Data Loading...
Modul Seni Lukis 9 Flipbook PDF
Modul Seni Lukis 9
124 Views
53 Downloads
FLIP PDF 509.75KB
MR. HERMAN Guru Seni Budaya PROFILE
EDUCATION
Notre Dame Junior High School CONTACT PHONE: 089630177774 WEBSITE: EMAIL: [email protected]
HOBBIES music cooking travelling
1
TAHUN PELAJARAN 2020 - 2021 SKILLS Vocal singer Piano
MODUL SENI BUDAYA 9 SENI LUKIS KELAS 9
SENI LUKIS
A. Pengertian seni lukis : lukis/Art adalah salah satu cabang seni rupa, yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang, melalui bidang dua dimensi dengan menggunakan berbagai media dan tehnik
B. Gaya Lukisan Dan Aliran Lukisan Gaya lukisan adalah ciri khas, tema dan teknik yang ada dalam karya lukisan. Ada 3 aliran dalam seni lukis dan ada berbagai aliran lukisan yang termasuk kedalam gaya lukisan. Gaya lukisan dan aliran lukisan tersebut adalah : 1. Representatif Representatif adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Beberapa gaya seni rupa yang termasuk representatif adalah sebagai berikut: a) Naturalisme adalah aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Contoh lukisannya :
b) Realisme adalah aliran seni rupa yang memandang dunia tanpa ilusi, apa adanya tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Contoh lukisannya :
2. Deformatif Deformatif adalah perubahan bentuk dari aslinya sehingga menghasilkan bentuk baru namun tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya. Beberapa aliran seni lukis yang tergolong aliran deformatif adalah sebagai berikut. a) Ekspresionime adalah aliran seni rupa yang penggambaranya sesuai dengan keadaan
jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya. Contoh lukisannya :
b) Surealisme adalah aliran seni rupa yang kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang seiring dalam mimpi, pelukis berusaha mengabaikan bentuk-bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah sedemikian rupa bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan kesan tertentu tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Contoh lukisannya :
c) Kubisme adalah aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasarnya kubus. Contoh lukisannya :
3. Nonrepresentatif Nonrepresentatif adalah suatu bentuk yang sulit untuk dikenal. Bentuk dasar gaya nonrepresentatif sudah meninggalkan bentuk aslinya dan pada prinsipnya menekankan pada unsur-unsur formal;struktur; unsur rupa dan prinsip estetik. Contoh lukisannya :
C. Teknik Berkarya Seni Melukis Proses atau langkah dalam melukis, yaitu : 1. Memunculkan Gagasan Untuk memunculkan gagasan kreatif, bisa didapatkan dari apa yang kita lihat dari sekeliling kita, misalnya dengan : Mengembangkan imajinasi, apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman orang lain Melihat objek secara langsung, misalnya pasar, pantai, atau pegunungan Melihat dari buku, majalah atau internet serta dokumen lain tentang lukisan Mengunjungi museum atau kegiatan seni lukis di sekitar 2. Membuat Sketsa Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisan. Sketsa biasanya hanya berupa goresan global tidak mendetail dari sketsa yang kita buat akan tergambar apa yang akan kita ungkapkan.
3. Menentukan Media Berkarya (Bahan dan Alat) Media dan alat yang dapat digunakan dalam melukis antara lain : Menggunakan kertas seperti kertas karton, manila, padalarang atau hanya kertas hvs Menggunakan media yang lebar seperti kanvas, tembok. dinding, atau papan. Menggunakan media alternatif seperti kaca, cangkang telur atau permukaan benda pakai/kerajinan, kaleng, botol. Menggunakan cat minyak, cat akrilik, cat tembok, crayon atau pastel. 4. Menentukan Teknik Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melukis, antara lain : Teknik aquarel (warna transparan menggunakan cat air) Teknik plakat (warna tebal menggunakan cat mintak, cat akrilik, cat poster) Teknik dusel (dengan menggunakan jari, kuas atau palet) Teknik pointilis (membentuk objek dari kumpulan titik-titik) 5. Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan Menyempurnakan/menyelesaikan lukisan sketsa yang telah dibuat yaitu dengan : 1) Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif) 2) Menyempurnakan lukisan dengan arsiran, pencahayaan, penegasan dan penentuan gelap terang 3) Memberi identitas nama pada karya