mayit di daerah Blubur Limbangan Garut Jawa Barat, menggunakan nyanyian/tembang (lagu-lagu Cigawiran). d. Upacara Sekatenan di Cirebon Jawa Barat, menggunakan musik gamelan sebagai pendukung, pengiring kegiatan mencuci barang-barang pusaka yang dianggap memiliki keramat oleh masyarakat pendukungnya. e. Upacara Mapag Dewi Sri, di Sumedang Jawa Barat, menggunakan musik Tarawangsa. 2. Sarana Pertunjukan Pada umumnya berbagai macam kegiatan pertunjukan seni yang kita kenal, tersaji dengan iringan musik berikut. a. Musik sebagai seni pertunjukan mandiri. b. Musik berfungsi sebagai pengiring gerak-gerak tari dan drama yang dipertunjukan. c. Musik sebagai ilustrasi tarian. d. Musik sebagai ilustrasi cerita, lakon. e. Musik sebagai stimulus untuk menari. f. Musik sebagai pengiring pertunjukan wayang. g. Musik sebagai latar dalam pertunjukan drama, sinetron, film, ludruk, sandiwara, lenong, gending karesmen, arja, ketoprak, dan lain-lain. 3. Media Komunikasi Musik sejak dulu telah difungsikan manusia sebagai media komunikasi, misalnya seperti berikut. a. Di suatu daerah jika orang mendengar bunyi kentongan dititirkan itu merupakan pertalian adanya suatu kejadian untuk memberitahukan pada penduduk.

66

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

b. Bunyi bedug, bagi orang muslim sudah merupakan ciri khas sebagai pertalian tibanya waktu sholat. 4. Media Pendidikan dan Penerangan Media pendidikan dan penerangan sering kita temukan pada berikut. a. Lagu-lagu dalam iklan layanan masyarakat b. Musik dan lagu yang bernafaskan agama, sebagai penerang kehidupan c. Musik sebagai wahana pemahaman penerapan dan pensosialisasian nilai-nilai religius, nilai estetis, nilai sosial kemasyarakat 5. Media Hiburan Media hiburan dapat ditemukan dalam musik berikut a. Pelepas lelah b. Sajian permainan, seperti dalam mendukung kegiatan anak-anak c. Mencari kesenangan lahir batin 6. Komoditi dan media ekspresi Komoditi dan media ekspresi diberlakukan pada saat berikut a. Ajang bisnis b. Mengekspresikan/mengungkapkan perasaan, ide dan gagasannya melalui media seni musik baik musik vokal instrument atau pun campuran c. Berkreasi, berolah musik Kita tidak menyadari bahwa jenis alat musik yang terlahir di muka bumi ini, ada yang tetap utuh sesuai dengan aslinya dan ada pula yang telah diubah untuk disesuaikan dengan kebutuhan, semakin berkembang ilmu dan teknologi semakin banyak pula karya seni dalam wujud alat musik untuk dimanfaatkan dalam bermusik, mulai dari bentuk, cara penyajian berikut fungsinya dari masing-masing alat musik itu sendiri pada saat pertunjukan. Setelah Kamu pelajari dan fahami tentang fungsi seni pada umumnya, selanjutnya coba Kamu perhatikan secara lebih teliti lagi, tentang fungsi dari masing-masing alat musik yang sering kita dengar bahkan mungkin sering kita memainkannya.

Seni Budaya

67

Fungsi Alat Musik Fungsi dari alat musik itu kita dapat menggolongkannya sebagai berikut: 1. Fungsi Melodi Fungsi ini berarti bahwa alat musik yang disajikan dalam pertunjukan musik hanya memainkan melodi sebagai susunan dari notasi/nada yang nanti dimainkan oleh musik vokal dalam bentuk lagunya. Kita dapat mengambil contoh untuk jenis alat musik recorder, pianika, dan gitar, serta saron dalam gamelan, bonang pada gamelan degung, angklung melodi, suling, yang peranannya dalam pertunjukan musik memainkan bagian melodi. 2. Fungsi Harmoni Dalam pertunjukan musik terdapat alat musik yang dimainkan untuk mengharmoniskan atau menyelaraskan antara melodi dan ritme. Fungsi harmoni dimainkan oleh alat bantu musik lain, atau bisa disebutkan sebagai alat musik penyelaras dari alat musik yang lain. Contoh alat musik yang berfungsi sebagai penyelaras, yaitu keyboard atau piano, dan gitar, serta alat musik daerah misalnya kacapi, saron, suling yang difungsikan selain sebagai melodi juga sebagai harmoni. 3. Fungsi Ritme/Ritmis Jenis alat musik ini akan kita dapatkan dalam bentuk alat musik yang tidak bernada. Misalnya waditra kendang, drum, tamburin, dog-dog, terbang, bongo, tifa, timpani, bedug, genjring, dan tam-tam. Selain memberikan irama (ritme/ritmis), alat musik tersebut terkadang juga dapat memberikan warna terhadap suasana pertunjukan. Melalui bunyi ritmis yang ditimbulkan dalam sajian komposisi musik, biasanya suasana atau karakter pertunjukan akan lebih terasa lain. Dengan permainan irama yang cepat, sedang, dan lambat akan memberikan dinamika yang berubah. Keseluruhan alat musik yang tumbuh dan berkembang berfungsi sebagai media bunyi yang dapat didengar. Secara fisik indera pendengaran merupakan perkembangan yang pertama dari kelima indera dan dapat distimuli melalui musik, yang sekaligus akan meningkatkan perkembangan fungsi otak. Menurut Hodges (2000) dalam Djohan (2005: 26) mengatakan bahwa kita akan semakin tahu berkat adanya lingkungan (musikal) yang secara fisik hal itu akan berfungsi untuk menghasilkan perubahan pada otak dalam mengikat dan membentuk pribadi.

68

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Keanekaragaman jenis karya musik dan bentuk alat musik yang tumbuh dalam kehidupan kita, memiliki kedudukan dan fungsi yang berbeda, ada yang digunakan sebagai media ekspresi untuk mewujudkan karya musik yang disebut komposisi, media untuk kegiatan pendidikan baik di sekolah maupun pendidikan luar sekolah, dijadikan sebagai media komunikasi antar suku bangsa dan antar negara. The Lian Gie seorang filsuf (1996) dalam Budiwati (2001:11) mengatakan bahwa: “pada umumnya seni dapat berfungsi sebagai berikut. 1. Media kerohanian yaitu sebagai fungsi spriritual dan fungsi upacara khusus dalam kegiatan seremonial dan pertunjukan. 2. Media kesenangan yaitu sebagai fungsi hedonistis untuk hiburan. 3. Media tata hubungan yaitu sebagai fungsi komunikatif. 4. Media pendidikan, yaitu sebagai fungsi edukatif dalam memberikan penerangan pengetahuan, pelatihan, dan memberikan pengajaran dalam menyampaikan nilai-nilai seni dan fatwa-fatwa. 5. Media ekspresi dalam memenuhi kebutuhan estetis. Keseluruhan dari fungsi karya seni musik itu akan melibatkan pribadi individual dan pribadi masyarakat. Sebuah contoh karya musik daerah yang dapat disebut dengan seni karawitan adalah: Tembang Sunda Cianjuran yang terkenal dengan sebutan “mamaos”, dikenal juga sebagai “kamermuziek”. Pada awalnya mamaos berkedudukan sebagai musik seni sifatnya sangat menyendiri, artinya musik ini tidak diciptakan untuk memenuhi kebutuhan lain yang terletak di luar kebutuhan pribadinya dan hanya dinikmati dengan perasaannya sendiri pada saat menghayati musik belaka.

Seni Budaya

69

Marilah kita lantunkan bersama-sama musik vokal tradisional Sunda yang dapat kita apresiasi dari sebagai contoh penyajian karya musik seni yang berkembang di Indonesia.

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 3.9 Pertunjukkan Kacapi-Suling-Kawih Sebagai Musik Seni

70

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Partitur lagu Tembang Sunda

Sebagai penjelasan dari gambar tersebut adalah salah satu contoh musik seni yang sedang menyajikan musik kecapi suling yang lahir di daerah Jawa Barat. Lagu tersebut diciptakan oleh seorang komponis kreatif dengan menciptakan lagu-lagu tradisional yang berkembang dari daerah Sunda. Pada awalnya lagu tembang tersebut berfungsi untuk media sawer dalam kegiatan upacara adat pernikahan masyarakat Sunda. Pada akhirnya seni Cianjuran berkembang menjadi musik fungsional, artinya musik yang berkaitan dengan masalah-masalah yang berada di luarnya, sebab musik fungsional tidak hanya berkaitan dengan sifatnya saja melainkan masalah corak dan karakteristik dari musik atau lagu itu sendiri sangat menentukan. Berikut adalah salah satu contoh musik fungsional yang lahir di wilayah Nusantara, yaitu Tembang Sunda Cianjuran dan Tembang Sunda Cigawiran. Tembang Sunda merupakan salah satu jenis seni musik vokal yang diciptakan oleh seorang komponis kreatif. Tembang Sunda tercipta sebagai musik tradisional yang tumbuh berkembang dari daerah Sunda. Pada awalnya musik

Seni Budaya

71

fungsional tersebut digunakan untuk media upacara, dan disajikan hanya di lingkungan sendiri. Tembang Sunda Cianjuran tumbuh di lingkungan kaum bangsawan dan Tembang Sunda Cigawiran tumbuh di lingkungan masyarakat pesantren yang kemudian kedua jenis Tembang Sunda tersebut berkembang menjadi musik pertunjukan selain sebagai musik vokal yang disajikan untuk hiburan.

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 3.10 Contoh penyajian musik seni dalam kacapi tembang dari daerah Sunda

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 3.11 Contoh musik fungsional dari daerah Sunda-musik gamelan sebagai iringan tari

72

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Musik seni ini dapat dikatakan “tidak mudah menurut ukuran teknis, tidak murah menurut ukuran apresiasi, dan tidak rendah menurut ukuran estetika.” Artinya jika kita berpola pada ukuran-ukuran tersebut maka untuk menciptakan karya musik seni diperlukan musisi yang terampil, peka, dan berbakat tinggi, serta untuk menikmatinya diperlukan daya apresiasi yang mapan, setidak-tidaknya sejajar dan memiliki wawasan yang cukup luas dan lebih mendalam baik dengan pencipta ataupun penyajinya. Oleh karena itu, tidak heran sekamuinya dalam penyebarannya, musik seni dirasakan sangat lamban jika dibandingkan dengan penyebaran musik pop, musik dangdut atau pun musik lainnya. Untuk melihat musik fungsional dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjumpai istilah-istilah seperti adanya karya seni vokal dalam bentuk lagu perjuangan, lagu upacara, lagu kependidikan, lagu keagamaan, dan lagu-lagu lain yang bertema dan tercipta sesuai konteks kebutuhannya. Istilah lagu sudah jelas menunjukan sebuah karya musik, tetapi kata yang berada di belakangnya masing-masing seperti perjuangan, pendidikan, keagamaan, itu menunjukkan bidang-bidang atau konteks lain yang berada di luar musik itu sendiri, dan sekaligus menunjukkan fungsi musik di bidang masing-masing. 1. Lagu perjuangan berarti karya seni musik dalam bentuk lagu yang berfungsi untuk mengobarkan semangat berjuang atau lagu yang menggambarkan kepahlawanan, artinya pada lagu ini bukanlah musik yang menjadi tujuan utama, melainkan berkobarnya semangat perjuangan itu sendiri, dan musik berfungsi sebagai pendukung utama; 2. Lagu pendidikan berarti lagu yang merupakan dan diciptakan sebagai sarana atau media pendidikan baik untuk kebutuhan pendidikan dalam pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah; 3. Lagu keagamaan berarti bahwa lagu itu merupakan media bagi kepentingan hidup beragama, lagu atau musik tersebut diciptakan bisa untuk Da’wah atau untuk memenuhi kebutuhan sebagai alat pemujaan, bahkan lagu itu pun bisa berupa pupujian atau nadoman bagi umat Islam; 4. Lagu hiburan berarti lagu yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan dalam mencari kesenangan yaitu menghibur atau sebagai pelepas lelah setelah melakukan aktivitas; 5. Lagu atau musik upacara berarti buah karya seni musik yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan ritual atau musik yang diciptakan sebagai media upacara, yang menjadi tujuan pokok yang terpenting adalah kehidmatan dan kekhususan dalam melakukan kegiatan upacara.

Seni Budaya

73

Cari dan lengkapilah contoh karya seni musik dalam bentuk lagu-lagu yang sudah tercipta sesuai dengan klasifikasi fungsionalnya: 1. Lagu perjuangan : Halo-halo Bandung, Maju Tak Gentar, dan … 2. Lagu pendidikan : ………………………………………............. 3. Lagu keagamaan : ………………………………………............. 4. Lagu hiburan

: ……………………………………….............

5. Lagu upacara

: ……………………………………….............

Melihat macam dan corak kegiatan dalam kehidupan manusia, ternyata musik telah memegang peranan dan dibutuhkan sebagai pendukungnya, difungsinya sebagai media atau sarana dalam penyampaian cita rasanya. Secara umum musik dapat berfungsi untuk upacara, pertunjukkan, hiburan dan pendidikan. Pernahkah kamu menyaksikan pertunjukan musik seni dan musik fungsional? hal apa saja yang menarik perhatian kamu dari pertunjukan tersebut? Perhatikan beberapa gambar dan coba kamu identifikasi halhal apa saja yang dapat ditemui serta kemukakan pendapat kalian tentang gambar berikut

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 3.12 Contoh musik seni dalam pertunjukan kacapi siter dari daerah Sunda

74

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 3.13 Contoh musik fungsional dari daerah Sunda (musik gamelan sebagai iringan upacara adat)

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 3.14 Contoh musik seni dari mancanegara: Pertunjukan musik tiup

Seni Budaya

75

Sumber: Dokumen penulis Gambar 3.15 Contoh musik fungsional dari mancanegara:Pertunjukan musik gesek

Silahkan kamu isi format berikut berdasarkan pengalaman bermusik yang pernah dialami. Format Hasil Pengamatan Musik Seni Dan Musik Fungsional Nama Siswa/Kelompok Nomor Induk Siswa Hari/Tanggal Pengamatan Tema/Judul karya/Lagu Karakter Karya musik No

: ……………………… : ……………………… : ……………………… : ……………………… : ………………………

Fungsi dan peranannya Nama Jenis Temuan Asal Daerah yang Diidentifikasi Musik seni Musik fungsional

1 2 3 4 5

76

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Untuk lebih mengenal tentang musik seni dan musik fungsional, bacalah penjelasan dari beberapa referensi tentang makna dan peranan musik tersebut. Dalam hal ini musik dapat difungsikan sebagai simbol, serta nilai-nilai estetik. Kedua jenis musik tersebut dapat dimainkan oleh kamu, sehingga kamu dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dalam mendengar dan memainkan langsung beragam pertunjukan seni musik. Pemahaman tersebut dapat dilakukan dengan: • •

Menyaksikan pertunjukan musik secara langsung, Melihat dokumentasi pertunjukan musik di suatu situs internet (misalnya youtube), Mendengarkan dan melihat dokumentasi audio visual beragam karya seni musik Membaca beragam referensi tentang musik.

• •

Silahkan kamu cari informasi tentang jenis musik vokal dan musik instrumen di lingkungan masyarakat kamu atau masyarakat yang lain. Kemudian, tuliskan daerah asal, karakter musikal, dan karakter bentuk instrumen ke dalam kolom berikut. Jangan lupa sertakan pula gambar dari setiap alat musik tersebut: Isilah format berikut dengan data hasil temuan pengamatan Kamu!

No.

Jenis Instrumen

Daerah Asal

Karakter Musikal

Karakter Non-Musikal (ornamen, warna, struktur instrumen)

Gambar

1 2 3 4 5

Seni Budaya

77

Evaluasi Pembelajaran Setelah Kamu belajar tentang konsep seni musik, jenis musik kreasi dan fungsi musik, Kamu diarahkan pada uji kompetensi wawasan ilmu seni, sikap dan skill dalam berolah musik dan berapresiasi musik kreasi, maka isilah kolom di bawah ini dengan cepat tepat, baik dan benar.

Penilaian Pribadi Nama : ……… Kelas : ……… Semester : ….…... Waktu penilaian : ……… No 1

78

Pernyataan uji Kompetensi Saya berusaha belajar mengembangkan potensi ilmu seni musik dengan sungguh-sungguh Ya Tidak

2.

Saya berusaha latihan mengembangkan seni musik kreasi berdasarkan prinsip seni musik dan unsur musik dengan sungguh-sungguh Ya Tidak

3

Saya mengikuti pembelajaran mengembangkan kemampuan dalam berkreasi dan berapresiasi dengan penuh tanggung jawab Ya Tidak

4

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Ya Tidak

5

Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Ya Tidak

6

Saya berperan aktif dalam kelompok pembelajaran musik Ya Tidak

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

7

Saya menyerahkan tugas musik tepat waktu Ya Tidak

8

Saya menghargai perbedaan musik yang terkandung di dalam musik tradisional yang lain Ya Tidak

9

Saya menghormati dan menghargai orang tua Ya Tidak

10

Saya menghormati dan menghargai teman Ya Tidak

11

Saya menghormati dan menghargai guru Ya Tidak

12

Saya berusaha melatih skill dalam berolah musik Ya Tidak

Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai : ……… Nama penilai : ……… Kelas : ……… Semester : ……… Waktu penilaian : ……… No

Pernyataan

1

Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh Ya Tidak

2

Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian Ya Tidak

3

Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Ya Tidak

Seni Budaya

79

4

Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Ya Tidak

5

Berperan aktif dalam kelompok Ya Tidak

6

Menyerahkan tugas tepat waktu Ya Tidak

7

Menghargai ragam musik tradisional yang mewarnai kehidupan masyarakat Ya Tidak

8

Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik Ya Tidak

9

Menghormati dan menghargai teman Ya Tidak

Menghormati dan menghargai guru 10 Ya Tidak 11

Menanamkan disiplin dan sikap koperatif Ya Tidak

Menanamkan nilai budaya santun dan estetik 12 Ya Tidak

Rangkuman Salah Satu Cabang Kesenian yang Menggunakan Bunyi, Suara dan Nada Sebagai Substansinya yaitu Musik. 1. Musik adalah suatu hasil karya seni melalui media bunyi atau suara dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik. Unsur musik terdiri

80

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

dari: irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur, dan ekspresi sebagai satu kesatuan yang utuh. 2. Musik yang bersifat auditif merupakan seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa irama, melodi, dan harmoni, dengan unsur pendukung berupa bentuk ekspresi yang mengungkapkan gagasan, sifat, tempo, dinamik, timbre atau warna bunyi. 3. Seni suara yang sifatnya auditif adalah bentuk-bentuk panyampaian isi hati manusia melalui suara yang indah. Suara dapat dibedakan atas desah dan nada. 4. Media dari jenis seni suara atau bunyi-bunyian wujudnya adalah sebagai lagu atau nyanyian. Unsur-unsur lagu adalah nada, irama, syair/lirik. 5. Karya seni musik yang tumbuh dan berkembang di Indonesia terdiri dari karya musik vokal dan karya musik instrumen. 6. Musik yang lahir di wilayah Indonesia ini memiliki hasil karya seni yang beraneka ragam, baik berupa musik vokal maupun musik instrumen. Kedua rumpun bentuk musik ini sebagai cerminan seni budaya daerah masing-masing di Indonesia. 7. Media seni musik adalah suara atau bunyi alat, nada, dan kata syair. Medium dari jenis bunyi-bunyian wujudnya adalah sebagai lagu, nyanyian, dan instrumentalia. Berdasarkan karakteristik dan asalnya, ragam seni musik instrumen dapat dibedakan atas instrumen musik barat (Internasional), musik nusantara (Nasional) dan musik daerah. 8. Jika dipandang dari sudut seniman, seni berfungsi sebagai: (1) Alat ekspresi yaitu sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan isi hati sang seniman pencipta, (2) Mata pencaharian yang dapat menghasilkan materi, dan bisa membiayai hidupnya. Adapun jika dilihat dari sudut pandang sosial sebagai apresiator, seni dapat berfungsi sebagai (1) Alat hiburan dan mampu memenuhi kebutuhan estetik, (2) Alat pendidikan untuk mengajak masyarakat berbuat sesuatu dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak baik menjadi baik, dari yang tidak biasa menjadi biasa, dari yang sukar menjadi mudah, artinya melalui pendidikan seni masyarakat dapat berubah dan berkembang positif, (3) Alat komunikasi untuk menyampaikan pesan.

Seni Budaya

81

Refleksi Refleksi dari pembahasan yang telah dilakukan dalam bab ini adalah agar kamu mampu melakukan pembelajaran tentang konsep seni musik, jenis musik, dan fungsi seni musik. Pembahasan dalam bab ini juga bertujuan untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan kamu di bidang musik khususnya, dan seni umumnya. Pemahaman untuk melakukan pengalaman bermusik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dengan memperlihatkan kemampuan kamu dalam menghargai pengetahuan dan wawasannya, bertoleransi antarsiswa, peduli dan memiliki rasa tanggung jawab, santun, responsif, kerja sama, jujur, cinta tanah air, dan merefleksikan pula sikap anggota masyarakat yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas.

82

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

BAB IV

Analisis Seni Musik

Peta Materi Makna Musik Seni Budaya

Analisis Musik

Nilai Estetik Musik

Simbol Musik

Peta Kompetensi Pembelajaran Setelah mempelajari Bab 4 tentang analisis seni musik, kamu diharapkan mampu: • Memahami dan menganalisis seni musik berdasarkan makna, simbol dan nilai estetis, secara spesifik agar kamu dapat melakukan berikut. 1. Menjelaskan makna musik dalam pendidikan 2. Menemukan definisi makna, simbol dan nilai estetis musik yang tepat sesuai dengan konsep dan tema yang dipelajari 3. Mengidentifikasi simbol musik yang digunakan dalam berkreasi

Seni Budaya

83

4. Membedakan nilai estetis musik 5. Menganalisis makna, simbol dan nilai estetis musik dalam komposisi 6. Menerapkan unsur-unsur musikal dalam berkreasi musik

• Menampilkan musik kreasi berdasarkan pilihan sendiri, secara operasional agar kamu mampu: 1. Mengidentifikasi makna dan nilai estetis musik 2. Mengklasifikasikan simbol musik 3. Menerapkan nilai-nilai estetis musikal dalam berkreasi 4. Membandingkan musik tradisional dengan musik modern 5. Mencontohkan musik tradisional dan musik modern 6. Mengimitasi pola ritmik musik tradisional dan musik modern 7. Mendiskusikan makna, simbol dan nilai estetis dalam seni musik 8. Mempresentasikan materi tentang makna, simbol dan nilai estetis 9. Mendemonstrasikan hasil kreasi siswa secara individual atau kelompok.

Dalam aktivitas berkesenian nilai karakter yang diharapkan bagi siswa adalah mampu menunjukkan sikap: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Rasa ingin tahu Gemar membaca dan peduli Tanggung jawab Jujur dan disiplin Kreatif, inovatif, dan responsif Bersahabat dan koperatif Kerja keras dan apresiatif Mandiri Bermasyarakat dan berkebangsaan

Motivasi: Seberapa tinggi keingintahuan kamu untuk menganalisi kreasi-kreasi musik baik dalam musik tradisional, klasik, modern ataupun musik kontemporer?

84

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Silahkan motivasi kamu dipaparkan dalam bentuk kalimat deklaratif! ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………

Pengantar Berdasarkan beberapa pandangan para pakar pendidikan, pembelajaran seni budaya bertujuan untuk penanaman nilai estetis melalui pengalaman kreatif dan apresiatif. Sebagai pribadi atau kelompok yang kreatif dan apresiatif, kita perlu dan harus mampu memikirkan, membentuk cara-cara baru, atau mengubah caracara lama secara kreatif, agar kita dapat survive dan tidak tenggelam dalam persaingan antarbangsa dan negara dalam era globalisasi dan era teknologi. Dalam hal ini, kita dihadapkan pada masa yang sedang berkembang dan kita harus mau dan andil mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar kita. Untuk itulah mari kita bangkit berpikir kreatif dan berkreasi. Melalui berkreasi orang dapat mewujudkan kemampuan dirinya, dan perwujudan diri sebagaimana dikatakan Maslow (1967) dalam Munandar (2002:43) merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia. Pada kehidupan sehari-hari sebenarnya aktivitas berkreasi seni atau berkesenian selalu dialami manusia, hanya terkadang kita tidak menyadari atau merasakannya bahwa aktivitas yang dilakukannya itu merupakan bagian dari ekspresi seni dalam melakukan proses kreasi. Kreasi seni dapat terwadahi melalui media musik, gerak tari, rupa, dan akting. Adanya berbagai fenomena musikal yang bersifat universal, terwujud melalui beragam unsur-unsur musik yang bersatu padu menjadi karya seni utuh. Karya seni musik itu dapat berbentuk musik vokal atau pun musik instrumental yang di dalamnya terdapat makna, simbol, dan nilai estetis yang satu sama lainnya tidak dapat terpisahkan. Melalui kegiatan pembelajaran seni yang diarahkan dalam bentuk kegiatan menganalisis seni musik, diharapkan pembelajar dapat menggali nilai-nilai estetis baik dalam seni musik tradisional, modern maupun kontemporer serta mampu menciptakan desain-desain baru dengan dilatar belakangi oleh seni musik lokal yang tumbuh dan berkembang di lingkungannya.

Seni Budaya

85

Mengapa kamu perlu memahami makna dari proses kreasi? Mengapa pula kreativitas begitu bermakna dalam hidup? Silahkan dipaparkan jawaban kamu pada bagian halaman berikut! .................................................................................................................. ................................................................................................................... ................................................................................................................... ....................................................................................................................

A. Makna Proses Kreasi Musik

P

ada umumnya proses kreasi identik diberlakukan di dalam aktivitas bidang seni. Kreasi merupakan kegiatan yang bermuara pada lahirnya karya seni, dimana proses kreasi bertujuan menghadirkan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Salah satunya sebuah karya seni dapat berwujud musik. Karya seni musik adalah objek kasat indera dengar yang bersifat auditory. Sebuah karya seni musik sebagai objek pengamatan berlaku buat siapapun. Sebuah karya musik pada dasarnya memiliki maksud dan tujuan yang ingin disampaikan kepada penikmat musik. Karya musik hadir karena adanya kreativitas dari hasil penciptaan seseorang serta dapat berasal dari pengungkapan gagasan dari proses kreatif yang terinspirasi dan tercipta dari fenomena-fenomena kehidupan manusia dan alam. Proses kreatif meliputi tahapan: 1. 2. 3. 4.

Persiapan Inkubasi Iluminasi dan verifikasi

Munandar (2002:9) menyatakan bahwa kreativitas sebagai dimensi fungsi kognitif yang relatif bersatu yang dapat dibedakan dari intelegensi tetapi berpikir divergen atau kreatif. Kreativitas juga dapat menunjukkan hubungan yang bermakna dengan berpikir konvergen (intelegensi). Sifat kreatif merupakan ciri dari kreativitas. Kreasi-kreasi seni adalah produk dari buah karya seni seseorang. Produktivitas kreatif dipengaruhi oleh pengubah majemuk yang meliputi faktor sikap, motivasi, dan temperamen di samping

86

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

kemampuan kognitif. Produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinal, dan bermakna. Selain itu, kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya. Tahukah kamu apakah yang mendorong seseorang dapat kreatif dan melakukan kreativitas? Tidak seorang pun dapat mengingkari bahwa kemampuan-kemampuan dan ciri-ciri kepribadian seseorang yang kreatif dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan lingkungan, seperti keluarga, sekolah, dan alam sekitarnya. Lingkungan dan pendidikan dapat berfungsi sebagai pendorong, stimulus, dalam pengembangan kreativitas. Kreativitas merupakan karakteristik pribadi berupa kemampuan untuk menemukan atau melakukan sesuatu yang baru dan bermakna. Tanda kreativitas adalah sebagai kemampuan umum untuk mmencipta sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas dalam pengembangannya sangat terkait dengan aspek empat P, yaitu: pribadi, pendorong, proses, dan produk. Kreativitas akan muncul dari hasil adanya interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya. Kreativitas adalah sebuah proses merasakan, mengamati, dan membuat dugaan tentang adanya kekurangan masalah, menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasilnya. (Munandar. 2002:39) Membiasakan berpikir kreatif dapat menumbuhkan sikap dan menanamkan rasa percaya diri

Analisis Makna Musik Kreasi Musik merupakan bagian dari dunia bunyi. Artinya musik adalah pengungkapan ide melalui seni yang didasarkan pada pengorganisasian bunyi atau suara menurut waktu. Unsur dasar musik berupa irama, melodi, dan harmoni. Adapun unsur lainnya berupa gagasan, sifat, dan timbre. yang juga didukung oleh unsur ekspresi serta disusun secara indah. Keindahan akan

Seni Budaya

87

lebih terasa oleh adanya jalinan nilai-nilai estetis yang selaras dan artistik. Untuk melihat keindahan dalam seni musik, maka diperlukan suatu aktivitas kreativitas, salah satunya adalah dengan melakukan analisis. Analisis musik tidak berarti menjelaskan komposisi karya seseorang. Akan tetapi, analisis musik lebih cenderung ke prinsip-prinsip yang universal atau setidaknya mencari rumusan-rumusan konsep menyeluruh untuk menjelaskan makna, gramatika, dan mekanisme karya musik serta menemukan nilai estetis musik. Kita tahu bahwa fenomenologis adanya produk karya musik, baik musik tradisi, klasik, modern maupun kontemporer di dalamnya tidak dapat terlepas dari sebuah kreasi penataan unsur-unsur musik beserta elemen-elemennya. Musik tercipta dan dibangun oleh keterpaduan substansi unsur-unsur irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur yang dikemas oleh kualitas musik, yaitu unsur ekspresi yang meliputi tempo, dinamika, timbre, dan kekuatan volume atau intensitas suara. Karl Seashore seorang ahli psikologi musik berpendapat bahwa musik memiliki makna sebagai pesona jiwa yang merupakan alat yang dapat membuat seseorang gembira, sedih, semangat, galau, sesal, penuh harapan, riang, tenang, dan damai. Bahkan musik dapat membawa kita seolah-olah mengangkat pikiran serta ingatan kita melambung tinggi sehingga emosi kita melampaui diri kita sendiri, seolah-olah gelombang-gelombang di laut lepas. Musik adalah sebagai pengungkapan gagasan melalui bunyi atau suara,yang unsur dasarnya berupa irama, melodi, dan harmoni dengan pendukung lainnya berupa bentuk gagasan, sifat, dan warna bunyi (timbre). Namun dalam penyajiannya sering berpadu dengan unsur-unsur lainnya seperti bahasa, gerak atau warna. (Soeharto,1992:86) Pernahkah anda mendengar musik yang membuat kamu terpukau dan merinding bulu roma anda karena tersentuh perasaan kamu? Deskripsikanlah perasaan kamu setelah mendengar musik tersebut, kemudian lakukanlah analisis kejadian yang dirasakan Anda! ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………...

88

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Cara-cara yang dapat ditempuh untuk mendekati musik dalam 1. Adanya budaya musik yang hampir kajian bidang analisis musik tidak memiliki suatu kesadaran kognitif (Dieter Mack, 2001:100-103) tentang aspek-aspek dalam dan luar musiknya sendiri, walaupun setiap jenis musik memiliki unsur internal yaitu gramatikanya dan teksnya, dan unsur eksternal yaitu konteksnya 2. Kecenderungan yang sama bias di­­temu­ kan adanya perubahan fundamental, ketika memulai men­ jelaskan musik berdasarkan logika rasional, dan melalui yang dikatakan aturan-aturan alamiah dalam bidang ilmu “musikologi” 3. Teori musik terkait dengan studi komposisi yang dipandang sebagai disiplin ilmu dengan nilai akademis yang sejajar dengan musikologi atau etnomusikologi. Studi ini sebagai disiplin akademis dengan tuntutan keilmiahan; 4. Kecenderungan diwarnai dengan ke­ salahfahaman tentang keuniversalan struktur-struktur dalam musik, sebagai pola dasar ideologi.

Sebagai langkah selanjutnya untuk melakukan analisis musik, perlu adanya pengenalan secara dalam terhadap tanda-tanda musik, aspek, dan unsur musikal. Hal tersebut dikarenakan dalam karya musik terdapat berbagai simbol dan tanda-tanda untuk dapat diketahui. Untuk itu, pelajarilah kembali unsur-unsur musik yang telah diberikan pada semester sebelumnya dalam mata pembelajaran seni budaya, sebagai acuan dasar kamu untuk dapat menganalisis dan mengembangkan karya musik lainnya. Selanjutnya cari dan lengkapi referensi kamu dalam mengenal unsurunsur musik tersebut, dengan cara menggali dari berbagai sumber bacaan.

Seni Budaya

89

Untuk itu, agar kompetensi kamu maksimal maka wawasan dan pengetahuan yang kamu miliki terkait dengan aspek musikal, perlu adanya aplikasi teori terhadap kegiatan praktik. Cobalah praktikkan hasil pemahaman kamu bersama teman-teman kelasmu untuk melakukan kegiatan kreatif dan berolah musik.

B. Simbol Musik

S

udah banyak orang yang membicarakan tentang seni musik baik dalam tingkat internasional, nasional, regional atau pun daerah. Istilah musik pada daerah Sunda, Jawa, dan Bali, misalnya, lebih dikenal dengan sebutan “Karawitan” atau musik daerah atau musik tradisional bahkan ada yang menyebut dengan istilah musik etnis. Apapun itu sebutannya, musik atau karawitan merupakan sebahagian kecil dari seni. Musik atau karawitan pada hakekatnya adalah bagian penting dari eksistensi manusia yang berpusat pada peran dan fungsinya sebagai alat simbolik dalam kehidupan masyarakat.

Seni musik merupakan simbolisasi pencitraan dari unsur-unsur musik dengan substansi dasarnya suara dan nada atau notasi. Notasi sebagai salah satu elemen musik merupakan simbol musik utama yang berupa nadanada. Melalui notasi kita dapat menunjukkan secara tepat tinggi rendahnya nada. Nada ditulis dengan simbol. Simbol musik itu dinamakan not. Pada simbol musik daerah Sunda notasi identik dengan sebutan Titilaras. Titilaras merupakan unsur yang pertama kali mewarnai seni karawitan. Soepandi (1975) menyebutkan titi adalah nada atau not, laras adalah merupakan susunan nadanada yang sudah ditentukan jumlah dan swarantaranya dalam satu gembyang. Gembyang identik dengan istilah oktaf dalam musik barat. Selain laras dalam karawitan Sunda yang menjadi ciri dan karakter dari wujud musik dikenal adanya sebutan surupan. Surupan adalah tinggi rendahnya nada atau suara yang disusun berurutan, baik pada oktaf kecil maupun oktaf besar dengan jumlah nada dan interval tertentu. Pendapat senada diungkapkan Raden Machjar Angga Kusumadinata (1925) dalam tulisannya Elmuning Karawitan Sunda, dinyatakan bahwa surupan dalam istilah musik sering disebut tangga nada.

90

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Pengenalan terhadap nada-nada yang merupakan elemen dari unsur dasar melodi pada seni musik adalah proses pembelajaran yang perlu dilakukan. Unsur-unsur musik itu terdiri dari beberapa kelompok yang secara bersamaan membentuk sebuah lagu atau komposisi musik. Meskipun dalam pembelajaran musik pembahasan unsur-unsurnya kita anggap seolah-olah terpisah. Setiap kali pembahasan kita memusatkan perhatian kepada satu unsur musik saja. Akan tetapi, semua unsur itu berkaitan erat, maka dalam pembahasan sebuah unsur musik mungkin pula akan menyinggung unsur yang lain. Masih ingatkah kamu terhadap tokoh-tokoh musik daerah yang menciptakan notasi atau nada?

Raden Machjar Angga Kusumadinata adalah seorang tokoh karawitan Sunda yang menciptakan notasi daminatila pada tahun 1924 dan notasi tersebut lebih disebarluaskan pada kegiatan pembelajaran seni karawitan di daerah Jawa Barat berawal sekitar tahun 1925. Sampai sekarang notasi daminatila masih dipergunakan oleh kreator-kreator Sunda dalam mengarsipkan karya musiknya khususnya untuk seni karawitan baik sekar (vokal) maupun gending (instrumen). Banyak istilah dan simbol musik yang digunakan untuk sebutan nada. Misalnya: 1. nada tonal yaitu nada-nada diatonis untuk musik barat; 2. nada modal adalah nada-nada pentatonis untuk musik daerah. Simbol musik yang berupa nada-nada ada yang ditulis dengan angka, huruf, dan juga not balok. Diyakini bahwa kamu sudah mengenal dan mempelajari beragam jenis nada baik dalam bentuk angka, huruf atau pun not balok yang digunakan sebagai simbol musik. Penggunaan simbol musik yang tepat dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah secara intrakurikuler dan ekstrakurikuler, maupun di dalam kegiatan pendidikan di luar sekolah.

Seni Budaya

91

Pada umumnya nada diatonis yang memiliki arti dua jarak nada, yakni jarak 1 (200 Cent Hz) dan jarak ½ (100 Cent Hz) dilambangkan dengan berikut. • Nada Angka

1

2

3

4

5

6

7 1`

• Nada Huruf c d e f g a b c` Atau

d

r

m

f

dibaca

do re mi fa

s

l

t

d

so

la

ti do`

Interval nada 1 1 ½ 1 1 1 ½ 200 200 100 200 200 200 100 Nada Balok (not) dan garis paranada

♪ Untuk menulis not atau notasi balok diperlukan garis-garis paranada, karena notasi balok biasanya tersimpan pada paranada atau balok not yang terdiri dari lima garis sejajar. Nada balok (not) yang tersimpan pada garis not balok disebut dengan not garis/not balok. Adapun not yang tersimpan antara garis dan garis disebut dengan not ruang atau not spasi. Paranada yaitu seperangkat tanda terdiri atas lima garis mendatar. Nada-nada diletakan pada garis paranada atau diantara dua garis, yaitu disebut spasi. Dalam menghitung paranada atau garis not balok selalu dimulai dari bawah.

Dalam praktiknya aturan penulisan notasi dalam garis para nada adalah: 1. Not-not yang tersimpan di atas garis ke tiga arah tiang not di gambar ke atas. 2. Not-not yang berada di bawah garis ketiga arah tiang not di gambar ke bawah. 3. Not-not yang terletak pada garis ketiga arah tiang not, boleh ke atas atau

92

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

ke bawah. 4. Peletakkan bendera selalu kearah kanan. 5. Notasi yang mempergunakan suara dua, gambar tiang not mengarah ke atas untuk suara pertama, sedang untuk suara kedua mengarah ke bawah. Secara lebih jelas untuk penulisan not dan penyimpanannya pada garis paranada, dapat dilihat salah satu model penulisan notasi yang tersimpan pada garis paranada di bawah ini.

Jika penulisan notasi balok untuk penambahan nilai not, maka dipergunakan titik dibelakang not, sedangkan untuk notasi angka, nilai not dari pada titik akan ditentukan oleh garis nilai. Namun seandainya tidak ada garis nilai, maka nilai titik akan sama nilainya dengan not yang berada di depannya. Apabila kita menemukan tiga buah not yang mendapat nilai satu ketuk, ini disebut triol (tri nada/ tiga nada yang disatukan). Selanjutnya terdapat beberapa simbol musik terkait dengan sistem nada pentatonik (berarti lima nada pokok) yang tumbuh dan berkembang di daerah, dilambangkan berikut. 1. Karawitan Sunda: Notasi Daminatila, memiliki lima nada pokok disimbolkan dengan: • Angka

1

5

4

3

2

1

disebut nada relatif

• Huruf T S G P L T disebut nada mutlak (notasi buhun) • dibaca

da

la

ti

na

mi

da

 T singkatan dari Tugu adalah lambang nada 1 dibaca da  L singkatan dari Loloran adalah lambang nada 2 dibaca mi  P singkatan dari Panelu adalah lambang nada 3 dibaca na  G singkatan dari Galimer adalah lambang nada 4 dibaca ti  S singkatan dari Singgul adalah lambang nada 5 dibaca la

Seni Budaya

93

Selain nada pokok, dalam karawitan terdapat pula nada sisipan atau nada hiasan. Nada tersebut dengan istilah lain disebut nada uparenggaswara (Sunda). Misalnya nada Pamiring atau nada meu (2+) Bungur atau nada ni (3-) pananggis atau nada teu (4+) dan sorog atau nada leu (5+). Nada uparenggaswara tersebut dalam istilah musik biasa dikenal dengan sebutan nada kromatik, misalnya f menjadi fis (4). Dalam penyajian karawitan Sunda terdapat beberapa laras yang dapat digunakan untuk bermain musik, baik dalam sajian lagu-lagu maupun sajian gending. Laras yang merupakan susunan nada pentatonis dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu laras salendro dan laras pelog. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para akademisi, laras salendro di daerah Sunda melahirkan tiga laras, yaitu laras salendro, laras degung, dan laras madenda. Sedangkan laras pelog melahirkan tiga surupan, yaitu surupan jawar, surupan sorog, dan surupan Liwung.

 Atik Soepandi (1975) menjelaskan kata salendro berasal dari kata sala dan indra. Sala – sara – suara, dan indra adalah dewa utama di India, jadi apabila kita simpulkan salendro dapat diartikan suara pertama dalam kata lain disebut tangga nada pertama.  Arti kiasan dari istilah salendro itu sendiri ungkapan nadanya memiliki karakteristik gagah, berani, dan gembira.  Tangga nada untuk laras madenda memiliki karakter sedih, susah, dan bingung, sakit hati.  Laras Degung ungkapan nadanya bersifat tenang dan kadang bingung.  Menurut Soepandi (1975:36) istilah Pelog memiliki arti latah/cadel, maksudnya berbicara atau dalam mengungkapkan sesuatu yang tidak jelas dengan istilah lain disebut seliring atau sumbang. • Dalam karawitan Jawa pelog artinya nada hiasan atau nada kromatik.

94

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Notasi/nada angka pentatonis dan komparasinya dengan notasi diatonis 1’

5

da

4

la

T/Tugu

ti

S/ Singgul

1

2

3

C

D

E

DO

RE

MI

3 na

G/Galimer

.

4

.

FA

.



1

mi

P/Panelu

F .

2 L/loloran

da T/Tugu

5

6

7

1

G

A

B

C

SO

LA

TI

DO

2. Karawitan Jawa: Notasi yang digunakan untuk gending atau karya musik Jawa adalah nada-nada Kepatihan, yang diciptakan oleh R.M.T. Wreksodiningrat sekitar tahun 1910 di Surakarta. Notasi ini sering digunakan untuk pembelajaran musik/seni karawitan Jawa yang memakai lambang dengan angka. •



Angka

1

2

3

Ji

ro

lu

4

5

6

7

pat mo nem pi

Perhatikan notasi angka tersebut pada penulisan gending yang diadaptasi dari karya tulisan Surjodiningrat (1995) berikut:

Cobalah kamu lakukan kegiatan menganalisis karya musik tersebut di atas!

Seni Budaya

95

3. Karawitan Bali: Notasi Dingdong Notasi ini menggunakan lambang bahasa kawi tepatnya bahasa Jawa kuno, yang pada awalnya hanya berkembang di lingkungan pembelajaran karawitan tembang di Bali. Sejalan dengan perkembangannya, notasi Ding dong telah digunakan untuk menotasikan berbagai jenis gending pada gamelan Bali. Bentuk notasi tersebut dapat ditransfer pada notasi angka dengan susunan Notasi Ding dong (nada pokok) adalah disimbolkan sebagai berikut: ndong simbol musik nada 1 dibaca dong ndeng simbol musik nada 2 dibaca deng ndung simbol musik nada 3 dibaca dung ndang simbol musik nada 4 dibaca dang nding simbol musik nada 5 dibaca ding

Sebuah model gending dalam motif tabuh gamelan Bali yang dikutip dari Esther L Siagian (2006)

Kotekan - Pemade

Sangsih (5) Polos (1)

53 1

5 53 2 11

Jublag (1)

Sangsih Polos

2 1 5

ding 1 mi

96

1

2 21

2

6

dong 2 fa

3

2 1

2

6 5 5

Jublag

5

6 2 5

dèng 3 sol

3 2

3 2

3

2

2 16

2

6

3 2

3

32

3

2

216

2

6

dung 5 si

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

dang 6 do

32 6

16 6

3 2 6

332

3 16

1

6

33 2

3

1 6 6 1

2

1 6 3

2 1

5

21 1

165

1

5

5 3

2

53

5

3

3 21

2

1

(notasi Bali) (not angka Bali) (prakiraan/tidak persis sama dengan solmisasi Barat)

Semester 1

Berikut adalah perbandingan nada dan simbol nada pentatonik dan nada diatonik yang digunakan dalam pembelajaran seni musik. Tugas Kreativitas Cobalah buat contoh simbol nada atau notasi dingdong, yang disusun berdasarkan komposisi melodi lagu yang kamu kreasikan. ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………...

Berikut adalah perbandingan nada dan simbol nada pentatonik dan nada diatonik DAMINA

CHEVE

SARI SUARA

WANU SUARA

SUNDA BUHUN

DING DONG

1 = Da

1 = Do

4 = Pat

6 = nem

Barang/ Tugu

Dang

2 = Mi

7 = Ti

3 = Lu

5 = Ma

Loloran

Dung

3- = Ni

6 = La

3- = Le

4 = Pat

Bungur

Deung

3 = Na

5 = So

2 = Re

3 = Lu

Panelu

Deng

4 = Ti

4 = Fa

1 = Ji

2 = Ro

Galimer

Dong

5 = La

3 = Mi

5 = Ma

1 = Ji

Singgul

Ding

5+ = Leu

2 = Re

5- = Me

7 = Pi

Sorog

Daing

Notasi sebagai simbol musik digunakan untuk menuliskan bunyi dan diam, dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang pendeknya bunyi dan diam itu. Cobalah kamu cari sebuah karya musik berupa lagu atau instrumen yang ditulis dengan sistem notasi, baik notasi diatonik ataupun pentatonik. Kemudian bacalah notasi tersebut sampai benar-benar dapat dimainkan dengan baik dan benar. Jangan lupa kamu harus memperhatikan satuan pulsa atau ketukannya serta pola ritmenya. Caranya dapat dibunyikan dengan menggerakkan ujung tapak kaki di lantai, sambil membunyikan iramanya dengan bertepuk tangan, diikuti dengan bunyi nada melalui suara vokal.

Seni Budaya

97

Hampir setiap karya musik didalamnya mengandung unsur-unsur musik. Pemaknaan dari semua unsur tersebut dijelaskan sebagai berikut. • Urutan pengelompokan unsur-unsur musik itu dapat berbeda-beda sesuai dengan pandangan orang yang menyusunnya. Pada dasarnya unsur-unsur musik itu dikelompokkan pada dua kelompok besar, yaitu unsur-unsur pokok yang terdiri atas irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu, serta unsur-unsur ekspresi yang terdiri atas tempo, dinamik, dan warna nada. • Sistematika penjabaran unsur-unsur musik yang dibahas pada bagian ini terdiri atas lima unsur musik yang esensial, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu, dan ekspresi. Sebagai pokok bahasan yang esensial, yang masing-masing unsur musik tersebut mempunyai subpokok bahasan (uraian) atau mempunyai elemen pokok yang dapat disusun dalam sebuah karya musik sebagai bahan bahasan kamu. Ke lima esensi unsur musik tersebut digambarkan dalam skema/bagan sebagai berikut.

Unsur-Unsur Musik

Irama

Melodi

Harmoni

Struktur

Ekspresi

a. Pola Irama Pola irama ialah bentuk susunan tertentu panjang pendek bunyi dan diam. Setiap bentuk lagu mempunyai pola-pola irama. Irama sebuah lagu terdiri dari beberapa pola irama. Pola irama dapat sama atau berupa pengulangan atau dapat pula berbeda sedikit bahkan bisa sangat berbeda. • Pola irama yang sama disebut pola irama rata, yaitu bentuk pola irama yang susunan panjang pendek bunyinya terbagi rata/sama atas pulsanya. • Pola irama tidak sama panjang disebut pola irama tidak rata, yaitu bentuk pola irama yang susunan panjang pendek bunyinya tidak terbagi rata/tidak sama pulsanya.

98

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

• Pola irama yang berulang-ulang disebut ostinato irama, yaitu bentuk pola irama yang dibunyikan atau terdengar berulang-ulang. Masih ingatkah kamu dengan lagu Bungong Jeumpa? Mari kita bersama nyanyikan lagu Bungong Jeumpa yang merupakan lagu rakyat Aceh dengan cara bertepuk tangan sambil kita hitung ayunan biramanya dalam tempo andante (sedang) dan tempo allegro (cepat). Bungong jeumpa bungong jeumpa megah di Aceh Bungong telebeh telebeh indah lagoina Bungong jeumpa bungong jeumpa megah di Aceh Bungong telebeh telebeh indah lagoina Puteh kuneng mejampu mirah Bungong si ulah indah lagoina Lam sinar buleum lam sinar buleum angen peu ayon Bungong mesuson mesuson nyang malamala

Penugasan dan Latihan Setelah anda memiliki pengalaman bermusik melalui kegiatan bernyanyi, selanjutnya cobalah kamu perhatikan dengan cermat seluruh lirik lagu tersebut, apa tema yang mengusung lagu tersebut? Setelah mencermati lirik, silahkan kamu lakukan identifikasi pola-pola irama termasuk unsur musikal lainnya, kemudian terus berulang rasakan dan bacalah pola irama yang ada dengan bertepuk tangan sambil menghitung ayunan biramanya. Untuk mengasah kreativitas kamu transferlah lagu tersebut dengan cara menulis notasinya lengkap dengan tanda dan simbol musik lainnya.

Seni Budaya

99

Supaya Anda mendapatkan kekayaan pengetahuan dan memiliki pengalaman dalam berkreasi musik, maka Anda perlu mencari dan menambahkan serta menyanyikan lagu yang berbeda sesuai dengan tandatanda musik dan simbolnya. Bentuk Nama Not Dan Tanda Diam Dalam Sistem Diatonis

Selain itu, terdapat pula tanda titik (.) yang diletakkan di belakang not Misalnya

Contoh

100

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Nilai not dalam nada angka pentatonik di gambarkan sebagai berikut: No.

Notasi 1

3

Nilai

1

2

2

2 1

3 4

5 1

Semua not memiliki nilai setengah ketuk.

3

.

2

1 3

4 5

Tanda titik memiliki nilai setengah ketuk.

4

2

1

3

5

Tanda titik memiliki nilai satu ketuk.

5

2 . 1

6

0 2

4

5

4

. 5

Not/nada mi (2) memiliki nilai satu setengah ketuk.

0 5

Tanda nol (0) memiliki nilai setengah ketuk.

3 4 0 3

Semua not memiliki nilai satu ketuk.

Pola Ritmik Pola ritmik adalah salah satu elemen dari unsur irama. Mainkan pola ritmik berikut dengan bertepuk tangan secara berulang-ulang sehingga dapat merasakan perbedaannya dari setiap model. 1) 2)

Pola-pola ritmik lainnya yang dapat diimitasi melalui tepuk tangan atau mengetuk benda. Misalnya, pola. Pola

1)

0 x prok

x x x x x x x x x .

prok prok prok

prok prok prok prok prok prok

pola tersebut dimainkan dengan cara bertepuk tangan

Seni Budaya

101

Rasa Birama Birama adalah salah satu elemen dari unsur irama. Untuk dapat membedakan rasa birama kamu perlu berlatih kepekaan. Sebaiknya kamu sering mendengarkan melodi lagu secara seksama dan mengidentifikasi birama dari frase ritmik yang dimainkan. Misalnya: (1)

(2)

b. Pola Melodi Melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berututan serta berirama, dan mengungkapkan suatu gagasan. Melodi disebut juga untaian nada-nada tunggal yang dikenali sebagai suatu kesatuan yang menyeluruh. Melodi sebenarnya lebih mudah dikenal dari pada didefinisikan. Sebuah melodi mempunyai bagian awal, pergerakan nada-nada, dan bagian akhir. Melodi mempunyai arah, bentuk dan kesinambungan. Gerakan naik dan turun nada-nada melodi menimbulkan kesan ketegangan dan penyelesaian. Melodi yang bergerak dalam interval-interval yang kecil dinamakan melodi melangkah, sedang yang bergerak dalam interval besar dinamakan melodi melompat. Di samping naik dan turun berupa langkah- langkah dan lompatan, melodi dapat juga hanya berupa pengulangan nada-nada yang sama. Terdapat beberapa elemen dalam unsur melodi, antara lain: tangga nada, sistem nada, jenis nada, sifat nada, kunci nada, dan interval nada. Model Pola Melodi Nyanyikan pola melodi yang diungkapkan berikut sesuai dengan tingkat kesulitan mudah, sedang, dan agak sulit. (1)

102

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

(2)

(3)

(4)

Setelah kamu membacanya, rasakan mana yang paling sulit untuk dikuasai. Kemudian ulangi sampai kamu benar-benar mampu membedakan dan mengekspresikannya dengan baik dan tepat. Model pola melodi dengan notasi angka daminatila, yang diterapkan pada aransemen lagu Sorban Palid dalam iringan musik gamelan degung.

Sorban Palid

Degung Kreasi Lagu Daerah Jawa Barat dan ditransfer Dewi Suryati Budiwati Pangkat:

3 4 53 4

53 4 5 1

A. Intro

RW

0 1

JI

5 4

3 4

5

5 1 5

BN

05

2

05

05

RW

0 1

5 4

34 53

JI BN

5 4

2

2

2

2

5 5

2

2

1

05

05

05

05

0

05

12

3

4 0 13

0 13

5 0 13

1 3

32

5 0 14

32

0 3 03 2

0

3

2

0

3 4

3

05

0 14

1 4

3 4

4

3 0

0 13

c. Harmoni

RW JI Seni Budaya BN

0

1 3

0

1 3

0

1 3

0

2 5

0

2 5

0 3 03 2

0

3

2

0

2 5

0

2 5

0

103 2 5

RW

0 1

JI

5 4

0

05

12

4 0 13

0 13

5 0 13

1 3

32

34 53

BN

0 14

5 0 14

RW

32

0 3 03 2

0

3

2

JI

0

1 4

4

3 0

0

3

2

0 13 0 13

0 13

0 25

0 25

0 25

0 25

RW

21

4 5

1

35

4 3

4 5

JI BN

2 2 0 3

5

1

4 345 1

0 25 1

3

1

21

0 13

0 3 03 2

BN

0 3

3

1

3 5 4 34 5 3 4 5 1

B. Piringan

1

4

5

1

1 1

5

3 3

1

1

5

4 4

3

3

1 1

Melodi tersebut hanya sebagian dari lagu Sorban Palid

Harmoni atau panduan nada ialah bunyi nyanyian atau permainan musik yang menggunakan dua nada atau lebih, yang berbeda tinggi nadanya dan kita dengar serentak. Dasar harmoni ini adalah trinada atau akor. Akor merupakan salah satu elemen musik, sedangkan elemen lainnya seperti kaden dan interval. Trinada atau akor ialah bunyi gabungan tiga nada yang terbentuk dari salah satu nada dengan nada terts dan kuinnya, atau dari salah satu nada dengan tertsnya dan berikutnya terts dari nada yang baru, sehingga dikatakan juga terts bersusun. Trinada atau akor diberi nomor dengan angka romawi sesuai dengan tingkat kedudukan nada dasarnya dalam tangga nada. Angka romawi besar menunjukan trinada/akor mayor, dan angka romawi kecil menunjukkan trinada/akor minor. Identifikasi model atau pola akor Praktikkan dan mainkan jumlah not ini secara serempak.

104

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

1)

2 nada

2)

3 nada/trinada

3)

4 nada/akor septim

Identifikasi akor mayor atau minor atau augmented atau diminished (1) Mayor

(2) Minor

(3) Augmented

(4) Diminished

Salah satu fungsi dari penerapan akor adalah untuk menyusun sebuah komposisi lagu yang menerapkan dan memadukan kelompok suara manusia. Wujud dari karya musik ini adalah dapat berbentuk paduan suara. Paduan suara merupakan nyanyian bersama yang menggunakan dua suara atau lebih. Misalnya, kelompok suara wanita digabungkan dengan kelompok suara lakilaki (SATB/Sopran, Alto, Tenor, Bas) d. Bentuk dan Stuktur Lagu Bentuk dan struktur lagu ialah susunan serta hubungan antara unsur-unsur musik dalam suatu lagu sehingga menghasilkan suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Dasar pembentukan lagu ini mencakup pengulangan suatu

Seni Budaya

105

bagian (repetisi), pengulangan dengan macam-macam perubahan (variasi, sekuen), atau penambahan bagian baru yang berlainan atau berlawanan (kontras), dengan selalu memperhatikan keseimbangan antara pengulangan dan perubahannya. Untuk memudahkan pengertian kita, struktur musik ini dapat diperbandingkan dengan struktur bahasa yang sudah kita kenal. Elemen dari unsur bentuk dan struktur musik antara lain: wujud, motif, sekuen, repetisi, variasi, dan kontras. e. Ekspresi Ekspresi dalam musik ialah ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa dari tempo, dinamik, dan warna nada. Unsur-unsur pokok musik, dalam pengelompokan frase (phrasing) yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi, disampaikan kepada pendengarnya. Elemen-elemen dari unsur ekspresi dalam musik dikatakan Jamalus (1992) terdiri dari berikut. • Tempo atau tingkat kecepatan musik, sering disebut kecepatan gerak pulsa dalam lagu dengan gerak lambat, sedang, dan cepat. Sebagai contoh tempo sedang (andante, moderato), tempo cepat (mars, allegro) tempo lambat (adagio, largo) • Dinamik atau tingkat volume suara atau keras lunaknya suara/bunyi, misalnya tanda untuk tingkat volume suara keras forte dengan simbol (f), fortissimo dengan simbol (ff), dinamik lemah atau lunak dilambangkan dengan piano dengan simbol (p), pianissimo dengan simbol (pp), dan crescendo dengan simbol (). • Timbre atau disebut dengan warna nada yang dihasilkan bergantung pada bahan sumber suara, serta gaya atau cara memproduksi nadanya. • Frase yang sering disebut kalimat lagu, biasanya setiap satu kalimat yang dimaksud dibatasi dengan simbol koma (,) selain itu koma juga berfungsi untuk bernafas. • Karakter suara, penggolongan suara, intensitas suara atau bunyi. • Gaya (style) suara/bunyi, sebuah cara dalam melakukan penampilan/ sikap. • Modulasi, ialah proses pemindahan suatu tangga nada ke tangganada lain dalam sebuah lagu. • Transposisi, ialah pemindahan tangga nada dalam memainkan,

106

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

menyanyikan, menuliskan sebuah lagu dari tangga nada aslinya tetapi lagunya tetap sama. Gunanya untuk menyesuaikan wilayah nada dengan wilayah suara penyanyi atau wilayah nada alat yang akan digunakannya. Silakan kamu cari tahu tentang pengertian unsur-unsur musik dan elemen dari setiap unsur musik? Untuk apa fungsi semua unsur dan elemen musik tersebut. Mengapa semua itu perlu untuk kamu pelajari? Buatlah pola-pola baru dari setiap unsur musik itu! Caranya lakukan kegiatan kreativitas dalam berkarya musik! Tugas pembelajaran yang harus kamu kerjakan! 1. Apa yang dapat kamu rasakan setelah mengamati karya musik? 2. Adakah persamaan dan perbedaan yang terlihat dari karya musik yang dipertunjukan itu, jelaskan dengan singkat dan padat! 3. Unsur musik apa yang biasanya tersaji dalam pertunjukkan seni musik yang kamu temukan? 4. Elemen musik apa yang biasanya tersaji dalam pertunjukkan seni musik yang kamu apresiasi? 5. Simbol-simbol musik apa saja yang terdapat dalam karya musik yang kamu pelajari?

Diskusikanlah jawaban kamu dengan teman-teman kelasmu agar mendapat keputusan hasil yang maksimal. Kemudian buatlah laporan tertulis dari hasil diskusi tersebut! Format Diskusi Hasil Pengamatan Pertunjukkan Seni Musik

Nama Siswa/Kelompok Nomor Induk Siswa Hari/Tanggal Pengamatan No 1. 2. 3. 4.

: ……………………… : ……………………… : ………………………

Aspek yang Diamati

Seni Budaya

Hasil Diskusi

107

C. Nilai Estetis Seni Musik

B

ermacam-macam karya seni musik lahir dan berkembang di negeri tercinta ini, mulai dari musik vokal dalam bentuk lagu yang berupa nyanyian, sampai pada musik instrumen yang ditimbulkan dari suara alat yang berupa instrumentalia, Semua karya musik itu memiliki nilai estetis.

Sumber. Dokumen Penulis Gambar 3.16 Penampilan musik vokal





Sumber. Dokumen Penulis Gambar 3.17 salah satu jenis alat musik perkusi Timfani

108

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Melalui tayangan gambar tersebut, kamu diharapkan mampu menjawab pertanyaan berikut. Kemudian isilah titik-titik dibawah dengan jawaban kamu. No 1 2 3 4

Pertanyaan Apakah yang dimaksud dengan gambar karya seni musik? Apakah yang dimaksud dengan nilai estetis pada seni musik? Apakah tema yang terungkap pada karya seni musik itu? Dapatkah kamu merasakan hal yang sama setelah mengamati secara visual karya musik dengan tafsiran konsep tadi?

Jawaban ............................................. ............................................. ............................................. .............................................

Nilai Seni Musik Secara konseptual Lomax (1957) menyatakan dalam Budiwati (2001) bahwa musik lebih dititik-beratkan kepada sesuatu kegiatan yang bernilai, yaitu musik sebagai refleksi dari nilai dan perilaku dalam budaya sebagai satu kesatuan dalam mengisi fungsi sosial. Efek utama dari musik itu sendiri adalah memberikan sesuatu pada pendengar akan perasaan aman, karena ia melambangkan tempat lahir, kepuasan masa kanak-kanaknya, pengalaman agamisnya, kesenangan dalam kehidupan masyarakat, kepahitan pengalaman batin, dan pembentukan kepribadian misalnya. Sebagaimana dikatakan Melalatoa (2000:2) dalam Budiwati (2003) bahwa: Nilai yang terdapat dalam sistem budaya di Indonesia khususnya di bidang pendidikan meliputi: nilai pengetahuan, nilai religi, nilai sosial, nilai ekonomi dan nilai seni. Nilai merupakan suatu konsep abstrak yang dipandang baik dan bernilai yang digunakan sebagai acuan tingkah laku dalam kehidupan. Semua tingkah laku dalam kehidupan masyarakat tidak dapat terlepas dari sistem budaya yang pada hakikatnya merupakan kompleks nilai-nilai dalam menguasai kehidupannya. Sedyawati (1993) dalam Budiwati (2003) berpendapat bahwa nilai seni memiliki arti sebagai nilai budaya yang didapatkan khusus dalam bidang seni yang berkenaan dengan hakikat karya

Seni Budaya

109

seni dan hakikat berkesenian. Hakikat dari seni merupakan simbol dari suatu hasil aktivitas dan kreativitas manusia di dalam menjalani kehidupannya, dan suatu karya seni yang artistik di dalamnya sudah tentu mengandung makna yang bernilai. Realisasi dari nilainilai artistik dapat terungkap dalam berbagai bentuk seni, baik tradisional, modern, maupun kontemporer. Bentuk seni tersebut diwujudkan melalui musik, tari, rupa, dan teater. Semua wujud seni tersebut memiliki ciri garapan berdasarkan pola-pola yang sudah baku, yang berfungsi sebagai presentasi estetis, seperti dalam kegiatan yang bersifat religius, edukatif, sosial, ritual yang tertuang melalui berbagai upacara dan berkreasi seni. Seni musik merupakan sebuah konfigurasi gagasan dan kekuatan yang kadangkala melampaui batas-batas realitas hidup yang ada. Hal tersebut karena melalui pernyataan rasa estetis dan gagasan itulah seni musik dapat dijadikan sebagai ciri identitas kebudayaan masyarakat pendukungnya. Seni musik merupakan pengejawantahan rasa estetis manusia sebagai tuntutan rohaniah akan keindahan. Seni musik dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan estetis, selain dapat dipergunakan dalam berbagai kepentingan budaya mulai dari kegiatan ritual keagamaan sampai kepada propaganda politik dan kegiatan pendidikan. Proses pendidikan seni musik telah menetapkan beberapa nilai-nilai dasar dari kebudayaan manusia yang harus disosialisasikan, diterapkan, dan dikembangkan dalam diri peserta didik. Pendidikan seni musik berperan sebagai media untuk menanamkan dan mensosialisasikan nilai-nilai budaya sebagai acuan hidup. Pendidikan seni musik, idealnya diharapkan mempunyai peran kunci dalam menanamkan dan mengembangkan aspek afektif, psikomotor, dan kognitif. Sosialisasi dari nilai edukatif atau nilai pendidikan seni musik pada kehidupan masyarakat dapat tercermin dengan adanya suatu kegiatan mendidik, mengajar dan melatih manusia untuk kreatif dan apresiatif, hidup estetis berpedoman pada norma, nilai, dan tata kehidupannya. Wujud lain dari nilai edukatif dan estetis ini adalah adanya sikap percaya diri pada siswa untuk mau belajar, berkreasi, dan bermasyarakat, serta berapresiasi. Selain hal tersebut, nilai plus dari kedua nilai tersebut adalah adanya wujud kreativitas dalam mencipta, menyajikan, mengransemen, mengkompos, dan merekareka karya baik berupa lagu-lagu, komposisi, atau pun karya verbal lainnya ke arah yang lebih baik, pantas, dan indah didengar, indah dilihat, serta indah dirasakan. Semua itu dilakukan untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan dan perkembangan kehidupan masyarakat penikmat, walaupun dalam penyajian seni itu yang disampaikan oleh setiap indivudu akan memberikan

110

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

warna, ataupun ornamen yang berbeda. Nilai Estetis dalam seni yang merupakan untaian mutiara nilai estetis yang artistik, dapat mendekatkan manusia pada nilai-nilai keindahan. Keindahan yang identik dengan estetis, dapat terlukiskan dalam bentuk karya seni musik. Keindahan yang mau dicapai dalam seni musik didukung oleh unsur pokok musik dan unsur penunjangnya, seperti sastra lagu dan media ungkapnya. Sastra lagu menunjang daya untuk membangun nilai estetis dari jalur bahasa dan komposisi melodi nada-nada dari jalur lagu. Keduanya harus menyatu, saling bersama, dan berperan seimbang, menuju apa yang dihasratkan seniman pencipta. Sosialisasi nilai estetis dalam seni musik vokal dapat tersirat lewat bentuk sastra lagu atau lirik lagu dan untaian melodi nada-nada yang tertata secara khusus, dan memiliki sifat kesederhanaan, keagungan, dan kekompleksitasannya. Melalui suara dan bunyi yang bernada kita dapat berkomunikasi; Melalui suara dan bunyi kita dapat berkreasi. Kreasi Musik Merupakan Bagian dari Dunia Bunyi dan atau Dunia Suara Ada kreasi musik bernada dan ada pula kreasi musik tak bernada. Ada kreasi musik yang bernada dan berirama ada pula kreasi musik berirama tapi tidak bernada. Ada kreasi musik yang bernada, berirama dan berkata, ada pula kreasi musik yang bernada/tidak bernada, berirama tetapi tidak menggunakan kata (intrumentalia). Melakukan bernyanyi atau bermain alat musik tentu bukanlah hal yang asing bagi kamu, setiap hari kamu dapat mendengarkan dan melihat orang bernyanyi, dan bermusik baik melalui media teknologi, tayangan di televisi, radio, atau mungkin dapat melihat secara langsung dalam melakukan kegiatan pendidikan. Bahkan Anda sendiri pun mungkin senang dan sedang melakukan kegiatan tersebut, walaupun kadang belum mampu menggunakan prinsip dan teknik bermusik dan menerapkan unsur-unsur musik yang baik dan benar. Kreasi Seni Musik Untuk mengarahkan pada kreasi seni musik, silakan kamu amati secara cermat karya seni musik berikut. Kemudian analisis lagu yang disajikan sebagai

Seni Budaya

111

bahan untuk dipelajari dan dinyanyikan secara kelompok dan secara klasikal. Kegiatan akhir yang harus kamu lakukan adalah mendiskusikan hal-hal yang terkait dengan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengkreasikan, menganalisa, dan mengeksplorasikan lagu tersebut. Sehubungan dengan lagu tersebut difungsikan sebagai bahan apresiasi seni dan kegiatan analisis seni musik.

Main Musik Musik Main

Allegretto Allegretto Do = C 3/4 Do = C 3/4

A.T Mahmud A.T Mahmud

 43                    43                                                                                                                            

Suara 1 Suara 1

Ma ri ka Ma ri ka

wan ku ma wan ku ma

ri ber su ri ber su

ka ka

ma in mu ma in mu

sik sik

ma in mu ma in mu

sik sik

Suara 2 Suara 2

S.1 S.1

9 9

ma ri ka ma ri ka

S.2 S.2

S.1 S.1

S.1 S.1

de de

112

ka ka

ma in mu ma in mu

sik ber sa sik ber sa

ma ma

sa sa

ngar ngar

i ra ma nya i ra ma nya

de de

ngar ngar

bi ra ma bi ra ma

nya nya

sung sung

guh guh

27 27

se nang ha se nang ha

S.2 S.2

ri ber su ri ber su

16 16

ma ma

S.2 S.2

wan ku ma wan ku ma

ti ti

se nang ha se nang ha

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

ti ti

ber ma ber ma

in in

mu mu

sik sik

Semester 1

Sumber dikutip dari dari kumpulan lagu-lagu yang disusun Hidayat

Tugas Kreativitas Kamu diberi tugas untuk melakukan kreativitas berikut: 1. Menyimak, mempelajari dan mempresentasikan contoh lagu yang sering dinyanyikan dan mungkin sering kamu dengar dalam kehidupan seharihari. 2. Menganalisis kreasi musik daerahmu dan buatlah musik kreasi yang diajarkan di sekolah! 3. Menganalisis kreasi musik yang disajikan oleh guru dan musik kreasi yang ditayangkan di media! 4. Menganalisis karya musik yang sedang trend di masyarakat! Petunjuk: Langkah-langkah belajar yang harus dilakukan: •

usahakan sebelum melakukan kegiatan bermusik, kamu dapat melakukan rileksasi dahulu;



tanamkan rasa nada sebelum bernyanyi, yakinkan dahulu bahwa kamu telah hafal tinggi rendahnya nada sebelum bernyanyi;



tentukan dulu tinggi nada yang sesuai dengan wilayah suara kamu



membaca notasi lagu/nada-nada terlebih dahulu;



tentukan tempo/kecepatan yang sesuai dengan isi lagu;



mempelajari lirik dan karakter lagu; mempelajari unsur-unsur musik yang ada pada lagu; bernyanyilah dengan teknik vokal yang benar.

Pengalaman Bermusik Dilakukan Melalui Kegiatan:  Mendengarkan musik: memperhatikan bunyi yang terdengar dalam dimensi waktu.  Bernyanyi: merupakan alat bagi seseorang untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.  Bermain musik: kegiatan bermusik dengan menggunakan alat-alat musik/instrumen.

Seni Budaya

113

 Bergerak mengikuti musik: mencakup musik dan gerak.  Membaca musik: untuk meningkatkan pemahaman tentang musik  Berekspresi melalui bunyi dan berkreativitas: digolongkan pada kegiatan improvisasi: pengalaman mengungkapkan lagu secara reflek, mendadak.  Komposisi: pengalaman bermusik melalui perencanaan penyusunan unsur-unsur musik menjadi suatu bentuk lagu. Untuk memperkaya pengalaman kamu dalam berkreasi musik, kamu dituntut untuk dapat menemukan beragam sumber nyanyian/atau lagu-lagu dan komposisi musik dari setiap gaya dan warna musik.

O Ina ni Keke Do = Bes 4/4

8

Lagu Daerah

  4                                                                

15

Oh Ina ni keke, mangewi sako Ma ngewang kiwenang, tumeles ba leko Oh Ina ni keke, mangewi sako Ma ngewang kiwenang, tumeles ba leko We ane we ane, we ane toyo Daimo siapa, kota rema kiwe Partitur lagu daerah dikutip dari buku kumpulan laggu-lagu yang disusun Muchlis dan Azmy 1995.

114

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Setelah kamu membaca dan menyanyikan lagu daerah di atas, silakan kamu diskusikan kreasi lagu tersebut, dan paparkan unsur-unsur musikal apa yang ada di dalammnya pada format berikut: Penugasan Format Diskusi Hasil Pengamatan Lagu (Nyanyian) Nama Siswa/Kelompok Nomor Induk Siswa Hari/Tanggal Pengamatan Tema/Judul karya/Lagu Karakter lagu

: ……………………… : ……………………… : ……………………… : ……………………… : ………………………

No

Unsur yang Diamati

1 2 3 4 5

Makna musik Simbol musik Unsur musik Nilai musik Aspek penunjang

Paparan Temuan Individu

Kelompok

Setelah melakukan pengamatan terhadap ragam kreasi musik di atas, maka kegiatan selanjutnya kamu mengisi format berikut ini, sebagai bentuk penilaian portofolio yang menjadi salah satu sasaran dalam pembelajaran seni budaya khususnya tentang musik kreasi, kreasi musik, dan nilai estetis musik. Format Hasil Pengamatan Nilai Estetis Musik Nama Siswa/Kelompok Nomor Induk Siswa Hari/Tanggal Pengamatan Tema/Judul karya/Lagu Karakter lagu/Instrumen

Seni Budaya

: ……………………… : ……………………… : ……………………… : ……………………… : ………………………

115

Tema Musik

Ide Garapan

Unsur Musik

Karakter Musikal

Nilai Estetis

Kreasi musik vokal Kreasi musik instrumen Kreasi musik campuran Silakan isi format berikut dari pengalaman bermusik yang kamu alami. Format Hasil Analisis Kreasi Musik Nama Siswa/Kelompok Nomor Induk Siswa Hari/Tanggal Pengamatan Tema/Judul karya/Lagu Karakter Karya musik No

: ……………………… : ……………………… : ……………………… : ……………………… : ………………………

Jenis Temuan yang Jenis Karya & Diidentifikasi Asal Daerah

Nilai Estetis Konsep Aplikatif

1 2 3 4 5 Silakan Anda cari informasi tentang NILAI ESTETIS musik vokal dan musik instrumen yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat Anda atau masyarakat yang lain. Kemudian, tuliskanlah daerah asal, karakter musikal, nilai estetis dan karakter bentuk instrumen ke dalam kolom berikut. Alangkah indahnya jika Anda sertakan pula gambar dari setiap kreasi musik tersebut.

116

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Isilah kolom berikut dari hasil kegiatan analisis musik yang anda lakukan Jenis musik No. vokal/ instrumen

Simbol musik/ budaya

Karakter Karakter Non-Musikal dan nilai (ornamen, Gambar Musikal warna, struktur instrumen)

1 2 3 4 Setelah kamu belajar tentang konsep seni musik, jenis musik kreasi dan fungsi musik, kamu diarahkan pada uji kompetensi wawasan ilmu seni, sikap dan skill dalam berolah musik dan berapresiasi musik kreasi, maka isilah kolom di bawah ini dengan cepat, tepat, baik, dan benar.

Evaluasi Pembelajaran Format Penilaian Uji Kompetensi

Penilaian Pribadi Nama : ……………… Kelas : ……………… Semester : ……………… Waktu penilaian : ……………… No Pernyataan Saya berusaha belajar mengembangkan potensi ilmu seni musik dengan sungguh-sungguh 1 Ya

Seni Budaya

Tidak

117

2.

Saya berusaha latihan mengembangkan seni musik kreasi berdasarkan prinsip seni musik dan unsur musik dengan sungguhsungguh Ya

2

Tidak

Saya mengikuti pembelajaran seni mengembangkan kemampuan dalam berkreasi dan berapresiasi dengan penuh tanggung jawab Ya

Tidak

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 3

Ya

Tidak

Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami 4

5

6

7

Ya

Saya berperan aktif dalam kelompok pembelajaran seni musik Ya

Ya

Tidak

Saya menghormati dan menghargai peran orang tua dalam kegiatan pembelajaran seni musik Tidak

Saya menghormati dan menghargai karya musik yang dibuat oleh teman Ya

118

Tidak

Saya menghargai perbedaan musik yang terkandung di dalam musik tradisional dan musik non tradisional

Ya

10

Tidak

Saya berusaha menyerahkan tugas seni musik tepat waktu

Ya

9

Tidak

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Tidak

Semester 1

11

Saya menghormati dan menghargai guru yang berperan sebagai fasilitator Ya

Tidak

Saya berusaha melatih skill dalam berolah seni musik 12 Ya

Tidak

Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai Nama penilai Kelas Semester Waktu penilaian No 1

: ……………… : ……………… : ……………… : ……………… : ………………

Pernyataan Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh Ya

Tidak

Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian 2

3

4

5

Ya

Tidak

Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Ya

Tidak

Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Ya

Tidak

Berperan aktif dalam kelompok

Seni Budaya

Ya

Tidak

119

6

7

Menyerahkan tugas tepat waktu Ya

Tidak

Menghargai ragam musik tradisional yang mewarnai kehidupan masyarakat Ya

Tidak

Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik 8

9

Ya

Tidak

Menghormati dan menghargai teman Ya

Tidak

Menghormati dan menghargai guru 10

11

Ya

Tidak

Menanamkan disiplin dan sikap koperatif Ya

Tidak

Menanamkan nilai budaya santun, nilai edukatif, dan estetis 12

Ya

Tidak

Rangkuman

120

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Makna seni musik pada hakikatnya merupakan simbol artistik dalam kehidupan berbudaya. Seni musik adalah sebagai simbolisasi pencitraan dari unsur-unsur musik dengan substansi dasarnya suara dan nada atau notasi. Notasi sebagai salah satu elemen musik merupakan simbol musik utama yang berupa nada-nada, dengan notasi kita dapat menunjukkan secara tepat tinggi rendahnya nada. Nada ditulis dengan simbol huruf, angka, dan balok. Simbol musik dinamakan not. Unsur seni musik adalah terdiri dari beberapa kelompok yang secara bersamaan membentuk sebuah lagu atau komposisi musik. Meskipun dalam pengajaran musik pembahasan unsur-unsurnya kita anggap seolah-olah terpisah-pisah. Setiap kali pembahasan kita memusatkan perhatian kepada satu unsur musik saja. Akan tetapi semua unsur itu berkaitan erat, maka dalam pembahasan sebuah unsur musik mungkin pula akan menyinggung unsur yang lain. Urutan pengelompokan unsur-unsur musik itu dapat berbeda-beda sesuai dengan pandangan orang yang menyusunnya. Pada dasarnya unsur-unsur musik itu dikelompokkan pada dua kelompok besar, yaitu unsur-unsur pokok yang terdiri atas irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu, dan unsurunsur ekspresi yang terdiri atas tempo, dinamik, dan warna nada. Simbol musik adalah berupa notasi dan tanda-tanda musik. Nilai Estetis musik adalah perwujudan karya musik yang memiliki keindahan. Wujud dari nilai edukatif dan nilai estetis musik adalah mendidik, mengajar, melatih, dan membimbing kegiatan dalam berolah musik. Selain adanya sikap percaya diri pada siswa untuk mau belajar, berkreasi, bermasyarakat, serta berapresiasi. Selain hal tersebut, nilai plus dari kedua nilai tersebut adalah adanya wujud kreativitas dalam mencipta, menyajikan, mengransemen, mengkompos, dan mereka-reka karya baik, berupa lagu-lagu, komposisi, atau pun karya verbal lainnya ke arah yang lebih baik, pantas, dan indah didengar, indah dilihat, serta indah dirasakan

Seni Budaya

121

Refleksi Refleksi dari pembahasan yang telah dilakukan dalam bab ini adalah kemampuan kamu dalam melakukan pembelajaran tentang makna seni musik, unsur-unsur musik, simbol, dan nilai estetis seni musik, yang bertujuan untuk menanamkan rasa ingin tahu dan memperdalam kemampuan pembelajar di bidang musik khususnya, dan seni pada umumnya. Pemahaman untuk melakukan pengalaman berolah musik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Melalui kegiatan pembelajaran seni ini diharapkan dapat memperlihatkan kemampuan kamu untuk menghargai pengetahuan dan wawasannya, bertoleransi antarteman, peduli dan memiliki rasa tanggung jawab, santun, responsif, kerja sama, sikap santun, jujur, cinta tanah air, dan merefleksikan pula sikap anggota masyarakat yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas.

122

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

BAB V Menata Gerak Tari Kreasi Peta Materi Pengertian Gerak Tari Kreasi

Menata Gerak Tari Kreasi

Pengelompokan Jenis Gerak Tari Unsur-unsur dari Gerak tari Mengolah Gerak Berdasarkan Hitungan Lambat, sedang, cepat

Setelah mempelajari Bab 5 kamu diharapkan dapat menata gerak tari kreasi sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.

Memahami pengertian gerak tari Kreasi. Mengidentifikasi jenis-jenis gerak tari kreasi. Membandingkan ragam gerak tari kreasi. Memahami pengelompokan gerak tari berdasarkan struktur penyajiannya. 5. Mengidentifikasi ragam gerak tari berdasarkan struktur penyajiannya. 6. Memahami gerak tari berdasarkan pola hitungan. 7. Mengidentifikasi gerak tari berdasarkan pola hitungan.

Seni Budaya

123

8. Melakukan gerak tari berdasarkan pola hitungan atau ketukan. 9. Memahami gerak tari berdasarkan hitungan lambat, sedang, dan cepat. 10. Mengidentifikasi gerak tari berdasarkan hitungan lambat, sedang, dan cepat. 11. Melakukan gerak tari berdasarkan hitungan lambat, sedang, dan cepat. Ada dua masalah menarik dalam dunia pertunjukan seni tari khususnya yang menyangkut pelaku utama seninya (kreator atau penari), yakni: menari dan menata tari. Menari pada dasarnya adalah mengekspresikan berbagai hal mengenai perasaan melalui gerak tari yang tentunya memiliki tujuan berdasarkan keinginan, daya cipta, kreativitas, imajinasi, dan interpretasi dari pelakunya. Adapun menata tari adalah proses seniman dalam membuat dan mengembangkan karya-karya tarinya, baik karya tari baru maupun karya tari pengembangan dari yang sudah ada (tari tradisional). Pernahkah kamu belajar beberapa gerak tari? Apakah kamu melakukan beberapa gerakan tari? Kemudian apakah kamu lupa dalam melakukan gerakan pada saat pertunjukan berlangsung? Pada saat menari, seorang penari memerlukan sebuah konsentrasi yang baik dalam membawakan tarian sehingga tidak mudah lupa untuk memeragakan gerak sesuai urutannya. Akan tetapi, ketika seorang penari lupa dalam membawa sesuai urutannya, seorang penari dapat melakukan gerakan spontanitas yang sering disebut gerakan improvisasi. Gerak improvisasi adalah sebuah ekspresi gerak spontanitas atau sebuah bentuk gerak baru yang dilakukan oleh seorang penari pada saat lupa dari urutan penyajian tari yang sudah dibakukan. Gerak improvisasi bentuk geraknya dapat berbeda dengan bentuk gerak yang sudah dibakukan sebelumnya.

Pernahkah kamu mendengar karya tari kreasi? Kemudian pernah kamu melihat salah satu pertunjukan tari kreasi? Apakah yang membedakan antara tari tradisional dengan tari kreasi?

124

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.1

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.3

Seni Budaya

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.2

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.4

125

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.5

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.7

126

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.6

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.8

Semester 1

Coba kamu perhatikan dan identifikasi gambar-gambar tersebut berdasarkan beberapa masalah sebagai berikut. 1. Kelompokkan gambar jenis tarian di atas berdasarkan asal daerahnya 2. Tirukan kembali bentuk gerak sesuai dengan gambar di atas. 3. Apakah perbedaan yang mendasar dari beberapa gerak tari yang dilakukan sesuai dengan gambar yang ditampilkan ? 4. Cobalah peragakan kembali beberapa ragam gerak tari tersebut dengan menggunakan hitungan atau ketukan ? Setelah kamu mengamati semua gambar tersebut, cobalah tuliskan kembali di dalam tabel di bawah ini sesuai dengan intruksi kerja di atas. Apabila jawabannya tidak ditemukan langsung, carilah informasi dari berbagai sumber sehingga dapat ditemukan jawabannya: No

Nama Tarian

Asal Daerah

Hasil jawaban dari kolom di atas, cobalah didiskusikan kembali dengan beberapa teman kerja kamu sehingga dapat diperoleh jawaban yang A. maksimal. Pengertian Gerak Tari Kreasi

A. Pengertian Gerak Tari Kreasi

I

ndonesia adalah salah satu negara yang sangat kaya akan budayanya, termasuk kekayaan seni tari di dalamnya. Dalam perkembangannya, kalian pasti pernah melihat beberapa jenis pertunjukkan tari yang dipentaskan di suatu kegiatan tertentu baik dalam kegiatan upacara masyarakat, hiburan maupun sebuah pertunjukan seni tari di gedung pertunjukan. Berdasarkan beberapa jenis pertunjukan tari yang pernah kamu lihat, pasti di antaranya dapat dikelompokan sebagai tari kreasi dengan konsep pengembangan gerak, Seni Budaya

127

baik dari pengembangan gerak tradisional maupun nontradisional (lepas dari gerak-gerak tradisional). Coba kamu cermati bagan di bawah ini. Dalam pengelompokannya, jenis tari menurut pola garapnya tebagi menjadi dua bagian besar, yakni tari tradisional dan tari kreasi. Tari tradisional terbagi lagi kedalam dua bagian, yaitu tari tradisional rakyat dan klasik, sedangkan tari kreasi dapat dikelompokan lagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu tari kreasi yang geraknya berangkat dari nilai-nilai tradisi dan tari kreasi yang geraknya berangkat lepas dari nilainilai tradisi.

Tari Tradisional Rakyat Tari Tradisional Tari Tradisional Klasik Jenis Tari Menurut Pola Garapnya/Penyajiannya

Berakar Pada NilaiNilai Tradisi

Tari Kreasi Berakar Pada Nilai-Nilai Nontradisi/Modern

Cobalah kamu perhatikan contoh-contoh gambar tari berikut, kemudian analisis bentuk gerak yang ditampilkan berdasarkan pengelompokan gerak menurut jenis pola garapnya seperti yang telah dijelaskan di atas. Apakah gambar tersebut termasuk gerak tari tradisional rakyat dan tari tradisional klasik atau termasuk tari kreasi dengan pengembangan gerak dari nilai-nilai tradisi atau lepas dari tradisi. Silahkan diskusikan dengan teman sekelompok kamu.

128

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.9 Contoh gerak tari merak

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.10 Contoh gerak tari merak

Gambar di atas adalah salah satu contoh gerak tari yang berjudul tari merak karya Rd. Tjetje Somantri. Ide gerak diciptakan oleh sang koreografer. Sang koreografer mengembangkan gerak dari gerak tradisional yang berkembang dari daerah Jawa Barat. Tarian merak adalah salah satu tari kreasi baru Sunda (Jawa Barat) yang menirukan gerak dan perilaku burung merak jantan yang memerlihatkan keindahan sayapnya. Tari merak memiliki karakter lincah sesuai dengan karakter burung merak itu sendiri.

Sumber Dokumen Penulis Sumber Dokumen Penulis Gambar 5.11 Contoh gerak tari kreasi gaya Gambar 5.12 Contoh gerak tari kreasi gaya melayu melayu

Seni Budaya

129

Gambar 5.11 dan 5.12 adalah salah satu contoh gerak tari kreasi gaya Melayu yang mengolah lagu zapin menjadi tari kreasi. Ide gerak yang diciptakan mengembangkan gerak-gerak tari melalui dan pengemasan geraknya lebih banyak mengolah ritmik dari musik lagu joged Melayu.

Sumber Dokumen Penulis Gambar 5.13 Contoh gerak tari jaipongan

Sumber Dokumen Penulis Gambar 5.14 Contoh gerak tari jaipongan

Pada gambar tersebut adalah salah satu contoh gerak tari dari rumpun tari Jaipongan. Karya tari Jaipongan pertama kali dipopulerkan oleh Gugum Gumbira. Ide gerak diciptakan sang koreografer yang mengembangkan gerak dari gerak tari tradisional rakyat yang berkembang dari berbagai daerah di Jawa Barat. Gerak tersebut pada awalnya adalah salah satu gerak yang terdapat pada penyajian tari pergaulan yang memiliki fungsi sebagai tari hiburan.

Sumber Dokumen Penulis Gambar 5.15 Contoh gerak tari kreasi baru

130

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Gambar 5.15 adalah salah satu contoh gerak tari kreasi baru yang pengolahannya lebih banyak mengembangkan gerak-gerak baru sesuai dengan kebutuhan tema garapan. Koreografer tidak terlalu berpijak pada pola gerak tari tradisional. Akan tetapi lebih banyak menggali gerak untuk kebutuhan ungkapan ekspresi gerak atau gerak untuk kebutuhan menyampaikan pesan.

Sumber Dokumen Penulis Gambar 5.16 Contoh gerak tari jaipongan

Gambar 5.16 adalah salah satu contoh gerak tari kreasi baru yang konsep pengolahannya hampir sama dengan pola gerak pada gambar 5.15 yang lebih banyak mengembangkan gerak-gerak baru sesuai dengan kebutuhan tema garapan. Koregrafer tidak terlalu berpijak pada pola gerak tari tradisional, tetapi lebih banyak menggali gerak untuk kebutuhan ungkapan ekspresi gerak atau gerak untuk kebutuhan menyampaikan pesan.

Seni Budaya

131

Diskusikanlah contoh gambar-gambar yang telah disajikan bersama teman-temannya, kemudian tuliskan hasil diskusi tersebut dalam format berikut. Format Hasil Diskusi No Gerak yang diamati Gerak pada gambar no…

Uraian hasil pengamatan

Setelah melalui beberapa tahapan kegiatan pembelajaran, cobalah jawab beberapa pertanyaan di bawah ini. 1. Apa yang dimaksud gerak tari kreasi? 2. Bentuk gerak bagaiamana yang dapat dikelompokan ke dalam gerak tari kreasi ? 3. Berasal dari manakah sumber ide gerak tari kreasi ?

B. Pengelompokan Jenis Gerak Tari Cobalah kamu tonton beberapa pertunjukan tari, kemudian amati secara teliti tentang peristiwa gerak pada pertunjukan tari tersebut.

P

ada saat kalian mengapresiasi pertunjukan tersebut, pasti kamu mengamati berbagai variasi bentuk gerak tari. Pengamatan dari beberapa bentuk gerak tari tersebut, sebetulnya memiliki pengelompokan gerak secara khusus. Oleh karena itu, perlu kita pahami, dalam sebuah penyajian tari terdapat beberapa gerak yang memiliki nilai estetika tertentu. Coba kamu amati bagan berikut yang menjelaskan pengelompokan tari menurut jenis geraknya. Pengelompokan tersebut dibagi menjadi dua bagian, yakni gerak murni dan gerak maknawi. Kamu tentu pernah mendengar dan belajar tentang kedua jenis gerak tersebut. Gerak murni adalah bentuk gerak yang hanya mementingkan bentuk artistik atau kebutuhan keindahan dari gerak saja (dalam gerak tari Sunda terdapat beberapa istilah gerak capang, adeg-adeg, gerak keupat, dan jenis gerak lainnya yang hanya mementingkan masalah keindahan termasuk bentuk gerak tari kreasi). Adapun gerak maknawi adalah gerak-gerak yang

132

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

mengandung makna (contohnya gerak sembah memiliki makna menghormati orang lain, gerak sawang memiliki makna melihat sesuatu yang dipandang jauh jaraknya, dan lain sejenisnya).

Gerak Murni Pengelompokan Jenis Gerak Tari Gerak Maknawi

Selanjutnya, selain masalah pengelompokan jenis gerak yang terbagi menjadi dua bagian, yakni gerak maknawi dan gerak murni. Terdapat satu persoalan lain yang perlu kamu pahami dalam membuat gerak untuk kebutuhan karya tari. Peristiwa gerak yang perlu kamu pahami adalah masalah pola gerak simetris dan asimetris. Secara definisi, garis gerak yang simetris memiliki watak sederhana, kokoh, tenang, namun akan membosankan bila terlalu sering digunakan. Apabila dilihat, pola gerak pun memiliki kesan fokus sudut pandang seimbang. Adapun garis gerak asimetris memiliki watak kurang kokoh, tetapi dinamis dan menarik. Apabila dilihat, pola gerak pun memiliki kesan fokus sudut pandang tidak seimbang Adanya garis gerak yang memiliki perbedaan watak, maka seorang koreografer agar garapannya tetap menarik dianjurkan untuk lebih banyak menggunakan garis-garis tidak simetris. Selanjutnya, coba kamu amati dan apresiasi beberapa contoh gerak tari yang ditampilkan dalam gambar berikut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan pembelajaran selanjutnya, sebagai berikut. 1. Amati setiap bentuk gerak dalam gambar. 2. Kelompokan setiap gerak dalam gambar sesuai dengan jenis gerak dalam tari seperti yang telah dijelaskan. 3. Saling bekerja sama dengan baik sehingga setiap anggota dapat belajar untuk merasa menjadi bagian dari kelompok belajar. 4. Sebuah kerja kelompok memerlukan kekompakan, belajar disiplin, dan

Seni Budaya

133

tanggung jawab, sehingga semua anggota kelompok dapat mempelajari materi gerak yang diinstruksikan guru. 5. Bantulah teman kamu yang mengalami kesulitan dalam melatih gerakan sesuai gambar yang diperlihatkan. 1

Sumber: Dokumen Penulis

2

Sumber: Dokumen Penulis

134

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

3

Sumber: Dokumen Penulis

4

Sumber: Dokumen Penulis

Seni Budaya

135

Format Hasil Diskusi No

Gerak yang diamati Gerak pada gambar no,,,

Uraian hasil pengamatan

C. Unsur-unsur Gerak Tari

S

ebelum melangkah pada tahapan mengolah gerak, perlu diingatkan kembali tentang masalah unsur-unsur dari gerak tari. Coba kalian amati gambar di bawah ini. kemudian coba kalian bayangkan jika gambar tersebut hidup sebagai sebuah pertunjukan tari yang saat ini kalian apresiasi. Dalam pemikiran kamu pasti akan melihat beberapa peristiwa gerak yang akan terkait dengan masalah unsur-unsur dari gerak tari, yakni unsur tenaga, waktu, dan ruang.

Sumber: Dokumen Penulis

Unsur tenaga dalam sebuah penyajian gerak tari akan terkait dengan masalah dari penggunaan tenaga si penari. Masalah ini akan dapat membedakan karakter tarian yang berbeda, seperti karakter tari halus, tari ladak, dan tari gagah. Salah satu keberhasilan penari di atas pentas dalam membawakan tarian adalah dengan penerapan tenaga secara proporsional, artinya bahwa si penari dapat membawakan tarian pada bagian mana harus menggunakan

136

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

tenaga besar atau kuat dan pada bagian mana harus menggunakan tenaga lembut atau halus dan sebagainya. Unsur ruang secara umum diartikan ke dalam dua hal yaitu (1) ruang sebagai tempat pentas dan (2) ruang yang diciptakan oleh penari (a) Ruang sebagai tempat pentas, yaitu tempat penari dalam melakukan gerakan sebagai wujud ruang secara nyata dan merupakan arena yang dilalui oleh penari saat menari. Pengertian ruang di sini dapat berupa arena dan panggung proscenium atau tempat pertunjukan lainnya. (b) Ruang yang diciptakan oleh penari ketika membawakan tarian. Gerak yang besar tentu menggunakan ruang yang luas, dan gerak yang kecil akan menggunakan ruangan yang tidak luas. Contohnya ketika penari harus menirukan gerak burung terbang, tentu ruang yang digunakan akan lebih luas atau besar dan akan berbeda ketika penari menirukan gerak semut berjalan, tentu ruang gerak yang digunakan lebih kecil. Unsur penggunaan waktu dalam gerak tari, berkaitan dengan penyelesaian sebuah gerakan. Unsur waktu dalam tari terkait dengan masalah ritme atau irama gerak yang dibawakan sekaligus yang mampu memberikan nafas tarian sehingga tari tampak lebih hidup dan dinamis. Setelah memahami beberapa tahapan, teknik dan prinsip-prinsip dasar dari gerak tari. Tahapan pembelajaran selajuntnya, coba kamu mulai berpikir untuk dapat membuat beberapa ragam gerak tari untuk kebutuhan karya tari setelah melalui tahapan eksplorasi gerak berdasarkan pola hitungan dalam subbahasan selanjutnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum dan pada saat melakukan gerak tari, yakni sebagai berikut. 1. Proses latihan gerak dapat dilakukan dengan menirukan gerak yang terdapat pada gambar 21, 22, 23 dan 24. 2. Ketiga gerak pada gambar 21, 22, 23 dan 24 dilatih berdasarkan pola hitungan 1 (satu) x 8 (delapan) yang dikembangkan dalam tempo gerak lambat, sedang dan cepat. 3. Latihan dapat dilakukan secara individu dan kelompok belajar. 4. Tanyakan pada guru apabila ada gerak dalam gambar yang tidak jelas maksudnya.

Seni Budaya

137

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.22

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.24

138

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Gambar 5.23

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.25

Semester 1

Setelah menirukan beberapa gerak tari dari gambar di atas, cobalah persentasikan kembali di depan guru dan teman-teman sekelas. Kemudian diskusikan kembali beberapa gerak yang telah ditampilkan dengan memberntuk kelompok. Adapun point masalah yang menjadi tema diskusi, yakni sebagai berikut. 1. Cobalah amati dengan baik gerak yang ditampilkan teman kamu berdasarkan kelompok gerak? 2. Komentarilah hasil penampilan teman kamu dengan bahasa yang dapat membangun dan meningkatkan kualitas penampilannya? 3. Apresiasilah dengan baik kelebihan dan kekurangan setiap penampilan dari teman kamu.

D. Mengolah Gerak Tari Berdasarkan Pola Hitungan Lambat, Sedang, dan Cepat

D

alam mengembangkan gerak tari, kita dapat melakukan dengan beberapa cara sederhana. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengolah gerak berdasarkan pola hitungan. Pada umumnya, pola hitungan dalam satu rangkaian gerak pokok atau peralihan adalah 1 (satu) x 8 (delapan). Dari 1 (satu) x 8 (delapan) tersebut terdapat beberapa desain gerak yang dapat dilakukan oleh penari dengan tingkat variasi gerak yang relatif beragam. Selain itu, dari 1 (satu) x 8 (delapan) juga kita dapat mengolah gerak dari unsur gerak kepala, badan, tangan, dan kaki.

Seni Budaya

139

Selanjutnya, marilah kita latihan bersama-sama untuk dapat mengolah gerak berdasarkan pola hitungan 1 (satu) x 8 (delapan) untuk setiap motif gerak yang dikembangkan.

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.21 Motif Gerak 1

Gambar 5.22 Motif Gerak 2

Gambar 5.23 Motif Gerak 3

Gambar 25 motif gerak 5 Vina Dokumen

Gambar 5.25 Motif Gerak 5

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.24 Motif Gerak 4

140

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Gambar 5.26 Motif Gerak 6

Semester 1

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.27 Motif Gerak 7

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.30 Motif Gerak 10

Seni Budaya

Gambar 5.28 Motif Gerak 8

Gambar 5.31 Motif Gerak 11

Gambar 5.29 Motif Gerak 9

Gambar 5.32 Motif Gerak 12

141

Gerak yang terdapat pada gambar di atas, coba kamu kembangkan kembali berdasarkan kemampuan masing masing. Kemudian variasikan berdasarkan prinsip gerak tari dengan pola hitungan dalam tempo lambat, sedang, dan cepat. Ketiga kelompok gerak tari tersebut, mampu melahirkan suatu dinamika penyajian gerak tari sehingga tidak terkesan monoton untuk dinikmati. Akan tetapi, prinsip dasar pengembangannya hampir sama dengan proses pengembangan gerak tari berdasarkan pola hitungan 1 (satu) x 8 (delapan). Untuk dapat merasakannya langsung, marilah kita latihan bersama agar dapat mengolah gerak berdasarkan pola hitungan 1 (satu) x 8 (delapan) berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan tempo gerak, yakni gerak dalam tempo lambat, sedang, dan cepat. Kamu semua pasti pernah melihat sebuah tarian yang ditampilkan secara utuh berdasarkan urutan penyajian gerak dari awal sampai akhir penyajian tarian. Kalau kamu mengamati dengan baik akan terlihat pengelompokan ragam gerak berdasarkan struktur penyajiannya. Dalam sebuah tarian utuh, gerak tari dapat kita kelompokan seperti bagan di bawah ini.

Gerak Pokok Pengelompokan Gerak Tari Berdasarkan Struktur Penyajiannya Gerak Peralihan

Berdasarkan jenis dan fungsi gerak tari tersebut, gerak pokok adalah gerak yang memiliki tingkat variasi gerak yang berbeda dari gerak yang satu ke gerak lainnya. Adapun gerak peralihan adalah variasi gerak yang terdapat dalam sebuah tarian yang bentuk variasi geraknya dapat memiliki kesamaan desain gerak dengan beberapa gerak lainnya dalam satu penyajian tari secara utuh. Misalnya, dalam satu tarian terdapat 10 gerak tari, dari 10 gerak tari tersebut terdapat beberapa gerak pokok dan gerak peralihan.

142

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Setelah menirukan beberapa gerak tari dari gambar tersebut cobalah persentasikan kembali di depan guru dan teman-teman sekelas, untuk kemudian didiskusikan kembali beberapa gerak yang telah ditampilkan secara kelompok. Adapun point masalah yang menjadi tema diskusi, yakni sebagai berikut. 1. Cobalah amati dengan baik gerak yang ditampilkan teman kamu berdasarkan kelompok gerak ? 2. Komentarilah hasil penampilan teman kamu dengan bahasa yang dapat membangun dan meningkatkan kualitas penampilannya ? 3. Apresiasilah dengan baik kelebihan dan kekurangan setiap penampilan dari teman kamu. Setelah kamu belajar dan melakukan beberapa tahapan mengembangkan gerak tari kreasi berdasarkan pola hitungan lambat, sedang, dan cepat, selanjutnya jawablah pertanyaan dibawah ini? Jelaskan yang dimaksud dengan memperagakan gerak tari berdasarkan pola hitungan lambat, sedang, dan cepat?

Evaluasi Pembelajaran B. Evaluasi Pembelajaran

Setelah kalian belajar mengembangkan gerak tari berdasarkan pola hitungan dengan tempo lambat, sedang dan cepat, isilah kolom di bawah ini :

Penilaian Pribadi Nama : …………………………………... Kelas : …………………………………... Semester : ………………………………….... Waktu penilaian : …………………............................

Seni Budaya

143

No

ya

tidak

ya

tidak

Pernyataan

Saya berusaha belajar mengembangkan gerak tari kreasi dengan sungguh-sungguh Saya berusaha latihan mengembangkan gerak tari kreasi 2 berdasarkan prinsip pola hitungan gerak dengan sungguhsungguh Saya mengikuti pembelajaran mengembangkan gerak 3 tari kreasi dengan tanggung jawab 4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak 5 dipahami 6 Saya berperan aktif dalam kelompok 7 Saya menyerahkan tugas tepat waktu Saya menghargai perbedaan gerak yang terkandung di 8 dalam tari tradisional yang lain 9 Saya menghormati dan menghargai orang tua 10 Saya menghormati dan menghargai teman 11 Saya menghormati dan menghargai guru 1

Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai : …………………………………. Nama penilai : …………………………………. Kelas : …………………………………. Semester : …………………………………. Waktu penilaian : …………………......................... No

Pernyataan

1

Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh

2

Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian

3

Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

144

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

4

Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami

5

Berperan aktif dalam kelompok

6

Menyerahkan tugas tepat waktu

7

Menghargai ragam gerak yang terkandung di dalam gerak tradisional yang lain

8

Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik

9

Menghormati dan menghargai teman

10 Menghormati dan menghargai guru

Rangkuman Gerak dalam jenis tari kreasi, pada dasarnya dapat dikembangkan menjadi beberapa sumber gagasan gerak. Pada umumnya, sumber ide gerak dari tari kreasi dapat berangkat dari pola gerak tari tradisional, atau lepas dari pola gerak dalam tari tradisional. Sebuah penyajian tari memiliki struktur gerak yang jelas dan dapat kita amati. Keseluruhan gerak tersebut dapat kita kelompokan berdasarkan jenis dan fungsi gerak tari tersebut. Adapun klasifikasi gerak tersebut terbagi pada dua bagian secara umum, yakni kelompok gerak pokok dan kelompok gerak peralihan. Setiap gerak dalam kelompok tersebut memiliki tingkat variasi gerak sesuai dengan fungsi dan jenisnya. Dalam mengembangkan gerak tari, dapat dilakukan dengan beberapa cara sederhana. (1) Mengembangkan gerak tari berdasarkan pola hitungan 1 (satu) x 8 (delapan). (2) Mengembangkan tari berdasarkan prinsip-prinsip mengolah tempo dalam tari, yakni dengan tempo lambat, sedang, dan cepat. Pengembangan tari tetap berpatokan pada pola hitungan sebagai pegangan dalam melakukan gerak tersebut.

Seni Budaya

145

C.

Refleksi

Setiap orang dapat belajar menari dengan baik, jika ada kemauan untuk berlatih dengan keras. Keberhasilan seseorang dalam belajar menari berawal dari memiliki keinginan untuk bertanya pada guru dan teman, disiplin dalam berlatih, serta dapat bekerja sama dengan teman kelompok. Hal tersebut merupakan modal dasar yang kuat untuk dapat meraih keinginan dalam menguasai setiap materi pembelajaran tari yang diberikan oleh guru. Kunci utama dari semua itu, kejujuran, disiplin, kerja keras, saling membantu, saling menghargai, dan tidak malu untuk bertanya pada siapa pun yang dianggap dapat membantu kita untuk belajar.

146

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

BAB VI Menata Gerak Berdasarkan Pola Iringan Tari Peta Materi Unsur-unsur Pendukung dalam Tari

Pengertian Musik dalam Tari Menata Gerak Tari Kreasi Berdasarkan Pola Iringan Tari

Mengolah Gerak Berdasarkan Pola Iringan Fungsi & Jenis-jenis Musik dalam Tari

Setelah mempelajari Bab 6 kamu diharapkan mampu melakukan hal berikut. 1. Memahami unsur-unsur pendukung dalam tari. 2. Memahami pengertian musik dalam tari. 3. Mengetahui fungsi dan jenis-jenis musik dalam tari. 4. Mengidentifikasi unsur-unsur musik dalam tari. 5. Memahami pengelompokan gerak tari berdasarkan pola iringan musik.

Seni Budaya

147

6. Mengidentifikasi ragam gerak tari berdasarkan pola iringan musik. 7. Memahami gerak tari berdasarkan pola Iringan. 8. Mengidentifikasi gerak tari berdasarkan pola iringan. 9. Melakukan gerak tari berdasarkan pola iringan. 10. Mengetahui gerak tari berdasarkan iringan lambat, sedang, cepat. 11. Mengidentifikasi gerak tari berdasarkan iringan lambat, sedang, cepat. 12. Melakukan gerak tari berdasarkan iringan lambat, sedang, cepat.

A. Unsur-unsur Pendukung dalam Tari

D

alam sebuah penyajian tari terdapat beberapa unsur pendukung di dalamnya. Unsur-unsur ini menjadi satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya. Pernahkah kamu menonton sebuah pertunjukan seni tari? Apakah kamu mengamati terdapat unsur-unsur pendukung lain? Selain unsur gerak sebagai media ekspresi utamanya. Unsur-unsur pendukung yang terdapat dalam penyajian tari menjadi salah satu bagian penting yang mampu memperkuat dalam upaya menyampaikan berbagai pesan dalam gerak yang dibawakan. Dalam dunia seni pertunjukan tari, apresiasi yang diberikan tidak hanya gerak saja, tetapi terdapat beberapa unsur pendukung penting yang terlibat di dalamnya. Unsur-unsur yang dimaksud di antaranya unsur tata busana, tata rias, dan tata musik. Ketiga unsur pendukung tari tersebut, yaitu tata busana, tata rias dan tata musik tari harus menjadi suatu jalinan yang saling terkait dan kerja sama untuk mendukung wujudnya sebuah tarian, karena tanpa kelengkapan hal-hal di atas, tarian belum dapat dinikmati secara utuh. Perhatiakan dan amatilah gambar di bawah ini dan jelaskan mengenai gambar tersebut!

148

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.1 Pemusik pergelaran drama tari dewi pangrenyep

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.2 Pergelaran Drama Tari Dewi Pangrenyep

Diskusikan bersama dengan teman-teman kamu dan isilah kolom dibawah ini! Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Siswa : NIS : Hari/Tanggal Pengamatan : No

Aspek yang Diamati Tata Busana Tata Rias Musik Tata Panggung Tata Lighting

Uraian Hasil Pengamatan

B. Pengertian Musik Tari

T

ari dan musik adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dalam konteks seni pertunjukan tari, keberadaan unsur musik memiliki peran penting dalam memberikan warna dan karakter penyajian gerak yang ingin disampaikan. Selain itu, peran musik dalam tari mampu memberikan penekanan nilai estetika terhadap makna gerak dan keindahan gerak yang

Seni Budaya

149

dibawakan dalam sebuah penyajian tari. Dalam penyajian tari tradisional, unsur musik begitu dominan dan kuat sehingga mampu membuat tari yang dibawakan memiliki karakter penyajian yang disesuaikan dengan tema dan tujuan dari penyajian tari tersebut. Pernahkan kalian menyaksikan seni pertunjukan tari tradisional ? Jelaskan secara singkat pengalaman kamu ketika menonton seni pertunjukan tari tradisional ? Apakah yang kamu rasakan tentang keberadaan musik dalam seni pertunjukan tari tradisional ? Perhatiakan dan amatilah gambar dibawah ini dan jelaskan mengenai gambar tersebut!

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.5 Pergelaran Tari Melayu

Sumber: Dokumen Penulis 6.6 Pergelaran Tari Melayu

150

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Diskusikan bersama dengan teman-teman kamu dan kemudian isilah kolom dibawah ini Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Siswa : NIS : Hari/Tangga Pengamatan : No

Aspek y ang Diamati

Uraian Hasil Pengamatan

Asal usul tarian/nama daerah Jenis-jenis alat musik yang digunakan

Setelah kamu memahami mengenai pengertian musik tari. jawablah pertanyaan dibawah ini: 1. Jelaskan yang dimaksud dengan musik tari ? 2. Kenapa dalam tari dibutuhkan unsur musik sebagai pendukungnya ?

C. Jenis dan Fungsi Musik dalam Tari 1. Jenis Musik dalam Tari Dua jenis musik yang terdapat dalam tari, yaitu musik internal dan musik eksternal. Musik internal adalah musik yang ditimbulkan atau dihasilkan dari diri penari sendiri. Misalnya teriakan, tepukan tangan, siulan, nyanyian, dan sebagainya. Musik eksternal adalah musik yang ditimbulkan dari luar diri penari. Musik eksternal dimaksud, seperti gending-gending gamelan, suarasuara yang ditimbulkan dari alat-alat musik atau benda-benda lainnya yang digunakan untuk musik tari. Namun demikian, tidak sedikit dalam penggarapan tarian karya baru menjadikan musik internal dan musik eksternal digunakan keduanya dalam satu garapan tari.

Seni Budaya

151

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.5 Tari Saman

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.6 Pergelaran Tari Melayu

152

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Diskusikan bersama dengan teman-teman kamu dan kemudian isilah kolom dibawah ini Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Siswa : NIS : Hari/Tanggal Pengamatan : No

Aspek yang Diamati Jenis musik tari gambar no. 1 Jenis musik tari gambar no. 2

Uraian Hasil Pengamatan

2. Fungsi Musik dalam Tari Seperti telah dijelaskan di awal uraian bab ini bahwa keberadaan musik dalam tari memiliki peran penting dalam memperkuat keutuhan penyajian tari. Kedudukannya tidak hanya mampu sebagai pengiring tarian saja, melainkan mampu pula berperan sebagai penguat suasana dan penekanan terhadap penyampaian dari makna gerak yang dipresentasikan. Keberadaan musik dalam tari merupakan hal yang sangat penting. Peranan atau kedudukan musik dalam tari bukan sebagai pengiring, melainkan sebagai musik tari. Oleh karena itu, musik memiliki kedudukan penting dalam tari, yaitu sebagai penguat gerak, sebagai pendukung gerak, dan sebagai pendukung suasana (musik ilustrasi). Dilihat dari penampilan, jenis, dan cara penyusunannya musik tari sangat beragam dan bervariasi. Terdapat musik tari yang dibuat dan dihasilkan dari alat-alat musik tradisional, seperti gamelan. Selain itu, terdapat pula musik tari yang dibuat dan dihasilkan dari alat-alat nongamelan, perkusi, dan berbagai benda lainnya yang dapat menimbulkan bunyi tertentu atau bunyi yang dikehendaki.

Seni Budaya

153

Perhatiakan dan amatilah gambar dibawah ini dan jelaskan mengenai gambar tersebut! 1

Sumber: Dokumen Penulis

2

Sumber: Dokumen Penulis

154

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

3

Sumber: Dokumen Penulis

Diskusikan bersama dengan teman-teman kamu dan kemudian isilah kolom dibawah ini Format Diskusi Hasil Pengamatan NamaSiswa : NIS : Hari/Tanggal Pengamatan : No

Aspek yang Diamati

Uraian Hasil Pengamatan

Fungsi musik tari pada gambar no. 1 Fungsi musik tari pada gambar no. 2 Fungsi musik tari pada gambar no. 3

Seni Budaya

155

Setelah memahami unsur-unsur pendukung tari, pengertian musik tari, jenis dan fungsi seni tari. Selanjutkan coba kamu buat kelompok latihan untuk membuat beberapa gerak sederhana sesuai dengan kemampuan kamu. Kemudian disesuaikan dengan konsep iringan musik yang dimiliki oleh masing-masing kelompok kerja.

D. Mengolah Gerak Berdasarkan Pola Iringan

M

engolah gerak dalam tari tradisional memerlukan kecerdasan pengetahuan dan keterampilan, terutama proses latihan yang dilakukan secara berulang-ulang. Oleh karena dalam tari tradisional terdapat pakem gerak atau patokan gerak (ukuran bentuk gerak) yang memiliki ukuran tertentu yang disebut bentuk kualitas gerak. Dengan demikian, perlu dicoba dan dilatih secara langsung dalam mempelajari beberapa ragam gerak tari tradisional yang akan kita pelajari bersama-sama dengan menggunakan iringan musik. Salah satu tarian yang akan dipelajari saat ini adalah tari blantek. Perlu kamu ketahui, tari blantek adalah salah satu tari kreasi baru Jawa Barat yang mengembangkan gerak-gerak dari beberapa jenis tari rakyat di Jawa Barat dan memiliki keanekaragaman bentuk penyajian. Kentalnya warna seni pertunjukan topeng Betawi sehingga mampu membedakan karakter tari rakyat lainnya yang berkembang di Jawa Barat. 1. Perhatikan contoh beberapa ragam gerak tari blantek 2. Lakukan gerak tari blantek secara kelompok dengan iringan

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.10 (1)

156

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

(2)

(3)

Semester 1

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.11 (4)

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.12 (7)

Seni Budaya

(5)

(7)

(8)

(9)

157



Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.13 (10)

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.14 (13)

158

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

(11)

(14)

(12)

(15)

Semester 1

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.15 (16)

No 1

Nama Gerak Lenggang manis

2

Goyang Pundak

3

Ulap-ulap

Seni Budaya

(17)

(18)

Uraian Keterangan Telapak kaki adeg-adeg kembar, posisi badan rengkuh, tangan kiri lurus ke samping kiri, tangan kanan di pinggang, pandang ke depan, langkah kaki kiri, sikut kiri di tekuk, punggung tangan menghadap ke depan, langkah kaki kanan bersamaan dengan sikut kiri lurus kesamping kiri, tarik ke atas dilakukan 1x8. Sikap kaki adeg-adeg kembar, badan rengkuh, tangan kiri lurus ke samping kiri, pundak bergerak ke arah samping kanankiri sebanyak hitungan 1x8+4. Kedua tangan di atas kepala, kedua sikut tangan dan kiri bergerak ke arah kanan bersamaan dengan lontang kanan kiri di atas kepala, kaki kanan dan kiri mundur secara bergantian.

159

4

Komaputes

5

Selancar biasa

6

Selancar kagok

160

Kedua kaki adeg-adeg kembar, badan rengkuh, kedua tangan masing-masing lurus ke samping kanan dan kiri, bersamaan dengan irama gong ke dua lengan ukel. Dimulai dari sikap adeg-adeg, kedua tangan di samping kanan dan kiri, kaki kanan langkah ke depan, lengan kiri di tekuk, pergelangan tangan di ukel,telapak tangan menghadap ke atas, kepala menoleh ke arah kiri,kanan dengan jari mengarah ke atas, kaki kiri melangkah ke depan, lengan kiri ke samping kiri, tari ke atas, lengan tangan di tekuk, pergelangan tangan di ukel, telapak tangan menghadap ke atas, kepala menoleh ke kanan,di lakukan berulang 2x8+4. Kaki kiri langkah serong kanan, telapak tangan di pundak sikut lurus ke samping kanan, tangan kiri lurus ke samping kiri tari ke atas, kaki kanan di belakang, langkah kaki kanan serong kiri, telapak tangan kiri di pundak kiri, sikut kiri lurus ke samping kiri, tangan kanan lurus ke samping kanan, jari lurus ke atas, ulap-ulap 3x, cindek, ngobok, bersamaan dengan gitek, tangan kiri kepret sampur, dilakukan 3x berulang.

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

7

Kewer

8

Mincid I

9

Mincid cepat

10

Silat tepak dua

11

Belenggo.

12

Silat tepak satu

13

Goyang kepala

Seni Budaya

Kedua kaki berjalan melingkar, tangan kiri di pinggang, tangan kanan tepak bahu sebanyak hitungan 2x8. Posisi kaki nyasang kanan di depan, kaki kiri di belakang, badan rengkuh, lengan kanan di depan perut, telapak tangan menghadap ke atas, sikut ke belakang lengan ke depan, telapak tangan kedepan, jari lurus ke samping kanan, kaki berjalan di tempat sebanyak hitungan 2x8. Uraian sama dengan mincid I dan 2, yang membedakan tempo lebih cepat . Kaki kanan jinjit, tangan kanan lurus ke bawah, tangan kiri depan perut dengan jari mengarah ke atas, tangkis, nahan kanan kiri, belenggo. Kaki kanan napak, kaki kiri jinjit, tangan kanan lurus ke bawah, tangan kiri depan perut, jari ke atas, kaki bergerak, jinjit dengan arah berputar. Kedua kaki jinjit, tangan kanan lurus kedepan, tangan kiri lurus di depan dada, tanggkis tangan bawah tangkis kiri bawah, ke empat arah cindek. Kedua kaki silang, kaki kanan di depan, kaki kiri di belakang, posisi jinjit, rengkuh, kedua tangan masing-masing di samping, jari ke atas, kepala bergerak ke kanan dan kiri dengan hitungan1x8.

161

Setelah menirukan beberapa gerak tari dari gambar tersebut, cobalah persentasikan kembali didepan guru dan teman-teman sekelas, untuk kemudian didiskusikan kembali beberapa gerak yang telah ditampilkan secara kelompok belajar. Adapun point masalah yang menjadi tema diskusi, yakni : 1. Cobalah amati dengan baik gerak yang ditampilkan teman kalian berdasarkan kelompok gerak? 2. Komentarilah hasil penampilan teman kalian dengan bahasa yang dapat membangun dan meningkatkan kualitas penampilannya? 3. Apresiasilah dengan baik kelebihan dan kekurangan setiap penampilan dari teman kalian.

Setelah kamu belajar dan melakukan beberapa tahapan mengembangkan gerak tari kreasi berdasarkan iringan musik, selanjutnya jawablah pertanyaan dibawah ini ? 1. Sebutkan nama-nama gerak dalam tari blantek ? 2. Berasal dari daerah manakah tari blantek ? 3. Siapa koregrafer tari blantek ?

Evaluasi Pembelajaran Setelah kalian belajar mengolah gerak tari berdasarkan iringan, isilah kolom di bawah ini :

Penilaian Pribadi Nama : …………………. Kelas : …………………. Semester : …………………. Waktu penilaian : ………………….

162

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

No 1

Pernyataan Saya berusaha belajar mengolah gerak tari blantek dengan sungguhsungguh Ya

2.

Saya berusaha latihan mengolah gerak tari blantek berdasarkan iringan musik dengan sungguh-sungguh Ya

2

4

Tidak

Saya mengikuti pembelajaran gerak tari blantek dengan tanggung jawab Ya

3

Tidak

Tidak

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Ya

Tidak

Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Ya

Tidak

Saya berperan aktif dalam kelompok 5

Ya

Tidak

Saya menyerahkan tugas tepat waktu 6

7

Ya

Saya menghargai perbedaan gerak yang terkandung di dalam tari tradisional yang lain Ya

9

10

Tidak

Tidak

Saya menghormati dan menghargai orang tua Ya

Tidak

Saya menghormati dan menghargai teman

Seni Budaya

Ya

Tidak

163

11

Saya menghormati dan menghargai guru Ya

Tidak

Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai : …………………. Nama penilai : …………………. Kelas : …………………. Semester : …………………. Waktu penilaian : ………………….

No 1

2

3

4

5

6

7

Pernyataan Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh Ya

Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian Ya

Tidak

Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Ya

Tidak

Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Ya

Tidak

Berperan aktif dalam kelompok Ya

Tidak

Menyerahkan tugas tepat waktu Ya

Tidak

Menghargai ragam gerak yang terkandung di dalam gerak tradisional yang lain Ya

164

Tidak

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Tidak

Semester 1

Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik 8

9

Ya

Tidak

Menghormati dan menghargai teman Ya

Tidak

Menghormati dan menghargai guru 10

Ya

Tidak

A. Rangkuman

Rangkuman Dalam penyajian tari terdapat tiga unsur pendukung utama, yakni unsur tata rias, tata busana, dan musik. Ketiga unsur pendukung itu memiliki peran penting dalam memberikan penekanan terhadap kualitas garapan tari yang dibawakan. Masing-masing mampu mengisi ruang penyajian tari sehingga dalam penyajiannya menjadi lebih utuh. Musik tari adalah salah satu unsur pendukung tari yang mampu membuat penyajian tari lebih nampak hidup dan dinamis. Keberadaannya dapat memberikan penekanan terhadap makna dan maksud penyajian gerak. Jenis musik dalam tari pada dasarnya terbagi ke dalam dua bagian, yakni jenis musik internal dan musik ensternal. Musik internal musik yang dibunyikan dari si penarinya, sedangkan musik eksternal adalah bunyi musik yang dihasilkan di luar dari diri penarinya, seperti dari bunyi alat musik gamelan.

Seni Budaya

165

Keberadaan musik dalam tari tidak hanya sebagai pengiring tarian, tetapi dapat memiliki fungsi lain sebagai penguat suasana dan pemberi ilustrasi sebuah pengadegan tari. B.

Refleksi Setiap orang dapat belajar menari dengan baik, jika ada kemauan untuk berlatih dengan keras. Memiliki keinginan untuk bertanya pada guru dan teman, disiplin dalam berlatih, dapat bekerja sama dengan teman kelompok belajar merupakan modal dasar kuat untuk dapat meraih keinginan dalam menguasai setiap materi pembelajaran tari yang diberikan oleh guru. Kunci utama dari semua itu, kejujuran, disiplin, kerja keras, saling membantu, saling menghargai dan tidak malu untuk bertanya pada siapapun yang dianggap mampu membantu kita untuk belajar.

166

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

BAB VII Teater • Mengevaluasi konsep, teknik dan prosedur berkarya teater • Mengkreasikan naskah drama

Peta Materi Konsep atau gagasan dalam karya teater Teknik pengungkapan gagasan Prosedur latihan teknik dan produksi karya Konsep, teknik dan prosedur berkarya teater

Menganalisis naskah drama Menginterpretasi naskah drama Menyusun naskah drama Mempresentasikan naskah drama

Seni Budaya

167

Setelah mempelajari konsep, teknik dan prosedur berkarya teater, peserta didik diharapkan mampu melakukan berikut 1. Mengidentifikasi gagasan-gagasan atau ide-ide yang diusung dalam karya teater. 2. Mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam karya teater. 3. Mengidentifikasi teknik dalam mengolah media ungkap dalam karya teater. 4. Menganalisis karya teater secara utuh. 5. Menunjukkan kelemahan dan kekuatan masing-masing unsurnya. 6. Membuat ulasan lisan tentang karya teater yang ditanggapinya. 7. Membuat resume pergelaran teater yang ditontonnya. 8. Mempresentasikan karya kritiknya dalam forum diskusi dengan teman sekelasnya. 9. Menyusun naskah drama. 10. Mempresentasikan hasil kreativitas dalam bentuk pergelaran.

A. Konsep Karya Cipta Teater

K

arya seni berawal dari sebuah konsep berupa gagasan-gagasan atau ideide pencipta yang akan dikomunikasikan kepada penonton. Konsep itu kemudian dituangkan ke dalam media ungkap teater maka lahirlah sebuah karya teater. Proses produksi yang diawali dengan konsep hingga terwujudnya sebuah karya teater disebut proses kekaryaan teater.

Nilai karya teater dan karya seni lainnya terletak pada keunikannya. Istilah lain dapat disebut orisinal. Artinya, karya seni itu tidak ada duanya dan belum pernah diciptakan atau digagas orang lain sebelumnya. Sesuatu yang unik adalah sesuatu yang lain daripada yang lain, utuh ciptaan sesorang (seniman) atau kelompok seniman yang tergabung dalam suatu produk karya seni. Keutuhan, orisinalitas, keunikan merupakan hal-hal yang menjadi target capaian dalam proses karya cipta seni. Keunikan bukan semata-mata dambaan seorang atau kelompok pencipta seni, melainkan juga harapan dan tuntutan apresiator seni.

168

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Sebuah karya seni teater diproduksi untuk disajikan kepada masyarakat (penonton). Antara karya yang diciptakan oleh penggarap dengan penonton, terselip sebuah tujuan, yaitu komunikasi. Apa yang dikomunikasikan adalah ide-ide atau gagasan-gagasan seni. Komunikasi dapat terwujud apabila ada kesesuaian antara karya cipta teater dengan tingkat apresiasi penontonya. Dengan kata lain bahwa antara karya seni teater dengan penontonnya harus ada kesesuaian. Oleh karena demikian, dalam penyajian teater senantiasa mempertimbangkan unsur-unsurnya hingga terwujud sebuah komunikasi. Karya teater

Seniman

Penonton

B. Teknik Pengungkapan Gagasan

K

eunikan sebuah gagasan seni dapat dapat tanggapi melalui teknik pengungkapan ide-ide dalam bentuk media ungkap seni. Teater yang senantiasa menyertakan berbagai media ungkap seni membutuhkan kemampuan teknis para penggarap untuk mengolah dan mengomunikasikannya kepada penonton. Gagasan yang orisinal dan unik harus didukung oleh kemampuan teknis mengomunikasikannya kepada penonton. Jika tidak, harapan tidak akan menjadi kenyataan, gagasan tidak akan tersampaikan secara ideal. Dengan demikian, orisinalitas dan keunikan yang digagas oleh penggarap seni tidak akan dapat ditanggapi oleh penonton. Jika kondisi itu terjadi, komunikasi seni tidak berjalan dengan baik. Teknik pengungkapan gagasangagasan dalam teater banyak tertumpu pada pemain. Pemain adalah unsur pokok dalam teater, sedangkan yang lainnya adalah unsur pendukung untuk memperkuat permainan. Jika unsur pokoknya jelek maka pertunjukan tersebut dapat dikatakan gagal. Bagi pemeran ada tiga hal yang harus dilakukan dalam proses pencarian karakter tokoh yang sesuai dengan lakon, yaiyu (1) memahami naskah, (2) observasi, dan (3) latihan. Setelah memahami naskah yang akan digarap, kemudian mengadakan observasi ke suatu tempat yang

Seni Budaya

169

telah ditentukan. Maksud observasi adalah untuk mengadakan pendekatan terhadap tokoh-tokoh cerita yang terdapat dalam naskah. Misalnya jika cerita itu berbentuk fabel (cerita tentang binatang), maka observasi dapat dilakukan ke kebun binatang. Kamu amati dengan cermat jenis-jenis binatang yang diceritakan dalam lakon di kebun binatang. Bagaimana perilaku binatangbinatang tersebut, bagaimana suaranya, serta seluruh gerak-geriknya secara cermat. Setelah memahami betul tentang perilaku binatang yang diobservasi, kemudian mengadakan latihan. Dalam proses latihan terdiri dari tiga cara berikut. 1. Olah tubuh, yaitu melatih anggota badan agar mencapai kelenturan. Jika sudah lentur, maka akan dengan mudah menirukan gerak-gerak apa saja tanpa merasa kaku dan nyeri di otot. Misalnya, seorang pemain memerankan seekor kera dengan jalannya yang merangkak, sesekali meloncat dan naik ke atas pohon. Pemain yang memerankan tokoh kera tersebut sejak muncul di atas panggung sampai akhir permainan harus berjalan merangkak, meloncat, bahkan bergelayunan di atas pohon. Jika tidak berlatih dengan baik maka peran kera tersebut tidak akan mirip dan tidak menutup kemungkinan akan terasa sakit otot karena tidak terbiasa dalam latihan. 2. Selain olah tubuh juga olah vokal (olah suara). Bagaimana jika seekor kera berdialog dengan teman-teman kera lainnya. Apakah dibarengi dengan mengeram sambil memperlihatkan giginya, apakah sambil menggaruk-garuk badannya karena gatal akibat banyak kutu? Suara harus terlatih sedemikian rupa agar suara aslinya tidak nampak terdengar lagi. Yang terdengar betul-betul suara tokoh cerita yang ada dalam lakon. Suara juga butuh kelenturan dan butuh keterbiasaan, jika tidak maka akan menimbulkan serak dan tidak akan mencapai tokoh cerita yang diharapkan. Pada dasarnya seluruh panca indra harus diolah dan dilatih untuk mewujudkan peran-peran yang sesuai dengan keinginan naskah. 3. Olah sukma, yaitu melatih daya konsentrasi agar terbiasa dalam memusatkan pikiran terhadap sesuatu. Dengan penuh konsentrasi maka akan terhindar dari lupa dialog atau lupa bloking (permainan tempat), serta gestur (sikap badan). Jika terbiasa megolah sukma untuk konsentrasi, maka akan cepat hafal, cepat paham termasuk menerima pelajaran baru. Sebaliknya jika tidak dapat konsentrasi karena tidak terlatih, maka akan sulit untuk mengerti apapun.

170

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Ketiga teknik latihan tadi wajib dilakukan oleh calon-calon pemeran dalam proses latihan teater. Jika tidak maka akan berkesan main-main saja dan tidak bermanfaat apa-apa. Oleh karena demikian proses produksi teater harus mengutamakan disiplin yang tinggi serta kemauan yang keras untuk menuju sukses yang besar. Dalam memerankan tokoh-tokoh cerita harus dilakukan secara wajar. Tidak berlebihan (over acting) baik dialog maupun gerak atau aksi. Ada macammacam gerak yang dilakukan oleh aktor atau aktris di atas pentas. Gerakgerak tersebut penting dilakukan oleh para pemain untuk menegaskan watak atau karakter yang dibawakannya. Tanpa gerak, akan berkesan statis, namun terlalu banyak gerak juga akan berkesan over. Oleh karena itu, gerak-gerak pemain seharusnya wajar dan beralasan. Misalnya, seorang pemeran berdialog sambil berjalan menuju sudut depan pentas. Mengapa berjalan menuju sudut depan pentas? Ada apakah di sana? Untuk apa? Atau apa alasannya? Contoh lain misalnya seorang pemain mengkerutkan keningnya sambil menggarukgaruk kepalanya. Mengapa menggaruk kepala? Apakah sedang kesal? Atau gatal karena banyak ketombe? Di bawah ini ada macam-macam gerak yang dilakukan pemain dalam pertunjukan drama. Movement : perpindahan tempat pemain dari satu tempat ke tempat lain. Gestures : gerakan badan dengan angautanya, ke kiri, ke kanan, berputar ke belakang dengan salah satu kaki sebagai porosnya. Business : gerakan-gerakan kecil yang dilakukan oleh tangan, jari, kepala. Gait : gerakan besar misalnya cara berjalan. Detail : gerakan-gerakan yang lebih kecil, misalnya: kedip mata, menarik nafas, mengernyitkan alis dan sebagainya. Untuk lebih memahami teknik pengungkapan gagasan dalam berkarya teater, silahkan kamu pelajari kembali buku Seni Budaya kelas XI.

Seni Budaya

171

C. Prosedur Berkarya Teater

S

elain konsep gagasan dan teknik pengungkapan, dalam berkarya teater, dibutuhkan prosedur yang benar menurut kekhasan karya cipta teater. Prosedur yang dimaksud adalah: 1. Tujuan penciptaan 2. Media pengungkapan, dan 3. Tata kelola proses produksi teater. Tujuan penciptaan teater adalah mengomunikasikan gagasan kehidupan melalui pertunjukan teater. Media pengungkapannya terdiri atas bahasa verbal dan bahasa nonverbal. Adapun tata kelola adalah serangkaian cara, strategi, dan teknis produksi untuk mewujudkan gagasan artistik yang diharapkan.

Kerja kolektif biasanya diawali dengan menghimpun orang-orang yang berminat untuk diajak kerja sama dalam produksi teater. Biasanya didahului pemberitahuan lewat surat atau langsung untuk mengadakan rapat. Di dalam rapat, pimpinan, dalam hal ini dapat saja sutradara akan mengemukakan gagasannya tentang pementasan teater. Setelah gagasannya disetujui oleh peserta rapat, maka dilanjutkan dengan pembentukan tim produksi. Dalam pemilihan peran dan para penata biasanya dilakukan oleh sutradara sendiri, karena sutradara orang yang mempunyai gagasan untuk menggarap naskah. Sutradara orang yang paling memahami peran-peran tokoh yang terdapat dalam cerita yang akan didramakan. Tim produksi dipilih berdasarkan demokrasi, sedangkan tim artistik dipilih berdasarkan kemampuan dan kemauan. Setelah terwujud sebuah tim yang lengkap untuk sebuah produksi teater, maka segera dibuat jadwal latihan. Dalam proses produksi, sutradara berfungsi sebagai koordinator di bidang artistik. Mulai dari menjelaskan konsepnya kepada para penata, sampai pada mengarahkan para pemain untuk memerankan tokoh yang diharapkan oleh naskah. Tugas yang paling berat bagi sutradara adalah mengatur laku. Tugas tersebut adalah merupakan tugas pokok bagi seorang sutradara, karena melalui para pemainlah gagasan-gagasan sutradara dapat dikomunikasikan langsung kepada penonton.

172

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

D. Menyusun Naskah Drama

N

askah atau lakon dibuat oleh seorang penulis naskah (sastrawan). Dia adalah seniman utama, karena dengan karya sastranya dapat mengilhami para insan teater untuk mewujudkan sebuah karya pertunjukan. Para sastrawan membuat naskah atau lakon drama dengan maksud untuk dipentaskan. Oleh karena itu, ada penulis naskah yang merangkap sebagai sutradara, sebab penulis tersebut lebih tahu tentang maksud isi naskah atau lakon yang ditulisnya. Ada pula penulis naskah yang hanya mampu dan bagus dalam menciptakan naskah, tetapi kurang bagus menyutradarainya dalam bentuk pertunjukan. Dengan demikian banyak penulis naskah yang memasrahkan karyanya untuk dipentaskan kepada calon-calon sutradara. Sebaliknya, banyak dramawan yang hebat sebagai sutradara, tetapi tidak dapat membuat naskah. Antara penulis naskah dengan sutradara teater memiliki hubungan timbal-balik. Kedua insan tersebut dapat saling menguntungkan. Penulis naskah terkenal karena karyanya dipentaskan dan ditonton oleh masyarakat. Sebaliknya sutradara juga otomatis terkenal dengan karya pertunjukannya. Apa yang terdapat dalam naskah? Di dalam naskah terdapat gagasangagasan pengarang tentang pengalaman batinnya yang ingin disampaikan kepada penonton. Gagasan atau dapat juga disebut ide pengarang apabila dirinci terdiri dari satuan-satuan kecil, yaitu nilai-nilai kehidupan yang dialami pengarang yang ingin dikomunikasikan kepada masyarakat. Nilainilai kehidupan tersebut sangat banyak, karena itu tidak seluruh nilai dalam kehidupan dapat disajikan dalam satu naskah yang dibuatnya, hanya beberapa nilai saja. Seperangkat nilai itu bersatu menjadi sebuah gagasan atau ide. Gagasan-gagasan atau ide-ide tadi bersatu menjadi sebuah tema. Dalam sebuah lakon terdiri dari beberapa tema, tetapi ada juga lakon yang hanya memiliki satu tema, contohnya fragmen (sajian drama yang ceritanya merupakan penggalan dari cerita utuh).

Seni Budaya

173

Cerita Nilai-nilai

Ide-ide

Tema

Di dalam naskah ada tokoh-tokoh cerita atau peran-peran yang menghidupkan naskah itu sendiri. Tokoh-tokoh cerita tersebut jika diklasifikasi menjadi: 1. Peran utama yang disebut protagonis. 2. Peran lawan yaitu antagonis. 3. Peran ketiga yang mendukung protagonis atau antagonis yang disebut tritagonis. 4. Peran pembantu Selain ada tema, ide, nilai serta tokoh-tokoh cerita, di dalam naskah juga terdapat struktur dramatik. Struktur tersebut terdiri dari: bagian pertama adalah pemaparan (eksposisi), bagian kedua adalah konflikasi, bagian ketiga koflik, bagian keempat klimaks, bagian kelima anti klimaks, serta bagian akhir adalah keputusan. Di dalam naskah terdapat jenis bahasa yang digunakan, yaitu ada yang puitis (menggunakan bahasa puisi) dan ada pula yang menggunakan bahasa keseharian. Naskah hanyalah bahan baku pergelaran teater, selanjutnya mau ditafsirkan seperti apa? Mau disajikan seperti bagaimana? Semuanya

174

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

bergantung pada konsep sutradara. Sekarang giliran kamu untuk mencoba membuat naskah sendiri atau mengkreasikan naskah yang sudah ada menjadi karya pertunjukan teater.

E. Analisis Naskah Drama

D

alam menganalisis sebuah naskah drama yang harus kamu perhatikan adalah judul naskah, pengarang, temanya, serta dimana keunikannya? Naskah atau sastra drama merupakan karya seorang sastrawan yang memiliki bakat di bidang penulisan naskah drama. Tidak semua sastrawan mampu membuat atau mencipta sastra drama sehubungan dengan bakat dan minatnya. Sastra drama adalah khayalan pengarang tentang kehidupan manusia. Para penonton drama juga sadar bahwa yang ditontonnya hanyalah fiksi, bukan realitas yang sebenarnya. Namun kadang-kadang penonton hanyut dalam jalinan cerita sehingga ikut sedih, gembira, haru, marah, dan berbagai perasaan lainnya sesuai dengan cerita yang disajikan. Barangkali di situlah uniknya karya sastra drama.

Nah sekarang kamu coba membuat naskah sendiri untuk mengukur kemampuan diri. Jika tidak pernah mencoba kamu tidak akan pernah tahu potensi diri yang sebenarnya. Hal-hal yang perlu kamu perhatikan manakala akan membuat naskah. Pertama yang harus kamu perhatikan adalah struktur cerita. Adegan mana yang akan disimpan di bagian permulaan serta adegan mana yang akan disimpan pada bagian akhir. Hal ini harus dipertimbangkan demi terwujudnya sebuah struktur dramatik yang menarik. Kedua adalah karakter, yaitu perwatakan yang terdapat dalam tokohtokoh cerita yang kamu buat. Apakah akan menghadirkan tokoh jahat dengan perangai yang buruk atau sebaliknya. Selain itu, berapa tokoh yang terdapat dalam cerita atau naskah yang kamu buat. Apakah dalam naskah yang kamu buat itu hanya ada satu tokoh, sehingga dimainkan oleh satu orang, atau beberapa tokoh sehingga memerlukan beberapa orang pemain. Di samping itu, berapa babak drama yang akan kamu buat. Apakah hanya satu babak yang terdiri dari beberapa adegan? Atau lebih dari satu babak yang sudah barang tentu harus disesuaikan dengan kemampuan kerja tim. Terlalu banyak babak otomatis akan menyita waktu serta tenaga yang banyak pula. Pertunjukan yang terlalu panjang akan membuat penonton bosan. Selain itu, para penonton juga belum tentu siap untuk tetap bertahan mengikuti jalannya pertunjukan.

Seni Budaya

175

Ketiga adalah diksi (bahasa). Diksi yang dimaksud dengan di sini adalah bahasa verbal atau bahasa kata-kata yang diucapkan oleh pemain sebagai salah satu bahasa ungkap dalam drama. Apakah kamu akan membuat naskah dengan bahasa puisi? Atau dengan bahasa keseharian seperti yang kamu gunakan sehari-hari. Dalam bahasa drama sebenarnya tidak terbatas pada bahasa katakata, tetapi dapat juga bahasa visual (yang dapat dilihat), bahasa gerak yang dilakukan oleh pemain, serta bahasa musik yang dimainkan oleh pemusik atau pemain. Sekarang bagaimana naskah yang akan kamu buat? Apakah menggunakan bahasa verbal saja, bahasa visual, bahasa gerak, atau bahasa musik? Naskah yang baik adalah naskah yang banyak memberi keleluasaan kepada sutradara drama untuk menggunakan aneka bahasa ungkap. Adapun pertunjukan drama yang baik adalah pertunjukan yang memiliki keseimbangan dalam menggunakan media ungkap. Dengan demikian di samping tidak menjenuhkan bagi para penonton, juga karya drama tersebut akan berkesan bervariasi. Keempat, yang harus diperhatikan dalam menyusun naskah drama adalah ide atau gagasan. Gagasan apa yang ingin disampaikan kepada penonton?” Kelima, yang harus diperhatikan dalam naskah drama adalah perlengkapan. Ada jenis perlengkapan dalam pertunjukan drama, yaitu perlengkapan yang digunakan oleh para pemain (aktor dan aktris) dan perlengkapan panggung yang biasanya disimpan di atas panggung sebagai pelengkap dalam pertunjukan drama. Perlengkapan yang digunakan oleh pemain lazim disebut handprop, sedangkan perlengkapan panggung lazim disebut stageprop. Jika akan mementasakan tema tadi, yaitu tentang murid-murid nakal, maka kira-kira apa yang mereka bawa atau mereka pegang sebagai ciri khas wataknya yang nakal. Begitu juga perlengkapan yang dibawa oleh anak-anak yang diganggu oleh anak-anak nakal tadi. Perlengkapan yang terdapat di panggung untuk mendukung permainan drama juga harus sesuai dengan tema tadi. Oleh karena peristiwanya terjadi di kelas, maka di panggung itu terdapat barang-barang yang mengesankan kelas. Contohnya meja dan kursi belajar, beberapa buah tas serta alat tulis di atas meja, ada meja guru, ada papan tulis dan sebagainya. Barang-barang yang akan dihadirkan di atas pentas tadi harus disesuaikan dengan arah pandang dari mana kalian melihatnya. Jika dilihat dari belakang kelas, maka papan tulis akan nampak jelas sebagai latar belakang. Sebaliknya jika dilihat dari depan kelas maka yang akan nampak adalah jajaran-jajaran meja dan kursi belajar siswa. Jadi ketika kalian menghayalkan sebuah peristiwa yang terjadi di kelas, jangan lupa menghayalkan dari arah mana kalian akan melihat peristiwa itu.

176

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Uji Kompetensi Penilaian Pribadi Nama Kelas Semester Waktu penilaian No 1

: …………………. : …………………. : …………………. : ………………….

Pernyataan Uji Kompetensi Saya berusaha belajar menganalisis tentang konsep, teknik dan prosedur berkaraya teater Ya

2.

Saya berusaha belajar memahami karya seni teater melalui apresiasi dan diskusi Ya

3

4

5

6

Seni Budaya

Tidak

Saya mengikuti pembelajaran cara mengevaluasi konsep, bentuk dan prosedur berkarya teater Ya Tidak Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Ya

Tidak

Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Ya

Tidak

Saya aktif dalam mencari informasi tentang konsep, teknik dan prosedur berkarya seni teater Ya

7

Tidak

Tidak

Saya menghargai keunikan berbagai jenis karya seni teater Ya

Tidak

177

8

Saya menghargai keunikan karya pergelaran teater yang dibuat oleh teman saya Ya

9

Tidak

Saya penuh percaya diri untuk mempresentasikan kreasi naskah yang saya buat melalui pergelaran teater Ya

10

Tidak

saya menerima masukan dan kritik teman tentang naskah yang saya kreasikan Ya

Tidak

Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai Nama penilai Kelas Semester Waktu penilaian No 1

2.

2

3

178

: …………………. : …………………. : …………………. : …………………. : ………………….

Pernyataan Uji Kompetensi Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh Ya

Tidak

Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian Ya

Tidak

Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Ya

Tidak

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Ya

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Tidak

Semester 1

4

5

6

7

8

Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Ya

Berperan aktif dalam kelompok Ya

10

Tidak

Menyerahkan tugas tepat waktu Ya

Tidak

Menghargai keunikan ragam seni rupa dua dimensi Ya

Tidak

Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik Ya

9

Tidak

Tidak

Menghormati dan menghargai teman Ya

Tidak

Menghormati dan menghargai guru Ya

Tidak

Tes Tulis 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan yy Konsep yy Teknik yy Prosedur Jawaban lengkapi dengan contoh-contohnya 2. Tuliskan gagasan yang di ungkapkan dalam naskah yang anda kreasikan secara runtut

Seni Budaya

179

Penugasan Menonton pergelaran teater kemudian membuat resume pergelaran terutama menyangkut konsep, teknik, dan prosedur untuk bahan diskusi kelas. Kemudian mengkreasi naskah drama.

Tes Praktik Mempergelarkan naskah pendek hasil kreasi sendiri yang dimainkan paling banyak oleh 6 orang

Projek Pentas Seni Pada akhir semester akan diadakan pekan seni, karya yang kamu buat akan dipergelarkan bersama-sama dengan karya teman kamu dari kelas yang lain. Kamu harus memilih salah satu kelompok yang dianggap paling baik untuk mewakili kelas kamu. Pada akhir tengah semester ini, adakanlah penjaringan kelompok garapan yang akan mewakili kelas melalui lomba antar kelompok garapan.

Rangkuman Karya seni yang unik, orisinal, dan utuh merupakan karya seni yang bernilai serta patut mendapat penghargaan tinggi. Untuk memahami konsep kekaryaan teater yang unik, orisinal dan utuh, harus melalui analisis berbagai unsurnya. Adapun unsur-unsur itu adalah: 1. 2. 3. 4. 5.

180

naskah atau lakon sebagai bahan baku pergelaran teater tempat pertunjukan, sutradara pemain properti

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Konsep kekaryaan teater adalah segugusan ide-ide atau gagasan-gagasan tentang karya teater yang akan dibuat dan dipergelarkan. Konsep kekaryaan teater akan dapat dikomunikasikan pada penonton manakala didukung oleh teknik pengungkapan gagasan, baik melalui bahasa ungkap verbal, visual, maupun audio. Konsep dan teknik dikelola secara khas dalam proses produksi teater. Sutradara Sang Penggagas Pertunjukan. Dia penafsir dan penggagas pertama untuk mentransformasikan sastra drama ke dalam bahasa pertunjukan. Pemain sebagai Penafsir Tokoh Cerita Pemain merupakan unsur teater yang sangat penting dalam garapan teater. Sebab walaupun ceriteranya bagus, panggungnya bagus, sutradaranya bagus, tetapi jika pemainnya jelek, tidak disiplin latihan, tidak punya keinginan keras untuk berbuat yang terbaik, maka pertunjukan tersebut dapat dikatakan kurang baik atau kurang bermutu. Kekuatan pentas yang utama berada di tangan para pemain. Jika para pemain gagal mewujudkan kekuatan tadi, maka gagalah pertunjukan tersebut. Pemain adalah orang-orang (aktor atau aktris) yang menafsirkan karakteristik tokoh-tokoh ceritera dengan bimbingan sutradara. Dengan demikian penonton akan langsung mengamati teknikteknik permainan yang dilakukan oleh para pemain. Properti dalam permainan drama. Properti, yaitu perkakas pelengkap permainan. Apakah benda-benda yang dihadirkan di atas pentas sebagai pelengkap permainan sesuai dengan tema yang dibawakan? Apakah bendabenda yang dipegang (hand prop) dan dimainkan oleh tokoh ceritera sesuai dengan karakter dan jabatannya? Ketepatan dalam menghadirkan bendabenda baik di atas pentas maupun dimainkan oleh tokoh dengan tema lakon yang disajikan akan menambah kualitas permainan. Jika tidak tepat maka sebaliknya properti hanya akan jadi benda mati yang mengganggu permainan. Oleh karena demikian, semua insan teater dutuntut pandai dan cerdik dalam menghadirkan properti.

Seni Budaya

181

Refleksi siBelajar teater adalah belajar tentang diri sendiri. Melalui proses latihan pengungkapan gagasan hingga mengomunikasikannya di depan penonton. Kamu dapat mengukur potensi diri melalui tanggapan dari orang lain. Belajar teater adalah belajar tentang orang lain. Apa yang kamu tafsirkan adalah gagasan orang lain melalui karyanya di bidang teater. Lebih banyak mengkaji tentang orang lain melalui karya teaternya, maka pengetahuan kamu tentang kehidupan sosial semakin kaya. Belajar teater adalah belajar empati. Apa yang terungkap dalam karya teater adalah segenap cita, karsa, dan karya orang lain. Dengan demikian kamu dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain dan kamu dapat berbuat sesuai dengan keinginan orang lain. Untuk itu, harmoni dalam kehidupan sosial akan terwujud dengan baik.

182

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

BAB VIII Teater • Mengkreasi teater berdasarkan simbol, jenis, dan fungsi dengan beragam teknik. • Mengkreasi naskah drama dan penampilan teater

Peta Materi

Memaknai Simbol Dalam Karya Teater Jenis Simbol Dalam Teater

Simbol Jenis Dan Fungsi Dalam Karya Teater

Fungsi Simbol Dalam Komunikasi Ragam Teknik Ungkapan Simbolik Ungkapan Simbolik Dalam Kreasi Naskah Drama Ungkapan simbolik dalam penampilan teater

Seni Budaya

183

Setelah mempelajari konsep, teknik dan prosedur berkarya teater, kamu diharapkan mampu melakukan hal berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Memaknai simbol-simbol dalam karya teater Mengidentifikasi jenis-jenis simbol dalam teater Memahami fungsi simbol dalam komunikasi Mengeksplorasi sarana simbolik dalam teknik pengungkapan gagasan Menuangkan simbol verbal dalam bentuk naskah drama Menuangkan simbol verbal dalam bentuk penampilan teater

A. Makna Simbol dalam Teater

A

pa yang terjadi di atas pentas semata-mata adalah simbolisasi dari pesanpesan seniman penggarap teater untuk mengomunikasikan gagasangasasan atau ide-ide keseniannya. Simbol adalah sarana untuk menghantarkan makna pesan penggarap. Adapun pesan adalah nilai-nilai yang dikomunikasikan kepada publik atau penonton untuk mendapat tanggapan dan apresiasi. Teater adalah seni pertunjukan yang sarat dengan simbol-simbol. Peristiwa panggung bukanlah peristiwa yang sebenarnya, melainkan peristiwa simbolis yang diangkat dari pengalaman kehidupan manusia. Penonton dapat menikmati pertunjukan teater melalui proses penafsiran makna-makna dari simbol-simbol yang dihadirkan di atas pentas. Simbol itu hanyalah sarana atau media untuk menyampaikan makna pesan seniman kepada penonton. Di balik sarana simbol ada makna yang ditafsirkan penonton tentang apa yang dimaksudkan oleh seniman. Perlu kamu ketahui bahwa di dalam teknik penyampaian gagasan dalam teater dan juga seni lainnya, tidak secara gamblang dan jelas seperti halnya pidato atau ceramah. Seni selalu mengusung nilainilai secara terselubung dalam balutan simbol hingga menarik untuk dicerna. Tidak heran jika kamu menonton teater dituntut untuk penuh konsentrasi mengikuti jalannya pertunjukan agar dapat memaknai apa yang dimaksudkan. Menonton teater harus senantiasa berpikir untuk dapat menafsirkan makna pesan yang berada di balik simbol. Keindahan menonton teater, manakala kita mampu menerjemahkan apa yang diungkapkan lewat sarana simbol dan mengasosiasikannya pada pengalaman kita.

184

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Ide Seniman

Penonton Simbol

B. Jenis Simbol dalam Teater

J

enis simbol dalam teater pada dasarnya hanya ada tiga, yaitu simbol visual, verbal, dan auditif. Simbol visual adalah simbol yang nampak dalam penglihatan penonton, meliputi seluruh wujud bentuk dan warna termasuk tubuh para pemain. Simbol verbal adalah simbol yang diunkapkan dengan kata-kata, baik oleh para pemain, narator, maupun dalang. Adapun simbol auditif adalah simbol yang berbunyi atau simbol yang ditimbulkan oleh bunyi.

Segala sesuatu yang nampak di atas pentas akan mengirimkan pesan makna kepada penonton. Misalnya, pemain yang memerankan tokoh cerita tertentu adalah simbol karakteristik tokoh cerita ciptaan sutradara. Mulai dari gesturnya, gerakannya, kostumnya, ekspresi wajahnya, serta perkakas pendukungnya yang ada di atas pentas. Tata cahaya juga akan memperkuat simbol visual, seperti terang, redup, merah, jingga, kuning, biru dan sebagainya. Semua gerak laku pemain, bentuk dan warna benda-benda artistik akan memberikan kesan simbolis pada penontonnya.

Seni Budaya

185

Sumber: www.eastjavatraveler.com Gambar 8.1 Salah Satu Adegan Simbolis

Kata-kata para pemain baik melalui dialog maupun monolog, ataupun narasi yang dibacakan narator atau dalang adalah simbol. Makna pesan verbal sangat bergantung pada kata-kata yang diucapkan, cara mengucapkan, nada bicara, serta irama berbicara. Semua ungkapan kata-kata akan mengirimkan pesan makna kepada penonton teater. Simbol melalui kata-kata atau simbol verbal adalah simbol yang relatif mudah dicerna oleh penonton. Oleh karena sifatnya yang langsung mengatakan sesuatu dan penonton langsung memaknai apa yang dimaksud di balik kata-kata itu. Setiap bunyi selalu punya arti dan setiap nada senantiasa punya makna dalam pertunjukan teater. Sebab semua bunyi, semua nada, lirik dan lagu secara sengaja dicipta untuk memperkuat komunikasi makna. Hentakan kaki tokoh cerita ketika sedang marah, atau bunyi derap langkah seperti orang berbaris adalah simbolis untuk mengesankan sesuatu. Lagu syahdu dalam adegan romantis adalah juga simbol yang akan memperkuat adegan yang dimaksud. Semua yang nampak, semua yang terucap, dan semua yang terdengar adalah simbol yang dapat ditanggapi oleh penonton. Efektivitas penggunaan jenis-jenis sarana simbolis dalam mengomunikasikan gagasan sangat bergantung pada pengetahuan dan kemampuan teknik para pemain.

186

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Sumber: Dokumen Saung Sastra Lembang Gambar 8.2 Salah satu adegan drama juara 1 FLS2N 2014 di Semarang

i

C. Fungsi Simbol dalam Komunikasi

S

imbol-simbol yang digunakan dalam pertunjukan teater berfungsi untuk memperkuat komunikasi ide-ide yang akan disampaikan kepada penonton. Kualitas komunikasi ditentukan oleh proses pencarian atau eksplorasi, proses latihan, dan penjiwaan. Bahasa verbal atau bahasa dalam bentuk katakata adalah sarana simbolis dalam proses komunikasi. Agar komunikasi terjadi dan berjalan dengan lancar, maka kedua belah pihak harus saling memahami apa yang diungkapkan melalui ucapan masing-masing. Kita dapat memahami gagasan, keinginan, hasrat, maksud melalui ucapan seseorang yang disampaikan kepada kita. Begitu juga kita dapat menyampaikan apa yang kita maksud melalui kata-kata yang kita ucapkan kepada orang lain. Komunikasi bisa berjalan lancar manakala bahasa yang digunakan sama atau satu bahasa. Jika bahasa yang digunakan lebih dari satu karena berasal dari dua latar belakang budaya maka komunikasi akan terhambat. Bahkan dalam satu bahasa pun kadang-kadang terhambat oleh idiom serta perbendaharaan kata-kata, sehingga komunikasi melalui kata-kata tidak efektif. Oleh karena

Seni Budaya

187

itu, kita dapat menggunakan bahasa nonverbal atau bahasa tubuh untuk menegaskan maksud ucapan dengan simbol-simbol visual. Bahasa nonverbal sangat membantu proses komunikasi ketika bahasa kata-kata terbatas oleh perbendaharaan dan struktur kalimat yang diucapkan. Mitra komunikasi akan paham tentang apa yang dimaksudkan melalui gerakan anggota tubuh ketika berkomunikasi. Bahkan diam pun dalam teater adalah komunikasi. Duduk termenung di sudut ruangan tanpa kata-kata adalah komunikasi, karena orang lain akan menafsirkan tentang apa dan mengapa merenung. Seseorang yang sedang mendesah sehabis menarik nafas sangat dalam pada dasarnya mengomunikasikan sesuatu tentang kehidupannya melalui desahan. Bahasa nonverbal yang visual tidak terbatas oleh kata-kata dan tidak terbatas oleh satu makna. Komunikasi nonverbal kadang-kadang menimbulkan multi tafsir bergantung pada pengetahuan dan pengalaman penafsir yang menjadi mitra komunikasi. Di samping bahasa tubuh, bahasa visual meliputi juga bentuk dan warna. Bentuk bulat berbeda makna dengan persegi, berbeda dengan segitiga dan seterusnya. Setiap bentuk dimaknai beragam oleh kehidupan budaya. Bentukbentuk itu dapat berupa perkakas rumah, senjata tradisional, dan sebagainya. Begitu juga warna-warna yang digunakan, baik untuk kostum pemain, ataupun properti akan mengesankan makna berbeda dari warna yang berbeda. Namun setiap budaya memaknainya beragam sesuai dengan kesepakatan komunitas dalam kehidupan budaya masing-masing. Misalnya, warna merah bagi orang Indonesia dimaknai berani, warna jingga dimaknai murka, warna putih dimaknai suci, warna kuning dimaknai agung. Namun, jangan heran jika dalam realitas kehidupan budaya etnik makna-makna itu beragam sesuai dengan kesepakatan masyarakatnya. Sebagai contoh warna merah bagi orang Tiongkok dimaknai sebagai warna romantis. Hitam bagi orang Sunda dimaknai sebagai warna bumi. Ketika kamu memaknai bahasa ungkap teater baik visual, verbal, maupun nonverbal, maka sarana simbol itu akan menghantarkan makna budaya. Dengan demikian kamu dapat menafsirkan pesan-pesan yang disampaikan melalui bahasa ungkap tersebut.

188

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Sumber: Dokumen Saung Sastra Lembang Gambar 8.3 Permainan Kain Putih sebagai Properti

Identifikasi dan maknai gambar-gambar adegan dalam teater di bawah ini!



Seni Budaya

Gambar 1

Gambar 2

189



Gambar 3







Gambar 4

Sumber: Dokumen Saung Sastra Lembang Gambar 8.4 Pertunjukan teater

Setelah anda mengidentifikasi keempat gambar pertunjukan teater di atas, selanjutnya anda maknai warna dan bentuk kostumnya, gesturnya, serta barang-barang pendukung pentas lainnya yang memperkuat adegan. Setelah itu kemudian giliran anda untuk mencoba merancang atau medesain adegan teater dalam bentuk lukisan atau sketsa lengkap dengan warnanya.

D. Ragam Teknik Ungkapan Simbolik

1. Ragam Teknik Ungkapan Simbolik

T

eknik pengungkapan gagasan dalam teater sangat beragam. Media ungkap yang digunakan biasanya tidak hanya satu media melainkan multimedia. Media tersebut berupa bahasa ungkap sebagai sarana komunikasi yang meliputi audio dan visual. Bahasa atau kata-kata yang diucapkan para pemain dan musik termasuk kategori audio, sedangkan bahasa tubuh, bahasa warna, dan bentuk termasuk kategori visual. Para penggarap teater senantiasa melakukan teknik pengungkapan secara efektif mengingat panggung merupakan ruang yang sangat terbatas, tetapi harus mengesankan berbagai hal. Jika panggung harus mengesankan suasana pantai, karena peristiwa cerita terjadi di pantai, tidak mungkin suasana pantai yang sebenarnya dipindahkan ke atas panggung. Penggarap teater biasanya hanya menghadirkan bendabenda yang khas dan dapat mewakili suasana pantai. Jika tidak dapat menghadirkan benda-benda pantai dengan sesuatu alasan tertentu, sarana simbol dapat menggunakan bunyi deru ombak atau desir pasir tertiup angin laut menyentuh dedaunan yang berada di sekitar pantai. Jika hal itu pun tidak bisa dilakukan, ada cara instan yang biasa digunakan para penggarap teater, yaitu dengan lukisan atau print out foto pantai pada kanvas besar atau pada

190

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

layar belakang. Untuk memperkuat suasana pantai tersebut biasanya dipertegas oleh media lain, misalnya sistem pencahayaan, warna dan desain kostum para pemain, serta akting para pemain yang seolah-olah seperti perilaku orangorang pantai. Kejelian penggarap dalam menghadirkan benda-benda, warnawarna, bentuk-bentuk, serta bunyi-bunyi dan perilaku-perilaku untuk mengesankan suasana tertentu adalah nilai kreativitas yang sangat tinggi. Sekarang Anda bergabung dalam kelompok dan buatlah suasana peristiwa tertentu, kemudian presentasikan di depan teman kamu untuk mendapat tanggapan. Peristiwa yang dimaksud boleh berupa realitas pengalaman kamu, atau boleh juga khayalan kamu tentang suasana tertentu. Biasakanlah berdiskusi dengan teman-teman sekelas kamu untuk bertukar pengalaman. Terbukalah untuk kritik agar kamu kaya akan pengalaman dan teknik pengungkapan. Hal itu disebabkan, dalam satu peristiwa yang sama mungkin saja menghasilkan pengalaman kesan yang berbeda. Proses penafsiran terhadap satu peristiwa yang sama, setiap orang berbeda. Hal itu sangat bergantung pada pengetahuan dan suasana hati para penafsir. Setelah mendapat tanggapan dari orang lain, kamu harus terus mencoba dengan cara melatih teknik pengungkapan, mengembangkan media ungkap, sampai menghasilkan bagi kesan orang lain bahwa gagasan kamu sesuai. Selamat mecoba.

E. Ungkapan Simbolik dalam Kreasi Naskah Drama

S

eorang pengarang akan menuangkan ide-ide ceritanya melalui kata- kata yang terhimpun dalam sebuah teks naskah drama. Teks naskah drama yang memuat kata-kata itu adalah simbol-simbol verbal sebagai sarana untuk mengomunikasikan gagasan cerita. Sekarang silahkan kamu coba tuangkan pengalaman kamu ke dalam naskah drama. Angkat salah satu tema yang sedang hangat dibicarakan masyarakat sekeliling kamu. Gunakan idiom kata, diksi, serta gaya bahasa yang kamu sukai dan khas kamu. Setelah selesai kemudian komunikasikan pada teman kamu untuk mendapat tanggapan. Apakah ide yang ingin kamu sampaikan dapat dicerna oleh teman? Jika jawabannya “ya” kemudian kembangkan naskah yang kamu buat menjadi sebuah adegan drama. Setelah menjadi sebuah adegan drama, kamu harus selalu meminta teman untuk menanggapi bahkan mengkritisi guna pengembangan selanjutnya. Jika mendapat tanggapan yang positif dari teman kamu, kemudian perluas wahana

Seni Budaya

191

komunikasinya agar lebih banyak mendapat masukan. Jika naskah itu sudah jadi dan mendapat banyak tanggapan dari teman kamu, artinya naskah yang kamu buat itu adalah simbol, sebab pada akhirnya orang lain memahami siapa kamu yang sebenarnya melalui naskah yang kamu buat.

F. Ungkapan Simbolik dalam Penampilan Teater

P

enampilan teater pada dasarnya merupakan proses pemanggungan sebuah lakon. Naskah drama yang berupa teks berisi kata-kata karya seorang pengarang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa pentas oleh para seniman penggarap maka itulah pertunjukan teater. Istilah lain untuk proses penterjemahan bahasa ungkap yang dipanggungkan adalah transformasi. Bahasa kata-kata dalam teks naskah yang awalnya hanya simbol-simbol verbal, kemudian diperkaya dengan simbol-simbol audio dan visual. Seorang penggarap teater akan selalu mencari padanan sarana simbol yang digunakan dalam teks naskah ke dalam versi pertunjukan. Misalnya, kata “tidak” dalam teks naskah apakah kemudian langsung diucapkan oleh pemain? Atau hanya cukup dengan bahasa tubuh dengan cara menggelengkan kepala. Dapat juga kata “tidak” divisualkan dengan gerakan tangan yang seolah-olah menolak atau mungkin dapat menggunakan seluruh media ungkap, baik visual maupun verbal serta audio agar betul-betul lengkap. Perlu diperhatikan bahwa dalam penggunaan media ungkap, efektivitas dan kesesuaiannya dengan karakter tokoh cerita yang dimainkan. Karakter tokoh yang lincah, berani dan tegas senantiasa menyertakan bahasa tubuh ketika dia sedang berbicara. Berbeda dengan seseorang yang dingin, pendiam, atau pemalu. Dia akan sulit berkomunikasi dengan orang lain. Akibatnya gagasannya atau hasratnya, atau keinghinginannya sulit untuk dipahami oleh orang lain. Kedua karakter tersebut di atas dapat hadir dalam satu cerita dan bagaimanana cara menampilkannya. Bukan hal gampang untuk menerjemahkan bahasa teks (sastra drama) ke dalam bahasa pertunjukan. Ada banyak pengetahuan dan pengalaman yang harus dimiliki oleh seorang penggarap drama. Jika garapan drama tidak disertai dengan pengetahuan dan pengalaman, maka produk drama yang dipertunjukan akan berkesan miskin pengalaman dan pengetahuan. Sebaliknya jika penggarapnya adalah orang yang memiliki banyak pengetahuan serta pengalaman maka pertunjukan akan berkesan kaya dan bagus. Seseorang yang memiliki banyak pengetahuan tidak akan kehabisan ide untuk manafsirkan hal-hal yang ada dalam sastra drama untuk kebutuhan pertunjukan. Seseorang

192

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

yang memiliki banyak pengalaman dalam proses garapan dan menonton karya orang lain, sangat memungkinkan untuk menghadirkan ide-ide yang orisinal, bukan tiruan dari karya orang lain. Orisinalitas karya adalah keunikan seniman penggarap yang membedakan dirinya dengan seniman lainnya.Semua itu berindikasi pada suksesnya garapan drama, serta itulah kualitas karya yang membuat penonton merasa empati pada karya tersebut.

Uji Kompetensi Penilaian Pribadi Nama Kelas Semester Waktu penilaian

: …………………. : …………………. : …………………. : ………………….

No 1

Pernyataan Uji Kompetensi Saya berusaha belajar mengidentifikasi tentang simbol, jenis, dan fungsi karya teater Ya

2.

Saya berusaha belajar memahami karya seni teater melalui apresiasi dan diskusi Ya

3

Seni Budaya

Tidak

Saya mengikuti pembelajaran cara mengidentifikasi, simbol, jenis, dan fungsi dalam karya teater Ya

4

Tidak

Tidak

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Ya

Tidak

193

5

6

Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Ya

Saya aktif dalam mencari informasi tentang simbol, jenis, dan fungsi dalam karya teater Ya

7

8

Ya

Tidak

Saya penuh percaya diri untuk mempresentasikan kreasi naskah yang saya buat melalui pergelaran teater Tidak

Saya menerima masukan dan kritik teman tentang naskah yang saya kreasikan Ya

194

Tidak

Saya menghargai keunikan karya pergelaran teater yang dibuat oleh teman saya

Ya 10

Tidak

Saya menghargai keunikan berbagai jenis karya seni teater

Ya 9

Tidak

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Tidak

Semester 1

Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai Nama penilai Kelas Semester Waktu penilaian No 1

2.

3

4

5

6

7

8

Pernyataan Uji Kompetensi Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh Ya

Tidak

Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian Ya

Tidak

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Ya

Tidak

Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Ya

Tidak

Berperan aktif dalam kelompok Ya

Tidak

Menyerahkan tugas tepat waktu Ya

Tidak

Menghargai keunikan ragam seni rupa dua dimensi Ya

Tidak

Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik Ya

Seni Budaya

: …………………. : …………………. : …………………. : …………………. : ………………….

Tidak

195

9

10

Menghormati dan menghargai teman Ya

Tidak

Menghormati dan menghargai guru Ya

Tidak



Tes Tulis 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan • Simbol • Jenis • Fungsi Jawaban dlengkapi dengan contoh-contohnya 2. Tuliskan gagasan yang diungkapkan dalam naskah yang kamu kreasikan secara runtut

Penugasan Menontonlah kamu pergelaran teater kemudian membuat resume pergelaran terutama menyangkut simbol, jenis, dan fungsi untuk bahan diskusi dikelas. Kemudian coba kamu mengkreasikan naskah drama.

Tes Praktik Buatlah pergelaran naskah pendek hasil kreasi sendiri yang dimainkan paling banyak oleh 6 orang.

196

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Projek Pentas Seni Pada akhir semester akan diadakan pekan seni, karya yang kamu buat akan dipergelarkan bersama-sama dengan karya teman kamu dari kelas yang lain. Kamu harus memilih salah satu kelompok yang dianggap paling baik untuk mewakili kelas kamu. Pada akhir tengah semester ini, adakanlah penjaringan kelompok garapan yang akan mewakili kelas melalui lomba antarkelompok garapan.

Rangkuman Pergelaran teater merupakan pemanggungan lakon drama. Proses pemanggungan adalah proses transformasi bahasa ungkap sastrawi ke dalam bahasa ungkap teater. Bahasa-bahasa ungkap itu merupakan simbol-simbol yang digunakan sebagai sarana komunikasi dengan penonton teater. Seorang pengarang cerita menggunakan simbol verbal untuk mengomunikasikan gagasan-gagasannya.sementara seniman teater menafsirkan teks naskah yang kemudian ditransformasikan ke dalam bahasa ungkap teater secara simbolik. Penonton teater dapat menanggapi ide-ide seniman melalui sarana simbol yang digunakan dalam proses komunikasi. Jenis-jenis simbol terdiri atas simbol verbal (bahasa kata-kata), simbol visual (dapat dilihat), dan simbol auditif/audio (dapat didengar). Simbol berfungsi menghantarkan makna yang terkandung dalam seperangkat gagasan para seniman.

Seni Budaya

197

Refleksi Hakikat belajar adalah menafsirkan apa yang dilihat, didengar, dan ditanggapi. Apa yang ditafsirkan adalah makna-makna dibalik sarana simbol yang digunakan. Semakin banyak memahami makna sesuatu dibalik simbol, maka akan semakin cerdas. Segala sesuatu itu adalah simbol termasuk manusia.

198

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Daftar Pustaka

Achsan parmas (dkk).2003. Manajemen organisasi seni pertunjukan. Jakarta: ppm Andjar sumyana, s. 1981. Album lagu kenangan hidup. Bandung: paramaartha. Arjo, irawati durban. 2004. Teknik gerak tari dan tari dasar sunda. Bandung: pusbitari Awuy, yea. Dkk. 1978. Pelajaran seni musik praktis. Jakarta: aries 5 Ayan, jordan e, 1997.”Bengkel kreativitas”, bandung: kaifa Berger, maurice., 1998. The crisis of criticism. New york: the new press. Budiwati, d.S. 2001. Berdialog lewat kritik seni. Makalah. Bandung: fpbs upi Budiwati, d.S. 2001. Pendidikan seni musik, suatu tinjauan kurikuler psikologis. Makalah seminar. Bandung: fpbs upi Budiwati, d.S. 2003 Sosialisasi nilai budaya dan seni pada tembang sunda cigawiran. Tesis. Semarang: pascasarja prodi pendidikan seni unnes Chomsky. Lois. 1986. The kodaly context. Creating an environment for musical learning. Englewood cliffs: prentice-hall, inc Claire holt. 1967Art in indonesia: continuities and change ithaca.. New york: cornell university. Depdikbud. 1993. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah gbpp mata pelajaran ktk, muatan lokal sekolah dasar. Jakarta: depdikbud Depnas. 2004. Kurikulum 2004. Standar kompetensi. Mata pelajaran kesenian. Jakarta: dirjen pendidikan luar sekolah dan pemuda Djelantik, aam. 1990. Pengantar dasar ilmu estetika, jilid i. Estetika instrumental. Denpasar: sekolah tinggi seni indonesia (stsi) Djohan. 2005. Psikologi musik. Yogyakarta: buku baik Elliot, david j. 1995. Musik matters: a new philosophy of musik education. Oxford: oxford university press. Esther l. Siagian. 2006. Gong. Dawai. Jakarta: lembaga pendidikan seni nusantara.

Seni Budaya

199

Hidayat, m. 1983. Himpunan nyanyian anak-anak. Bandung: pelita masa Irwansyah harahap. 2005. Alat musik dawai. Jakarta: lembaga pendidikan seni nusantara. Jamalus, h.B. 1992. Pendidikan kesenian i (seni musik). Jakarta: dirjen dikti. Depdikbud Kartono, ario, utomo, nurhudi. Karya,catur. Priono,agus. 2007. “Kreasi seni budaya” pelajaran seni budaya untuk sma, jakarta: ganeca exact. Machjar, ak. 1925. Elmuning karawitan sunda. Bandung: Mack dieter. 1996. Pendidikan musik antara harapan dan realitas. Bandung: university press ikip bandung Marianto, dwi. 2002. Kritik seni, makalah. Semarang: unnes Marto pangrawit. 1972. Pengetahuan karawitan jawa. Sala: aski surakarta Mills, janet. 1991. Musik in the primary school. Cambridge: university press. Muchlis dan azmy. 1995. Lagu-lagu untuk sekolah dasar dan lanjutan. Lagulagu rakyat. Jakarta: musika Munandar,utami. 2002. Kreativitas dan keberbakatan. Strategi mewujudkan potensi kreatif dan bakat. Jakarta: gramedia pustaka utama. Murgianto, sal.1978. Tradisi dan inovasi.Beberapa masalah tari di indonesia. Jakarta: wedatama widia sastra. Murgianto, sl. 1983. Koreografi, pengetahuan dasar komposisi tari. Jakarta : direktorat jenderal pendidikan tinggi, departemen pendidikan dan kebudayaan. Pamadhi, hadjar. 2008. Pendidikan seni . Jakarta: universitas terbuka Priyati sofyan. Yati. 1995. Buku bahan ajar ktk . Bandung: ganesa exact. R.M. Soedarsono.1998. Seni pertunjukan indonesia di era globalisasi. Jakarta: dir. Pembangunan sarana akademis dir. Jendral pendidikan tinggi depdikbud. Rohayani, heny dkk. 2005. Pengantar bahan ajar pendidikan seni tari dan drama. Bandung: universitas pendidikan indonesia Sedyawaty, edi (dkk). 1986. Pengantar elementer tari dan beberapa masalah tari. Jakarta: dirjen kes. Proyek pengembangan kesenian. Jakarta: depdikbud Sedyawaty, edi.1981. Pertumbuhan seni pertunjukan. Jakarta: pt. Djaya pirusa.

200

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Soedarsono, sp. 1990. Tinjauan seni. Sebuah pengantar untuk apresiasi seni. Yogyakarta: suku dayar sana Soedarsono. 1978. Tari-tarian indonesia i. Jakarta: proyek pengembangan media kebudayaan, direktorat jendral kebudayaan, departemen pendidikan dan kebudayaan. Soedarsono. 1998. Seni pertunjukan indonesia di era globalisasi. Jakarta: direktorat jenderal pendidikan tinggi, departemen pendidikan dan kebudayaan. Soeharjo, a. J., 2005. “Pendidikan seni” dari konsep sampai program., Malang: balai kajian seni dan desain,jurusan pendidikan seni dan desain fakultas sastra,universitas negeri malang. Soeharto, m. 1995. Kamus musik. Jakarta: pt gramedia widia sarana indonesia. Soepandi, atik. Sukanda,enip, kubarsah,ubun. 1995. “Ragam cipta” mengenal seni pertunjukan daerah jawa barat. Bandung: cv beringin sakti. Soepandi, atik. 1975. Teori dasar karawitan. Bandung: asti bandung Sumardjo, jakob. 2000. Filsafat seni. Bandung: itb Susanto, mikke, 2011, diksi rupa kumpulan istilah dan gerakan seni rupa, yogyakarta: dictiartlab – denpasar: jagad art space Syafii., Dkk. 2003. Konsep dan pembelajaran kertakes.Jakarta: ut The lian gie. 1996. Pengantar filsafat ilmu. Yogyakarta: liberty yogyakarta Http://180-out.Blogspot.Com/2013/01/virtuoso-giant-cellist-with.Html, 26jan- 015, 17.38 Http://all-free-download.Com/free-photos/bonze_sculpture_201560.Html 26-jan- 2015, 19.42

,

Http://all-free-download.Com/free-photos/colorful_candle_holders_191139. Html, 26-jan- 2015, 19.51 Http://archive.Ivaa-online.Org/img/artworks/big/1334142235.Jpg, 2015, 17.35

26-jan-

Http://bendakuno.Blogspot.Com/2013/03/patung-logam-gadis-berkuda. Html, 26-jan- 2015, 17.35 Http://collectie.Tropenmuseum.Nl/default.Aspx?Ccid=t21&lang=#, 26-jan2015, 19.39 Http://gambardanfoto.Com/gambar-poster-pendidikan-yang-keren.Html 26jan- 2015, 17.32

Seni Budaya

201

Glosarium

accapella bernyanyi tanpa iringan alat musik adeg-adeg salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan kaki sebagai tumpuan gerakan. adeg-adeg salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan kaki sebagai tumpuan gerakan. apresiasi seni penghargaan,penghayatan dan penilaian dalam seni. rasa senang menghargai, menilai, dan berkarya seni. aransemen menyusun, merangkai, menata, mengubah lagu atau musik menjadi lebih indah dan representative. artistik segala benda yang terdapat diatas pentas atau digunakan oleh pelaku pertunjukan. birama ayunan gerak kelompok beberapa pulsa yang pulsa pertamanya mendapat aksen kuat dan yang lainnya tidak mendapat aksen kuat, berlangsung secara berulang-ulang dan teratur. capang salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan. capangan salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan. cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen. cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan). coda tambahan akhir pada aransemen lagu yang menghasilkan titik klimaks. distorsi proses mengubah bentuk gerak yang memiliki kecenderungan berbeda dari yang aslinya. dua dimensi biasa disingkat 2d atau bidang, adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang dan lebar. istilah ini biasanya digunakan dalam bidang seni, animasi, komputer dan matematika.

202

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

eksplorasi penjelajahan, penataan, penjajagan, pencarian. ekspresi penjiwaan, ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa dari tempo, dinamik, timbre nada dari unsur-unsur pokok musik dalam pengelompokkan frase (phrasering) yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi disampaikan kepada pendengarnya. ekspresi seni pengungkapan atau proses menyatakan, memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dsb melalui karya seni. estetis nilai keindahan. etnik bertalian dengan kelompok social dalam system social atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena adat. frase bagian dari kalimat lagu. godeg salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan kepala. harmoni paduan nada yaitu bunyi nyanyian atau permainan musik yang menggunakandua nada atau lebih, yang berbeda tinggi nadanya dan kita dengar serentak. dasar harmoni adalah trinada atau akor. improvisasi karya cipta musik tidak tertulis, dimainkan secara spontanitas dan bersifat tidak abadi. indikator tahapan pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar. irama urutan rangkaian gerak yang menjadi unsure dasar dalam seni musik. irama dalam musik terbentuk dari perpaduan sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang pendeknya suara, membentuk pola irama yang bergerak menurut pulsa dalam ayunan birama. jangkung ilo salah satu istilah pada gerak pokok dalam tari sunda. jiwir sampur salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan yang memegang sampur dengan jari tangan. kanvas adalah kain yang berlapis cat campur lem, merupakan kain kanvas terbuat dari yang kain tipis sampai kain tebal dan kuat. bahan ini dipergunakan untuk membuat layar dan terutama dasar lukisan. kemampuan emosional kemampuan untuk mengatur dan menguasai emosi sendiri atau emosi orang lain. kemampuan estetik kemampuan atau daya yang berkaitan dengan keindahan. kemampuan fisikal kemampuan atau daya tahan dan gerak tubuh.

Seni Budaya

203

kemampuan intelektual kemampuan/daya menghubungkan,menilai dan mempertimbangkan dalam proses berfikir/kognitif. kemampuan kreatif kemampuan/daya mencipta. kemampuan perseptual kemampuan atau daya mengamati,mencakup pemahaman dan mengenali atau mengetahui objek-objek serta kejadiankejadian. kemampuan sosial kemampuan berhubungan di antara dua atau lebih individu,peka dan dapat menyesuaikan diri pada cara hidup dan budaya di sekitarnya. kesadaran estetis seni kesadaran terhadap keindahan seni. keupat salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan dan langkah kaki. gerakan kepala dapat mengikuti sesuai arah gerak kaki atau sebaliknya. keupat anca salah satu istilah pada gerakan dalam tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan yang dilakukan dalam tempo lambat. keupat gancang salah satu istilah pada gerakan dalam tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan yang dilakukan dalam tempo cepat. kolase komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan bahan. selama bahan tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar, akan menjadi karya seni kolase yang dapat mewakili persaan estetis orang yang membuatnya. kompetensi dasar kompetensi dasar pada anak usia dini merupakan pengembangan potensi-potensi perkembangan anak yang diwujudkan dalam bentuk kemampuan yang harus dikuasai. komponen bagian dari suatu keseluruhan. komposisi karya cipta musik tertulis yang bersifat abadi. mentata atau menyusun. konsep gagasan yang diabstrakkan,gambar mental dari objek. koregrafi seni mencipta dan mengubah tari; atau ciptaan atau penataan tari, sedangkan orangnya disebut koregrafer. kreasi ciptaan, penciptaan, dan atau hasil daya cipta. kreatif sifat yang dimiliki seseorang dan mempunyai kemampuan untuk mencipta atau berkreasi.

204

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

kreativitas kemampuan berfikir untuk berkreasi atau daya mencipta, dan keterampilan seseorang menghasilkan sesuatu yang asli,unik dan bermanfaat. laras titi nada susunan nada yang berurutan berdasarkan tinggi rendahnya suara. leveling peninggian dalam melakukan gerak. mediummedium berasal dari kata “media” yang berarti perantara. istilah medium biasanya digunakan untuk menyebut berbagai hal yang berhubungan dengan bahan (termasuk alat dan teknik) yang dipakai dalam berkarya seni. melodi susunan rangkaian nada berupa bunyi dengan getaran teratur yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan. bunyi adalah peristiwa getaran. modulasi proses pemindahan suatu tangganada ke tangganada lain dalam sebuah lagu. musik kamar musik yang terdiri atas ansambel kecil dengan pemain solistis di dalamnya. musik klasik musik dengan mutu harmoni khusus dari struktur tertentu dari abad ke 17-18 di eropa. musik pengiring musik yang mengiringi nyanyian,tarian atau suasana. nada bunyi yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi yang bergetar dengan kecepatan getar yang tertentu. kecepaatan getar sumber bunyi dinamakan frekuensi. narator orang yang menceritakan suatau cerita atau kejadian. nyawang salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan yang memiliki makna gerak melihat sesuatu yang jauh. objek objek dalam seni rupa merupakan wujud atau visualisasi dari bentuk yang ditampilkan dalam sebuah karya. papercraft seni membuat sebuah objek dari bahan dasar kertas, dengan cara menggunting, melipat dan menempel pola yang telah didesain sedemikian rupa menjadi bentuk yang kita inginkan. paranada garis tempat menulis not balok. pengelola pentas orang yang mengatur kegiatan khususnya di pentas selama pertunjukan. pitch ketinggian nada. tinggi rendah relative yang terdengar dari suatu bunyi.

Seni Budaya

205

proposional sesuai dengan takaran atau ukuran kebutuhan geraknya. pulsa rangkaian denyutan berulang secara teratur yang dapat dirasakan dan dihayati dalam musik. reproduksi dalam dunia seni rupa istilah “reproduksi” digunakan untuk merujuk pada gambar karya seni rupa yang dimuat pada media cetak atau elektronik atau tiruan karya seni rupa dengan keterangan bahwa karya tersebut bukan karya yang asli. berbeda dengan “pemalsuan” dimana karya tiruan yang dibuat tetapi diakui sebagai karya yang asli. sembah salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan yang memiliki makna gerak menyembah atau mengormati sesuatu. simbol sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang terlihat yang menggantikan gagasan atau objek. tanda, atau isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain seperti arti, kualitas, abstraksi, gagasan, dan objek. sketsa lukisan cepat (hanya garis-garis besarnya) dapat digunakan juga sebagai gambar rancangan sebelum melukis. soder alat/proferti tari dari kain yang dipergunakan dalam menari dengan ukurang panjang 2 sampai 2,5 meter. stilisasi proses penghalusan gerak. tanda kromatis tanda yang dipakai untuk mengubah tinggi dan rendahnya nada. teknik cara operasional yang digunakan dalam menggubah atau bermain musik. tiga dimensi atau biasa disingkat 3d atau disebut ruang, adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. istilah ini biasanya digunakan dalam bidang seni, animasi, komputer dan matematika. timbre warna bunyi atau suara, warna nada. tradisi kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun dalam proses perjalanan waktu yang cukup lama. transposisi mengalihkan posisi dan kedudukan tangga nada. pemindahan tangganada dalam memainkan, menyanyikan, menuliskan sebuah lagu dari tangganada aslinya tetapi lagu pokoknya sama. ukel salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan.

206

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Copyright:

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.