Data Loading...
Kitab, Para Ulama Madzhab Maturidi & Perbedaan Antara Asy Flipbook PDF
11007
118 Views
92 Downloads
FLIP PDF 659.53KB
Halaman 1 dari 25
Halaman 2 dari 25
Halaman 3 dari 25
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT) Mengenal Madzhab Maturidi Penulis : Muhammad Ajib, Lc., MA 26 hlm
Judul Buku
Mengenal Madzhab Maturidi Penulis
Muhammad Ajib, Lc., MA Editor
Aufa Adnan asy-Syaafi’iy Setting & Lay out
Fayyad & Fawwaz Desain Cover
Syihabuddin, Lc Penerbit Rumah Fiqih Publishing Jalan Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Jakarta Cet Pertama 24 Juli 2021
Halaman 4 dari 25
Daftar Isi
Daftar Isi ...................................................................................... 4
Mengenal Madzhab Maturidi ....................... 5 C. Mengenal Kitab-Kitab Madzhab Maturidi ..................................... 9 D. Mengenal Para Ulama Madzhab Maturidi ................................... 11 E. Beberapa Perbedaan Antara Madzhab Asy’ariy & Madzhab Maturidi ...................................................................................................13
1. Masalah Qadha’ & Qadar ................................... 15 2. Masalah Sifat Takwin. ........................................ 15 3. Masalah Taklifu Maa Laa Yutoqu ....................... 16 4. Masalah al-Hikmah............................................. 16 5. Masalah al-Hasan & al-Qabhu............................ 16 6. Masalah Apakah Nabi Maksum Dari Dosa Kecil . 17 7. Masalah Kalam Allah Masmu’ Atau Tidak .......... 17 8. Masalah Adakah Nabi Perempuan ..................... 17 Referensi .....................................................................................19 Muhammad Ajib, Lc., MA ...............................................................21
Halaman 5 dari 25
Mengenal Madzhab Maturidi
احلمد هلل القدمي األول اآلخر الباقي بال.بسم هللا الرمحن الرحيم وأشهد أن سيدان. أشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له.هناية اللهم صل وسلم.ونبينا حممدا عبده ورسوله ال نيب وال رسول بعده وابرك على سيدان حممد وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم إبحسان : أما بعد.إىل يوم القيامة Segala puji bagi Allah subhaanahu wa ta’aala yang memiliki sifat-sifat sempurna yang tak terbatas kesempurnaannya. Dialah tuhan yang qadim dan yang disucikan dari sifat huduts serta musyabahatil khalqi. Dialah tuhan yang wajib dan berhak untuk disembah. Dialah tuhan yang menciptakan segala sesuatu. Dialah tuhan yang menghendaki terjadinya segala sesuatu. Tidak ada tuhan yang patut disembah kecuali hanya Allah subhaanahu wa ta’aala. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabi yang mengajarkan tauhid kepada umatnya. Beliau adalah orang yang
Halaman 6 dari 25
paling tahu tentang Allah subhaanahu wa ta’aala. Dalam memahami ilmu agama tentu kita harus merujuk kepada apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Akan tetapi, hal tersebut tidak bisa kita capai dengan sempurna kecuali dengan melalui ilmu para ulama yang sanadnya bersambung kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Jika anda ingin ikut Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam hal tata cara ibadah misalnya seperti shalat, puasa, zakat, haji dan lain-lain maka ikutilah imam 4 madzhab fiqih. Diantaranya seperti: 1. Imam Abu Hanifah (w. 150 H) 2. Imam Malik bin Anas (w. 179 H) 3. Imam asy-Syafi’iy (w. 204 H) 4. Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H) Jika anda ingin ikut Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam hal tata cara membaca al-Qur’an maka ikutilah para ulama qurro’. Diantaranya seperti: 1. Imam Abdullah bin ‘Amir (w. 118 H) 2. Imam Abdullah Ibnu Katsir ad-Dariy (w. 120 H) 3. Imam ‘Ashim (w. 128 H) 4. Imam Abu ‘Amr (w. 154 H) 5. Imam Hamzah (w. 156 H) 6. Imam Nafi’ (w. 169 H) 7. Imam Hamzah al-Kisa’i (w. 189 H). Begitu pula halnya jika anda ingin mengikuti
Halaman 7 dari 25
akidahnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan akidahnya para ulama salaf maka ikutilah para ulama yang telah membela dan meneruskan ajaran akidahnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan akidahnya para ulama salaf. Diantaranya seperti: 1. Imam Abu al-Hasan al-Asy’ary (w. 324 H) 2. Imam Abu Mansur al-Maturidi (w. 333 H) 3. Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H) Kenapa belajar akidah harus melalui salah satu dari 3 madzhab di atas? Jawabannya sederhana saja. Sebab ketiga madzhab tersebut adalah representasi dari akidahnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan akidahnya para ulama salaf. Hal ini sebagaimana yang telah disampaikan oleh seorang ulama besar dalam madzhab Hanbali yaitu al-Imam as-Safarini al-Hanbali rahimahullahu ta’aala (w. 1188 H). Beliau menyebutkan dalam kitabnya Lawami’ul Anwar al-Bahiyah bahwa akidah ulama salaf atau akidah Ahlussunnah wal Jama’ah adalah sebagai berikut:
وإمامهم أمحد بن حنبل، األثرية:أهل السنة واجلماعة ثالث فرق . وإمامهم أبو احلسن األشعري رمحه هللا، واألشعرية.رضي هللا عنه وأما فرق الضالل. وإمامهم أبو منصور املاتريدي رمحه هللا،واملاتريدية لوامع األنوار البهية وسواطع األسرار األثرية لشرح.فكثرية جدا )73 /1( الدرة املضية يف عقد الفرقة املرضية
Halaman 8 dari 25
Kelompok Ahlussunnah wal Jama’ah itu ada tiga golongan. Pertama al-Atsariyah, imamnya adalah Ahmad bin Hanbal radhiyallahu anhu, Kedua alAsy’ariyah, imamnya adalah Abu al-Hasan al-Asy’ariy rahimahullah, Ketiga al-Maturidiyah, imamnya adalah Abu Mansur al-Maturidi rahimahullah. Adapun golongan sesat maka banyak sekali jumlahnya.1 Jadi kesimpulannya jika anda ingin mempelajari akidahnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan akidahnya para ulama salaf Ahlussunnah wal Jama’ah maka ikutilah: 1. Madzhab Asy’ari ()األشعري 2. Madzhab Maturidi ()املاتريدي 3. Madzhab Atsariy ()األثري Nah, Pada pembahasan kali ini kita akan mengenal lebih dekat madzhab Maturidi. Setidaknya ada 5 pembahasan yang akan kita bahas terkait madzhab Maturidi ini. Diantaranya adalah: 1. Mengenal Pendiri Madzhab Maturidi. 2. Mengenal Manhaj Akidah Madzhab Maturidi. 3. Mengenal Kitab-Kitab Madzhab Maturidi. 4. Mengenal Para Ulama Madzhab Maturidi. 5. Beberapa Perbedaan Antara Madzhab Asy’ariy & Madzhab Maturidi. As-Safarini, Lawami’ul Anwar al-Bahiyah , Mu’assasah alKhafiqin: Damaskus, Jilid 1, Hal. 73. 1
Halaman 9 dari 25
C. Mengenal Kitab-Kitab Madzhab Maturidi Masalah akidah adalah masalah yang sangat penting untuk dipelajari. Untuk itu hendaknya setiap muslim mau memberikan perhatian khusus dalam mempelajari ilmu akidah. Dalam memperlajari ilmu akidah madzhab Maturidi tentunya kita harus membaca secara langsung kitab-kitab yang disusun oleh para ulama Maturidiyah. Di bawah ini akan kami sebutkan beberapa kitab madzhab Maturidi. Tentunya jumlah kitab-kitab madzhab Maturidi itu sangat banyak dan tidak mungkin semuanya kami sebutkan satu persatu. Setidaknya kita mengenal ada 24 kitab madzhab Maturidi yang masyhur dipelajari. Diantaranya sebagai berikut: 1. Kitab Ta’wilaatu Ahlissunnah 2. Kitab Tabshiratul Adillah Fii Ushuliddin 3. Kitab Bahrul Kalam Fii Ilmi at-Tauhid 4. Kitab at-Tamhid Fii Ushuliddin 5. Kitab al-Mughni Fii Ushuliddin 6. Kitab al-Hidayah Fii Ilmil Kalam 7. Kitab al-Bidayah Minal Kifayah 8. Kitab Umdatu Aqidati Ahlissunnah wa al-Jama’ah 9. Kitab Madariku at-Tanzil wa Haqa’iqu at-Ta’wil
Halaman 10 dari 25
10. Kitab al-Aqa’id an-Nasafiyah 11. Kitab Ghayatu Tahdzibi al-Kalam 12. Kitab Syarah al-Aqa’id an-Nasafiyah 13. Kitab Isyaratul Maram Min ‘Ibaratil Imam Abi Hanifah an-Nu’man 14. Kitab as-Saifu al-Masyhur Fii Syarhi Aqidati Abi Manshur 15. Kitab al-Aqidah at-Thahawiyah 16. Kitab Talkhisu al-Adillah Liqawa’idi at-Tauhid 17. Kitab Jawahirul ‘Aqaid 18. Kitab Umdatul ‘Aqaid 19. Kitab al-Musayarah Fii al-Aqa’id al-Munjiyah Fii al-Aakhirah 20. Kitab al-Mu’taqod wa al-Muntaqod 21. Kitab Muljimatu al-Mujassimah 22. Kitab Syarhu al-Aqidah at-Thahawiyah 23. Kitab Syarhu Umdatul ‘Aqaid 24. Kitab Minahu ar-Raudh al-Azhar Fii Syarhi al-Fiqh al-Akbar
Halaman 11 dari 25
D. Mengenal Para Ulama Madzhab Maturidi Mengenal para ulama salaf yang bermadzhab Maturidi dalam ilmu akidah bisa membantu kita dalam memahami akidah ulama salaf. Setidaknya dengan mengetahui nama-nama ulama tersebut kita bisa mengetahui bahwa mayoritas ulama salaf yang diakui keilmuannya ternyata menganut akidah salaf yang suci dari konsep Tasybih dan Tajsim. Berikut ini adalah nama-nama para ulama yang berintisab atau berintihal pada madzhab Maturidi. 1. Imam Abu al-Laits as-Samarqandi (w. 373 H) 2. Imam ‘Alauddin as-Samarqandi (w. 450 H) 3. Imam Abu al-Yusr al-Bazdawi (w. 493 H) 4. Imam Abu al-Mu’iin an-Nasafi (w. 508 H) 5. Imam Nuruddiin as-Shabuni (w. 580 H) 6. Imam Jamaluddin al-Ghaznawi (w. 593 H) 7. Imam Burhanuddin an-Nasafi (w. 687 H) 8. Imam Jalaluddin ar-Rumi (w. 672 H) 9. Imam Jalaluddin Al-Khabbazi (w. 691 H) 10. Imam Abul Barakat Hafidzuddin an-Nasafi (w. 701 H) 11. Imam Syuja’uddiin at-Turkistani (w. 733 H)
Halaman 12 dari 25
12. Imam Sirojuddiin al-Ghaznawi (w. 773 H) 13. Imam Akmaluddiin al-Babarti (w. 786 H) 14. Imam Sa’duddin at-Taftazani (w. 792 H) 15. Imam asy-Syarif al-Jurjani (w. 816 H) 16. Imam ‘Alauddin al-Bukhari (w. 841 H) 17. Imam al-Kamal Ibnu al-Humam (w. 861 H) 18. Imam Khudhari Bek (w. 863 H) 19. Imam al-Hakim as-Samarqandi (w. 951 H) 20. Imam Ibnu Nujaim (w. 970 H) 21. Imam Najmuddin Umar an-Nasafi (w. 537 H) 22. Imam Kamaluddin al-Bayadhi (w. 1098 H) 23. Imam al-Mulaa Ali al-Qaari (w. 1014 H) 24. Imam Murtadha az-Zubaidi (w. 1205 H)
Halaman 13 dari 25
E. Beberapa Perbedaan Antara Madzhab Asy’ariy & Madzhab Maturidi Para ulama membagi perkara dalam ilmu syar’i menjadi dua bagian. Ada yang termasuk perkara ushul dan ada pula yang termasuk perkara furu’. Perkara ushul maksudnya adalah perkara dimana para ulama tidak boleh ada perbedaan di dalamnya. Adapun perkara furu’ maksudnya adalah perkara dimana para ulama boleh saja ada perbedaan di dalamnya. Sebagai contoh misalnya ketika kita belajar ilmu fiqih maka akan kita temukan beberapa masalah hukum yang termasuk dalam perkara ushul dan ada juga yang termasuk dalam perkara furu’nya. Begitu pula dalam ilmu akidah. Dalam ilmu akidah juga ada beberapa masalah yang termasuk dalam perkara ushul dan ada juga beberapa masalah yang termasuk dalam perkara furu’. Namun yang perlu digaris bawahi dalam masalah ini sebetulnya antara madzhab Asy’ariy dan madzhab Maturidi tidak ada perbedaan dalam hal ushul akidah. Akan tetapi ada sedikit perbedaan antara keduanya dalam hal furu’ akidah. Ada kitab khusus terkait khilafiyah furu’ akidah antara kedua madzhab ini yang disusun oleh al-Imam Ibnu Kamal Basya rahimahullahu ta’aala (w. 940 H). Bagi yang ingin mengetahui lebih dalam silahkan
Halaman 14 dari 25
baca kitab tersebut yang telah disyarah oleh Syaikh Sa’id Foudah hafidzahullahu ta’aala.
Halaman 15 dari 25
Namun setidaknya kami akan sebutkan sebagian dari khilafiyah furu’ akidah antara madzhab Asy’ariy dan madzhab Maturidi yang kami pahami dari kitab tersebut. 1. Masalah Qadha’ & Qadar Madzhab Asy’ariy mengatakan bahwa qadha’ adalah ketetapan, keinginan atau rencana Allah subhanahu wa ta’aala dalam azali atas sesuatu. Sedangkan qadar adalah prakteknya atau suatu ketetapan yang terjadi dalam kehidupan. Sementara madzhab Maturidi mengatakan bahwa qadha’ adalah praktek atau suatu ketetapan yang terjadi dalam kehidupan. Sedangkan qadar adalah ketetapan, keinginan atau rencana Allah subhanahu wa ta’aala dalam azali atas sesuatu. 2. Masalah Sifat Takwin. Takwin adalah salah satu dari sifat Allah subhanahu wa ta’aala. Takwin maknanya adalah penciptaan atau menciptakan. Madzhab Asy’ariy mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’aala memiliki sifat takwin yang haditsah ghairu qoimah bidzatillah ta’aala. Misalnya penciptaan alam tergantung pada ”kun”. Sementara madzhab Maturidi mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’aala memiliki sifat takwin yang azaliyah qoimah bidzatillah ta’aala ka jami’i sifaatihi. Artinya Allah memiliki sifat kemampuan takwin/menciptakan alam berserta perinciannya itu sejak azali.
Halaman 16 dari 25
3. Masalah Taklifu Maa Laa Yutoqu Madzhab Asy’ariy mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’aala boleh-boleh saja membebankan sesuatu pada seseorang diluar kemampuannya. Sementara madzhab Maturidi mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’aala tidak mungkin atau tidak boleh membebankan sesuatu pada seseorang diluar kemampuannya. 4. Masalah al-Hikmah Madzhab Asy’ariy mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’aala memiliki sifat al-Hikmah yang bermakna al-Ilmu itu sejak azali. Artinya sifat tersebut qoimah bidzatillah ta’aala. Namun jika sifat al-Hikmah itu bermakna al-Ihkam (penciptaan) maka ini adalah sifat haditsah ghairu qoimah bidzatillah ta’aala. Oleh sebab itu sifat al-Hikmah dengan makna yang kedua ini (al-Ihkam/penciptaan) tidak dimasukkan dalam konsep sifat wajib bagi Allah subhanahu wa ta’aala. Sementara madzhab Maturidi mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’aala menciptakan sesuatu sudah pasti ada hikmah dibalik penciptaan sesuatu tersebut. Baik al-Hikmah disini maknya al-Ilm maupun bermakna al-ihkam. 5. Masalah al-Hasan & al-Qabhu Madzhab Asy’ariy mengatakan bahwa manusia dengan akalnya tidak mampu melakukan mana yang
Halaman 17 dari 25
baik dan mana yang buruk kecuali dengan bimbingan syariat. Sementara madzhab Maturidi mengatakan bahwa manusia dengan akalnya mampu melakukan mana yang baik dan mana yang buruk meskipun tanpa bimbingan syariat. 6. Masalah Apakah Nabi Maksum Dari Dosa Kecil Madzhab Asy’ariy mengatakan bahwa para nabi itu bisa saja atau boleh saja melakukan perbuatan dosa kecil. Sementara madzhab Maturidi mengatakan bahwa para nabi itu tidak bisa melakukan perbuatan dosa kecil alias maksum dari melakukan perbuatan dosa kecil. 7. Masalah Kalam Allah Masmu’ Atau Tidak Madzhab Asy’ariy dan madzhab Maturidi sepakat bahwa Allah subhanahu wa ta’aala itu memiliki sifat kalam. Namun madzhab Asy’ariy mengatakan bahwa kalam Allah subhanahu wa ta’aala itu masmu’ (bisa didengar). Sementara madzhab Maturidi mengatakan bahwa kalam Allah subhanahu wa ta’aala itu ghairu masmu’ (tidak bisa didengar). Yang bisa didengar adalah adDaal ala al-Kalam an-Nafsi. 8. Masalah Adakah Nabi Perempuan Madzhab Asy’ariy mengatakan bahwa adzDzukuroh bukan termasuk syarat untuk menjadi nabi.
Halaman 18 dari 25
Sementara madzhab Maturidi mengatakan bahwa adz-Dzukuroh termasuk syarat untuk menjadi nabi.
Halaman 19 dari 25
Referensi Al Qur’an Al-Kariim
Al Bukhari, Muhammad bin Ismail Abu Abdullah. Al Jami’ As Shahih (Shahih Bukhari). Daru Tuq An Najat. Kairo, 1422 H An Nisaburi, Muslim bin Al hajjaj Al Qusyairi. Shahih Muslim. Daru Ihya At Turats. Beirut. 1424 H At Tirmidzi, Abu Isa bin Saurah bin Musa bin Ad Dhahak. Sunan Tirmidzi. Syirkatu maktabah Al halabiy. Kairo, Mesir. 1975 As Sajistani, Abu Daud bin Sulaiman bin Al Asy’at. Sunan Abi Daud. Daru Risalah Al Alamiyyah. Kairo, Mesir. 2009 Al Quzuwainiy, Ibnu majah Abu Abdullah Muhammad bin Yazid. Sunan Ibnu majah. Daru Risalah Al Alamiyyah. Kairo, Mesir. 2009 Abu Hanifah, al-Fiqhu al-Abshat , Maktabah alFurqan al-Imarat al-Arabiyah. Ibnu Asakir, Tabyin Kadzibi al-Muftari , Darul Kitab al-Arabi: Bairut. Abdul Qahir bin Thahir al-Baghdadi, al-Farqu Bainal Firoq, Darul Aafaq al-Jadidah: Bairut. Al-Ghazali, Ihyaa’ Ulumiddiin, Darul Ma’rifah: Bairut. An nawawi , Abu Zakariya Muhyiddin bin Syaraf. Al Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab. Darul Ihya Arabiy.
Halaman 20 dari 25
Beirut. 1932 Ibnu Qudamah, Lum’atul I’tiqad , Wizaratu asySyu’uun al-Islamiyah wal-Awqaf. Ibnu Hajar al-Haitami, al-Fatawa al-Haditsiyah, Darul Fikr. Ibnu Ruslan, az-Zubad Fii al-Fiqhi asy-Syafi’iy, Darul Ma’rifah: Bairut. Al-Bajuri, Tuhfatul Murid Syarh Jauharatu atTauhid , Darul Kutub al-Ilmiyah. Tajuddin as-Subki, Thabaqat asy-Syafi’iyah alKubra, Jilid 3, Hal 365. Asad Hamzah Abdul Qadir, Nailul Maraam Syarh Aqidatil Awwam, Darul Asyairah: Yaman. Hisyam al-Kamil Hamid Musa, Fathul ‘Allaam Syarh Mandzumah Aqidatil Awwam, Darul Manar: Kairo. An-Nawawi, Tahdzibul Asma’ wa al-Lughaat , Darul Kutub al-Ilmiyah. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Baari Syarh Shahih al-Bukhari , Darul Kutub al-Ilmiyah.
Halaman 21 dari 25
Muhammad Ajib, Lc., MA HP
082110869833
WEB
www.rumahfiqih.com/ajib
EMAIL
[email protected]
T/TGL LAHIR
Martapura, 29 Juli 1990
ALAMAT
Tambun, Bekasi Timur
PENDIDIKAN S-1
S-2
: Universitas Islam Muhammad Ibnu Suud Kerajaan Saudi Arabia - Fakultas Syariah Jurusan Perbandingan Mazhab : Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta Konsentrasi Ilmu Syariah
Muhammad Ajib, Lc., MA, lahir di Martapura, Sumatera Selatan, 29 Juli 1990. Beliau adalah putra pertama dari pasangan Bapak Muhammad Ali dan Ibu Siti Muaddah. Setelah menamatkan pendidikan dasarnya (SDN 11 Terukis) di desa kelahirannya, Martapura, Sumatera Selatan, ia melanjutkan studi di MTsN Martapura, Sumatera Selatan selama 1 tahun dan pindah ke MTsN Bawu Batealit Jepara, Jawa Tengah. Kemudian setelah lulus dari MTsN Bawu Batealit Jepara beliau lanjut studi di Madrasah Aliyah Wali Songo Pecangaan, Jepara. Selain itu juga beliau belajar di Pondok Pesantren Tsamrotul Hidayah yang diasuh oleh KH. Musta’in Syafiiy rahimahullah. Di muka | daftar isi
Halaman 22 dari 25
pesantren ini, beliau belajar kurang lebih selama 3 tahun. Setelah lulus dari MA (Madrasah Aliyah) setingkat SMA, beliau kemudian pindah ke Jakarta dan melanjutkan studi strata satu (S-1) di program Bahasa Arab (i’dad dan takmili) serta fakultas Syariah jurusan Perbandingan Madzhab di LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam Arab) (th. 2008-2015) yang merupakan cabang dari Univ. Islam Muhammad bin Saud Kerajaan Saudi Arabia (KSA) untuk wilayah Asia Tenggara. Setelah lulus dari LIPIA pada tahun 2015 kemudian melanjutkan lagi studi pendidikan strata dua (S-2) di Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta, fakultas Syariah dan selesai lulus pada tahun 2017. Berikut ini beberapa karya tulis beliau yang telah dipublikasikan dalam format PDF dan bisa didownload secara gratis di website rumahfiqih.com, diantaranya: 1. Buku “Mengenal Lebih Dekat Madzhab Syafiiy” 2. Buku “Ternyata Isbal Haram, Kata Siapa?”. 3. Buku “Dalil Shahih Sifat Shalat Nabi SAW Ala Madzhab Syafiiy”. 4. Buku “Hukum Transfer Pahala Bacaan alQuran”. 5. Buku “Maulid Nabi SAW Antara Sunnah & Bid’ah”. 6. Buku “Masalah Khilafiyah 4 Madzhab Terpopuler”. 7. Buku “Bermadzhab Adalah Tradisi Ulama Salaf”.
Halaman 23 dari 25
8. Buku “Praktek Shalat Praktis Versi Madzhab Syafiiy”. 9. Buku “Fiqih Hibah & Waris”. 10.Buku “Asuransi Syariah”. 11.Buku “Fiqih Wudhu Versi Madzhab Syafiiy”. 12.Buku “Fiqih Puasa Dalam Madzhab Syafiiy”. 13.Buku “Fiqih Umrah”. 14.Buku “Fiqih Qurban Perspektif Madzhab Syafiiy”. 15.Buku “Shalat Lihurmatil Waqti”. 16.Buku “10 Persamaan & Perbedaan Tata Cara Shalat Antara Madzhab Syafi’iy & Madzhab Hanbali”. 17.Buku “33 Macam Jenis Shalat Sunnah”. 18.Buku “Klasifikasi Shalat Sunnah”. 19.Buku “Ibu Hamil & Menyusui Bolehkah Bayar Fidyah Saja”. 20.Buku “Fiqih Aqiqah Perspektif Madzhab Syafiiy”. 21.Buku “Mengenal Ahli Waris” 22.Buku “Mengetahui Bagian Pasti Ahli Waris” 23.Buku “Mengetahui Syarat Bagian Pasti Ahli Waris” 24.Buku “Mengetahui Konsep Hijab Ahli Waris” 25.Buku “Praktek Cara Menghitung Warisan” Saat ini beliau masih tergabung dalam Tim Asatidz di Rumah Fiqih Indonesia (www.rumahfiqih.com), yang berlokasi di Kuningan Jakarta Selatan. Rumah Fiqih adalah sebuah institusi nirlaba yang bertujuan melahirkan para kader ulama di masa mendatang, dengan misi mengkaji Ilmu Fiqih perbandingan yang original, mendalam, serta seimbang antara
Halaman 24 dari 25
madzhab-madzhab yang ada. Selain aktif menulis, juga menghadiri undangan dari berbagai majelis taklim baik di masjid, perkantoran ataupun di perumahan di Jakarta, Bekasi dan sekitarnya. Secara rutin juga menjadi narasumber pada acara YAS’ALUNAK di Share Channel tv. Selain itu, beliau juga tercatat sebagai dewan pengajar di sekolahfiqih.com. Beliau saat ini tinggal bersama istri tercinta Asmaul Husna, S.Sy., M.Ag. di daerah Tambun, Bekasi. Untuk menghubungi penulis, bisa melalui media Whatsapp di 082110869833 atau bisa juga menghubungi beliau melalui email pribadinya: [email protected].
Halaman 25 dari 25
RUMAH FIQIH adalah sebuah institusi non-profit yang bergerak di bidang dakwah, pendidikan dan pelayanan konsultasi hukum-hukum agama Islam. Didirikan dan bernaung di bawah Yayasan DaarulUluum Al-Islamiyah yang berkedudukan di Jakarta, Indonesia. RUMAH FIQIH adalah ladang amal shalih untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Rumah Fiqih Indonesia bisa diakses di rumahfiqih.com