Teori Belajar menurut Robert Gagne Disusun oleh: Yova Anugrah (2086001) Arief (20861005) Siti Fatimah (2062006) Riana abdul azis (20861007)
Pemapar 1 YOVA ANUGRAH (2086001)
“
Teori belajar menurut Gagne dipengaruhi oleh pertumbuhan dan lingkungan. Menurutnya belajar itu bersifat kompleks. Dalam pernyataan tersebut, dinyatakan bahwa hasil belajar akan mengakibatkan perubahan pada seseorang yang berupa perubahan kemampuan, perubahan sikap, perubahan minat atau nilai pada seseorang. Perubahan tersebut bersifat menetap meskipun hanya sementara. 3
Sistematika Delapan TipeBelajar Tipe belajar tanda (Signal learning) Tipe belajar rangsang-reaksi (Stimulus-response learning) Tipe belajar berangkai (Chaining Learning) Tipe belajar asosiasi verbal (Verbal association learning) Tipe belajar membedakan (Discrimination learning) Tipe belajar konsep (Concept Learning) Tipe belajar kaidah (RuleLearning)
Tipe belajar pemecahan masalah (Problem solving)
Pemapar 2 Arief (20861005)
Sistematika “Lima Jenis Belajar”
Informasi verbal (Verbal information) Kemahiran intelektual (Intellectual skill) Pengaturan kegiatan kognitif (Cognitive strategy) Keterampilan motorik (Motor skill) Sikap (Attitude)
Implikasi Teori Gagne dalam Pembelajaran Mengontrol perhatian siswa. Memberikan informasi kepada siswa mengenai hasil belajar yang diharapkan guru. Merangsang dan mengingatkan kembali kemampuan-kemampuan siswa. Penyajian stimuli yang tak bisa dipisah-pisahkan dari tugas belajar. Memberikan bimbingan belajar. Memberikan umpan balik. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memeriksa hasil belajar yang telah dicapainya. Memberikan kesempatan untuk berlangsungnya transfer of learning. Memberikan kesempatan untuk melakukahn praktek dan penggunaan kemampuan yang baru diberikan.
Aplikasi Teori Gagne dalam Pembelajaran Asumsi 1.
Alasan
Pembelajaran harus dirancang untuk menfasilitasi 1.
belajar siswa individual. 2.
harus
pembelajaran. 3.
pembelajaran, belajar terjadi di dalam individual.
Baik itu tahapan jangka panjang maupun 2.
menengah
dimasukkan
Meskipun siswa sering dikelompokkan untuk
dalam
Guru atau perancang pembelajaran, merencanakan
desain pelajaran haria, namun pelajaran itu harus berada di dalam segmen unit dan pelajaran yang lebih luas danharus serasi
Perencanaan pembelajaran tidak boleh 3.
Perencanaan yang sembarangan dapat melahirkan orang
sembarangan atau sekadar memberikan lingkungan dewasa yang tidak kompeten. Karena itu, pembelajaran harus yang mengasuh. 4.
dikembangkan sesitematis mungkin.
Pembelajaran harus didesain menggunakan 4.
pendekatan sisem
Pendakatan sistem adalah pemilihan komponen yang
terorganisasi daan sekuensial yang : (a) menggunakan data, informasi dan prinsip teoretis sebagai masukan untuk setiap
tahap perencanaan; (b) tes dan cek silang hasil dari tahap perkembangan ; dan (c) membuat perubahan jika diperlukan. 5.
Desain pembelajaran harus didasarkan pada cara 5.
manusia belajar
Data dari temuan riset dan uji coba pembelajarandapat
memberi informasi hal-hal yang berhasil dikerjakan.
Pemapar 4 Riana abdul azis (20861007)
Gagne (1997) mengemukakan sembilan prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran 1. Menarik perhatian (gaining attention) : hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang baru, aneh, kontradiksi, atau kompleks. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran (informing learner of the objectives) : memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti pelajaran. 3. Mengingatkan konsep/prinsip yang telah dipelajari (stimulating recall or prior learning) : merangsang ingatan tentang pengetahuan yang telah dipelajari yang menjadi prasyarat untuk mempelajari materi yang baru. 4. Menyampaikan materi pelajaran (presenting the stimulus) : menyampaikan materi-materi pembelajaran yang telah direncanakan. 5. Memberikan bimbingan belajar (providing learner guidance) : memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing proses/alur berpikir siswa agar memiliki pemahaman yang lebih baik. 6. Memperoleh kinerja/penampilan siswa (eliciting performance) ; siswa diminta untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari atau penguasaannya terhadap materi. 7. Memberikan balikan (providing feedback) : memberitahu seberapa jauh ketepatan performance siswa. 8. Menilai hasil belajar (assessing performance) :memberiytahukan tes/tugas untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai tujuan pembelajaran. 9. Memperkuat retensi dan transfer belajar (enhancing retention and transfer): merangsang kamampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan rangkuman, mengadakan review atau mempraktekkan apa yang telah dipelajari.
Contoh Kelas Kegitan Pembelajaran
Medium Pembelajaran
Aktivitas di Kelas
1.
Komunikasi oleh guru
Guru meminta siswa menyebutkan acara TV atau
Menarik Perhatian
cerita yang mereka gemari. 2.
Memberikan
informasi
tujuan Komunikasi oleh guru
pembelajaran kepada siswa
Guru bertanya pada siswa apakah mereka tau cara menceritakan cerita tersebut kepada orang lain. Guru menjelaskan bahwa mereka akan menemukan gagasan pokok cerita sehingga mereka dapat menceritakan
cerita tersebut kepada orang lain. 3.
Menstimulasi ingatan atas hal-hal yang Komunikasi oleh guru
Siswa diminta untuk mengingat tentang isi cerita.
telah dipelajari 4.
Menyajikan stimulus secara jelas
Transparansi dan komunikasi oleh Guru menjelaskan gagasan utama suatu cerita dengan guru
mengambil sebuah contoh cerita. Dan menjalaskan mengapa hal tersebut merupakan gagasan utama.
5.
Memberi bimbingan belajar
Diskusi kelompok
Guru menyajikan pertanyaan pada siswa untuk berdiskusi. Sesuaikan dengan media bila ada gunakan media
Permainan akademik
dengan permainan kuis misalnya dengan dibacakan sebuah cerita singkat dan siswa dituntut untuk mencari ide pokok dari cerita tersebut.